Oleh : Lolita Permanasari, SH., MHum. Pengertian Agraria
Agraria asal kata akker (Bahasa Belanda),
agros (Bahasa Yunani), berarti tanah pertanian, agger (Bahasa Latin) berarti tanah atau sebidang tanah, agrarius, berarti perladangan, persawahan, pertanian, agrarian (Bahasa Inggris) berarti tanah untuk pertanian. Lanjutan …
Agraria adalah masalah tanah dan semua
yang ada di dalam dan diatasnya (Andi Hamzah). Agraria adalah urusan tanah dan segala apa yang ada di dalam dan diatasnya (Subekti). Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) tidak memberikan pengertian tentang agraria, hanya memberikan ruang lingkup dari agraria. Ruang Lingkup Agraria
Ruang Lingkup agraria menurut UUPA
meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Menurut Parlindungan, pengertian agraria memiliki ruang lingkup , yaitu dalam arti sempit, bisa berwujud hak-hak atas tanah, dan dalam arti luas, yaitu bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Lanjutan …
Ruang lingkup agraria menurut UUPA sama
dengan ruang lingkup sumber daya agraria/sumber daya alam menurut Ketetapan MPR RI No. IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Ruang lingkup tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Lanjutan …
• Bumi, Pengertian Bumi menurut Pasal 1 ayat 4
UUPA adalah permukaan Bumi, termasuk pula tubuh bumi di bawahnya serta yang berada di bawah air. Permukaan bumi menurut Pasal 4 ayat (1) UUPA adalah tanah. • Air, menurut Pasal 1 ayat (5) UUPA adalah air yang berada di perairan pedalaman maupun air yang berada di laut wilayah Indonesia. Juga dalam UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. Lanjutan..
• Ruang Angkasa, menurut Pasal 1 ayat (6)
UUPA adalah ruang di atas bumi wilayah Indonesia dan ruang diatas air wilayah Indonesia. Dijelaskan juga dalam Pasal 48 UUPA, ruang di atas bumi dan air, yang mengandung tenaga dan unsur-unsur yang dapat digunakan untuk usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan kesuburan bumi, air serta kekayaan alam. Lanjutan …
• Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,
dimaksudkan kekayaan alam, terkandung dalam Bumi, disebut bahan, yaitu unsur-unsur kimia, mineral-mineral, bijih-bijih, dan segala macam batuan, termasuk batuan-batuan mulia yang merupakan endapan-endapan (UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertambangan), Lanjutan …
Selain kekayaan alam yang terkandung di
dalam bumi, ada kekayaan alam yang terkandung di air adalah ikan dan lain-lain kekayaan alam yang berada di dalam perairan pedalaman dan laut wilayah Indonesia (UU No. 9 Tahun 1985 tentang Perikanan). Pengertian Hukum Agraria Hukum Agraria adalah keseluruhan kaidah- kaidah hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur agraria (Soedikno Mertokusumo). Kaidah hukum tertulis adalah Hukum Agraria dalam bentuk hukum undang-undang dan peraturan tertulis lainnya yang dibuat oleh negara, sedang kaidah hukum yang tidak tertulis adalah hukum agraria dalam bentuk Hukum Adat Agraria yang dibuat oleh masyarakat adat (Bachsan Mustofa). Lanjutan …
Hukum Agraria adalah keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan hukum, baik Hukum Perdata maupun Hukum Tata Negara maupun pula Hukum Tata Usaha Negara, yang mengatur hubungan-hubungan antara orang termasuk badan hukum dengan bumi, air, dan ruang angkasa dalam seluruh wilayah negara dan mengatur pula wewenang-wewenang yang bersumber pada hubungan-hubungan tersebut (Soebekti dan R. Tjitrosoedibio) Lanjutan …
Hukum Agraria bukan hanya merupakan
satu perangkat bidang hukum, hukum agraria merupakan satu kelompok berbagai bidang hukum, yang masing-masing mengatur hak- hak penguasaan atas sumber-sumber daya alam tertentu yang termasuk pengertian agraria (Boedi Harsono). Lanjutan …
Kelompok berbagai bidang hukum tersebut
terdiri atas: a. Hukum Tanah, yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah, dalam arti permukaan bumi. b. Hukum air, yang mengatur hak-hak penguasaan atas air. Lanjutan…
c. Hukum Pertambangan, yang mengatur hak-
hak penguasaan atas bahan-bahan galian yang dimaksudkan oleh Undang-undang Pokok Pertambangan d. Hukum Perikanan, yang mengatur hak-hak penguasaan atas kekayaan alam yang terkandung di dalam air. Lanjutan …
e. Hukum penguasaan atas tenaga dan unsur-
unsur dalam Ruang Angkasa, mengatur hak- hak penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa yang dimaksudkan oleh Pasal 48 UUPA. Pembidangan Hukum Agraria
Setelah berlakunya UUPA, Hukum Agraria
dibagi menjadi dua bidang : a. Hukum Agraria Perdata (Keperdataan), adalah keseluruhan dari ketentuan hukum yang bersumber pada hak perseorangan dan badan hukum yang memperbolehkan, mewajibkan, melarang, diperlakukan perbuatan hukum yang berhubungan dengan tanah (Objeknya), contoh : jual beli, tukar menukar, hibah, dll. Lanjutan …
b. Hukum Agraria Administrasi (Administratif)
adalah keseluruhan dari ketentuan hukum yang memberi wewenang kepada pejabat dalam menjalankan praktik hukum negara dan mengambil tindakan dari masalah- masalah agraia yang timbul. Contoh : pendaftaran tanah, pengadaan tanah, pencabutan hak atas tanah. Objek dari Hukum Agraria
Dilihat dari pokok bahasannya, Hukum
Agraria Nasional dibagi menjadi dua, yaitu : a. Hukum Agraria dalam arti sempit, hanya membahas tentang Hak Penguasaan atas Tanah, meliputi hak Bangsa Indonesia atas tanah, hak menguasai negara atas tanah, hak ulayat, hak perseorangan atas tanah. Lanjutan …
b. Hukum Agraria dalam arti luas, materi yang
dibahas yaitu : - Hukum Pertambangan, - Hukum Kehutanan, - Hukum Pengairan, - Hukum Ruang Angkasa, - Hukum Lingkungan Hidup. Pengertian Hukum Tanah
Hukum Tanah adalah keseluruhan
ketentuan-ketentuan hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang semuanya mempunyai objek pengaturan yang sama yaitu hak penguasaan atas tanah sebagai lembaga- lembaga hukum dan sebagai hubungan hukum yang kongkret, beraspek publik dan privat, yang dapat disusun dan dipelajari secara sistematis, hingga keseluruhannya menjadi satu kesatuan yang merupakan sistem. Objek Hukum Tanah
Objek Hukum Tanah adalah hak
penguasaan atas tanah, yaitu hak yang berisi serangkaian wewenang kewajiban dan atau larangan bagi pemegang haknya untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang di haki. Lanjutan …
Objek Hukum Tanah dibagi menjadi dua,
yaitu : a. Hak penguasaan atas tanah sebagai lembaga hukum, hak penguasaan atas tanah yang belum dihubungkan dengan tanah sebagai objek dan orang atau badan hukum tertentu sebagai subjek atau pemegang haknya. Lanjutan …
b. Hak penguasaan atas tanah sebagai
hubungan hukum yang kongkrit, hak penguasaan atas tanah ini sudah dihubungkan dengan tanah tertentu sebagai objeknya dan orang atau badan hukum tertentu sebagai subjek atau pemegang hak nya. Daftar Pustaka
• Boedi Harsono, Prof., Hukum Agraria Indonesia,
Djambatan, Jakarta, 2007. • Sahnan, Dr., SH., Mhum., Hukum Agraria Indonesia, Setara Press, Malang, 2018. • Sri Hajati, dkk, Politik Hukum Pertanahan, Airlanggan University Press, Surabaya, 2018. • Supriadi, SH., Mhum., Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. • Urip Santoso, Dr., SH., MH., Hukum Agraria, Kajian Komprehensif, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2012.