Imamat 25 1 7
Imamat 25 1 7
Tema :
Peraturan dari TUHAN tentang tanah milik bangsa Israel. Ayat 1-7 tentang sabat bagi
tanah. Ayat 8-13 tentang tahun yobel bagi tanah. Ayat 14-17 tentang tata cara menjual tanah.
Ayat 18-22 tentang janji TUHAN akan menyediakan berkat bagi bangsa Israel pada saat
berlangsunya sabat bagi tanah jika bangsa Israel hidup sesuai ketetapan dan peraturan TUHAN.
1-2 : Firman Tuhan kepada Musa untuk disampaikan kepada bangsa Israel ketika mereka
telah memiliki tanah pusaka di tanah kanaan yaitu haruslah ada tanah yang telah tuhan
3 : tahun menaburi ladang, 6 tahun merantingi kebun anggur dan mengumpulkan hasil
yang ditanam
5 : tidak boleh menuai dan memetik apa yang tumbuh dari ladang yang sedang menjalani
sabat
6-7 : Hasil dari tanah selama sabat menjadi makanan bagi pemilik dan yang tinggal
bersama dengan pemilik juga menjadi makanan bagi ternak dan binatang liar.
Dalam ilmu tanah ada istilah Pemberaan yaitu teknik pengelolaan tanah dengan
mengistirahatkan atau mengosongkan lahan selama periode waktu tertentu dan membiarkan
gulma dan rumput tumbuh setelah panen. untuk mengembalikan tingkat bahan organik secara
alami. ketetapan tahun sabat bagi tanah bukan hanya untuk mengembalikan kesiburan tanah.
Perintah ini diberikan untuk mengajarkan kepada bangsa Israel untuk memelihara tanah yang
Tuhan berikan.
Pada masa itu tanah bagi bangsa Israel memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial
dan pekerjaan. Tanah yang telah tuhan berikan menjadi penyokong utama kehidupan bangsa
Israel. selama 430 tahun menjadi budak di tanah mesir (bukan milik bangsa Israel),sekarang
memiliki tanah pusaka sendiri yang Tuhan berikan di tanah kanaan. Tuhan memberikan
peraturan ini agar bangsa Israel tidak mengeksploitasi tanah yang Tuhan berikan / bangsa Israel
memakai tanah itu dengan tidak bertanggung jawab. Ketetapan Tuhan tentang sabat bagi tanah
merupakan bentuk kepedulian Tuhan terhadap alam ciptaanNya. Peritah ini juga menyatakan
bagaimana umat tuhan harus bersikap terhadap alam. Peraturan tahun sabat menjelaskan
perlunya alam dikelolah dengan benar. Tanah perlu diberi istirahat untuk mengembalikan
kesuburannya.
Melalui peraturan ini, umat diminta percaya bahwa tuhan sanggup memelihara hidup
mereka. Dalam menjalani tahun ke7, umat tidak diperintahkan untuk tidak menggarap tanah.
otomatis tidak akan menghasilkan makanan yang cukup. Ada kekuatiran bahwa akan terjadi
kekurangan makanan bagi pemilik tanah, orang rumah, bahkan ternak yang dimiliki. Tuhan
menegaskan dalam ayat ke 18-22, Tuhan akan menyediakan bagi mereka makanan yang
mereka butuhkan dengan syarat (ay. 18) mereka harus melakukan keterapan dan berpegang
teguh pada peraturan Tuhan. Tuhan akan melipatkgandakan panen pada tahun ke 6, bahkan
Apa makna firman ini bagi orang kristen dalam menjalani kehidupan ini?
Alam dalam hal ini tanah tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang dan diperas sampai
batas akhir kemampuannya demi keuntungan manusia. Alasan dari hal ini sederhana, walaupun
Allah telah memberikan mandat kepada manusia untuk berkuasa atas bumi dan isinya sebagai
wakil allah (kej 1:27-28 “Beranakcuculah dan bertambah banyak;penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi.”), tetapi tanah tetap adalah milik Allah (im. 25:23 “Tanah jangan
dijual multak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedangkan kamu adalah orang asing dan
pendatang bagi-Ku.”).
- Tidak membuang sampah sembarangan dan ajarkan juga kepada orang lain
Dalam menjalankan pekerjaan hendaknya kita ingat bahwa Tuhanlah yang berkenan
memberi berkat (modal dan pekerjaan) kepada kita, maka kita harus bersyukur. Ada waktunya
kita harus mempersembahkan hasil usaha kita bagi pelayanan pekerjaan Tuhan.
- Ungkapan syukur, ambil bagian dalam kerja bakti atau bersih-bersih lingkungan