Anda di halaman 1dari 5

Oxygenius Vol.2, No.

1: 29-33
ISSN 2686-4649

Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi pada


Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju
Reaksi

Adelia Mewengkang*a, Meytij J. Rampea, Septiany Ch. Palilingana


a Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Manado, Minahasa, Tondano Selatan, 95618, Indonesia

INFO ARTIKEL ABSTRACT

Diterima 24 Februari 2020 The purpose of this study was to determine the average learning outcomes of students
Disetujui 30 Juni 2020 with animated video media. This research is an experimental study in class XI MIA
Key word: with one experimental class and one control class each class consisting of 30 students.
Animation video
The results of this study are the average for the experimental class of 86.40 and the
Learning Outcomes
average for the control class of 53.50. It is stated that the learning outcomes of the
Reaction rate
experimental class are higher than the control class.
Kata kunci:
Video Animasi
ABSTRAK
Hasil Belajar
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rata-rata hasil belajar peserta didik
Laju Reaksi
dengan media video animasi. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen pada kelas XI MIA dengan satu kelas eksperimen dan satu kelas
kontrol masing-masing kelas terdiri dari 30 peserta didik. Data hasil
penelitian ini yaitu rata-rata untuk kelas eksperimen 86,40 dan rata-rata
*e-mail: untuk kelas kontrol 53,50. Hal ini bahwa rata-rata hasil belajar kelas
adeliamewengkang@gmail.com eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Pendahuluan Praktikum tidak dilakukan karena alat dan


Peserta didik dengan lingkungan harus bahan yang tidak lengkap, guru menganggap
berinteraksi agar dapat mencapai tujuan bahwa praktikum kimia sangat membutuhkan
pembelajaran [1]. Sekitar 80% peserta didik di waktu yang panjang untuk mempersiapkan
SMAN 1 Bolaang tidak minat belajar meteri atau melaksanakan praktikum. Hal ini
kimia, karena materi kimia merupakan materi membuat peserta didik sulit untuk memahami
yang sangat sulit untuk dipelajari. materi yang diberikan, ditinjau dari
Kegiatan pembelajaran di SMAN 1 permasalahan tersebut, didapatkan nilai
Bolaang hanya dilakukan melalui metode semester ganjil tahun 2018/2019 di kelas XI MIA
ceramah sehingga peserta didik hanya menulis SMAN 1 Bolaang dari 105 peserta didik hanya
atau mencatat apa yang didengar dan 28% di atas nilai KKM dan 72% di bawah nilai
dijelaskan oleh guru tanpa dilibatkan langsung KKM, sedangkan peserta didik harus mencapai
dalam proses menemukan atau nilai KKM dengan 77 sehingga nila belajar dari
mengembangkan pengetahuan peserta didik. peserta didik bisa dikatakan rendah.
Subjek dalam proses kegiatan belajar mengajar Media pembelajaran dapat bermanfaat
adalah peserta didik dengan masing-masing sebagai media atau alat yang memudahkan
peserta didik berkemampuan dan karakter peserta didik dalam proses memahami materi
berbeda sehingga ada yang mudah memahami sehingga hasil belajar peserta didik dapat
dan yang rumit memahami materi kimia [2]. meningkat serta memperluas materi
Hasil wawancara dengan para guru dan berdasarkan ilustrasi dalam media dari tujuan
peserta didik di kelas XI MIA di SMAN 1 pembelajaran kimia [3].
Bolaang, materi kimia merupakan Media pembelajaran yang akan digunakan
pembelajaran yang mana dalam proses belajar dalam penelitian ini adalah media berbasis
harus melakukan kegiatan praktikum. video animasi. Media berbasis video animasi

29
Mewengkang, A., Rampe, M. J., Palilingan, S. Ch., 2020

merupakan media yang belum pernah Hasil Uji Prasyarat


diterapkan pada pembelajaran kimia kelas XI Uji Normalitas
MIA di SMAN 1 Bolaang. Media pembelajaran Uji Normalitas digunakan untuk
berbasis video animasi digunakan agar dapat mengetahui sebaran data populasi dalam
membantu peserta didik dalam memahami penelitian ini berdistribusi normal. Uji
materi pada proses kegiatan belajar mengajar normalitas yang dipakai adalah uji Lillifors
[4]. Mempermudah guru untuk memberikan dengan Lhitung = 0,15 dan Ltabel = 0,16 dan kelas
pengajaran kepada peserta didik karena adanya kontrol diperoleh Lhitung = 0,15 dan Ltabel =
media berbasis video animasi guru bisa 0,16 dengan kriteria pengujian Lhitung < Ltabel,
memberikan materi secara berulang-ulang maka sampel yang diteliti berdistribusi normal.
tanpa melakukan praktikum basah [5]. Melalui
video animasi dapat menunjukkan prosedur Uji Homogenitas
jalannya praktikum dengan baik, mudah Hasil uji homogenitas pada kelas
diingat dan dimengerti, video animasi berisi eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Fhitung =
konten-konten berupa ilustrasi yang menarik 2,71 dan Ftabel = 3,16 dengan kriteria pengujian
perhatian, peserta didik tidak merasa jenuh dan yaitu Fhitung < Ftabel, maka varians kedua kelas
bosan saat menerima materi [6–8]. Untuk tersebut dinyatakan bahwa kelas yang
menghasilkan video animasi yang lebih baik dijadikan subjek penelitian memiliki
pengembangan dengan menggunakan aplikasi kemampuan yang homogen untuk menerima
telah banyak dilakukan [9–13]. Video animasi materi yang diberikan.
telah terbukti meningkatkan hasil belajar
dibandingkan dengan metode konvensional Hasil Uji Hipotesis Penelitian
[14–16]. Uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu
menentukan hasil posttest untuk mengetahui
Metode rata-rata hasil belajar peserta didik dengan
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 penerapan media pembelajaran berbasis video
Bolaang. Jenis penelitian ini adalah penelitian animasi.
eksperimen dengan posttest only control group
design. Tabel 1. Uji Hipotesis

Nilai Statistik Posttest


Hasil dan Pembahasan
Statistik

Hasil Uji Instrumen Penelitian Kelas Kelas Kontrol


Eksperimen
Uji Validitas
(N) 30 30
Uji Validitas pada penelitian ini yaitu
Rata-rata 86,40 53,50
menggunakan korelasi Pearson Product Moment
dari 20 butir soal pilihan ganda terdapat 6 soal Varians 55,90 151,78
tidak valid dan 14 butir soal yang valid. Maka, thitung 12,51
soal yang digunakan sebagai alat ukur hasil ttabel 2,00
belajar adalah 14 butir soal pilihan ganda Kesimpulan Terima H1

Uji Reliabilitas
Hipotesis penelitian ini adalah H0: Rata-
Uji reliabilitas dalam penelitian ini yaitu
rata hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan teknik belah dua dari Spearman
menggunaakan media video animasi lebih
Brown (split half), dengan diperoleh perhitungan
rendah atau sama dengan rata-rata hasil belajar
data rHitung = 0,79 dan rTabel = 0,48. Maka, posttest
menggunakan metode ceramah. H1: Rata-rata
dinyatakan reliabel karena rHitung > rTabel,
hasil hasil belajar peserta didik dengan
sehingga soal posttest tersebut layak dijadikan
menggunakan media video animasi lebih tinggi
instrumen penelitian.
dari pada rata-rata hasil belajar peserta didik
dengan menggunakan metode ceramah. Hasil
uji hipotesis yang dapat dilihat pada tabel 1.

30
Mewengkang, A., Rampe, M. J., Palilingan, S. Ch., 2020

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa peseta didik tersebut paham, pada saat
hasil pengujian dengan uji-t pada taraf nyata (α memberikan pertanyaan kepada peserta didik,
= 0,05) diperoleh thitung = 12,51 dan ttabel = 2,00, peserta didik begitu cepat tanggap sehingga
kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel, maka Ha adanya interaksi baik antara guru dengan
diterima dan H0 , dengan diperoleh μ1 = 86,40 > peserta didik dan peserta didik dengan peserta
μ2 = 53,50, sehingga dapat dinyatakan bahwa didik lainnya.
rata-rata hasil belajar peserta didik dengan Pada kelas kontrol diberikan materi yang
menggunakan media video animasi lebih tinggi sama seperti pada kelas eksperimen dengan
dari rata-rata hasil belajar peserta didik dengan metode ceramah. Pada saat memberikan materi,
menggunakan metode ceramah. diamati bahwa pada kelas kontol peserta didik
hanya berpusat pada guru dan hanya mencatat
Pembahasan Penelitian apa yang dijelaskan oleh guru, banyak peserta
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 didik yang keluar masuk kelas seperti merasa
Bolaang, dengan menggunakan dua kelas yaitu bosan dan ada peserta didik yang mengantuk
untuk kelas eksperimen adalah kelas XI MIA 2 pada saat pembelajaran berlangsung.Setelah
dan untuk kelas kontrol adalah kelas XI MIA3. proses kegiatan belajar dilakukan, pada
Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar pertemuan kelima yaitu dilanjutkan dengan
peserta didik diperlukan pengambilan data. tahap pengambilan data dengan memberikan
Penelitian ini dilakukan selama lima kali posttest dalam bentuk pilihan ganda yang valid
pertemuan, yaitu pada pertemuan pertama pada kelas eksperimen adalah kelas XI MIA 2
sampai pertemuan keempat untuk kelas XI MIA dan kelas kontrol adalah kelas XI MIA 3 dengan
2 sebagai kelas eksperimen dengan masing-masing kelas yang mengikuti posttest
menggunakan media video animasi dan XI MIA terdiri dari 30 peserta didik. Pada saat
3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan memberikan posttest kepada peserta didik,
metode ceramah yaitu diberikan materi tentang maka diawasi dengan teliti bahwa peserta didik
pengertian dan pengukuran laju reaksi, hukum menjawab posttest dengan jujur dan sesuai
laju reaksi, teori tumbukan dan faktor-faktor dengan apa yang peserta didik peroleh dari
yang mempengaruhi laju reaksi. kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
Pada kelas eksperimen disajikan materi pengambilan data dari hasil penelitian yang
video animasi dalam slide powerpoint, pada saat telah dilakukan, yaitu dengan menerapkan
menyajikan materi seperti teori tumbukan yang media video animasi diperoleh nilai minimum
memperlihatkan bagaimana tumbukan yang 71 dari hasil posttest pada kelas eksperimen dan
efektif yang disertai dengan contoh tumbukan untuk kelas kontrol diperoleh nilai maksimum
plastisin dan video animasi yang berisi 100 dengan nilai rata-rata 86,40 dengan metode
percobaan mengenai faktor-faktor yang ceramah diperoleh nilai minimum 21 dan nilai
mempengaruhi laju reaksi seperti faktor maksimum 79 dengan nilai rata-rata 53,50.
konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis, Hasil tersebut ternyata menunjukkan bahwa
dalam penyajian materi peserta didik terlihat rata-rata hasil belajar dengan menerapkan
penasaran dengan animasi-animasi menarik media video animasi lebih tinggi daripada rata-
yang ditayangkan dalam video, dan peserta rata hasil belajar dengan metode ceramah
didik juga penasaran dengan tampilan video (H1: μ1 > μ2 ). Maka, hipotesis yang digunakan
animasi pada slide selanjutnya, peserta didik pada penelitian ini yaitu terima H1 dan tolak H0,
fokus dan tenang dengan video yang karena dengan adanya media video animasi
ditayangkan sehingga jika ada peserta didik pembelajaran akan lebih efektif, peserta didik
yang ribut atau menggangu peserta didik yang mulai berani untuk mengungkapkan pendapat,
lain maka peserta didik langsung menegur baik untuk bertanya maupun menanggapi
untuk tidak membuat keributan agar tidak pertanyaan. Menurut Yunita dan Wijayanti
terganggu dengan proses pembelajaran, dan (2017) media video animasi dapat membuat
apabila peserta didik masih belum paham peserta didik lebih aktif dalam proses kegiatan
dengan materi yang diberikan, maka video pembelajaran, yaitu peserta didik mampu
tersebut bisa ditayangkan kembali sampai berpartisipasi dan antusias serta meningkatkan

31
Mewengkang, A., Rampe, M. J., Palilingan, S. Ch., 2020

pengetahuan, daya imajinasi dan daya berpikir 315–323,


kritis. seperti penelitian Nurhayati (2014) doi:10.1023/b:jost.0000045458.76285.fe.
menuliskan pembelajaran berbasis media video 6. Turkoguz, S. Learn to teach chemistry
animasi dapat mempermudah peserta didik using visual media tools. Chem. Educ. Res.
untuk memahami materi yang diberikan dan Pract. 2012, 13, 401–409,
dapat dijadikan sebagai alat dalam proses doi:10.1039/c2rp20046e.
pembelajaran, serta dapat memberikan 7. Rodrigues, S.; Smith, A.; Ainley, M. Video
pengalaman yang baik bagi peserta didik, clips and animation in chemistry CD-
dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ROMS: Student interest and Preference -
nilai kelas eksperimen 72,19 dan kelas kontrol ProQuest. Aust. Sci. Teach. J. 2001, 47, 9–16.
63,67, sehingga didapatkan dari hasil belajar 8. Pekdag, B. Alternative Methods in
dengan media berbasis video animasi lebih Learning Chemistry: Learning with
tinggi dari pada rata-rata hasil belajar peserta Animation, Simulation, Video and
didik dengan metode ceramah. Multimedia. J. Turkish Sci. Educ. 2010, 7, 79–
110.
Kesimpulan 9. Pangestu, R.D.; Mayub, A.; Rohadi, N.
Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata Pengembangan Desain Media
hasil belajar peserta didik menggunakan media Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Video
video animasi lebih tinggi dari pada nilai rata- pada Materi Gelombang Bunyi. J.
rata hasil belajar peserta didik dengan metode Kumparan Fis. 2018, 1, 48–55.
ceramah. 10. Fitriani, O.; Susilawati, S.; Linda, R.
Development of Interactive Learning
Daftar Pustaka Media using Autoplay Studio 8 for
1. Arifin, R.W.; Septanto, H.; Wignyowiyoto, Hydrocarbon Material of Class XI Senior
I. Pengembangan Media Pembelajaran High School. J. Educ. Sci. 2020, 4, 296–308.
Berbasis Video Animasi Dengan Model 11. Qonita Silmi, M.; Rachmadyanti, P.
ADDIE Dalam Kegiatan Pembelajaran Pengembangan media pembelajaran video
Blended Learning. Inf. Manag. Educ. Prof. animasi berbasis sparkol videoscribe
2018, 2, 179–188. tentang persiapan kemerdekaan RI SD
2. Jannah, M.; Copriady, J.; Rasmiwetti, R. kelas V. J. Penelit. Pendidik. Guru Sekol.
Development of Interactive Learning Dasar 2018, 6, 486–495.
Media using Autoplay Media Studio 8 for 12. Agustien, R.; Umamah, N.; Sumarno, S.
Colloidal Chemistry Material. J. Educ. Sci. Pengembangan media pembelajaran video
2019, 3, 132–144, doi:10.31258/jes.3.1.p.132- animasi dua dimensi situs Pekauman di
144. Bondowoso dengan model ADDIE mata
3. Lou, S.-J.L.H.-C.S.R.-C.T.K.-H. Improving pelajaran Sejarah kelas X IPS. J. Edukasi
the Effectiveness of Organic Chemistry 2018, 5, 19–23.
Experiments through Multimedia 13. Wuryanti, U.; Kartowagiran, B.
Teaching Materials for Junior High School Pengembangan media video animasi
Students. Turkish Online J. Educ. Technol. untuk meningkatkan motivasi belajar dan
2012, 11, 135–141. karakter kerja keras siswa sekolah dasar. J.
4. Ole, A.A.; Simandjuntak, S.; Tumbel, F.M. Pendidik. Karakter 2016, 6, 232–245.
Pengembangan Media Pembelajaran Sains 14. Johari, A.; Hasan, S.; Rakhman, M.
Melalui Video Animasi Berbasis PBL. Penerapan Media Video dan Animasi pada
CogITo Smart J. 2019, 5, 12–21, Materi Memvakum dan Mengisi
doi:10.31154/cogito.v5i1.146.12-21. Refrigeran terhadap Hasil Belajar Siswa. J.
5. Velázquez-Marcano, A.; Williamson, V.M.; Mech. Eng. Educ. 2014, 1, 8–15,
Ashkenazi, G.; Tasker, R.; Williamson, K.C. doi:10.17509/jmee.v1i1.3731.
The Use of Video Demonstrations and 15. Masitoh, U.; Hayadi, H.; Purnawan, P.
Particulate Animation in General Penerapan Media Pembelajaran Animasi
Chemistry. J. Sci. Educ. Technol. 2004, 13, Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil

32
Mewengkang, A., Rampe, M. J., Palilingan, S. Ch., 2020

Belajar Mata Kuliah Otomasi. J. Mech. Eng.


Educ. 2015, 2, 145–151,
doi:10.17509/jmee.v2i1.1165.
16. Arfika, F.; Chalid, S. Penerapan Media
Berbasis Video Tutorial Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Membuat
Kampuh Siswa Kelas X Smk Negeri 1
Stabat. SILUET (Jurnal Pendidik. Tata
Busana) 2017, 1, 30–38.

33

Anda mungkin juga menyukai