Oleh:
Abdul Wahid, S.H.I., M.Kn.
PENGERTIAN AGRARIA
Istilah Agraria berasal dri kata Akker ( Bahasa Belanda ), Agros
(Bahasa Yunani) berarti tanah pertanian, Agger (Bahas Latin) berarti
tanah atau sebidang tanah,Agrarius (Bahasa Latin) berarti
perladangan,persawahan, pertanian, Agrarian (Bahasa Inggris) berarti
tanah untuk pertanian.
- Menurut Andi Hamzah, agraria adalah masalah dan semua yang ada
di dalam dan diatasnya
- Menurut Subekti dan R Tjitrisoedibio, agraria adalah urusan tanah dan
segala apa yang ada di dalam dan di atasnya, yang di dalam tanah
misalnya batu, kerikil, tambang, sedangkan yang ada diatas tanah
berupa tanaman, bangunan.
Ruang lingkup agraria / sumber daya alam dapat dijelaskan sebagi
berikut :
- Bumi; Pengertian bumi menurut pasal 1 ayat (4) UUPA adalah
permukaan bumi, termasuk pula tubuh bumi dibawahnya serta yang
berada dibawah air.
- Air; Pengertian air menurut pasal 1 ayat (5) UUPA adalah air yang
berada diperairan pedalaman maupun air yang berada dilaut diwilayah
Indonesia
- Ruang Angkasa; Penertian ruang angkasa menurut pasal 1 ayat (6)
UUPA adalah ruang diatas bumi wilayah Indonesia dan ruang diatas
air wilayah Indonesia. Pengertian ruang angkasa menurut pasal 48
UUPA ruang diatas bumi dan air yang mengandung tenaga dan unsur
– unsur yang dapat digunakan untuk usaha – usaha memelihara dan
memperkembangkan kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
- Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya; Kekayaan alam yang
terkandung didalam bumi disebut bahan, yaitu unsur – unsur kimia,
mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan, termasuk
batuan-batuan mulia yang merupakan endapan-endapan alam.
HAK MILIK
Pengerian Hak Milik menurut pasal 20 ayat (1) UUPA adalah Hak
turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah
dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6. Turun temurun artinya Hak
milik atas tanah dapat berlangsung terus selama pemiliknya masih hidup
dan bila pemiliknya meninggal dunia maka hak miliknya dapat dilanjutkan
oleh ahli warisnya sepanjang memenuhi syarat sebagai subjek hak milik.
Terkuat artinya Hak Milik atas tanah lebih kuat bila dibandingkan
dengan hak atas tanah yang lain tidak mempunyai batas waktu tertentu,
mudah dipertahankan dari gangguan pihak lain dan tidak mudah hapus.
Terpenuh artinya Hak Milik atas tanah memberi wewenang kepada
pemiliknya paling luas bila dibandingkan hak atas tanah yang lain.
Subjek Hak Milik. Yang dapat mempunyai (subjek hak) tanah Hak Milik
menurut UUPA dan peraturan pelaksanaanya adalah:
1) Perseorangan, yaitu Hanya warga negara Indonesia yang dapat
mempunyai hak milik (pasal 21 ayat (1) UUPA). Ketentuan ini
menentukan perseorangan yang hanya berkewarganegaraan
Indonesia yang dapat mempunyai tanah hak milik.
2) Badan-badan Hukum. Pemerintah menetapkan badan-badan hokum
yang dapat mempunyai hak milik dan syarat-syaratnya (pasal 21 ayat
(2) UUPA) yaitu Bank-bank yang didirikan oleh negara (bank negara),
Koperasi pertanian, badan keagamaan dan badan sosial.
HAK PAKAI
Penertian Hak Pakai. Menurut pasal 41 ayat (1) UUPA yang
dimaksud dengan HP adalah Hak untuk mengguanakan dan atau
memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau
tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang
ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya yang
bukan perjanjian sewa menyewa atau perrjanjian pengolahan tanah,
segala sesuatu asal tidak bertentengan dengan ketentuan UUPA.
Jangka Waktu Hak Pakai. Pasal 41 ayat (2) UUPA tidak menentukan
secara tegas berapa lama jangka waktu hak pakai. Dalam PP No. 40
Tahun 1996 jangka waktu hak pakai diatur pada pasal 45sampai dengan
49 yaitu:
1) Hak Pakai Atas Tanah Negara. Hak pakai ini berjangka waktu untuk
pertama kali paling lama 25 tahun, dapat diperpanjang untuk jagka
waktu paling lama 20 tahun, dan dapat diperbaharui untuk paling lama
25 tahun.
2) Hak Pakai Atas Tanah Hak Pengelolaan. Hak pakai ini berjangka
waktu untuk pertama kali paling lama 25 tahun, dapat diperpanjang
untuk paling lama 20 tahun, dan dapat diperbaharui untuk jangka
waktu paling lama 25 tahun.
3) Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik. Hak Pakai ini diberikan untuk paling
lama 25 tahun dan tidak dapat diperpanjang. Namun atas
kesepakatan antara pemilik tanah dengan pemegang hak pakai dapat
diperbaharui dengan pemberian hak pakai baru dengan akta yang
dibuat oleh PPAT dan wajib didaftarkan ke kantor pertanahan
kabupaten.
HAK MENUMPANG
Pengertian Hak Menumpang menurut Boedi Harsono yaitu Hak yang
memberi wewenang kepada seseorang untuk mendirikan dan menempati
rumah diatas tanah pekarangan milik orang lain
Sifat-sifat dan cirri-ciri Hak Menumpang adalah sebagai berikut:
1) Tidak mempunyai jangka waktu yang pasti karena sewaktu-waktu
dapat dihentikan.
2) Hubungan hukumnya lemah, yaitu sewaktu-waktu dapat diputuskan
oleh pemilik tanah jika ia memerluka tanah tersebut.
3) Pemegang Hak Menumpang tidak wajib membayar sesuatu uang
sewa kepada pemilik tanah.
4) Hanya terjadi pada tanah pekarangan.
5) Tidak wajib didaftarkan ke kantor pertanahan.
6) Bersifat turun-temurun, artinya dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya.
7) Tidak dapat dialihkan kepada pihak lain yang bukan ahli warisnya