Anda di halaman 1dari 77

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penggunaan Media Animasi


Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas X SMK Analis Kesehatan Jember

Oleh:
AMDIYAH, S.Si

Bidang Studi:
KIMIA

Pendidikan Profesi Guru Angkatan 3

LPTK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2020
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemampuan seorang pendidik dalam belajar mengajar memegang peranan
penting dalam menciptakan belajar yang bermakna. Pendidik harus benar-benar
menguasai materi dalam proses belajar mengajar. Agar kegiatan mengajar lebih
mudah diterima oleh peserta didik. Seorang guru harus mampu membangkitkan
gairah dan minat belajar peserta didik sehingga mempermudah guru dalam
menghubungkan kegiatan mengajar dengan kegiatan belajar. Guru sebagai
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, membutuhkan
peningkatan profesional secara terus menerus. Peningkatan proses dan hasil
pembelajaran harus dimulai dari guru itu sendiri, karena guru berhubungan
langsung dengan siswa sebagai subjek belajar (Djamarah, 2006).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik perlu
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan disenangi oleh peserta didik.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat selain dapat menciptakan belajar
yang bermakna juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar kimia pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ialah menggunakan media animasi.
Penggunaan media animasi ini akan mendorong peserta didik untuk lebih
menguasai materi, dan memberi kebebasan kepada peserta didik untuk dapat
bergerak dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, bertindak dengan
leluasa sejauh mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik yang lebih baik, serta kreatif dan simpati terhadap lingkungannya.
Media animasi merupakan suatu teknik penampilan gambar berurut
sedemikian rupa sehingga anak didik merasakan adanya ilusi gerakan (motion)
pada gambar yang ditampilkan. Media animasi yang dimaksud disini untuk
melihat tayangan tentang tata cara merangkai dan menguji beberapa larutan
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit maupun ilustrasi mikroskopis
2

larutan ketika dilakukan uji daya hantar listrik agar peserta didik lebih mudah
memahaminya. Jadi, dengan menggunakan media animasi akan mempermudah
proses belajar. Seperti halnya terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Nurul Fahmi dapat dikatakan bahwa peserta didik terlibat aktif, mendengar dan
menanggapi pernyataan guru dengan sangat baik, pada hasil pembelajaran peserta
didik dapat menyimpulkan hasil pembelajaran yang baik (Fahmi, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian Budi Harsono (2009) dalam jurnalnya dengan
judul perbedaan hasil belajar antara metode ceramah konvensional dengan
ceramah berbantuan media animasi pada pembelajaran kompetensi perakitan dan
pemasangan sistem rem, mendapatkan hasil bahwa kelas yang menggunakan
metode ceramah berbantuan media animasi (kelas eksperimen) lebih baik/tinggi
dari pada kelas yang menggunakan metode ceramah konvensional (kelas kontrol).
Begitupun hasil penelitian skripsi dari Rahmawija (2017) yang menggunakan
media animasi video dalam merangkai dan menguji daya hantar listrik larutan,
diperoleh hasil penelitian yang diterima kebenaranya dan terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media animasi pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan tanpa menggunakan media animasi kelas X di MAN Suak
Timah.
Selama ini ketika pembelajaran tatap muka sebelum terjadinya pandemi,
media pembelajaran yang digunakan guru Kimia di SMK Analis Kesehatan
Jember untuk menyampaikan materi berupa power point yang berisi gambar-
gambar tidak bergerak sehingga mungkin kurang kreativitas dan kurang menarik
minat maupun respons peserta didik dalam aktivitas kegiatan pembelajaran. Untuk
kegiatan praktikum dilaksanakan secara langsung di laboratorium. Namun, adanya
kerumunan di saat pandemi yang harus dihindari sehingga guru mencari alternatif
agar peserta didik tetap dapat melakukan praktikum dengan menggunakan media
animasi agar peserta didik tetap terwadahi dalam melakukan pratikum.
Oleh karena itu penulis berkeinginan menerapkan media animasi
pembelajaran dalam proses belajar mengajar daring mata pelajaran kimia pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMK Analis Kesehatan Jember,
3

sehingga diharapkan melalui penggunaan media animasi ini dapat meningkatkan


hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tidakan kelas yaitu “Penggunaan Media Animasi Pada
Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas X SMK Analis Kesehatan Jember”.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Peserta didik kurang berminat/tertarik dalam aktivitas kegiatan pembelajaran
kimia
2. Peserta didik kurang merespons terhadap aktivitas pembelajaran kimia
3. Capaian hasil pembelajaran peserta didik yang mencapai sesuai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) masih rendah teutama pada masa pembelajaran
daring
4. Guru kurang variatif dalam menggunakan media pembelajaran seperti
penggunaan media animasi

1.3 Analisis Masalah


Selama ini guru mengajak peserta didik untuk memahami materi dengan
menggunakan power point yang hanya berupa gambar-gambar namun belum
interaktif maupun praktikum langsung dalam menguji daya hantar listrik.
Penerapan media pembelajaran yang interaktif diharapkan dapat meningkatkan
minat, respons dan hasil belajar peserta didik.

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah respon peserta didik dengan menggunakan media animasi pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ?
2. Apakah penggunaan media animasi pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ?
4

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui respon peserta didik dengan menggunakan media animasi
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMK Analis Kesehatan
Jember.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan media animasi pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
di SMK Analis Kesehatan Jember.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Umum
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat
memberikan informasi sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia.
2. Manfaat Khusus
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan
keterampilan memilih media pembelajaran yang bervariasi dan dapat
memperbaiki sistem pembelajaran, sehingga dapat memberikan pengajaran
yang lebih baik kepada peserta didik serta dapat mengembangkan media
pembelajaran animasi pada materi yang lain.
b. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
membangkitkan motivasi diri/semangat belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
c. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kimia
khususnya dan pembelajaran pada umumnya, sehingga dapat meningkatkan
kualitas akreditas sekolah.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Tidakan Kelas


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan berbagai definisi yang diajukan oleh berbagai ahli tentang
penelitian tindakan (kelas atau di dalam pendidikan), pada dasarnya menyebutkan
tentang tindakan yang dilakukan di dalam pembelajaran, dilakukan oleh guru dan
teman sejawatnya, bertujuan untuk memperbaiki keputusan dan/atau tindakan
yang dilakukan sebelumnya. Penelitian tindakan dikenal dengan beberapa nama,
diantaranya penelitian participatory, inkuiri kolaborasi, penelitian emansipatory
dan action learning, perbedaannya terletak pada temannya. Secara sederhana,
penelitian tindakan merupakan learning by doing, dimana sekelompok orang
mengindentifikasi masalah, melakukan sesuatu kegiatan untuk melakukan
pemecahan masalah, mengkaji keberhasilan upaya-upaya mereka, dan jika tidak
memuaskan, mereka mencoba melakukan pemecahaan masalah kembali.
(Suharsimi, 2006).
Penelitian tindakan dalam kontek pendidikan dan atau dalam konteks
pembelajaran dapat dinyatakan sebagai berikut :
Penelitian tindakan dalam konteks pembelajaran dikenal dengan nama Penelitian
Tindakan Kelas PTK), yaitu suatu upaya dari berbagai pihak terkait, khususnya
guru sebagai pengajar untuk meningkatkan atau memperbaiki proses belajar
mengajar ke arah tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran itu sendiri.
Masalah penelitiannya bersumber dari lingkungan kelas yang dirasakan sendiri
oleh guru untuk diperbaiki, dievaluasi, dan akhirnya dibuat suatu keputusan dan
dilaksanakan suatu tindakan untuk memperbaiki masalah yang ditemukan dalam
pembelajaran tersebut.
Jadi sebenarnya penelitian tindakan itu secara alamiah telah dilaksanakan
oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Namun demikian, hal itu
tidak secara otomatis dapat dikatakan penelitian tindakan, sebab ciri utama
penelitian tindakan terletak pada perencanaan yang matang.
6

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas


Setiap penelitian memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari
penelitian lainnya. Menurut Wiriatmaja (2005), beberapa karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas, yaitu sebagai berikut.
1) Masalah yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus berasal dari
persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.
Permasalahan penelitian hendaknya bersifat konstektual dan spesifik.
2) Tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan/memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran secara langsung daripada menghasilkan pengetahuan.
3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berlingkup mikro, dilakukan dalam lingkup
kecil, bisa satu kelas atau beberapa kelas di suatu sekolah tertentu, sehingga
tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan sampel. Istilah sampel dan
pupulasi tidak diperlukan dalam PTK ini, karena hasil PTK tidak untuk
digeneralisasikan.
4) Hasil temuan PTK adalah pemahaman mendalam mengenai kehidupan kelas
5) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat praktis dan langsung relevan untuk
situasi yang aktual di dalam dunia kerja atau dunia pendidikan.
6) Pada PTK, peneliti sebagai guru tetap melaksanakan tugasnya sehari-hari
mengajar di kelas dan guru sebagai peneliti dapat melakukan perubahan-
perubahan atau pemecahan masalah untuk perbaikan atau peningkatan
pembelajaran.
7) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) termasuk jenis penelitian terapan yang
melibatkan peneliti secara aktif mulai dari pembuatan rancangan penelitian,
rencana tindakan, sampai pada penerapannya dengan modifikasi intervensi
yang sesuai dengan perkembangan kelas.
8) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat fleksibel dan adaptif, membolehkan
peneliti mengadakan perubahan-perubahan selama dalam masa penelitian dan
mengorbankan kontrol demi kepentingan pelaksanaan on the spot
experimentation dan inovasi.
9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu
kerja sama antara teman sejawat, atau kepala sekolah, dan pakar pendidikan,
7

untuk berbagi kepakaran dan atas pemahaman terhadap kelebihan masing-


masing. PTK dapat juga dilakukan secara individual (oleh seorang peneliti),
dan atau dalam bentuk tim.
10) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dengan langkah-langkah
berupa siklus yang sistematis, dengan urutan dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, dan refleksi.

3. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas


Hopkin (1993) mengemukakan enam prinsip yang yang harus diperhatikan
oleh guru jika ia akan melaksanakan PTK, prinsip-prinsip itu adalah sebagai
berikut.
1) Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan guru hendaknya tidak
mengganggu tugas utama guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
2) Metode pengumpulan data tidak menyita waktu guru.
3) Metodologi yang digunakan harus reliable untuk memungkinkan guru dapat
mengembangkan PBM yang diterapkan di kelas tertentu.
4) Masalah penelitian yang diambil hendaknya dapat dipecahkan oleh guru dan
tidak terlalu kompleks.
5) Pemecahan masalah hendaknya mengacu pada kebutuhan guru sebagai
peneliti untuk memberikan perhatian pada prosedur-prosedur di lingkungan
kerjanya.
6) Jika memungkinkan penelitian dilakukan untuk meningkatkan upaya-upaya
pada pencapaian tujuan/prioritas sekolah ke masa depan.

4. Model Penelitian Tindakan Kelas


Beberapa model desain PTK dikemukakan oleh Model Kurt Lewin; Model
Kemmis; Mc Taggart; dan John Elliot.Dari ketiga model yang telah dipaparkan,
pada dasarnya dalam PTK terdapat empat tahapan penting, yaitu: (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan, (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi. Ke empat tahapan
tersebut dapat dilihat pada bagan 2 berikut.
8

Refleksi Awal

Refleksi I
Perencanaan Pelaksanaan
Observasi I dan
Tindakan I Tindakan I
Evaluasi

Revisi Tind. I Refleksi II


Pelaksanaan
(Perencanaan Observasi II dan
Tindakan II
Tindakan II) Evaluasi

Revisi Tind. II
(Perencanaan dan seterusnya
Tindakan III)

Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas Secara Umum

Dari desain yang digambarkan pada bagan 2 di atas tampak bahwa penelitian
kelas merupakan proses perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang
masih mengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah yang
semakin sempurna.

5. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas


Refleksi Awal
Refleksi awal dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan partisipan
(teman sejawat atau dari praktisi lain) untuk mencari informasi tentang kondisi
awal dari permasalahan yang akan dicari solusinya. Refleksi awal dapat dilakukan
dengan cara menelaah kekuatan atau kelemahan dari suatu proses pembelajaran
yang telah dilakukan baik dari aspek diri sendiri, siswa, sarana belajar atau
sumber/lingkungan belajar. Dari temuan-temuan awal, difokuskan pada
identifikasi masalah yang nyata, jelas dan mendesak untuk dicari solusinya
9

Sebagai contoh, misalnya Anda telah mengajarkan kegiatan bagaimana


peserta didik melakukan perancangan dalam melakukan penyepuhan untuk
menerapkan konsep elektrolisis. Setelah pembelajaran dilaksanakan ternyata,
siswa sulit melakukan kegiatan perancangan suatu proyek tersebut. Dalam hal ini,
Anda dapat menelusuri beberapa penyebab kesulitan siswa dalam melakukan
perancangan alat, melakukan pengkajian terhadap alur pembelajaran yang sudah
dilakukan, sarana yang diperlukan, alokasi waktu, atau pengetahuan dan
keterampilan prasyarat yang diperlukan siswa.
Perencanaan Tindakan (planning)
Dalam tahap ini, Anda sebagai peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. Apabila
Anda telah yakin terhadap kebenaran rumusan masalah, maka selanjutnya adalah
menyusun rencana tindakan yang meliputi:
- Penetapan bukti atau indikator untuk mengukur tingkat ketercapaian
pemecahan masalah sebagai akibat dilakukannya tindakan;
- Penetapan skenario tindakan-tindakan yang diharapkan dapat menghasilkan
dampak ke arah perbaikkan program;
- Perencanaan metode dan alat yang digunakan untuk mengamati atau
merekam/mendokumentasikan semua data tentang pelaksanaan tindakan;
- Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat dan
kepentingan penelitian
Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rencana, yaitu
melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang telah
direncanakan pada tahap perancangan. Dalam waktu yang sama Anda dan rekan
kolaborasi Anda melakukan pengamatan dan interpretasi terhadap jalannya
pelaksanaan tindakan itu.
Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, dan seberapa jauh proses
yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Sebenarnya
10

observasi atau pengamatan tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan. Jadi


observasi dan pelaksanaan dilakukan dalam waktu bersamaan.
Refleksi dan evaluasi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan eksplanasi
terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Evaluasi
dilakukan dengan menggunakan suatu kriteria, misalnya kriteria efektivitas
pengajaran yang mempunyai indikator penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan
pencapaian hasil. Evaluasi dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif.
Pada tahapan refleksi dilakukan analisis data yang diperoleh dari dampak
pelaksanaan tindakan dan hambatan yang muncul dan didiskusikan rencana
berikutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang.
Setelah melakukan observasi, refleksi, dan evaluasi biasanya muncul
permasalahan baru atau pemikiran baru, sehingga Andai merasa perlu melakukan
perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang.
Demikian langkah-langkah kegiatan PTK dalam satu siklus terus berulang,
sehingga membentuk siklus kedua, ketiga, dan seterusnya (Aqib, 2006).

2.2 Pengertian Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar


1. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010).
Belajar adalah suatu usaha, perbuatan yang dilakukan secara sungguh-
sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik
secara fisik, mental, serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya.
Demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat,
dan sebagainya (Dalyono, 1997).
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah yang
11

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,
kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek
yang ada pada individu. Dalam pengertian luas pengertian belajar dapat diartikan
sebagai kegiatan psikofisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Dalam arti
sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha pengusaan materi ilmu pengetahuan
yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Relevan dengan ini ada pengertian bahwa belajar adalah “penambahan
pengetahuan” (Sardiman, 2002).
Hal ini juga senada dengan pengertian belajar menurut Aswar (2015),
belajar ialah proses perubahan tingkah laku yang berlangsung dalam kurun waktu
tertentu, seperti pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, sikap dan minat
seseorang dari pengalaman yang diterimanya dari lingkungan dimana terdapat
situasi belajar terjadi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya
berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan
penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian
kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
Belajar dan mengajar adalah bagian pendidikan yang harus selalu diperhatikan.
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah,
tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara
terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi
yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang
antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan
atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman vidio atau audio,
12

dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor
overhead, perekam pita audio audio dan radio, televisi, komputer, perpustakaan,
laboratorium, pusat sumber belajar dan lain-lain). Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
proses belajar (Arsyad, 2006).

2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik
belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain
pembelajaran merupakan gaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.
Proses pembelajaran memang sangat komplek, karena ada beberapa faktor yang
berpengaruh didalamnya. Dalam hal ini, salah satunya adalah proses transfer ilmu
kepada peserta didik yang menjadi bahan pembaharuan secara kontinu. Suatu
materi tidak dapat diserap secara sempurna oleh peserta didik apabila pesan yang
disampaikan tidak dapat disajikan secara baik. Dalam proses belajar mengajar ada
dua unsur penting yang saling berikatan satu sama lain yaitu metode mengajar dan
media pengajaran yang diterapkan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu
akan mempengaruhi jenis media pendidikan yang sesuai, meskipun masih ada
yang harus diperhatikan dalam memilih media (Warsita, 2008).
Menurut Hamzah yang dimaksud dengan pembelajaran atau pengajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit
dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan
metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan,
penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran
yang ada. Kegiatan-kegiatan terebut pada dasarnya merupakan inti dari rencana
pembelajaran (Uno, 2012).
Sedangkan menurut Mulyasa (2012), pembelajaran merupakan suatu proses
komplek yang melibatkan berbagai aspek yang saling berikatan. Oleh karena itu
untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, diperlukan
berbagai keterampilan. Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan dan
keterampilan mengajar.
13

3. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan
perilaku kearah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.
Seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu
menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut
diantaranya dari segi kemampuan berfikir, keterampilan atau sikap terhadap suatu
objek (Damayanti, 2009)
Hasil belajar atau prestasi belajar didasarkan pada suatu pelajaran setelah
dilakukan pengukuran dan evaluasi tertentu (Wahyuni, 2013). Hasil belajar
adalah sebuah tujuan yang dicapai setelah mengalami pengalaman dalam kegiatan
pembelajaran (Aswar, 2015). Senada dengan penjelasan di atas bahwa, “Hasil
belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti” (Oemar, 1990).

2.3 Media Pembelajaran Animasi


1. Pengertian Media Animasi
Kata “media” berasal dari “medium”. Secara harfiah kata tersebut
mempunyai arti perantara atau pengantar. Jadi media adalah alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa sehingga terjadi proses belajar (Susilana,
2009). Animasi merupakan suatu tehnik menampilkan gambar berurut sedemikian
rupa sehingga anak didik merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar
yang ditampilkan, media animasi yang dimaksud ini untuk melihat bagaimana
aplikasi/ langkah kerja dari larutan elektrolit dan nonelektrolit agar anak didik
lebih mudah mempraktekkannya dalam laboratorium, jadi dengan menggunakan
media animasi nanti akan memudahkan proses belajar (Djamarah, 2006).

2. Fungsi Media Animasi


Penggunaan media animasi adalah sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar, media animasi mempunyai beberapa fungsi.
14

Nana Sudjana dalam Pupuh (2010) merumuskan fungsi media pengajaran


menjadi 6 katergori berikut:
1. Penggunaan media animasi dalam proses belajar mengajar bukan merupakan
fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media animasi dalam pengajaran merupakan bagian yang integral
dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran
merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
3. Media animasi dalam pengajaran, penggunanaannya integral dengan tujuan
dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan
(pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
4. Penggunaan media animasi dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,
dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih
menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media animasi dalam pengajaran lebih di utamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap
pengertian yang diberikan guru.
6. Penggunaan media animasi dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi
mutu belajar mengajar. Dengan kata lain, menggunakan media, hasil belajar
yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai
kemampuan lebih tinggi.

3. Keuntungan dan Kelamahan Media Animasi


Ada banyak keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan animasi sebagai
media untuk menyampaikan pelajaran terhadap anak didik. Di antara keuntungan
atau manfaat animasi sebagai media pelajaran antara lain:
1. Animasi dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu
ketrampilan tangan dan sebagainya.
2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu
3. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk
ekspresi murni.
15

4. Dapat menggambarkan teori sains dan animasi


5. Kalau animasi tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
Disamping keuntungan-keuntungan yang dikemukakan diatas, animasi juga
mempunyai kelemahan sebagai berikut:
1. Animasi suara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucap
sewaktu animasi diputar, pemberhentian pemutaran akan mengganggu
konsentrasi audiens.
2. Audiens tidak dapat mengikuti dengan baik kalau animasi diputar terlalu cepat.
3. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali dengan memutar kembali dari
awal.
Penggunaan media animasi dalam proses pembelajaran diharapkan dapat
membantu guru dalam menerangkan suatu konsep IPA yang terkait, sehingga
peserta didik lebih mudah memahami konsep tersebut. Menggunakan media
pembelajaran animasi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menyampaikan
materi pelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk aktif
belajar sehingga memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan.

4. Peran Media Pembelajaran Animasi


Peranan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai alat bantu dalam penggunaan metode pengajaran.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru harus
menggunakan berbagai macam metode, misalnya metode diskusi kelompok, tanya
jawab penggunaan media disini sangat berperan, karna dapat membantu seorang
guru dalam menggunakan metode pembelajaran seperti yang telah disebutkan
diatas tadi, supaya siswa dapat termotivasi dalam belajar. Dalam menggunakan
media juga bisa menguatkan motivasi untuk siswa, keberhasilan seorang guru
dalam menggunakan metode pembelajaran.
2. Sebagai sumber materi pembelajaran
Proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik apabila menggunakan
16

media sebagai sumber belajar pelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang
diajarkan. Khususnya dalam pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit,
agar siswa lebih mudah mengerti dalam memahami materi yang diajarkan, maka
dalam hal ini sebelum mengajar terlebih dahulu memilih materi pelajaran dan
sumbernya
3. Sebagai alat menjelaskan materi
Media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan suatu materi pelajaran.
Pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat dijelaskan dengan
menggunakan media yaitu dengan menunjukkan langkah-langkah membuat
larutan elektrolit dan nonelektrolit agar siswa lebih mudah saat
mempraktikumkannya.
4. Sebagai alat pembangkit minat dan perhatian
Dalam proses belajar mengajar harus disadari bahwa dengan minat dan
perhatian siswa dalam belajar akan mempermudah dan mempercepat pemahaman
terhadap objek yang akan dipelajari. Penggunaan media dalam proses belajar
mengajar, siswa dapat membuktikan dengan teori-teori atau konsep kimia seperti
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit akan memperbesar minat dan
perhatian siswa dalam belajar.
Arif Sukandi (1994) mengatakan bahwa dengan menggunakan media dalam
pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif siswa. Dalam
hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan gairah dan belajar,
memungkinkan adanya interaksi yang berlangsung antara siswa dengan
lingkungan serta memungkinkan siswa untuk belajar sendiri menurut

kemampuannya”.

2.4 Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Larutan adalah campuran dua atau lebih zat yang membentuk suatu macam
fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah.
Arti homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan
terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di
seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau
17

tidak, tetapi sifat kimianya tidak berubah.


Menurut Arhenius, zat elektrolit dalam larutan akan terurai menjadi
partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang
dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi
ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion- ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak
bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui
larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai
menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan
listrik. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan:
1. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam
larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu
bergerak bebas.
2. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam
bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat
menghantarkan arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan
listrik. Zat nonelektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena tidak terionisasi menjadi ion- ion, tetapi tetap
dalam bentuk molekul (Utami, 2009).
Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan
nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan ke dalam air.
Senyawa ionik dan kovalen polar biasanya bersifat elektrolit. Contohnya asam,
basa, dan garam.
Senyawa kovalen nonpolar biasanya nonelektrolit. Molekul air bermuatan
netral tetapi mempunyai ujung positif (atom H) dan ujung negatif (ujung O)
sehingga sangat efektif melarutkan senyawa ionik atau senyawa kovalen polar.
Molekul-molekul air menstabilkan ion-ion dalam larutan dengan mengelilingi ion-
18

ion tersebut, sehingga kation tidak bergabung kembali dengan anion. Proses di
mana sebuah ion dikelilingi oleh molekul-molekul air yang tersusun dalam
keadaan tertentu disebut hidrasi. Contoh padatan NaCl akan terionisasi

menghasilkan Na+ dan Cl– saat dilarutkan dalam air. Ion Na+ akan tertarik ke

elektrode negatif dan ion Cl– tertarik ke elektrode positif sehingga menghasilkan
arus listrik yang setara dengan aliran elektron sepanjang kawat penghantar
(kabel).
Berdasarkan kuat lemahnya daya hantar listrik, elektrolit dibagi dua yaitu
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu zat yang mempunyai daya hantar listrik
kuat termasuk elektrolit kuat, dan zat yang daya hantar listriknya lemah termasuk
elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat contohnya asam kuat (HCl, HBr, HI,
H2SO4, HNO3), basa kuat (NaOH, KOH, LiOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2), dan garam
(NaCl, KCl, CaCl2, BaBr2, Na2SO4, dan lain-lain). Larutan-larutan ini terionisasi
sempurna dalam air (α = 1), sehingga semua molekul terdisosiasi dan tidak ada
molekul tersisa dalam larutan. Berbeda dengan larutan elektrolit lemah yang
terionisasi sebagian (0 < α < 1), dalam larutan sebagian berbentuk ionion
sebagian lagi masih dalam bentuk molekul. Contoh dalam cuka mengandung
asam asetat (CH3COOH) yang terionisasi sebagian:

Awalnya sejumlah molekul CH3COOH terurai menjadi ion-ion CH3COO–


dan H+. Seiring berjalannya waktu beberapa ion CH3COO– dan H+ bergabung
kembali membentuk molekul CH3COOH. Contoh elektrolit lemah adalah asam
lemah (CH3COOH, H3PO4, HCOOH, HCN, HF, H2S, dan lain-lain) dan basa
lemah (NH4OH, Fe(OH)3, Al(OH)3, dan lain-lain).
Larutan nonelektrolit tidak dapat terionisasi (α = 0), sehingga tidak ada ion
dalam larutan tetapi semua dalam bentuk molekul. Contoh larutan nonelektrolit
adalah larutan urea dan larutan glukosa. Secara kuantitatif, kuat lemahnya larutan
elektrolit dapat diukur dari α = derajat disosiasi (untuk senyawa ion)/derajat
ionisasi (untuk senyawa kovalen polar).
19

Perbedaan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit sebagai


berikut:
Jenis Tes nyala Tes
Jenis zat terlarut
larutan lampu elektrode
Elektrolit Senyawa ion (lelehan dan Terang Terbentuk banyak
Kuat larutan) dan senyawa kovalen Gelembung gas
polar (larutan) yang terionisasi
sempurna (α =1)
Elektrolit Senyawa kovalen polar yang Redup Terbentuk sedikit
lemah terionisasi sebagian (0 < α < 1) gelembung gas
Nonelektrolit Senyawa kovalen polar yang Tidak Tidak terbentuk
tidak terionisasi (α = 0) dan menyala gelembung gas
kovalen nonpolar

Daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan, aliran


listrik berbentuk dalam pergerakan partikel berupa partikel eleketron maupun ion.
Ketika dilewatkan dalam larutan elektrolit, arus listrik akan dihantarkan oleh ion-
ion dalam larutan sehingga lampu dapat menyala. Semakin banyak ion-ion dalam
larutan, daya hantar larutan semakin kuat. Itulah sebabnya nyala lampu larutan
elektrolit kuat lebih terang dari pada elektrolit lemah (Rahayu, 2007).
20

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian


Pada Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah
peserta didik kelas X SMK Analis Kesehatan Jember tahun ajaran 2020-2021.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian Tindakan Kelas akan dilakukan di SMK Analis Kesehatan Jember
melalui pembelajaran jarak jauh daring terhadap peserta didik kelas X dengan
waktu pelaksanaan mulai akhir Oktober-November 2020.

3.3 Deskripsi Per Siklus

Refleksi
Awal

Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan


(Action) I (Observation) Refleksi I
(Planning) I I

Perencanaan
Pengamatan
(Planning) II Pelaksanaan
(Observation) Refleksi II
Revisi Siklus (Action) II
II
I)

Perencanaan
Pengamatan
(Planning) III Pelaksanaan
(Observation) Refleksi III
(Revisi Siklus (Action) III
III
II)

Simpulan

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.


21

Siklus I
a. Refleksi Awal
Peserta didik diberikan tes awal (pretest) untuk melihat kemampuan dasar
sebelum diberikan materi pembelajaran dengan menggunakan media animasi.
Setelah itu diberikan perlakuan dengan menggunakan media animasi ketika
proses pembelajaran. Selesai proses pembelajaran tahap kegiatan inti , yaitu
kegiatan penutup, peserta didik diberikan tes akhir (postest) yang soalnya sama
dengan soal tes awal (pretest) untuk melihat perubahan hasil belajar siswa.
b. Perencanaan (Planning) I
Pada siklus pertama dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning
2) Menyiapkan e-LKPD siklus I yang dibuat menggunakan google form yang
diposting dalam platform pembelajaran daring google classroom untuk
mempermudah peserta didik dalam input jawaban yang langsung dapat
terekam sistem.
3) Menyiapkan media pembelajaran siklus I. Pada siklus I ini digunakan 3
media pembelajaran, yaitu:
- Power point berisi KD, tujuan pembelajaran, apersepsi dan materi
pembelajaran
- Media animasi berupa video pembelajaran yang bersumber dari youtube
dengan link: https://www.youtube.com/watch?v=Gqy41bWCZQc
- Media animasi berupa praktikum virtual dengan alamat link:
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-
solventconductivity/#/
Ketiga media pembelajaran tersebut diposting dalam platform pembelajaran
daring google classroom.
4) Menyiapkan instrumen pengumpulan data berupa:
- Soal tes dalam bentuk pilihan ganda yang digunakan baik untuk tes awal
(pretest) pada Refleksi Awal dan tes akhir (postest) beserta kisi-kisi soal
22

serta pedoman penskoran. Data nilai peserta didik digunakan sebagai


data analisis hasil belajar peserta didik.Soal dibuat menggunakan google
form yang terintegrasi dengan google classroom.
- Angket respons peserta didik terhadap media animasi yang digunakan
pada pembelajaran. Angket dibuat menggunakan google form yang
terintegrasi dengan google classroom.
- Lembar observasi/ pengamatan yang isinya berupa daftar jenis kegiatan
yang timbul dan akan diamati antara guru dengan peserta didik selama
proses kegiatan pembelajaran. Dalam proses observasi, dilakukan oleh
observer (pengamat) yaitu guru sejawat dari sekolah berbeda.
c. Pelaksanaan (Action) I
Pelaksanaan pembelajaran secara daring dengan tindakan yang disesuaikan
dengan RPP yang telah disusun menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning. Pelaksanaan siklus I dilakukan pada pertemuan pertama untuk materi
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan
jadwal pembelajaran Kimia di kelas X SMK Analis Kesehatan Jember.
d. Pengamatan (Observation) I
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siklus I dengan menggunakan angket respons peserta didik
terhadap pembelajaran menggunakan media animasi serta lembar observasi
yang dilakukan oleh observer guru sejawat. Observasi ini dilakukan untuk
memberi masukan dan pendapat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan dan digunakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
e. Refleksi I
Data-data hasil observasi maupun hasil penilaian belajar peserta didik,
dikumpulkan untuk melihat keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Setelah
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaankegiatan pembelajaran, nantinya
dicarikan perbaikan yang digunakan untuk perencanaan siklus berikutnya.
23

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.

Aswar, Cut. 2015. Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan


Hasil Belajar Mahasiswa. Lantanida Journal. Vol. 3 No. 1

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Damayanti, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka


Cipta

Dalyono M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa


Edisi Keempat. 2008. Jakarta: Gramedia pustaka Utama

Devi, Poppy K. 2009. Kimia 1 Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,


Departemen Pendidikan Nasional

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: RinekaCipta

Hopkin, D., (1993), A Teacher’s Guide to Classroom Research, Buckingham:


Open University Press.

Kasan, Tholib. 2005. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Studi Pers

Mulyasa, E. 2012. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rsdakarya

Oemar, Hamalik. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.


Bandung: Tarsito

Poppy K., Devi 2009. Kimia 1 Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional

Pupuh, Fathurrohman,dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi.


Bandung: Refika Aditama

Rahayu, Iman. 2007. Praktis Belajar Kimia. Jakarta: Visindo Media Persada
Sardiman, Arif. 2002. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan. Jakarta: Raja Grafindo
24

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta

Suharsimi, Arikunto; Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi


Aksara

Suharsimi, Arikunto. 2010. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi, Arikunto. 2013. ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima

Uno, Hamzah B. 2012. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Utami, Budi. 2009. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional

Wahyuni, Nanik dan Irena Yolanita Maureen. 2013. “Pemanfaatan Media Puzzle
Metamorfosis dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas II SDN Sawunggaling I/382 Surabaya” Jurnal P3LB, Universitas
Negeri Surabaya: Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Vol. 5, No. 2

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Untuk


Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran Kimia Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Kelas/Semester X TLM & AK/Ganjil Alokasi Waktu 6 JP × 45 menit (3 × pertemuan)

Kompetensi 3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit


Dasar 4.5 Membedakan pemeriksaan sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

Indikator 3.5.1 Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit


Pencapaian 3.5.2 Membedakan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
Kompetensi 3.5.3 Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
(IPK) 3.5.4 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listrik dan
jenis ikatan kimia
3.5.5 Membandingkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemag dan nonlektrolit
4.5.1 Melakukan pemeriksaan uji daya hantar listrik larutan
4.5.2 Mempresentasikan hasil pemeriksaan uji daya hantar listrik larutan

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Problem-based Learning, dan Project-based Learning pendekatan
STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematic) yang diintegrasikan menggunakan platform google
group (google classroom, google form, google meeting) diharapkan peserta didik dapat mengolah informasi dari
berbagai sumber pembelajaran (literasi), sehingga mampu: memahami, membedakan, mengelompokkan, menganalisis
dan membandingkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit, serta berkreasi (creativity) memeriksa
dan mempresentasikan (communication) uji daya hantar listrik larutan dengan penuh rasa ingin tahu, teliti, bekerjasama
dalam kelompok belajar (collaboration) serta bertanggung jawab. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kritis (critical thinking) dan pemecahan masalah peserta didik (HOTS).

B. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
IPK: 3.5.1 Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit
3.5.2 Membedakan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
3.5.3 Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
4.5.1 Melakukan pemeriksaan uji daya hantar listrik larutan
4.5.2 Mempresentasikan hasil pemeriksaan uji daya hantar listrik larutan

Deskripsi Kegiatan Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: Guru memulai pembelajaran dengan ucapan salam dengan penuh syukur, ajakan memulai
aktivitas pembelajaran dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing serta mengingatkan
peserta didik agar selalu mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. (religiusitas-PPK)
Guru mengecek kehadiran peserta didik untuk mengetahui keadaan mereka (disiplin-PPK)
20
Apersepsi: Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang larutan aki sebagai larutan bersifat asam
menit
yang digunakan sebagai sumber listrik (collaboration-4C)
Motivasi: Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan dan manfaat dari penguasaan KD
materi pertemuan ini.
Guru memberi pretest tentang materi yang akan diajarkan untuk menguji kemampuan awal
peserta didik berupa google form
Kegiatan Inti
(Model pembelajaran discovery learning)
1) Stimulation
Peserta didik distimulus dengan mengamati postingan video larutan elektrolit dan nonelektrolit di
google classroom melalui link: https://www.youtube.com/watch?v=Gqy41bWCZQc (tecnology-
TPACK)
2) Problem Statement
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah/pertanyaan dari penayangan video yang
ditulis dalam di google classroom. (tecnology-TPACK, critical thingking-4C, HOTS) 50
3) DataCollection menit
Peserta didik melakukan simulasi praktikum maya yang disajikan melalui link kelas lab virtual:
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-solventconductivity/#/ (tecnology-TPACK)
Peserta didik mencatat dan mengumpulkan informasi data hasil pengamatan simulasi praktikum
maya di LKPD (content-TPACK)
4) Data Processing
Peserta didik berdiskusi mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dengan bantuan
menjawab pertanyaan-pertanyaan di LKPD. (kerjasama-PPK, collaboration-4C, HOTS)
5) Verification
Peserta didik memeriksa kembali hasil analisis data yang diverifikasi dengan data-data atau teori pada
buku atau sumber yang relevan (literasi, content-TPACK)
6) Generalization
Peserta didik menyimpulkan tentang sifat-sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non
elektrolit dengan arahan dan penguatan dari guru (communication-4C)
Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang masih diragukan dan atau belum terjawab
dengan penuh rasa ingin tahu. (critical thinking, communication-4C)
Kegiatan Penutup
Rangkuman dan Refleksi:
1) Peserta didik menyimak kesimpulan materi dari guru dengan sabar dan tekun.
2) Peserta didik mengerjakan soal postest melalui google form (tecnology-TPACK)
Tindak Lanjut: 20
Peserta didik mencatat penjelasan guru tentang materi tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya, yaitu menit
tentang:
- menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik dan jenis ikatan kimia
- membandingkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan menyemangati peserta didik untuk tetap semangat belajar
meskipun dari rumah dan mengucapkan salam. (religiusitas-PPK)

C. Penilaian
No Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1 Pengetahuan Tes Soal Pilihan Ganda
2 Keterampilan Nontes Pengamatan/Observasi Diskusi
3 Sikap Jurnal peserta didik

Jember, 1 Oktober 2020


Mengetahui
Kepala SMK Analis Kesehatan Jember Guru Mata Pelajaran

ISWANTO, M.Pd AMDIYAH, S.Si


KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 1

Nama :
Kelas :
No.Absen :

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning, Problem-based Learning, dan Project-based


Learning pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematic) yang
diintegrasikan menggunakan platform google group (google classroom, google form, google
meeting) diharapkan peserta didik dapat mengolah informasi dari berbagai sumber pembelajaran
(literasi), sehingga mampu: menjelaskan, membedakan, mengelompokkan, menganalisis dan
membandingkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit, serta berkreasi
(creativity) merancang, melakukan dan melaporkan (communication) pembuatan alat uji elektrolit
dengan penuh rasa ingin tahu, teliti, bekerjasama dalam kelompok belajar (collaboration) serta
bertanggung jawab. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical
thinking) dan pemecahan masalah peserta didik.

Kompetensi Dasar (KD)

3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit


4.5 Membedakan pemeriksaan sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5.1 Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit


3.5.2 Membedakan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
3.5.3 Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
4.5.1 Melakukan pemeriksaan uji daya hantar listrik larutan
4.5.2 Mempresentasikan hasil pemeriksaan uji daya hanatar listrik larutan

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
Kegiatan Belajar 1
Discovery Learning

1. Stimulation

Science, Technology-STEAM

Penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari memang banyak. salah satunya


adalah untuk mencari ikan. Sebenarnya penggunaan alat pancing setrum tidak
diperbolehkan, tetapi hal tersebut masih banyak dilakukan oleh para pemancing.
Contoh penggunaan setrum listrik untuk memancing ini berkaitan dengan materi
.
yang akan kita pelajari pada pertemuan ini.
Untuk lebih memahami kaitan tersebut, silakan simak video yang diposting melalui
google classroom pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=Gqy41bWCZQc

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
2. Problem Statement
Berdasarkan video yang telah disaksikan, air sungai maupun laut ternyata
termasuk larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik. Critical Thinking-4C

Nah, silakan kalian identifikasi masalah/pertanyaan dari


tayangan video berkaitan dengan hal tersebut.

1. Mengapa ikan bisa mati padahal tidak menyentuh alat sentrum listrik !
2. ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3. ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
4. ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
5. ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.................

3. Data Collection
Creativity-4C
Untuk menjawab rasa penasaran kalian yang dituangkan dalam
pertanyaan-pertanyaan di atas, serta untuk menambah
pengetahuan tentang larutan berdasarkan daya hantar listriknya,
marilah lakukan praktikum maya dengan membuka link berikut:
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-solventconductivity/#/

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
Tujuan:
Setelah melakukan eksperimen maya ini, Anda diharapkan dapat:
1. Memahami rangkaian sederhana alat uji daya hantar listrik larutan
2. Mengidentifikasi gejala hantaran arus listrik pada beberapa larutan.
3. Membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektroli
4. Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit

Alat dan bahan:


Tuliskanlah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum maya:
No. Alat No. Bahan
1 Lampu 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Prosedur eksperimen:
1. Perhatikan rangkaian alat uji elektrolit, gambarlah rangkaian alat tersebut!
2. Hidupkan rangkaian listrik dengan menggeser SAKLAR ke arah kanan (warna berubah
hijau)
3. Pilihlah larutan yang akan diuji daya hantar listriknya dengan cara dropdown PILIHAN
LARUTAN
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi (nyala lampu dan gelembung gas di sekitar elektrode)
dalam tabel yang tersedia
5. Lakukanlah terhadap larutan lain yang disediakan dalam dropdown PILIHAN LARUTAN

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
Tabel Data Pengamatan:
Tuliskanlah hasil pengamatan praktikum maya yang kalian lakukan dalam tabel berikut.
Pengamatan
No. Larutan
Nyala Lampu Gelembung Gas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
4. Data Proccesing
Berdasarkan data pengamatan hasil praktikum maya,
Collaboration-4C
cobalah kalian kelompokkan larutan berdasarkan persamaan
data pengamatannya dan tentukan jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya

Kelompok 1 dengan Data Pengamatan


Nyala Lampu : Terang Gelembung Gas: Banyak
Contoh Larutan : ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
Jenis Larutan : ..................................................................................................................

Kelompok 2 dengan Data Pengamatan


Nyala Lampu : Redup Gelembung Gas: Sedikit
Contoh Larutan : ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
Jenis Larutan : ..................................................................................................................

Kelompok 3 dengan Data Pengamatan


Nyala Lampu : .Mati Gelembung Gas: Tidak ada
Contoh Larutan : ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
Jenis Larutan : ..................................................................................................................

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
5. Verification
Melalui pembuktian dari literasi sumber belajar yang relevan, Critical Thinking
Collaboration
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara diskusi kelompok! Communication-4C
Cobalah kalian cari tahu jawabannya untuk permasalahan berikut ini:

Bagaimana cara mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan listik atau tidak?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Berdasarkan hasil pengamatan daya hantar listrik suatu larutan, Jelaskan mengapa larutan
dapat menghantarkan listrik!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Mengapa alat setrum pancing dapat membunuh ikan-ikan padahal alat setrumnya tidak
menyentuh ikan secara langsung?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Asam klorida (HCl) yang dilarutkan dalam akuades, ketika diuji daya hantar listriknya
menunjukkan nyala lampu terang dan gelembung gas banyak. Namun, jika asam klorida
dilarutkan dalam aseton dan diuji daya hantar listriknya, ternyata menunjukkan nyala lampu
mati dan tidak ada gelembung gas di sekitar elektrode, Jelaskan tentang hal tersebut!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
6. Generalization Communication-4C

Dari kegiatan belajar yang telah Anda lakukan, dapat disimpulkan beberapa hal:
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi:
1. Larutan ......................... adalah .................................................................................... .....
karena mengandung ...........................................................................................................
Berdasarkan kekuatan terionisasinya, larutan ............................ dibagi menjadi .... :
a) Larutan ...............................
Sifat/Ciri-ciri:
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- Contoh : ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
b) Larutan ...............................
Sifat/Ciri-ciri:
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- Contoh : ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................
2. Larutan ...................................................
Sifat/Ciri-ciri:
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- .................................................................................................................................
- Contoh : ..................................................................................................................
: ..................................................................................................................

LKPD Kimia X_ Larutan Elektrolt dan Nonelektrolit

1
PENILAIAN PENGETAHUAN (KOGNITIF)
KISI-KISI SOAL

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS :X
MATERI : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
PERTEMUAN KE- :1
BENTUK SOAL : Piligan Ganda

Kompetensi Indikator Pencapaian Level Kunci


NO Indikator Soal Soal Skor
Dasar (KD) Kompetensi Kognitif Jawaban
1 3.5 Menganalisis 3.5.1 Menjelaskan Diberikan peristiwa berkaitan Saat di laboratorium, Ahmad menimbang 0,63 gram padatan Pemahaman A 10
sifat larutan pengertian pelarutan zat padat dalam air asam oksalat yang selanjutnya dimasukkan ke dalam labu (C2)
elektrolit dan larutan yang dapat menghantarkan ukur 100 mL. Kemudian ke dalam labu ukur ditambahkan
noneleketrolit elektrolit dan listrik, peserta didik dapat akuades hingga tanda batas. Larutan yang dibuat Ahmad
nonelektrolit menentukan pernyataan yang diuji dengan alat uji elektrolit, ternyata larutannya dapat
tepat berkaitan peristiwa menghantarkan arus listrik. Pernyataan yang tepat untuk
tersebut menerangkan peristiwa ini adalah….
A. Dalam air, padatan asam oksalat terurai menjadi ion-ion
B. Dalam air, padatan asam oksalat terurai menjadi atom -
atomnya
C. Dalam air, padatan asam oksalat terurai menjadi
molekul-molekulnya
D. Air menjadi mudah terionisasi bila ada padatan asam
oksalat terlarut di dalamnya
E. Air menjadi mudah terurai bila ada padatan asam oksalat
terlarut di dalamnya

2 3.5.2 Membedakan Diberikan beberapa Perhatikan beberapa pernyataan berikut. Pemahaman C 10


sifat larutan pernyataan ciri-ciri larutan 1) Derajat ionisasi = 0 (C2)
elektrolit kuat, berdasarkan daya hantar 2) Derajat ionisasi = 1
elektrolit listrik, peserta didik 3) Dapat menghantar kuat arus listrik
lemah dan menentukan pernyataan yang 4) Dalam air terurai menjadi ion-ion
nonelektrolit termasuk ciri-ciri larutan 5) Tidak mengalami ionisasi
elektrolit. Dari lima pernyataan diatas, ciri-ciri sifat dari larutan elektrolit
ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
3 Diberikan gambar gejala Dari gambar hasil uji daya hantar listrik 3 jenis larutan Penerapan A 10
pengamatan 3 jenis larutan berikut! (C3)
menurut daya hantar listrik,
peserta didik menentukan
urutan yang tepat berdasarkan
kekuatan elektrolit

Urutan kekuatan daya hantar listrik ketiga larutan tersebut


mulai dari yang terkuat ke yang terlemah adalah....
A. 1, 2, 3
B. 2, 3, 1
C. 3, 1. 2
D. 1, 3, 2
E. 2,1, 3

4 Diberikan pernyataan tentang Sekelompok siswa kelas X sedang melakukan praktikum uji Penerapan E 10
larutan yang diuji daya hantar daya hantar listrik terhadap beberapa larutan yang telah (C3)
listrik, peserta didik disediakan oleh laboran tanpa menuliskan nama bahan
menentukan larutan yang larutan tersebut. Ternyata salah satu dari larutan yang
menghasilkan gelembung gas diujikan timbul gelembung gas banyak pada kedua
banyak pada elektrode elektrodenya. Larutan yang dimaksud adalah ....
A. Larutan Asam cuka
B. Larutan Amonia
C. Larutan Alkohol
D. Larutan gula
E. Larutan garam dapur

5 Diberikan pernyataan tentang Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena zat Penerapan C 10
definisi larutan elektrolit, terlarut mengalami ionisasi menjadi ion-on. Larutan yang (C3)
peserta didik menentukan mengionisasi sempurna termasuk larutan eleketrolit kuat.
larutan yang dapat mengion Larutan berikut yang termasuk elektrolit kuat karena dapat
sempurna mengion sempurna adalah ....
A. Larutan asam asetat
B. Larutan etanol
C. Larutan asam klorida
D. Larutan glukosa
E. Larutan urea

6 Diberikan pernyataan sifat-sifat Perhatikan beberapa pernyataan berikut. Penerapan D 10


larutan berdasarkan daya 1) Menghantarkan listrik dengan baik (C3)
hantar listrik , peserta didik 2) Terionisasi sempurna dalam air
menentukan larutan yang 3) Ilustrasi mikroskopis partikel dalam larutan
sesuai dengan sifat tersebut

Larutan yang sesuai dengan sifat-sifat di atas adalah ...


A. Larutan gula
B. Larutan urea
C. Larutan asam asetat
D. Larutan natrium klorida
E. Larutan amonium hidroksida

7 3.5.3 Diberikan tabel gejala Seorang siswa mencoba menguji daya hantar listrik dari 5 Penerapan B 10
Mengelompokkan pengamatan 5 jenis larutan sampel larutan yang diperoleh dari laboratorium dengan (C3)
larutan elektrolit kuat, menurut daya hantar listrik, menggunakan alat uji elektrolit. Dari hasil percobaan daya
elektrolit lemah dan peserta didik menentukan hantar listrik terhadap 5 macam larutan tersebut diperoleh
nonelektrolit kelompok larutan yang hasil sebagai berikut:
termasuk elektrolit Pengamatan Gelembung
Larutan Lampu
Gas
I Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
II Tidak menyala Ada gelembung gas
III Menyala terang Ada gelembung gas
IV Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
V Tidak menyala Ada gelembung gas

Larutan yang merupakan elektrolit adalah …...


A. I,II dan III
B. II,III dan V
C. I,II dan IV
D. II, IV dan V
E. I,III dan V

8 Diberikan pernyataan tentang Larutan etanol digunakan sehari-hari salah satunya sebagai Penerapan B 10
gelaja pengamatan etanol jika bahan antiseptik. Larutan ini jika diuji dengan alat uji (C3)
diuji daya hantar listrik, peserta elektrolit ternyata tidak menghasilkan gelembung gas dan
didik menentukan larutan lampu tidak menyala. Larutan yang memiliki gejala yang
memiliki gejala pengamatan sama seperti larutan etanol jika diuji dengan alat uji elektrolit
yang sama dengan etanol adalah ....
A. Larutan natrium klorida
B. Larutan glukosa
C. Larutan asam klorida
D. Larutan kalium iodida
E. Larutan asam asetat

9 Diberikan beberapa rumus Disediakan 4 buah larutan, yaitu larutan HCl, NH4OH, Penerapan C 10
senyawa dari larutan, peserta CH3COOH, dan C2H5OH. Guru meminta siswa untuk (C3)
didik menentukan pasangan menentukan pasangan larutan yang memiliki kesamaan sifat
larutan yang sama sifatnya daya hantar listrik. Pasangan larutan yang dimaksud oleh
berdasarkan daya hantar listrik guru adalah ....
A. C2H5OH dan NH4OH
B. CH3COOH dan HCl
C. NH4OH dan CH3COOH
D. NH4OH dan HCl
E. C2H5OH dan CH3COOH

10 Diberikan beberapa contoh Perhatikan zat-zat berikut. Penerapan B 10


larutan, peserta didik 1) Larutan asam cuka (C3)
menentukan larutan yang 2) Larutan garam dapur
menghasilkan nyala lampu 3) Larutan amonia
redup 4) Larutan asam klorida
5) Larutan gula
Larutan yang jika diuji menimbulkan nyala lampu redup dan
sedikit gelembung gas adalah ....
A. 1 saja
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 4 dan 5

TOTAL SKOR 100

PEDOMAN PENSKORAN:
Nilai = Total Skor yang diperoleh
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih jawaban yang paling tepat
1. Saat di laboratorium, Ahmad menimbang 0,63 gram padatan asam oksalat yang selanjutnya dimasukkan
ke dalam labu ukur 100 mL. Kemudian ke dalam labu ukur ditambahkan akuades hingga tanda batas.
Larutan yang dibuat Ahmad diuji dengan alat uji elektrolit, ternyata larutannya dapat menghantarkan arus
listrik. Pernyataan yang tepat untuk menerangkan peristiwa ini adalah….
A. Dalam air, padatan asam oksalat terurai menjadi ion-ion
B. Dalam air, padatan asam oksalat terurai menjadi atom - atomnya
C. Dalam air, padatan asam oksalat terurai menjadi molekul-molekulnya
D. Air menjadi mudah terionisasi bila ada padatan asam oksalat terlarut di dalamnya
E. Air menjadi mudah terurai bila ada padatan asam oksalat terlarut di dalamnya

2. Perhatikan beberapa pernyataan berikut.


1) Derajat ionisasi = 0
2) Derajat ionisasi = 1
3) Dapat menghantar kuat arus listrik
4) Dalam air terurai menjadi ion-ion
5) Tidak mengalami ionisasi
Dari lima pernyataan diatas, ciri-ciri sifat dari larutan elektrolit ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5

3. Dari gambar hasil uji daya hantar listrik 3 jenis larutan berikut!

Urutan kekuatan daya hantar listrik ketiga larutan tersebut mulai dari yang terkuat ke yang terlemah
adalah....
A. 1, 2, 3
B. 2, 3, 1
C. 3, 1. 2
D. 1, 3, 2
E. 2,1, 3

4. Sekelompok siswa kelas X sedang melakukan praktikum uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan
yang telah disediakan oleh laboran tanpa menuliskan nama bahan larutan tersebut. Ternyata salah satu
dari larutan yang diujikan timbul gelembung gas banyak pada kedua elektrodenya. Larutan yang dimaksud
adalah ....
A. Larutan Asam cuka
B. Larutan Amonia
C. Larutan Alkohol
D. Larutan gula
E. Larutan garam dapur

5. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena zat terlarut mengalami ionisasi menjadi ion-on.
Larutan yang mengionisasi sempurna termasuk larutan eleketrolit kuat. Larutan berikut yang termasuk
elektrolit kuat karena dapat mengion sempurna adalah ....
A. Larutan asam asetat
B. Larutan etanol
C. Larutan asam klorida
D. Larutan glukosa
E. Larutan urea

6. Perhatikan beberapa pernyataan berikut.


1) Menghantarkan listrik dengan baik
2) Terionisasi sempurna dalam air
3) Ilustrasi mikroskopis partikel dalam larutan
Larutan yang sesuai dengan sifat-sifat di atas adalah ...
A. Larutan glukosa
B. Larutan urea
C. Larutan asam asetat
D. Larutan natrium klorida
E. Larutan amonium hidroksida

7. Seorang siswa mencoba menguji daya hantar listrik dari 5 sampel larutan yang diperoleh dari laboratorium
dengan menggunakan alat uji elektrolit. Dari hasil percobaan daya hantar listrik terhadap 5 macam larutan
tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
Larutan Lampu Pengamatan Gelembung Gas
I Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
II Tidak menyala Ada gelembung gas
III Menyala terang Ada gelembung gas
IV Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
V Tidak menyala Ada gelembung gas
Larutan yang merupakan elektrolit adalah …...
A. I,II dan III
B. II,III dan V
C. I,II dan IV
D. II, IV dan V
E. I,III dan V

8. Larutan etanol digunakan sehari-hari salah satunya sebagai bahan antiseptik. Larutan ini jika diuji dengan
alat uji elektrolit ternyata tidak menghasilkan gelembung gas dan lampu tidak menyala. Larutan yang
memiliki gejala yang sama seperti larutan etanol jika diuji dengan alat uji elektrolit adalah ....
A. Larutan natrium klorida (NaCl)
B. Larutan glukosa (C6H12O6)
C. Larutan asam klorida (HCl)
D. Larutan kalium iodida (KI)
E. Larutan asam asetat (CH3COOH)

9. Disediakan 4 buah larutan, yaitu larutan asam klorida (HCl), amonia (NH4OH),asam asetat (CH3COOH),
dan etanol (C2H5OH). Guru meminta siswa untuk menentukan pasangan larutan yang memiliki kesamaan
sifat daya hantar listrik. Pasangan larutan yang dimaksud oleh guru adalah ....
A. C2H5OH dan NH4OH
B. CH3COOH dan HCl
C. NH4OH dan CH3COOH
D. NH4OH dan HCl
E. C2H5OH dan CH3COOH

10. Perhatikan zat-zat berikut.


1) Larutan asam cuka
2) Larutan garam dapur
3) Larutan amonia
4) Larutan asam klorida
5) Larutan gula
Larutan yang jika diuji menimbulkan nyala lampu redup dan sedikit gelembung gas adalah ....
A. 1 saja
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 4 dan 5
PENILAIAN KETRAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

LEMBAR OBSERVASI DISKUSI

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.5.1 Memahami pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit
: 3.5.2 Membedakan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan
nonelektrolit
: 3.5.3 Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan
nonelektrolit
Pertemuan Ke- :1

PERSIAPAN PRESENTASI HASIL DISKUSI


NO. NAMA SISWA Jumlah NILAI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

10

PEDOMAN PENILAIAN OBSERVASI DISKUSI


ASPEK KRITERIA PENILAIAN SKOR

PERSIAPAN Siswa tidak aktif mengerjakan (jawaban LKPD tidak lengkap) dan banyak diam 1
(Mengidentifikasi Siswa hanya aktif mengerjakan (Jawaban LKPD lengkap) 2
Masalah di Siswa kurang aktif mengerjakan (jawaban LKPD tidak lengkap) dan aktif bertanya 3
LKPD) Siswa aktif mengerjakan (jawaban LKPD lengkap) dan aktif bertanya 4
tidak dapat mengemukakan pendapat dalam memecahkan permasalahan dan
1
tidak dapat menjawab Tanggapan dari kelompok lain
PRESENTASI Kurang tepat mengemukakan pendapat dalam memecahkan permasalahan dan
2
(Menjawab dan tidak dapat menjawab Tanggapan dari kelompok lain
Memberikan Tepat mengemukakan pendapat dalam memecahkan permasalahan dan tidak
Tanggapan) 3
dapat menjawab Tanggapan dari kelompok lain
Tepat mengemukakan pendapat dalam memecahkan permasalahan dan dapat
4
menjawab Tanggapan dari kelompok lain
Kesimpulan jawaban LKPD lebih 50 % salah 1
HASIL DISKUSI Kesimpulan jawaban LKPD 75 % benar 2
(Menyimpulkan) Ada Kesimpulan jawaban LKPD yang salah (90 %) 3
Kesimpulan jawaban LKPD semua benar (100 %) 4

PEDOMAN PENSKORAN:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 (𝒎𝒂𝒙 − 𝒎𝒊𝒏) 𝟏𝟐 − 𝟑
𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒌𝒐𝒓 = = =𝟑
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒓𝒆𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕 𝟑

No. Rentang Skor Predikat


1 10-12 Baik Sekali
2 7-9 Baik
3 3-6 Cukup
4 <3 Kurang
PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)

JURNAL HARIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/Ganjil
Pertemuan Ke- :1

Positif/
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif

Butir Sikap:
 Mensyukuri nikmatNya
 Berdoa
 Toleransi pada penganut agama yang berbeda
 Taat beribadah
 Jujur
 Disiplin
 Santun
 Peduli
 Bertanggung jawab
 Responsif
 Proaktif
Instrumen Pengumpul Data
Angket Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
Dengan Menggunakan Media Animasi Pada Materi Larutan Elektrolit Dan
Nonelektrolit
Nama Siswa : Kelas :
NIS : Hari/Tanggal :

A. Petunjuk Pengisian :

1. Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu

sendiri tanpa dipengaruhi siapapun.


2. Jawaban tidak boleh lebih dari satu pilihan.

Berilah jawaban sesuai dengan yang sebenarnya dan sejujur- jujurnya.


Respon Siswa
No Pertanyaan
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4)
1. Saya dengan mudah memahami materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit yang diajarkan dengan media animasi.
2. Saya mendapatkan perbedaan belajar antara media animasi
dengan media pembelajaran yang lain.
3. Saya lebih aktif dalam diskusi kelompok pada proses
pembelajaran dengan menggunakan media animasi.
4. Saya berminat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media animasi pada materi yang lain
5. Bagi saya, media animasi dapat meningkatkan kemampuan
berpikir.
6. Saya merasakan suasana kompetitif dalam kegiatan
pembelajaran materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
dengan menggunakan media animasi.
7. Saya merasa lebih mandiri dalam belajar dengan menggunakan
media animasi karena dapat merespon masalah dengan cara
saya sendiri.
8. Saya merasa termotivasi dalam belajar menggunakan media
animasi.
9. Saya merasa senang belajar dengan menggunakan media
pembelajaran animasi padamateri larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
10. Bagi saya media animasi membantu saya untuk mudah
berinteraksi dengan teman sejawat.
LEMBAR OBSERVASI PTK

Komponen Guru
Skor
No Hal yang Diamati
1 2 3 4
1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab pertanyaan
c. Keragaman pemberian contoh

2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi
b. Uraian materi mengarah pada tujuan
c. Urutan materi sesuai dengan KD

3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa

4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media
c. Media memperjelas terhadap materi

5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa

6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
LEMBAR OBSERVASI PTK

Komponen Materi
Skor
No Hal yang Diamati
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan isi kurikulum:
a. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada
RPP
b. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

2 Sistematika penyampaian Materi:


a. Penyajian materi sesuai urutan
b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif dan
deduktif
c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke
abstrak

3 Menarik:
a. Materi didukung media yang sesuai
b. Materi didukung metode yang menyenangkan
c. Materi dapat direspon secara antusias

Keterangan;
4 : Sangat Sesuai
3 : Sesuai
2 : Tidak Sesuai
1 : Sangat Tidak Sesuai
PEMETAAN KEGIATAN NONMENGAJAR

Civitas Sekolah
Kegiatan
No. yang Terlibat Pola Kerja Waktu Kegiatan
Nonmengajar
dalam Kegiatan
1. Bimbingan Siswa  Waka Kesiswaan Kelompok Senin, 28 September 2020
Lomba Methanol  Guru Biologi Pukul 12.00 – 13.00 WIB
2020  Guru Kimia
Senin, 12 Oktober 2020
Pukul 12.00 – 13.00 WIB

2. Guru Piket  Waka Kurikulum Mandiri Setiap Rabu


 Guru Tidak Tetap Mulai September 2020
Pukul 08.00 – 13.00 WIB

PEMANTAUAN KEGIATAN NONMENGAJAR

Teknik
Teknik
Kegiatan Pembimbingan
No. Teknik Pemantauan Validasi
Nonmengajar Guru Pamong dan
Laporan
Dosen
1. Bimbingan Siswa Diskusi daring Laporan kegiatan
Lomba Methanol meliputi:
2020 - Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Bimbingan
Lomba: - Durasi Pelaksanaan
Penyisihan: Bimbingan
Minggu, 18 - Jumlah Peserta
Oktober 2020 Bimbingan
- Pola Pelaksanaan
Bimbingan
- Materi Bimbingan
- Dokumentasi
Kegiatan Bimbingan

2. Guru Piket Diskusi daring Laporan kegiatan


meliputi:
- Waktu Pelaksanaan
- Durasi Pelaksanaan
- Tugas Kegiatan
- Dokumentasi
Kegiatan
Skenario Pembelajaran

A. Materi : Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit


B. KD :
3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
4.5 Membedakan pemeriksaan sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
C. IPK :
3.5.1 Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit
3.5.2 Membedakan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan
non elektrolit
3.5.3 Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan
non elektrolit
4.5.1 Melakukan pemeriksaan uji daya hantar listrik larutan
4.5.2 Mempresentasikan hasil pemeriksaan uji daya hantar listrik
larutan
D. Model Pembelajaran : Discovery Learning
E. Kegiatan Pembelajaran
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
1. Orientasi
“Assalaamu’alaikum, “Wa’alaikum salaam.
Selamat pagi, anak -anak.” Selamat pagi Bu.” (menjawab secara
serentak)
“Alhamdulillaah bisa bertemu dengan
kalian kembali meskipun hanya
dengan video conferennce”
“Sehat semuanya?” “Enggeh, iya, Bu”
“Tetap ikuti protokol kesehatan, “Enggeh, siap, Bu”
nggeh. Kalian adalah calon-calon
garda depan nanti seperti analis
kesehatan dan perawat yang berjuang
kali ini”.
“Adakah yang tidak masuk hari ini?” “Ada yang belum join, Bu!”
“Enggeh, mungkin terkendala sinyal”
“Sudah mengisi Presensi Online “Sudah, Bu”
Kimia?
Silakan bagi yang belum mengisi “Baik, Bu!”
Daftar Hadir Online Kimia untuk
segera mengisi”
“Baiklah anak-anak, sebelum kita “Teman-teman, sebelum kita belajar,
memulai pelajaran hari ini, alangkah marilah kita berdoa menurut agama dan
baiknya kita berdoa terlebih dahulu”. kepercayaan masing-masing”
“Kepada ketua kelas silahkan pimpin “Berdoa dipersilahkan.” (siswa berdoa)
doa.” “Berdoa selesai.”
2. Apersepsi
“Nah, anak-anak masih ingatkah jika
pada pertemuan sebelumnya kita
membahas tentang Asam Basa”.
“Larutan asam apa yang terdapat dalam “Larutan aki, Bu”
aki kendaraan?” “Larutan Asam sulfat, Bu”
“Jawabannya tepat sekali”
“Atas nama siapa yang menjawab tadi, “Saya, Bu (menyebut nama)”
akan Ibu catat untuk penilaian
ketrampilan”
“Aki mengandung larutan asam sulfat
yang bersifat asam sesuai namanya.
Masih ingat rumusnya?” “H2SO4, Bu”
“Betul sekali”
“Siapa yang menjawab tadi, akan Ibu “Saya, Bu (menyebut nama)”
catat lagi untuk penilaian ketrampilan”
“Nah, fungsi aki itu apa ya?” “Menghidupkan mesin, Bu”
“Sumber listrik, Bu”
“Enggeh, Betul jawabannya”
“Aki berfungsi sebagai sumber listrik
yang dapat menghidupkan mesin”
“Siapa yang menjawab tadi, akan Ibu “Saya, Bu (menyebut nama)”
catat lagi untuk penilaian ketrampilan”
3. Motivasi
“Nah, hubungan larutan asam sulfat yang
dikaitkan dengan listrik inilah yang akan “Baik, Bu”
kita pelajari kali ini”
“Jadi tujuan pembelajaran hari ini, yaitu:
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian larutan
elektrolit dan nonelektrolit dengan
tepat melalui tayangan video
2. Membedakan sifat larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah dan
non elektrolit secara benar melalui
praktikum virtual
3. Mengelompokkan larutan elektrolit
kuat, elektrolit lemah dan non
elektrolit secara tepat melalui
diskusi
4. Melakukan pemeriksaan uji daya
hantar listrik larutan secara teliti
melalui praktikum virtual
5. Mempresentasikan hasil
pemeriksaan uji daya hantar listrik
larutan dengan percaya diri melalui
diskusi
“Untuk mengetahui kemampuan awal
kalian tentang materi yang akan
disampaikan, mari kerjakan dulu soal
pretest yang sudah ditugaskan dalam
google classrooom.
Silakan dibuka dan dikerjakan. Waktunya “Siap, Bu”
disetting selama 10 menit (peserta didik mengerjakan e-pretest)
Kegiatan Inti
1. Stimulation
“Anak -anak, Ibu punya video, ayo “Baik, Bu”
kita simak sama-sama” (menyimak tayangan video)
2. Problem Statement
Pada video tadi diberikan penjelasan “Karena dapat merusak ekosistem air, Bu”
untuk menghindari memancing ikan
dengan setrum. Alasannya kenapa,
ya?”
(Guru sambil mencatat siswa yang
menjawab)
“Kenapa bisa merusak ekosistem “Setrumnya tidak hanya membunuh ikan,
air?” tapi juga telur ikan dan makhluk kecil lain
(Guru sambil mencatat siswa yang (mikroorganisme yang berguna)”
menjawab)
Nah, dari tayangan video tadi, “Kenapa ikannya bisa mati padahal tidak
cobalah identifikasi menyentuh alat setrum?”
permasalahan/pertanyaan yang (Pertanyaan lain dari siswa lainnya)
berkaitan dengan video tersebut
Untuk lainnya bisa menuliskan “Baik, siap Bu”
pertanyaan-pertanyaan dari video tadi
dengan menulis di LKPD yang sudah
diposting di google classroom, nggeh
3. Data Collecting
Selain itu kalian ibu ajak melakukan
praktikum virtual untuk mengamati
larutan yang diuji daya hantar
listriknya.
Silakan buka link yang sudah ada di
LKPD.
Kalian perhatikan peetunjuk
praktikumnya.
Lalu coba amati nyala lampu dan
gelembung gasnya.
catat hasilnya di LKPD
Bagaimana paham, jelas?” “Baik, Jelas Bu”
4. Data Processing
“Kemudian kalian lanjutkan dengan
mengelompokkan larutan yang
memiliki ciri yang sama.
Misalnya, nyala lampu terang dan
gelembung banyak itu larutannya apa
saja, dan seterusnya.
Cobalah jawab juga pertanyaan
lainnya yang ada di LKPD dengan
cara berdiskusi sesuai kelompok yang
sudah dibagikan sebelumnya melalui
whatsapp.
Ada yang bingung?” “Tidak, jelas Bu”
“Kalau begitu, silakan kalian boleh
left dulu dari google meet. Lanjutkan
dengan diskusi dan berbagi tugas
dalam mengerjakan LKPD melalui
whatsapp.
Waktunya 20 menit untuk
mengerjakan dan diskusi kelompok,
nggeh”
Nanti silakan bergabung kembali di “Baik, Bu”
google meet untuk kita diskusikan (Siswa leaving dari google meet, lanjut
dalam kelas hasil jawaban kalian” dengan diskusi di whatsapp untuk menjawab
LKPD)
5. Verification
“Nah, anak-anak. Marilah kita Peserta didik menjawab LKPD dan yang
diskusikan dalam kelas tentang hasil lainnya menanggapi jawaban kelompok lain
jawaban diskusi kelompok kalian bila ada perbedaan jawaban.
yang sudah kalian cocokkan dengan
sumber literasi yang relevan”
Saya akan membuka jawaban LKPD
semua kelompok yang telah masuk di
google form
Mulai dari data hasil pengamatan:
Kemungkinannya:
- “Ternyata semua kelompok
jawabannya sama dan setelah saya
cek sesuai”
- “Ternyata ada yang berbeda
Tolong dibacakan hasil pengamatan (Membacakan jawaban hasil pengamatan
untuk larutan ... dari kelompok ...” yang disebutkan guru)
“Bagaimana dengan yang lain?” (Kelompok lain menyebutkan jawaban lain)
“Kita coba cek kembali melalui
praktikum virtual nggeh, untuk
mengecek kebenaranya”
Lanjut ke pertanyaan berikutnnya “Saya, Bu”
Siapa yang mau mempresentasikan (membacakan jawaban kelompoknya)
jawaban untuk soal berikut”......
Ada yang memiliki pendapat lain, “Saya, Bu”
silakan boleh juga menanggapi (membacakan jawaban yang berbeda atau
jawaban yang disampaikan oleh mengemukakan tanggapan atas jawaban
temanmu barusan teman sebelumnya)
6. Generalization
Setelah semua jawaban pertanyaan “Saya, Bu”
telah kita bahas bersama. (Salah satu peserta didik mempresentasikan
Silakan siapa yang mau membacakan jawaban kesimpulan kelompoknya)
kesimpulan tentang materi yang (Peserta didik lain dapat menambahkan atau
dibahas hari ini? menanggapi)
Kegiatan Penutup
1. Refleksi
“Bagaimana tentang pelajaran hari “Sudah jelas, Bu”
ini, ada masih belum paham?”
“Baiklah kalau sudah paham “Siap, Bu”
semuanya, siap diadakan postest?”
“Oke, silakan buka soal soal postest “Paham, Bu”
yang sudah dibagikan dalam google
classroom. Soal terbut sudah disetting
untuk hanya 1x menjawab dan ada
timingnya. Jadi, jangan sampai
terlambat untuk klik Kirim/Submit
supaya bisa terekam sistem.
Paham?”
“Kalau begitu silakan mulai kerjakan “Baik, Bu”
dari sekarang” (mulai mengerjakan soal postest)
2. Tindak Lanjut
“Nah, setelah kalian mengerjakan “Saya sudah lumayan nilainya, Bu lebih
postest bahgaimana hasilnya setelah bagus dari yang tadi pretest”
klik “view score” “Saya masih jelek , Bu, di bawah KKM”
Puas?
“Baiklah, bagi yang nilainya belum “Baik, Bu terima kasih”
memenuhi KKM nanti akan segera
diadakan remidial setelah materi ini
selesai untuk 1 Bab”
“Untuk pertemuan berikutnya, kita
akan mempelajari tentang:
- Menganalisis sifat larutan
berdasarkan daya hantar listrik
dan ikatan kimia
- Membandingkan sifat larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah
dan nonelektrolit
Jangan lupa dibaca dulu materinya “Baik, Bu”
nggeh. Akan segera saya bagikan di
google classrooom sebelum hari
pelajaran Kimia”
“Oke, anak-anak. “Alhamdulillaaahirobil’aalamiin
Marilah kita akhiri pelajaran kimia
hari ini dengan membaca Hamdalah
bersama-sama
Tetap jaga kesehatan nggeh
Wassalaamu’alaikum wr. wb.” Wa’alaikum salaam wr. wb
Selamat Siang, Bu. Terimakasih
(menjawab secara serentak)
BAHAN AJAR

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


PETA KONSEP

LARUTAN
berdasarkan Daya Hantar Listrik

ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT

ELEKTROLIT KUAT ELEKTROLIT LEMAH


BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-1

Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
4.5 Membedakan pemeriksaan sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.1 Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit
3.5.2 Membedakan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
3.5.3 Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit

Cobalah perhatikan gambar di samping ini.


Aki (akumulator) sebagai sumber arus listrik
yang dapat diisi ulang adalah salah satu
komponen yang penting dalam kendaraan
bermotor. Aki berfungsi untuk menghidupkan
mesin atau dengan kata lain sebagai salah
satu sumber listrik. Aki terdiri dari komponen
elektroda dan larutan elektrolit. Larutan
elektrolit yang terdapat dalam aki adalah
larutan asam sulfat yang biasanya dikenal
sebagai air aki accuzuur.
Untuk mengenal lebih jauh tentang larutan
Gambar 1. Aki
(Sumber : https://kaltim.tribunnews.com/2019/08/02/ elektrolit, marilah pelajari pembahasan
pasang-aki-harus-sesuai-spesifikasi-bisa-mempengaruhi- berikut ini.
kendaraan)

A. Penggolongan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik


Selain asam sulfat yang digunakan sebagai sumber listrik, ada peristiwa sehari-hari yang
berkaitan dengan daya hantar listrik larutan. Untuk contoh lain berkaitan dengan larutan elektrolit
bisa kalian lihat di video dengan link: https://www.youtube.com/watch?v=Gqy41bWCZQc

Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan elektrolit.
Contoh: larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka, dan amonium
hidroksida.
2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan nonelektrolit.
Contoh: larutan gula dan larutan urea.
B. Penyebab Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik

Setelah memahami contoh di atas, menurut anda

Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak
dapat menghantarkan arus listrik?

Penjelasan tentang permasalahan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Svante August
Arrhenius (1859 – 1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-nya di Universitas Uppsala
tahun 1884.
Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan
terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau
gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion.
Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya
suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi.
Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan
ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik
melalui larutannya.
Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air
tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk
molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang
Gambar 2. Ilustrasi ionisasi dalam alat uji
elektrolit
menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat
(Sumber: https://quizlet.com/87268971/ menghantarkan listrik.
chapter-13-lons-in-aqueous-solutions-and-
colligative-properties-flash-cards/

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan:


1) Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam larutannya terurai
menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
2) Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam
larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan
listrik.

Gambar 3. Ilustrasi partikel terlarut dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit


(Sumber https://www.harapanrakyat.com/2020/06/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/)
C. Sifat Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Untuk memahami perbedaan larutan berdasarkan daya hantar listrik, silakan dicoba simulasi
praktikum maya dengan alamat link:
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-solventconductivity/#/

Berdasarkan simulasi praktikum maya, ada larutan yang dapat menyalakan lampu dan
yang tidak dapat menyalakan lampu. Di antara larutan yang dapat menyalakan lampu, ada yang
nyala lampunya terang dan yang nyala lampunya redup. Nyala lampu merupakan ciri bahwa
larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Dengan demikian, larutan elektrolit dan
nonelektrolit dapat dibedakan dengan mengamati nyala lampu. Suatu larutan dikatakan larutan
elektrolit jika larutan tersebut dapat menyalakan lampu. Sebaliknya, suatu larutan dikatakan
larutan nonelektrolit jika larutan tersebut tidak dapat menyalakan lampu.

Gambar 4. Hasil uji hantaran listrik dari larutan elektrolit kuat (kiri), elektrolit lemah (tengah), dan larutan non elektrolit
(kanan)
(Sumber: Kotz, John C., Treichel, Paul M., & Townsend, John R. 2012. Chemistry & Chemical Reactivity
(8th edition). California: Brooks/Cole)

Perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dapat juga diamati dari ada
tidaknya gelembung. Larutan elektrolit akan menghasilkan gelembung gas, sedangkan larutan
nonelektrolit tidak menghasilkan gelembung gas.

Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dikelompokkan


menjadi dua, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna.
Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, larutan NaCl.
2. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi (terion tidak
sempurna).
Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada
elektrode.
Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.
Secara umum, perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dan nonelektrolit dapat
disimpulkan sebagai berikut
No. Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah Nonelektrolit
1. Dalam larutan terionisasi Dalam larutan terionisasi Dalam larutan tidak
sempurna sebagian terionisasi
2. Jumlah ion dalam larutan Jumlah ion dalam larutan Dalam larutan berupa
sangat banyak sedikit molekul
3. Menunjukkan daya hantar Menunjukkan daya hantar Tidak dapat menghantarkan
listrik yang kuat listrik yang lemah listrik
4. Derajat ionisasi (α) ≈1 Derajat ionisasi (α) 0 < α < 1 Derajat ionisasi (α) = 0
5 Indikator: Indikator: Indikator:
Nyala lampu terang Nyala lampu redup/mati Nyala lampu mati
Ada gelembung gas banyak Ada gelembung gas sedikit Tidak ada gelembung gas

CONTOH SOAL

1. Suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik apabila mengandung……


a. Elektron yang bergerak bebas
b. Air yang dapat menghantarkan listrik
c. Air yang terionisasi
d. Logam yang merupakan penghantar listrik
e. Ion-ion yang bergerak bebas

2. Dari gambar hasil uji daya hantar listrik 3 jenis larutan berikut!

Urutan kekuatan daya hantar listrik ketiga larutan tersebut mulai dari yang terkuat ke yang
terlemah adalah....
a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 1
c. 3, 1. 2
d. 1, 3, 2
e. 2,1, 3

3. Perhatikan data hasil percobaan sebagai berikut:


Larutan Lampu Pengamatan lain
I Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
II Tidak menyala Ada gelembung gas
III Menyala terang Ada gelembung gas
IV Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
V Tidak menyala Ada gelembung gas
Larutan yang merupakan elektrolit adalah …...
a. I,II dan III
b. II,III dan V
c. I,II dan IV
d. II, IV dan V
e. I,III dan V

4. Dibawah ini, yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah….


a. Larutan gula 0,1 M
b. Larutan NaCl 0,1 M
c. Larutan asam asetat 0,1 M
d. Larutan NaCl 1 M
e. Larutan asam asetat 1 M

5. Dari suatu eksperimen diperoleh data sebagai berikut :


Bahan Rumus Zat Nyala lampu
Hidrogen klorida , air HCl Terang
Gula, air C12H22O11 Tidak menyala
Asam cuka, air CH3COOH Nyala kurang terang
Kekuatan larutan elektrolit yang sesuai dengan data di atas adalah ....
a. CH3COOH < C12H22O11
b. C12H22O11 < CH3COOH
c. HCl < CH3COOH
d. C12H22O11 > HCl
e. CH3COOH < HCl

Setelah mencoba mengerjakan contoh soal di atas, silakan cek dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI JAWABAN:
1. e
2. a
3. b
4. d
5. e
DAFTAR PUSTAKA

Jespersen, N., Brady, J., & Hyslop, A. (2012). Chemistry The Molecular Nature of Matter. 6th
Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc
Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern Applications
(11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, M. 2007c. Kimia: Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Rahardjo, S. B., & Ispriyanto. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen: Untuk Kelas X SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Rahayu, Iman 2009 Praktik Belajar Kimiauntuk kelas X SMA/MA Jakarta Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
https://idschool.net/sma/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/ (diakses 2 Oktober 2020)
https://rest-app.belajar.kemdikbud.go.id/files/pdf/8fd2be8d9c994ef6869c2395cf2d12bc.pdf
(diakses 3 Oktober 2020)
http://rizqarahim.com/materi4.html (diakses 2 Oktober 2020)
https://socratic.org/questions/59843257b72cff6fe798346b (diakses 2 Oktober 2020)
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-solventconductivity/#/ (diakses 30
September 2020)
LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NONELEKTROLIT

X SMK Semester Ganjil

Oleh:
Amdiyah, S.Si
Pertemuan Ke-1

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
Slide 5

X  
KELUAR MENU MENU
Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
3.5 Menganalisis sifat larutan
elektrolit dan nonelektrolit

4.5 Membedakan pemeriksaan


sifat larutan elektrolit dan
nonelektrolit

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
1. Melalui tayangan video dan diskusi, peserta didik
mampu menjelaskan pengertian larutan elektrolit
dan nonelektrolit secara tepat
2. Melalui kegiatan praktikum virtual dan diskusi,
peserta didik mampu membedakan sifat larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu
mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit
lemah dan nonelektrolit
4. Melalui kegiatan presentasi diskusi, peserta didik
mampu mempresentasikan hasil pemeriksaan uji daya
hantar lsitrik larutan

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
 Gambar apakah ini ?
 Apakah fungsi alat ini ?
 Komponen apa yang terkandung
dalam alat ini ?

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
PETA KONSEP

LARUTAN
Berdasarkan DHL

Elektrolit Nonelektrolit

Elektrolit Elektrolit
Kuat Lemah

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
A. Pengertian
 Larutan Elektrolit adalah Larutan Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik karena
mengandung ion-ion yang bergerak bebas

 Larutan Nonelektrolit adalah Larutan yang tidak


dapat menghantarkan arus listrik karena tidak
mengandung ion-ion yang bergerak bebas

Silakan eksplorasikan diri untuk lebih tahu tentang sifat larutan


berdasarkan daya hantar listrik larutan dengan melihat video melalui
alamat link:

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
B. Penyebab Larutan Menghantarkan
Listrik

Menurut Arrhenius:

 zat elektrolit dalam larutannya


akan terurai menjadi partikel-
partikel berupa ion.
 Ion-ion zat elektrolit bergerak
bebas yang menghantarkan arus
listrik melalui larutannya.

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
Ilustrasi partikel terlarut dalam
larutan elektrolit dan nonelektrolit

Silakan eksplorasikan diri untuk lebih tahu tentang sifat larutan berdasarkan daya
hantar listrik larutan dengan melakukan praktikum maya melalui alamat link:

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3
Perbedaan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah dan Nonelektrolit

No. Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah Nonelektrolit


1. Menunjukkan daya Menunjukkan daya Tidak dapat
hantar listrik yang hantar listrik yang lemah menghantarkan listrik
kuat
2. Terionisasi sempurna Terionisasi sebagian Tidak terionisasi dalam
dalam larutan dalam larutan larutan
3. Derajat ionisasi Derajat ionisasi Derajat ionisasi
α ≈1 0<α<1 α=0
4. Partikel dalam Partikel dalam larutan Partikel dalam larutan
larutan berupa ion berupa ion dan molekul berupa molekul
5. Indikator: Indikator: Indikator:
Nyala lampu terang Nyala lampu Nyala lampu mati
Ada gelembung gas redup/mati Tidak ada gelembung
banyak Ada gelembung gas gas
sedikit
X   
KELUAR MENU MENU MENU
Contoh Soal
1. Suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik apabila
mengandung……
A. Elektron yang bergerak bebas
B. Air yang dapat menghantarkan listrik
C. Air yang terionisasi
D. Logam yang merupakan penghantar listrik
E. Ion-ion yang bergerak bebas
2. Dari gambar hasil uji daya hantar listrik 3 jenis larutan berikut.
Urutan kekuatan daya hantar listrik ketiga larutan tersebut mulai
dari yang terkuat ke yang terlemah adalah....
A. 1, 2, 3
B. 2, 3, 1
C. 3, 1. 2
D. 1, 3, 2
E. 2,1, 3

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Contoh Soal
3. Perhatikan data hasil percobaan sebagai berikut:
Larutan Lampu Pengamatan lain
I Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
II Tidak menyala Ada gelembung gas
III Menyala terang Ada gelembung gas
IV Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
V Tidak menyala Ada gelembung gas

Larutan yang merupakan elektrolit adalah …...


A. I,II dan III
B. II,III dan V
C. I,II dan IV
D. II, IV dan V
E. I,III dan V

X   
KELUAR MENU MENU MENU
Contoh Soal
4. Dibawah ini, yang dapat menghantarkan listrik paling baik
adalah….
A. Larutan gula 0,1 M
B. Larutan NaCl 0,1 M
C. Larutan asam asetat 0,1 M
D. Larutan NaCl 1 M
E. Larutan asam asetat 1 M

5. Dari suatu eksperimen diperoleh data sebagai berikut :


Kekuatan larutan elektrolit yang sesuai dengan data di atas
adalah ....
Bahan Rumus Nyala lampu
A. CH3COOH<C12H22O11
HCl , air HCl Terang
B. C12H22O11<CH3COOH
C. HCl<CH3COOH Gula, air C12H22O11 Tidak menyala
D. C12H22O11>HCl Asam cuka, air CH3COOH Nyala kurang terang
E. CH3COOH <HCl
X   
KELUAR MENU MENU MENU

Anda mungkin juga menyukai