Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Politik Lokal dan
Otonomi Daerah Fakultas Syariah dan Hukum Islam
Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Bone
Oleh :
DEVI HARFIANTI
NIM. 742352020052
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bergantung pada sektor pertanian. Tanah memegang peran penting dalam kehidupan
Pentingnya tanah bagi manusia tersebut maka perlu untuk memberikan kepastian
hukum atas kepemilikan tanah, perlu diusahakan tanda bukti hak oleh pemiliknya,
perekonomiannya masih bercorak agrasi bumi, air dan ruang angkasa sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa mempunyai fungsi yang amat penting untuk membangun
masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang dicita-citakan Pada zaman
modern ini, perkembangan ekonomi suatu negara Dalam rangka menjamin kepastian
hak dan atau bangsa sangat dipengaruhi oleh kepastian hukum atas tanah. UUPA
telah pengangkutan yang tersedia pada suatu negara atau bangsa yang bersangkutan.
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan
1
Penjelasan Umum atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria
1
2
mewujudkan kepastian hukum. Tanah merupakan bagian dari bumi yaitu lapisan
terluar seperti yang dijelaskan dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Pokok Agraria
yaitu “atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2
ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi yang disebut tanah, yang
dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama
dalam Pasal 33 ayat (3) menentukan bahwa: Bumi, air dan kekayaan alam yang
dari ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 maka ditetap kan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria (UUPA). Dalam
rangka menjamin kepastian hak dan kepastian hukum atas tanah UUPA telah
Pasal 19 UUPA, yang menentukan, bahwa (1)Untuk menjamin kepastian hukum oleh
2
Urip Santosa, Hukum Agraria & Hak-hak atas Tanah (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007), h. 10.
2
3
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian
yang kuat.
tersebut diatur lebih lanjut dengan PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997 tentang
Dalam UUPA juga diatur ketentuan pendaftaran tanah yang ditujukan kepada
pemegang hak atas tanah salah satunya hak milik atas tanah. Mengenai pendaftaran
Hak Milik diatur dalam Pasal 23 ayat (1) UUPA menetukan bahwa (1) Hak Milik,
demikian setiap peralihan, hapusnya dan pembebanan dengan hak-hak lain harus
Pendaftaran termaksud dalam ayat 1 merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai
hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan hak tersebut.
Maksud ketentuan Pasal 23 ayat (1) UUPA ini adalah untuk setiap terjadi nya
1997 dan sistem yang digunakan, yang pada hakikatnya sudah ditetapkan dalam
3
4
dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan dan bahwa
sistem publikasinya adalah sistem negatif, tetapi yang mengandung unsur positif.
karena akan menghasilkan surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral dan Badan
Pertanahan Nasional juga tidak lepas dari fungsi yang harus dijalankan. Fungsi Badan
Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional yang menentukan bahwa:
menyelenggarakan fungsi:
pemetaan:
4
5
kegiatan tertentu yang oleh Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 atau Peraturan
tanah dilimpahkan kepada Kantor Badan Pertanahan Propinsi maupun Kantor Badan
Pertanahan Kabupaten atau Kota. Tugas Kantor Pertanahan ditentukan dalam Pasal
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
5
6
tanah, pengurusan hak-hak atas tanah, serta pengukuran dan pendaftaran hak
atas tanah;
dengan tanah. Salah satu sengketa yang sering terjadi adalah masalah sertipikat
pertanahan yang sulit diselesaikan karena lebih dari satu sertipikat dapat diterbitkan
dalam satu bidang. Tanah yang terdapat sengketa tersebut juga menimbulkan
keresahan bagi masyarakat. Tanah tersebut tidak dapat dikelola oleh pemegang
Keadaan ini tentu sangat merugikan terutama dari segi ekonomi karena tanah
yang dihasilkan tidak produktif dan dijadikan jaminan dengan bank. Sertifikat ganda
3
Herman Hermit, Cara Memperoleh Sertipikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara Dan Tanah
Pemda Teori dan Praktek Tanah di Indonesia (Jakarta: Mandar Maju, 2004), h. 86.
6
7
adalah satu bidang tanah yang terdapat dua sertifikat tanah dan keduanya dimiliki
Sertifikat ganda atas tanah adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
karena adanya pendataan yang tidak sesuai pada saat melakukan pengukuran dan
berdampak pada penduduk pemilik tanah secara keseluruhan ataupun sebagian tanah
menyuratkan dua alas hak bidang tanah yang beda. Dengan demikian dua bidang
tanah diuraikan dengan dua sertipikat atau lebih yang terjadi tumpang tindih antara
satu dengan lainnya sehingga bagian yang tumpang tindih tersebut merupakan
sertipikat ganda. Karena sebagian tanahnya termasuk dalam sertipikat yang lain.
negara sebab aktifitas perjalanan orang dan barang terus meningkat seiring dengan
hukum yang menimpa nya. Sertipikat ganda merupakan salah satu permasalahan yang
4
Hadjon M. Philipus, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia (Surabaya: Bina Ilmu,
1987), h. 12.
5
7
8
Tanah-tanah yang sedang dalam sengketa tidak dapat dikelola oleh pihak baik
oleh pemegang sertipikat maupun pihak-pihak lainnya. Secara ekonomis tentu sangat
merugikan, sebab tanah yang memiliki sertipikat ganda tersebut tidak produktif.
sertipikat ganda tidak ditangani secara serius maka akan mengganggu stabilitas
perekonomian.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana bentuk factor penyebab terjadinya sertifikat tanah hak miik ganda
(overlapping)?