Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN GONG KEBYAR BANJAR

TENGAH KERAMBITAN TABANAN


Dalam periode tahun 1970 sampai dengan 1990an, seni karawitan Bali mengalami kemajuan
yang cukup menggembirakan. Kemajuan seni karawitan Bali pada waktu itu memperlihatkan dua
sisi yang menarik dan sangat menentukan masa depan dari seni karawitan di daerah ini.

Di satu sisi telah terjadi penyebaran gamelan keseluruh Bali, bahkan keluar daerah serta keluar
negeri. Kondisi ini diikuti oleh munculnya komposisi-komposisi karawitan baru yang semakin
rumit dengan teknik permainan yang semakin kompleks.

Di sisi lain terlihat terjadinya perubahan ekspresi musikal dan pembaruan gaya-gaya musik lokal.
Di Bali dewasa ini hampir setiap desa telah memiliki gamelan. Banyak desa bahkan memiliki 2 –
3 barungan gamelan. Namun demikian tidak dapat dipungkiri lagi bahwa jenis gamelan yang
paling baik perkembangannya adalah Gong Kebyar. Kiranya hal ini disebabkan oleh keberadaan
daripada barungan gamelan ini yang serba guna dan yang paling sesuai dengan selera masyarakat
banyak terutama kalangan generasi muda.

Gamelan gong kebyar yang muncul pada permulaan abad ke-XX, pertama kali diperkirakan
muncul di daerah Bali Utara tepatnya sekitar tahun 1915 di Desa Jagaraga. Gong Kebyar
sangatlah pleksibel dan mudah di pelajari oleh semua orang. Gong Kebyar juga mudah di
jumpai, baik di banjar – banjar hingga ke-Kota yang terdapat di Pulau Bali bahkan sampai keluar
Negeri. Sampai saat ini, Gong Kebyar di Bali berkembang sangat pesat, dan penggemarnya yaitu
dari anak-anak, dewasa, orang tua, hingga digemari oleh kaum wanita yaitu Ibu PKK. Gong
Kebyar di masing-masing daerah juga mempunyai karakter / ciri khas tertentu. Cirinya dapat
dibedakan yaitu pada pola gending dan pukulan kendangnya. Sehingga Gong Kebyar di Bali
dapat dikatakan sangat unik dan indah.

A. PERKEMBANGAN GONG KEBYAR DI BANJAH TENGAH KERAMBITAN –


TABANAN

Perkembangan Gong Kebyar di Banjar Tengah Kerambitan sangatlah penting dan menarik untuk
diteliti bagi saya sendiri, karena saya sebagai penerus khususnya didalam berkesenian di Bali
khususnya di Banjar Tengah Kerambitan, ingin mengetahui bagaimana sejarah dan
perkembangan gong kebyar di Banjar saya sendiri supaya kelak dikemudian hari kita bisa
memaparkannya kepada anak cucu kita tentang seluk beluk pada Gamelan Gong Kebyar yang
ada di Banjar Tengah Kerambitan.

Dulu di Banjar Tengah hanya mempunyai satu Barungan Gong Kebyar saja. Terampa dalam
gamelan tersebut sangatlah sederhana, yaitu belum adanya unsur ukiran. Dari tahun ke tahun,
akhirnya terampa dalam barungan ini di ganti oleh terampa yang di ukir bergambar tokoh -tokoh
pewayangan dan diberi cat prada. Para Sesepuh atau Pengelingsir kita dulu pasti mempunyai
alasan tertentu tentang seluk beluk pada Barungan Gong Kebyar di Banjar Tengah, k arena yang
saya lihat, dalam barungan ini memiliki ciri khas tersendiri seperti:

1.REONG

Pada instrumen reong terdapat 13 buah pencon, yaitu pada pencon yang paling kecil bernada
dang. Sedangkan didearah-daerah lainnya, yang saya lihat pada instrumen reongnya adalah
berjumlah 12 pencon saja. Alasan instrumen reong di banjar tengah menggunakan 13 pencon
yaitu, karena di Banjar Tengah mempunyai sebuah ciri khas tertentu,yaitu tabuh -tabuh Petegak
Petopengan Kuno. Disini para pemain instrumen reong memerlukan lima orang pemain, yaitu
pada pemain yang mendapat posisi di paling ujung kiri yang disebutkan dalam istilah Balinya
yaitu di bongkol, adalah bertugas sebagai pembawa lagu, yaitu teknik permainnya seperti pong-
gang, dan pemain reong yang lagi empat bertugas untuk menghiasi sebuah lagu tersebut.

Teknik mainnya yaitu, satu orang mendapat dua bagian pencon yaitu, nada dong rendah dan nada
deng rendah, sedangkan pemain satunya lagi mendapat dua bagian pencon juga yaitu, nada dung
rendah dan nada dang rendah. Begitu juga dengan nada pencon yang lebih tinggi, tekniknya
sama dengan teknik pada pencon yang nadanya l ebih rendah. Di pencon yang paling besar,
tepatnya pada nada deng, sengaja tidak di gunakan karena nada pong-gang seperti biasanya
hanya memakai dua nada saja yaitu, nada dung dan nada dang. Pada pencon yang bernada ding,
baik nada ding rendah maupun ding tinggi juga sengaja tidak digunakan, nada-nada yang
digunakan pada instrumen reong di tabuh petegak petopengan ini menggunakan nada seperti
nada dong,deng,dung, dan nada dang.

2.GANGSA

Daun gangsa dalam tiap-tiap barungan gambelan mempunyai fungsi yang berbeda-beda, ada
yang berfungsi sebagai jalinan pukulan, penentu matra-matra lagu dan sebagainya. Misalnya
gambelan gambang hanya mempunyai dua tungguh gangsa jongkok, sebagai pemegang melodi,
sedangkan gong gede memiliki delapan tungguh gangsa jongkok dan dua belas tungguh gangsa
gantung. Jumlah daun gambelan masing-masing tungguh juga berbeda-beda. Misalnya gong
gede lima bilah, semara pagulingan tujuh bilah, dan angklung empat bilah. Selain dari itu dalam
satu barungan gambelan mungkin jumlah daun gambelan dari masing-masing tungguh berbeda-
beda. Misalnya gambelan Selonding terdiri dari sepasang berdaun empat dan sepasang lagi
berdaun delapan. Dalam gong kebyar instrumen pangugal, pamade, dan kantilnya berdaun
sepuluh, sedangkan jublag dan jegognya berdaun lima bilah.

Ditinjau dari bentuk selawah dan bagaimana daun gambelan diletakkan pada selawah gambelan
tersebut, gangsa tu dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:

· Gangsa Jongkok, yaitu gangsa yang ukuran selawahnya rendah dan tanpa resonator, dan dipaku
pada dua buah lubang di kedua ujungnya.

· Gangsa gantung, yaitu gangsa yang ukuran selanjutnya agak tinggi dan memakai resonator dari
bambu setinggi selawah tersebut.

Berdasarkan laras dan sistem nadanya ada beberapa macam gangsa, seperti :

· Yang berlaras pelog :

o Pelog lima nada atau saih lima, misalnya pada gambelan gong gede, gong kebyar, dan
gambelan palegongan.

o Pelog tujuh nada atau saih pitu, misalnya pada gambelan selonding, gong luang, gambang, dan
semara pagulingan.

· Yang berlaras selendro :

o Selendro empat nada, misalnya pada gambelan angklung.

o Selendro tujuh nada, misalnya gambelan angklung Buleleng.

3.PENYAHCAH

Penyahcah adalah instrument yang ada dalam barungan gambelan gong kebyar, penyahcah juga
terdiri dari dua bagian yaitu daerah yang di pukul berbentuk bilah dan tungguhnya terbuat dari
kayu bisa di ukir atau lelengisan. Fungsi dari penyahcah adalah: melipatgandakan pukulan jublag
dan menjadikan pukulan lagu yang ajeg. Tehnik memainkan penyahcah ada: neliti. Pada
instrumen penyahcah dalam brungan ini memiliki lima buah don saja yaitu, yang bernada
(ding,dong,deng,dung,dang).

B. INSTRUMEN-INSTRUMEN DALAM GONG KEBYAR BANJAR TENGAH

Berikut adalah instrument-instrumen Gong Kebyar Banjar Tengah – Kerambitan.

1.Kendang

Adalah instrument yang terbuat dari kayu yang bentuknya tabung yang memiliki 2 muka yaitu
satu diameternya lebih besar dan yang lebih kecil, kendang di dalam gonk kebyar ada kendang
lanang wadon dan ada kendang tunggal atau bebarongan. fungsi kendang di dalam gong kebyar
adalah: sebagai pemurba irama, sebagai penghubung bagian lagu, membuat angsel-angsel dan
mengendalikan irama gending. Cara-cara memainkan kendang ada: Milpil, batu-batu, Gagulet
dan cadang runtuh.

2.Terompong

Adalah salah satu instrument yang ada di gong kebyar, terdiri dari dua bagian yaitu daerah yang
di pukul berbentuk pencon yang berjumblah 10 pencon, dan tungguhnya yang terbuat dari kayu
biasanya di ukir atau lelengisan (yang tidak di ukir), fungsi instrument terompong adalah:
memainkan melodi pokok, memulai lagu lelambatan dan membuat fareasi dan memperjelas
melodi. Tehnik memainkan instrument terompong ada: ngeluluk, neliti, nyele, ngembat,
ngempyung, ngembat, nyintud, nyilih asih nyekati, ngumad, nguluin nerumpuk, ngoret, dan
ngerot.

3.Giying atau Ugal

Adalah salah satu instrument yang ada dalam barungan gong kebyar, ugal terdiri dari duabagian
juga yaitu daerah yang di pukul berbentuk bilah dan tungguhnya yang terbuat dari kayu bisa di
ukir atau lelengisan. Fungsi dari ugal atau giying adalah: memulai gending, membawakan melodi
gending dan menyambung atau menghubungkan ruas-ruas lagu. Tehnik memainkan ugal atau
giying ini ada: ngoret, ngerot, netdet, ngecek dan neliti.
4.Pemade

Adalah instrument yang ada dalam barungan gambelan gong kebyar yang dimainkan dengan
polos dan sangsih, pemade juga terdiri dari dua bagian yaitu daerah yang di pukul berbentuk
bilah dan tungguhnya terbuat dari kayu bisa di ukir atau lelengisan. Fungsi dari pemade adalah:
memberikan angsel-angsel membuat jalinan motif-motif tertentu dan mengisi rongga-rongga
antara penyahcah dan jublag. Tehnik memainkan pemade ada: ngubit, norot, nyekati, gegulet,
beburu, oncang-oncangan, ngoret, ngerot, ngantung milpil, netdet nyogcag dan asu nuntun saji.

5.Kantil

Adalah instrument yang ada dalam barungan gambelan gong kebyar yang dimainkan dengan
polos dan sangsih, fungsi, tehnik pemainan dalam kantil dan pemade sama, Cuma yang
membedakan adalah ukuran baik bilah atau tungguh kantil ukurannya lebih kecil.

6.Reong

Adalah satu instrument dalam barungan gambelan gong kebyar, reong juga terdiri dari dua
bagian yaitu daerah pukul yang berbentuk pencon dan tungguhnya yang terbuat dari kayu bisa di
ukir maupun lelengisan. Fungsi dari reong adalah: : memberikan angsel-angsel membuat jalinan
motif-motif tertentu dan bisa juga menghubungkan lagu. Tehik memainkan reong ada: norot
oncang-oncangan, ngubit, gegulet, berburu, nelutur, asu anuntun saji,dan memanjing.

7.Penyahcah

Adalah instrument yang ada dalam barungan gambelan gong kebyar, penyahcah juga terdiri dari
dua bagian yaitu daerah yang di pukul berbentuk bilah dan tungguhnya terbuat dari kayu bisa di
ukir atau lelengisan. Fungsi dari penyahcah adalah: melipatgandakan pukulan jublag dan
menjadikan pukulan lagu yang ajeg. Tehnik memainkan penyahcah ada: neliti.

8.Jublag

Adalah instrument yang ada dalam barungan gambelan gong kebyar, jublag juga terdiri dari dua
bagian yaitu daerah yang di pukul berbentuk bilah dan tungguhnya terbuat dari kayu bisa di ukir
atau lelengisan. Fungsi dari jublag adalah: menentukan jatuhnya pukulan jegog. Tehnik
memainkan jublag ada: neliti, nyelah dan ngempur.

9.Jegogan
Adalah instrument yang ada dalam barungan gambelan gong kebyar, jegog juga terdiri dari dua
bagian yaitu daerah yang di pukul berbentuk bilah dan tungguhnya terbuat dari kayu bisa di ukir
atau lelengisan. Fungsi dari jegogan adalah: menandai lagu mencapai satu prase (kalimat) dan
menentukan jatuhnya gong atau kempur. Tehnik memainkan jegogan ada: nyelah.

10.Kempur

Adalah salah satu instrument dalam gong kebyar yang berbentuk pencon. Fungsi dari kempur
adalah: menandakan akan jatuhnya pukulan gong.

11.Gong

Adalah salah satu instrument dalam gong kebyar yang berbentuk pencon . fungsi dari gong ada:
menandakan slesainya satu lagu atau gending dan menjadi tanda peralihan lagu atau gending.

12.Suling

Adalah instrument dalam gong kebyar yang terbuat dari bamboo yang di kasi lubang umumnya
enam lubang yang menghasilkan nada sesuai dengan setandar nada pada instrument lain dalam
barungan gong kebyar tersebut. Fungsi dari suling adalah: menjadi pemanis dalam lagu. Tehnik
memainkan suling ada: ngelik, neliti dan wilet.

13.Kajar

Adalah salah satu instrument yang ada dalam barungan gong kebyar serta berbentuk pencon,
fungsi dari kajar adalah: menentuan cepat lambatnya lagu atau gending.

14.Kecek

Adalah salah satu instrument yang ada dalam barungan gong kebyar, kecek berbentuk pangkon
atau cembung yang biasa di sebut simbal. Fungsi dari kecek adalah: memberikan angsel-angsel
atau aksen dalam suatu gending atau lagu.

B. INSTRUMEN-INSTRUMEN DALAM GONG KEBYAR BARU BANJAR TENGAH


Pada tahun 2010 Banjar Tengah membeli Gong Kebyar baru. Beberapa diantaranya adalah hasil
lebur instrument-instrumen terdahulu yang tidak layak digunakan lagi. Gamelan ini di sakralkan
oleh banjar hingga sampai sekarang. Kemudian pada tahun 2012 yang lalu, Banjar Tengah
membeli satu barung gamelan Gong Kebyar lagi dengan terampa yang berukir dan yang diberi
cat prada. Adapun perbedaan barungan Gong Kebyar yang lama dangan barungan Gong Kebyar
yang baru adalah sebagai berikut:

1.Pada barungan Gong kebyar yang lama, pada instrumen gangsa pengumbang, mempunyai 11
bilah don gamelan, sedangkan pada barungan Gong kebyar yang baru, bilah don pada instrumen
gangsa baik itu gangsa pengumbang atau pengisep, berjumlah sama yaitu sepuluh bilah.

2.Pada instrumen penyahcah yang mulanya berjumlah lima nada pada barungan Gong kebyar
yang lama, kini jumlahnya menjadi tujuh nada dengan tambahan nada yaitu, nada dang rendah
dan nada dung rendah.

3.Pada instrumen reong, penconnya sama yaitu berjumlah 13 pencon, namun keduanya hanya
memiliki perbedaan sedikit yaitu, pada motif ukirannya saja. Dan pada barungan Gong Kebyar
yang lama memiliki dua buah gender rambat, tetapi pada barungan Gong Kebyar yang baru tidak
membeli instumen gender rambat lagi.

Gong Kebyar di Banjar Tengah biasanya digunakan dalam upacara-upacara keagamaan atau
kebudayaan seperti:

1.Mengiringi tari, yaitu dapat mengiringi semua tarian baik tarian wali (tarian sebagai pelaksana
upacara), bebali (tarian yang mengiringi upacara) dan tari balih-balihan (tarian sebagai hiburan.

2.Mengiringi wayang, yaitu dapat mengiringi wayang dalam konteks klasik ataupun wayang
yang modern/ inovatif.

3.Mengiringi drama, yaitu dapat mengiringi drama tari, tentu dengan di iringi gong kebyar dapat
memperjelas karakter, mendukung suasana dan mengisi aksen-aksen gerak dalam drama tari
tersebut.
4.Mengiringi vocal, di Bali biasanya ada vocal yang di iringi oleh gambelan disebut sandia gita
atau gegitaan.

C. SEKAHA GONG KEBYAR “TARUNA PATRIA” BANJAR TENGAH – KERAMBITAN

Taruna Patria, itulah nama Organisasi Sekeha yang ada di Banjar Tengah. Begitu juga dengan
“Putra Jaya” adalah nama dari sekeha gong anak-anak yang ada di Banjar Tengah. Tidak kalah
menariknya, Banjar Tengah juga mempunyai sekeha Ibu PKK yang bernama “Swanita Jayani”.

Sekeha Gong Taruna Patria juga pernah mengikuti sebuah event/pagelaran kesenian, yaitu ke
Istana Negara Presiden Republik Indonesia yang bertempat di Jakarta. Pagelaran ini dilakukan
sebanyak tiga kali dalam tiga tahun berturut-turut. Pada saat itu, Presiden Republik Indonesia
dipimpin oleh Presiden Soekarno. Adapun beberapa gending yang dibawakan oleh Sekeha Gong
Taruna Patria adalah sebagai berikut :

1.Tari truna Jaya

2.Tari Oleg Tamulilingan

3.Tari Wiranata

4.Tari Kebyar duduk

5.Tari Tani

Selain itu, pada sekitar tahun 1970, Sekeha Gong Taruna Patria juga mendapat panggilan dari
Presiden Republik Indonesia untuk mengikuti pagelaran di Istana Tampak Siring sebanyak lima
kali, dan pada sekitar tahun 80-an, Sekeha Gong Taruna Patria juga pernah mengikuti festival
Topeng di Kota Singaraja, dan festival Gong Kebyar Dewasa pada tahun 1992 dan pada tahun
1993. Kemudian pada tahun 2009 yang lalu, Sekeha Gong Taruna Patria juga pernah ikut dalam
Pesta Kesenian Bali yang ke-XXXI yaitu pada Parade Gong Kebyar Dewasa yang bertempat di
Art Centre tepatnya berada di Ardha Candra Denpasar. Begitu juga dengan Putra Jaya. Sekeha
ini juga ikut dalam Pesta Kesenian Bali yang ke- XXXIII yaitu pada Parade Gong Kebyar Anak-
Anak yang juga bertempat di Art Centre tepatnya berada di Ardha Candra Denpasar.

C. PENUTUP
Dengan didirikannya organisasi dan berbagai kegiatan/lomba yang telah diikuti oleh Sekeha
Gong Taruna Patria, diharapkan akan memacu semangat dan memotivasi generasi muda untuk
ikut serta dalam upaya pelestarian seni karawitan yang ada di Banjar Tengah – Kerambitan dan
Bali pada umumnya.

Semua sumber tulisan ini saya dapatkan dari buku sejarah Gong Kebyar Banjar Tengah –
Kerambitan yang saat ini disimpan oleh Prebekel Desa.

Anda mungkin juga menyukai