NIM : 2018510042
PRODI :MANAJEMEN
MK : Manajemen Keuangan
Keterangan:
Keterangan:
2018: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 7,00 aktiva lancar diluar
persediaan.
2017: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 4,62 aktiva lancar diluar
persediaan.
2016: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 0,59 aktiva lancar diluar
persediaan.
2015: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 0,60 aktiva lancar diluar
persediaan.
(RASIO AKTIVITAS)
1.Receiveble Turnover PT. Unilver:
Rumus 2018 2017 2016 2015
Keterangan:
2018: Perputaran piutang sebanyak 8,19 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 8,19 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi kas).
2017: Perputaran piutang sebanyak 8,49 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 8,49 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi kas).
2016: Perputaran piutang sebanyak 10,51 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 10,51 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi
kas).
2015: Perputaran piutang sebanyak 10,13 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 10,13 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi kas).
45 43 35 36
Keterangan:
2018: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 45 hari.
2017: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 43 hari.
2016: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 35 hari.
2015: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 36 hari.
3. Rasio Persediaan PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030
Persediaan 2.658.073 2.393.540 2.318.130 2.297.502
16 17 17 16
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
(DEBT RATIO)
1. DAR Rasio PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
2018: Biaya bunga dapat ditutup 111,16kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
2017: Biaya bunga dapat ditutup 72,40 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
2016: Biaya bunga dapat ditutup 58,84 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
2015: Biaya bunga dapat ditutup 63,96 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
(RASIO PROFITABILITAS)
1.Profit Margin PT. UNVR
Penjualan Bersih -
21.092.273
HPP 21.219.734 20.459.096 18.648.969
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
3 2 2 2
Keterangan:
(RASIO PASAR)
1. PER PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015
Keterangan:
2018: Artinya harga saham saat ini sama dengan 15.133 x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
2017: Artinya harga saham saat ini sama dengan 27.950x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
2016: Artinya harga saham saat ini sama dengan 19.400x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
2015: Artinya harga saham saat ini sama dengan 18.500x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
C. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER Tbk. PERIODE
2015-2019
Analisis manajemen keuangan pada PT. Unilever meliputi beberapa aspek
diantaranya aspek likuiditas, aspek aktivitas, aspek debt management dan aspek
profitabilitas. Berikut masing-masing analisis aspek dalam manajemen keuangan.
1.Aspek Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendek. Pada aspek rasio likuiditas dalam hal ini menggunakan Current ratio.
Current ratio Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Berikut current rasio PT
Unilever Tbk dibawah ini:
Berdasarkan gambar grafik diatas diketahui PT. Unilever memiliki rasio keuangan
berupa Current Ratio yang tidak baik pada tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018
karena current ratio berada dibawah standar rata-rata industri, artinya kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek sangat rendah karena
current ratio PT Unilever dibawah standar rata–rata industri.
Berdasarkan diagram diatas PT. Unilever Tbk. memiliki rasio keuangan berupa
rasio DSO yang kurang baik sebab dari tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018. Rasio
DSO berada dibawah standar rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam dalam mengumpulkan piutang dari penjualan yang
perusahaan lakukan per harinya belum cukup baik sebab nilai DSOnya masih
dibawah rata-rata industri perusahaan sejenis.
Berdasarkan gambar diatas PT. Unilever Tbk. Memiliki rasio keuangan berupa
Rasio FAT yang baik di tahun 2015 sampai tahun 2018 karena menunjukan nilai
diatas rata-rata industri hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan penjualan dari aset tetapnya.
Beradasarkan gambar diatas, PT. Unilever Tbk memiliki rasio keuangan kerja
berupa Rasio ROA yang mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Juga nilai PT
Unilever diatas nilai rata-rata industri yang berarti bahwa perusahaan mampu
menggunakan asset untuk menghasilkan laba bersih dengan sangat baik.
Kesimpulan:
Perhitungan PT. Unilever Tbk menunjukkan hasil yang sangat baik sebab pada
aspek perputaran persediaan, rasio FAT, rasio TAT, dan ROA menunjukkan hasil
yang sangat baik dan diatas rata-rata industri. Dengan memiliki nilai ROA yang
tinggi dan perolehannya naik secara signifikan dari tahun ke tahun berarti
perusahaan tersebut memiliki Persedian, kinerja modal kerja nya yang sangat baik
dan didukung dengan profitabilitas yang sangat bagus. Hal ini mengartikan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba sangat baik. Namun
pada aspek likuiditas current rasio dan DSO PT. Unilever menunjukkan nilai yang
rendah dibanding nilai rata-rata industri hal ini menunjukkan kurangnya
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan
mengumpulkan piutang dari penjualan yang perusahaan lakukan per harinya
belum cukup baik. Nilai DER yang ditampilkan pada diagram diatas menujukkan
bahwa perolehan nilai DER lebih tinggi disbanding dengan rata-rata industri.
Oleh karena itu PT Unilever dirasa kurang mampu dalam mengambil hutang
dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang singkat untuk pengembaliannya
karena sudah memiliki hutang yang lumayan tinggi karena nantinya hutang
tersebut dapat mengganggu kinerja perusahaan.
Saran:
Menurut saya PT Unilever dalam kurun waktu saat ini tidak mengambil hutang
dengan tempo yang singkat karena ditakutkan perusahaan tidak dapat
mengembalikan kewajibannya tersebut menurut laporan keuangan yang saya baca.
Tentunya hal ini menjadi perhitungan bagi para investor yang ingin meminjamkan
modalnya ke perusahaan. Tentunya PT Unilever harus memperbaiki sistem
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan dan
mengumpulkan piutang dari penjualan yang perusahaan lakukan per harinya. Agar
perusahaan mampu menjalankan kewajiban yang harus dipenuhi nantinya.