Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI MENGHADAPI UNION BUSTING OLEH PERUSAHAAN

KEPADA SERIKAT PEKERJA SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN


TERHADAP SERIKAT PEKERJA

Nanda Putra Nurprimastya


Collecta Yves Buce
Mansurotun
Amalia

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA


Jalan Veteran Malang 65145
Telepon 0341 551611, 0341 575777 Pes. 201-202
Langsung : 0341 553898, Fax: 0341 556505
Website : http://hukum.ub.ac.id
Email penulis : nandaputranurprimastya@gmail.com

Abstrak

Abstrak
Latar Belakang seseorang.1 Sehingga perilaku sosial2
merupakan sesuatu yang penting dan
Hari ini perkembangan dunia
mempengaruhi dalam diri seorang individu
global begitu pesat, kemajuan teknologi
bermasyarakat dan berkembang dalam
dan informasi sudah menembus berbagai
lingkungnnya.
bidang sehingga perpindahan informasi
maupun teknologi kian cepat dilakukan Dengan berpijak pada dasar teori
antar daerah, negara bahkan antar benua tersebut tentunya dalam upaya pemenuhan
sekalipun. Melalui berbagai upaya kebutuhan sehari-hari utamanya ekonomi
manusia berupaya untuk menyesuaikan dan kebutuhan emosional manusia selalu
dengan kondisi dunia global ini, manusia membutuhkan manusia yang lain.
hari ini dituntut untuk menjadi manusia Ditambah dengan keterbukaan informasi
progresif (manusia yang berkemajuan). global yang juga membuat perubahan
sehingga mendorong terjadinya
Sementara jika berbicara mengenai
peningkatan arus peregerakan manusia
manusia lebih mendalam maka tidak akan
(people mobility) tidak saja dalam ruang
terlepas dari posisi manusia sebagai
lingkup domestik atau regional namun
mahkluk sosial yang kemudian akan
sudah secara internasional masifnya
merujuk pada teori Adam Smith mengenai
pergerakan manusia ini. Manusia bergerak
homo homini socius yang menjelaskan
hanya untuk mendapat pekerjaan demi
bahwa pada akhirnya setiap manusia selalu
kehidupan yang lebih baik.3 Dengan
membutuhkan manusia lain dalam setiap
adanya pekerjaan yang layak tersebut
nafas kehidupannya. Sementara dijelaskan
maka kesejahteraan dan daya beli para
pula bahwa perilaku sosial menunjukkan
1
Purnama Afrella, Amsal Amri, Peranan
kemampuan untuk menjadi orang yang Pengasuh Dalam Membina Perilaku Sosial Anak
Pada Panti Asuhan Kluet Utara Kabupaten Aceh
bermasyarakat lebih lanjut lagi, perilaku
Selatan¸http://www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP/article/
sosial adalah istilah yang digunakan untuk download/6321/2744, diakses pada tanggal 24
Februari 2018 pukul 06.15 wib.
menggambarkan perilaku umum yang 2
Menurut Thohir Luth dalam sebuah majalah yang
menulis artikel yang berjudul Mendulang Berkah,
ditunjukkan oleh individu dalam Majalah MATAHATI Lazismu Vol. 12, Februari
2018, hlm 19, menjelaskan mengenai perilaku
masyarakat, yang pada dasarnya sebagai sosial khususnya bagi umat islam dinyatakan
respons terhadap apa yang dianggap dapat bahwa di dalam era globalisasi ini menjanjikan
seribu kebaikan sekaligus sejuta keburukan. Kalau
diterima atau tidak dapat diterima oleh salah menempatkan diri. Artinya orang zaman ini
lebih suka jalan tol dengan menghalalkan segala
cara menabrak semua norma agama ketimbang
mengukur diri dengan kebenarannya.
3
M. Imam Santoso, Perspektif Imigrasi dalam
Migrasi Manusia, Pustaka Reka Cipta, Bandung,
2014, hlm. 5
rakyat akan naik. Jenis pekerjaan memang 1. Perselisihan hak;
beragam halnya, mulai dari Pegawai 2. Perselisihan kepentingan;
Negeri Sipil, Polisi, Militer, Guru, 3. Perselisihan pemutusan hubungan
Pedagang, Pengusaha, Buruh Pabrik dan kerja; dan
masih banyak lainnya. 4. Perselisihan antar serikat pekerja/
serikat buruh hanya dalam satu
Melihat fenomena akhir-akhir ini yang
perusahaan.
menjadi perhatian bersama yakni posisi
dan peran para buruh perusahaan dalam Perlu diketahui juga mengenai maksud
dunia kerja perlu mendapat perhatian dari serikat pekerja/serikat buruh yang
serius. Pekerja/buruh sendiri dalam Pasal 1 digunakan untuk membedakan dengan
angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun pengertian pekerja/buruh. Menurut
2003 tentang Ketenagakerjaan (selanjutnya Pasal 1 angka 8 Undang-Undang
disebut UU Ketenagakerjaan) disebutkan Nomor 2 Tahun 2004 tentang
bahwa “setiap orang yang bekerja dengan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk Industrial (selanjutnya disebut UU
lain”. Dari pengertian tersebut dapat PPHI) menyatakan bahwa “serikat
ditafsirkan bahwa adanya simbiosis pekerja/serikat buruh adalah organisasi
mutualisme antara pemberi kerja/ yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pengusaha dengan pekerja/buruh, dimana pekerja/buruh baik di perusahaan
ketika buruh bekerja maka pekerja/buruh maupun di luar perusahaan, yang
akan mendapatkan upah/imbalan lain bersifat bebas, terbuka, mandiri,
sementara disisi lain pemberi kerja akan demokratis, dan bertanggung jawab
mengeluarkan upah untuk buruh ketika guna memperjuangkan, membela, serta
pekerja/buruh telah melaksanakan melindungi hak dan kepentingan
pekerjaannya. pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan
Nampaknya meskipun terlihat adanya
keluarganya. Dari penjelasan tersebut
simbiosis mutualisme namun dalam
nampaknya sudah jelas perbedaan
kenyataannya masih saja terjadi banyak
antara pekerja/buruh dengan serikat
perselisihan hubungan industrial antara
pekerja/buruh, sehingga adanya serikat
pemberi kerja/pengusaha dengan pekerja
pekerja/buruh ini merupakan wadah
atau serikat pekerja. Adapun berbagai
yang berguna untuk menjamin para
perselisihan itu diantaranya :
pekerja/buruh yang dinaunginya.
Ada beberapa serikat perselisihan hak, kepentingan, pemutusan
pekerja/serikat buruh yang cukup hubungan kerja atau antar serikat pekerja/
terkenal di Indonesia diantaranya : serikat buruh dalam satu perusahaan.
SPSI, KPSI, ASPEK, APINDO dan
Dari hal tersebut tidak jarang
masih banyak berbagai serikat
keberadaan serikat pekerja/serikat buruh
pekerja/serikat buruh yang lain.
ini mengancam dan membuat perusahaan
Dimana mereka semua memiliki
kurang “nyaman” dalam membuat setiap
kewajiban yang sudah diatur dalam
kebijakan perusahaan dan melakukan
Pasal 27 Undang-Undang Nomor 21
operasi perusahaan karena selalu mendapat
Tahun 2000 tentang Serikat
perhatian dari serikat pekerja/serikat
Pekerja/Serikat Buruh (selanjutnya
buruh. Kemudian muncul sebuah sikap
disebut UU SP/SB) yakni “Serikat
antagonis dari perusahaan ketika memang
pekerja/serikat buruh, federasi dan
dianggap bahwa adanya serikat
konfederasi serikat pekerja/serikat
pekerja/serikat buruh membuat rugi
buruh yang telah mempunyai nomor
perusahaan, dimana perusahaan
bukti pencatatan berkewajiban :
melakukan Union Busting. Perlu dipahami
a. melindungi dan membela anggota bahwa Union busting adalah suatu praktek
dari pelanggaran hak-hak dan yang dilakukan oleh perusahaan atau
memperjuangkan kepentingannya; pengusaha yang berupaya untuk
menghentikan aktivitas serikat
b. memperjuangkan peningkatan
pekerja/serikat buruh di perusahaannya.
kesejahteraan anggota dan
Upaya yang dilakukan memiliki bentuk
keluarganya;
yang bervariasi dengan menggunakan
c. mempertanggungjawabkan kegiatan berbagai cara dan alasan.4
organisasi kepada anggotanya sesuai
Secara universal, union busting
dengan anggaran dasar dan anggaran
memiliki dua bentuk yang dasar. Pertama,
rumah tangga.
perusahaan dan/atau pengusaha berupaya
Dengan berbagai kewajiban diatas tersebut mencegah buruhnya untuk membangun
tentunya tidak jarang terjadi konflik atau atau bergabung dengan serikat
perselisihan dengan pemberi pekerja/serikat buruh. Tindakan ini
kerja/pengusaha yang juga perlu dilakukan agar perusahaan itu bebas
mempunyai berbagai kepentingan dengan 4
NN, UNION BUSTING, https://spn.or.id/union-
perusahaannya. Baik itu berupa busting/, diakses pada 16 April 2018 pukul 12.48
wib
melakukan eksploitasi tanpa adanya Berbagai masalah diatas yang
kontrol dari serikat pekerja/serikat buruh. membuat penulis mengangkat tema diatas,
Kedua, dilakuakn dengan cara berusaha dimana dengan adanya strategi khusus
melemahkan kekuatan serikat buruh yang (sosio-kultural) dan berlandaskan hukum
telah ada. Sanksi perusahaan bagi akan mampu mengurangi tindakan
pengurus dan anggota, intimidasi dan perusahaan dan/atau pengusaha dalam
tindakan diskriminatif merupakan hal yang sikap antagonisnya yakni melakukan
kerap kali dilakukan untuk melemahkan union busting.
serikat pekerja/serikat buruh yang ada
Pembahasan
tersebut. Dan masih banyak lagi metode-
metode atau pola dalam union busting ini, A. Macam Union Busting dan dasar

sesuai dengan perkembangan zaman dan menghadapinya

kultur perusahaan masing-masing. Dari berbagai masalah yang

Pembentukkan mengenai Union muncul maka dapat dianalisis bahwa

Busting sebenarnya sudah ada dan dijamin Praktek union busting atau

dalam Pasal 28 UU SP/SB karena hal ini pemberangusan serikat buruh, adalah

merupakan hal juga telah dijamin oleh suatu praktek di mana perusahaan atau

UUD NRI 1945 sebagai hak dasar warga pengusaha berusaha untuk menghentikan

negara untuk berkumpul dan berserikat. aktivitas serikat buruh di wilayah

Namun hal ini tetap menjadi masalah perusahaannya. Upaya perusahaan dan

ketika perusahaan dan/atau pengusaha pengusaha ini memiliki bentuk yang

mencoba melakukan union busting ini, bermacam-macam dengan menggunakan

seperti halnya yang dialami oleh Indosiar berbagai macam cara dan alasan, dari

yang pada tahun 2010 telah melakukan mengunakan cara-cara legal, illegal,

PHK ratusan karyawan dan menskorsing bahkan sampai menyewa jasa konsultan

anggota dan pengurus Sekar Indosiar, untuk melakukan praktek union

selain itu juga pernah terjadi di Suara busting tersebut.

Pembaruan, Kompas, Hotel Papandayan, Sekarang ini, praktek union busting


Hotel Grand Aquila, dan Angkasa Pura I, semakin meningkat karena adanya
5
dan Bank Mandiri. pembiaran yang dilakukan oleh pejabat
atau instansi yang seharusnya menjaga dan
5
ASH, Serikat Pekerja mengganggap union
busting merupakan tindak kejahatan yang http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b9c97
membutuhkan instrumen khusus. Sementara 6297a8f/menakertrans-diminta-keluarkan-aturan-
kalangan pengusaha menganggap hal itu masuk soal-penanganan-iunion-bustingi-, diakses pada 16
ranah perdata., April 2018 pukul 13.02 wib
mengawasi pelaksanaan hak berserikat melemahkan kekuatan serikat buruh yang
bagi buruh yang dijamin oleh konstitusi telah ada. Sanksi perusahaan terhadap
dan undang-undang 21 Tahun pengurus dan anggota serikat, intimidasi
2000 tentang serikat pekerja/serikat buruh dan tindakan diskriminatif, adalah
seperti bunyi pasal 28 ”Siapapun dilarang tindakan yang umum dilakukan untuk
menghalang-halangi atau memaksa melemahkan serikat buruh.
pekerja/buruh untuk membentuk atau tidak
A. Cara atau praktek union busting
membentuk, menjadi pengurus atau tidak
yang sering terjadi antara lain:
menjadi pengurus, menjadi anggota atau
tidak menjadi anggota dan/atau Menghalang-halangi buruh untuk

menjalankan atau tidak menjalankan bergabung di dalam serikat.

kegiatan serikat pekerja/serikat buruh Sering ditemui manajemen yang melarang


dengan cara: buruhnya bergabung di dalam serikat

1. melakukan pemutusan hubungan buruh. Selalu dipropagandakan bahwa

kerja, memberhentikan sementara, serikat tukang menuntut, membuat

menurunkan jabatan, atau melakukan hubungan kerja tidak harmonis, dan lain

mutasi; sebagainya. Intinya, mereka hendak

2. tidak membayar atau mengurangi mengatakan, serikat buruh adalah

upah pekerja/buruh; perongrong perusahaan.

3. melakukan intimidasi dalam bentuk Intimidasi.


apapun ;
Jika penghalang-halangan tidak
4. melakukan kampanye anti
berhasil, upaya lanjutan yang sering
pembentukan serikat pekerja/serikat
dilakukan adalah mengintimidasi atau
buruh”.
menakut-nakuti buruh. Saat bergabung
Secara umum, praktek union busting
dalam serikat, buruh  diancam tidak
memiliki dua bentuk dasar. Pertama,
mendapatkan promosi, tidak naik gaji,
perusahaan dan pengusaha berupaya
tidak mendapatkan bonus atau tunjangan,
mencegah buruhnya untuk membangun
tidak naik pangkat, diputus kontrak 
atau bergabung dengan serikat buruh.
kerjanya, dan lain sebagainya. Bahkan 
Tindakan ini dilakukan agar perusahaan
dalam melakukan intimidasi tersebut,
bebas melakukan eksploitasi tanpa adanya
pihak manajemen sampai mendatangi ke
kontrol dari serikat buruh. Kedua,
rumah-rumah anggota maupun pengurus
perusahaan dan pengusaha berusaha
serikat. Biasanya pihak manajemen
mengiming-imingi promosi jabatan kepada Skorsing.
pengurus maupun anggota serikat agar
Skorsing kerap diberikan kepada
mau keluar dan berkhianat dari serikat.
aktivis sebagai peringatan atas kegiatan
Memutasi pengurus atau anggota serikat yang dijalankannya. Jika skorsing
serikat. diabaikan, lazimnya pengusaha akan
meningkatkan sanksinya menjadi PHK
Untuk memecah kekuatan serikat,
sering pula dilakukan tindakan mutasi atau Pemutusan Hubungan Kerja.
pemindahan kerja secara sepihak oleh
Ini merupakan cara lama tapi masih
perusahaan kepada pengurus ataupun
menjadi tren hingga sekarang. Anggota
anggota serikat. Tujuannya jelas, selain
serikat yang sering menjadi korban dari
untuk melemahkan serikat juga untuk
modus ini adalah yang berstatus buruh
menghancurkan mental buruh. Tidak
kontrak. Dengan risiko hukum kecil dan
tanggung-tanggung, kadang mutasi
biaya murah (tidak perlu mengeluarkan
dilakukan hingga ke luar pulau. Kasus
pesangon besar), tindakan ini kerap
semacam ini umumnya dilakukan ketika
dijadikan pilihan favorit pihak manajemen.
serikat baru terbentuk atau sedang
Tujuannya yaitu, agar buruh lainnya tidak
memperjuangkan hak-hak buruh.
berani lagi bergabung dalam serikat dan
Surat Peringatan. lambat-laun serikat pun menjadi gembos.
Bahkan, ada perusahaan yang mem-PHK
Surat peringatan tergolong dalam
ketua serikat dan semua pengurus serikat
kategori sanksi ringan, tapi pihak
dengan alasan efisiensi.
manajemen akan selalu mencari celah dan
kesalahan pengurus maupun anggota Membentuk serikat boneka atau serikat
serikat untuk memberikan sanksi surat tandingan (Yellow Union).
peringatan tersebut.Tujuannya agar aktivis
Upaya ini dilakukan untuk
serikat tidak lagi bergiat dalam membela
menandingi keberadaan serikat buruh
kepentingan anggotanya. Jika surat
sejati. Tujuannya agar buruh menjadi
peringatan diabaikan, biasanya pengusaha
bingung, mau memilih serikat yang mana.
akan meningkatkan sanksinya menjadi
Serikat boneka ini umumnya dikendalikan
skorsing dan bahkan kemudian PHK. Atau
penuh oleh manajemen, termasuk orang-
diberlakukan mekanisme Surat Peringatan
orang yang menjadi pengurusnya. Cara
Ke-1, Ke-2, dan Ke-3 yang berujung pada
mengenali serikat model ini sangat
PHK.
gampang. Biasanya mereka mendapatkan
kemudahan dalam menjalankan digagalkan jika sistem organisasi sudah
aktivitasnya, sementara serikat sejati selalu berjalan dengan baik.
dihambat saat akan melakukan aktivitas.
Menolak diajak berunding tentang
Tak terkecuali tidak mendapatkan izin
PKB.
untuk melakukan rapat di kantor. Pada
beberapa kasus, serikat tandingan hanya Saat diajak berunding, pengusaha

dibentuk untuk menghancurkan serikat berdalih macam-macam. Kadang

yang ada. Setelah serikat tandingan selesai pengusaha beralasan mau memeriksa dulu

merekrut anggota, kemudian pengurusnya apakah anggota serikat sudah memenuhi

akan meninggalkan organisasi. Anggota syarat 50% + 1 dari total karyawan,

yang ada di serikat tandingan ditinggalkan kadang malah tidak mau berunding karena

begitu saja dan kebingungan menentukan di dalam perusahaan terdapat dua serikat

arah, sementara serikat yang lama bisa jadi buruh. Padahal kita tahu, serikat yang

sudah mati suri ditinggalkan anggotanya. satunya lagi adalah serikat boneka yang
selalu membeo kepada pengusaha. Semua
Membentuk pengurus tandingan dalam
itu bertujuan agar buruh tidak memiliki
serikat yang sama.
PKB.
Melakukan kudeta atas
Promosingkir.
kepengurusan yang sah merupakan jalan
untuk menggembosi serikat daripada Karena pada dasarnya buruh

membentuk serikat tandingan. Pada bekerja untuk mencapai karir terbaik,

umumnya, upaya kudeta diawali dengan pengusaha memberikan kesempatan

pencitraan negatif terhadap figur ketua promosi untuk posisi terbaik kepada

atau pengurus yang dilakukan secara pengurus serikat sebagai iming-iming.

intensif dan terstruktur, sehingga anggota Umumnya pengurus atau aktivis yang

percaya terhadap pencitraan tersebut. mendapatkan promosi mendadak dengan

Setelah itu, direkayasa agar anggota fasilitas yang menggiurkan, merasa tidak

meminta sebuah musyawarah luar biasa enak hati sehingga daya juangnya

untuk mengganti ketua dengan ketua yang menurun.

baru. Setelah sang ketua baru terpilih, pada Kriminalisasi.


umumnya tidak banyak yang dia lakukan,
Dalam menjalankan kegiatan
karena misinya memang hanya mengganti
serikat pekerja, sering ditemukan kasus di
ketua yang lama. Upaya kudeta bisa
mana pengurus atau aktivis serikat
dilaporkan pengusaha kepada kepolisian. karena buruh tidak mudah lagi dibohongi
Pasal-pasal yang kerap dituduhkan pada dan ditindas. Melihat maraknya praktek
pengurus serikat adalah ”pasal karet” atau union busting yang menimpa berbagai
”pasal sampah” dalam KUHP. Di serikat serta adanya kesamaan jenis union
antaranya pencemaran nama baik, busting yang diterapkan, bukan tidak
perbuatan tidak menyenangkan dan fitnah. mungkin saat ini pengusaha mempelajari
secara khusus strategi union busting.
Mengadu domba buruh.
Ditambah dengan kemudahan fasilitas,
Buruh mudah sekali diadu domba pengusaha tidak mengalami kesulitan
satu sama lain. Pengusaha melemparkan untuk menggelar berbagai pertemuan.
berbagai isu mulai dari isu kesejahteraan
Menyewa preman.
hingga black campaign yang mengesankan
bahwa serikat telah dibawa ke arah yang Upaya intimidasi terhadap
salah, sehingga buruh mengalami pengurus serikat tidak berhenti sampai
kebingungan. Dari kondisi ini, diharapkan dengan PHK, skorsing, surat peringatan,
muncul suatu kondisi ketakutan, yaitu kriminalisasi, tidak dipekerjakan atau
takut terbawa-bawa dan rasa apatis untuk pengurangan hak. Pada tingkatan yang
tidak lagi berjuang melalui organisasinya. lebih ekstrem, penindasan terhadap aktivis
serikat bisa juga berupa keterlibatan
Doktrin anti-serikat dipelajari juga
preman atau orang bayaran dari pihak
khusus oleh pengusaha.
perusahaan untuk melakukan kekerasan
Bukan hanya buruh yang bersatu, fisik. Hal ini dimaksudkan untuk membuat
pengusaha juga bersatu melalui berbagai pengurus atau aktivis serikat jera dan tidak
forum. Untuk pengusaha swasta kita lagi bergiat dalam kegiatan serikat. Dalam
mengenal Asosiasi Pengusaha Indonesia sidang di PHI misalnya, pernah ada
(Apindo), sementara untuk direksi BUMN pengusaha yang membawa tukang pukul
saat ini muncul Forum Komunikasi untuk menakuti-nakuti buruh yang
Direksi BUMN. Jika buruh bersatu untuk berperkara.
memikirkan berbagai strategi mendapatkan
Serikat yang ada merupakan serikat
hak anggotanya, maka pengusaha pun
kuning (yellow union), ketika buruh
pada umumnya memikirkan strategi apa
membentuk  serikat baru, pengusaha
yang tepat untuk menghancurkan serikat di
tidak mau mengakui keberadaan
perusahaannya. Keberadaan serikat yang
serikat baru.
kuat menjadi ancaman bagi pengusaha
Pada kasus tertentu, serikat yang Dalam kasus hukum yang
sudah terbentuk merupakan yellow union, melibatkan antara pengusaha dengan
yaitu serikat yang tidak berpihak pada hak serikat pekerja, biasanya pengusaha akan
dan kepentingan buruh serta cenderung menghalalkan segala macam cara agar
berpihak kepada pengusaha. Kemudian kasusnya dimenangkan, termasuk
buruh yang lain menyadari hal tersebut melakukan cara kotor dengan menyuap
dan membentuk serikat baru yang aparat penegak hukum yang sedang
berorientasi pada hak dan kepentingan menangani kasus tersebut.
buruh. Namun, pengusaha tidak mau
Dasar Menghadapi Union Busting?
mengakui keberadaan serikat tersebut.
Alasan mendasar mengapa perusahaan dan
Privatisasi Badan Usaha Milik Negara
pengusaha melakukan union
(BUMN).
busting dikarenakan mereka menganggap
Privatisasi BUMN menjadi salah bahwa keberadaan serikat buruh bisa
satu upaya untuk menggembosi serikat berpengaruh buruk bagi kelangsungan
karena melalui cara ini bisa terjadi bisnis perusahaan. Tuntutan serikat akan
perubahan kepemilikan perusahaan. upah yang layak, kondisi dan keselamatan
Dengan demikian, patut diwaspadai kerja yang sehat, serta peningkatan
apakah pemilik baru tetap akan peduli kesejahteraan bagi buruh merupakan hal
dengan adanya serikat. Belum lagi adanya yang merugikan bagi perusahaan, karena
ancaman perubahan status pegawai dari perusahaan tidak akan lagi dapat
pegawai tetap menjadi kontrak/outsourcing mengumpulkan keuntungan sebesar-
yang akan melemahkan serikat. besarnya dengan mengorbankan buruh.
Pendeknya, keberadaan serikat buruh
Menyewa jasa Konsultan.
mengganggu keleluasaan perusahaan dan
Untuk melakukan praktek union pengusaha untuk membayar upah buruh
busting, pengusaha tidak segan-segan semurah-murahnya dan menelantarkan
mengeluarkan dana yang besar untuk nasib kaum buruh.
menyewa jasa Konsultan, agar
mendapatkan strategi-strategi jitu untuk Di Indonesia, setelah disahkannya
melemahkan serikat buruh yang ada di Undang-Undang No. 21 Tahun 2000
perusahaannya. tentang Serikat Buruh, maka setiap
Menyuap aparat penegak hukum. tindakan yang dapat dikategorikan sebagai
pemberangusan serikat buruh adalah
merupakan tindak pidana yang dapat denda paling sedikit Rp 100.000.000,-
dihukum: (seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp 500.000.000,- (lima ratus juta
Bahwa Pasal 28 UU No. 21 Tahun 2000 rupiah).
tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, 2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud
menegaskan : dalam ayat (1) merupakan tindak
pidanan kejahatan.
Siapapun dilarang menghalang-halangi   
atau memaksa pekerja/buruh untuk Melawan Pemberangusan Serikat
membentuk atau tidak membentuk, buruh.
menjadi pengurus atau tidak menjadi Kebebasan berorganisasi adalah
pengurus, menjadi anggota atau tidak perubahan yang cukup signifikan dalam
menjadi anggota dan/atau menjalankan tonggak sejarah perjuangan klas buruh di
atau tidak menjalankan kegiatan serikat Indonesia.  Melalui ratifikasi Konvensi
pekerja/serikat buruh dengan cara: ILO No. 87 Tahun 1948 tentang
a. Melakukan pemutusan hubungan Kebebasan Berserikat dan Perlindungan
kerja, memberhentikan sementara, Hak untuk Berorganisasi pada 5 Juni 1998
menurunkan jabatan, atau melakukan lalu, jaminan kepada buruh akan
mutasi; kebebasan untuk mendirikan dan menjadi
b. Tidak membayar atau mengurangi anggota organisasi serikat buruh demi
upah pekerja/buruh; kemajuan dan kepastian dari kepentingan-
c. Melakukan intimidasi dalam bentuk kepentingan pekerjaan buruh yang
apapun; dilindungi baik secara internasional dan
d. Melakukan kampanye anti nasional.
pembentukan serikat pekerja/serikat Beberapa cara untuk melawan
buruh. Union Busting adalah dengan melakukan
penguatan terhadap seluruh serikat buruh.
Jo Pasal 43 UU No. 21 Tahun 2000: Penguatan yang dimaksudkan adalah
1) Barang siapa yang menghalang-halangi memperkuat pengetahuan, meningkatkan
atau memaksa pekerja/ buruh kesadaran klas buruh, sehingga mampu
sebagaimana  dimaksud dalam Pasal mengerti dan memahami siapa dirinya,
28, dikenakan sanksi pidana penjara siapa musuh klasnya. Dan didalam
paling singkat 1 (satu) tahun dan prakteknya mengerti bagaimana strategi
paling lama 5 (lima) tahun dan atau membangun organisasi yang tepat,
memperkuat, memperbesar dan buruk bagi kelangsungan bisinis.
memperluas organisasi ditengah ancaman Banyaknya tuntutan buruh baik mengenai
pemberangusan serikat buruh yang upah, kesejahteraan, jaminan kerja
semakin masif. Hanya serikat buruh sejati dianggap sebagai hal yang merugikan bagi
yang akan dapat melakukan pekerjaan pengusaha.
demikian, tidak pernah berhenti, tidak
Serikat pekerja sendiri
akan mau menyerah dan selalu melahirkan
merupakan bentuk dari kebebasan
taktik-taktik baru melawan pengusaha
berserikat. Kebebasan berserikat
serta pemerintah yang tidak berpihak
sendiri merupakan salah satu
terhadap kepentingan buruh. Selanjutnya
perubahan yang paling signifikan
adalah mengorganisasikan perlawanan
dalam tonggak sejarah perjuangan
terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak
rakyat di Indonesia. Indonesia telah
sesuai dengan aspirasi buruh.
meratifikasi Konvensi ILO Nomor
Pengorganisasian perlawanan terhadap
87 Tahun 1948 tentang Kebebasan
kebijakan ini harus secara kontinyu
Berserikat dan Perlindungan Hak
dilakukan dengan cara membangun aliansi
untuk Berorganisasi. Hal tersebut
sektoral dan multisektoral seluas mungkin,
menjadi jaminan terhadap buruh
menggunakan berbagai macam metode
bahwa buruh berhak untuk
yang efektif untuk terus mendesak
kebebasan dalam mendirikan dan
pemerintah sebagai pembuat kebijakan
menjadi anggota serikat demi
agar setahap demi setahap memperbarui
kemajuan dan kepentingan
kebijakan perburuhan di Indonesia.
pekerjaan mereka. Dengan
B. Metode dalam Menghadapi Union diratifikasi konvensi tersebut maka
Busting kebebasan ini dilindungi secara
internasional. Jaminan kebebasan
Union Busting sendiri tidak terjadi
ini meliputi:
begitu saja tanpa ditopang oleh kebijakan
1. Kebebasan mendirikan
lainnya. Adanya ketentuan mengenai
organisasi tanpa harus
perjanjian kerja jangka pendek
meminta persetujuan dari
(outsourcing) sering dijadikan modus
institusi publik yang ada serta
dalam melakukan union busting. Union
tidak adanya larangan untuk
busting sendiri biasanya dilakukan oleh
mendirikan lebih dari satu
perusahaan dengan dasar alasan bahwa
organisasi di satu perusahaan,
serikat buruh dianggap dapat berpengaruh
atau institusi publik, atau 3. Mandiri secara finansial dan
berdasarkan pekerjaan, memiliki perlindungan atas
cabang-cabang dan kegiatan aset-aset dan kepemilikan
tertentu ataupun serikat pekerja mereka.
nasional untuk tiap sektor yang 4. Bebas dari ancaman pemecatan
ada. dan skorsing tanpa proses
2. Kebebasan untuk bergabung hukum yang jelas atau
dengan organisasi yang mendapatkan kesempatan
diinginkan tanpa mengajukan untuk mengadukan ke badan
permohonan terlebih dahulu. hukum yang independen dan
3. Kebebasan mengembangkan tidak berpihak.
hak-hak di atas tanpa 5. Bebas mendirikan dan
pengecualian apapun, apakah bergabung dengan federasi
itu pekerjaan, jenis kelamin, ataupun konfederasi sesuai
suku, kepercayaan, kebangsaan dengan pilihan mereka serta
dan keyakinan politik. bebas pula untuk berafiliasi
Selain itu dalam Konvensi dengan organisasi pekerja
ILO Nomor 87 Tahun 1948 internasional. Kebebasan
tentang Kebebasan Berserikat dan federasi dan konfederasi ini
Perlindungan Hak untuk juga dilindungi, sama halnya
Berorganisasi juga menjamin dengan jaminan yang diberikan
perlindungan bagi serikat buruh, kepada organisasi pekerja.
perlindungan tersebut antara lain:
Adanya jaminan hukum
1. Bebas menjalankan fungsi
yang diberikan tersebut diharapkan
organisasi, termasuk untuk
dapat mencegah terjadinya praktik
melakukan negosiasi dan
Union Busting. Namun
perlindungan akan
kenyataannya, praktik tersebut
kepentingan-kepentingan
masih terjadi dan semakin massif.
pekerja.
Hal ini tidak terlepas dari peran
2. Menjalankan AD/ART dan
negara yang terkesan membiarkan.
aturan lainnya, memilih
Negara dianggap berpihak kepada
perwakilan mereka, mengatur
pengusaha yang dilakukan melalui
dan melaksanakan berbagai
berbagai institusinya.
program aktivitasnya.
Upaya yang dapat dengan pengusaha, perundingan
dilakukan oleh kaum buruh sendiri tripartit seperti mediasi, bahkan
dapat dilakukan dengan sampai ke Pengadilan Hubungan
memberikan desakan kepada Industrial, meskipun fokus
institusi-institusi negara yang utamanya bukan penyebab
berperan dalam bidang pemberangusannya.6
ketenagakerjaan. Hal ini dapat Upaya menghadapi
dilakukan dengan berkumpul, pemberangusan serikat pekerja
berdiskusi, menggalang persatuan harus menggandeng aktor di luar
kaum buruh, melakukan aksi, pekerja agar langkah serikat
demonstrasi dan pemogokan kerja. pekerja setidaknya mendapat
Dalam mencegah Union dukungan. Hanya saja, dalam
Busting, diperlukan adanya penelitian lapangan, dukungan
hubungan kooperatif antara serikat semacam itu tidak ada. Jika
buruh dengan pengusaha. Dalam pemberangusan serikat pekerja
hal ini peran serikat buruh adalah semacam itu tidak mendapatkan
sebagai mitra dan memiliki perhatian dalam arti respons yang
tanggung jawab yang sama dengan memadai, bukan hanya dari
perusahaan untuk mencapai solusi pekerja, tetapi juga dari
yang kooperatif dalam pemerintah, maka keberadaan
memecahkan masalah, saling serikat pekerja tidak akan
berbagi informasi, dan mencari signifikan karena peran dan
pemecahan yang intergratif. Guna fungsinya akan terus tergerus.7
melaksanakan kegiatan di dunia Union Busting dapat dihadapi
industri juga, diperlukan dengan mengefektifkan peran
perpaduan antara semua sarana pegawai pengawas
yang telah disepakati secara jujur ketenagakerjaan agar Union
dan terbuka. Busting tidak terjadi.
Dalam praktik, serikat
buruh selalu mendampingi anggota
atau sesama pengurus yang
terkena tindakan Union Busting. 6
Ari Hernawan dan Murti Pramuwardhani D..
Pendampingan ini dimulai sejak 2013. Pemberangusan Serikat Pekerja di Daerah
Istimewa Yogyakarta, Yustisia Vol.2 No. 2. Hlm 28.
melakukan perundingan bipartit 7
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai