PERTANGGUNG JAWABAN HUKUM ATAS KEABSAHAN ALAS HAK BERASAL DARI TANAH ULAYAT DALAM PENDAFTARAN TANAH Revisi
PERTANGGUNG JAWABAN HUKUM ATAS KEABSAHAN ALAS HAK BERASAL DARI TANAH ULAYAT DALAM PENDAFTARAN TANAH Revisi
Tanah merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat penting bagi
manusia, manusia hidup dan melakukan aktivitas diatas tanah baik sebagai tempat
berpulang menghadap yang kuasa, manusia tidak bisa dilepaskan dari tanah.
ٓ
ٌ ۢ ِِإ ْذ قَا َل َربُّكَ لِ ْل َم ٰلَِئ َك ِة ِإنِّى ٰ َخل
ق بَ َشرًا ِّمن ِطي ٍن
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan tentang penciptaan manusia yang berasal
dari tanah dan Hal ini ditegaskan dalam Firman Allah SWT dalam QS Al Fathir
(35) ayat 11
َ ُل ِم ْن اُ ْن ٰثى َواَل تRا تَحْ ِمRRا َو َمRۗ R ٍة ثُ َّم َج َعلَ ُك ْم اَ ْز َوا ًجRَطف
ۗ ٖ R ُع اِاَّل بِ ِع ْل ِمRَض
هR ٍ َوهّٰللا ُ خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن تُ َرا
ْ ُّب ثُ َّم ِم ْن ن
ب اِ َّن ٰذلِكَ َعلَى هّٰللا ِ يَ ِس ْي ٌر
ٍ ۗ َو َما يُ َع َّم ُر ِم ْن ُّم َع َّم ٍر َّواَل يُ ْنقَصُ ِم ْن ُع ُم ِر ٖ ٓه اِاَّل فِ ْي ِك ٰت
Artinya : Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan
1
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah ,
oleh sebab itu manusia dalam kehidupannya tidak bisa dilepaskan dari tanah. Bagi
manusia setiap hari nya maka banyak orang yang membutuhkan tanah untuk
kegiatan sehari - hari dan untuk tempat tinggal . Laju pertumbuhan penduduk
Dalam Pasal 19 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 tahun 1990 disebutkan
ayat (1) ini meliputi Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah, Pendaftaran
Hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut, pemberian surat-surat tanda
bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Pasal (3) disebutkan
ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran biaya-
biaya tersebut.1
1
Pasal 19 ayat (1) – ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria
2
Tujuan pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan
perlindungan hukum kepada pemegang hak atas sebidang tanah , satuan rumah
susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan
dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan , untuk itu kepada pemegang
yang mempunyai tugas dibidang pertanahan dengan unit kerjanya, yaitu Kantor
yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan daftar umum
2
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
3
rangka mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur
hubungan hukum antara dirinya dengan hak yang melekat atas tanah yang
dimohon. Oleh karenanya sebuah alas hak harus mampu memjabarkan kaitan
hukum antara subjek hak (individu atau badan hukum) dengan suatu objek hak
(satu atau beberapa bidang tanah) yang ia kuasai, artinya dalam sebuah alas hak
sudah seharusnya dapat menceritakan secara lugas, jelas dan tegas tentang detail
Surat-surat yang dikategorikan sebagai alas hak atau data yuridis atas
oleh seseorang. Syarat ini berkaitan dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan yang
menguasai tanah yang dimohon dibuktikan dengan data yuridis dan data fisik
3
Meita Djohan Oe, “Tugas dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam Pendaftaran
Tanah”, Jurnal Pranata Hukum Vol 10, 2015, hlm 1
4
Dwi Heny Ratnawati, Anita Dyah Asmaranti, Djauhari, Pelaksanaan Akta Pelepasan
Hak Sebagai Alas Hak Untuk Mengajukan Permohonan Peralihan Dan Perubahan Hak Guna
Bangunan Yang Jangka Waktunya Telah Berakhir Di Kabupaten Brebes, Vol 5 No 1 Maret 2018,
hlm 253.
5
Djoko Walijatun, Persyaratan Permohonan hak, Majalah Renvoy No. 10.34.III, Maret
2006, hal. 65. dikutip dari Edi Sahputra : Tinjauan Hukum Terhadap Pengaturan Penguasaan Dan
Penggunaan Tanah Di Kawasan Pantai Studi Di Kecamatan Medan Belawan, 2009. Hal 133
4
dasar hak kepemilikan atas sebidang tanah yang mana bidang tanah tersebut telah
dikuasai secara fisik oleh seseorang guna untuk didaftarkan menjadi sebuah
keabsahan Alas Hak merupakan hal terpenting yang harus ada dalam kegiatan
Persoalan yang kerab di jumpai dikarenakan Alas Hak yang digunakan pemohon
mengandung cacat hukum baik secara formil maupun materil, sehingga sanggahan
dan gugatan kerab di ajukan hingga ke ranah pengadilan. Bahkan tak jarang
dijumpai permasalahan bahwa satu bidang tanah dikuasai oleh dua orang yang
berbeda dengan dua Alas Hak yang berbeda akan tetapi tetap dengan tanda tangan
Dalam Pasal 1 ayat (7) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor
6 tahun 2008 disebutkan bahwa Tanah Ulayat adalah bidang tanah pusaka beserta
sumber daya alam yang ada di atasnya dan di dalamnya diperoleh secara turun
haknya berada pada perempuan, namun sebagai pemegang hak atas tanah ulayat
6
Pasal 1 ayat 7 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2008 tentang
Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya
5
adalah mamak kepala waris. Penguasaan dan pengelolaan tanah ulayat
dan distribusi sumber daya agraria yang berkeadilan sosial. Selain itu tanah ulayat
juga mengandung unsur religi, kesejahteraan dan unsur magis serta bertujuan
diwarisi dari nenek moyang ke generasi berikutnya dalam keadaan utuh, tidak
sawah terbang ke halaman), basuo ditanah bato (bertemu ditanah bata), dari
niniak turun kamamak (dari ninik turun ke mamak), dari mamak turuk ka
kamanakan (dari mamak terun kemanakan), patah tumbuah hilang baganti (patah
tumbuh hilang berganti) dan pusako baitu juo (pusaka begitu juga ).8
arti sempit yaitu berupa harta kekayaan yang tergolong pusaka tinggi yang
berupa adat diisi limbago dituang (suatu pemberian berupa uang oleh pihak ketiga
yang mengelola dan menguasai tanah ulayat, kepada penguasa dan atau pemilik
7
St. Laksanto Utomo, Hukum Adat, Depok : PT. Raja Grafindo Persada, 2016, hlm 57
8
M. Narson, Dasar Falsafah Adat Minagkabau. (Jakarta: Bulan Bintang, 1971) at 41.
6
Minangkabau adalah jua ndak makan bali, gadai ndak makan sando (tanah ulayat
tidak dapat dijual dan digadai), namun dalam keadaan mendesak dapat
terbujur di tengah rumah), Rumah gadang ketirisan (rumah adat yang bocor
atapnya atau rusak), Gadih gadang indak balaki (gadis dewasa yang belum
tanah ulayat tersebut harus dengan kesepakatan dari seluruh anggota kaum yang
bersangkutan.9
sengketa yang dimaksud adalah sengketa terhadap proses penerbitan sertifikat hak
milik atas tanah ulayat yang pada khususnya tanah ulayat yang didaftarkan atas
nama pribadi dalam proses pendaftaran pertama kali pengakuan hak. Sengketa
dapat terjadi pada saat kegiatan pengukuran tanah, atau pada saat jangka waktu
pengumuman data fisik dan data yuridis, atau bahkan saat proses penerbitan
sertipikat atas tanah. Sengketa muncul apabila ada pihak lain yang merasa haknya
dirugikan dari kegiatan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah ulayat dan
tersebut. Seperti halnya yang terjadi dalam Pendaftaran tanah pertama kali tanah
ulayat di kabupaten Padang Pariaman, pada saat pendaftaran tanah yang berasal
9
Fitrah Akbar Citrawan, Konsep Kepemilikan Tanah Ulayat Masyarakat Adat
Minangkabau, Jurnal Hukum & Pembangunan Vol. 50 No. 3 (2020): 586-602
7
dari Tanah Ulayat tak jarang terjadi sengketa seperti adanya gugatan serta
pribadi merupakan tanah ulayat milik kaum lain dan permasalahan lainnya
tidak sah karena menghilangkan hak dari salah satu dari anggota kaum dan adanya
Padang Pariaman karena alas hak yang diajukan adalah hibah palsu.
pertanggung jawaban hukum terhadap keabsahan terhadap Alas hak tanah ulayat
yang dimohonkan untuk pendaftaran pertama kali atas tanah ulayat pada Kantor
para pihak, asal usul tanah yang dimiliki, status tanah harus sesuai dengan
kebenarannya sehingga tidak ada pemalsuan data atau dokumen yang bisa
merugikan pihak lain. . Oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis memilih judul
B. Rumusan Masalah
8
1. Bagaimana pertanggung jawaban hukum atas keabsahan alas hak dari
Padang Pariaman ?
C. Tujuan Penelitian
hak dari tanah ulayat dalam Pendaftaran tanah pada Kantor ATR/BPN
Pariaman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Padang Pariaman.
2. Manfaat Praktis
9
a. Memperoleh salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
E. Tinjauan Pustaka
memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas semua hal yang terjadi
mempunyai dasar, yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi
seseorang untuk menuntut orang lain sekaligus berupa hal yang melahirkan
10
Sugeng Istanto, Hukum Internasional, Cet.2, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, 2014), hal. 77
11
Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum bagi Pasien, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2010), hlm 48.
10
Pertanggungjawaban hukum menurut KUH Perdata ada 3 yaitu:12
apabila tidak ada unsur kesalahan dalam ilmu hukum disebut Tortious Liability
keabsahan berarti sesuatu yang pasti, yang telah ada dan berlaku.
Alas Hak merupakan ini merupakan alat bukti dasar seseorang dalam
membuktikan hubungan hukum antara dirinya dengan hak yang melekat atas
12
Andria Luhur Prakoso, Prinsip Pertanggung jawaban Perdata dalam Perspektif Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
13
Van Pramodya Puspa, 1977, Kamus Hukum, Semarang, Aneka Ilmu, hlm. 252.
11
tanah yang dimohon. Oleh karenamya sebuah alas hak harus mampu
memjabarkan kaitan hukum antara subjek hak (individu atau badan hukum)
dengan suatu objek hak (satu atau beberapa bidang tanah) yang ia kuasai, artinya
dalam sebuah alas hak sudah seharusnya dapat menceritakan secara lugas,jelas
dan tegas tentang detail kronologis bagaimana seseorang dapat menguasai suatu
bidang tanah sehingga jelas riwayat atas kepemilikan terhadap tanah tersebut.14
tanahnya yang dibuktikan dengan penguasaan fisik secara nyata di lapangan atau
adaalas hak berupa data yuridis berarti telah dilandasi dengan suatu hak
miliknya15
Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997, yang pada intinya harus
memenuhi kriteria yuridis, yaitu penguasaan atas tanah tersebut dilakukan secara
nyata oleh yang bersangkutan dan sudah berlangsung selama 20 (dua puluh) tahun
atau lebih secara berturut-turut, dan tanah milik tersebut terdaftar dalam persil di
Kantor Kelurahan tempat tanah tersebut berada. Kenyataan penguasaan fisik dan
14
Dwi Heny Ratnawati, Anita Dyah Asmaranti, Djauhari, Pelaksanaan Akta Pelepasan
Hak Sebagai Alas Hak Untuk Mengajukan Permohonan Peralihan Dan Perubahan Hak Guna
Bangunan Yang Jangka Waktunya Telah Berakhir Di Kabupaten Brebes, Vol 5 No 1 Maret 2018,
hlm 253
15
ENDANG SRI WAHYUNI, Penyalahgunaan Wewenang oleh Lurah Dalam Menbuat
Surat Keterangan Tanah yang Berfungsi sebagai Alas Hak Atas Tanah Berdasarkan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor 593/5707/SJ TAHUN 1984, Jurnal kemendikbud.go.id , 2015, hlm
2
12
pembuktiannya tersebut harus dituangkan dalam bentuk surat pernyataan dan
dapat mengangkat sumpah di hadapan Satgas Pengumpul Data Yuridis. Selain itu
yang kesaksiannya dapat dipercaya, serta kesaksian dari kepala Desa atau
Lurah..16
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Pasal 1 ayat (1) dan
Pasal 1 ayat (9) menyatakan bahwa Pendaftaran Tanah adalah suatu rangkaian
pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak
milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.17
16
Amanna Gappa, Penegasan Alas Hak Penguasaan Fisik Turun-temurun dalam Praktik
Pendaftaran tanah, Jurnal Ilmu Hukum Vol 19 Nomor 4, Desember 2011, hlm 356
17
Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
dan Pasal 1 ayat 9 Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2021
18
Muwahid, Pokok-pokok Hukum Agraria Indonesia, Surabaya : UIN SA Press, 2016,
hlm 140
13
1. Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 tahun 1960 tentang Ketentuan Dasar
Pokok- Pokok Agraria Pasal 3 , Pasal 5, Pasal 19, Pasal 23 , Pasal 32 dan Pasal
38.
Tanah
ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah Pasal 1 ,Pasal 84 , Pasal 85
dan Pasal 90
bidang tanah, satuan rumah susun, hak-hak lain yang terdafta, agar
yang bersangkutan.
14
b. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang
terdaftar.
pembebanan, dan hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas satuan
tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya disebutkan bahwa Tanah
Ulayat adalah bidang tanah pusaka beserta sumber daya alam yang ada di atasnya
15
Tanah ulayat adalah tanah milik komunal yang tidak boleh dan tidak dapat
didaftarkan atas nama satu atau beberapa pihak saja.. Tanah ulayat adalah pusaka
yang diwariskan turun-temurun , yang hak nya berada pada perempuan, namun
sebagai pemegang hak atas tanah ulayat adalah mamak kepala waris. Bagi daerah
system kekerabatannya, garis keturunan menurut garis ibu, dengan unit terkebit
dari kelompok manusia disebut dengan saparuik adalah manusia yang berasal dari
satu Rahim ibu, atau anak-anak yang dilahirkan oleh ibunya , baik yang berjender
laki-laki maupun yang berjender perempuan, demikian berlanjut dari satu perut
laki-laki pengatur dalam pemakaian kebendaan dan kekayaan, oleh karena itu
maka jender laki-laki akan diberikan gelar (disebut sako) dari kelompok kecil
seibu tadi terhadap saudara-saudaranya. Hal ini berlanjut terus dalam keturunan
berikutnya, sampai kepada tingkatan kelima hak hubungan dengan harta kekayaan
dari garis ibu tersebut menjadi harta pusaka tinggi dan laki-laki pemimpin tersebut
dalam kelompok kaum pusaka tinggi tersebut diberi gelar mamak kepala waris.
Mamak kepala waris sangat berperan dalam penentu keputusan dalam kelompok
kepala waris adalah pemimpin dari kaum yang satu suku menurut garis ibu
terhadap pengelolaan harta kelompok yang tidak terbagi-bagi yang disebut dengan
harta pusaka tinggi. Bahwa harta pusaka tinggi tidak diwariskan kepada anak istri
16
tetapi harta pusaka tinggi diwariskan kepada kemenakan dalam garis ibu. Harta
ulayat kaum ini dapat berupa tanah yang tidak lagi dikuasi induvidu tetapi dimiliki
dan dikuasai oleh kelompok. Harta kekayaan berupa ulayat kaum ini sangat
berupa tanah ulayat, karena wibawa suatu kaum akan sangat ditentukan oleh
F. Metode Penelitian
yang sangat penting, karena metode penelitian digunakan sebagai cara untuk
yang benar serta dapat dijalankan secara ilmiah. Penggunaan metode dalam
melakukan suatu penelitian merupakan ciri khas dari suatu ilmu untuk
mendapatkan suatu kebenaran. Salah satu jenis metode penelitian yaitu metode
penelitian hukum. Metode penelitian hukum merupakan suatu cara atau langkah
19
Yulia Mirwati, Wakaf Tanah Ulayat dalam Dinamika Hukum di Indonesia, Jakarta :
PT. Raja Grafindo, 2016, hlm 140-141
20
Peter Mahmud Marzuki, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Prenada Media
Grup, 2010, hlm 35
17
Penelitian Hukum adalah proses analisa yang meliputi metode, sistematika
dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari gejala hukum tertentu,
dibutuhkan suatu metode penelitian yang tepat. Metode ini membantu proses
penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji serta tujuan penelitian yang
akan dicapai. Penelitian hukum akan melakukan kegiatan pencarian fakta secara
sistematis yaitu untuk menemukan apa hukum itu dan kemajuan ilmu hukum.
Dalam arti yang sempit, penelitian hukum dipahami terbatas pada karya-karya
yang berkontribusi pada kemajuan ilmu hukum (yang tidak termasuk bahan-bahan
1. Sifat Penelitian
keadaan hukum yang berlaku di tempat tertentu , atau mengenai gelaja yuridis
yang ada, atau suatu peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
yang menjadi objek penelitian . Dan hasil penelitian ini diharapkan dapat
dan bagaimana pertanggung jawaban keabsahan atas alas hak tanah ulayat.
2. Jenis Penelitian
atas masalah atau isu hukum yang ada maka penelitian hukum merupakan
21
Ani Purwati, Metode Penelitian Hukum Teori dan Praktek, Surabaya :CV. Jakad Media
Publishing,2020,HLM 4
18
penelitian dalam rangka know-how yang ada didalam hukum.22 Dalam
penyusunan skripsi ini tipe penelitian yang digunakan penulis yaitu Yuridis –
yang berisi konsep teoritis dan meneliti pada lembaga pemerintah dalam bidang
3. Metode Pendekatan
meliputi :
dengan isu hukum yang sedang diteliti sebagaimana disampaikan dalam bahan-
a. Sumber Data
22
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Edisi Revisi), Jakarta : Kencana Predana
Media Grup, 2016 , hlm 83
19
Data untuk penelitian ini terdiri dari
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian.
pokok Agraria.
Pendaftaran Tanah.
23
Ibid., hlm 67
20
5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2008 tentang
primer yang berupa pandangan, pendapat ataupun doktrin dalam bentuk publikasi
publikasi tentang hukum meliputi buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan
Undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas di skripsi ini.
Selain itu peneliti juga mencari bahan hukum sekunder seperti buku teks maupun
buku elektronik, jurnal penelitian hukum, doktrin atau pendapat para ahli, serta
mengamati fenomena hukum tentang bagaimana keabsahan suatu alas hak tanah
24
Ibid
21
Teknik pengolahan data dan bahan hukum merupakan cara untuk
dikumpulkan.
G. Sistematika Penulisan
bab, dimana setiap bab mempunyai kegunaan untuk memperjelas ruang lingkup
dan permasalahan yang sedang diteliti, dan setiap bab mempunyai korelasi antara
yang satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, Pada Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan
22
penulisan skripsi ini terdiri dari 2 (dua) hal yang
Bukittinggi;
23
(v) Mengetahui dan menganalisis hambatan-
pendaftaran tanah.
Minangkabau.
Bab III Pembahasan, Dalam bab ini berisi jawaban hasil penelitian dan
ini yaitu :
24
2. Apa hambatan-hambatan serta solusi dalam
Bab IV Penutup, Dalam bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu
membangun.
25