Anda di halaman 1dari 14

“SILAHKAN EKSPOR JAGUNG, TAPI…”

Dean Novel

FDP Pataka 76: Pro Kontra Ekspor Jagung


22 September 2022
Pola Tanam Jagung Indonesia

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Produksi, Kapasitas Dryer dan Silo
5,000,000

4,500,000

4,000,000

3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Produksi Kapasitas Silo Kapasitas Dryer


Kadar Air dan Equilibrium Moisture Content

Pipil Basah ke Pipil Kering = 57-60%%


JT ke Pipil Basah = 70%

KA. 27-25% menjadi 17-16% = 60% KA. 27-25% menjadi 15-14% = 57%
Tata-Niaga Jagung

Saudagar/- Pedagang Konsumen


Petani Pelele
Pengumpul Besar Akhir

Biaya Transportasi & Handling


Perkembangan Harga Jagung
- Bagaimana kesinambungan supply terhadap demand jagung?
Fluktuasi Harga Jagung Dunia

Trend Harga Jagung Internasional cenderung naik berfluktuasi.


NABI YUSUF AS ( 1745 – 1635 SM ) PELOPOR DASAR
KETAHANAN PANGAN
• Suatu malam, sang raja bermimpi aneh. Ia bermimpi, melihat tujuh ekor lembu betina yang dimakan habis
oleh tujuh ekor lembu yang kurus. Kemudian terdapat pula tujuh biji gandum yang subur hijau dan juga
tujuh biji gandum yang kering kerontang.
• Atas petunjuk Allah, Yusuf menjelaskan bahwa makna dari mimpi Raja bahwa akan datang masa subur
selama tujuh tahun dan setelah itu akan datang pula masa paceklik selama tujuh tahun. Penguasa Mesir itu
merasa senang dan juga bingung. Bagaimana nanti nasib rakyatnya kelak? Ia meminta masukan kepada
Yusuf. Yusuf, atas petunjuk Allah memberikan masukan kepada sang Raja. “Nabi Yusuf berkata: "Supaya
kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.” (QS Yusuf [12]:47).
• Yusuf membuat dua strategi sekaligus yaitu kegiatan menanam secara serius untuk waktu yang lama (7
tahun), dan strategi menyimpannya. Menyimpan gandum, padi dan sejenisnya dalam ‘bulirnya’ adalah
strategi untuk mempertahankan agar padi atau gandum tersebut awet, tidak rusak dan tetap bisa menjadi
benih yang sempurna bila kelak akan ditanam kembali.
• Cadangan makanan dalam negeri mulai didistribusikan untuk masyarakat. Lumbung-lumbung cadangan
pangan negara dan juga masyarakat secara berkala dapat menyediakan pangan. Tujuh tahun lamanya, negeri
dilanda tahun kelabu. Namun, masyarakatnya tidak mengalami masalah ketahanan pangan. Negeri-negeri
tetangga, datang ke Mesir, meminta bantuan, membeli (impor) makanan, hingga masa paceklik lewat.
• ketersediaan pangan yang dimaksudkan adalah tersedianya stok pangan yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Sementara keterjangkauan pangan adalah tersedianya
pangan secara merata di semua wilayah dengan tingkat harga yang wajar.
• Untuk menjamin produksi pangan, setidaknya negara harus melakukan hal-ha berikut: Negara
harus menjamin pelaksanaan politik pertanian dan politik pertanahan syariah. Hal itu akan
menjamin ketersedian lahan dan produktivitas lahan.
• Dalam Islam, tanah-tanah mati yaitu tanah yang tidak tampak adanya bekas-bekas tanah itu
diproduktifkan, maka tanah mati itu bisa dihidupkan oleh siapa saja baik dengan cara memagarinya
dengan maksud untuk memproduktifkannya atau menanaminya dan tanah itu menjadi milik orang
yang menghidupkannya itu. Rasulullah SAW bersabda: Siapa saja yang menghidupkan tanah mati
maka tanah itu menjadi miliknya (HR. Tirmidzi, Abu Dawud)
• Sebagai Negara agraris, sungguh ironi, ketahanan pangan kita ternyata sangat rapuh.
Sebagian besar bahan pangan untuk memenuhi sembako (sembilan bahan pokok) rakyat
kita masih impor dari luar negeri.
• Di musim yang anomali seperti sekarang ini, akibat terhambatnya transportasi dan
distribusi, harga-harga bahan pangan melambung tinggi.
• Rakyat tidak hanya menghadapi musibah banjir, letusan gunung, gempat bumi, tanah
longsor, dan sebagainya, melainkan juga mengkhawatirkan kelangkaan bahan pangan.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing, sehingga harga-harga pangan menjadi sangat mahal.
• Sebagian besar rakyat menjerit karena tidak dapat membeli kebutuhan mereka. Kebijakan
pertanian dan tata niaga pangan yang ditetapkan pemerintah juga cenderung kurang
berpihak kepada petani.
• Rakyat dibiasakan untuk menikmati hasil panen tanpa dilatih untuk menanam,
mengembangkan, dan meningkatkan produk pertanian melalui implementasi riset
unggulan dan budidaya pertanian, holtikultura, dan peternakan yang canggih.
Makna dari Strategi Nabi Yusuf AS :
• Pertama, pentingnya mensyukuri dan mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya alam.
• Kedua, etos bercocok tanam, memproduksi pangan, dan menabung hasil panen (berperilaku
hemat dan tidak konsumtif) harus dikembangkan.
• Manajemen ketahanan pangan menghendaki perencanaan pembenihan, pengolahan lahan,
penanaman, perawatan, dan pemanenan produk pangan yang melimpah, sehingga hasil
penenannya itu surplus dan sebagiannya dapat disimpan untuk mencukupi kebutuhan masa-masa
mendatang, terutama di masa paceklik.
• Ketiga, prinsip swasembada pangan dalam jangka panjang, minimal tujuh tahun ke depan, perlu
menjadi komitmen bagi semua, terutama pemimpin bangsa, agar ketahanan nasional tidak
mudah goyah dan gonjang-ganjing, hanya karena nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi.
• Keempat, manajemen ketahanan pangan harus berorientasi futuristik; dibarengi dengan etos
menyimpan atau menabung dan mengelola stok pangan yang memadai untuk jangka panjang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai