Anda di halaman 1dari 3

KASUS 1  Berdasarkan tanda dan gejala klinis, diagnosis

 Seorang wanita (Nigeria) berusia 29 tahun, selama lima menunjukkan sindrom Parkinson yang diinduksi krn
hari mengalami tremor pada jari-jarinya dan pusing saat penggunaan Kina.
istirahat/tidur, keluar air liur dari mulutnya. Tidak ada  Pasien mulai diterapi dengan levodopa / karbidopa dosis
riwayat demam, muntah, sakit kepala, dispepsiaatau rendah Tablet 100/25 mg dua kali sehari. Setelah lima hari
gejala neurologis lainnya. pengobatan, semua gejala hilang. Pasien sembuh total
 Tidak ada riwayat penggunaan obat sebelum adanya dan tidak mengalami kekambuhan gejala selama follow up
gejala kecuali penggunaan tablet kina6 minggu 30 minggu setelah pengobatan dihentikan.
sebelumnya. Pasien melaporkan mengalami amenore
selama delapan minggu, dan mengatakan bahwa dia KASUS 2
hamil, penggunaan kina dimaksudkan untuk  Seorang pria berusia 36 tahun yang mempunyai riwayat
menghentikan kehamilan. menjalani operasi usus buntu dirujuk ke unit neurologi RS
 Terjadi perdarahan vagina selama lima hari setelah dengan tremor saat istirahat dan bradikinesia (sindrom
konsumsi enam tablet kina. bradikinin).
 Pada pemeriksaan fisik pasien ditemukan btk wajah datar  Operasi itu berhasil dan pasien tidak minum obat yang
(tdk ada ekspresi), dan cara berbicara monoton dan cadel kemungkinan besar berpengaruh terhadap sistem saraf
kemudian aktivitas motoric lambat. pusat selama enam minggu. Satu-satunya obat yg
 Hasil pemeriksaan neurologis pada dasarnya normal digunakan anestesi umum untuk tindakan apendektomi,
kecuali adanya cogwheel (btk gigi tdk rata) dan kekakuan sebelum operasi obat-obatan yang digunakan diazepam 5
otot global. mg, 1 mg dosis atropin, dan 50 mg petidin.
 Hasil pemeriksaan kimia darah dan hematologi normal,  Pasca operasi, ia menerima ampisilin intravena dan
pengujian human immunodeficiency virus (HIV) negatif. cloxacillin dengan dosis 1 g setiap enam jam selama satu
 Foto rontgen dada dan CTscan otak pada dasarnya minggu, dan 50 mg tramadol setiap 12 jam selama lima
normal. hari. Pasien tidak memiliki riwayat PD dlm keluarga.
 Tes kehamilan positif dan USG panggul menunjukkan  Evaluasi neurologis menunjukkan kekakuan asimetris
rahim yang besar dengan hasil konsepsi. pada sisi kanan drpd kiri, dengan hipokinesia dan tremor.
 Hasil lab termasuk kimia darah lengkap, elektrolit dan  Chabolla dkk. melaporkan bahwa gejala DIP tidak bisa
urea, dan pengujian parasit malaria, HIV dan sifilis pada dibedakan dari PD; namun, Susatia dan Fernandez
dasarnya normal. membantahn\ dalam ulasan studi kasus terbaru mereka,
 Pasien didiagnosis dengan parkinsonisme yang diinduksi yg menunjukkan bahwa DIP dapat dibedakan dari PD
obat (DIP) karena tremor dan aktivitas motoric yg menunjukkan
 Pasien diberi levodopa / karbidopa (250 mg) setiap hari. ketidakstabilan dan kurang menonjol dalam DIP.
Setelah tiga hari pengobatan, gejala sembuh total dan Pengobatan DIP melibatkan penghentian obat yang
enam minggu pasien dinyatakan sehat menyebabkan sindrom Parkinson dalam waktu singkat,
meskipun parkinsonisme terkadang bisa bersifat kronis.
PD biasanya tidak dapat diubah, tetapi DIP dapat dibalik.
PEMBAHASAN : Pemindaian MRI biasanya memberikan hasil normal pada
 Penggunaan obat pd kasus diatas merupakan penyebab DIP, seperti pada pasien pertama sedangkan pd pasien
umum terjadinya sindrom Parkinson, obat2an tsb kedua belum bisa menjalani tes neuroimaging.
memblokir reseptor dopamin postsynaptic atau hilangkan
dopamin presinaptik. Beberapa obat telah terlibat sebagai  Efek anestesi umum selama bertahun-tahun dikaitkan
penyebab parkinsonisme, termasuk dopamin antagonis dengan perubahan kimia fisik neuron. Baru baru ini
seperti proklorperazin untuk pusing, metoclopramide untuk penyebab tsb dikaitkan dengan ligan-gated saluran ion
dispepsia dan klorpromazin untuk depresi bipolar; dan perubahan fungsi neurotransmitter. Anestesi inhalasi
penghambat saluran kalsium seperti flunarizine dan telah diketahui menghambat aktivitas batang otak
Cinnarizine; dan Na. valproate untuk epilepsi dan sakit termasuk refleks pupil dan refleks kornea dpt dihilangkan,
kepala migrain. dan akan kembali normal pada saat pasien pulih. Namun
demikian, menurut Adachi et al, halotan menyebabkan
penurunan aktivitas dopamin sec in vivo pd otak tikus.
 Mekanisme kerja anestesi inhalasi terhadap gangguan pd
otak masih belum diketahui. Akan tetapi peneliti
mengasumsikan bahwa kelarutan lemak dari senyawa dpt
mengubah sifat fisikokimia membran sel dan dengan
demikian mengganggu aktivitas membran sistem reseptor
yang mengatur saluran ion, khususnya saluran klorida dan
kalsium. Namun, Freedman et al. telah menunjukkan (in
vivo) bahwa kina dpt menghambat saluran K + dan bahwa
penghambatan ini mungkin terjadi dengan dosis
antimalaria (kina) pd manusia.

SUMBER : Ugoya et al. Journal of Medical Case Reports 2011,


5:105 http://www.jmedicalcasereports.com/content/5/1/105 -
Parkinsonism caused by adverse drug reactions: a case
series

TUGAS:
Buat Analisis DRP berdasarkan PCNE 8.2
terhadap laporan kasus diatas dalam
bentuk Tabel.

Anda mungkin juga menyukai