Anda di halaman 1dari 2

PHD untuk Kategorial Remaja/ Naposobulung

Kamis, 13 Juli 2017

1. Bernyanyi KJ 3 : 1-2 “Kami Puji Dengan Riang”

2. Doa Pembuka

3. Pembacaan Nats : Roma 2 :11

Manusia Adalah Sama

Di Hadapan Tuhan

Dalam sejarah penulisan kitab Roma penting kita ketahui bahwa Orang Kristen
Yahudi selalu menganggap rendah terhadap jemaat non Yahudi karena mereka tidak tunduk
kepada peraturan ke Yahudian. Orang Kristen Yahudi merasa dirinya paling hebat dan Kudus
di hadapan Allah dibandingkan dengan orang jemaat Non Yahudi. Oleh karena itu, dalam
nats ini mengingatkan kepada seluruh jemaat Roma bahwa martabat seseorang bukanlah
ditentukan oleh kulit, ekonomi, hartanya, dan suku/bangsanya. Tetapi semuanya adalah sama
di hadapan Allah. Andai kata perbedaan manusia diberlakukan maka perbedaan itu terlihat
dari kesetiaan kepada firmanNya. Oleh karena ini Yesus mengajar murid-muridNya untuk
tidak saling menghakimi satu dengan yang lain.

Mungkin remaja/ naposobulung pernah mendengar rasa kecewa, menggerutuk, dan


tidak puas dan bahkan mengatakan “Allah tidak Adil”. Mengapa? Sering orang ketika
mengalami kegagalan, hal ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, padahal dalam
pemikirannya bahwa sebenarnya yang dia lakukan sudah sangat benar dan keberhasilan dan
kesuksesan sudah ada padanya. Dengan demikian, hal ini mulai mencari-cari siapakah yang
salah. Kesalahan justru dialamatkan kepada “Allah yang tidak adil, Allah tidak berpihak”.

Meskipun Alkitab menyaksikan bahwa Allah segambar dan serupa dengan Allah,
Allah sering kali disejajarkan dengan kebiasaan manusia. Meskipun demikian, tapi tidaklah
sama dengan manusia. Allah sendirilah yang berkehendak atas manusia. Jika dalam sebuah
rumah tangga memiliki 6 orang anak, maka sebagai orang tua pasti memiliki perbedaan dari
segi sifat, pemberian meskipun semuanya adalah anaknya. Hal ini bisa terjadi karena seorang
anak lebih setia kepada orangtua, lebih baik kepada orangtuanya sedangkan anak yang lain
paling sulit untuk diatur dan dinasehati. Akan tetapi Allah tidak seperti manusia, Allah
memberikan segala sesuatu kepada manusia seperti matahari, hujan bukan hanya kepada
orang yang orang baik, tetapi juga kepada orang jahat dan berdosa. Jika dalam kehidupan kita
sehari-hari ada banyak yang melakukan status sosial, tetapi di hadapan Allah semuanya
adalah sama. Kembali lihat pribadi sendiri, jangan menghakimi atas kegagalan yang kita
dapati, jangan menuntut adanya pembalasan atas kegagalan yang kita dapat. Tidak ada yang
dapat menghakimi sebab manusia adalah sama. Pembalasan dan penghakiman milik Allah.
Diskusi!

a. Bagaimanakah respon kalian terhadap kegagalan yang kalian dapatkan selama ini,
siapakah yang kalian salahkah, orang tua, kawan, atau Tuhan?

b. Bagaimana kita merespon keberhasilan yang kalian dapat selama ini, apakah
keberhasilan ini karena diri kalian sendiri ?

4. Bernyanyi KJ 249 : 1 “Serikat Persaudaraan”

5. Doa Syafaat

6. Bernyanyi KJ 250a : 1-2 “Allahmu Benteng Yang Teguh”

7. Doa Bapa Kami

Anda mungkin juga menyukai