Anda di halaman 1dari 22

PENGERTIAN DAN

RUANG LINGKUP
HUKUM AGRARIA
ISTILAH AGRARIA
Akker (Bahasa Belanda)  Tanah Pertanian
Agros (Bahasa Yunani)  Tanah Pertanian
Agger (Bahasa Latin)  Tanah atau sebidang
tanah
Agrarius (Bahasa Latin)  Perladangan,
Persawahan, Pertanian
Agrarian (Bahasa Inggris)  Tanah untuk
PENGERTIAN AGRARIA
Andi Hamzah
Agraria adalah masalah tanah dan semua
yang ada di dalam dan di atasnya

Subekti dan R. Tjitrosoedibio


Agraria adalah urusan tanah dan segala apa
yang ada di dalam dan diatasnya.
RUANG LINGKUP AGRARIA

1. Bumi
2. Air
3. Ruang Angkasa
4. Kekayaan Alam yang
terkandung didalamnya.
BUMI

Pengertian Bumi menurut Pasal 1 ayat


(4) UUPA adalah permukaan bumi,
termasuk pula tubuh bumi di bawahnya
serta yang berada di bawah air.

Permukaan bumi  Tanah


AIR

Pengertian Air menurut Pasal 1 ayat 5 UUPA


adalah air yang berada di perairan pedalaman
maupun air yang berada di luar wilayah laut
Indonesia.
RUANG ANGKASA
Pengertian Ruang Angkasa menurut Pasal
1 ayat 6 UUPA adalah ruang di atas bumi
wilayah Indonesia dan ruang di atas air wilayah
Indonesia.
KEKAYAAN ALAM YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA

Kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi


disebut bahan, yaitu unsur-unsur kimia, mineral-
mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan,
termasuk batu-batuan mulia yang merupakan
endapan-endapan alam
Pengertian Agaria dalam Arti Sempit dan Luas

Pengertian Agraria dalam arti sempit


hanyalah meliputi permukaan bumi yang disebut
tanah.

Pengertian Agraria dalam arti luas


meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.
PENGERTIAN
HUKUM AGRARIA

AGRARIAN LAW (BLACK’S LAW DICTIONARY) :


PERANGKAT PERATURAN HUKUM YANG
BERTUJUAN MENGADAKAN PEMBAGIAN
TANAH-TANAH YANG LUAS DALAM RANGKA
LEBIH MERATAKAN PENGUASAAN DAN
PEMILIKAN TANAH
HUKUM AGRARIA (UUPA) :
KELOMPOK BERBAGAI BIDANG HUKUM YANG
MASING-MASING MENGATUR HAK-HAK
PENGUASAAN ATAS SUMBER-SUMBER DAYA
ALAM YANG TERMASUK KEDALAM PENGERTIAN
AGRARIA.
SEPERTI :
HUKUM TANAH, PERTAMBANGAN, HUKUM
PENGERTIAN HUKUM AGRARIA
(AGRARISCH RECHT)

Menurut Boedi Harsono, Hukum Agraria


bukan hanya merupakan satu perangkat bidang
hukum, tetapi juga merupakan satu kelompok
bidang hukum, yang masing-masing mengatur
berbagai hak penguasaan atas sumber-sumber
daya alam tertentu yang tergolong ke dalam
pengertian agraria.
Kelompok berbagai bidang hukum tersebut
terdiri atas :
a. Hukum Tanah, yang mengatur hak-hak penguasaan atas
tanah, dalam arti permukaan bumi.
b. Hukum Air, yang mengatur hak-hak penguasaan atas
air.
c. Hukum Pertambangan, yang mengatur hak-hak
penguasaan atas bahan-bahan galian yang dimaksudkan
oleh Undang-Undang Pokok Pertambangan.
d. Hukum Perikanan, yang mengatur hak-hak penguasaan
atas kekayaan alam yang terkandung di dalam air.
e. Hukum Penguasaan atas Tenaga dan Unsur-Unsur
dalam Ruang Angkasa, mengatur hak-hak penguasaan
atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa yang
dimaksud oleh Pasal 48 UUPA.
PEMBIDANGAN DAN POKOK BAHASAN
HUKUM AGRARIA
Secara garis besar, Hukum Agraria setelah berlakunya
UUPA dibagi menjadi dua bidang, yaitu:
a. Hukum Agraria Perdata (Keperdataan, adalah
keseluruhan dari ketentuan hukum yang bersumber
pada hak perseorangan dan badan hukum yang
memperbolehkan, mewajibkan, melarang
diperlakukan perbuatan hukum yang berhubungan
dengan tanah.
b. Hukum Agraria Administrasi (Administratif),
adalah keseluruhan dari ketentuan hukum yang
memberi wewenang kepada pejabat dalam
menjalankan praktik hukum negara dan mengambil
tindakan dari masalah-masalah agraria yang timbul
PENGERTIAN HUKUM TANAH

Hukum Tanah adalah keseluruhan kaidah hukum,


norma hukum, baik tertulis maupun yang tidak tertulis
yang mengatur tentang tanah.

Kesimpulan : Pengertian Hukum Agraria lebih luas


dari penegertian hukum tanah, karenanya hukum tanah
merupakan bagian dari hukum agraria, karenanya
hukum tanah merupakan bagian dari hukum agraria.
Hierarki Hak-Hak Penguasaan Atas Tanah dalam
Hukum Tanah Nasional

a. Hak bangsa Indonesia atas Tanah


b. Hak menguasai dari negara atas tanah.
c. Hak ulayat masyarakat Hukum Adat.
d. Hak perseorangan atas tanah, meliputi :
1. Hak-hak atas Tanah
2. Wakaf tanah hak milik
3. Hak jaminan atas tanah (Hak Tanggungan)
Obyek Hukum Tanah
Obyek Hukum Tanah adalah hak penguasaan atas tanah
1. Hak penguasaan belum dihubungkan dengan tanah dan orang
atau badan hukum tertentu sebagai subjek dan pemegang haknya.
2. Hak Penguasaan atas Tanah sebagai Hubungan Hukum yang
Konkret.

Hak atas Tanah adalah hak yang memberi wewenag kepada


pemegang haknya untuk menggunakan dan/atau mengambil manfaat
dari tanah yang dihakinya.
2 Macam asas dalam hubungan hukum
antara orang dengan tanah, yaitu :
a. Asas Accessie atau Asas Perlekatan
Bangunan atau tanaman yang ada di atas
tanah merupakan satu kesatuan; bangunan
dan tanaman tersebut bagian dari tanah
yang bersangkutan.
b. Asas Horizontale Scheiding atau Asas
Pemisahan Horizontal
Bangunan dan tanaman yang ada di atas
tanah bukan merupakan bagian dari tanah
LANDASAN
HUKUM AGRARIA

PASAL 33 UUD 1945


1) PEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA
BERSAMA BERDASAR ATAS ASAS KEKELUARGAAN

2) CABANG-CABANG PRODUKSI YANG PENTING BAGI


NEGARA DAN YANG MENGUASAI HAJAT HIDUP
ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH NEGARA

3) BUMI DAN AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG


TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH
NEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUK SEBESAR-
BESAR KEMAKMURAN RAKYAT
BUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DI DALAM
BUMI ADALAH POKOK-POKOK KEMAKMURAN RAKYAT, OLEH SEBAB
ITU HARUS DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUK
SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT
Tujuan UUPA

1. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum

agrarian Nasional.

2. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan

kesatuan dan kesederhanaan dalam Hukum Tanah

Nasional.

3. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan

kepastian hukum mengenai hak-hak atas taanah


Asas-asas Hukum Agraria
Nasional
1. Asas Kebangsaan Pasal 1 ayat (1), (2) dan
(3).
2. Asas menguasai dari negara Pasal 2 ayat
(1), (2) dan (3)
3. Asas Pengakuan Hak Ulayat Masyarakat
Hukum Adat, Pasal 3.
4. Asas Fungsi Sosial atas Tanah, Pasal 6.
5. Asas Nasionalitas, Pasal 9, Pasal 21, Pasal
26 ayat (2).
6. Asas Persamaan Hak Laki-laki dan Wanita
serta perlindungan terhadap golongan
ekonomi lemah. Pasal 9 ayat (2), Pasal 26
ayat (1), Pasal 11 ayat (1), Pasal 12 ayat (1),
Pasal 10.
7. Asas Tanah Pertanian harus
diusahakan secara aktif oleh
pemiliknya, Pasal 13, Pasal 17,
Pasal 24, Pasal 41, Pasal 53.
8. Asas Perencanaan Bumi, Air,
Ruang Angkasa dan kekayaan
alam yang terkandung
didalamnya, Pasal 1 dan Pasal 15.
9. Asas Pendaftaran Tanah, Pasal 19.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai