Anda di halaman 1dari 20

NAMA : Sun Mukti Arya

NIM : 2018510042
PRODI :MANAJEMEN
MK : Manajemen Keuangan

A. LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER(periode 2015-2018)


B. Perhitungan Rasio Keuangan PT. UNILEVER
(RASIO LIKUIDITAS)

1. Current Ratio PT. Unilever: (dalam jutaan rupiah)

Rumus 2018 2017 2016 2015

Aktiva Lancar 8.325.029 7.941.635 6.588.109 6.623.114


hutang Lancar 810.051 1.200.721 10.878.074 10.127.542

10,28 6,61 0,61 0,65

Keterangan:

 2018: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 10,28 aktiva lancar.


 2017: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 6,61 aktiva lancar.
 2016: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 0,61 aktiva lancar.
 2015: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 0,65 aktiva lancar.
.

2. Quick Ratio PT. Unilever:

Rumus 2018 2017 2016 2015


Aktiva Lancar -
Persediaan 5.666.956 5.548.095 6.426.909 6.071.114
Hutang Lancar 810.051 1.200.721 10.878.074 10.127.542

7,00 4,62 0,59 0,60

Keterangan:

 2018: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 7,00 aktiva lancar diluar
persediaan.
 2017: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 4,62 aktiva lancar diluar
persediaan.
 2016: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 0,59 aktiva lancar diluar
persediaan.
 2015: setiap Rp 1 Hutang Lancar dijamin oleh Rp 0,60 aktiva lancar diluar
persediaan.
(RASIO AKTIVITAS)
1.Receiveble Turnover PT. Unilver:
Rumus 2018 2017 2016 2015

Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030


Piutang 5.103.406 4.854.798 3.809.854 3.602.272

8,19 8,49 10,51 10,13

Keterangan:

 2018: Perputaran piutang sebanyak 8,19 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 8,19 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi kas).
 2017: Perputaran piutang sebanyak 8,49 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 8,49 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi kas).
 2016: Perputaran piutang sebanyak 10,51 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 10,51 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi
kas).
 2015: Perputaran piutang sebanyak 10,13 kali dalam satu tahun. Dengan
kata lain, terjadi 10,13 kali siklus piutang (piutang kemudian menjadi kas).

2. Rata - Rata Umur Piutang (DSO) PT. UNVR


Rumus 2018 2017 2016 2015
365 365 365 365 365
Perputaran Piutang 8,19 8,49 10,51 10,13

45 43 35 36

Keterangan:

 2018: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 45 hari.
 2017: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 43 hari.
 2016: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 35 hari.
 2015: jangka waktu rata – rata yang harus ditunggu perusahaan setelah
melakukan penjualan tetapi belum menerima kas adalah 36 hari.
3. Rasio Persediaan PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030
Persediaan 2.658.073 2.393.540 2.318.130 2.297.502

16 17 17 16

Keterangan:

 2018: persediaan perusahaan dijual atau diganti sebanyak 16 kali.


 2017: persediaan perusahaan dijual atau diganti sebanyak 17 kali.
 2016: persediaan perusahaan dijual atau diganti sebanyak 17 kali.
 2015: persediaan perusahaan dijual atau diganti sebanyak 16 kali.

4.Rasio TAT PT. UNVR


Rumus 2018 2017 2016 2015
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030
Total Aktiva 19.522.970 18.906.413 16.745.695 15.729.945

2,14 2,18 2,39 2,32

Keterangan:

 2018: Setiap Rp 1 total aktiva dapat menghasilkan Rp 2,14 penjualan.


 2017: Setiap Rp 1 total aktiva dapat menghasilkan Rp 2,18penjualan.
 2016: Setiap Rp 1 total aktiva dapat menghasilkan Rp 2,39 penjualan.
 2015: Setiap Rp 1 total aktiva dapat menghasilkan Rp 2,32 penjualan.

5.Rasio FAT PT. UNVR


Rumus 2018 2017 2016 2015
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030
Total Aktiva Tetap 10.627.387 10.422.133 9.529.476 8.320.917

3,93 3,95 4,20 4,38

Keterangan:

 2018: Setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 3,93 penjualan.


 2017: Setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 3,95penjualan.
 2016: Setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 4,20 penjualan.
 2015: Setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 4,38 penjualan.

(DEBT RATIO)
1. DAR Rasio PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015

Total Utang 11.944.837 13.733.025 12.041.437 10.902.585


Total Aktiva 19.522.970 11.944.837 16.745.695 15.729.945

0,61 1,15 0,72 0,69

Keterangan:

 2018: Perusahaan menggunakan hutang sebesar 61% dan sisanya


menggunakan modal sendiri.
 2017: Perusahaan menggunakan hutang sebesar 115% dan sisanya
menggunakan modal sendiri.
 2016: Perusahaan menggunakan hutang sebesar 72% dan sisanya
menggunakan modal sendiri.
 2015: Perusahaan menggunakan hutang sebesar 69% dan sisanya
menggunakan modal sendiri.

2. DER Ratio PT. UNVR


Rumus 2018 2017 2016 2015
Total Utang 11.944.837 13.733.025 12.041.437 10.902.585
Total Ekuitas 7.578.133 5.173.388 4.704.258 4.827.360

1,58 2,65 2,56 2,26

Keterangan:

 2018: Artinya Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp


1,58 untuk setiap Rp 1 yang disediakan pemegang saham.
 2017: Artinya Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp
2,65 untuk setiap Rp 1 yang disediakan pemegang saham.
 2016: Artinya Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp
2,56 untuk setiap Rp 1 yang disediakan pemegang saham.
 2015: Artinya Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp
2,26 untuk setiap Rp 1 yang disediakan pemegang saham.

3.TIE Ratio PT. UNVR


Rumus 2018 2017 2016 2015
EBIT 12.077.122 9.243.979 8.428.641 7.708.963
Bunga 108.642 127.682 143.244 120.527

111,16 72,40 58,84 63,96

Keterangan:

 2018: Biaya bunga dapat ditutup 111,16kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
 2017: Biaya bunga dapat ditutup 72,40 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
 2016: Biaya bunga dapat ditutup 58,84 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
 2015: Biaya bunga dapat ditutup 63,96 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.

(RASIO PROFITABILITAS)
1.Profit Margin PT. UNVR

Rumus 2018 2017 2016 2015

Penjualan Bersih -
21.092.273
HPP 21.219.734 20.459.096 18.648.969
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030

50,46 51,50 51,08 51,12

Keterangan:

 2018: Rasio margin adalah sebesar 50,46


 2017: Rasio margin adalah sebesar 51,50
 2016: Rasio margin adalah sebesar 51,08
 2015: Rasio margin adalah sebesar 51,12
2. Net Profit Margin PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015
Laba Bersih 1.194.000 918.000 838.000 766.000
Penjualan 41.802.073 41.204.510 40.053.732 36.484.030

2,86 2,23 2,09 2,10

Keterangan:

 2018: Laba bersih yang didapatkan ialah 2,86%


 2017: Laba bersih yang didapatkan ialah 2,23%
 2016: Laba bersih yang didapatkan ialah 2,09%
 2015: Laba bersih yang didapatkan ialah 2,10%

3.ROI / ROA PT. UNVR

Rumus 2018 2017 2016 2015


Laba Bersih 1.194.000 918.000 838.000 766.000
Total Aset 19.522.970 11.944.837 16.745.695 15.729.945

6 7,69 5,00 4,87

Keterangan:

 2018: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 60%


 2017: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 76%
 2016: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 50%
 2015: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 48%

4. ROE PT. UNVR

Rumus 2018 2017 2016 2015


Laba Bersih 1.194.000 918.000 838.000 766.000
Total Ekuitas 7.578.133 5.173.388 4.704.258 4.827.360

15,8 17,7 17,8 15,9

Keterangan:

 2018: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 15,8%


 2017: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 17,7%
 2016: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 17,7%
 2015: Tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 15,9%

5. EPS PT. UNVR


Rumus 2018 2017 2016 2015
Laba Bersih 1.194.000.000 918.000.000 838.000.000 766.000.000
Jumlah Saham yg
Beredar 38.150.000.000 38.150.000.000 38.150.000.000 38.150.000.000

3 2 2 2

Keterangan:

 2018: Earning Per Share Pt. Unilever adalah 3


 2017: Earning Per Share Pt. Unilever adalah 2
 2016: Earning Per Share Pt. Unilever adalah 2
 2015: Earning Per Share Pt. Unilever adalah 2

(RASIO PASAR)
1. PER PT. UNVR
Rumus 2018 2017 2016 2015

Harga Saham per Lembar 45.400 55.900 38.800 37.000


EPS 3 2 2 2

15.133 27.950 19.400 18.500

Keterangan:

 2018: Artinya harga saham saat ini sama dengan 15.133 x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
 2017: Artinya harga saham saat ini sama dengan 27.950x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
 2016: Artinya harga saham saat ini sama dengan 19.400x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
 2015: Artinya harga saham saat ini sama dengan 18.500x pendapatan
bersih perusahaan selama satu tahun.
C. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER Tbk. PERIODE
2015-2019
Analisis manajemen keuangan pada PT. Unilever meliputi beberapa aspek
diantaranya aspek likuiditas, aspek aktivitas, aspek debt management dan aspek
profitabilitas. Berikut masing-masing analisis aspek dalam manajemen keuangan.

1.Aspek Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendek. Pada aspek rasio likuiditas dalam hal ini menggunakan Current ratio.
Current ratio Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Berikut current rasio PT
Unilever Tbk dibawah ini:

(gambar 1: perbandingan current ratio terhadap standar rata-rata industri).

Berdasarkan gambar grafik diatas diketahui PT. Unilever memiliki rasio keuangan
berupa Current Ratio yang tidak baik pada tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018
karena current ratio berada dibawah standar rata-rata industri, artinya kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek sangat rendah karena
current ratio PT Unilever dibawah standar rata–rata industri.

2.Aspek Rasio Aktivitas


Rasio ini melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan.
Rasio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan.
a. Day sales outstanding (DSO)
Pada aspek rasio aktivitas dalam hal ini menggunakan DSO. DSO adalah periode
penagihan rata - rata. Rasio ini untuk menilai Kemampuan perusahaan dalam
mengumpulkan piutang dari penjualan yang perusahaan lakukan per harinya.
Berikut DSO PT Unilever dibawah ini:

(gambar 2: perbandingan DSO PT Unilver terhadap standar rata-rata industri).

Berdasarkan diagram diatas PT. Unilever Tbk. memiliki rasio keuangan berupa
rasio DSO yang kurang baik sebab dari tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018. Rasio
DSO berada dibawah standar rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam dalam mengumpulkan piutang dari penjualan yang
perusahaan lakukan per harinya belum cukup baik sebab nilai DSOnya masih
dibawah rata-rata industri perusahaan sejenis.

b.Aspek Rasio Perputaran Persediaan


Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan.
Adapun pada aspek rasio perputaran persediaan menunjukkan nilai di bawah ini
yaitu:

(gambar 3: perbandingan perputaran persediaan terhadap standar rata-rata industri).


Berdasarkan gambar diatas PT. Unilever Tbk. memiliki rasio keuangan berupa
Rasio Perputaran Persediaan yang cukup baik di tahun 2015, 2016, 2017, dan
2018. Sebab nilai perputaran persediaannya lebih tinggi dibandingkan dengan
standar rata-rata industri. Tetapi perlu digaris bawahi bahwa ditahun 2018 terjadi
penurunan dibanding di tahun 2017 walaupun nilainya lebih tinggi dibanding
dengan rata-rata industri yang menandakan bahwa kemampuan perusahaan dalam
mengelola persediaan cukup baik dibanding perusahaan lain. Namun PT. Unilever
perlu memperhatikan lagi hal ini sehingga pada tahun-tahun kedepan tidak terjadi
penurunan kembali bahkan turun dibawah rata-rata industri.

c. Aspek rasio FAT


FAT ratio atau Fixed Asset Ratio adalah Rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari aset tetapnya. Untuk aspek rasio
FAT sendiri memiliki perbandingan terhadap standar rata-rata industri dengan
nilai dibawah ini:

(gambar 4: Perbandingan Rasio FAT dengan standar rata-rata industri).

Berdasarkan gambar diatas PT. Unilever Tbk. Memiliki rasio keuangan berupa
Rasio FAT yang baik di tahun 2015 sampai tahun 2018 karena menunjukan nilai
diatas rata-rata industri hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan penjualan dari aset tetapnya.

d. Aspek Rasio TAT


TAT ratio atau Total Asset Ratio adalah Rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari total aset yang ada. Pada aspek
rasio TAT menunjukkan nilai dibawah ini:
(gambar 5: Perbandingan Rasio TAT dengan standar rata-rata industri).

Berdasarkan gambar diagram diatas, PT Unilever Tbk memiliki rasio keuangan


berupa Rasio TAT yang cukup baik pada empat tahun terakhir mulai dari periode
2015-2018. Hal ini ditunjukkan pada perbandingan nilai rasio TAT lebih tinggi
dibanding standar rata-rata industri. Namun terjadi penurunan nilai rasio TAT
mulai dari tahun 2016 sampai 2018. Untuk itu perlunya ada perbaikan yang
dilakukan perusahaan terhadap kemampuannya dalam menghasilkan penjualan
dari total aset yang ada. Sehingga tidak terjadi penurunan kembali ditahun-tahun
kedepan.

3. Aspek Rasio Debt Management/Leverage Ratio


Pada aspek ratio debt management mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Pada aspek ini menghitung nilai DER. DER ratio
atau Debt Equity Ratio adalah Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi total hutangnya dengan menggunakan modal sendiri. Adapun
perbandingannya berikut ini:

(Gambar 6 :Perbandingan Debt Management/Leverage Ratio)


Berdasarkan diagram diatas, PT. Unilever Tbk memiliki rasio keuangan berupa
rasio DER yang kurang baik setiap tahunnya mulai dari periode 2015, 2016, 2017
karena terus mengalami kenaikkan dan diatas dari nilai rata-rata industri. Tapi di
tahun 2018 PT. Unilever mengalami penurunan nilai DER sebesar 1.58 jauh
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2.56. walaupun menunjukkan nilai
tersebut namun memang terjadi penurunan juga terhadap nilai standar rata-rata
industri juga, namun hal ini tentunya perlu menjadi perhatian bagi perusahaan
Unilever dalam kemampuan perusahaan memenuhi total hutangnya dengan
menggunakan modal sendiri. Sebab nilai yang ditunjukkan lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai rata-rata industry yang berarti hutang yang dimiliki PT
Unilever terlalu tinggi.

4. Aspek Rasio Profitabilitas


Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Pada aspek
profitabilitas ini menggunakan rasio ROA. Adapun nilai ROA nya berikut ini:

( Gambar 7:Perbandingan Aspek Rasio Profitabilitas(ROA))

Beradasarkan gambar diatas, PT. Unilever Tbk memiliki rasio keuangan kerja
berupa Rasio ROA yang mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Juga nilai PT
Unilever diatas nilai rata-rata industri yang berarti bahwa perusahaan mampu
menggunakan asset untuk menghasilkan laba bersih dengan sangat baik.

Kesimpulan:

Perhitungan PT. Unilever Tbk menunjukkan hasil yang sangat baik sebab pada
aspek perputaran persediaan, rasio FAT, rasio TAT, dan ROA menunjukkan hasil
yang sangat baik dan diatas rata-rata industri. Dengan memiliki nilai ROA yang
tinggi dan perolehannya naik secara signifikan dari tahun ke tahun berarti
perusahaan tersebut memiliki Persedian, kinerja modal kerja nya yang sangat baik
dan didukung dengan profitabilitas yang sangat bagus. Hal ini mengartikan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba sangat baik. Namun
pada aspek likuiditas current rasio dan DSO PT. Unilever menunjukkan nilai yang
rendah dibanding nilai rata-rata industri hal ini menunjukkan kurangnya
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan
mengumpulkan piutang dari penjualan yang perusahaan lakukan per harinya
belum cukup baik. Nilai DER yang ditampilkan pada diagram diatas menujukkan
bahwa perolehan nilai DER lebih tinggi disbanding dengan rata-rata industri.
Oleh karena itu PT Unilever dirasa kurang mampu dalam mengambil hutang
dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang singkat untuk pengembaliannya
karena sudah memiliki hutang yang lumayan tinggi karena nantinya hutang
tersebut dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Saran:
Menurut saya PT Unilever dalam kurun waktu saat ini tidak mengambil hutang
dengan tempo yang singkat karena ditakutkan perusahaan tidak dapat
mengembalikan kewajibannya tersebut menurut laporan keuangan yang saya baca.
Tentunya hal ini menjadi perhitungan bagi para investor yang ingin meminjamkan
modalnya ke perusahaan. Tentunya PT Unilever harus memperbaiki sistem
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan dan
mengumpulkan piutang dari penjualan yang perusahaan lakukan per harinya. Agar
perusahaan mampu menjalankan kewajiban yang harus dipenuhi nantinya.

Anda mungkin juga menyukai