Anda di halaman 1dari 126

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SEMEN INDONESIA

Disusun oleh :

Margareta Juanita (1651039)

Ajeng Mutia Dzaldzalbella (1651135)

Olga Bremila Agita(1651903)

Resty (1751115)

Bella(

Saur Artini Sinaga (1751090)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2020
Profil Perusahaan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang sebelumnya bernama PT Semen Gresik


(Persero Tbk) merupakan perusahaan yang berdiri pada 7 Agustus 1957. Pada tanggal 20
Desember 2012, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk resmi berganti nama dari sebelumnya
bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri
persemenan. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya sehingga menjadikannya BUMN pertama yang go public dengan menjual 40
juta lembar saham kepada masyarakat Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI
73% dan masyarakat 27%.

Maksud dan tujuan perursahaan adalah menjalankan usaha di bidang persemenan,


meliputi kegiatan memproduksi dan mendistribusikan produk semen serta produk hilir
semen. Seiring dengan perkembangan usahanya, saat ini PT Semen Indonesia telah
merambah ke berbagai bisnis lainnya yang utamanya masih berkaitan dengan bidang
persemanan dan bisnis penunjang lainnya. Area operasiona SIG meliputi Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa
Barat, dan Vietnam. Produk PT Semen Indonesia (Persero), antara lain

1. Semen Portland
Semen ini diklasifikasikan berdasarkan peruntukan (pemakaian umum dan konstruksi
khusus) dan pemakaian (darat, pantai, laut, rawa, bawah tanah, dalam air)

2. Semen Khusus
SIG memproduksi Special Blended Cement (SBC) yang digunakan di mega proyek
jembatan Suramadu dan juga semen semen seperti:
a. Super Masonry Cement (SMC)
b. Oil Well Cement (OWC)

3. Mortar
Mortar merupakan produk SIG yang digunakan untuk kontruksi dinding

a. Mortar pasangan
b. Mortar plesteran
c. Mortar acian

4. Beton
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan layanan jasa non-semen,
diantaranya sebagai berikut.

1. Logistik
2. Produksi beton siap pakai
3. Perdagangan bahan bangunan
4. Jasa penambangan
5. Produksi kantong
6. Kawasan industri
7. Property
8. Sistem informasi
9. Pengelolaan limbah industri (Nathabumi)
10. International Trading
Analisis Rasio

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

1. Likuiditas
1. Rasio Lancar (current ratio)
aset lancar 13801819
 2017 = = 1.57
kewajibanlancar 8803577
aset lancar 16091024
 2018 = = 1.97
kewajibanlancar 8179819
aset lancar 16658531
 2019 = = 1.36
kewajibanlancar 12240252
Menunjukkan setiap utang lancar yang ditanggung oleh aset lancar. Misal, tahun 2017
artinya setiap Rp 1 utang lancar ditanggung oleh Rp 1,57 aset lancar. Rasio lancar
pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,4 di tahun 2018, peningkatan ini
berasal dari meningkatnya aset lancar. Sementara, di tahun 2019 mengalami
penurunan sebesar 0,61 yang disebabkan oleh peningkatan signifikan pada kewajiban
lancar perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin terjamin utang
perusahaan kepada kreditur. Jika kewajiban lancarnya lebih besar dibandingkan aset
lancarnya maka perusahaan dikatakan mengalami kesulitan dalam melunasi utang
jangka pendeknya apabila rasio lancar menunjukkan angka di bawah 1. Artinya, pada
tahun 2017, 2018, dan 2019 PT Semen Indonesia perusahaan ini baik karena mampu
melunasi utang dengan aset lancar yang dimiliki. Terlihat dari hasil rasio yang lebih
dari 1.
2. Rasio cepat (acid test ratio)
aset lancar− persediaan 13801819+ 3,686,332
 2017 = = 1.15
kewajibanlancar 8803577
aset lancar− persediaan 16091024+3,544,142
 2018 = = 1.53
kewajibanlancar 8179819
aset lancar− persediaan 16658531+ 4,641,646
 2019 = = 0.98
kewajibanlancar 12240252
Meninjukkan setiap utang lancar yang ditanggung oleh aset lancar selain persediaan.
Misal, tahun 2017 artinya setiap Rp 1 utang lancar ditanggung oleh Rp 1,15 aset
lancar. Rasio cepat pada tahun 2017 sebesar 1,15 mengalami peningkatan sebesar
0,38 di tahun 2018 yang disebabkan karena meningkatnya nilai aset lancar. Namun,
mengalami penurunan sebesar 0,55 pada tahun 2019 yang disebabkan oleh
peningkatan kewajiban lancar yang cukup signifikan yaitu sebesar 4.060.433. Rasio
cepat menunjukkan kapasitas perusahaan agar tetap beroperasi dan bertahan dalam
kondisi keuangan yang baik atau buruk. Perusahaan terbilang baik pada tahun 2017
dan 2018 karena memiliki rasio lebih dari 1 dan mengalami peningkatan rasio cukup
signifikan namun, pada tahun 2019 perusahaan memiliki kesulitan dalam membayar
utang dengan aset lancar setelah dikurangi persediaan karena nilai rasio menunjukkan
kurang dari 1.
3. Waktu penagihan (collection period)
piutang rata−rata
1,665,005
 2017 penjualan = = 20 hari
77,260
360
piutang rata−rata
1,986,572
 2018 penjualan = = 23 hari
85,243
360
piutang rata−rata
2,286,530
 2019 penjualan = = 20 hari
112,134
360
Periode penagihan piutang usaha pada tahun 2017 adalah 20 hari, di tahun 2018
adalah 23 hari, dan tahun 2019 adalah 20 hari. Jika dilihat dari lama hari yang baik
untuk menjual persediaan, maka pada tahun 2017 itu dikatakan baik karena tidak
lebih dari 70 hari, lalu pada tahun 2018 dan 2019 juga dikatakan baik karena jumlah
hari nya tidak melebihi target yaitu di tahun 2018 adalah 23 hari dengan target 59
hari, dan pada tahun 2019 adalah 20 hari dengan target 68 hari.
4. Jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory)
persediaan rata−rata
1,228,777
 2017 harga pokok penjualan = = 70 hari
17,660
360
persediaan rata−rata
1,181,381
 2018 harga pokok penjualan = = 59 hari
20,085
360
persediaan rata−rata
1,547,215
 2019 harga pokok penjualan = = 68 hari
22,738
360
Menunjukkan jumlah hari yang wajar untuk digunakan dalam menjual persediaan.
Jadi di tahun 2017 jumlah hari yang wajarnya adalah 70 hari, di tahun 2018 adalah 59
hari, dan di tahun 2019 adalah 68 hari. Jika ternyata melebihi jumlah hari tersebut
maka akan dikatakan kurang baik.

2. Struktur Modal dan Solvabilitas


1. Total utang terhadap ekuitas (total debt to equity)
total kewajiban 19,022,618
 2017 = = 0.67
ekuitas pemengang saham 28,521,975
total kewajiban 18,168,521
 2018 = = 0.58
ekuitas pemengang saham 31,192,085
total kewajiban 43,915,143
 2019 = = 1.36
ekuitas pemengang saham 32,276,815
Dilihat dari 3 tahun ini, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017 merupakan untuk
tiap $1 pendanaan ekuitas terdapat $0.67 pendanaan dari kreditur, pada tahun 2018
untuk $1 pendanaan ekuitas terdapat $0.58 pendanaan dari kreditur, dan tahun 2019
untu $1 pendanaan ekuitas terdapat $1.36 pendanaan dari kreditur. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2019 lah yang paling bagus karena rasionya yang
paling besar.
2. Utang jangka panjang terhadap ekuitas (long term debt to equity)
kewajiban jangka panjang 10,219,041
 2017 = = 0.36
ekuitas pemengang saham 28,521,975
kewajiban jangka panjang 9,988,702
 2018 = = 0.32
ekuitas pemengang saham 31,192,085
kewajiban jangka panjang 31,674,891
 2019 = = 0.98
ekuitas pemengang saham 32,276,815
Hasil rasio ini mengungkapkan bahwa tahun 2017 terdapat $0.36 pendanaan jangka
panjang dari kreditur untuk tiap $1 pendanaan ekuitas, pada 2018 terdapat $0.32
pendanaan dari kreditur, dan tahun 2019 $0.98 pendanaan dari kreditur. Maka pada
tahun 2019 lah yang paling bagus.
3. Kelipatan bunga dihasilkan (times interest earned)
laba sebelum pajak danbeban bunga 2,746,546+703,520
 2017 = = 4.90
beban bunga 703,520
laba sebelum pajak danbeban bunga 4,104,959+1,019,255
 2018 = = 5.03
beban bunga 1,019,255
laba sebelum pajak danbeban bunga 3,195,775+ 824,542
 2019 = = 4.88
beban bunga 824,542
Rasio ini adalah rasio antara laba perusahaan sebelum bunga dengan pembayaran
bunga. pada tahun 2017 adalah 4.90 kali, tahun 2018 adalah 5.03 kali, dan tahun 2019
adalah 4.88 kali bunga tetap yang menjadi komitmennya. Rasio ini menunjukkan
bahwa PT. Semen Indonesia tidak menemui hambatan dalam memenuhi komitmen
beban tetapnya. Disini terlihat bahwa bunga yang dihasilkan dikatakan normal karena
rasionya memiliki angka yang stabil.

3. Tingkat Pengembalian Investasi


1. Tingkat pengembalian asset (return on assets)
laba bersih setelah pajak 1,650,006
 2017 = = 4%
rata−rata total aset 46,647,773
laba bersih setelah pajak 3,085,704
 2018 = = 6%
rata−rata total aset 49,926,243
laba bersih setelah pajak 2,371,233
 2019 = = 4%
rata−rata total aset 65,295,452
Untuk setiap rupiah dalam aset, perusahaan dapat menghasilkan profit sebesar 3.54%
di tahun 2017 dan di tahun 2018 6.18%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan profit lebih besar dengan aset yang dimiliki. Peningkatan
disebabkan oleh peningkatan laba bersih. Sementara, pada tahun 2019 mengalami
penurunan ke 3.63% yang disebabkan turunnya laba bersih dan total aset meningkat
secara signifikan.
2. Tingkat pengembalian saham biasa (return on common equity)
laba bersih 1,650,006
 2017 = = 5%
rata−rata total ekuitas 30,310,212
laba bersih 3,085,704
 2018 = = 10%
rata−rata total ekuitas 31,330,674
laba bersih 2,371,233
 2019 = = 7%
rata−rata total ekuitas 33,253,620
Rasio sebesar 5.44% pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tingkat return
(penghasilan) yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan
adalah sebesar 5.44%. Semakin tinggi return yang diperoleh maka kedudukan atau
posisi pemilik perusahaan semakin baik. Kedudukan pemilik perusahaan semakin
baik pada tahun 2018 karena mengalami peningkatan ke 9.85% yang disebabkan oleh
peningkatan laba bersih dan peningkatan total ekuitas. Namun, mengalami penurunan
di tahun 2019 ke 7.13% karena terjadi penurunan laba bersih sebesar 714.471.
4. Kinerja Operasi
1. Margin laba kotor (gross profit margin)
penjualan−harga pokok penjualan 27,813,664−6,357,477
 2017 = =
penjualan 27,813,664
77.14%
penjualan−harga pokok penjualan 30,687,626−7,230,474
 2018 = =
penjualan 30,687,626
76.44%
penjualan−harga pokok penjualan 40,368,107−8,185,788
 2019 = =
penjualan 40,368,107
79.72%
Rasio ini merefleksikan kinerja operasi PT. Semen Indonesia yang luar biasa ditengah
lingkungan persaingan yang tinggi. Pada tahun 2017 rasionya adalah 77.14%, tahun
2018 adalah 76.44%, dan di tahun 2019 adalah 79.72%. Hal ini menunjukkan
kemampuan permanen PT. Semen Indonesia untuk menjual jauh di atas biaya
produksi meski di tengah situasi pasar produk konsumen yang sangat kompetitif.
Maksudnya adalah pada tahun 2019 terbaik diantara 2 tahun sebelumnya karena
mendapatkan laba kotor yang paling besar.

2. Margin laba operasi (operating profit margin)


laba operasi 218,067
 2017 = = 0.78%
penjualan 27,813,664
laba operasi 107,374
 2018 = = 0.35%
penjualan 30,687,626
laba operasi 91,964
 2019 = = 0.23%
penjualan 40,368,107
Laba operasi digunakan untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba operasi yang
dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Pada tahun 2017-2019 berturut-turut adalah
0.78%, 0.35%, dan 0.23%. Disini dapat dilihat bahwa yang paling bagus adalah tahun
2017 karena paling tinggi. Tahun berikutnya semakin menurun dikarenakan laba
operasinya juga semakin mengecil walaupun penjualan semakin meningkat.
3. Margin laba bersih (net profit margin)
laba bersih 1,650,006
 2017 = = 6%
penjualan 27,813,664
laba bersih 3,085,704
 2018 = = 10%
penjualan 30,687,626
laba bersih 2,371,233
 2019 = = 6%
penjualan 40,368,107
Rasio sebesar 5.93% pada tahun 2017 menunjukkan bahwa laba bersih sesudah pajak
yang dicapai adalah sebesar 5.93% dari penjualan. Rasio ini mengalami peningkatan
di tahun 2018 ke 10.06% karena terdapat peningkatan laba bersih dan penjualan.
Sementara, pada tahun 2019 mengalami penurunan ke 5.87% yang disebabkan oleh
penurunan laba bersih walaupun penjualan mengalami kenaikan. Semakin tinggi laba,
semakin baik operasi perusahaan.

5. Pemanfaatan Aset (Asset Utilization)


1. Perputaran kas (cash turnover)
penjualan 27,813,664
 2017 = = 22.94
rata−rata kas dan setara kas 1,212,587
penjualan 30,687,626
 2018 = = 17.55
rata−rata kas dan setara kas 1,748,577
penjualan 40,368,107
 2019 = = 30.66
rata−rata kas dan setara kas 1,316,816
Menunjukkan perputaran kas, pada tahun 2017 adalah 22.94, pada tahun 2018 17.55,
dan pada tahun 2019 adalah 30.66. Hasil paling baik adalah pada tahun 2019 karena
menunjukkan rasio yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mampu melakukan perputas aset dengan baik.

2. Perputaran piutang usaha (account receivable turnover)


penjualan 27,813,664
 2017 = = 17 kali
rata−rata piutang usaha 1,665,005
penjualan 30,687,626
 2018 = = 15 kali
rata−rata piutang usaha 1,986,572
penjualan 40,368,107
 2019 = = 18 kali
rata−rata piutang usaha 2,286,530
Menunjukkan tingkat perputaran piutang. Semakin tinggi perputaran piutang suatu
perusahaan maka semakin baik. Pada tahun 2017 perputaran piutang sebesar 16.70
kali dan mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi 15.45. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya penjualan yang diiringi dengan peningkatan piutang usaha. Pada tahun
2019, perputaran piutang mengalami peningkatan kembali ke 17.65 hal ini
dikarenakan penjualan mengalami peningkatan yaitu sebesar 9.680.481 walaupun
piutang juga mengalami peningkataan, tetapi penjualan mengalami peningkatan yang
jauh sangat besar.
3. Perputaran persediaan (inventory turnover)
harga pokok penjualan 6,357,447
 2017 = = 5 kali
rata−rata persediaan 1,228,777
harga pokok penjualan 7,230,474
 2018 = = 6 kali
rata−rata persediaan 1,181,381
harga pokok penjualan 8,185,788
 2019 = = 5 kali
rata−rata persediaan 1,547,215
Mengukur tingkat perputaran persediaan perusahaan dalam mengelola persediaan.
Pada tahun 2017 perputaran persediaan sebesar 5.17 kali menunjukkan bahwa
persediaan berputar sebanyak 5.17 kali setahun dan mengalami peningkatan di tahun
2018 menjadi 6.12. Sementara, tahun 2019, perputaran persediaan kembali ke 5.29
kali. Semakin tinggi, maka semakin efektif manajemen mengelola persediaan.
Perusahaan kurang baik karena kurang efektif dalam mengelola persediaan di tahun
2019.
4. Perputaran modal kerja (working capital turnover)
penjualan 27,813,664
 2017 = = 2.78
rata−rata modal kerja 10,015,344
penjualan 30,687,626
 2018 = = 2.82
rata−rata modal kerja 10,871,772
penjualan 40,368,107
 2019 = = 3.57
rata−rata modal kerja 11,297,308
Pada tahun 2017-2019 berturut-turut selalu mengalami kenaikan yaitu 2.78, 2.82,
daan 3.57. Ini membuktikan bahwa setiap tahun perusahaan mendapatkan modal kerja
yang bagus.

5. Perputaran aset tetap (PPE turnover)


penjualan 27,813,664
 2017 = = 6.05
rata−rata aset tetap 4,600,606
penjualan 30,687,626
 2018 = = 5.72
rata−rata aset tetap 5,363,675
penjualan 40,368,107
 2019 = = 7.27
rata−rata aset tetap 5,552,844
Pada tahun 2017 berada di angka 6.05, tahun 2018 di angka 5.72, dan di tahun 2019 di
angka 7.27. Pada tahun 2018 mengalami penurunan karena walaupun penjualannya
naik, tapi aset tetapnya juga ikut naik lumayan banyak dari tahun sebelumnya. dan
pada tahun 2019 mengalami kenaikan karena penjualan yang dihasilkan naik
9.680.481 dan aset tetapnya tidak mengalami kenaikan yang banyak.
6. Perputaran total aset (total asset turnover)
penjualan 27,813,664
 2017 = = 1.70
rata−rata total aset 16,356,217
penjualan 30,687,626
 2018 = = 1.81
rata−rata total aset 16,927,945
penjualan 40,368,107
 2019 = = 1.52
rata−rata total aset 26,602,356
Perputaran total aset yang baik adalah pada tahun 2018 karena menunjukkan angka
yang paling tinggi. Pada tahun 2019 mengalami penurunan lagi karena total aset yang
dihasilkannya membludak menjadi sangat besar.

6. Ukuran Pasar (Market Measure)


 Rasio harga terhadap laba (price-to-earning ratio)
harga pasar per lembar saham 9,914
 2017 = = 29.16
laba per saham 340
harga pasar per lembar saham 12,721
 2018 = = 24.51
laba per saham 519
harga pasar per lembar saham 10,885
 2019 = = 27.01
laba per saham 403
rasio valuasi harga per saham perusahaan saat ini dibandingkan dengan laba bersih
per sahamnya. Price to Earning Ratio ini merupakan rasio yang sering digunakan
untuk mengevaluasi investasi prospektif. Rasio ini juga digunakan untuk membantu
investor dalam pengambilan keputusan apakah akan membeli saham perusahaan
tertentu.
Pada PT. Semen Indonesia ini yang paling bagus adalah pada tahun 2017 di angka
29.16. Di tahun 2018 mengalami penurunan di angka 24.51. Dan di tahun 2019 naik
kembali ke angka 27.01. Semakin tinggi akan semakin baik karena menunjukkan
pertumbungan penjualannya.
 Hasil laba (earning yield)
laba per saham 340
 2017 = = 3.43%
harga pasar per lembar saham 9,914
laba per saham 519
 2018 = = 4.08%
harga pasar per lembar saham 12,721
laba per saham 403
 2019 = = 3.70%
harga pasar per lembar saham 10,885
Analisis
 Hasil deviden (dividend yield)
dividen tunai per saham 304.90
 2017 = = 3.08%
harga pasar per lembar saham 9,914
dividen tunai per saham 135.82
 2018 = = 1.07%
harga pasar per lembar saham 12,721
dividen tunai per saham 207.63
 2019 = = 1.91%
harga pasar per lembar saham 10,885
Dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang memberikan dividend yield tinggi, harga sahamnya akan mengalami
kenaikan terutama saat menjelang pengumuman dividen. dividend yield, karena ini
berkaitan dengan harga saham yang kita miliki. Lebih baik hasil dividen yang lebih
tinggi daripada tingkat pembayaran dividen, karena kita tentunya lebih menyukai
perusahaan yang memberikan tingkat return yang lebih besar.
Menurut perhitungan, tahun 2017 adalah paling baik karena paling besar yaitu 3.08%,
sedangkan di tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan menjadi 1.07% dan 1.91%.
 Tingkat pembayaran dividen (dividend payout rate)
dividen tunai per saham 304.90
 2017 = = 89.68%
laba per saham 340
dividen tunai per saham 135.82
 2018 = = 26.17%
laba per saham 519
dividen tunai per saham 207.63
 2019 = = 51.52%
laba per saham 403
Seluruh laba perusahaan dibagi pada pemegang sahamnya. Perusahaan yang besar dan
mapan biasanya cenderung memiliki DPR yang besar. Umumnya perusahaan yang
DPR tinggi memiliki jumlah kas yang besar, sehingga perusahaan tidak lagi
membutuhkan laba untuk ditahan. DPR yang kecil umumnya adalah perusahaan yang
sedang dalam masa ekspansi, sehingga membutuhkan dana untuk membiayai
ekspansi.
Pada tahun 2017 sangat bagus karena memperoleh perhitungan sebesar 89.68%
membuktikan kemampuan perusahaan untuk memberikan laba kepada pemegang
sahamnya. Di tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 26.17% dikarenakan dividen
yang dihasilkan juga turun drastis. Sedangkan di tahun 2019 rasionnya kembali naik
ke 51.52% dikarenakan dividennya juga naik.
 Harga terhadap nilai buku (price-to-book)
harga pasar per lembar saham 9,914
 2017 = = 1.96
nilai buku per lembar saham 5,065
harga pasar per lembar saham 12,721
 2018 = = 2.31
nilai buku per lembar saham 5,498
harga pasar per lembar saham 10,885
 2019 = = 1.91
nilai buku per lembar saham 5,713
Digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan
dengan nilai bukunya. Artinya harga saham sudah tumbuh sebesar x kali lipat
dibandingkan kekayaan bersih suatu perusahaan. Dengan kata lain, harga saham
tersebut x kali lipat lebih mahal dari modal bersihnya.
Pada tahun 2017 sebesar 1.96kali, tahun 2018 sebesar 2.31kali, dan tahun 2019
sebesar 1.91kali. Jika dibandingkan yang paling bagus adalah tahun 2018, tapi untuk
keseluruhan sudah bagus karena lebih dari 1kali kelipatannya.
Dana Pensiun

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan
Pensiunan merupakan masa dimana para karyawan telah menginjak masa tidak
produktif bagi suatu perusahaan. Pensiun usia 56 tahun telah ditetapkan berbagai perusahaan,
misalnya PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Hal ini disebabkan karena semakin berlanjutnya
usia 56 ke atas, maka individu tersebut menginjak pada masa pra-lansia. Pada masa pra-lansia
inilah akan mengalami proses yang mengubah keadaan sehat menjadi berangsur-angsur
lemah dengan berkurangnya cadangan kemampuan sistem fisiologis dan kerentanan terhadap
penyakit dan diikuti kematian. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada
kemunduran kesehatan fisik dan psikis. Perubahan inilah yang menyebabkan setiap
pensiunan melakukan penyesuaian diri dari keadaan sebelum dan sesudah pension, . Maka
terbentuk suatu strategi cara bertahan hidup atau yang dinamakan mekansime survival.
Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitaif dan bersifat deskriptif. Penilitian skripsi
mekansime Survival Pensiunan Semen Gresik ini menggunakan teori Clark (1986) Informal
social support network, Flexible household composition, Multiple sources of income,
Unauthorized land use squatting.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya penyesuaian diri oleh para pensiunan
dalam bidang ekonomi maupu sosial. Dalam penyesuaian diri inilah mengakibatkan adanya
rangsangan bagi pensiunan untuk melakukan bagaimana cara bertahan hidup atau Mekanisme
Survival. Dalam segi ekonomi, adanya pemenuhan kebutuhan untuk melakukan suatu
pekerjaan setelah pensiun digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga, adanya
anggota keluarga yang sakit, anak yang masih sekolah, maupun untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri dalam bidang kesehatan maupun kebutuhan lainnya. Dalam segi sosial,
berkaitan dengan status sosialnya yang berkaitan dengan jabatan karyawan. Selian itu adanya
eksistensi diri yang ingin dijaga oeh para pensiunanan setelah status karyawan berubah
menjadi pensiunan.

Keyword: Pensiunan, Penyesuaian Diri, Mekanisme Survival

 Sejarah Singkat

Dana Pensiun Semen Gresik merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Karyawan
PT. Semen Gresik (Persero) yang dibentuk berdasarkan :
 Akta Notaris Goesti Djohan Nomor 280 tanggal 27 Maret 1974, Persetujuan Menteri
Nomor B 7774/DJM/111.5/12/1976 tanggal 18 Desember 1976.

disesuaikan dengan Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya, dengan


nama Dana Pensiun Semen Gresik, dan telah disahkan berdasarkan :

 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP –


003/KM.17/1999 tanggal 11 Januari 1999.

terakhir disahkan berdasarkan :

 Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-


2776/NB.1/2014 tanggal 20 Oktober 2011

 Stuktur organisasi
SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.

SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK

Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014

TENTANG

PERATURAN DANA PENSIUN DARI

DANA PENSIUN SEMEN GRESIK

DIREKSI
Menimbang :

a. bahwa sebagai salah satu upaya untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup dari tahun ke
tahun yang semakin meningkat, dipandang perlu untuk menaikkan manfaat pensiun;
b. bahwa sejalan dengan tujuan tersebut di atas, pengaturan mengenai kenaikan manfaat
pensiun perlu disempurnakan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
maka Peraturan Dana pensiun dari Dana Pensiun Semen Gresik perlu disesuaikan dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tanggal 20 April 1992 tentang Dana Pensiun;
2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tanggal 30 Nopember 1992 tentang
Dana Pensiun Pemberi Kerja dan peraturan pelaksanaannya;
4. Anggaran Dasar PT Semen Gresik (Persero) Tbk. sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Akta Nomor 115 tanggal 20 Desember 2012 dibuat di hadapan Hana Tresna
Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta;
5. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Semen Gresik (Persero)
Tbk. sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 115 tanggal 20 Desember 2012 dibuat
di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta.

Menetapkan :

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO)

TBK. TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN

SEMEN GRESIK

PENGERTIAN

Pasal 1
Dalam Peraturan Dana Pensiun ini yang dimaksud dengan :

1. Pendiri adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

2. Pemberi Kerja adalah Pendiri.

3. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Semen Gresik.

4. Pengurus adalah Pengurus Dana Pensiun.

5. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Dana Pensiun.

6. Penerima Titipan adalah Bank yang menyelenggarakan jasa penitipan sebagaimana


dimaksud dalam Undang-undang tentang perbankan.

7. Peraturan Dana Pensiun adalah Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Semen Gresik.

8. Karyawan adalah Karyawan Tetap yang telah diangkat sesuai peraturan Pendiri.

9. Peserta adalah Karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana
Pensiun dan telah terdaftar pada Dana Pensiun.

10. Pensiunan adalah Peserta yang telah menerima pembayaran manfaat pensiun menurut
Peraturan Dana Pensiun.

11. Pensiun ditunda adalah hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja
sebelum mencapai usia pensiun normal yang ditunda pembayarannya sampai pada saat
peserta pension sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun.

12. Manfaat Pensiun Normal adalah manfaat pensiun bagi peserta, yang mulai dibayarkan
pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.

13. Manfaat Pensiun Dipercepat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila
peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.

14. Manfaat Pensiun Cacat adalah manfaat pensiun bagi peserta, yang dibayarkan bila peserta
menjadi cacat.

15. Janda/Duda adalah isteri/suami yang sah dari Peserta/Pensiunan yang meninggal dunia
dan telah terdaftar pada Dana Pensiun, sebelum Peserta berhenti bekerja atau meninggal
dunia atau pension
16. Anak adalah semua anak yang sah dari Peserta/Pensiunan yang telah terdaftar pada Dana
Pensiun, sebelum Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau pensiun.

17. Pihak Yang Berhak adalah Janda/Duda, Anak, atau Pihak Yang Ditunjuk.

18. Pihak Yang Ditunjuk adalah orang yang ditunjuk oleh Peserta dan telah terdaftar pada
Dana Pensiun, sebelum Peserta pensiun atau meninggal dunia, dalam hal Peserta tidak
menikah dan tidak mempunyai anak.

19. Penghasilan Dasar Pensiun adalah Gaji Dasar Pensiun terakhir, yang dijadikan dasar
untuk perhitungan besarnya iuran pensiun dan/atau manfaat pensiun Peserta.

20. Gaji Dasar Pensiun adalah hasil penjumlahan antara Gaji Dasar dengan Tunjangan
Pengabdian terakhir sesuai dengan peraturan Pendiri.

21. Gaji Dasar adalah hasil perkalian antara nilai dasar dengan indeks yang berlaku sesuai
dengan peraturan Pendiri.

22. Masa Kerja adalah masa kerja Peserta yang diperhitungkan sebagai masa kerja untuk
penentuan besarnya manfaat pensiun.

23. Masa Kepesertaan adalah masa sejak peserta terdaftar sebagai peserta dana pensiun
sampai dengan peserta berhenti bekerja, meninggal dunia atau pensiun.

24. Nilai Sekarang adalah nilai pada satu tanggal tertentu dari pembayaran-pembayaran yang
akan dilakukan setelah tanggal tersebut, yang dihitung dengan mendiskonto pembayaran atau
pembayaran termaksud secara aktuaria berdasarkan asumsi tingkat bunga dan tingkat
probabilitas tertentu untuk terjadinya pembayaran atau pembayaran termaksud.

25. Cacat adalah cacat total dan tetap yang dinyatakan oleh dokter Pemberi Kerja sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang menyebabkan Karyawan tersebut tidak
mampu lagi melakukan pekerjaan yang memberikan penghasilan yang layak sesuai
pendidikan, keahlian, ketrampilan dan pengalamannya.

26. Undang-undang Dana Pensiun adalah Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang
Dana Pensiun Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

28. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam Undangundang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Dana Pensiun ini menjalankan kegiatan dengan nama Dana Pensiun Semen Gresik,
selanjutnya disebut Dana Pensiun dan berkedudukan di Gresik Jawa Timur.

(2) Kantor Cabang dan/atau perwakilan Dana Pensiun dapat didirikan di tempat lain oleh
Pengurus dengan persetujuan Pendiri, tanpa mengurangi perizinan untuk itu dari instansi
yang berwenang.

TANGGAL PEMBENTUKAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 3

(1) Dana Pensiun ini merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT Semen
Gresik (Persero) yang dibentuk berdasarkan Akta Notaris Goesti Djohan Nomor 280 tanggal
27 Maret 1974 dengan nama Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT Semen Gresik (Persero)
yang telah mendapat persetujuan Menteri berdasarkan surat Nomor B
7774/DJM/111.5/12/1976 tanggal 18 Desember 1976, kemudian disesuaikan dengan Undang-
undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya, dengan nama Dana Pensiun Semen
Gresik, dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor : KEP – 003/KM.17/1999 tanggal 11 Januari 1999 dan terakhir disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Nomor : KEP – 310/KM.10/2012 tanggal 29 Juni 2012.

(2) Dana Pensiun sebagaimana dimaksud ayat (1) didirikan untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya.

ASAS

Pasal 4
Dana Pensiun ini berasaskan Pancasila sebagai landasan idiil dan Undang-undang Dasar 1945
sebagai landasan konstitusional.

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 5

Maksud pembentukan Dana Pensiun adalah untuk menyelenggarakan Program Pensiun


Manfaat Pasti, dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan bagi Peserta dan
keluarganya.

PENDIRI

Nama Pendiri

Pasal 6

Pendiri Dana Pensiun adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. berkedudukan di Gresik
Jawa Timur yang Anggaran Dasarnya telah diubah terakhir dengan Akta Nomor 115 tanggal
20 Desember 2012 dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta.

Kewajiban Pendiri

Pasal 7

(1) Pendiri wajib membayar iuran Pendiri.

(2) Pendiri wajib memungut iuran Peserta.

(3) Pendiri wajib menyetorkan seluruh iuran Peserta dan iuran Pendiri kepada Dana Pensiun.

(4) Pendiri wajib membayar bunga atas hutang iuran yang belum disetor setelah tanggal jatuh
tempo.
(5) Pendiri wajib melaporkan secara tertulis kepada OJK tentang :

a. perubahan anggota Pengurus dan anggota Dewan Pengawas, dan

b. perubahan arahan investasi.

(6) Pendiri wajib memberikan data Peserta dan perubahannya yang berkaitan dengan
kepesertaannya kepada Dana Pensiun.

(7) Pendiri wajib mendengar dan memperhatikan informasi dari peserta dalam rangka
penetapan pihak yang berhak yang berkaitan dengan kepesertaannya kepada Dana Pensiun.

(8) Pendiri wajib membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa data dan Peraturan
Dana Pensiun yang disampaikan kepada Aktuaris telah lengkap dan benar.

(9) Pendiri wajib membuat pernyataan tertulis yang menyatakan telah memahami kualitas
pendanaan dari Dana Pensiun dan sanggup memenuhi Iuran Pemberi Kerja dengan jumlah
dan waktu yang ditetapkan dalam pernyataan Aktuaris.

(10) Pendiri wajib mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun selambat-
lambatnya pada tanggal 31 Desember.

Hak dan Wewenang Pendiri

Pasal 8

(1) Pendiri menetapkan dan memberlakukan Peraturan Dana Pensiun beserta perubahannya.

(2) Pendiri menunjuk dan memberhentikan anggota Pengurus dan anggota Dewan Pengawas.

(3) Pendiri menetapkan dan mengubah arahan investasi dengan berpedoman pada Undang-
Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.

(4) Pendiri menunjuk dan mengubah penunjukan Penerima Titipan.

(5) Pendiri mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun.

(6) Pendiri mengesahkan laporan tahunan dan pertanggung jawaban Pengurus dan Dewan
Pengawas.
(7) Pendiri menetapkan honorarium dan penghasilan lainnya anggota Pengurus dan anggota
Dewan Pengawas.

Tanggung Jawab Pendiri

Pasal 9

Pendiri bertanggung jawab atas kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar
manfaat pensiun kepada Peserta dan Pihak Yang Berhak atas manfaat pensiun sesuai
Peraturan Dana Pensiun

PENGURUS

Penunjukan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Pengurus

Pasal 10

(1) Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunjuk Pengurus.

(2) Penunjukan Pengurus ditetapkan dengan surat penunjukan dan orang yang dapat diangkat
sebagai Pengurus harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Undang-Undang Dana
Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.

(3) Jumlah anggota Pengurus 2 (dua) orang, dengan susunan 1 (satu) orang Direktur Utama
dan 1 (satu) orang Direktur.

(4) Pengurus diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan setelah masa jabatan tersebut
berakhir, Pengurus yang bersangkutan dapat ditunjuk kembali.

(5) Anggota Pengurus dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis kepada Pendiri, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

(6) Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan Pengurus, Pendiri wajib mengangkat
Pengurus untuk mengisi lowongan tersebut, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak terjadi
lowongan Pengurus dimaksud,
(7) Masa jabatan Pengurus yang mengisi jabatan lowong sebagaimana dimaksud dalam ayat
(6) Pasal ini adalah untuk sisa jabatan Pengurus yang digantikan atau untuk masa jabatan
penuh sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini.

(8) Selama Pendiri belum menunjuk Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) Pasal
ini, maka tugas dan fungsi dari jabatan Pengurus yang lowong tersebut dapat dirangkap oleh
Pengurus yang ada untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak terjadi lowongan
Pengurus dimaksud.

(9) Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila :

a. masa jabatan berakhir; atau

b. meninggal dunia; atau

c. mengundurkan diri; atau

d. diberhentikan oleh Pendiri; atau

e. dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau

f. Dana Pensiun bubar.

(10) Setiap perubahan anggota Pengurus wajib dilaporkan secara tertulis oleh Pendiri kepada
OJK, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berlakunya perubahan.

(11) Anggota Pengurus tidak dapat merangkap jabatan sebagai pengurus dana pensiun lain
atau anggota Direksi Pemberi Kerja atau direksi/jabatan eksekutif pada perusahaan lain.

Kewajiban Pengurus

Pasal 11

(1) Pengurus wajib mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan


Peserta/Pensiunan dan Pihak Yang Berhak atas manfaat pensiun, sesuai dengan
PeraturanDana Pensiun, Undang-Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
(2) Pengurus wajib menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan arahan investasi
yang ditetapkan Pendiri.

(3) Pengurus wajib memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan dalam rangka
pengelolaan Dana Pensiun.

(4) Pengurus wajib bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan
tanggung jawabnya mengelola Dana Pensiun.

(5) Pengurus wajib merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-masing


Peserta.

(6) Pengurus wajib menyampaikan laporan kepada Pendiri, yaitu :

a. Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, selambat-lambatnya 4 (empat)

bulan setelah tahun buku.

b. Laporan investasi tahunan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik, selambat-lambatnya
4 (empat) bulan setelah tahun buku.

(7) Pengurus wajib menyampaikan secara berkala kepada OJK, yaitu :

a. Laporan keuangan; dan

b. Daftar investasi bulanan; dan

c. Laporan investasi tahunan; dan

d. Laporan teknis ; dan

e. Laporan Aktuaris.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d dan e disampaikan menurut bentuk,


susunan dan jangka waktu yang ditetapkan sesuai ketentuan perundangan di bidang dana
pensiun.

(8) Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada Peserta, mengenai :

a. neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan jangka waktu yang
ditetapkan sesuai ketentuan perundangan di bidang dana pensiun.
b. hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaan menurut bentuk dan waktu yang ditetapkan
sesuai ketentuan perundangan di bidang dana pensiun.

c. perubahan Peraturan Dana Pensiun.

d. pengumuman perkembangan portofolio investasi dan hasilnya menurut bentuk, susunan


dan jangka waktu yang ditetapkan sesuai ketentuan perundangan di bidang dana pensiun.

e. ringkasan laporan investasi dan hasil pemeriksaan akuntan publik paling lambat satu bulan
setelah disampaikan kepada OJK.

f. ringkasan hasil evaluasi Dewan Pengawas.

(9) Pengurus wajib memberitahukan kepada OJK apabila Pendiri tidak membayar iuran
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.

(10) Pengurus wajib mengumumkan pengesahan OJK atas Peraturan Dana Pensiun dan
perubahannya dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

(11) Pengurus wajib menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun selambat-
lambatnya akhir bulan Nopember untuk mendapatkan persetujuan Pendiri.

(12) Pengurus wajib menyampaikan rencana investasi tahunan, selambat-lambatnya


pertengahan bulan Oktober untuk mendapatkan persetujuan Dewan Pengawas.

(13) Pengurus wajib menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan pendapat dan
saran mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya kepada Pendiri, Dewan
Pengawas dan Pengurus.

(14) Pengurus bersama Dewan Pengawas wajib membicarakan secara berkala mengenai
pendapat dan saran dari Peserta atas perkembangan portofolio investasi dan hasilnya.

(15) Pengurus wajib menyampaikan laporan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya
kepada Pendiri dan Dewan Pengawas, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

Hak dan Wewenang Pengurus

Pasal 12
(1) Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Dana Pensiun, pengelolaan Dana Pensiun,
pengelolaan investasi dan untuk menjamin keamanan kekayaan Dana Pensiun, Pengurus
dapat mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga.

(2) Pengurus membuat perjanjian penitipan kekayaan Dana Pensiun dengan Penerima
Titipan.

(3) Pengurus melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun dan mewakili
Dana Pensiun di dalam dan di luar Pengadilan.

(4) Pengurus dapat mengangkat dan memberhentikan Karyawan Dana Pensiun serta
menetapkan gaji/penghasilan, tunjangan dan bonus yang dibebankan sebagai biaya Dana
Pensiun.

(5) Pengurus memperoleh honorarium dan penghasilan lainnya sebagaimana ditetapkan oleh
Pendiri yang dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.

(6) Pengurus berhak meminta data dan keterangan lainnya mengenai kepesertaan dari Pendiri
dan Peserta.

(7) Pengurus menetapkan honorarium dan penghasilan lainnya bagi Sekretaris Dewan
Pengawas yang dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.

Tanggung Jawab Pengurus

Pasal 13

(1) Pengurus bertanggung jawab atas pengelolaan Dana Pensiun sesuai Peraturan Dana
Pensiun, Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.

(2) Dalam melakukan tugasnya Pengurus bertanggung jawab kepada Pendiri.

(3) Pengurus, masing-masing atau bersama-sama bertanggung jawab secara pribadi atas
segala kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yang
melanggar atau melalaikan tugas dan/atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Dana Pensiun, Undang-undang Dana Pensiun, dan peraturan pelaksanaannya serta
wajib mengembalikan kepada Dana Pensiun segala kenikmatan yang diperoleh atas/ atau
kekayaan Dana Pensiun secara melawan hukum.
Rapat Pengurus

Pasal 14

(1) Pengurus wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

(2) Hasil rapat Pengurus harus dicatat sebagai suatu notulen yang wajib ditandatangani oleh
ketua Rapat

DEWAN PENGAWAS

Penunjukan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Dewan Pengawas

Pasal 15

(1) Dalam rangka pengawasan pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus, Pendiri menunjuk
Dewan Pengawas.

(2) Penunjukan anggota Dewan Pengawas ditetapkan dengan surat penunjukan.

(3) Jumlah anggota Dewan Pengawas 4 (empat) orang, dengan susunan : 1 (satu) orang Ketua
Dewan Pengawas merangkap anggota dan 3 (tiga) orang anggota Dewan Pengawas.

(4) Anggota Dewan Pengawas terdiri dari wakil Pendiri dan wakil Peserta dalam jumlah yang
sama.

(5) Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
adalah Karyawan dan/atau Pensiunan yang menjadi Peserta dan/atau Pensiunan yang
diajukan oleh Peserta dan/atau Pensiunan.

(6) Wakil Peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (5), yang berasal dari Pensiunan
ditetapkan 1 (satu) orang.

(7) Direksi atau pejabat yang setingkat dengan itu dari Pendiri tidak dapat ditunjuk sebagai
wakil Peserta dalam Dewan Pengawas.

(8) Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pendiri dapat berasal dari anggota Direksi
Pemberi Kerja, Karyawan atau bukan Karyawan.

(9) Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap jabatan sebagai Pengurus.
(10) Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatan
tersebut berakhir, anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan dapat ditunjuk kembali.

(11) Anggota Dewan Pengawas dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Pendiri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya.

(12) Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan anggota Dewan Pengawas, Pendiri wajib
mengangkat anggota Dewan Pengawas untuk mengisi lowongan tersebut selambat-lambatnya
1 (satu) bulan sejak terjadinya lowongan anggota Dewan Pengawas dimaksud.

(13) Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila :

a. masa jabatan berakhir; atau

b. meninggal dunia; atau

c. mengundurkan diri; atau

d. diberhentikan oleh Pendiri; atau

e. dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau

f. wakil Peserta yang bersangkutan berhenti bekerja bukan karena pensiun; atau

g. status badan hukum Dana Pensiun berakhir.

(14) Setiap perubahan anggota Dewan Pengawas wajib dilaporkan secara tertulis oleh Pendiri
kepada OJK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal perubahan.

Kewajiban Dewan Pengawas

Pasal 16

(1) Dewan Pengawas wajib melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun yang
dilakukan oleh Pengurus.

(2) Dewan Pengawas wajib menyampaikan Laporan Tahunan secara tertulis atas hasil
kepengawasannya kepada Pendiri selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah tahun buku
berakhir, dan salinannya diumumkan kepada Peserta.
(3) Dewan Pengawas bersama Pengurus wajib membicarakan secara berkala mengenai
pendapat dan saran dari Peserta.

(4) Dewan Pengawas wajib mengevaluasi kinerja investasi Dana Pensiun sekurang-
kurangnya sekali untuk satu tahun buku yang didasarkan pada :

a. Laporan investasi dan hasil pemeriksaan akuntan publik.

b. Saran dan pendapat peserta.

Hak dan Wewenang Dewan Pengawas

Pasal 17

(1) Dewan Pengawas menunjuk Aktuaris dan Akuntan Publik.

(2) Dewan Pengawas menunjuk Sekretaris Dewan Pengawas.

(3) Anggota Dewan Pengawas, masing-masing atau bersama-sama berhak memasuki


gedunggedung, kantor-kantor dan halaman-halaman yang digunakan oleh Dana Pensiun, dan
berhak untuk memeriksa buku-buku dan dokumen-dokumen serta kekayaan Dana Pensiun.

(4) Anggota Dewan Pengawas berhak meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan
dengan Dana Pensiun.

(5) Anggota Dewan Pengawas menerima honorarium dan penghasilan lainnya yang
ditetapkan oleh Pendiri dan dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.

(6) Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rencana investasi tahunan yang disusun
oleh Pengurus, selambat-lambatnya pada tanggal 15 Desember.

(7) Sekretaris Dewan Pengawas menerima honorarium dan penghasilan lainnya yang
ditetapkan oleh Pengurus dan dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.

Tanggung Jawab Dewan Pengawas

Pasal 18

Dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun, Dewan Pengawas


bertanggung jawab kepada Pendiri.
Rapat Dewan Pengawas

Pasal 19

(1) Dewan Pengawas wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

(2) Panggilan untuk rapat Dewan Pengawas harus dilakukan oleh Ketua Dewan Pengawas
dengan surat resmi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan dengan
menyebutkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat serta keterangan singkat tentang hal-hal
yang akan dibicarakan.

(3) Rapat Dewan Pengawas dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas atau apabila Ketua
Dewan Pengawas berhalangan hadir, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan
Pengawas yang ditunjuk oleh Ketua Dewan Pengawas.

(4) Rapat Dewan Pengawas sah apabila lebih dari setengah jumlah anggota Dewan Pengawas
hadir.

(5) Dalam hal rapat Dewan Pengawas tidak mencapai kuorum, maka rapat tersebut ditunda
dan rapat berikutnya harus diadakan paling cepat 7 (tujuh) hari dan selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari setelah tanggal rapat pertama itu dan rapat kedua ini dapat mengambil
keputusan yang sah dan mengikat, apabila jumlah yang hadir minimal setengah dari jumlah
anggota Dewan Pengawas.

(6) Keputusan rapat Dewan Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah dan apabila
dengan cara demikian tidak diperoleh kesepakatan, maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak dari suara yang dikeluarkan dengan sah dan setiap anggota Dewan Pengawas
berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

(7) Apabila jumlah suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan
diambil oleh Ketua Rapat.

(8) Hasil rapat harus dicatat sebagai notulen yang wajib ditandatangani oleh Ketua Rapat.

(9) Keputusan-keputusan Dewan Pengawas dapat pula diambil tanpa menyelenggarakan rapat
Dewan Pengawas dengan catatan semua anggota Dewan Pengawas telah diberitahu secara
tertulis tentang usul yang bersangkutan dan lebih dari setengah jumlah anggota Dewan
Pengawas menyetujui usul tersebut secara tertulis.
KEKAYAAN DANA PENSIUN

Pasal 20

(1) Kekayaan Dana Pensiun berasal dari :

a. iuran Pendiri;

b. iuran Peserta;

c. hasil investasi;

d. pengalihan dana dari dana pensiun lain.

(2) Kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pendiri.

(3) Kekayaan Dana Pensiun dikembangkan sesuai arahan investasi yang digariskan Pendiri.

(4) Kekayaan Dana Pensiun tidak dapat diagunkan atau dipinjamkan dalam bentuk apapun,
kecuali dalam bentuk investasi yang diperkenankan berdasarkan ketentuan di bidang dana
pensiun.

PEDOMAN PENGGUNAAN JASA PENERIMA TITIPAN

Pasal 21

(1) Penerima Titipan ditunjuk oleh Pendiri dengan surat penunjukan.

(2) Kekayaan Dana Pensiun yang dititipkan pada Penerima Titipan dilaksanakan sesuai
perjanjian antara Pengurus dengan Penerima Titipan.

(3) Setiap perubahan perjanjian penitipan wajib dilaporkan secara tertulis oleh Pengurus
kepada OJK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berlakunya perubahan.
(4) Setiap perubahan penunjukan Penerima Titipan wajib dilaporkan secara tertulis oleh
Pendiri kepada OJK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berlakunya
perubahan.

(5) Perjanjian antara Pengurus dan Penerima Titipan sekurang-kurangnya memuat :

a. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Penerima Titipan;

b. Biaya penitipan yang dibebankan kepada Dana Pensiun;

c. Pernyataan Penerima Titipan untuk memberikan informasi dan menyediakan buku, catatan,
dan dokumen yang berkenaan dengan kekayaan Dana Pensiun yang dititipkan dalam rangka
pemeriksaan, baik yang dilakukan oleh OJK, atau oleh akuntan publik dan/atau aktuaris yang
ditunjuk OJK atau oleh Dewan Pengawas maupun oleh auditor yang ditunjuk Dewan
Pengawas.

KEPESERTAAN

Pasal 22

(1) Setiap Karyawan yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah dan telah
terdaftar pada Dana Pensiun pada tanggal 29 Juni 2012 berhak menjadi Peserta.

(2) Untuk menjadi Peserta, Karyawan wajib mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaannya
untuk dipotong gajinya guna membayar iuran kepada Dana Pensiun.

(3) Kepesertaan pada Dana Pensiun dimulai sejak Karyawan terdaftar sebagai Peserta dan
berakhir pada saat Karyawan meninggal dunia atau berhenti bekerja dan telah mengalihkan
haknya ke dana pensiun lain.

(4) Dalam hal karyawan diberhentikan atau mengundurkan diri, maka Penghasilan Dasar
Pensiunnya adalah Gaji Dasar Pensiun Terakhir.

(5) Peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun apabila
ia masih memenuhi syarat kepesertaan.

(6) Dalam hal Karyawan diangkat sebagai Direksi Badan Usaha Milik Negara atau Direksi
anak perusahaan yang semula berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara, maka terhitung
sejak tanggal pengangkatan dimaksud, kepesertaan Karyawan yang bersangkutan pada Dana
Pensiun dihentikan dan manfaat pensiun yang menjadi haknya dihitung atas dasar Manfaat
Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Pensiun Ditunda berdasarkan usia
yang bersangkutan pada saat diangkat menjadi Direksi Badan Usaha Milik Negara atau
Direksi anak perusahaan yang semula berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara, dengan
ketentuan :

a. Masa Kerja yang diperhitungkan adalah Masa Kerja selama menjadi Karyawan di tempat
Pemberi Kerja;

b. Penghasilan Dasar Pensiun yang dipergunakan adalah Penghasilan Dasar Pensiun yang
disesuaikan dengan pangkat tertinggi di tempat Pemberi Kerja.

(7) Direksi Pemberi Kerja yang diangkat bukan berasal dari Karyawan, tidak diperbolehkan
menjadi Peserta.

(8) Dalam hal Karyawan diangkat sebagai Direksi Anak Perusahaan dan status
kepegawaiannya tetap sebagai Karyawan Pemberi kerja, maka kepesertaannya pada Dana
Pensiun tetap tidak terputus.

MASA KERJA

Pasal 23

(1) Masa Kerja Peserta yang dihitung sebagai Masa Kerja untuk perhitungan manfaat pension
adalah :

a. Masa Kerja sebagai Peserta pada Pendiri;

b. Masa Kerja di luar Pendiri, yaitu Masa Kerja sebelum bekerja pada Pendiri, khusus bagi
Karyawan yang telah berstatus sebagai Peserta pada tanggal 1 April 1976, atas persetujuan
Pendiri. Bagi Karyawan yang diakui sebagai Peserta setelah tanggal 1 April 1976, Masa
Kerja yang dimilikinya sebelum bekerja di Pendiri tidak dapat dihitung sebagai Masa Kerja;

c. Peserta yang telah memiliki Masa Kerja pada pemberi kerja lain dan mengalihkan dananya
ke Dana Pensiun.
(2) Dalam hal pengalihan dana dari peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja lain melebihi
kecukupan dana berdasarkan Peraturan Dana Pensiun, maka pengakuan Masa Kerja
diperhitungkan lebih lama dari pada masa kerja yang sebenarnya.

(3) Dalam hal pengalihan dana dari peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja lain kurang dari
kecukupan dana berdasarkan Peraturan Dana Pensiun, maka kekurangan dana dimaksud
menjadi tanggung jawab Pendiri.

(4) Untuk menetapkan besarnya manfaat pensiun, Masa Kerja ditetapkan dalam tahun dan
bulanan bulat, dengan ketentuan Masa Kerja 1 (satu) hari atau lebih dibulatkan menjadi 1
(satu) bulan penuh.

IURAN

Pasal 24

(1) Setiap Peserta wajib membayar iuran sebesar 5 % (lima per seratus) dari Penghasilan
Dasar Pensiun.

(2) Iuran Peserta dimulai dari bulan Karyawan terdaftar sebagai Peserta dan berakhir pada
saat Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau pensiun.

(3) Pendiri wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan
Aktuaria.

(4) Iuran Pendiri terdiri dari iuran normal dan iuran untuk angsuran Hutang Masa Kerja Lalu.

(5) Pendiri wajib menyetorkan seluruh iuran Peserta yang dipungutnya dan iuran Pendiri
kepada Dana Pensiun setiap bulan selambat-lambatnya pada tanggal 15 (lima belas) bulan
berikutnya.

(6) Iuran Peserta dan iuran Pendiri yang belum disetor setelah melampaui 2,5 (dua setengah)
bulan sejak jatuh tempo, dinyatakan :

a. sebagai hutang Pendiri yang dapat ditagih dan dikenakan bunga yang layak, yaitu bunga
deposito Bank Umum milik Pemerintah yang paling menguntungkan bagi Peserta yang
dihitung sejak hari pertama dari bulan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5), dan
b. sebagai piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam melaksanakan eksekusi
putusan Pengadilan, apabila Pendiri dilikuidasi.

USIA PENSIUN

Pasal 25

(1) Usia Pensiun Normal ditetapkan 56 (lima puluh enam) tahun.

(2) Usia Pensiun Dipercepat ditetapkan 46 (empat puluh enam) tahun.

HAK PESERTA

Pasal 26

(1) Peserta berhak atas Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau
Manfaat Pensiun Cacat atau Pensiun Ditunda.

(2) Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas
Manfaat Pensiun Normal.

(3) Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, tetapi belum
mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas Manfaat Pensiun Dipercepat.

(4) Peserta yang berhenti bekerja karena mengalami Cacat, berhak atas Manfaat Pensiun
Cacat.

(5) Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun
berhak atas iuran Peserta dan bunga yang layak, dan dibayarkan secara sekaligus.

(6) Peserta berhak menyampaikan pendapat dan saran mengenai perkembangan portofolio
investasi dan hasilnya kepada Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus.

MANFAAT PENSIUN NORMAL

Pasal 27
(1) Besarnya Manfaat Pensiun Normal (MPN) sebulan dihitung dengan menggunakan rumus:
2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun.

(2) Besarnya Manfaat Pensiun Normal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setinggi-
tingginya 80% (delapan puluh per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun.

MANFAAT PENSIUN DIPERCEPAT

Pasal 28

Besarnya Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD) sebulan dihitung dengan menggunakan rumus :
Nilai Sekarang x (2,5 % x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun).

PENSIUN DITUNDA

Pasal 29

(1) Besarnya hak atas Pensiun Ditunda (PD) dihitung dengan menggunakan rumus : Nilai
Sekarang x (2,5 % x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun).

(2) Pensiun Ditunda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibayarkan apabila Peserta
mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya, berdasarkan pilihan Peserta.

(3) Berdasarkan pilihan Peserta, hak atas Pensiun Ditunda dapat :

a. tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun; atau

b. dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi Kerja lain; atau

c. dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dengan ketentuan Peserta masih hidup
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berhenti bekerja.

(4) Dalam hal Peserta memilih hak atas Pensiun Ditunda dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi
Kerja lain atau dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan, hak atas dana yang dialihkan
adalah nilai sekarang dari Pensiun Ditunda pada saat pengalihan.

MANFAAT PENSIUN CACAT

Pasal 30
(1) Besarnya Manfaat Pensiun Cacat (MPC) dihitung dengan menggunakan rumus : 2,5 % x
Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun.

(2) Dalam hal Peserta Cacat, Masa Kerja dihitung seolah-olah Peserta mencapai Usia Pensiun
Normal.

MANFAAT PENSIUN JANDA/DUDA DAN

MANFAAT PENSIUN ANAK

Pasal 31

(1) Dalam hal Peserta/Pensiunan meninggal dunia, maka Janda/Duda berhak atas Manfaat
Pensiun Janda/Duda.

(2) Dalam hal Peserta/Pensiunan tidak mempunyai Janda/Duda, atau Janda/Duda meninggal
dunia atau Janda/Duda kawin lagi, maka manfaat pensiun dibayarkan kepada Anak.

(3) Manfaat Pensiun Anak wajib dibayarkan sampai Anak mencapai usia 21 (dua puluh satu)
tahun.

(4) Manfaat Pensiun Anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dapat diteruskan sampai
dengan Anak mencapai usia 25 (dua puluh lima) tahun dengan ketentuan :

a. tidak mempunyai penghasilan sendiri, dan

b. belum menikah.

BESARNYA MANFAAT PENSIUN JANDA/DUDA DAN

MANFAAT PENSIUN ANAK

Pasal 32

(1) Dalam hal pensiunan meninggal dunia, besarnya Manfaat Pensiun Janda/Duda adalah
60% (enam puluh per seratus) dari manfaat pensiun yang telah dibayarkan kepada Pensiunan.

(2) Dalam hal Peserta meninggal dunia yang disebabkan bukan karena kecelakaan kerja,
maka Janda/Duda berhak atas manfaat pensiun sebesar 60% (enam puluh per seratus) dari
yang seharusnya dibayarkan kepada Peserta apabila Peserta pensiun sesaat sebelum Peserta
meninggal dunia.

(3) Dalam hal Peserta meninggal dunia yang disebabkan karena kecelakaan kerja sesuai
peraturan perundang–undangan yang berlaku, maka Janda/Duda berhak atas manfaat pensiun
sebesar 100% (seratus per seratus) dari hak Peserta atas manfaat pensiun, dengan masa kerja
dihitung seolah-olah Peserta mencapai usia Pensiun Normal.

(4) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan belum mencapai usia Pensiun Dipercepat, maka
berdasarkan pilihan Janda/Duda, hak atas manfaat pensiun dapat dibayarkan secara bulanan
atau sekaligus.

(5) Besarnya Manfaat Pensiun Anak sama dengan besarnya Manfaat Pensiun Janda/Duda.

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN SECARA SEKALIGUS

Pasal 33

(1) Dalam hal jumlah manfaat pensiun yang akan dibayarkan per bulan kurang dari atau sama
dengan Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu), maka berdasarkan pilihan Peserta atau
Pihak Yang Berhak atas manfaat pensiun, nilai sekarang dari manfaat pensiun tersebut dapat
dibayarkan secara bulanan atau sekaligus.

(2) Berdasarkan pilihan Peserta pada saat Peserta berhenti bekerja, atau bagi Janda/Duda atau
Anak pada saat Peserta meninggal dunia, untuk menerima pembayaran secara sekaligus
sebanyakbanyaknya 20% (dua puluh per seratus) dari nilai sekarang dari manfaat pensiun.

(3) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai Isteri/Suami dan Anak, maka
nilai sekarang dari hak atas manfaat pensiun dibayarkan secara sekaligus kepada Pihak Yang
Ditunjuk.

(4) Dalam hal pembayaran manfaat pensiun kepada Peserta/Pensiunan, Janda/Duda dan Anak
telah berakhir, dan ternyata jumlah seluruh manfaat pensiun yang telah dibayarkan kurang
dari jumlah akumulasi iuran Peserta beserta hasil pengembangannya sampai pada saat
dimulainya pembayaran manfaat pensiun, maka selisih jumlah tersebut wajib dibayarkan
sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Peserta.
(5) Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia Pensiun Dipercepat dan memiliki
masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun, maka kepadanya dibayarkan secara sekaligus
jumlah iuran Peserta sendiri ditambah bunga yang layak, yaitu bunga Bank Umum milik
Pemerintah yang paling menguntungkan bagi Peserta yang bersangkutan.

MULAI DAN BERAKHIRNYA PEMBAYARAN

MANFAAT PENSIUN

Manfaat Pensiun Normal, Manfaat Pensiun Dipercepat, Pensiun Ditunda,

Manfaat Pensiun Cacat

Pasal 34

(1) Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Manfaat Pensiun Cacat
dibayarkan sejak Peserta pensiun.

(2) Pensiun Ditunda mulai dibayarkan sejak Peserta mencapai usia Pensiun Dipercepat atau
setelahnya berdasarkan pilihan Peserta.

(3) Pembayaran manfaat pensiun Peserta berakhir pada akhir bulan Peserta meninggal dunia.

MANFAAT PENSIUN JANDA/DUDA

Pasal 35

(1) Manfaat Pensiun Janda/Duda mulai dibayarkan sejak Peserta/Pensiunan meninggal dunia.

(2) Pembayaran Manfaat Pensiun Janda/Duda berakhir pada akhir bulan Janda/Duda
meninggal dunia atau kawin lagi.

MANFAAT PENSIUN ANAK

Pasal 36
(1) Manfaat Pensiun Anak dibayarkan sejak Peserta/Pensiunan meninggal dunia dan tidak
mempunyai Janda/Duda, atau Janda/Duda meninggal dunia, atau Janda/Duda kawin lagi.

(2) Pembayaran Manfaat Pensiun Anak berakhir pada akhir bulan Anak meninggal dunia atau
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) dan ayat (4).

TATA CARA PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

Pasal 37

(1) Pembayaran manfaat pensiun dilakukan secara bulanan, kecuali pembayaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) dan Pasal 33

(2) Manfaat pensiun yang jatuh tempo harus dibayarkan kepada Peserta/Pensiunan atau Pihak
Yang Berhak atas manfaat pensiun tepat pada waktunya oleh Pengurus.

(3) Pembayaran manfaat pensiun dilakukan secara tunai di kantor Dana Pensiun pada jam
kerja atau dibayarkan langsung oleh Pengurus dengan memindah bukukan ke dalam rekening
Peserta/Pensiunan atau Pihak Yang Berhak atas manfaat pensiun.

KENAIKAN MANFAAT PENSIUN

DAN MANFAAT PENSIUN MINIMUM

Pasal 38

(1) Manfaat pensiun bagi Pensiunan, Janda/Duda atau Anak dinaikkan secara berkala setiap
tahun sebagai berikut :

a. Bagi penerima manfaat pensiun sampai dengan Desember 2001 sebesar 5% (lima per
seratus) dari Manfaat Pensiun terakhir;

b. Bagi penerima manfaat pensiun setelah Desember 2001 sebesar 2,5% (dua setengah per
seratus) dari Manfaat Pensiun terakhir.

(2) Manfaat pensiun minimum bagi Pensiunan, Janda/Duda atau Anak diatur sebagai berikut :

a. Manfaat pensiun minimum bagi Pensiunan ditetapkan sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah);
b. Manfaat pensiun minimum bagi Janda/Duda atau Anak ditetapkan sebesar Rp. 600.000,-
(enam ratus ribu rupiah). Manfaat pensiun minimum sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012.

(3) Ketentuan kenaikan manfaat pensiun berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
manfaat pensiun minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hanya berlaku untuk
pembayaran manfaat pensiun secara bulanan.

(4) Untuk menghindari penerimaan manfaat pensiun yang kecil, terhitung mulai tanggal 1
Juni 2014 Dana Pensiun menaikkan manfaat pensiun bagi penerima manfaat pensiun sampai
dengan tanggal 31 Mei 2014 dan berlaku 1 (satu) kali kenaikan sesuai ketentuan sebagai
berikut :

a. Bagi penerima manfaat pensiun lebih kecil atau sama dengan Rp. 1.000.000,- dinaikkan
manfaat pensiunnya sebesar Rp. 850.000,-

b. Bagi penerima manfaat pensiun lebih besar dari Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp.
2.000.000,- dinaikkan manfaat pensiunnya sebesar Rp. 700.000,-.

c. Bagi penerima manfaat pensiun lebih besar dari Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp.
3.000.000,- dinaikkan manfaat pensiunnya sebesar Rp. 550.000,-.

d. Bagi penerima manfaat pensiun lebih besar dari Rp. 3.000.000,- sampai dengan Rp.
6.000.000,- dinaikkan manfaat pensiunnya sebesar Rp. 350.000,-.

e. Bagi penerima manfaat pensiun lebih besar dari Rp. 6.000.000,- dinaikkan manfaat
pensiunnya sebesar Rp. 300.000,-.

PENETAPAN USIA DAN TANGGAL LAHIR

Pasal 39

(1) Tanggal kelahiran atau usia Peserta untuk menetapkan hak atas manfaat pensiun
ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang terdaftar yang disebutkan dalam surat
pengangkatan sebagai Karyawan menurut bukti-bukti yang sah.

(2) Tanggal kelahiran atau usia Janda/Duda dan Anak ditentukan atas dasar tanggal kelahiran
yang terdaftar pada Pendiri dan/atau Dana Pensiun menurut bukti-bukti yang sah.
PENGALIHAN/PEMINDAHAN HAK ATAS

MANFAAT PENSIUN

Pasal 40

(1) Hak atas manfaat pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan
sebagai jaminan pinjaman dan tidak dapat dialihkan maupun disita.

(2) Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran


manfaat pensiun sebelum jatuh tempo atau menjaminkan manfaat pensiun yang diperoleh
dari Dana Pensiun, dinyatakan batal berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun.

PAJAK ATAS MANFAAT PENSIUN

Pasal 41

(1) Pajak penghasilan atas manfaat pensiun dibebankan kepada Peserta/Pensiunan atau Pihak
Yang Berhak atas manfaat pensiun pada saat pembayaran manfaat pensiun.

(2) Dana Pensiun sebagai wajib pungut atas pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) wajib menyetorkannya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

TATA CARA PENUNJUKAN DAN PENGGANTIAN

PIHAK YANG BERHAK ATAS MANFAAT PENSIUN

Pasal 42

(1) Peserta wajib memberitahukan kepada Dana Pensiun tentang perubahan susunan
keluarganya, seperti pernikahan, perceraian, perujukan, kematian, kelahiran dan perubahan
alamat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya perubahan.

(2) Peserta yang tidak mempunyai istri/suami dan anak dapat menunjuk Pihak Yang Ditunjuk
dengan surat penunjukan.

(3) Peserta wajib memberitahukan Pihak Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) kepada Dana Pensiun, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pensiun.
(4) Apabila terjadi perubahan Pihak Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
Peserta wajib memberitahukan kepada Dana Pensiun selambat – lambatnya 1 (satu) hari
sebelum pensiun .

BIAYA DANA PENSIUN

Pasal 43

Biaya yang dapat dibebankan kepada Dana Pensiun adalah :

a. biaya honorarium dan penghasilan lainnya bagi Pengurus, Dewan Pengawas dan Sekretaris
Dewan Pengawas;

b. biaya kepegawaian;

c. biaya umum;

d. biaya pihak ketiga termasuk tetapi tidak terbatas biaya untuk Akuntan Publik, Aktuaria,
Jasa Penilai, Penerima Titipan, Notaris, Penasihat Hukum, Penasihat Investasi dan
Pengelolaan Dana;

e. biaya perjalanan dinas;

f. biaya rapat;

g. biaya pendidikan dan pelatihan

h. biaya pemeliharaan inventaris;

i. biaya penyusutan;

j. biaya pajak dan asuransi;

k. biaya investasi;

l. biaya pembubaran dan likuidasi dalam hal terjadi pembubaran Dana Pensiun.

TAHUN BUKU DANA PENSIUN

Pasal 44
Tahun buku Dana Pensiun dimulai pada tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember.

PERUBAHAN PERATURAN DANA PENSIUN

Pasal 45

(1) Perubahan Peraturan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan oleh Pendiri dan harus
mendapat pengesahan OJK.

(2) Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pensiun yang
menjadi hak Peserta/Pensiunan yang diperoleh selama kepesertaan sampai dengan pada saat
pengesahan OJK.

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 46

Dana Pensiun dapat dibubarkan dengan mengikuti ketentuan Undang-Undang Dana Pensiun
dan Peraturan Pelaksanaannya.

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 47

Dengan berlakunya Peraturan Dana Pensiun ini, maka :

a. Karyawan yang telah menjadi Peserta Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT Semen Gresik
(Persero), secara otomatis menjadi Peserta Dana Pensiun.

b. Semua kekayaan dan kewajiban Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT Semen Gresik
(Persero), sepanjang yang menyangkut program pensiun, beralih ke Dana Pensiun.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 48

(1) Dengan berlakunya Peraturan Dana Pensiun ini, maka Peraturan Dana Pensiun yang
ditetapkan Pendiri dengan Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Nomor : 019/Kpts/Dir/2013 tanggal 20 Mei 2013 sebagaimana telah disahkan oleh Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Keputusan Nomor : KEP-684/NB.1/2013 tanggal
18 Desember 2013 dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2) Hal-hal yang bersifat teknis dan/atau administratif dalam rangka pelaksanaan Peraturan
Dana Pensiun ditetapkan oleh Pendiri dan/atau Pengawas dan/atau Pengurus, baik secara
bersama – sama maupun sendiri – sendiri sesuai dengan lingkup bidang tugas dan
kewenangan masing – masing.

(3) Peraturan Dana Pensiun ini berlaku sejak tanggal pengesahan OJK.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 76 TAHUN 1992

TENTANG

DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana
Pensiun diperlukan adanya ketentuan yang mengatur mengenai pembentukan Dana Pensiun
Pemberi Kerja dan penyelengaraan Program Pensiun;

b. bahwa untuk penyelengaraan Program Pensiun oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja
diperlukan ketentuan mengenai kepengurusan, pengelolaan kekayaan Dana Pensiun,
penyediaan Manfaat Pensiun secara berkesinambungan, dan jaminan atas hak-hak Peserta
termasuk dalan hal terjadi penangguhan pemupukan Manfaat Pensiun, pemisahan dan
penggabungan serta likuidasi Dana Pensiun Pemberi Kerja;

c. bahwa sehubungan dengan itu, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Pemerintah
tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja;

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3477);

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG DANA

PENSIUN PEMBERI KERJA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud dalam
Undangundang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun;

2. Penerima Titipan adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang


Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;

3. Janda/Duda adalah istri/suami yang sah dari Peserta atau pensiunan yang meninggal dunia,
yang telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau pensiun;

4. Anak adalah semua anak yang sah dari Peserta atau pensiunan, yang telah terdaftar pada
Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau pensiun;

5. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

BAB II

PENGESAHAN DANA PENSIUN

Bagian Pertama

Persyaratan Dan Tata Cara Pengesahan

Pasal 2

Setiap pembentukan Dana Pensiun oleh Pemberi Kerja wajib mendapat pengesahan Menteri.

Pasal 3

(1) Permohonan pengesahan Dana Pensiun diajukan oleh Pendiri dengan menggunakan
formulir yang ditetapkan Menteri, dengan melampirkan:

a. Peraturan Dana Pensiun;

b. pernyataan tertulis Pendiri dan Mitra Pendiri bila ada;

c. surat penunjukan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Penerima Titipan;

d. arahan investasi;
e. laporan aktuaris, apabila Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti;

f. surat perjanjian antara Pengurus dengan Penerima Titipan.

(2) Ketentuan pelaksanan mengenai tata cara permohonan pengesahan Dana Pensiun
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan Menteri.

Bagian Kedua Peraturan Dana Pensiun

Pasal 4

Peraturan Dana Pensiun sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut :

a. nama Dana Pensiun;

b. nama Pendiri;

c. karyawan atau kelompok karyawan yang berhak menjadi Peserta;

d. nama Mitra Pendiri, apabila ada

e. tanggal pembentukan Dana Pensiun;

f. maksud dan tujuan pembentukan Dana Pensiun;

g. pembentukan kekayaan Dana Pensiun yang terpisah dari kekayaan Pemberi kerja;

h. tata cara penunjukan, penggantian dan penunjukan kembali Pengurus dan Dewan
Pengawas;

i. masa jabatan Pengurus dan Dewan Pengawas;

j. pedoman penggunaan jasa Penerima Titipan;

k. syarat untuk menjadi Peserta;

l. hak, kewajiban dan tanggung jawab Pengurus, Dewan Pengawas, Peserta dan Pemberi
Kerja, termasuk kewajiban Pemberi Kerja untuk membayar iuran;

m. besar iuran untuk Program Pensiun;

n. rumus Manfat Pensiun dan faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungannya;


o. tata cara pembayaran Manfaat Pensiun dan manfaat lainnya;

p. tata cara penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas Manfaat Pensiun apabila
Peserta meninggal dunia;

q. biaya yang merupakan beban Dana Pensiun;

r . tata cara perubahan Peraturan Dana Pensiun;

s. tata cara pembubaran dan penyelesaian Dana Pensiun.

Pasal 5

Peraturan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 hanya dapat menjadi dasar
penyelenggaraan 1 (satu) jenis Program Pensiun.

Bagian Ketiga

Pernyataan Tertulis Pendiri

Dan Mitra Pendiri

Pasal 6

Pernyataan tertulis Pendiri dan pernyataan tertulis Mitra Pendiri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b harus disetujui oleh pemilik perusahaan, atau rapat umum
pemegang saham, atau yang setara dengan itu, serta memuat :

a. ringkasan Peraturan Dana Pensiun;

b. kesediaan untuk membiayai penyelenggaraan Dana Pensiun dan peraturan pelaksanannya


serta Peraturan Dana Pensiun.
Bagian Keempat

Penitipan Kekayaan Dana Pensiun

Pasal 7

(1) Perjanjian penitipan kekayaan Dana Pensiun antar Pengurus dan Penerima Titipan
sekurangkurangnya memuat ketentuan:

a. tugas, wewenang dan tanggung jawab Penerima Titipan;

b. biaya penitipan yang dibebankan kepada Dana Pensiun;

c. pernyataan Penerima Titipan untuk memberikan informasi dan menyediakan buku, catatan,
dan dokumen yang berkenaan dengan kekayaan Dana Pensiun yang dititipkan dalam rangka
pemeriksaan, baik yang dilakukan oleh Menteri, atau oleh akuntan publik dan atau oleh
aktuaris yang ditunjuk Menteri atau oleh Dewan Pengawas maupun auditor yang ditunjuk
Dewan Pengawas.

(2) Perubahan perjanjian penitipan dan atau perubahan penunjukan Penerima Titipan wajib
dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berlakunya
perubahan.

Pasal 8

(1) Penerima Titipan bertanggung jawab atas pengamanan kekayaan Dana Pensiun sesuai
dengan ketentuan Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

(2) Penerima Titipan wajib mencatat dan membukukan kekayaan Dana Pensiun secara
terpisah dari kekayaan Penerima Titipan.

(3) Kekayaan Dana Pensiun yang ditittipkan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum
terhadap kekayaan Penerima Titipan
Bagian Kelima

Perubahan Peraturan Dana Pensiun

Pasal 9

(1) Perubahan Peraturan Dana Pensiun dilakukan oleh Pendiri, dan harus mendapatkan
pengesahan Menteri.

(2) Pengesahan Menteri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak diperlukan dalam hal
penangguhan dan pengakhiran penangguhan kepesertaan karyawan Mitra Pendiri.

(3) Perubahan Peraturan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
pemberlakuannya harus dinyatakan dalam pernyataan tertulis Pendiri.

(4) Dalam hal perubahan Peraturan Dana Pensiun dimaksud mengakibatkan perubahan atas
pendanaan dan atau besarnya Manfaat Pensiun, maka pernyataan Pendiri sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) harus mendapat persetujuan pemilik perusahaan atau rapat umum
pemegang saham atau yang setara dengan itu.

Pasal 10

(1) Untuk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pendiri
mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri yang memuat uraian tentang latar belakang
dan tujuan perubahan Peraturan Dana Pensiun, serta dilengkapi dengan:

a. Peraturan Dana Pensiun yang baru;

b. pernyataan tertulis Pendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (4);

c. laporan aktuaris, apabila perubahan Peraturan Dana Pensiun mengakibatkan perubahan


dalam hal pendanaan dan Manfaat Pensiun, bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti.

(2) Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya permohonan
pengesahan perubahan Peraturan Dana Pensiun secara lengkap dan memenuhi ketentuan
Undang-undang Dana Pensiun dan Peraturan Pemerintah ini serta peraturan pelaksanaannya,
maka Peraturan Dana Pensiun tersebut wajib disahkan Menteri dan dicatat dalam Buku
Daftar Umum yang disediakan untuk itu.
(3) Dalam hal permohonan ditolak, Menteri wajib menyampaikan surat pemberitahuan
penolakan yang disertai alasan penolakan, dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2).

(4) Perubahan Peraturan Dana Pensiun berlaku sejak tanggal pengesahan Menteri.

(5) Pengurus wajib mengumumkan pengesahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Bagian Keenam

Penangguhan Pembayaran Iuran

Pasal 11

(1) Atas permohonan Pendiri, Menteri dapat memberikan persetujuan untuk menangguhkan
pembayaran iuran dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal
persetujuan.

(2) Atas permohonan Pendiri, Menteri dapat menetapkan tanggal mulai berlakunya
penangguhan sebelum tanggal persetujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), paling
lama sejak tanggal pengiriman permohonan.

(3) Penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan apabila
Pendiri mengalami kerugian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diajukan secara tertulis
kepada Menteri dan dilampiri bukti-bukti yang mendukung adanya kerugian sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3).

Pasal 12

(1) Iuran sampai dengan tanggal mulai berlakunya penangguhan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1) atau ayat (2) harus tetap dibayarkan kepada Dana Pensiun.

(2) Selama masa penangguhan, ketentuan-ketentuan lain dari Peraturan Dana Pensiun,
termasuk ketentuan tentang pembayaran Manfaat Pensiun, tetap berlaku.
Pasal 13

(1) Pada masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) atau ayat (2),
Pendiri dapat mengakhiri penangguhan pembayaran iuran dengan cara menyetor iuran kepada
Dana Pensiun.

(2) Berakhirnya penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaporkan kepada
Menteri dengan melampirkan bukti pembayaran iuran.

Pasal 14

Apabila masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) atau ayat (2)
berakhir, ternyata Pendiri tetap tidak dapat membayar iuran, maka Dana Pensiun dimaksud
harus dibubarkan dengan memenuhi ketentuan tentang pembubaran sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya

BAB III

KEPENGURUSAN

Bagian Pertama

Pengurus

Pasal 15

(1) Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunjuk Pengurus.

(2) Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertanggung jawab kepada Pendiri.

(3) Pengurus ditunjuk untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat ditunjuk
kembali.

Pasal 16

(1) Penunjukan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) ditetapkan dengan
surat penunjukkan.

(2) Surat penunjukkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:
a. nama orang atau badan usaha yang ditunjuk sebagai Pengurus;

b. masa jabatan Pengurus.

(3) Surat penunjukkan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilampiri pernyataan
tertulis Pengurus tentang kesediaannya untuk ditunjuk sebagai Pengurus, dan mengelola
Dana Pensiun sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun dan Undang-undang Dana Pensiun serta
peraturan pelaksanaannya.

Pasal 17

(1) Pengurus wajib mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan Peserta dan
pihak lain yang berhak atas Manfaat Pensiun.

(2) Pengurus wajib memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan dalam rangka
pengelolaan Dana Pensiun.

(3) Pengurus wajib bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan
tanggung jawabnya mengelola Dana Pensiun.

(4) Pengurus wajib merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-masing


Peserta.

Pasal 18

(1) Pengurus wajib menyampaikan secara berkala kepada Menteri:

a. laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik.

b. laporan teknis yang disusun oleh Pengurus atau oleh Pengurus dan aktuaris sesuai
ketentuan yang ditetapkan Menteri;

c. laporan aktuaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali.

(2) Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada Peserta mengenai:

a. neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan
Menteri;
b. hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk dan waktu yang ditetapkan
Menteri;

c. setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun.

Pasal 19

Perubahan Pengurus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 dan wajib dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja
sebelum berlakunya perubahan.

Pasal 20

Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila :

a. masa jabatan berakhir; atau

b. meninggal dunia; atau

c. mengundurkan diri; atau

d. diberhentikan oleh Pendiri; atau

e. dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 21

Pengurus, masing-masing atau bersama-sama, bertanggung jawab secara pribadi atas segala
kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yang melanggar
atau melalaikan tugas dan/atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana
Pensiun dan peraturan perundang-undangan tentang Dana Pensiun, serta wajib
mengembalikan kepada Dana Pensiun segala kenikmatan yang diperoleh atas atau dari
kekayaan Dana Pensiun secara melawan hukum.
Bagian Kedua

Dewan Pengawas

Pasal 22

(1) Dalam rangka pengawasan pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunjuk anggota Dewan
Pengawas.

(2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertanggungjawab kepada
Pendiri.

(3) Anggota Dewan Pengawas ditunjuk untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat ditunjuk kembali.

Pasal 23

(1) Penunjukan anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1),
ditetapkan dengan surat penunjukan.

(2) Surat penunjukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sekurang-kurangnya memuat:

a. nama dan alamat anggota Dewan Pengawas ;

b. masa jabatan anggota Dewan Pengawas.

(3) Surat penunjukan anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilampiri dengan pernyataan tertulis anggota Dewan Pengawas tentang kesediaannya untuk
ditunjuk sebagai anggota Dewan Pengawas guna melakukan pengawasan pengelolaan Dana
Pensiun.

Pasal 24

(1) Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Peserta adalah karyawan yang menjadi Peserta
dan atau pensiunan.

(2) Dalam hal anggota Dewan Pengawas yang mewakili peserta lebih dari 1 (satu) orang,
sekurangkurangnya 1 (satu) orang diantaranya adalah pensiunan, apabila jumlah pensiunan
lebih dari 50 (lima puluh) orang.
(3) Direksi atau pejabat yang setingkat dengan itu dari Pemberi Kerja, tidak dapat ditunjuk
sebagai wakil Peserta dalam Dewan Pengawas.

(4) Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pemberi Kerja dapat berasal dari karyawan
atau bukan karyawan.

(5) Wakil Peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan oleh Peserta.

Pasal 25

Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas:

a. melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus;

b. menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil pengawasannya kepada Pendiri
dan salinannya diumumkan kepada Peserta;

c. menunjuk akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan Dana Pensiun

d. menunjuk aktuaris untuk menyusun laporan aktuaris bagi Dana Pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti;

e. menetapkan arahan investasi bersama Pendiri, dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan
Program Pensiun Iuran Pasti.

Pasal 26

Perubahan anggota Dewan Pengawas dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 23 dan 24 serta wajib dilaporkan kepada Menteri dalam jangka waktu
selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal perubahaannya.

Pasal 27

Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila:

a. masa jabatan berakhir; atau

b. meninggal dunis; atau


c. mengundurkan diri; atau

d. diberhentikan oleh Pendiri; atau

e. dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau

f. wakil Peserta yang bersangkutan berhenti bekerja bukan karena pensiun.

BAB IV

HAK PESERTA

Pasal 28

(1) Peserta berhak atas Manfaat Pensiun berdasarkan Peraturan Dana Pensiun.

(2) Peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari karyawan, pensiunan dan bekas
karyawan yang masih berhak atas Manfaat Pensiun.

Pasal 29

(1) Dalam hal Peserta meninggal dunia, Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Janda/Duda atau
Anak.

(2) Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda dibayarkan seumur hidup.

(3) Dalam hal tidak ada Janda/Duda yang sah, atau Janda/Duda meninggal dunia, atau
Janda/Duda kawin lagi, Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Anak.

(4) Manfaat Pensiun kepada Anak wajib dibayarkan sampai Anak tersebut mencapai usia
sekurangkurangnya 21 (dua puluh satu) tahun.

Pasal 30

(1) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak ada Janda/Duda atau Anak, maka dana yang
merupakan hak Peserta dibayarkan kepada pihak yang ditunjuk oleh Peserta.

(2) Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara sekaligus.
Pasal 31

(1) Pengurus Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, atas
permintaan dan pilihan Peserta, membeli anuitas seumur hidup dari Perusahaan Asuransi
Jiwa, dengan syarat:

a. anuitas yang dipilih menyediakan Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda atau Anak
sekurangkurangnya 60% dan sebanyak-banyaknya 100% dari Manfaat Pensiun yang diterima
Peserta;

b. anuitas yang dipilih memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Dana Pensiun


dan peraturan pelaksanaannya serta Peraturan Dana Pensiun.

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a tidak berlaku bagi pembelian
anuitas berdasarkan permintaan dan pilihan Janda/Duda atau Anak.

Pasal 32

(1) Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, apabila
pembayaran Manfaat Pensiun berakhir, dan ternyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang
telah dibayarkan kurang dari himpunan iuran Peserta beserta hasil pengembangannya sampai
dengan saat dimulainya pembayaran Manfaat Pensiun, maka Pengurus wajib membayarkan
selisihnya sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Peserta.

(2) Pada Program Pensiun Iuran Pasti, apabila pembayaran Manfaat Pensiun berakhir, dan
ternyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang telah dibayarkan kurang dari jumlah haknya
pada saat dimulainya pembayaran Manfaat Pensiun, maka Perusahaan Asuransi Jiwa wajib
membayarkan selisihnya sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Peserta.
BAB V

PENANGGUHAN ATAU PENGAKHIRAN

KEPESERTAAN KARYAWAN MITRA PENDIRI

Pasal 33

(1) Penangguhan kepesertaan karyawan Mitra Pendiri dapat dilakukan oleh Pendiri untuk
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Mitra Pendiri telah 3 (tiga) bulan
berturut-turut tidak membayar iuran, dengan melakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun.

(2) PerubahanPeraturan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dilaporkan kepada Menteri dengan melampirkan pernyataan tertulis Pendiri tentang
penangguhan kepesertaan Mitra Pendiri dan bukti yang menunjukkan bahwa Mitra Pendiri
tidak membayar iuran.

(3) Apabila sebelum jangka waktu penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
berakhir ternyata Mitra Pendiri telah membayar iurannya, maka Pendiri mengakhiri
penangguhan kepesertaan karyawan Mitra Pendiri dengan melakukan perubahan Peraturan
Dana Pensiun.

(4) Perubahan Peraturan Dana Pensiun dalam rangka pengakhiran penangguhan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3), wajib dilaporkan kepada Menteri dengan melampirkan pernyataan
tertulis Pendiri tentang pengakhiran penangguhan kepesertaan Mitra Pendiri dam bukti
pembayaran iuran Mitra Pendiri.

(5) Selama masa penangguhan, ketentuan-ketentuan lain dari Peraturan Dana Pensiun,
termasuk ketentuan tentang pembyaran Manfaat Pensiun, tetap berlaku.

Pasal 34

Dalam hal jangka waktu penangguhan kepesertaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
ayat (1) berakhir dan ternyata Mitra Pendiri tetap tidak membayar iuran, Pendiri wajib
mengakhiri kepesertaan karyawan Mitra Pendiri dengan melakukan perubahan Peraturan
Dana Pensiun.
Pasal 35

(1) Dalam hal Pendiri mengakhiri kepasertaan karyawan Mitra Pendiri, Pendiri wajib:

a. mengajukan permohonan pengesahan perubahan Peraturan Dana Pensiun; dan

b. memerintahkan Pengurus mengalaihkan kekayaan, kewajiban, dan kelompok karyawan


Mitra Pendiri, berdasarkan pilihan Peserta kepada Dana Pensiun lembaga Keuangan atau
Dana Pensiun Pemberi Kerja lain.

(2) Bagi pensiunan,Janda/Duda atau Anak yang telah menerima pembayaran Manfaat
Pensiun dan bagi Peserta yang telah berhak menerima pembayaran Manfaat Pensiun,
pengalihan pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilakukan dengan
membelai anuitas dari Perusahaan Asuransi Jiwa.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilengkapi pula dengan:

a. pernyataan tertulis Pendiri tentang berakhirnya kepesertaan karyawan Mitra Pendiri;

b. bukti yang menunjukkan bahwa Mirtra Pendiri tidak membayar iuran;

c. laporan keuangan sebelum dan sesudah berakhirnya kepesertaan karyawan Mitra Pendiri,
yang telah diaudit oleh akuntan publik;

d. laporan aktuaris sebelum dan sesudah berakhirnya kepesertaan karyawan Mitra Pendiri,
apabila Dana Pensiun menyelenggarkan Program Pensiun Manfaat Pasti.

(4) Biaya yang timbul sebagai akibat pengalihan kekayaan dan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) huruf c dan huruf d menjadi tanggung jawab
Mitra Pendiri.

BAB VI

PENGGABUNGAN ATAU PEMISAHAN DANA PENSIUN

Pasal 36

(1) Penggabungan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dana Pensiun yang melakukan penggabungan memiliki Program Pensiun yang sama, dan
b. harus ada Pemberi Kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban yang berkaitan dengan
masa kerja Peserta, sebagaimana detetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun sebelum
berlakunya pengabungan.

(2) Penggabungan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mendapat
pengesahan atau persetujuan Menteri.

Pasal 37

(1) Dalam hal penggabungan Dana Pensiun menyebabkan perubahan Perturan Dana Pensiun
dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan, maka Pendiri dana Pensiun yang
menerima penggabungan mengajukan permohonanpengesahan perubahan Peraturan Dana
Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang menggabungkan diri mengajukan permohonan
pembubaran Dna Pensiun, yang diajukan secara bersama-bersama.

(2) Dalam hal penggabungan Dana Pensiun tidak menyebabkan perubahan Peraturan Dana
Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan, maka Pendiri Dana Pensiun yang
menerima penggabungan mengajukan permohonan persetujuan atas penggabungan Dana
Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang menggabungkan diri mengajukan permohonan
pembubaran Dana Pensiun, yang diajukan secara bersama-bersama.

(3) Permohonan persetujuan penggabungan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) harus dilengkapi dengan:

a. pernyataan tertulis Pendiri dari Dana Pen siun yang menerima penggabungan tentang
kesediaannya untuk menerima kepesertaan, kekayaan dan kewajiban dari Dana Pensiun yang
menggabungkan diri;

b. laporan keuangan dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan sebelum dan sesudah
penggabungan serta laporan keuangan dari Dana Pensiun yang menggabungkan diri pada saat
penggabungan, yang telah diaudit oleh akuntan publik;

c. laporan aktuaris dari Dana Pensiun yang menerima penggabungan sebelum dan sesudah
penggabungan serta laporan aktuaris dari Dana Pensiun yang menggabungkan diri pada saat
penggabungan, bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti.
Pasal 38

(1) Permohonan pengesahan penggabungan Dana Pensiun sebagimana dimaksud dalam Pasal
37 ayat (1) dilakukan berdasarkan tata cara sebagimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10
serta dilengkapi pula dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3).

(2) Dalam rangka penggabungan sebagaimana dimaksud dala Pasal 37 ayat (1) atau ayat (2),
Menteri menetapkan pada tanggal yang sama keputusan pengesahan perubahan Peraturan
Dana Pensiun atau persetujuan penggabungan Dana Pensiun dan keputusan pembubaran
Dana Pensiun yang menggabungkan diri.

Pasal 39

(1) Pengurus Dana Pensiun yang menerima penggabungan mengumumkan pembubaran Dana
Pensiun yang menggabungkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

(2) Status badan hukum Dana Pensiun yang menggabungkan diri berakhir sejak pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 40

Sejak tanggal pengesahan atau persetujuan Menteri atas penggabungan Dana Pensiun, maka
seluruh kepesertaan, kekayaan dan kewajiban Dana Pensiun yang menggabungkan diri
beralih ke Dana Pensiun yang menerima penggabungan.

Pasal 41

(1) Pemisahan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan apabila ada Pemberi Kerja yang
bertanggung jawab atas kewajiban yang berkaitan dengan masa kerja Peserta sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun sebelum berlakunya pemisahan.

(2) Pemisahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mendapat
pengesahan atau persetujuan Menteri.
Pasal 42

(1) Dalam hal pemisahan Dana Pensiun menyebabkan perubahan Peraturan Dana Pensiun
dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan, maka Pendiri Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan mengajukan permohonan pengesahan perubahan Peraturan Dana Pensiun dan
Pendiri Dana Pensiun yang baru mengajukan permohonan pendirian Dana Pensiun, yang
diajukan secara bersama-sama.

(2) Dalam hal pemisahan Dana Pensiun tidak menyebabkan perubahan Peraturan Dana
Pensiun, maka pendiri Dana Pensiun melakukan pemisahan Dana Pensiun dan Pensiri Dana
Pensiun yang baru mengajukan permohonan pendirian Dana Pensiun, yang diajukan secara
bersama-sama.

(3) Permohonan persetujuan pemisahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus
dilengkapi dengan:

a. Pernyataan tertulis Pendiri dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan tentang
kesediaannya untuk memisahkan sebagian kepesertaan, kekayaan, dan kewajiban ke Dana
Pensiun yang baru;

b. Pernyataan tertulis Pendiri dari Dana Pensiun baru tentang kesediaannya untuk menerima
sebagian kepesertaan, kekayaan dan kewajiban dari Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan; menjadi kepesertaan, kekayaan, kekayaan dan kewajiban awal Dana Pensiunnya.

c. laporan keuangan dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan sebelum dan sesudah
pemisahan serta laporan keuangan dari Dana Pensiun yang baru, yang telah diaudit oleh
akuntan publik;

d. laporan aktuaris dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan sebelum dan sesudah
pemisahan serta laporan aktuaris dari Dana Pensiun yang baru, apabila Dana Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti.

Pasal 43

(1) Permohonan pengesahan pemisahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
ayat (1) dilakukan berdasarkan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10
dan dilengkapi pula dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3).
(2) Dalam rangka pemisahan sebagaimana dimaksud dlam Pasal 42 ayat (1) atau ayat (2),
Menteri menetapkan pada tanggal yang sama keputusan pengesahanperubahan Peraturan
Dana Pensiun dan pengesahan atau pembentukan Dana Pensiun baru.

(3) Pengurus wajib mengumumkan pengesahan Menteri atas perubahan Peraturan Dana
Pensiun dan pembentukan Dana Pensiun baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Pasal 44

Sejak tanggal pengesahan atau persetujuan Menteri atas pemisahan Dana Pensiun,maka
sebagian kepesertaan, kekayaan dan kewajiban dari Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan beralih ke Dana Pensiun yang baru.

Pasal 45

Penggabungan dan pemisahan Dana Pensiun tidak boleh menyebabkan berkurangnya hak
Peserta sampai pada saat pengesahan atau persetujuan Menteri.

BAB VII

PENGALIHAN KEPESERTAAN

Pasal 46

(1) Pengalihan Peserta dari suatu Dana Pensiun ke Dana Pensiun yang lain, yang merupakan
kebijaksanaan Pemberi Kerja, hanya dapat dilakukan dengan ketentuan :

a kedua Dana Pensiun memiliki Program Pensiun yang sama;

b harus ada Pemberi Kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban yang berkaitan dengan
masa kerja kelompok karyawan yang dialihkan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pesniun sebelum berlakunya pengalihan.

(2) Dalam hal pengalihan Peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan
pengalihan kelompok Peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau pengalihan
Mitra Pendiri, maka pengalihan harus dilakukan dengan merubah Peraturan Dana Pensiun.
Pasal 47

(1) Pendiri Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2) mengajukan
permohonan pengesahan atas perubahan Peraturan Dana Pensiun dengan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilampiri dengan :

a Pernyataan tertulis Pendiri dari Dana Pensiun yang mengalihkan tentang kesediaannya
untuk melakukan pengalihan kelompok Peserta atau Mitra Pendiri;

b pernyataan tertulis Pendiri atau Mitra Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan
tentang kesediaannya untuk menerima pengalihan.

c laporan keuangan sebelum dan sesudah pengalihan dari Dana Pensiun yang melakukan
pengalihan dan Dana Pensiun yang menerima pengalihan, yang telah diaudit oleh akuntan
publik;

d laporan aktuaris sebelum dan sesudah pengalihan dari Dana Pensiun yang melakukan
pengalihan dan Dana Pensiun yang menerima pengalihan, apabila Dana Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti;

(3) Dalam hal Pemberi Kerja dari kelompok Peserta yang dialihkan atau Mitra Pendiri yang
dialihkan menjadi Mitra Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan, maka
permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus delengkapi dengan pernyataan
tertulisnya selaku Mitra Pendiri, tentang kesediaannya untuk tunduk pada Peraturan Dana
Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan, serta pemberian kuasa penuh kepada
Pendiri untuk melaksanakan Peraturan Dana Pensiun.

Pasal 48

(1) Dalam hal pengalihan mengakibatkan perubahan Peraturan Dana Pensiun yang
melakukan pengalihan dan perubahan Peraturan Dana Pensiun yang menerima pengalihan,
maka Menteri menetapkan pada tanggal yang sama keputusan pengesahan perubahan
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima pengalihan dan perubahan
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang melakukan pengalihan.
(2) Dengan pengesahan Menteri tentang perubahan Peraturan Dana Pensiun, maka seluruh
kepesertaan dan kewajiban serta kekayaan dari kelompok peserta yang dialihkan beralih ke
Dana Pensiun yang menerima pengalihan.

Pasal 49

Pengalihan kepesertaan tidak boleh menyebabkan berkurangnya hak Peserta sampai pada saat

pengalihan.

BAB VIII

PEMBAGIAN KEKAYAAN DANA PENSIUN

YANG DILIKUIDASI

Pasal 50

(1) Pembagian kekayaan Dana Pensiun yang dilikuidasi dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :

a. Peserta, pensiunan, Janda/Duda, Anak, dan pihak lain yang berhak atas Manfaat Pensiun;

b. Pihak-pihak selain pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a

(2) Pembagian kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan setelah dipenuhi
kewajiban kepada Negara

Pasal 51

(1) Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, dalam hal
masih terdapat kelebihan kekayaan setelah seluruh kewajiban kepada pihak-pihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 diselesaikan, maka kelebihan dimaksud wajib
dipergunakan untuk meningkatkan Manfaat Pensiun bagi Peserta, pensiunan, Janda/Duda,
Anak dan pihak lain yang berhak sampai batas maksimum yang ditetapkan Menteri.

(2) Dalam hal masih terdapat kelebihan kekayaan setelah dilakukan peningkatan Manfaat
Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka kelebihan dimaksud wajib dibagikan
secara sekaligus kepada Peserta, pensiunan, Janda/Duda, Anak dan pihak lain yang berhak
atas

Manfaat Pensiun, secara berimbang sebanding dengan besar Manfaat Pensiun yang menjadi
hak masing-masing pihak.

(3) Dalam rangka peningkatan Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Peserta yang memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun berhak atas Manfaat
Pensiun berdasarkan rumus Manfaat Pensiun yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.

Pasal 52

Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, dalam hal sisa
kekayaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
ayat (1) huruf a, maka Manfaat Pensiun bagi Peserta, pensiunan, Janda/Duda, Anak dan pihak
lain yang berhak dikurangi secara berimbang, sehingga jumlah seluruh kewajiban terhadap
pihak-pihak tersebut sama dengan sisa kekayaan Dana Pensiun.

Pasal 53

(1) Bagi Peserta yang belum berhak menerima pembayaran Manfaat Pensiun dari Dana
Pensiun yang dilikuidasi, haknya dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

(2) Bagi Pensiunan, Janda/Duda atau Anak yang telah menerima pembayaran Manfaat
Pensiun dan bagi Peserta yang telah berhak menerima pembayaran Manfaat Pensiun dari
Dana Pensiun yang dilikuidasi, haknya dibagikan dengan membeli anuitas dari Peresahaan
Asuransi jiwa berdasarkan pilihan Peserta atau pihak yang berhak.

(3) Dalam hal pembagian hak Peserta, pensiunan, Janda/Duda atau anak atau pihak lain yang
berhak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) menghasilkan Manfaat Pensiun yang lebih
kecil dari jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-undang Dana Pensiun, maka nilai sekarang
Manfaat Pensiun tersebut dapat dibayarkan sekaligus.
BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 54

(1) Setiap Yayasan Dana Pensiun yang dinyatakan telah mendapatkan pengesahan sebagai
Dana Pensiun berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun, wajib menyesuaikan diri dengan
ketentuan Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.

(2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh Pendiri dengan
mengajukan permohonan kepada Menteri.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilampiri dengan ;

a. Peraturan Dana Pensiun yang baru;

b. anggaran Dasar dan peraturan pensiun Yayasan Dana Pensiun yang berlaku sampai dengan
tangggal 20 April 1992;

c. pernyataan tertulis Pendiri dan pernyataan tertulis Mitra Pendiri bila ada;

d. surat penunjukan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Penerima Titipan;

e. arahan investasi,

f. Laporan aktuaris per tanggal 31 desember 1991 apabila Yayasan dana Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti;

g. surat perjanjian antara Pengurus dan Penerima titipan;

h. Laporan Keuangan per tanggal 31 Desember 1991 yang telah diaudit oleh akuntan Publik;

i. Rekapitulasi Peserta bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan pembayaran uang secara
sekaligus;

j. Nomor Pokok Wajib Pajak Dana Pensiun.


(4) Pernyataan tertulis Pendiri dan Mitra Pendiri sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf
c harus memenuhi ketentuan Pasal 6 dan memuat pernyataan tentang pemberlakuan Peraturan
Dana Pensiun.

Pasal 55

(1) Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 tetap dapat melanjutkan Program
Pensiun yang menjanjikan pembayaran uang sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (4) Undang-undang dana Pensiun bagi karyawan yang telah menjadi Peserta sebelum
tanggal 20 April 1992.

(2) Dalam hall dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menyelenggarakan
Program Pensiun bagi karyawan yang menjadi Peserta setelah tanggal 20 April 1992, maka
Program Pensiun yang diselenggarakan harus berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun dan
peraturan pelaksanaannya.

(3) Peserta Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih menjadi
Pesertta ke Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

(4) Bagi Peserta yang beralih kepesertaannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), pada
saat pensiun, dapat memilih untuk menerima pembayaran Manfaat Pensiun secara sekaligus
sampai sebanyak-banyak 20% (dua puluh per seratus) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
ayat (4) Undang-undang Dana Pensiun, atau sebesar yang seharusnya diterima pada tanggal
20 April 1992 berdasarkan Program Pensiun sebagaiman dimaksud dlam ayat (1).

Pasal 56

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, yang sebelum tanggal 20 April 1992
telah menetapkan Manfaat Pensiun secara berkala melebihi Manfaat Pensiun maksimum
sebagaimana ditetapkan Menteri berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat (2) Undang-undang
Dana Pensiun, tetap dapat melanjutkan pembayaran dimaksud sampai diselesaikannya
seluruh kewajiban bagi karyawan yang telah menjadi Peserta sebelum tanggal 20 April 1992.
BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 57

(1) Setiap orang atau badan usaha yang telah menjalankan program yang menjanjikan
pembayaran sejumlah uang yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu sebelum tanggal
20 April 1992, dengan nama apapun baik dengan atau tanpa iuran, apabila tetap melanjutkan
program tersebut wajib mengajukan permohonan pengesahan pembentukan Dana Pensiun
kepada Menteri selambat-lambatnya sebelau tanggal 20 April 1993.

(2) Permohonan pengesahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan oleh Pendiri
dengan memenuhi persyaratan dan tata cara pengesahan dalam Peraturan Pemerintah ini.

(3) Persyaratan sebagimana dimaksud dalam ayat (2) dilengkapi pula dengan :

a. Dokumen yang menunjukkan Program Pensiun telah diselenggarakan sebelum tanggal 20


April 1992;

b. rekapitulasi Peserta bagi yang menyelenggarakan pembayaran uang secara sekaligus.

(4) Ketentuan mengenai penyesuaian investasi, pembayaran Manfaat Pensiun sekaligus, dan
pembayaran Manfaat Pensiun maksimum secara berkala, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (3) Undang-undang Dana Pensiun, serta ketentuan Pasal 55 dan Pasal 56 Peraturan
Pemerintah ini berlaku pula bagi Dana Pensiun yang mendapat pengesahan Menteri
berdasarkan ketentuan dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).

Pasal 58

Terhitung sejak tanggal 1 Januari 1993, Perusahaan Asuransi Jiwa dilarang menjual program
yang didalamnya terkandung janji Pemberi Kerja kepada karyawannya untuk membayarkan
sejumlah uang yang pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Pasal 59

Perusahaan Asuransi Jiwa yang telah menjual program sebagaimana dimaksud dalam Pasal
58 sebelum tanggal 1 Januari 1993 tetap dapat melanjutkan program tersebut sampai
berakhirnya perjanjian pertanggungan dimaksud.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 60

Peraturan Pemerintah ihi mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

 Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya,
yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar
jumlah investasi sewa neto Grup. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan
pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai
pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi
dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset
sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.Sebagai Lessee Aset pada
sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang
ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban
keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat
suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada
periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Aset tetap (aset sewa pembiayaan) disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan dan periode masa sewa, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa
sewa.

Untuk sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis
lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat
lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen
diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa
operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui
sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
Analisis Komparatif

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

 Laba Rugi
Untuk menemukan laba rugi komparatif bisa dilihat dari rumus berikut:

saldo tahun sekarang


x 100 %
saldo tahun dasar

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak


Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017
Komparatif
2017 2016 jumlah persentase
PENDAPATAN 27,813,664,176 26,134,306,138 1,679,358,038 6.43%

BEBAN POKOK -19,854,065,409 -16,278,433,690 -3,575,631,719 21.97%


PENDAPATAN

LABA KOTOR 7,959,598,767 9,855,872,448 -1,896,273,681 -19.24%

Beban penjualan -2,411,722,674 -2,719,372,979 307,650,305 -11.31%


Beban umum dan administrasi -2,914,637,436 -2,163,084,920 -751,552,516 34.74%
Penghasilan operasi lainnya - 218,067,383 253,698,752 -35,631,369 -14.04%
bersih
Penghasilan keuangan 168,672,686 183,772,800 -15,100,114 -8.22%
Beban keuangan -756,448,075 -363,493,284 -392,954,791 108.11%
Bagian laba (rugi) bersih entitas -9,637,333 37,228,726 -46,866,059 -125.89%
asosiasi

LABA SEBELUM PAJAK 2,253,893,318 5,084,621,543 -2,830,728,225 -55.67%


PENGHASILAN

Beban pajak penghasilan -603,887,067 -549,584,720 -54,302,347 9.88%

LABA BERSIH TAHUN 1,650,006,251 4,535,036,823 -2,885,030,572 -63.62%


BERJALAN
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas -399,261,278 -42,796,098 -356,465,180 832.94%
liabilitas imbalan pasti
Manfaat (beban) pajak 97,034,342 10,840,615 86,193,727 795.10%
penghasilan
Pengukuran kembali atas - -302,226,936 -31,955,483 -270,271,453 845.77%
setelah pajak liabilitas imbalan
pasti
Pos-pos yang akan
diklasifikasikan ke laba rugi:
Mutasi neto lindung nilai arus -56,801 1,157,903 -1,214,704 -104.91%
kas
Selisih kurs dari penjabaran -33,148,049 -135,895,379 102,747,330 -75.61%
kegiatan usaha luar negeri
Jumlah penghasilan -335,431,786 -166,692,959 -168,738,827 101.23%
komprehensif lain tahun
berjalan-setelah pajak
JUMLAH PENGHASILAN 1,314,574,465 4,368,343,864 -3,053,769,399 -69.91%
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN

LABA TAHUN BERJALAN


YANG DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik entitas induk 1,620,995,090 4,521,596,208 -2,900,601,118 -64.15%
Kepentingan nonpengendali 29,011,161 13,440,615 15,570,546 115.85%
LABA BERSIH TAHUN 1,650,006,251 4,535,036,823 -2,885,030,572 -63.62%
BERJALAN

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN YANG
DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk 1,295,417,884 4,395,313,845 -3,099,895,961 -70.53%
Kepentingan nonpengendali 19,156,581 -26,969,981 46,126,562 -171.03%
JUMLAH PENGHASILAN 1,314,574,465 4,368,343,864 -3,053,769,399 -69.91%
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN

Analisis Komparatif Laba Rugi 2017

Pada tahun 2017, proporsi komponen-komponen yang ada pada laporan laba rugi
terhadap penjualan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Terutama pada komponen
beban pokok pendapatan yang mengalami peningkatan sebesar 21.97%. Sementara pada
komponen laba kotor mengalami penurunan sebesar 19.24% dan pada laba operasi
mengalami penurunan sebesar 55.87%. Beban pajak meningkat sebesar 9.88% . Dan pada
laba bersih mengalami penurunan sebesar 63.62% .

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak


Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2018

Komparatif
2018 2017 jumlah persentase
PENDAPATAN 30,687,625,970 27,813,664,176 2,873,961,794 10.33%

BEBAN POKOK PENDAPATAN -21,357,095,645 -19,854,065,409 -1,503,030,236 7.57%

LABA KOTOR 9,330,530,325 7,959,598,767 1,370,931,558 17.22%

Beban penjualan -2,237,002,603 -2,411,722,674 174,720,071 -7.24%


Beban umum dan administrasi -2,320,262,405 -2,914,637,436 594,375,031 -20.39%
Penghasilan operasi lainnya - bersih 107,373,802 218,067,383 -110,693,581 -50.76%
Penghasilan keuangan 181,972,833 168,672,686 13,300,147 7.89%
Beban keuangan -959,259,087 -756,448,075 -202,811,012 26.81%
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi 1,606,458 -9,637,333 11,243,791 -116.67%

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN 4,104,959,323 2,253,893,318 1,851,066,005 82.13%

Beban pajak penghasilan -1,019,255,087 -603,887,067 -415,368,020 68.78%

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3,085,704,236 1,650,006,251 1,435,697,985 87.01%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan pasti 413,113,083 -399,261,278 812,374,361 -203.47%
Manfaat (beban) pajak penghasilan -97,606,073 97,034,342 -194,640,415 -200.59%
Pengukuran kembali atas - setelah pajak
liabilitas imbalan pasti 315,507,010 -302,226,936 617,733,946 -204.39%
Pos-pos yang akan diklasifikasikan ke
laba rugi:
Mutasi neto lindung nilai arus kas - -56,801
Selisih kurs dari penjabaran kegiatan
usaha luar negeri 116,162,487 -33,148,049 149,310,536 -450.44%
Jumlah penghasilan komprehensif lain 431,669,497 -335,431,786 767,101,283 -228.69%
tahun berjalan-setelah pajak
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 3,517,373,733 1,314,574,465 2,202,799,268 167.57%

LABA TAHUN BERJALAN YANG


DIATRIBUSIKAN KEPADA:
pemilik entitas induk 3,079,115,411 1,620,995,090 1,458,120,321 89.95%
Kepentingan nonpengendali 6,588,825 29,011,161 -22,422,336 -77.29%
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3,085,704,236 1,650,006,251 1,435,697,985 87.01%

JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN YANG
DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk 3,475,788,182 1,295,417,884 2,180,370,298 168.31%
Kepentingan nonpengendali 41,585,551 19,156,581 22,428,970 117.08%
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 3,517,373,733 1,314,574,465 2,202,799,268 167.57%

Analisis Komparatif Laba Rugi 2018

Pada tahun 2018, proporsi komponen-komponen yang ada pada laporan laba rugi
terhadap penjualan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Terutama pada komponen
beban pokok pendapatan mengalami peningkatan sebesar 7.57%. sementara pada komponen
laba kotor mengalami peningkatan sebesar 17.22% dan pada laba operasi mengalami
peningkatan sebesar 82.13%. beban pajak meningkat sebesar 68.78%. dan pada laba bersih
mengalami peningkatan sebesar 87.01%.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019

Komparatif
2019 2018 jumlah persentase
PENDAPATAN 40,368,107 30,687,626 9,680,481 31.55%

BEBAN POKOK PENDAPATAN -27,654,124 -21,357,096 -6,297,028 29.48%

LABA KOTOR 12,713,983 9,330,530 3,383,453 36.26%

Beban penjualan -3,084,107 -2,237,003 -847,104 37.87%


Beban umum dan administrasi -3,536,797 -2,320,262 -1,216,535 52.43%
Penghasilan operasi lainnya - bersih 217,823 181,973 35,850 19.70%
Penghasilan keuangan -3,205,298 -959,259 -2,246,039 234.14%
Beban keuangan -1,793 1,606 -3,399 -211.64%
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi 91,964 107,374 -15,410 -14.35%

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3,195,775 4,104,959 -909,184 -22.15%

Beban pajak penghasilan -824,542 -1,019,255 194,713 -19.10%

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 2,371,233 3,085,704 -714,471 -23.15%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi:
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti -7,523 413,113 -420,636 -101.82%
Manfaat (beban) pajak penghasilan 1,795 -97,606 99,401 -101.84%
Pengukuran kembali atas - setelah pajak liabilitas
imbalan pasti -5,728 315,507 -321,235 -101.82%
Pos-pos yang akan diklasifikasikan ke laba rugi:
Mutasi neto lindung nilai arus kas 0 0 0
Selisih kurs dari penjabaran kegiatan usaha luar
negeri -97,354 116,162 -213,516 -183.81%
Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun
berjalan-setelah pajak -103,082 431,669 -534,751 -123.88%
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 2,268,151 3,517,373 -1,249,222 -35.52%
LABA TAHUN BERJALAN YANG
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 2,392,151 3,079,115 -686,964 -22.31%
Kepentingan nonpengendali -20,918 6,589 -27,507 -417.47%
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 2,371,233 3,085,704 -714,471 -23.15%

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN YANG DIATRIBUSIKAN
KEPADA
Pemilik entitas induk 2,316,376 3,475,788 -1,159,412 -33.36%
Kepentingan nonpengendali -48,225 41,585 -89,810 -215.97%
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 2,268,151 3,517,373 -1,249,222 -35.52%

Analisis Komparatif Laba Rugi 2019

Pada tahun 2018, proporsi komponen-komponen yang ada pada laporan laba rugi
terhadap penjualan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Terutama pada komponen
beban pokok pendapatan menglami peningkatan sebesar 29.48%. sementara pada komponen
laba kotor mengalami peningkatan sebesar 36.26% dan pada laba operasi mengalami
penurunan sebesar 22.15%. Beban pajak menurun sebesar 19.10%. Kemudian, pada laba
bersih mengalami penurunan sebesar 23.15%.
PT Semen Indonesia (Persero Tbk)

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2017 dan 2018

(dalam miliar rupiah)

2017 2018 Pertumbuhan


Modal Saham 593 593 (593−593)
X 100 %=0 %
593
Tambahan modal disetor 1.458 1.458 (1.458−1.458)
X 100 %=0 %
1.459
Selisih transaksi ekuitas dengan 29 29 (29−29)
pihak non pengendali X 100 %=0 %
29
Komponen ekuitas lainnya 102 499 (499−102)
X 100 %=−398.22 %
102
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya 253 253 (253−253)
X 100 %=0 %
253
Belum ditentukan penggunaannya 26.087 28.360 (28.360−26.087)
X 100 %=8.71 %
26.087
Jumlah ekuitas yang dapat 28.522 31.192 (31.192−28.522)
diatribusikan kepada pemilik X 100 %=9.36 %
28.522
entitas induk
Kepentingan non pengendali 1.524 1.544 (1.544−1.524)
X 100 %=1.31 %
1.524
Jumlah Ekuitas 30.046 32.736 (32.736−30.046)
X 100 %=8.95 %
30.046

 Analisa Komparatif 2017 dan 2018


Jumlah ekuitas perseroan pada 31 Desember 2018 tercatat sebesar Rp32.736 miliar,
meningkat 8,95% dibandingkan tahun sebelumnya Rp30.046 miliar, peningkatan tersebut
terutama berasal dari peningkatan saldo laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk yang belum ditentukan penggunaannya Rp2.670 miliar sejalan dengan pencapaian laba
perseroan tahun 2018.
PT Semen Indonesia (Persero Tbk)
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2018 dan 2019

(dalam miliar rupiah)

2018 2019 Pertumbuhan


Modal Saham 593 593 (593−593)
X 100 %=0 %
593
Tambahan modal disetor 1.459 1.459 (1.459−1.459)
X 100 %=0 %
1.459
Selisih transaksi ekuitas dengan 29 29 (29−29)
pihak non pengendali X 100 %=0 %
29
Komponen ekuitas lainnya 498 422 (422−498)
X 100 %=−15.26 %
498
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya 253 253 (253−253)
X 100 %=0 %
253
Belum ditentukan penggunaannya 28.360 29.521 (29.521−28.360)
X 100 %=4.09 %
28.360
Jumlah ekuitas yang dapat 31.192 32.277 (32.277−31.192)
diatribusikan kepada pemilik X 100 %=3.48 %
31.192
entitas induk
Kepentingan non pengendali 1.423 1.615 (1.615−1.423)
X 100 %=13.49 %
1.423
Jumlah Ekuitas 32.615 33.892 (33.892−32.615)
X 100 %=3.92 %
32.615

 Analisa Komparatif 2018 dan 2019

Jumlah ekuitas perseroan pada 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp33.892 miliar,
meningkat 3,92% dibandingkan tahun sebelumnya Rp32.615 miliar, peningkatan tersebut
terutama berasal dari peningkatan saldo laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk yang belum ditentukan penggunaannya Rp1.161 miliar sejalan dengan pencapaian laba
perseroan tahun 2019.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dan Entitas Anak

Neraca komparatif

Tahun 2017

Untuk mendapat jumlah : komponen-komponen tahun 2017-dengan tahun 2016

Untuk mendapatkan presentase : jumlah di bagi dengan tahun sebelumnya lalu dikali dengan
100%

Komparatif

2017 2016 Jumlah Keterangan Presentase

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara


3.637.760.116 803.315.745 naik
kas 2.834.444.371 28,34%

Kas dan setara


kas yang dibatasi 28.733.149 14.748.589 naik
penggunaannya 13.984.560 105,46%

Investasi jangka
8.453.004 (4.809.620) turun
pendek 13.262.624 -36,26%

Piutang usaha
- Pihak ketiga,
setelah dikurangi
4.031.171.228 831.453.539 naik
cadangan
penurunan nilai 3.199.717.689 25,99%

- Pihak berelasi,
setelah dikurangi
854.495.086 216.294.565 naik
cadangan
penurunan nilai 638.200.521 33,89%

Piutang lain-lain

- Pihak ketiga,
setelah dikurangi
73.004.526 (81.743.124) turun
cadangan
penurunan nilai 154.747.650 -52,82%

- Pihak berelasi,
setelah dikurangi
36.343.891 10.726.039 naik
cadangan
penurunan nilai 25.617.852 41,87%

Persediaan –
3.686.332.189 1.015.187.672 naik
bersih 2.671.144.517 38,01%

Uang muka 209.115.185 144.944.397 64.170.788 naik 44,27%

Beban dibayar
95.802.638 21.417.725 naik
dimuka 74.384.913 28,79%

Pajak dibayar
1.132.561.717 538.338.854 naik
dimuka 594.222.863 90,60%

Aset lancar
8.045.804 (441.066) turun
lainnya 8.486.870 -5,20%

Jumlah Aset
13.801.818.533 3.428.659.706
Lancar 10.373.158.827 33,05%

ASET TIDAK
LANCAR

Investasi pajak
764.351.543 11.859.220 naik
tangguhan 752.492.323 1,58%

Investasi pada
83.664.640 (10.320.003) turun
entitas asosiasi 93.984.643 -10,98%

Properti investasi 146.461.993 160.694.045 (14.232.052) turun -8,86%


Aset tetap, setelah
dikurangi
akumulasi 32.523.309.598 1.676.559.391 naik
penyusutan dan
depresiasi
30.846.750.207 5,44%

Beban tangguhan
115.933.340 (1.720.381) turun
– bersih 117.653.721 -1,46%

Aset takberwujud
- bersih dan 1.269.644.424 (85.435.146) turun
goodwill 1.355.079.570 -6,30%

Uang muka
14.254.911 (164.962.139) turun
investasi 179.217.050 -92,05%

Aset tidak lancar


343.697.366 (4.168.230) turun
lainnya 347.865.596 -1,20%

Jumlah Aset
35.261.317.815 1.407.580.660 naik
Tidak Lancar 33.853.737.155 4,16%

JUMLAH ASET 49.063.136.348 44.226.895.982 4.836.240.366 naik 10,94%

LIABILITAS
DAN EKUITAS

LIABILITAS
JANGKA
PENDEK

Pinjaman jangka
1.193.063.247 374.038.533 naik
pendek 819.024.714 45,67%

Utang usaha

- Pihak ketiga 4.070.189.302 821.118.845 naik


3.249.070.457 25,27%

- Pihak berelasi 856.887.653 828.686.605 28.201.048 naik 3,40%

Utang lain-lain

- Pihak ketiga 236.241.839 266.382.815 (30.140.976) turun -11,31%

- Pihak berelasi 86.225.118 38.868.025 47.357.093 naik 121,84%

Beban akrual 630.053.673 677.378.424 (47.324.751) turun -6,99%

Utang pajak 245.687.716 363.827.010 (118.139.294) turun -32,47%


Liabilitas imbalan
kerja jangka 726.250.833 (141.215.656) turun
pendek 867.466.489 -16,28%

Uang muka
31.528.385 (17.938.057) turun
penjualan 49.466.442 -36,26%

Liabilitas jangka
panjang yang
jatuh tempo
dalam satu tahun

- Pinjaman bank 602.177.467 866.543.711 (264.366.244) turun -30,51%

- Liabilitas sewa
125.271.821 313.085 naik
pembiayaan 124.958.736 0,25%

Jumlah
Liabilitas 8.803.577.054 651.903.626 naik
Jangka Pendek 8.151.673.428 8,00%

LIABILITAS
JANGKA
PANJANG

Liabilitas pajak
71.538.186 32.887.306 naik
tangguhan 38.650.880 85,09%

Liabilitas imbalan
kerja jangka 1.279.712.096 456.682.114 naik
panjang 823.029.982 55,49%

Liabilitas jangka
panjang setekah
dikurangi yang
jatuh tempo
dalam satu tahun

- Pinjaman bank 4.715.120.564 3.988.450.846 726.669.718 naik 18,22%

- Utang obligasi 2.993.704.359 - 2.993.704.359 naik

- Liabilitas sewa
389.956.191 (71.440.992) turun
pembiayaan 461.397.183 -15,48%

Provisi jangka
224.035.574 41.274.881 naik
panjang 182.760.693 22,58%

Liabilitas jangka
46.806.640 40.265.127 naik
panjang lainnya 6.541.513 615,53%
Jumlah
Liabilitas 9.720.873.610 4.220.042.513 naik
Jangka Panjang 5.500.831.097 76,72%

JUMLAH
18.524.450.664 13.652.504.525 4.871.946.139 naik
LIABILITAS 35,69%

EKUITAS

Ekuitas yang
dapat
diatribusikan
kepada pemilik
entitas induk

Modal saham -
nilai nominal

Modal dasar

Modal
ditempatkan dan 593.152.000 - tetap
disetor 593.152.000 -

Tambahan modal
1.458.257.900 - tetap
disetor 1.458.257.900 -

Selisih transaksi
ekuitas dengan
28.928.287 - tetap
pihak non-
pengendali 28.928.287 -

Komponen
101.295.697 426.872.903 (325.577.206) turun
ekuitas lainnya -76,27%

Saldo laba

- Ditentukan
253.338.000 -
penggunaannya 253.338.000

- Belum
ditentukan 26.087.003.278 (187.643.392) turun
penggunaannya 26.274.646.670 -0,71%

Jumlah ekuitas
yang dapat
diatribusikan 28.521.975.162 (513.220.598) turun
kepada pemilik
entitas induk 29.035.195.760 -1,77%

Kepentingan non-
1.524.057.477 (15.138.220) turun
pengendali 1.539.195.697 -0,98%
Jumlah Ekuitas 58.568.007.801 59.609.587.217 (1.041.579.416) turun -1,75%

JUMLAH
LIABILITAS 77.092.458.465 32.865.562.483 naik
DAN EKUITAS 44.226.895.982 74,31%

 Anaslisis komparatif tahun 2016 dan 2017


 Kas dan setara kas : mengalami kenaikan sebesar 803.315.745 dihasilkan dari selisih a
ntara kas dan setarakas tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar dengan presen
tase sebesar 28,34%
 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya : mengalami kenaikan sebesar
14.748.589 dihasilkan dari selisih antara kas dan setara kas yang dibatasi penggunany
a tahun 2017 dan 2016, dengan presentase sebesar 105,46%
 Investasi jangka pendek : mengalami penurunan sebesar (4.809.620) dihasil kan dari s
elisih antara investasi jangka pendek tahun 2017 dan 2016, dengan presentase sebesar
-36,26%
 Piutang usaha :
 Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami kenaika
n sebesar 831.453.539 dihasilkan dari selisih antara pihak ketiga tahun 2017 d
an 2016 dengan presentase sebesar 25,99%
 Pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami kenai
kan sebesar 216.294.565 dihasilkan dari selisih antara pihak berlasi 2017 dan
2016 dengan presentase sebesar 33,89%
 Piutang lain-lain
 Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami penuru
nan sebesar (81.743.124) dihasilkan dari selisih pihak ketiga 2017 dan 2016 de
ngan rpesentase sebesar -52,82%
 Pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami kenai
kan sebesar 10.726.039dihasilkan dari selisih pihak berelasi tahun 2017 dan 20
16 dengan presentase sebesar 41,87%
 Persediaan - bersih :mengalami kenaikan sebesar 1.015.187.672 dihasilkan dari selisi
h antara persediaan bersih tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 38,01%
 Uang muka : mengalami kenaikan sebesar 64.170.788 dihasilkan dari selisih antara ua
ng muka tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 44,27%
 Beban dibayar dimuka : mengalami kenaikan sebesar 21.417.725 dihasilkan dari selisi
h antara beban dibayar dimuka tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 28,79
%
 Pajak dibayar dimuka : mengalami kenaikan sebesar 538.338.854 dihasilkan dari seli
sih antara pajak dibayar dimuka tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 90,6
0%
 Aset lancar lainnya : mengalami penurunan sebesar (441.066) dengan selisih antar
a aset lancar lainya tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar -5,20%

 Jumlah Aset Lancar : mengalami kenaikan sebesar 3.428.659.706 dihasilkan dari


selisih antara jumlah aset lancar 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 33,05%

 ASET TIDAK LANCAR

Investasi pajak tangguhan : mengalami kenaikan sebesar 11.859.220 dihasilkan dari selisi
h antara investasi pajak tangguhan tahun 2017 dan 2016, dengan presentase sebesar 1,58%

 Investasi pada entitas asosiasi : mengalami penurunan sebesar (10.320.003) dihasilkan


dari selisih antara investasi pada entitas asosiasi tahun 2017 dan 2016 dengan presenta
se sebesar -10,98%
 Properti investasi : mengalami penurunan sebesar (14.232.052) dihasilkan dari selisih
antara properti investasi tahun 2017 dan 2016 dengan presentasi sebesar -8,86%
 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan depresiasi : mengalami kenaik
an sebesar 1.676.559.391 dihasilkan dari selisih antara aset tetap tahun 2017 dan 201
6 dengan presentase sebesar 5,44%
 Beban tangguhan - bersih :mengalami penurunan sebesar (1.720.381) dihasilkan dari
selisih antara beban tangguhan bersih tahun 2017 dan 2016, dengan presentase sebesar
1,46%
 Aset takberwujud - bersih dan goodwill : mengalami penurunan sebesar (85.435.146)
dihasilkan dar selisih antaran aset tak berwujud tahun 2017 dan 2016,dengan presenta
se sebesar -6,30%
 Uang muka investasi : mengalami penurunan sebesar (164.962.139) yang dihasilkan d
ari selisih antara uang muka investasi tahun 2017 dan 2016, dengan presentase sebesar
-92,05%
 Aset tidak lancar lainnya :mengalami penurunan sebesar (4.168.230) yang dihasilkan
dari selisih antara aset tidak lancar lainya tahun 2017 dan 2016, dengan presentase seb
esar -1,20%
 Jumlah Aset Tidak Lancar mengalami kenaikan sebesar 1.407.580.660 yang diha
silkan dariselisih antara jumlah aset tidak lancar tahun 2017 dan 2016 dengan presenta
se 4,16%
 JUMLAH ASET mengalami kenaikan sebesar 4.836.240.366 yang dihasilkan dari
selisih antara jumlah aset tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 10,94%

 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjaman jangka pendek : mengalami kenaikan sebesar 374.038.533 dari hasil selisih ant
ara pinjaman jangka pendek tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 45,67%

 Utang usaha
 Pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar 821.118.845 yang dihasilkan dari ut
ang usaha pihak ketiga tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 25,27
%
 Pihak berelasi mengalami keniakan sebesar 28.201.048 yang dihasilkan dari se
lisih antara pihak berelasi tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 3,4
0%
 Utang lain-lain
 Pihak ketiga : mengalami penurunan sebesar (30.140.976) yang dihasilkan da
ri selisih antara pihak ketiga tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar -
11,21%
 Pihak berelasi mengalami kenaikan sebesar 47.357.093 yang dihasilkan dari s
elisih antara pihaK berelasi tahun 2017 dan 2016, dengan presentase sebesar 1
21,84%
 Beban akrual : mengalami penurunan sebesar (47.324.751) yang dihasilkan da
ri selisih antara beban akrual tahun 2017 dan 2016 dengan oresentase sebesar -
6.99%
 Utang pajak : mengalami penurunan sebesar (118.139.294) yang dihasilkan da
ri selisih antara utang pajak tahun 2017 dan 2016 dengan oresentase sebesar32,
47%
 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek : mengalami penurunan sebesar
(141.215.656) yang dihasilkan dari selisih liabilitas imbalan kerja jangka pend
ek tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar -16.28%
 Uang muka penjualan : mengalami penurunan sebesar (17.938.057) yang dih
asilkan dari selisih uang muka penjualan tahun 2017 dan 2016 dengan presenta
se sebesar -36,26%
 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
 Pinjaman bank : mengalami penurunan sebesar (264.366.244) yang dihasilkan dari
selisih Pinjaman bank tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 30,51%
 Liabilitas sewa pembiayaan mengalami kenaikan sebesar 313.085 yang dihasilkan
dari selisih Liabilitas sewa pembiayaan 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar
0,25%
 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek mengalami kenaikan sebesar 651.903.626 yang di
hasilkan dari selisih Jumlah Liabilitas Jangka Pendek ahun 2017 dan 2016 dengan pr
esentase sebesar 8,00%

 LIABILITAS JANGKA PANJANG


 Liabilitas pajak tangguhan : mengalami kenaikan sebesar 32.887.306 yang dihasilkan d
ari selisih Liabilitas pajak tangguhan tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 8
5,09%
 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang : mengalami kenaikan sebesar 456.682.114 y
ang dihasilkan dari selisih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang tahun 2017 dan 201
6 dengan presentase sebesar 55,49%
 Pinjaman bank mengalami kenaikan sebesar 726.669.718 yang dihasilkan dari selisih
Pinjaman bank tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 18,22%
 Utang obligasi mengalami kenaikan sebesar 2.993.704.359 yang dihasilkan dari selisi
h Utang obligasi tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 100% karena tahun 2
016 nya itu 0
 Liabilitas sewa pembiayaan mengalami penurunan sebesar (71.440.992) yang dihasilk
an dari selisih Liabilitas sewa pembiayaan tahun 2017 dan 2016 dengan presentase seb
esar -15,48%
 Provisi jangka panjang: mengalami kenaikan sebesar 41.274.881 yang dihasilkan dari
selisih Provisi jangka panjang tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 22,58%
 Liabilitas jangka panjang lainnya : mengalami kenaikan sebesar 40.265.127 yang dihas
ilkan dari selisih Liabilitas jangka panjang lainnya tahun 2017 dan 2016 dengan present
ase sebesar 615,83%
 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang mengalami kenaikan sebesar 4.220.042.513 yang
dihasilkan dari selisih Jumlah Liabilitas Jangka Panjang tahun 2017 dan 2016 denga
n presentase sebesar 76,72%
 JUMLAH LIABILITAS mengalami kenaikan sebesar 4.871.946.139 yang dihasilka
n dari selisih JUMLAH LIABILITAS tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar
35,69%
 EKUITAS
 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal

Modal dasar

Modal ditempatkan dan disetor : mengalami ketetapan karena saldo tahun 2017 dan 20
16 sama sehingga tidak ada peningkatan atau penurunan

 Tambahan modal disetor : mengalami ketetapan karena saldo tahun 2017 dan 2016 sa
ma sehingga tidak ada peningkatan atau penurunan
 Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali: mengalami ketetapan karena sa
ldo tahun 2017 dan 2016 sama sehingga tidak ada peningkatan atau penurunan
 Komponen ekuitas lainnya : mengalami penurunan sebesar (325.577.206) yang dihasil
kan dari selisih Komponen ekuitas lainnya tahun 2017 dan 2016 dengan presentase seb
esar -76,27%
 Saldo laba
- Ditentukan penggunaannya : mengalami penurunan sebesar (187.643.392) yang d
ihasilkan dari selisih antara Ditentukan penggunaannya tahun 2017 dan 2016 deng
an presentase sebesar 0,71%
- Belum ditentukan penggunaannya : mengalami penurunan sebesar (513.220.598)
tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar -1,77%
 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk :

Kepentingan non-pengendali : mengalami penurunan sebesar (15.138.220) yang dihasi


lkan dari selisih antara Kepentingan non-pengendali tahun 2017 dan 2016 dengan pres
entase sebesar -0,98%

 Jumlah Ekuitas mengalami penurunan sebesar (1.041.579.416) yang dihasilkan dari


selisih antara Jumlah Ekuitas tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar-1,75%
 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS mengalami kenaikan sebesar
32.865.562.483 yang dihasilkan dari selisih antara JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS tahun 2017 dan 2016 dengan presentase sebesar 74,31%

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dan Entitas Anak

Neraca komparatif

Tahun 2018

Komparatif Jumlah Keterangan Presentase

2018 2017

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 5.245.730.518 3.637.760.116 1.607.970.402 naik 44,20%

Kas dan setara kas yang


31.332.430 28.733.149
dibatasi penggunaannya 2.599.281 naik 9,05%

Investasi jangka pendek 8.453.004 8.453.004 - tetap -


Piutang usaha

- Pihak ketiga, setelah


dikurangi cadangan 4.585.339.434 4.031.171.228
penurunan nilai 554.168.206 naik 13,75%

- Pihak berelasi, setelah


dikurangi cadangan 1.200.875.923 854.495.086
penurunan nilai 346.380.837 naik 40,54%

Piutang lain-lain

- Pihak ketiga, setelah


dikurangi cadangan 128.196.069 73.004.526
penurunan nilai 55.191.543 naik 75,60%

- Pihak berelasi, setelah


dikurangi cadangan 45.305.835 36.343.891
penurunan nilai 8.961.944 naik 24,66%

Persediaan - bersih 3.544.142.429 3.686.332.189 (142.189.760) turun -3,86%

Uang muka 162.972.049 209.115.185 (46.143.136) turun -22,07%

Beban dibayar dimuka 61.727.992 95.802.638 (34.074.646) turun -35,57%

Pajak dibayar dimuka 985.728.316 1.132.561.717 (146.833.401) turun -12,96%

Aset lancar lainnya 7.881.628 8.045.804 (164.176) turun -2,04%

Jumlah Aset Lancar 16.007.685.627 13.801.818.533 2.205.867.094 naik 15,98%

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pajak tangguhan 506.557.499 764.351.543 (257.794.044) turun -33,73%

Investasi pada entitas


85.637.708 83.664.640
asosiasi 1.973.068 naik 2,36%

Properti investasi 132.042.739 146.461.993 (14.419.254) turun -9,85%

Aset tetap, setelah dikurangi


akumulasi penyusutan dan 32.748.895.968 32.523.309.598
depresiasi 225.586.370 naik 0,69%

Beban tangguhan - bersih 114.671.261 115.933.340 (1.262.079) turun -1,09%

Aset takberwujud - bersih


1.211.665.990 1.269.644.424
dan goodwill (57.978.434) turun -4,57%

Uang muka investasi 5.418.625 14.254.911 (8.836.286) turun -61,99%

Aset tidak lancar lainnya 343.314.810 349.211.231 (5.896.421) turun -1,69%

Jumlah Aset Tidak Lancar 35.148.204.600 35.266.831.680 (118.627.080) turun -0,34%


JUMLAH ASET 51.155.890.227 49.068.650.213 2.087.240.014 naik 4,25%

LIABILITAS DAN
EKUITAS

LIABILITAS JANGKA
PENDEK

Pinjaman jangka pendek 1.551.659.339 1.193.063.247 358.596.092 naik 30,06%

Utang usaha

- Pihak ketiga 3.769.232.616 4.070.189.302 (300.956.686) turun -7,39%

- Pihak berelasi 706.916.162 856.887.653 (149.971.491) turun -17,50%

Utang lain-lain

- Pihak ketiga 261.590.306 236.241.839 25.348.467 naik 10,73%

- Pihak berelasi 46.729.403 86.225.118 (39.495.715) turun -45,81%

Beban akrual 901.429.463 630.053.673 271.375.790 naik 43,07%

Utang pajak 362.783.333 245.687.716 117.095.617 naik 47,66%

Liabilitas imbalan kerja


392.573.073 726.250.833
jangka pendek (333.677.760) turun -45,95%

Uang muka penjualan 37.800.284 31.528.385 6.271.899 naik 19,89%

Liabilitas jangka panjang


yang jatuh tempo dalam satu
tahun

- Pinjaman bank 83.738.982 602.177.467 (518.438.485) turun -86,09%

- Liabilitas sewa
88.384.638 125.271.821
pembiayaan (36.887.183) turun -29,45%

Jumlah Liabilitas Jangka


8.202.837.599 8.803.577.054
Pendek (600.739.455) turun -6,82%

LIABILITAS JANGKA
PANJANG

Liabilitas pajak tangguhan 207.233.488 71.538.186 135.695.302 naik 189,68%

Liabilitas imbalan kerja


1.433.259.303 1.777.879.006
jangka panjang (344.619.703) tururn -19,38%

Liabilitas jangka panjang


setekah dikurangi yang jatuh
tempo dalam satu tahun
- Pinjaman bank 4.872.138.666 4.715.120.564 157.018.102 naik 3,33%

- Utang obligasi 2.994.901.610 2.993.704.359 1.197.251 naik 0,04%

- Liabilitas sewa
273.292.868 389.956.191
pembiayaan (116.663.323) turun -29,92%

Provisi jangka panjang 228.188.046 224.035.574 4.152.472 naik 1,85%

Liabilitas jangka panjang


207.743.125 46.806.640
lainnya 160.936.485 naik 343,83%

Jumlah Liabilitas Jangka


10.216.757.106 10.219.040.520
Panjang (2.283.414) turun -0,02%

JUMLAH LIABILITAS 18.419.594.705 19.022.617.574 (603.022.869) turun -3,17%

EKUITAS

Ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada
pemilik entitas induk

Modal saham - nilai


nominal

Modal dasar

Modal ditempatkan dan


593.152.000 593.152.000
disetor - tetap -

Tambahan modal disetor 1.458.257.900 1.458.257.900 - tetap -

Selisih transaksi ekuitas


dengan pihak non- 28.928.287 28.928.287
pengendali - tetap -

Komponen ekuitas lainnya 497.968.468 101.295.697 396.672.771 naik 391,60%

Saldo laba

- Ditentukan
253.338.000 253.338.000
penggunaannya - tetap -

- Belum ditentukan
28.360.440.327 26.087.003.278
penggunaannya 2.273.437.049 naik 8,71%

Jumlah ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada 31.192.084.982 28.521.975.162
pemilik entitas induk 2.670.109.820 naik 9,36%

Kepentingan non-
1.544.210.540 1.524.057.477
pengendali 20.153.063 naik 1,32%

Jumlah Ekuitas 32.736.295.522 30.046.032.639 2.690.262.883 naik 8,95%


JUMLAH LIABILITAS
51.155.890.227 49.068.650.213
DAN EKUITAS 2.087.240.014 naik 4,25%

 Analisis komparatif tahun 2017 dan 2018


 Kas dan setara kas : mengalami kenaikan sebesar 1.607.970.402 yangd ihasilkan dari s
elisih antara kas dan setarakas tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesar 44,20%
 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya : mengalami kenaikan sebesar
2.599.281 yang dihasilkan dari selisih antara Kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesar 9,05%
 Investasi jangka pendek tetap : tidak mengalami kenikan atau penurunan karena saldo t
aun 2017 dan 2018 sama

 Piutang usaha
- Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami kenaikan se
besar 554.168.206 yang dihasilkan dari selisih antara Pihak ketiga, tahun 2017 d
an 2018,dengapresentase sebesar 13,75%
- Pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami kenaikan s
ebesar 346.380.837 yang dihasilkan dari selisih antara pihak berelasi tahun 2017 d
an 2018,dengapresentase sebesar 40,54%
 Piutang lain-lain
- Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai : mengalami kenaikan se
besar 55.191.543 yang dihasilkan dari selisih antara Pihak ketiga tahun 2017 dan
2018,dengapresentase sebesar 75,60%
- Pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai mengalami kenaikan se
besar 8.961.944 yang dihasilkan dari selisih antara pihak berelasi tahun 2017 dan
2018,dengapresentase sebesar 24,66%
- Persediaan - bersih : mengalami penurunan sebesar (142.189.760) yang dihasilkan
dari selisih antarapersediaan bersih tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesar -
3,86%
 Uang muka : mengalami penurunan sebesar (46.143.136) yang dihasilkan dari selisih a
ntara Uang muka tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesar -22,07%
 Beban dibayar dimuka : mengalami penurunan sebesar (34.074.646) yang dihasilkan d
ari selisih antara Beban dibayar dimuka tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesarn
35,57%
 Pajak dibayar dimuka : mengalami penurunan sebesar (146.833.401) yang dihasilkan da
ri selisih antara pajak dibayar dimuka tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesar 12,9
6%
 Aset lancar lainnya: mengalami penurunan sebesar (164.176) yang dihasilkan dari se
lisih antara aset lancar lainya tahun 2017 dan 2018,dengapresentase sebesa -2,04%
 Jumlah Aset Lancar : mengalami kenaikan sebesar.205.867.094 yang dihasilkan dari se
lisih antara Jumlah Aset Lancar tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 15,98%

 ASET TIDAK LANCAR


 Investasi pajak tangguhan: mengalami penurunan sebesar (257.794.044) yang dihasilkan
dari selisih antara investasi pajak tangguhan tahun 2017 dan 2018 dengan presentase seb
esar 33,73%
 Investasi pada entitas asosiasi : mengalami kenaikan sebesar 1.973.068 yang dihasilkan d
ari selisih antara Investasi pada entitas asosiasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase s
ebesar -2,36%
 Properti investasi : mengalami penurunan sebesar (14.419.254) yang dihasilkan dari seli
sih antara Properti investasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar -9,85%
 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan depresiasi : mengalami kenaikan
sebesar 225.586.370 yang dihasilkan dari selisih antara Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan depresiasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 0,
69%
 Beban tangguhan - bersih : mengalami penurunan sebesar (1.262.079) yang dihasilkan
dari selisih antara Beban tangguhan - bersih tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebe
sar -1,09%
 Aset takberwujud - bersih dan goodwill : mengalami penurunan sebesar (57.978.434) ya
ng dihasilkan dari selisih antara Aset takberwujud - bersih dan goodwill tahun 2017 dan
2018 dengan presentase sebesar -4,57%
 Uang muka investasi : mengalami penurunan sebesar (8.836.286) yang dihasilkan dari s
elisih antara Uang muka investasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar -61,99
%
 Aset tidak lancar lainnya: mengalami penurunan sebesar (5.896.421) yang dihasilkan d
ari selisih antara Aset tidak lancar lainnya tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebes
ar -1,69%
 Jumlah Aset Tidak Lancar :mengalami penurunan sebesar (118.627.080) yang dihasilk
an dari selisih antara Jumlah Aset Tidak Lancar tahun 2017 dan 2018 dengan presenta
se sebesar -0,34%
 JUMLAH ASET : mengalami kenaikan sebesar 2.087.240.014 yang dihasilkan dari seli
sih antara jumlah aset tahun 2018 dan 2017 tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebe
sar4,25%

LIABILITAS DAN EKUITAS

 LIABILITAS JANGKA PENDEK

 Pinjaman jangka pendek : mengalami kenaikan sebesar 358.596.092 yang dihasilka


n dari selisih antara Pinjaman jangka pendek tahun 2017 dan 2018 dengan presentase
sebesar 30,06%

 Utang usaha

- Pihak ketiga : mengalami penurunan sebesar (300.956.686) yang dihasilkan da


ri selisih antara Pihak ketiga tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar
-7,39%
- Pihak berelasi : mengalami penurunan sebesar (149.971.491) ang dihasilkan
dari selisih antara Pihak berelasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebes
ar -17,50%

 Utang lain-lain
- Pihak ketiga : mengalami kenaikan sebesar 25.348.467 yang dihasilkan dari
selisih antara pihak ketiga tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 10,
73%
- Pihak berelasi : mengalami penurunan sebesar(39.495.715) yang dihasilkan
dari selisih antara pihak berelasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebe
sar -45,81%
- Beban akrual : mengalami kenaikan sebesar 271.375.790 yang dihasilkan dari
selisih antara beban akrual tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 43,
07%
- Utang pajak : mengalami kenaikan sebesar 117.095.617 yang dihasilkan dari s
elisih antara utangpajak tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 47,66
%

 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek : mengalami penurunan sebesar (333.677.760)


yang dihasilkan dari selisih antara Liabilitas imbalan kerja jangka pendek tahun 2017
dan 2018 dengan presentase sebesar -45,95%

 Uang muka penjualan : mengalami kenaikan sebesar 6.271.899 yang dihasilkan dari s
elisih antara Uang muka penjualan tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 1
9,89%

 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

- Pinjaman bank : mengalami penurunan sebesar (518.438.485) yang dihasilkan dari


selisih antara Pinjaman bank tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar -86,0
9%
- Liabilitas sewa pembiayaan: mengalami penurunan sebesar (36.887.183) yang dih
asilkan dari selisih antara Liabilitas sewa pembiayaan tahun 2017 dan 2018 dengan
presentase sebesar -29,45%
 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek: mengalami penurunan sebesar (600.739.455) ya
ng dihasilkan dari selisih antara Jumlah Liabilitas Jangka Pendek tahun 2017 dan 2
018 dengan presentase sebesar -6,82%

 LIABILITAS JANGKA PANJANG

 Liabilitas pajak tangguhan: mengalami kenaikan sebesar 135.695.302 yang dihasilka


n dari selisih antara Liabilitas pajak tangguhan tahun 2017 dan 2018 dengan presentas
e sebesar 189,68%

 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang : mengalami penurunan sebesar


(344.619.703) yang dihasilkan dari selisih antara

 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebes
ar -19,38%

 Liabilitas jangka panjang setekah dikurangi yang jatuh tempo dalam satu tahun

- Pinjaman bank : mengalami kenaikan sebesar 157.018.102 yang dihasilkan dari s


elisih antara Pinjaman bank tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 3,33
%
- Utang obligasi : mengalami kenaikan sebesar 1.197.251 yang dihasilkan dari seli
sih antara Utang obligasi tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar 0,04%
- Liabilitas sewa pembiayaan : mengalami penurunan sebesar (116.663.323) yang di
hasilkan dari selisih antara Liabilitas sewa pembiayaan Liabilitas sewa pembiayaan
tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesar -29,92%
 Provisi jangka panjang : mengalami kenaikan sebesar 4.152.472 yang dihasilkan da
ri selisih antara Provisi jangka panjang tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebesa
r 1,85%
 Liabilitas jangka panjang lainnya : mengalami kenaikan sebesar 160.936.485 yang di
hasilkan dari selisih antara Liabilitas jangka panjang lainnya tahun 2017 dan 2018 den
gan presentase sebesar 343,83%
 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang : mengalami penurunan sebesar (2.283.414) yan
g dihasilkan dari selisih antara Jumlah Liabilitas Jangka Panjang tahun 2017 dan 2018
dengan presentase sebesar -0,02%
 JUMLAH LIABILITAS : mengalami penurunan sebesar (603.022.869) yang dihasi
lkan dari selisih antara jumlah liabilitas tahun 2017 dan 2018 dengan presentase sebes
ar -317%

 EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal

Modal dasar

Modal ditempatkan dan disetor : tidak mengalami kenaikan atau penurunan karena sol
do modal ditempatkan dan disetor tahun 2017 dan 2018 tetap

 Tambahan modal disetor : tidak mengalami kenaikan dan penurunan karena saldo tam
bahan modal disetor tahun 2017 dan 2016 tatap

 Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali : tidak mengalami kenaikan da


n penurunan karena saldo Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali tahu
n 2017 dan 21018 tetap

 Komponen ekuitas lainnya : mengalami kenaikan sebesar 396.672.771 yang dihasilk


an dari selisih antara Komponen ekuitas lainnya tahun 2017 dan 2018 2018 dengan pr
esentase sebesar 391,60

 Saldo laba

- Ditentukan penggunaannya : mengalami kenaikan sebesar 2.273.437.049 yang d


ihasilkan dari selisih antara Ditentukan penggunaannya tahun 2017 dan 2018 201
8 dengan presentase sebesar 8,71%
- Belum ditentukan penggunaannya : mengalami kenaikan sebesar 2.670.109.820
yang dihasilkan dari selisih antara Belum ditentukan penggunaannya Belum
ditentukan penggunaannya tahun 2017 dan 2018 2018 dengan presentase sebesar
9,36%

 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

 Kepentingan non-pengendali : mengalami kenaikan sebesar 20.153.063 yang dihasilk


an dari selisih antara Kepentingan non-pengendali tahun 2017 dan 2018 2018 dengan
presentase sebesar 1.32%

 Jumlah Ekuitas : mengalami kenaikan sebesar 2.690.262.883 yang dihasilkan dari s


elisih antara jumlah equitas tahun 2017 dan 2018 2018 dengan presentase sebesar 8,9
5%

 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS : mengalami kenaikan sebesar


2.087.240.014 yang dihasilkan dari selisih antara jumlah liabilitas dan equitas tahun 2
017 dan 2018 2018 dengan presentase sebesar 4,25%

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dan Entitas Anak

Neraca komparatif

Tahun 2019

Komparatif Jumlah Keterangan Presentase

2019 2018

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3.950.448 5.245.731 (1.295.283) turun -24,69%

Investasi jangka pendek 67.222 8.453 58.769 naik 695,24%


Piutang usaha

- Pihak berelasi 1.493.872 1.187.905 305.967 naik 25,76%

- Pihak ketiga 4.995.989 4.598.310 397.679 naik 8,65%

Piutang lain-lain

- Pihak berelasi 111.994 45.306 66.688 naik 147,19%

- Pihak ketiga 257.736 128.196 129.540 naik 101,05%

Persediaan - bersih 4.641.646 3.544.142 1.097.504 naik 30,97%

Uang muka 136.159 162.972 (26.813) turun -16,45%

Beban dibayar dimuka 215.667 176.399 39.268 naik 22,26%

Pajak dibayar dimuka

- Pajak penghasilan badan 538.150 744.716 (206.566) turun -27,74%

- Pajak lain-lain 225.728 241.012 (15.284) turun -6,34%

Aset lancar lainnya 23.920 7.882 16.038 naik 203,48%

Jumlah Aset Lancar 16.658.531 16.091.024 567.507 naik 3,53%

ASET TIDAK LANCAR

Kas yang dibatasi


57.356 31.332
penggunaannya 26.024 naik 83,06%

Aset pajak tangguhan 658.262 562.609 95.653 naik 17,00%

Investasi pada entitas


89.001 85.638
asosiasi 3.363 naik 3,93%

Investasi pada ventura


52.108 55.822
bersama (3.714) turun -6,65%

Properti investasi 119.602 132.043 (12.441) turun -9,42%

Aset tetap 56.601.702 32.391.950 24.209.752 naik 74,74%

Goodwill dan aset


4.260.059 1.084.687
takberwujud 3.175.372 naik 292,75%

Tagihan pengembalian
pajak

- Pajak penghasilan badan 299.367 - 299.367 naik 100%

- Pajak lain-lain 143.766 - 143.766 naik 100%

Aset tidak lancar lainnya 867.313 348.731 518.582 naik 148,71%


Jumlah Aset Tidak
63.148.536 34.692.812
Lancar 28.455.724 naik 82,02%

JUMLAH ASET 79.807.067 50.783.836 29.023.231 naik 57,15%

LIABILITAS DAN
EKUITAS

LIABILITAS JANGKA
PENDEK

Pinjaman jangka pendek 1.211.916 1.551.659 (339.743) turun -21,90%

Utang usaha

- Pihak berelasi 864.792 670.705 194.087 naik 28,94%

- Pihak ketiga 4.804.967 3.805.444 999.523 naik 26,27%

Utang lain-lain

- Pihak berelasi 19.462 32.116 (12.654) turun -39,40%

- Pihak ketiga 555.664 286.787 268.877 naik 93,75%

Akrual 1.222.508 901.429 321.079 naik 35,62%

Utang pajak

- Pajak penghasilan badan 326.508 148.088 178.420 naik 120,48%

- Pajak lain-lain 299.122 214.695 84.427 naik 39,32%

Liabilitas imbalan kerja


735.066 392.573
jangka pendek 342.493 naik 87,24%

Uang muka penjualan 119.918 37.800 82.118 naik 217,24%

Pinjaman jangka panjang


yang jatuh tempo dalam
satu tahun:

- Pinjaman bank 2.052.348 50.136 2.002.212 naik 3993,56%

- Liabilitas sewa
27.981 88.387
pembiayaan (60.406) turun -68,34%

Jumlah Liabilitas Jangka


12.240.252 8.179.819
Pendek 4.060.433 naik 49,64%

LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan 3.838.407 207.233 3.631.174 naik 1752,22%

Liabilitas imbalan kerja


2.235.955 1.433.259
jangka panjang 802.696 naik 56,00%

Pinjaman jangka panjang


setelah dikurangi yang jatuh
tempo dalam satu tahun

- Pinjaman bank 17.659.900 4.644.083 13.015.817 naik 280,27%

- Utang obligasi 7.065.345 2.994.902 4.070.443 naik 135,91%

- Liabilitas sewa
24.457 273.293
pembiayaan (248.836) turun -91,05%

Provisi jangka panjang 264.891 228.188 36.703 naik 16,08%

Liabilitas jangka panjang


585.936 207.744
lainnya 378.192 naik 182,05%

Jumlah Liabilitas Jangka


31.674.891 9.988.702
Panjang 21.686.189 naik 217,11%

JUMLAH LIABILITAS 43.915.143 18.168.521 25.746.622 naik 141,71%

DANA SYIRKAH
2.000.000 -
TEMPORER 2.000.000 naik 100%

EKUITAS

Ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada
pemilik entitas induk

Modal saham - nilai


nominal

Modal dasar

Modal ditempatkan dan


593.152 593.152
disetor - tetap -

Tambahan modal disetor 1.458.258 1.458.258 - tetap -

Selisih transaksi ekuitas


dengan pihak non- 28.928 28.928
pengendali - tetap -

Komponen ekuitas lainnya 422.194 497.969 (75.775) turun -15,22%

Saldo laba
- Ditentukan
253.338 253.338
penggunaannya - tetap -

- Belum ditentukan
29.520.945 28.360.440
penggunaannya 1.160.505 naik 4,09%

Jumlah ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada 32.276.815 31.192.085
pemilik entitas induk 1.084.730 naik 3,48%

Kepentingan non-
1.615.109 1.423.230
pengendali 191.879 naik 13,48%

Jumlah Ekuitas 33.891.924 32.615.315 1.276.609 naik 3,91%

JUMLAH LIABILITAS
79.807.067 50.783.836
DAN EKUITAS 29.023.231 naik 57,15%

 Analisis komparatif tahun 2019 :


 Kas dan setara kas : mengalami penurunan sebesar (1.295.283) yang dihasilkan
Dariselisih antaras kas dan setarakas tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
-24,69%
 Investasi jangka pendek : mengalami kenaikan sebesar 58.769 yang dihasilkan Daris
elisih antara Investasi jangka pendek tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
695,24%
 Piutang usaha
- Pihak berelasi : : mengalami kenaikan sebesar 305.967 yang dihasilkan Dariseli
sih antara Pihak berelasi tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar 25,76%
- Pihak ketiga: mengalami kenaikan sebesar 999.523 yang dihasilkan Dariselisih
antara pihak ketiga tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar 8,65%

 Piutang lain-lain
- Pihak berelasi : mengalami kenaikan sebesar 66.688 yang dihasilkan Dariselisih
antara pihak berelasi tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar 147,19%
- Pihak ketiga : mengalami kenaikan sebesar 129.540 yang dihasilkan Dariselisih
antara pihak ketiga tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar 101,05%

 Persediaan - bersih : mengalami kenaikan sebesar 1.097.504 yang dihasilkan Darisel


isih antara Persediaan - bersih tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
30,97%

 Uang muka : mengalami penurunan sebesar (26.813)yang dihasilkan Dariselisih antar


a uang muka tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar -16,45%

 Beban dibayar dimuka: : mengalami kenaikan sebesar 39.268 yang dihasilkan Darisel
isih antara Beban dibayar dimuka tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
22,26%

 Pajak dibayar dimuka

- Pajak penghasilan badan : mengalami penurunan sebesar (206.566) yang dihasilk


an Dariselisih antara Pajak penghasilan badan tahun 2018 dan 2019 dengan prese
ntase sebesar -27,74%

 Aset lancar lainnya : mengalami kenaikan sebesar 16.038 yang dihasilkan Dariselisi
h antara Aset lancar lainnya tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
203,48%

 Jumlah Aset Lancar :mengalami kenaikan sebesar 567.507 yang dihasilkan Darisel
isih antara Jumlah Aset Lanar tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
3,53%

 ASET TIDAK LANCAR

 Kas yang dibatasi penggunaannya : mengalami kenaikan sebesar 26.024 yang dihasil
kan Dariselisih antara Kas yang dibatasi penggunaannya tahun 2018 dan 2019 dengan
presentase sebesar 83,06%
 Aset pajak tangguhan : mengalami kenaikan sebesar 95.653 yang dihasilkan Dariselisi
h antara Aset pajak tangguhan tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar
17,00%

 Investasi pada entitas asosiasi : mengalami kenaikan sebesar 3.363 yang dihasilkan D
ariselisih antara Investasi pada entitas asosiasi tahun 2018 dan 2019 dengan presentas
e sebesar 3,93%

 Investasi pada ventura bersama : mengalami penurunan sebesar (3.714) yang dihasil
kan Dariselisih antara Investasi pada ventura bersama tahun 2018 dan 2019 dengan p
resentase sebesar -6,65%

 Properti investasi : mengalami penurunan sebesar (12.441)yang dihasilkan Dariselisi


h antara Properti investasi tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar -9,42%

 Aset tetap : mengalami kenaikan sebesar 24.209.752 yang dihasilkan Dariselisih an


tara Aset tetap tahun 2018 dan 2019 dengan presentase sebesar 74,74%

 Goodwill dan aset takberwujud : mengalami kenaikan sebesar 3.175.372 yang dihas
ilkan Dariselisih antara Goodwill dan aset takberwujud tahun 2018 dan 2019 dengan p
resentase sebesar 292,75%

 Tagihan pengembalian pajak

- Pajak penghasilan badan : mengalami kenaikan sebesar 299.367 yang dihasilkan


Dariselisih antara Pajak penghasilan badan tahun 2018 dan 2019 dengan present
ase sebesar 100%
- Pajak lain-lain : mengalami kenaikan sebesar 143.766 yang dihasilkan Dariseli
sih antara pajak lain2 tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 100%
 Aset tidak lancar lainnya :mengalami kenaikan sebesar 518.582 yang dihasilkan dari
selisih antara aset tidak lancar lainya tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
148,71%
 Jumlah Aset Tidak Lancar : mengalami kenaikan sebesar 28.455.724 yang
dihasilkand ari selisih antara jumlah aset tidak lancar tahun 2019 dan 2018 dengan
presentase sebesar 82,02%
 JUMLAH ASET :mengalami kenaikan sebesar 29.023.231 yang dihasilkan dari
selisih antara jumlah aset tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 57,15%

 LIABILITAS DAN EKUITAS

 LIABILITAS JANGKA PENDEK :

 Pinjaman jangka pendek : emngalami penurunan sebesar (339.443) yang dihasilkan


dariselisih antara pinjaman jangka pendek tahun 2019 dan 2018 dengan presenstase
sebesar -21,90%

 Utang usaha

- Pihak berelasi : mengalami kenaikan sebesar 194.087 yang dihasilkan dari seli
sih antara Pihak berelasi tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 28,94%
- Pihak ketiga : mengalami kenaikan sebesar 999.523 yang dihasilkan dari seli
sih antara pihak ketiga tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 26,27%

 Utang lain-lain

- Pihak berelasi : mengalami penurunan sebesar (12.654) yang dihasilkan dari s


elisih antara Pihak berelasi tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
-39,40%
- Pihak ketiga : mengalami kenaikan sebesar 268.877 ) yang dihasilkan dari se
lisih antara pihak ketiga tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 93,75%

 Akrual :mengalami kenaikan sebesar 321.079 yang dihasilkan dari selisih antara
akrual tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 35,62%

 Utang pajak

- Pajak penghasilan badan : mengalami kenaikan sebesar178.420 yang dihasilka


n dari selisih antara pajak pengjhasilan badan tahun 2019 dan 21018 dengan
presentase sebesar 120,48%
- Pajak lain-lain : mengalami kenaikan sebesar 84.427 yang dihasilkan dari selisih
antara pajak lain2 pada tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 39,32%

 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek : mengalami kenaikan sebesar 342.493 yang
dihasilkan dari selisih liabilitas imbalan kerja jangka pendek tahun 2019 dan 2018 de
ngan presentase sebesar 87,24%

 Uang muka penjualan : mengalami kenaikan sebesar 82.118 yang dihasilkan dari se
lisih antara uang muka penjualan tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
217,24%

 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun:

- Pinjaman bank : mengalami kenaikan sebesar 2.002.212 yang dihasilkan dari


selisih antara pinjaman bank tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
3993,56%
- Liabilitas sewa pembiayaan : mengalami penurunan sebesar (60.406) yang
dihasilkan dari selisih antara liabilitas sewa pembiayaan tahun 2019 dan 2018
dengan presentase sebesar -68,34%

 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek : mengalami kenaikan sebesar 4.060.433 yang


dihasilkan dari selisih jumlah liabilitas janka pendek tahun 2019 dan 2018 dengan
presentase sebesar 49,64%

 LIABILITAS JANGKA PANJANG

 Liabilitas pajak tangguhan : mengalami kenaikan sebesar 3.631.174 yang dihasil


kan dari selisih antara liabilitas pajak tangguhan tahun 2019 dan 2018 dengan
presentase sebesar 1752,22%

 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang : mengalami kenaikan sebesar 802.696 ya


ng dihasilkan dari selisih antara Liabilitas imbalan kerja jangka panjang tahun 2019
dan 2018 dengan presentase sebesar 56,00%

 Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi yang jatuh tempo dalam satu tahun
- Pinjaman bank : mengalami kenaikan sebesar 13.015.817 yang dihasilkan dari
selisih antara pinjaman bank tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
280,27%
- Utang obligasi : mengalami kenaikan sebesar 4.070.443 yang dihasilkan dari
utang obligasi tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 135,91%
- Liabilitas sewa pembiayaan : mengalami penurunan sebesar (248.836) yang
dihasilkan dari selisih antara liabilitas sewa pembiayaan tahun 2019 dan 2018
dengan presentase sebesar -91,05%

 Provisi jangka panjang : mengalami kenikan sebesar 36.703 yang dihasilkan dari
selisih antara provinsi jangka panjang tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
16,08%

 Liabilitas jangka panjang lainnya : mengalami kenaikan sebesar 378.192 yang


dihasilkan dari selisih antara liabilitas jangka panjang lainya tahun 2019 dan 2018
dengan presentase sebesar 182,05%

 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang : mengalami kenaikan sebesar 21.686.189


yang dihasilkan dari jumlah liabilitas jangka panjang tahun 2019 dan 2018 dengan
presentase sebesar 217,11%

 JUMLAH LIABILITAS : mengalami kenaikan sebesar 25.746.622 yang


dihasilkan dari jumlah liabilitas tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar
141,71%

 DANA SYIRKAH TEMPORER : mengalami kenaikan sebesar 2.000.000 dari


hasil selisih antara dana stirkah temporer tahun 2019 dan 2018 dengan presentase
sebesar 100% karena pada tahun 2018 0 dan 2019 naik melesat.

 EKUITAS

 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

 Modal saham - nilai nominal

 Modal dasar
 Modal ditempatkan dan disetor : tidak mengalami keniakan dan penurunan karena
saldo tahun 2018 dan 2019 tetap

 Tambahan modal disetor : tidak mengalami keniakan dan penurunan karena saldo tah
un 2018 dan 2019 tetap

 Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali : tidak mengalami keniakan d


an penurunan karena saldo tahun 2018 dan 2019 tetap

 Komponen ekuitas lainnya : mengalami penurunan sebesar (75.775) yang dihasilkan


dari selisih antara Komponen ekuitas lainnya tahun 2019 dan 2018 dengan presentase
sebesar -15,22%

 Saldo laba :

- Ditentukan penggunaannya : tidak mengalami kenaikan ataupyun kekurangan


karena saldo pada tahun 2019 dan 2018 tetap
- Belum ditentukan penggunaannya : mengalami kenaikan sebesar 1.160.505 yang
dihasilkan dari selisih Belum ditentukan penggunaannya tahun 2019 dan
2018,dengan presentase sebesar 4,09%

 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk : mengalami ke
naikan sebesar 1.084.730 yang dihasilkan dari selisih ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 3,48%

 Kepentingan non-pengendali : mengalami kenaikan sebesar 191.879 yang dihasilkan


dari selisih Kepentingan non-pengendali tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebe
sar 13,48%

 Jumlah Ekuitas : mengalami kenaikan sebesar 1.276.609 yang dihasilkan dari selisi
h jumlah ekuitas tahun 2019 dan 2018 dengan presentase sebesar 3,91%

 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS : mengalami kenaikan sebesar


29.023.231 yang dihasilkan dari selisih antara jumlah liabilitas dan ekuitas tahun 201
9 dan 2018 dengan presentase sebesar 57,15%
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2017 dan 2018

(dalam jumlah rupiah)

Arus Kas Dari Aktivitas 2017 2018 Analisi Tren


Operasi Selisih Persen
Penerimaan dari 26.758 29.775 3.017 3.017
pelanggan x 100% = 11.3%
26.758
Pembayaaran kepada (19.888) (21.420) 1.531 1.531
pemasok x 100% = (7.7%)
(19.888)
Pembayaran kepada (2.925) (2.605) 320 320
karyawan x 100% = (10.9%)
(2.925)
Pembayaran pajak (1.148) (543) 605 605
penghasilan x 100% = (52.7%)
(1.148)
Penerimaan/ Pembayaran (37) (745) (708) (708)
lainnya – neto x 100% = 19.14%
(37)
Kas dari Aktivitas 2.760 4.462 1.702 1.702
Operasi x 100% = 61.7%
2.760

Analisa Komparatif Arus Kas Aktivitas Operasi 2017 dan 2018


Arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar
Rp4.462 miliar, naik 61,7% dari tahun 2017. Kenaikan ini terutama berasal dari peningkatan
sebesar 11,3% dari penerimaan pelanggan 2017 sebagai hasil dari naiknya volume penjualan
dan harga jual produk perusahan, yang lebih besar dari total dana untuk membayar kewajiban
kepada pemasok, karyawan, pajak penghasilan dan pembayaran lainnya.

Arus Kas Dari Aktivitas 2017 2018 Analisi Tren


Investasi Selisih Persen
Aset tetap (3.491) (1.790) 1.701 1.701
x 100% = (48.7%)
(3.491)
Pembelian 11 10 (1) (1)
x 100% = (9.1%)
11
Penjualan aset teap (10 (9) (1) (1)
x 100% = 10%
(10)
Kas untuk Aktivitas (3.490) (1.789) 1.701 1.701
Investasi x 100% = (48.7%)
(3.490)

Analisa Komparatif Arus Kas Investasi 2017 dan 2018


Arus kas untuk aktivitas investasi selama tahun 2018 adalah sebesar Rp1.790 miliar
atau turun 48,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3.490 miliar. Turunnya investasi
untuk pembelian aset tetap, berkaitan erat dengan telah selesainya pembangunan dua pabrik
baru Perseroan di Rembang dan Tonasa. Pembelanjaan modal yang dilakukan lebih
difokuskan untuk mendanai kebutuhan pemeliharaan maupun untuk membiayain investasi
infrastruktur pendukung yang berkaitan dengan upaya meningkatkan efisiensi, termasuk
akusisi entitas asosiasi.

Arus Kas Dari Aktivitas 2017 2018 Analisi Tren


Pendanaan Selisih Persen
Pinjaman:
Pembayaaran (7.025) (6.418) 607 607
x 100% = (8.6%)
(7.025)
Penarikan 10.475 6.355 (4.120) (4.120)
x 100% = (39.3%)
10.475
Liabilitas pembiayaan (93) (175) (82) (82)
x 100% = 88.2%
(93)
Dividen (1.824) (827) 997 997
x 100% = (54.7%)
(1.824)
Kas dari/untuk aktivitas 1.533 (1.065) (2.598) (2.598)
pendanaan x 100% = (169,5%)
1.533

Analisa Komparatif Arus Kas Pendanaan 2017 dan 2019


Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2018 total
adalah sebesar Rp1.065 miliar, sementara di tahun 2017, Perseroan justru memperoleh kas
dari kegiatan pendanaan, diantaranya dari penerbitan obligasi dan penarikan pinjaman jangka
panjang. Penggunaan dana sebesar Rp1.065 tersebut terutama dipengaruhi oleh adanya
aktivitas pembayaran pinjaman perbankan, pembiayaan dan pembayaran dividen yang lebih
besar dari penarikan pinjaman sebesar Rp8.175 miliar yang dilakukan di tahun 2018.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2018 dan 2019

(dalam jumlah rupiah)

Arus Kas Dari Aktivitas 2018 2019 Analisi Tren


Operasi Selisih Persen
Penerimaan dari pelanggan 29.775 40.470 10.695 10.695
x 100% = 35.9%
29.775
Pembayaaran kepada pemasok (21.423 (27.448) (6.025) (6.025)
) x 100% =
(21.423)
28.1%
Pembayaran kepada karyawan (2.605) (3.804) (1.199) (1.199)
x 100% = 46%
(2.605)
Pembayaran pajak penghasilan (543) (617) (74) (74)
badan x 100% = 13.6%
(543)
Penerimaan/ Pembayaran (745) (2.992) (2.247) (2.247)
lainnya – neto x 100% =
(745)
301.6%
Kas dari Aktivitas Operasi 4.459 5.609 1.150 1.150
x 100% = 25.8%
4.459

Analisa Komparatif Arus Kas Aktivitas Operasi 2018 dan 2019


Arus kas bersih yang diperoleh Perseroan dari aktivitas operasi adalah sebesar
Rp5.609 miliar, naik 25,8% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp4.459 miliar. Kenaikan
ini terutama berasal dari kas yang dihasilkan dari hasil operasi sebesar 60,4% atau Rp3.471
miliar sebagai hasil dari peningkatan pendapatan, EBITDA dan marjin EBITDA Perseroan
tahun 2019.

Arus Kas Dari Aktivitas 2018 2019 Analisi Tren


Investasi Selisih Persen
Pembelian aset tetap (1.790) (1.639) 151 151
x 100% = (8.4%)
(1.790)
Hasil penjualan aset tetap 10 7 (3) (3)
x 100% = (30%)
10
Akuisisi entitas - (15.460) (15.460) (15.460)
anak/asosiasi x 100% = 100%
(15.460)
Penempatan investasi - (59) (59) (59)
jangka pendek x 100% = 100%
(59)
Penerimaan/pembayaran (9) (10) (1) (1)
lainnya-neto x 100% = 11.1%
(9)
Kas untuk Aktivitas (1.789) (17.161) (15.372) (15.372)
Investasi x 100% = (859.3%)
(1.789)

Analisa Komparatif Arus Kas Investasi 2018 dan 2019


Arus kas untuk aktivitas investasi selama tahun 2019 adalah sebesar Rp17.161 miliar
atau naik Rp15.372 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.789 miliar. Kenaikan kas untuk
aktivitas investasi terutama berasal dari pembayaran yang dilakukan untuk mengakuisisi
saham SBI sebesar 80,64% dan pembayaran Penawaran Tender Wajib saham SBI sebanyak
17,7%

Arus Kas Dari Aktivitas 2018 2019 Analisi Tren


Pendanaan Selisih Persen
Pembayaaran (6.415) (33.616) (27.201) (27.201)
x 100% = 424%
(6.415)
Penarikan 6.355 45.473 39.118 39.118
x 100% = 615.5%
6.355
Liabilitas pembiayaan (175) (338) (163) (163)
x 100% = 93.1%
(175)
Pemberian pinjaman kepada - (260) (260) (260)
entitas ventura bersama x 100% = 100%
(260)
Dividen (827) (1.244) (417) (417)
x 100% = 50.4%
(827)
Kas dari/untuk aktivitas (1.062) 10.285 11.347 11.347 x 100% = (1068.5%)
pendanaan ¿¿

Analisa Komparatif Arus Kas Pendanaan 2017 dan 2019


Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2019 adalah
sebesar Rp10.285 miliar. Angka ini menunjukan peningkatan sebesar Rp11.347 miliar
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengeluarkan kas untuk aktivitas pendanaan
sebesar Rp1.062 miliar. Peningkatan tersebut sehubungan dengan penarikan pinjaman yang
digunakan untuk mengakuisisi saham SBI sebesar 80,64%.
Untuk menemukan hasil anlisis Common Size Laba Rugi sebagai berikut :

Komponen Laba Rugi


Elemen Laba Rugi = ×100 %
Pendapatan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Common Size

2017 2018 2019 2017 2018 2019


40.368.10 100,00 100,00
Pendapatan 27.813.664 30.687.626 7 % % 100,00%
12.713.98
Laba bruto 7.959.599 9.330.530 3 28,62% 30,40% 31,50%

Laba usaha 2.851.306 4.880.639 6.185.043 10,25% 15,90% 15,32%

Laba tahun berjalan 1.650.006 3.085.704 2.371.233 5,93% 10,06% 5,87%


Total laba komprehensif
tahun berjalan 1.314.574 3.517.374 2.268.151 4,73% 11,46% 5,62%
Laba yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
entitas induk 1.620.995 3.079.115 2.392.151 5,83% 10,03% 5,93%
Laba yang dapat
diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali 29.011 6.589 (20.918) 0,10% 0,02% 0,05%

Total 1.650.006 3.085.704 2.371.233 5,93% 10,06% 5,87%


Laba komprehensif yang
dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 1.295.418 3.475.788 2.316.376 4,66% 11,33% 5,74%
Laba komprehensif yang
dapat diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali 19.156 41.585 (48.225) 0,07% 0,14% 0,12%

Total 1.314.574 3.517.373 2.268.151 4,73% 11,46% 5,62%


Analisis Common – Size Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2017, 2018, dan 2019 (Dinyatakan dalam jutaan
rupiah)

Untuk bisa menemukan hasil Common Size bisa dilihat rumus seperti berikut :
a. Aktiva :
Komponen Aktiva
Aktiva = X 100 %
Total Aktiva
b. Pasiva :
Komponen Liabilitias
Liabilitas = X 100 %
Total Pasiva

Komponen Ekuitas
Ekuitas = X 100 %
Total Pasiva

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

31 Desember 2017 & 2018

Common Size
2017 % 2018 %

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3.637.760.116 7,43% 5.245.730.518 10,25%

Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 28.733.149 0,06% 31.332.430 0,06%

Investasi jangka pendek 8.453.004 0,02% 8.453.004 0,02%

Piutang usaha
- Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan 4.585.339.434 8,96%
4.031.171.228 8,23%
penurunan nilai
- Pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan 1.200.875.923 2,35%
854.495.086 1,75%
penurunan nilai
Piutang lain-lain
- Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan 128.196.069 0,25%
73.004.526 0,15%
penurunan nilai
- Pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan 45.305.835 0,09%
36.343.891 0,07%
penurunan nilai
Persediaan – bersih 3.686.332.189 7,53% 3.544.142.429 6,93%

Uang muka 209.115.185 0,43% 162.972.049 0,32%

Beban dibayar dimuka 95.802.638 0,20% 61.727.992 0,12%

Pajak dibayar dimuka 1.132.561.717 2,31% 985.728.316 1,93%


Aset lancar lainnya 8.045.804 0,02% 7.881.628 0,02%

Jumlah Aset Lancar 13.801.818.533 28,19% 16.007.685.627 31,29%

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pajak tangguhan 764.351.543 1,56% 506.557.499 0,99%

Investasi pada entitas asosiasi 83.664.640 0,17% 85.637.708 0,17%

Properti investasi 146.461.993 0,30% 132.042.739 0,26%

Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 32.748.895.968 64,02%


32.523.309.598 66,42%
penyusutan dan depresiasi
Beban tangguhan – bersih 115.933.340 0,24% 114.671.261 0,22%

Aset takberwujud - bersih dan goodwill 1.269.644.424 2,59% 1.211.665.990 2,37%

Uang muka investasi 14.254.911 0,03% 5.418.625 0,01%

Aset tidak lancar lainnya 343.697.366 0,70% 343.314.810 0,67%

Jumlah Aset Tidak Lancar 35.266.831.680 72,03% 35.148.204.600 68,71%

JUMLAH ASET 48.963.502.966 100% 51.155.890.227 100,00%

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjaman jangka pendek 1.193.063.247 2,43% 1.551.659.339 8,42%

Utang usaha

- Pihak ketiga 4.070.189.302 8,29% 3.769.232.616 20,46%

- Pihak berelasi 856.887.653 1,75% 706.916.162 3,84%

Utang lain-lain

- Pihak ketiga 236.241.839 0,48% 261.590.306 1,42%

- Pihak berelasi 86.225.118 0,18% 46.729.403 0,25%

Beban akrual 630.053.673 1,28% 901.429.463 4,89%

Utang pajak 245.687.716 0,50% 362.783.333 1,97%

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 726.250.833 1,48% 392.573.073 2,13%

Uang muka penjualan 31.528.385 0,06% 37.800.284 0,21%

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo


dalam satu tahun
- Pinjaman bank 602.177.467 1,23% 83.738.982 0,45%
- Liabilitas sewa pembiayaan 125.271.821 0,26% 88.384.638 0,48%

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 8.803.577.054 17,94% 8.202.837.599 44,53%

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas pajak tangguhan 71.538.186 0,15% 207.233.488 1,13%

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 1.777.879.006 3,62% 1.433.259.303 7,78%

Liabilitas jangka panjang setekah dikurangi


yang jatuh tempo dalam satu tahun
- Pinjaman bank 4.715.120.564 9,61% 4.872.138.666 26,45%

- Utang obligasi 2.993.704.359 6,10% 2.994.901.610 16,26%

- Liabilitas sewa pembiayaan 389.956.191 0,79% 273.292.868 1,48%

Provisi jangka panjang 224.035.574 0,46% 228.188.046 1,24%

Liabilitas jangka panjang lainnya 46.806.640 0,10% 207.743.125 1,13%

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 10.219.040.520 20,83% 10.216.757.106 55,47%

JUMLAH LIABILITAS 19.022.617.574 38,77% 18.419.594.705 100,00%

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
Modal saham - nilai nominal

Modal dasar

Modal ditempatkan dan disetor 593.152.000 1,21% 593.152.000 1,16%

Tambahan modal disetor 1.458.257.900 2,97% 1.458.257.900 2,85%

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non- 28.928.287 0,06%


28.928.287 0,06%
pengendali
Komponen ekuitas lainnya 101.295.697 0,21% 497.968.468 0,97%

Saldo laba

- Ditentukan penggunaannya 253.338.000 0,52% 253.338.000 0,50%

- Belum ditentukan penggunaannya 26.087.003.278 53,16% 28.360.440.327 55,44%

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada 31.192.084.982 60,97%


28.521.975.162 58,13%
pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali 1.524.057.477 3,11% 1.544.210.540 3,02%
Jumlah Ekuitas 30.046.032.639 61,23% 32.736.295.522 63,99%

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 49.068.650.213 100,00% 51.155.890.227 100,00%

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

31 Desember 2019

Common Size
2019 %
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3.950.448 4,95%

Investasi jangka pendek 67.222 0,08%

Piutang usaha
- Pihak berelasi 1.493.872 1,87%
- Pihak ketiga 4.995.989 6,26%
Piutang lain-lain
- Pihak berelasi 111.994 0,14%
- Pihak ketiga 257.736 0,32%
Persediaan - bersih 4.641.646 5,82%
Uang muka 136.159 0,17%
Beban dibayar dimuka 215.667 0,27%
Pajak dibayar dimuka

- Pajak penghasilan badan 538.150 0,67%

- Pajak lain-lain 225.728 0,28%


Aset lancar lainnya 23.920 0,03%
Jumlah Aset Lancar 16.658.531 20,87%

ASET TIDAK LANCAR

Kas yang dibatasi penggunaannya 57.356 0,07%

Aset pajak tangguhan 658.262 0,82%

Investasi pada entitas asosiasi 89.001 0,11%

Investasi pada ventura bersama 52.108 0,07%

Properti investasi 119.602 0,15%


Aset tetap 56.601.702 70,92%

Goodwill dan aset takberwujud 4.260.059 5,34%

Tagihan pengembalian pajak

- Pajak penghasilan badan 299.367 0,38%

- Pajak lain-lain 143.766 0,18%

Aset tidak lancar lainnya 867.313 1,09%

Jumlah Aset Tidak Lancar 63.148.536 79,13%

JUMLAH ASET 79.807.067 100,00%

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjaman jangka pendek 1.211.916 1,52%

Utang usaha
- Pihak berelasi 864.792 1,08%
- Pihak ketiga 4.804.967 6,02%
Utang lain-lain
- Pihak berelasi 19.462 0,02%
- Pihak ketiga 555.664 0,70%
Akrual 1.222.508 1,53%
Utang pajak 0,00%

- Pajak penghasilan badan 326.508 0,41%

- Pajak lain-lain 299.122 0,37%

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 735.066 0,92%

Uang muka penjualan 119.918 0,15%

Pinjaman jangka panjang yang jatuh


tempo dalam satu tahun:

- Pinjaman bank 2.052.348 2,57%

- Liabilitas sewa pembiayaan 27.981 0,04%

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 12.240.252 15,34%


LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas pajak tangguhan 3.838.407 4,81%

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2.235.955 2,80%

Pinjaman jangka panjang setelah


dikurangi yang jatuh tempo dalam satu
tahun

- Pinjaman bank 17.659.900 22,13%


- Utang obligasi 7.065.345 8,85%

- Liabilitas sewa pembiayaan 24.457 0,03%

Provisi jangka panjang 264.891 0,33%

Liabilitas jangka panjang lainnya 585.936 0,73%

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 31.674.891 39,69%

JUMLAH LIABILITAS 43.915.143 55,03%

DANA SYIRKAH TEMPORER 2.000.000 2,51%

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


pemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal

Modal dasar

Modal ditempatkan dan disetor 593.152 0,74%

Tambahan modal disetor 1.458.258 1,83%

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak


28.928 0,04%
non-pengendali

Komponen ekuitas lainnya 422.194 0,53%

Saldo laba

- Ditentukan penggunaannya 253.338 0,32%


- Belum ditentukan penggunaannya 29.520.945 36,99%

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan


32.276.815 40,44%
kepada pemilik entitas induk

Kepentingan non-pengendali 1.615.109 2,02%

Jumlah Ekuitas 33.891.924 42,47%


JUMLAH LIABILITAS DAN
79.807.067 100,00%
EKUITAS

Anda mungkin juga menyukai