M. Yamani, S.H.,M.Hum
BUMI
OBJEK
UUD NRI 1945
POLITIK Ps. 33 (3)
AGRARIA
AIR
KEKAYAAN ALAM YG
TERKANDUNG
DI DALAM BUMI, AIR,
RUANG ANGKASA
DESKRIPSI OBJEK POLITIK AGRARIA
AGRARIA/SUMBER DAYA ALAM (NATURAL RESOURCES)
BUMI a. Permukaan bumi = tanah Flora, Fauna
Lingkungan hidup & kekayaan alam lain
b. Lapisan atas dari tubuh Unsur2 dlm tubuh bumi
bumi dan tubuh bumi Sumber mineral (aneka bahan tambang)
c. Bumi di bawah air Identik dgn yg terkandung dlm (a) dan (b)
AIR a. Air pedalaman Ikan dsbnya
Zat2 dan partikel2 yg penting bagi kehidupan
flora dan fauna air
Kekayaan alam lainnya
Pasal 6
(1) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, meliputi:
a. di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, dan
Timor Leste;
b. di laut berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, Singapura,
dan Timor Leste; dan
c. di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan
batasnya dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan
hukum internasional.
(2) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk titik-titik
koordinatnya ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau trilateral.
(3) Dalam hal Wilayah Negara tidak berbatasan dengan negara lain, Indonesia
menetapkan Batas Wilayah Negara secara unilateral berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan hukum internasional.
MASALAH POKOK POLITIK AGRARIA
Pasal 15:
Memelihara tanah, termasuk menambah
kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah
kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau instansi
yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah itu
dengan memperhatikan pihak yang ekonomis lemah
(asas penggunaan tanah berkelanjutan).
Apakah Sudah Terjadi Monopoli?
Potret distribusi tanah pertanian hasil Sensus Pertanian 1993,
porsi tanah utk petani masih terlalu sempit, faktanya 17.978.451
RTP hanya menguasai tanah pertanian seluas 13.440.620,70 ha
(rerata 0,48 ha per RTP) (Sulistiyani, 2004: 55).
Tanah pertanian masih terlalu luas dikuasai perkebunan besar
swasta dan perkebunan negara, faktanya tampak dari data luas
tanah perkebunan kelapa sawit Indonesia (1995-2004),
menunjukkan:
Perkebunan rakyat seluas 1.960.395 hektar
Perkebunan negara 672.331 hektar
Perkebunan besar swasta 2.969.044 hektar
(General of Estate & Visidata Riset Indonesia, dalam Kompas, 25
Februari 2006).
BATAS MAKSIMUM LUAS TANAH PERTANIAN BERDASARKAN
UU NOMOR 56 Prp TAHUN 1960 tentang PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN
Yg Dapat Dikuasai dengan Hak Milik atau Hak Penguasaan
BPHN 2007, melaporkan, diperkirakan pada tahun 2080 akan terdapat 2 sampai
13,5 juta penduduk Indonesia yg akan mengalami kekurangan air, akibat
menurunnya persediaan air tanah.
Penguatan kewenangan daerah otonom (pesisir) dlm pengelolaan laut dan pesisir.
Mengapa Pengaturan Air (Laut) Menjadi Penting?
Urgensi penataan wilayah laut, paling tidak dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:
Pertama, secara sosial ekonomi wilayah laut termasuk pesisir memiliki arti
penting karena:
(a) sekitar 140 jt (60%) penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir, dgn
petumbuhan rerata 20% per tahun;
(b) sebagian besar kota (provinsi & kabupaten) terletak di kawasan pesisir;
(c) kontribusi kelautan terhadap PDB nasional sekitar 20,06%; dan
(d) industri kelautan menyerap lebih dari 16 jt tenaga kerja langsung.
Kedua, secara biofisik, wilayah laut Indonesia dan pesisir memiliki arti
penting karena:
(a) Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km , garis pantai
terpanjang di dunia setelah Kanada;
(b) sekitar 75% dari wilayahnya merupakan wilayah perairan (sekitar 5,8
juta km2 termasuk ZEE);
(c) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
jumlah pulau sekitar 17.508 pulau; dan
(d) memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar.
Lanjutan
Konsep laut nusantara sudah mendapat pengakuan dunia
internasional yg tercantum dalam UNCLOS-united nations
convention on the law of the sea (1982, yg memberikan
tanggungjawab besar kepada Indonesia dalam mengelola
laut,dgn memperhatikan:
(a)Kepentingan nasional sbg sumber perekonomian negara,
(b)Kondisi regional laut yg berbatasan dgn negara2 tetanggga yg
juga memiliki kepentingan mengelola laut, dan
(c)Kondisi internasional di mana perairan Indonesia merupakan
perairan vital yg dapat berpengaruh pada perdagangan,
kepentingan pertahanan global maupun keseimbangan
ekosistem laut global.
STRATEGI OPERASIONAL PENGATURAN AIR
Melalui Pendekatan Yuridis yang Diatur dalam UUPA:
Pasal 47:
(1) Hak guna air ialah hak memperoleh air untuk keperluan
tertentu dan/atau mengalirkan air itu di atas tanah orang lain.
(2) Hak guna air serta pemeliharaan dan penangkapan ikan diatur
dengan peraturan pemerintah.
India Tdk perlu perjanjian Tdk perlu perjanjian Blm ada perjanjian Keppres 51/1974
Keppres 26/1977
Filipina Tdk perlu perjanjian Blm ada perjanjian Blm ada perjanjian Blm ada perjanjian
Malaysia UU No. 2/1973 Blm ada perjanjian Blm ada perjanjian Keppres 24/1978
Keppres 89/1969
Papua Nugini UU No. 6/1973 Tdk perlu perjanjian Keppres 21/1982 UU No. 6/1973
Singapura UU No. 7/1973 Tdk perlu perjanjian Tdk perlu perjanjian Tdk perlu perjanjian
Thailand Tdk perlu perjanjian Tdk perlu perjanjian Blm ada perjanjian Keppres 21/1972
Keppres 1/1977
Timor Leste Tdk perlu perjanjian Blm ada perjanjian Tdk perlu perjanjian Tdk perlu perjanjian
Vietnam Tdk perlu perjanjian Tdk perlu perjanjian Blm ada perjanjian Hanoi, 26-06-2003
(blm diratifikasi)
Lanjutan
KEWENANGAN DAERAH PROVINSI DI LAUT (UU 23/2014):
Pasal 27 ayat (3):
Kewenangan Daerah provinsi untuk mengelola sumber daya alam
di laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling jauh 12 (dua
belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau
ke arah perairan kepulauan.
COOPER, teori kedaulatan ruang udara, “Tiap negara berdaulat atas ruang
udara dengan batas-batas yang ditentukan oleh kesanggupan negara yang
bersangkutan untuk mempertahankan ruang udara di atas wilayah negaranya.
Lanjutan