Anda di halaman 1dari 2

Imamat 25 : 1-7

“Tahun Sabat dan Tahun Yobel”

Tanah (Yunani=Pedon) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dan menyediakan hara dan air sekaligus penopang akar. Tanah merupakan ciptaan
Tuhan yang sangat berperan penting bagi keberlangsungan semua kehidupan yang ada di bumi.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa, manusia merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang
dibentuk dari tanah. Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan ini, manusia sangat bergantung
pada tanah untuk dapat bertahan menjalani kehidupan. Selain untuk dapat menikmati semua
yang dihasilkan dari tanah, manusia juga mempunyai peranan penting untuk dapat menjaga,
mengelola dan melestarikan kesuburan tanah agar dapat terus memberikanhasil yang baik.

Kitab Imamat merupakan salah satu kitab Taurat. Kitab Imamat berisi kisah perjalanan bangsa
Israel di padang gurun dan dalam perjalan tersebut Tuhan memberikan berbagai hukum dan
peraturan kepada musa dan bangsa Israel untuk dijadikan dasar dalam menjalani kehidupan.

Tahun sabat adalah salah satu peraturan yang diberikan Tuhan kepada Musa ketika masih berada
di gunung Sinai. Peraturan ini harus dijalankan oleh semua bangsa Israel setelah masuk ke tanah
yang dijanjikan oleh Tuhan. setelah bangsa Israel masuk ketanah perjanjian, mereka harus
mengingat dan menguduskan tahun sabat. Enam tahun lamanya mereka akan menabur dan enam
tahun lamanya mereka merantingi pokok anggurnya dan menuai serta mengumpulkan buahnya.
Tetapi pada tahun ketujuh, selama satu tahun penuh tanah tidak boleh ditaburi dan kebun anggur
tidak boleh dirantingi. Jadi tanah harus diberikan istirahat. Seluruh yang tumbuh sendiri dari
tanah itu tidak boleh di tuai dan buah anggurpun tidak boleh dirantingi karena tumbuh oleh usaha
Tuhan sendiri. Semua hasil tanah selama sabat itu harusloah menjadi makanan sendiri, makanan
orang miskin, makanan budak dan makanan yang menumpang ditanah mereka, dan juga bagi
ternak serta binatang hutan yang liar.

Berdasarkan penjelasan dari firman ini tentang tahun sabat, dapat dipahami bahwa tanahpun
haruslah diistirahatkan dan tidak boleh ditaburi dan dituai, agar kesuburan dari tanah dapat
terjaga dan tanah tidak menjadi rusak. Karena, apabila tanah tidak diistirahatkan kesuburan tanah
akan hilang dan tidak akan bisa memberikan hasil yang maksimal.
Apabila kita melihat realita yang terjadi sekarang ini, seringkali manusia berbuat seenaknya
tarhadap tanah tanpa memperdulikan bahwa pemilik sesungguhnya tanah ini adalah Tuhan
sendiri. Tanah yang dikelola oleh manusia selama ini adalah milik Tuhan, tak ada satupun
manusia yang bisa mengambil hak milik Tuhan. oleh karena itu, manusia tidak boleh merusak
tanah, namun harus menjaga, mengelola dan melestarikannya. Berdasarkan apa yang terjadi
sekarang ini, banyak manusia yang lupa diri dan tidak bertanggungjawab dengan melakukan
penebangan pohon di hutan secara ilegal dan pembuangan limbah industri yang mengandung zat
kimia yang dapat merusak tanah sehingga terjadi korban manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan firman Tuhan pada hari ini, menyadarkan kembali kepada kita tentang tanggung
jawab sebagai orang yang percaya, bahwa tanah yang kita tempati dan kelola sekarang ini
bukanlah milik kita tetapi milik Tuhan. Tanah ini hanyalah titipan yang merupakan rahmat
Tuhan bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, kita berkewajiban untuk terus menjaga dan
melestarikannya agar tetap subur.

Anda mungkin juga menyukai