Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi multimedia berbasis green
chemistry terhadap penguasaan konsep kimia siswa. Jenis penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dilaksanakan
dengan desain nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan di salah satu satu sekolah menengah
atas di Lombok Indonesia dengan melibatkan kelompok kontrol dan eksperimen. Pretest dan posttest diberikan oleh
peneliti untuk menguji penguasaan konsep siswa pada materi kimia. Validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran
soal diuji menggunakan Rasch Model. Analisis statistik yang digunakan adalah uji prasyarat analisis data, dan uji
hipotesis dengan uj t (Independent samples t-test) dengan bantuan SPSS 20 for windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol. Secara statistik dapat
dilihat bahwa pengujian hasil belajar menggunakan independent sample t-test menunjukkan t = 0,002 <α = 0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa multimedia interaktif berbasis green chemistry berpengaruh
terhadap penguasaan konsep siswa..
Abstract: This study aims to study the effect of green chemistry-based multimedia applications on students'
mastery of chemical concepts. The research was a quasi-experiment carried out with the nonequivalent control
group design. This research was conducted at one of the high schools in Lombok Indonesia by involving the control
and experiment groups. Pretest and posttest were given by researchers to test students' mastery of concepts in
chemistry. The validity, reliability, and difficulty level of the questions were tested using the Rasch Model. The
statistical analysis used was a prerequisite test for data analysis, and a hypothesis test with the t-test (Independent
samples t-test) with the help of SPSS 20 for windows. The results showed that the learning outcomes in the
experimental class were higher than in the control class. Statistically it can be seen that testing of learning outcomes
using independent sample t-tests shows t = 0.002 <α = 0.05. The conclusion of this study shows that interactive
chemistry based on green chemistry affects the mastery of student concepts.
Tabel 2. Hasil uji N-Gain penguasaan konsep untuk setiap sub materi
Materi
Kelas
Konsep Asam Basa Indikator Asam Basa pH Asam Basa
Eksperimen 74 72 72
Kriteria N-Gain Tinggi Tinggi Tinggi
Kontrol 70 68 68
Kriteria N-Gain Sedang Sedang Sedang
Selain faktor instrumen yang digunakan, awal pembelajaran pendidik menampilkan informasi
multimedia juga memberikan sumbangan yang terkait materi tersebut pada tampilan multimedia
posistif, artinya multimedia interaktif yang interaktif berbasis green chemistry, dan lembar kerja
digunakan dapat membantu peserta didik dalam peserta didik yang mereka isi mengharuskan mereka
menguasai konsep. Multimedia interaktif berbasis mengejarkan soal tentang fenomena yang ada
green chemistry menyajikan rangkuman materi yang dikehidupan sehari-hari terkait konsep asam basa dan
cukup pas dan tidak terlalu melebar, serta indikator asam basa yang tujuannya untuk
menampilkan beberapa animasi untuk menjelaskan mengetahui mereka sudah dapat membedakan sifat-
konsep-konsep yang mikroskopis yang tidak dapat sifat asam maupun basa. Sehingga pada materi ini
dijelaskan lebih rinci oleh buku pegangan pegangan menjadi bekal awal untuk pengetahuan peserta didik.
peserta didik, sehingga peserta didik lebih mudah Selain itu sub materi pH asam basa juga
mengerti dan fokus ketika dijelaskan dengan bantuan mendapatkan nilai yang tinggi dan peningkatannya
multimedia interaktif. Sebagian besar konsep dalam tidak jauh berbeda antara kedua kelas tersebut, di
asam basa merupakan konsep abstrak dan konsep mana kelas eksperimen lebih unggul 4 % dari kelas
berdasarkan prinsip. Hal ini membuktikan bahwa kontrol. Hal ini disebabkan oleh pengajaran yang
konsep-konsep abstrak dapat lebih mudah dipahami begitu detail pada kelas eksperimen. Peserta didik
ketika divisualisasikan melalui media yang tepat diberikan beberapa contoh di awal dan kemudian
[19]. Akan tetapi multimedia yang digunakan tidak mengisi lembar kerja peserta didik, di mana peserta
sepenuhnya memberikan bimbingan untuk peserta didik harus menyelesaikan perhitungan pH suatu
didik dalam menganalisis soal-soal yang larutan. Perhitungan pH suatu larutan difasilitasi
tingkatannya tinggi. dengan multimedia interaktif berbasis green
Multimedia interaktif berbasis green chemistry adalah dengan menggunakan indikator
chemistry yang digunakan didesain sedemikian rupa universal, pH meter, dan perhutungan kimia. Dengan
untuk memberikan informasi atau materi-materi yang melakukan pengulangan untuk menentukan pH suatu
akan diajarkan berupa rangkuman, animasi, simulasi, larutan, peserta didik dapat terlatih dan lebih
video, kelas kontrol dibelajarkan tanpa menggunakan memahami cara pengukurunya.
multimedia interaktif berbasis green chemistry, Berbeda halnya dengan pengajaran kelas
pembelajaran kelas kontrol menggunakan lembar kontrol, mereka mengisi permasalahan lembar kerja
kerja peserta didik yang dikembangan tetapi peserta didik yang sama halnya dengan kelas
memiliki kekurangan yaitu soal-soal yang memiliki eksperimen, namun dalam hal ini pembelajaran tidak
tingkat kerumitan untuk menganalisis, sehingga menggunakan multimedia interaktif berbasis green
pendidik berperan aktif untuk menjelaskan soal-soal chemistry pendidik tidak menjelaskan dan memberi
tersebut, itulah penyebabnya kelas kontrol lebih sulit contoh cara pengukuran pH menggunakan indikator
dalam mengerjakan soal yang bentuknya universal, dan pH meter, pendidik hanya
menganalisis. Walaupun demikian, multimedia menjelaskan tentang pengukuran pH menggunakan
interaktif berbasis green chemistry terbukti dapat perhitungan kimia. Walaupun kelas eksperimen
meningkatkan dan berpengaruh terhadap penguasaan memiliki peningkatan yang relatif lebih unggul
konsep peserta didik. dibandingkan kelas kontrol, namun tetap dapat
Berdasarkan sub materi, kelas eksperimen dikatakan bahwa terjadi peningkatan pada kedua
dan kelas kontrol memiliki perbedaan peningkatan kelas tersebut.
yang tidak berbeda jauh. Hal ini disebabkan karena Jika ditinjau dari model yang digunakan,
saat penyampaian materi pada kedua kelas dilakukan hasil penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan
dengan cara yang sama di mana kedua kelas So & Kong [20] yang mengatakan bahwa
sama-sama diberikan contoh oleh pendidik untuk meskipun ada peningkatan prestasi belajar yang
menyelesaikan permasalahan terkait sub materi. signifikan pada kedua kelas, pengajaran dengan
Sub materi konsep asam basa dan indikator pendekatan yang berorientasi pada peserta didik
asam basa pada kelas eksperimen memperoleh nilai dengan sedikit dikendalikan oleh pendidk melalui
peningkatan yang tinggi. Hal ini terjadi karena di penggunaan komponen multimedia menghasilkan
137
J. Pijar MIPA, Vol. 14 No. 3, September 2019: 135-140 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/ jpm.v14i3.1299 ISSN 2410-1500 (Online)
N-Gain
Kelas
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Eksperimen 74 78 72 76 71 62
Kriteria N-Gain Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
Kontrol 72 74 70 68 68 65
Kriteria N-Gain Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang
Terdapat beberapa alasan teoretis yang menciptakan proses pembelajaran yang lebih aktif,
dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjustifikasi siswa bukan hanya pengamat yang pasif dan
bahwa perolehan pada kelas eksperimen ini lebih bertanggung jawab terhadap belajarnya [28].
baik dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut terkait Sehingga dengan siswa memiliki kemampuan
dengan pembelajaran pada kelas eksperimen yang penguasaan konsep terhadap materi yang akan
menggunakan model contextual teaching and dipelajari akan membuat hasil belajar kognitif siswa
learning dengan multimedia interaktif berbasis green menjadi lebih optimal [22]. Penggunaan media dalam
chemistry dan lembar kerja peserta didik sebagai pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan
sumber belajar tambahan. Multimedia interaktif konsep siswa [29-30]
merupakan komponen yang sangat penting dalam
membantu proses belajar, sebagai upaya untuk KESIMPULAN
mengurangi peranan guru dalam pembelajaran, Multimedia interaktif berbasis green
sehingga dapat mengoptimalkan tingkat pemahaman chemistry dapat digunakan untuk mengembangkan
siswa tentang materi yang diajarkan. Pembelajaran kemampuan penguasaan konsep siswa, terutama
pada kelas eksperimen yang menekankan pada dalam mata pelajaran kimia materi asam basa.
literasi sains peserta didik dengan menggunakan Multimedia interaktif berbasis green chemistry
multimedia interaktif dan disesuaikan dengan model memfasilitasi dan memaksimalkan kemampuan
contextual teaching and learning berbasis green siswa untuk mengingat, memahami,
chemistry. Menurut Pimpale et al [24] menyatakan mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan
bahwa multimedia interaktif lebih efektif dalam mensintesis khusunya dalam materi asam basa.
meningkatkan prestasi belajar dibandingkan media
cetak. Penggunaannya juga terbukti dapat UCAPAN TERIMAKASIH
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam Kami mengucapkan terima kasih kepada
pembelajaran kimia [25-26] semua pihak yang telah membantu proses penelitian,
Selain multimedia interaktif berbasis green termasuk tim validator ahli dan tim IT yang
chemistry, model pembelajaran contextual teaching memberikan masukan pada desain dan
and learning juga bereperan penting dalam pengembangan media. Penelitian ini didanai oleh
pembelajaran karena pembelajaran contextual Penelitian Tesis Mahasiswa Ristekdikti nomor 1870 /
teaching and learning berhubungan dengan UN 18. LI / PP / 2019.
kehidupan nyata dan materi yang diajarkan selalu
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari [27] DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan pembelajaran kontekstual pada
materi yang disajikan pendidik akan lebih bermakna. [1] Wijaya, IKWB., Kirna IM., & Suardana IN.
Pemanfaatan pembelajaran konstektual akan (2012). Model Demonstrasi Interaktif
138
J. Pijar MIPA, Vol. 14 No. 3, September 2019: 135-140 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/ jpm.v14i3.1299 ISSN 2410-1500 (Online)
Berbantuan Multimedia dan Hasil belajar IPA matter and related concepts. Journal of
Aspek Kimia Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Research in Science Teaching, 34(2), 181-197.
dan Pengajaran, 45(1), 88-98 [8] Niaz, M., & Rodriguez, M. A. (2000). Teaching
[2] Pınarbaşı, T., & Canpolat, N. (2003). Students’ chemistry as rhetoric of conclusions or heuristic
understanding of solution chemistry concepts. principles - a history and philosophy of science
Journal of Chemical Education, 80(11), 1328- perspective. Chemistry Education: Research
1332. and Practice in Europe, 1(3), 315-322.
[3] Agung, S., & Schwartz, M. S. (2007). Students’ [9] Gunawan, Harjono, A., & Imran. 2016.
understanding of conservation of matter, Pengaruh Multimedia Interaktif dan Gaya
stoichiometry and balancing equations in Belajar Terhadap Penguasaan Konsep Kalor
Indonesia.International Journal of Science Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi,
Education, 29(13), 1679-1702. 12(2), 119-125
[4] Othman, J., Treagust, D. F., & Chandrasegaran, [10] Lowe, R. K. (2003). Animation and learning:
A. L. (2008). An investigation into the Selective processing of information in dynamic
relationship between students’ conceptions of graphics. Learning and Instruction, 13(2), 157-
the particulate nature of matter and their 176.
understanding of chemical bonding. [11] Marcano, A. V., Williamson, V. M., Ashkenazi,
International Journal of Science Education, G., Tasker, R., & Williamson, K. C. (2004).
30(11), 1531-1550. The use of video demonstrations and particulate
[5] Sepet, A., Yılmaz, A., & Morgil, İ. (2004). Lise animation in general chemistry. Journal of
ikinci sınıf öğrencilerinin kimyasal denge Science Education and Technology, 13(3), 315-
konusundaki kavramlarıanlama seviyeleri ve 323
kavram yanılgıları. Hacettepe Üniversitesi [12] Stevens, D. J., Zech, L., & Katkanant, C.
Eğitim Fakültesi Dergisi, 26, 148-154. (1988). An interactive videodisc and laboratory
[6] Ramandha, M. E. P., Andayani, Y., & instructional approach in a high school science
Hadisaputra, S. (2018). An analysis of critical class. Journal of Research on Computing in
thinking skills among students studying Education, 20, 303-309.
chemistry using guided inquiry models. AIP [13] Bernauer, J. A. (1995, April). Integrating
Conference Proceedings. 2021(1) 080007 technology into the curriculum: First year
[7] Haidar, A. H. (1997). Prospective chemistry evaluation. Paper presented at the annual
teachers’ conceptions of the conservation of
meeting of the American Educational Research Document Reproduction Service No.
Association, San Francisco, CA. (ERIC ED385224)
[14] Mayer, R. E. (2003). The promise of dalam Pembelajaran Fisika dan Implikasinya
multimedia learning: Using the same pada Penguasaan Konsep Mahasiswa. Jurnal
instructional design methods across different Pijar Mipa, 9(1), 15-119.
media. Learning and Instruction, 13(2), 125- [20] So, W. M. W,. & Kong, S. C. (2007).
139. Approaches of Inquiry Learning with
[15] Own, Z., & Wong, K. P. (2000, November). Multimedia Resources in Primary Classrooms.
The application of scaffolding theory on the Journal of Computers in Mathematics and
elemental school acid – basic chemistry Science Teaching, 26(4), 329-354
web.Paper presented at the International [21] Hermasnyah, H., Gunawan, G., Horjono, A.,
Conference on Computers in and Adawiyah, R. (2019). Guided Inquiry
Education/International Conference on Model With Virtual Labs to Improve Students'
Computer-Assisted Instruction (ICCE/ICCAI), Understanding on Heat Concept, Journal of
Taipei, Taiwan. (ERIC Document Reproduction Physics: Conference Series, 1153 (1), 01211.
Service No. ED454827) [22] Husein, S., Herayanti, L., & Gunawan. (2015).
[16] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Terhadap Penuasaan Konsep dan Keterampilan
[17] Hake, R. R. 1999. Analyzing Change/Gain Berpikir Kritis Siswa pada Materi Suhu dan
Scores. American Educational. Research Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi,
Methodology 1(3), 221-225
[18] Hairy, M. R., Kusmiyati, K., & Yamin, M. [23] Nuraeni, E., Machmudi, D., & Hermansyah, T.
(2018). Analisis Penguasaan Konsep Materi (2012). Perbandingan Penggunaan Multimedia
Sistem Reproduksi Pada Siswa Sma Negeri Di Secara Tutorial dan Presentasi Terhadap
Kota Mataram. Jurnal Pijar Mipa, 13(2), 119- Penguasaan Konsep dan Proses Sains pada
123. Konsep Sistem Pertahanan Tubuh. Jurnal
[19] Gunawan, Harjono, A., Sahidu, H., Sutrio. Pendidikan, 13 (1), 13-22
(2014). Penggunaan Multimedia Interaktif
139
J. Pijar MIPA, Vol. 14 No. 3, September 2019: 135-140 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/ jpm.v14i3.1299 ISSN 2410-1500 (Online)
[24] Pimpale, G. P., & Vadnere, R. V. (2009). [28] Andayani Y, Hadisaputra S, & Hasnawati H
Design, Development and Effectiveness of a (2018). Analysis of the Level of Conceptual
Digital Interactive Multimedia Package in Understanding. Journal of Physics: Conference
Astrophysics for Undergraduate Series. 1095(1) 012045.
Students.Tersedia: [29] Wahyuningsih, W., Jamaluddin, J., & Karnan,
(http://itdl.org/Journal/Aug_09/article01.html) K. (2015). Penerapan pembelajaran Biologi
[25] Mashami, R. A., & Gunawan, G. (2018). In berbasis macromedia flash dan implikasinya
Influence of Sub-Microscopis Media Animation terhadap keterampilan metakognitif dan
on Students’ Critical Tinkng Skills Based on penguasaan konsep siswa kelas VIII SMPN 6
Gender. Journal of Physics: Conference Series. Mataram. Jurnal Pijar MIPA, 10(1). 41-46.
1108(1) 012106. [30] Surachman, M., Muntari, M., & Savalas, L. R.
[26] Ihsan, M. S., Ramdani, A., Hadisaputra, S. T. (2014). Pengembangan Multimedia Interaktif
(2019). Pengembangan E-Leraning pada Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan
Pembelajaran Kimia untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Kritis Siswa Kelas XI Pada Materi Pokok
Jurnal Pijar Mipa, 14(2), 84-87. Sistem Koloid. Jurnal Pijar MIPA, 9(2). 52-58.
[27] Khaeruman, & Nurhidayati, S. 2014. Trik-Trik
Mengajar. Mataram: FPMIPA IKIP Mataram.
140