Anda di halaman 1dari 9

Modul Hukum Agraria

PERTEMUAN 1:
PENGERTIAN HUKUM AGRARIA
DAN RUANG LINGKUP HUKUM AGRARIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian agraria dan ruang
lingkup Hukum Agraria, Anda harus mampu:
1. Memahami pengertian dari Agraria.
2. Membedakan Pengertian Agraria dalam arti sempit dan dalam arti luas.
3. Memahami Hukum Agraria dan ruang lingkupnya

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Agraria
Istilah agraria berasa dari kata akker (bahasa Belanda), agros
(bahasa Yunani berarti tanah pertanian, agger (bahasa Latin) yang berarti
tanah atau sebidang tanah, aggrarian ( bahasa Latin) berarti tanah untuk
pertanian.1 Dalam Blacks Law Dictionary disebutkan bahwa arti agrarian
adalah relating to land, or to a divingson or distribution of land, as an
agrarian laws.2 Menurut Andi Hamzah agraria adalah masalah tanah dan
semua yang ada di dalam dan di atasnya.3 Kemudian menurut R subekti
dan R Tjitrosoedibyo agraria adalah urusan tanah dan segala apa yang ada
di dalam dan di atasnya.4 Apa yang ada didalam tanah misalnya batu,
kerikil, tambang sedangkan yang ada di atas tanah bisa berupa tanaman,
bangunan.
Tanah adalah merupakan hak yang unik dan terbatas oleh karena
itu berharga, barang siapa menguasai tanah tersebut juga menguasai
potensi modal yang menguntungkan, tanah adalah suatu yang unik dan
1
Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehesif, Surabaya, Kencana Prenada Media
Grup, 2012, hlm 1
2
Henry Campbell Black, Black Law Dictionary, West Publishing Co., USA, 1991,
hlm.43 dikutip dalam Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehesif, Surabaya, Kencana
Prenada Media Grup
3
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghaia Indonesia, Jakarta 1986, hlm.32
4
Subekti dan R.Tjitrosoedibio, Kamus hukum, Pradya Paramita, Jakarta, 1983, hlm.12.

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 1


Modul Hukum Agraria

bersifat tetap dan hampir tidak dapat dihancurkan serta memiliki nilai
pendapatan dan penghasilan, tanah bukanlah merupakan sekedar dari
gumpalan tanah, tambang, mineral di bawahnya dan bangunan-bangunan
yang berdiri di permukaannya, tanah memiliki nilai yang strategis bagi
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu tanah memiliki nilai yang sangat
penting bagikehidupan manusia, pentingnya tanah bagi kehidupan manusia
ialah karena kehidupan manusia sama sekali tidak bisa dipisahkan dari
tanah. Manusia hidup diatas tanah dan memperoleh bahan pagan denga
cara mendayagunakann tanah.5
Dalam Bahasa Indonesia kata tanah digunakan dalam berbagai
pengertian mialnya saja tanah dalam arti benda yang digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan bangunan, tanah dalam pot dan atanh sebagai
lahan pertanian dan berbagai arti lainnya, Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang dimaksud dengan tanah adalah :6
1. Permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali;
2. Keadaan bumi di suatu tempat
3. Permukaan bumi yang diberi batas
4. Bahan-bahan dari bumi, bumi sebagai bahan sesuatu (pasir, cadas, napal
dan sebagainya.
Sedangkan menurut ketentuan Pasal 4 ayat (1) UUPA pengertian
tanah dimaknai dalam arti yuridis yakni permukaan bumi. Pasal 4 ayat (1)
UUPA menegaskan sebagai berikut :
Atas Dasar Hak Menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud
dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas tanah
permukaan bumi yang disebut tanah, dapat diberikan kepada dan
dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum.

Menurut Boedi Harsono, tanah diberikan kepada dan dipunyai oleh


orang dengan hak-hak yang disediakan oleh UUPA, adalah untuk
dipergunakan atau dimanfaatkan. Diberikan dan dipunyainya tanah dengan

5
Samun Ismaya, Hukum Admiinistrasi Pertanahan, Graha Ilmu Yogyakarta, 2013, hlm.1
6
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang
Pokok Agraria isi dan Pelaksanaannya, Penerbit Djembatan, Cetakan ke duabelas 2008, Jakarta,
2002, hlm 19.

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 2


Modul Hukum Agraria

hak-hak tersebut tidak akan bermakna jika penggunaannya terbatas hanya


pada tanah sebagai permukaan bumi saja. Oleh karena itu dalam Pasal
4 ayat dua (2) UUPA dinyatakan bahwa hak-hak atas tanah bukan hanya
untuk memberikan wewenang untuk mempergunakan sebagian tertentu
permukaan bumi yang bersangkutan, yang disebut tanah, tetapi disebut
juga tubuh bumi yang ada dibawahnya dan air serta ruang yang ada di
atasnya. Dengan demikian maka yang dipunyai hak atas tanah itu adalah
tanahnya, dalam arti sebagian tertentu dari permukaan bumi.7
Pengertian agraria dalam arti sempit hanyalah meliputi permukaan
bumi yang disebut tanah sedangkan pengertian agraria dalam arti luas
meliputi bumi, air dan ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya. Pengertuan Tanah yang dimaksud di sini bukan dalam
pengertian fisik melainkan tanah dalam pengertian yuridis yaitu hak,
pengertian agraria sebagaimana yang dimuat dalam Undang undnag pokok
Agraria Nomor 5 Tahun 1960 (UUPA) adalah pengertian agraria dalam
arti luas.
Pengertian agraria juga sering dikaitkan dengan corak kehidupan
suatu masyarakat atau bangsa misalnya Indonesia sebagai negara Agraris
yaitu suatu bangsa yang sebagian besar masyarakatnya hidup hidup dari
bercocok tanam (bertani) atau kehidupan masyarakatnya bertumpu pada
sektor Pertanian. Agraris sebagai kata sifat digunakan untuk membedakan
cora kehdupan masyarakat pedesaan yang bertumpu pada sektor pertanian
dengan corak kehidupan masyarakat perkotaan yang bertumpu pada sektor
nonpertanian (perdagangan, industri, birokrasi).

2. Pengertian Hukum Agraria dalam arti sempit dan dalam arti luas.
A.P.Parlindungan menyatakan pengertian agraria memiliki ruang
lingkup yaitu dalam ruang lingkup sempit bisa berwujud hak-hak atas
tanah ataupun pertanian saja sedangkan dalam Ketentuan Undang-Undang
Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 (UUPA) tidak ada pasal-pasal yang
memberikan pengertian dari agraria namun meberikan ruang lingkup

7
Boedi Harsono, Op.Cit, hlm 19

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 3


Modul Hukum Agraria

agraria sebagaimana yang tercantum dalam konsideran, pasal-pasal dan


penjelasannya.8
Ketentuan dalam Pasal 1 dan Pasal 2 Undang-Undang Pokok
Agraria bahwa pengertian agraria dalam arti luas yaitu bumi, air, ruang
angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalam.9 Menurut Sudikno
Mertokusumo hukum agraria adalah kaidah-kaidah hukum baik yang
tertulis maupun yang tidak terulis yang mengatur agraria. 10 Bachsan
Mustofa menjabarkan kaidah hukum yang tertulis adalah Hukum Agraria
dalam bentuk hukum undang-undang dan peraturan-peraturan tertulis
lainnya yang dibuat oleh negara, sedangkan kaidah hukum yang tidak
tertulis adalah Hukum Agraria dalam bentuk Hukum Adat Agraria yang
dibuat oleh masyarakat adat setempat dan yang pertumbuhan,
perkembangan, serta berlakunya dipertahankan oleh masyarakat adat yang
bersangkutan.11
Menurut soebekti dan R. Tjitrosoedibio, Hukum Agraria
(Agrarisch Recht), adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan hukum,
baik Hukum Perdata maupun Hukum Tata Negara (Staatsrecht) maupun
pula Hukum Tata Negara (Administratifrecht) yang mengatur hubungan-
hubungan antara orang termasuk badan hukum dengan bumi, air, dan
ruang angkasa dalam seluruh wilayah negara dan mengatur pula
wewenang-wewenang yang bersumber pada hubungan-hubungan
tersebut.12
Boedi Harsono menyatakan Hukum Agraria bukan hanya
merupakan satu perangkat bidang hukum. Hukum Agraria merupakan satu
kelompok berbagai bidang hukum, yang masing-masing mengatur hak-hak
penguasaan atas sumber-sumber daya alam tertentu yang termasuk

8
A.P.Parlindungan, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Mandar Maju,
Bandung, 1991, hlm 36-37
9
Ibid
10
Soedikno Mertokusumo, Hukum dan Politik Agraria, Universitas Terbuka, Karunika,
Jakarta, 1988, Hlm.1-2
11
Bachsan Mustofa, Hukum Agraria dalam perspektif, Remadja Karya, Bandung, 1988,
hlm.11
12
Ibid

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 4


Modul Hukum Agraria

pengertian agraria. Kelompok berbagai bidang hukum tersebut terdiri


atas : 13
a. Hukum Tanah, yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah, dalam
arti permukaan bumi.
b. Hukum Air, yang mengatur hak-hak atas air.
c. Hukum Pertambangan, yang mengatur hak-hak penguasaan atas bahan-
bahan galian yang dimaksudkan oleh undang-undang pokok
pertambangan.
d. Hukum Perikanan, mengatur hak-hak penguasaan atas kekayaan alam
yang terkandung didalam air.
e. Hukum Penguasaan Atas Tenaga dan Unsur-Unsur Dalam Ruang
Angkasa, mengatur hak-hak penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur
dalam ruang angkasa yang dimaksudkan oleh Pasal 48 UU-PA.
Menurut E. Utrecht yang dikutip oleh Boedi Harsono, Hukum
Agraria dalam arti yang sempit sama dengan Hukum Tanah. Hukum
Agraria dan Hukum Tanah menjadi bagian dari Hukum Tata Usaha
Negara, yang menguji perhubungan-perhubungan hukum istimewa yang
diadakan akan memungkinkan para pejabat yang bertugas mengurus soal-
soal tentang agraria, melakukan tugas mereka itu.14
Termasuk pula dalam kajian Hukum Agraria adalah Hukum
Kehutanan yang mengatur hak-hak penguasaan atas hutan (Hak
Penguasaan Hutan) dan hasil hutan (Hak Memungut Hasil Hutan). Hukum
Agraria dari segi objek kajiannya tidak hanya membahas tentang bumi
dalam arti sempit yaitu tanah, akan tetapi membahas juga tentang
pengairan, pertambangan, perikanan, kehutanan, serta penguasaan atas
tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa.15

13
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang
Pokok Agraria isi dan Pelaksanaannya, Op.Cit, hlm.8
14
Ibid
15
Ibid

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 5


Modul Hukum Agraria

3. Hukum Agraria dan ruang lingkupnya


Secara garis besar Hukum Agraria setelah berlakunya UUPA
dibagi menjadi dua bidang yaitu : 16
a) Hukum agraria Perdata (keperdataan) adalah keseluruhan dari ketentuan
hukum yang bersumber pada hak perseorangan dan badan hukum yang
memperbolehkan, mewajibkan, melarang diperlakukan perbuatan
hukum yang berhubungan dengan tanah. Contoh jual beli, tkar
menukar, hibah, hak atas tanah, sebagai jaminan utang (hak
tanggungan), pewarisan.
b) Hukum Agraria Administrasi (Administrasif) adalah keseluruhan dari
ketentuan hukum yang memberi wewenang kepada pejabat dalam
menjalankan praktik hukum negara dan mengambil tindakan dari
masalah-masalah agraria yang timbul. Contoh Pendaftaran Tanah,
Pengadaan Tanah, Pencabutan Hak Atas Tanah.
Dilihat dari pokok bahasan objeknya Hukum Agraria Nasional
dibagi menjadi dua yaitu :17
1) Hukum Agraria dalam arti sempit, hanya membahas Hak penguasaan
atas tanah meliputi Hak Bangsa Indonesia atas tanah, Hak Menguasai
Negara atas tanah, Hak Ulayat, Hak Perseorangan atas tanah.
2) Hukum Agraria dalam arti luas, materi yang dibahas yaitu :
(1) Hukum Pertambangan dalam kaitannya dengan Hak Kuasa
Pertambangan
(2) Hukum Kehutanan dalam kaitannya dengan hak penguasaan Hutan
(3) Hukum Pengairan dalam kaitannya dengan Hak Guna Air
(4) Hukum Ruang Angkasa dalam kaitannya dengan Hak Ruang
Angkasa
(5) Hukum Lingkungan Hidup dalam kaitannya dengan tata guna
tanah, land reform.
Ketentuan dalam Pasal 5 dalam Undang- Undang Pokok Agraria
menyebutkan bahwa Hukum Agraria yang berlaku atas bumi, air dan
ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan
16
Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehesif, Op. Cit, hlm 7
17
Ibid, hlm 9

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 6


Modul Hukum Agraria

kepentingan kepentinan nasional dan negara, yang berdasarkan atas


persatuan bangsa dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-
peratran yang tercantum dalam undang-undang ini dan dengan peraturan
perundang-undangan lainnya segala sesuatu dengan mengindahkan unsur-
unsur yang bersandar pada hukum agraria.
Sebelum berlakunya UUPA, Hukum agraria di Hindia Belanda
(Indonesia sekarang) terdiri atas lima perangkat hukum yaitu :18
(a) Hukum Agraria Adat
(b) Hukum Agraria Barat
(c) Hukum Agraria Administratif
(d) Hukum Agraria Swapraja
(e) Hukum Agraria Antar Golongan
Kelima perangkat Hukum Agraria tersebut setelah negara
Indonesia medeka atas dasar Pasal II Aturan Peralihan UndangUndang
Dasar 1945 dinyatakan berlaku selama belum diadakan yang baru. Hanya
saja Hukum Agraria Administratif yang tertuang dalam Agraris Wet dan
Agraris Besluit diganti oleh pemerintah Republik Indonesia dengan
Hukum Agraria Adinistratf mengenai pemberian iziin oleh pemerintah.
Hukum Agraria Adat yaitu keseluruhan dari kaidah-kaidah Hukum
Agraria yang bersumber pada hukum adat dan berlaku terhadap tanah-
tanah yang dipunyai dengan hak-hak atas tanah yang diatur oleh hukum
adat yang selanjutnya sering disebut tanah adat atau tanah Indonesia.
Hukum Agraria Adat terdapat dalam Hukum adat tentang tanah dan air
9bersifat interen yang memberikan peraturan bagi sebagian terbesar tanah
di negara. Hukum Agraria Adat diberlakukan bagi tanah-tanah yang
tunduk pada Hukum Adat, misalnya tanah (hak) ulayat, tanah milik
perseorangan yang tunduk pada hukum adat.
Hukum Agraria Barat yaitu keseluruhan dari kaidah-kaidah Hukum
Agraria yang bersumber pada Hukum Perdata Barat, Khususnya yang
bersumber pada Burgerlihjk Wetboek (BW), Hukum Agraria ini terdapat
dalam BW bersifat ekstern yang memberikan pengaturan bagi sebagaian

18
Ibid

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 7


Modul Hukum Agraria

kecil tanah tetapi bernilai tinggi. Hukum Agraria ini diberlakukan atas
dasar konkordasi. Misalnya tanah Eigendom, Hak Opstal, Recht van
Gebruik.
Hukum Agraria Administratif yaitu keselutuhan dari peraturan-
peraturan ayau pitisan-putusan yang merupakan pelaksanaan dari politik
agraria pemerintahan di dalam kedudukannya sebagai badan penguasa.
Sumber Pokok dari Hukum Agraria ini adalah Agrarische Besluit Stb.
1870 Nomor 118 yang memberikan landasan hukum bagi pengasa dalam
melaksanakan politik pertanahan/agrarianya.
Hukum Agraria Swapraja yaitu keseluruhan dari kaidah hukum
agraria yang bersumber pada peraturan-peraturan tentang yanah di daerah-
daerah swapraja (Yogyakarta, Aceh) yang memberikan pengaturan bagi
tanah-tanah di wilayah daerah-daerah swapraja yanag bersangkutan.
Hukum Agraria Antar Golongan yaitu hukum yang digunakan
untuk menyelesaikan sengketa kasus agraria dalam hal tanah maka
timbulah Hukum Agraria Antargolongan yaitu kaidah-kaidah hukum yang
menentukan hukum manakah yang berlaku, hukum adat ataukah hukum
barat apabila dua oran yang masing-masing tunduk pada hukumnya
sendiri-sendiri bersengketa tanah. Hukum agraria ini memberikan
pengaturan atau pedoman dalam menyelesaikan masalah-masalah hukum
antar golongan yang mengenai tanah.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa pengertian dari Agraria ?
2. Apa pengertian dari Agraria dalam arti sempit dan dalam arti luas ?
3. Uraikan Apakah Hukum Agraria dan ruang lingkupnya ?

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 8


Modul Hukum Agraria

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

A.P.Parlindungan, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Mandar


Maju, Bandung, 1991.

Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghaia Indonesia, Jakarta 1986.

Bachsan Mustofa, Hukum Agraria dalam perspektif, Remadja Karya,


Bandung, 1988.

Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-


Undang Pokok Agraria isi dan Pelaksanaannya, Penerbit Djembatan,
Cetakan ke duabelas 2008, Jakarta, 2002

Henry Campbell Black, Black Law Dictionary, West Publishing Co., USA,
1991, hlm.43 dikutip dalam Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian
Komprehesif, Surabaya, Kencana Prenada Media Grup,2012.

Subekti dan R.Tjitrosoedibio, Kamus hukum, Pradya Paramita, Jakarta, 1983.

Soedikno Mertokusumo, Hukum dan Politik Agraria, Universitas Terbuka,


Karunika, Jakarta, 1988.

Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehesif, Surabaya, Kencana


Prenada Media Grup, 2012.

Peraturan Perundang-undangan :

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria.

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 9

Anda mungkin juga menyukai