Anda di halaman 1dari 11

Belum dijawab 1.b,6,11,14.

1. Jelaskan mengenai,
a. Shop manual
b. Service division mechanic guide.
2. Jelaskan tentang prosedur yang mendasar dalam trouble shooting mengenai
tindakan perbaikan penyebab gangguan !
3. Jelaskan beserta contoh gambar pencatatan model unit , serial number unit , dan
serial number engine !
4. Jelaskan trouble shooting chart berikan contoh gambar.
5. Apa yang dimaksud dengan possibilities causes
6. Jekaskan mengenai part & service news
7. Jelaskan menurut anda mengenai apa itu catatan trouble sejenis
8. Jelaskan menurut anda mengenai apa itu machine hystorical file
9. Apa yang dimaksud dengan meassuring tools
10. Apa yang dimaksud dengan observe & diagnostic
11. Apa yang dimaksud dengan panel monitor sertakan contoh gambar.
12. Jelaskan mengenai collect data
13. Jelaskan mengenai analysis
14. Jelaskan menurut anda tentang melakukan perbandingan berdasarkan data
data yang diperoleh dengan standard yang ada pergunakan shop manual
untuk mendapatkan standard .
15. Jelaskan mengenai suspected cause
16. Jelaskan mengenai conclusion
17. Jelaskan mengenai action to improvement
18. Menurut anda bagaimana pembuatan reporting secara baik dan jelas mengenai
trouble shooting, berikan contohnya.
Jawab:

1)a.Shop manual atau juga bisa disebut service manual merupakan panduan
dalam memperbaiki unit mulai dari spesifikasi unit. Shop manual terdiri dari
tiga yaitu (ShopManual D85-ESS-2 ),(Shop Manual D65E,P – 12 & D65
EX ,PX – 12 ),(Shop Manual 125 – 3 Series Diesel Engine), Saya akan
menjelaskan (ShopManual D85-ESS-2). Termasuk ke dalam (Trouble
shooting chart : Chart yang dibuat oleh Komatsu yang memberikan
panduan langkah langkah yang harus diambil saat melakukan trouble
shooting , dan juga kesimpulan dari penyebab gangguan). Contoh
Trouble:Starting motor tidak mau berputar saat kunci kontak di putar pada
posisi start. Contoh: Unit Model:D85-ESS-2 Trouble: Starting motor tidak
mau berputar saat kunci kontak di puyar pada posisi START. Dari list
yang telah di dapat dan cara me-repair nya:
PROBLEM: Starting motor tidak
mau berputarsaat kunci kontaak di
putar ke posisi ”START”.
PENYEBAB UTAMA:Kerusakan
kabel-kabel, Pengisian baterry tidak
mencukupi, Penyetelan yang tidak
sesuai pada Safety switch.
TINDAKAN YANG HARUS
DILAKUKAN: (Check, repair),
(Charge baterry), (Setel Safety
switch).

b.Sevice Division Mechanic guide adalah


2)Prosedur Trouble Shooting ada delapan langkah:
1.Yakinkan problem benar-benar terjadi (TROUBLE SHOOTING CHART ).
•menghimpun /mengumpulkan informasi terkait trouble.
•mendengarkan keluhan dari operator unit trouble tersebut.
* apa yang terjadi.
* apa yang di lakukan operator saat trouble
* sebelum trouble apakah unit beroperasi dengan baik.

2.Tentukan trouble dengan mencatat (POSSIBILITIES CAUSES).


• Menyusun fakta yang di kumpulkan.
• Menafsirkan informasi yang di dapat.
• Kondisi operasi
* Kondisi geografis(berdebu,berpasir,ketinggian operasi unit)
* Cuaca( sangat dingin, sangat panas, kelembaban tinggi, dll)
* Saat trouble muncul, apakah operator berpengalaman yang
mengoperasikan?
• Sejarah Machine / Engine
*Preventive maintenance apa yang telah di lakukan?
*Perbaikan apa yang telah di lakukan sebelumnya?

3.Periksa Machine atau Engine secara visual (OBSERVE & DIAGNOSTIC).


• Kumpulkan informasi tambahan yang di perlukan.
*Pemeriksaan sensor secara visual
*Pengetesan secara teknis seperti operasional adjustment, standart
operasional prosedur dan prosedur teknis.
*Lihat service manual, bulletin dan diagram skematik.
• Verifikasi problem operasional
• Kumpulkan bukti.

4.Tuliskan semua kemungkinan penyebab (COLLECT DATA).


• Identifikasi kemungkinan kerusakan:
* Identifikasi sebanyak mungkin, kemungkinan penyebab trouble yang ada
ketahui.
* Bila trouble tidak memiliki penyebab yang jelas,sempitkan trouble menjadi
sub sistem dan coba lagi untuk mengidentifikasi penyebab
* Kumpulkan informasi sebanyak mungkin bila kemungkinan penyebab sulit
untuk di identifikasi.

5. Lakukan test dan catat hasilnya (ANALYSIS).


a.Periksa kemungkin-kemungkinan kerusakan
•Kumpulkan informasi tambahan untuk kemungkinan kerusakan.
• Variasikan pengujian suatu komponen dalam waktu bersamaan untuk
menguji kemungkinan penyebab bila anda tidak terbiasa dengan sistem atau
komponen tersebut.
• Bila pengujian memerlukan waktu dan mahal, coba lakukan test untuk
menyingkirkan beberapa kemungkinan penyebab dengan pendekatan yang
sistematis.
• Jangan berasumsi bahwa semua part/komponen selalu beroperasi dengan
baik.
• Kurangi jumlah kemungkinan penyebab.
b.Simulasikan Problem
• Test komponen atau sistem yang di curigai untuk memastikan hal itu
merupakan penyebabnya.
• Minta operator untuk mensimulasikan kondisi saat trouble muncul.
c. Catat semua hasil test ,part yang di ganti dan penyetelan yang di lakukan.
d. Patuhi semua aturan atau SOP kerja saat melakukan pengujian.

6. Temukan akar masalah (SUSPECTED CAUSE).


a. Persempit penyebab terjadinya masalah.
b. Temukan akar penyebab masalah.

7.Perbaiki Kerusakan (CONCLUSION).


a. Lakukan perbaikan /menghilangkan trouble pada unit sesuai dengan
standard prosedur yang benar.
b. Catatlah hasil pengujian, part yang di gunakan dan penyetelan yang di
lakukan.
c. Patuhilah aturan keselamatan selama proses perbaikan.

8. Analisa mengapa trouble bisa terjadi (ACTION TO IMPROVEMENT).


a. Periksa setiap solusi yang di dapat dengan rekan.
b. Bila kerusakan masih muncul setelah melakukan pengujian pada
solusi( atau muncul troble baru) lakukan prosedur troubleshooting lagi.
c. Isi fault Analysis Peperwork dan di buat technical information.
3) Dengan adanya unit rusak mechanic dapat dengan mudah menentukan data karena
adanya pencatatan model unit, serial number unit, dan serial number engine seperti
dibawah ini.

4) Trouble shooting chart : Chart yang dibuat oleh Komatsu yang memberikan
panduan langkah langkah yang harus diambil saat melakukan trouble shooting , dan
juga kesimpulan dari penyebab gangguan.

TROUBLE SHOOTING CHART .


Bila menerima informasi unit trouble , mintalah informasi tentang
unit antara lain :
•Nama Customer
•Type dan serial number dari unit
•Detail dari lokasi
Kemudian sedapat mungkin mendapatkan informasi tentang
trouble :
•Kondisi kerusakan
•Pekerjaan yang dilakukan saat terjadinya trouble.
•Kondisi lingkungan sekitar tempat operasi
•Catatan problem yang pernah terjadi sebelumnya .
Dari data data diatas , persiapkan trouble shooting chart yang didapatkan dari Shop
Manual .

Panduan yang disebut trouble shooting chart yang bisa didapatkan di Operation and
Maintenance Manual dan Shop Manual.
Contoh:

Unit Model : D65E- 12

Problem : Lampu tidak bisa menyala

Lihat item no : 2
Kemungkinan penyebabnya :
Battery , Panel switch , Batteray relay , Kabel , Lampunya sendiri .
KETERANGAN :
CN-- = Cable connector
E = hubungan ke ground .
L = hubungan ke Lampu.
M = hubungan ke battery .
Pastikan bahwa :
Battery dalam kondisi normal
Fuse FB1 normal
Semua sambungan kabel dalam kondisi tersambung dengan benar .
Langkah langkah dalam mencari penyebab gangguan :
Table E-OX
5)Possibilities Causes adalah
6)
7)Catatan Trouble Jenis
8) Machine Hystorical File adalah riwayat tentang machine yang pernah kita buka
filenya dan dapat dilihat lagi apa bila kita ingin melihat nya lagi.

9)Measuring Tools adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besaran baik
itu besaran ukuran dimensi dan sebuah kondisi suatu fisik suatu komponen.
Alat ukur yang biasa dgunakan dalam perbaikan unit digolongkan menjadi tiga yaitu:
Alat ukur Mekanis.
Alat ukur Pneumatis.
Alat ukur Elektris/Elektronik.

10) OBSERVE & DIAGNOSTIC


Tuntunan dalam trouble shooting (mengatasi gangguan) :
1. Jangan terburu buru langsung membongkar komponen, karena apabila hal ini
dilakukan bisa menyebabkan :
a. Ikut terbongkarnya part yang tidak ada hubungannya dengan kerusakan.
b. Hal tersebut akan menyulitkan penemuan dari penyebab kerusakan.
c. Hal lain bisa menyebabkan waktu terbuang percuma , biaya menjadi besar karena
harus mengganti part , oli dll . yang tidak semestinya diganti , sehingga dapat
mengakibatkan kehilangan kepercayaan dari customer atau operator.
2. Tanyakan kepada operator mengenai :
a. Apakah ada gangguan lain , selain gangguan yang telah dilaporkan.
b. Apakah ada kelainan sebelum gangguan terjadi.
c. Apakah gangguan tersebut terjadi mendadak atau secara perlahan
lahan.
d. Bagaimana dengan kondisi sebelum gangguan terjadi.
e. Apakah sudah pernah ada perbaikan sebelum gangguan ini terjadi .
f. Apakah sudah pernah terjadi gangguan yang sama sebelumnya .
g. Hal hal lain yang dapat membantu melengkapi informasi sehinnga pelaksanaan
trouble shooting menjadi lebih mudah .
3. Sebelum melakukan trouble shooting , perlu diperiksa :
a. Apakah ada tanda2 ketidak normalan pada engine atau lainnya .
b. Lakukan pemeriksaan seperti pada pemeriksaan sebelum menghidupkan engine .
c. Periksa hal hal lain bila diperlukan , terutama sekali pemeliharaan berkala .
d. Periksa kondisi panel monitor .
11)

12)Collect Data adalah melakukan pemeriksaan dan pengukuran dan peng-test-an


secara langsung ke unit . Bila perlu operasikan sendiri unitnya untuk meyakinkan
trouble yang terjadi . Lakukan pencatatan atas hasil pengukuran dan peng-test -an .

13)Analysis adalah melakukan perbandingan berdasarkan data data yang diperoleh


dengan standard yang ada. Pergunakan Shop Manual untuk mendapatkan standard.

14)
15) Suspected Cause adalah melakukan perbandingan berdasarkan data data yang
diperoleh dengan standard yang ada. Pergunakan Shop Manual untuk mendapatkan
standard .

16)Conclusion adalah pastikan penyebab trouble , dengan melakukan pengecekan


pada point-point yang didapat dari step 6. Tentukan langkah perbaikan yang akan
diambil.

17) Action To Improvement adalah;

1.Melakukan perbaikan, dan

2.Diskusikan dengan customer langkah langkah untuk meminimalkan trouble


terulang kembali,

18) Pembuatan Reporting secara baik sesuai dengan Basic Trouble Shooting dan
Trouble Shooting adalah Mencari penyebab gangguan , mengatasi gangguan tersebut
dan melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi resiko terulang kembali.

Contoh Laporan setelah menyelesaikan suatu Trouble.

Anda mungkin juga menyukai