ADMINISTRASI PERTANAHAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Npp : 29.1862
Kelas : G-2
Semester : 6 (Enam)
2021
Soal :
JAWAB:
Pertanahan sebagai suatu bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak
memerlukan arah kebijakan dalam penanganannya oleh negara. Arah kebijakan
pembaruan agraria meliputi antara lain:
Hal-hal yang berkenaan dengan hukum, kebijakan, dan pedoman dalam bentuk
undang-undang, peraturan pemerintah maupun keputusan presiden menjadi
tanggung jawab pemerintah pusat sebagaimana yang ditegaskan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, yaitu mengenai:
◦ 1. penetapan persyaratan pemberian hak atas tanah;
◦ 2. penetapan persyaratan landreform;
◦ 3. penetapan standar administrasi pertanahan;
◦ 4. penetapan pedoman biaya pelayanan pertanahan; dan
◦ 5. penetapan kerangka dasar kadastral nasional.
2. Ganti rugi adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak
dalam proses Pengadaan Tanah.
4. Penilai Publik adalah penilai yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan
untuk memberikan jasa penilaian.
Besaran penilaian ganti rugi lahan atau hunian yang diambil kembali oleh negara
untuk kepentingan umum ditetapkan oleh Lembaga Pertanahan atau BPN.
Adapun, nilai ganti rugi tersebut merupakan nilai pada saat pengumuman
penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum.
Selanjutnya, penetapan besaran nilai ganti rugi dilakukan oleh Ketua Pelaksana
Pengadaan Tanah berdasarkan hasil penilaian jasa atau penilai publik.
Setelah ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, nilai ganti kerugian
tersebut menjadi dasar musyawarah menjadi dasar pemberian ganti rugi pada
pemilik tanah dan hunian.
Umumnya, besaran nilai ganti rugi tidak hanya ditentukan berdasarkan harga
pasar tanah dan nilai appraisal saja, namun juga bergantung pada NJOP dari
masing-masing wilayah.
Perlu diketahui, proses perhitungan biaya ganti rugi disesuaikan oleh keputusan
kedua belah pihak demi menjaga nilai transparansi yang baik.
Selain itu, apabila pihak merasa keberatan dengan keputusan dan nilai ganti rugi
yang tidak sesuai, maka bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri paling
lama 14 hari setelah musyawarah penetapan ganti rugi.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk kamu yang sedang menerima
penyuluhan mengenai proyek infrastruktur yang akan segera dibangun di dekat
rumah kamu.
Dapat disimpulkan jika proses ini merupakan salah satu hal kendala yang paling
menyita waktu, khususnya pada proses ganti rugi.
4. Analisa 1 kasus Pertanahan yang menasional yang terjadi yang menarik
perhatian praja.