Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN KEUANGAN

DISUSUN OLEH

Fitria Nurqori Andita

238020044

UNIVERSITAS PASUNDAN

FAKULTAS MAGISTER MANAGEMENT RUMAH SAKIT

2023/2024
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS PASUNDAN
NASKAH SOAL UAS TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Kelas : A
Konsentrasi : Manajemen Rumah Sakit
Dosen : Prof. Dr. H. Atang Hermawan, SE.,MSIE.,Ak.,
CSRS.,CSRA.,CPF.,CMA
Waktu : 120 Menit
Sifat : Buka Buku

Nama : Fitria Nurqori Andita NIM : 238020044

Petunjuk :
Kerjakan soal dibawah ini dan jawaban dikumpulkan di program MM

Soal 1
Perusahaan merencanakan pengadaan aset berupa alat medis untuk kepentingan pelayanan terhadap
pasien. Sumber pendanaanya melalui pinjaman perbankkan dengan tingkat bunga sebesar 8%
pertahun. Pajak 14 %. Berikut ini ringkasan data mengenai investasi tersebut :

URAIAN Investasi Alat Alat Medis


A B
Nilai Investasi Rp. 123.500.000 Rp. 122.500.000
Laba Setelah Biaya Depresiasi Laba Sebelum Biaya Depresiasi
Pajak Pajak
Tahun ke – 1 Rp. 21.850.000 Rp. 13.750.000 Rp. 30.950.000 Rp. 15.800.000
Tahun ke – 2 24.900.000 13.750.000 30.950.000 12.800.000
Tahun ke – 3 18.850.000 13.750.000 30.950.000 10.800.000
Tahun ke – 4 18.000.000 13.750.000 30.950.000 10.800.000
Discount Factor 6% 8%
(DF)

Dari data tersebut saudara diminta untuk menganalisis kedua nilai investasi tersebut yang layak
diterima, bila menggunakan metode Pay Back Periode, NPV, dan PI.

Soal 2
Yayasan BAHAGIA BANDUNG adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang jasa
pelayanan kesehatan. Yayasan tersebut saat ini sedang mengumpulkan data keuangan untuk
kepentingan penyusunan anggaran tahun 2014. Data yang telah terkumpul meliputi :

 Rencana Penghasilan dari penjualan jasa, pada bulan Januari, Pebruari. dan Maret tahun 2014
berturut-turut sebagai berikut : Rp. 950 juta, Rp. 1.200 juta, dan Rp. 800 juta. Penghasilan
tersebut sebesar 40 % akan diterima secara tunai dan sisanya dicicil ( kredit ) selama 60 hari.
Diharapkan 60 % dari penghasilan kredit akan diterima dalam bulan yang bersangkutan dan
diberikan potongan sebesar 5%, sisanya akan dilunasi pada bulan berikutnya. Realisasi
Penerimaan pada bulan Desember 2013 adalah sebesar Rp. 750 juta.
 Pembelian barang-barang medis selama bulan Januari., Pebruari. dan Maret adalah berturut turut
sebesar Rp. 475 juta, 850 juta, dan 375 juta.
 Gaji Tetap dan Honorer setiap bulannya Rp. 130 juta
 Biaya pemeliharaan Peralatan Medis Rp. 18 juta perbulan
 Penerimaan yang berasal dari bunga dan deviden pada bulan Januari Rp. 10 juta
 Pada bulan Pebruari Yayasan harus melunasi hutang atas pembelian Peralatan Medis sebesar
Rp. 45 juta
 Pajak perseroan dibayar setiap bulan Pebruari sebesar Rp. 12 juta
 Pada bulan Maret Yayasan menjual beberapa Peralatan Medis yang sudah dianggap kuno
seharga Rp. 85 juta
 Biaya lain-lain : Januari. Rp 24,5 juta, Pebruari. Rp. 38 juta dan Maret. Rp. 20 juta
 Besarnya cicilan kendaraan untuk bulan januari dan pebruari adalah Rp. 60 juta per bulan
 Saldo kas pada akhir bulan Desember 2013 Rp. 25 juta.
 Saldo Kas Pengaman ( Saldo Kas Minimal yang harus ada ) adalah Rp. 75 juta

Saudara diminta :
Susunlah Anggaran Kas untuk tahun 2014, yang meliputi :
a. Anggaran pengumpulan piutang
b. Anggaran transaksi operasional
c. Anggaran transaksi financial
d. Angaran keseluruahn ( gabungan )

Soal 3
Saudara sebagai staf ahli keuangan diminta untuk menyusun rekomendasi dalam pengadaan aset
perusahaan. Investasi yang direncanakan meliputi pengadaan Alat Medis A dan B

Alata Medis A membutuhkan Dana Rp. 148.500.000, diperkirakan aset tersebut dapat digunakan
selama 8 tahun. Berikut ini data yang berhubungan dengan investasi tersebut. Pendapatan pertahun
diperkirakan Rp. 175.000.000, biaya operasional Rp. 62.000.000. Nilai sisa dari aset tersebut jika
sudah tidak digunakan lagi adalah Rp. 24.500.000. Sumber pendanaan direncanakan melalui kredit
perbankan dengan tingkat bunga 10% pertahun. Tarif pajak untuk investasi ini 12%.

Alat Medis B membutuhkan Dana sebesar Rp. 145.500.000, diperkirakan aset tersebut dapat
digunakan selama 5 tahun, dengan cash in flow tahun ke-1, ke-2 dan ke-3 adalah Rp. 36.000.000,
dan cash flow tahun ke-4 dan ke-5 adalah Rp. 34.000.000

Saudara Diminta :
Alternatif aset manakah yang dapat saudara rekomendasikan, jika DF sebesar 12 %., gunakan
metode Pay Back Periode, NPV, dan PI.

Soal 4
Berikut ini adalah Laporan Neraca dan Rugi Laba yang diperoleh dari salah satu perusahaan yang bergerak
dalam perdagangan Barang kebutuhan pokok untuk tahun yang berakhir 2017 dan 2018
a. Laporan Neraca
Uraian 2017 2018 Uraian 2017 2018
Cash 50.000 65.000 Liabilities and SH
Marketable Securities 25.000 85.000 Eq. Current
Account Receivable 75.000 55.000 Liabilities Account 80.000 95.000
Inventory 115.000 80.000 Payable Wages 100.00 55.000
Suplies 20.000 15.000 Payable Interest 30.000 30.000
Total Current Assets 285.000 300.000 Payable 0 60.000
Fixed Assets 200.000 245.000 Rent Revenue in Adv. 210.000 240.000
Acc. Depreciation (50.000) (65.000) Total Current Liab. 60.000 90.000
Net Fixed Assets 150.000 180.000 Mortgage Payable 270.000 330.000
Total Liabilities 165.000 150.000
Total Assets 435.000 480.000 Stock Holders Equity 435.000 480.000
Tot Liab & SH. Eq.
b. Laporan Rugi Laba
Uraian 2017 2018
( Rp ) ( Rp ) Catatan :
Sales 104.000 125.000 1. Besarnya Beban pajak tahunan adalah 10%
Sales Discount (8.000) (10.000) 2. Beban penyusutan Rp. 20.000 per tahun
Net sales 96.500 115.000 3. Penjualan Kredit tahunan sebesar 70% dari total
Cost of Good Sold 60.000 75.000 Pejulan
Gross Profit on Sales 36.500 40.000 4. Jumlah Inventory per 1 Januari 2017
Operatig Expenses 11.500 10.000 Rp. 100.000
Income Before Taxes 25.000 30.000

Saudara diminta :
a. Tentukanlah Ratio Keuangan Perusahaan dengan pendekatan Time Series dan Cross Sectional
berdasarkan ratio : Current ratio (RI=2,5), Quick ratio (RI=1.2), Average Age of AR (RI=40 hari),
Fexed Asset Turn Over (RI=0.75), Debt to Equity Ratio (RI=0.55), Debt To Assets Ratio (RI=1,0),
ROI (RI=0.075), ROE (RI=0.125), Operating Profit margin Ratio (RI=0.35), Gross Margin ratio
(RI=0.65).
b. Bagaimana interpretasi saudara ( RI adalah Ratio Industri / Ratio Perusahaan Sejenis )
Catatan : RI adalah ratio industri / rata-rata ratio perusahaan yang sama
Soal 5
Pimpinan Perusahaan sedang menyusun rencana kebutuhan Alat-alat Medis untuk semester I dan II selama
tahun 2018. Data untuk masing-masing peralatan tersebut, adalah sebagai berikut :

Semester 1 :
No. PERALATAN MEDIS NILAI INVESTASI PROFITABILITY INDEKS
1 Tempat tidur pasien 16.000.000 1,9
2 Tensi darah 14.000.000 1,7
3 Timbangan berat badan 15.000.000 1,6
4 Stetoskop training ABN 45.000.000 0,4
5 Termometer digital ABN 15.000.000 0,1
6 Ultrasono grafi ( USG ) 35.000.000 1,5
7 Endoscopy 50.000.000 0,6
8 Full automatic analyter abboth 48.000.000 1,3

Semester 2 :
No. PERALATAN MEDIS NILAI INVESTASI PROFITABILITY INDEKS

1 Laryngoscopes 25.000.000 0,2


2 Incubator 30.000.000 0,1
3 Rongsen 35.000.000 1,9
4 Troly bad 20.000.000 0,6
5 Echo cardigrafi 45.000.000 1,8
6 E M G ( elektro myografi ) 30.000.000 0,7
7 Kursi roda corona one med 18.000.000 1,4

Dari data tersebut aset manakah yang dapat rekomendasikan, jika :


a. Besarnya dana yang tersedia sebesar Rp. 150.000.000
b. Semua alat-alat medis tersebut akan direalisasikan semuanya, tentukan besarnya dana pinjaman jika
perusahaan memiliki dana awal sebesar 50% dari besarnya kebutuhan, dan bunga 10% per tahun.

ooo000ooo
JAWABAN

1. Metode Payback Period (PBP)


Metode Payback Period adalah metode untuk menghitung jangka waktu yang diperlukan agar
investasi dapat kembali atau tertutupi dengan aliran kas masuk bersih (proceeds) dari investasi
tersebut.

Investasi A
Investasi awal = Rp. 123.500.000

Tahun | Aliran Kas Masuk | Akumulasi Aliran Kas Masuk


1 | Rp. 21.850.000 | Rp. 21.850.000
2 | Rp. 24.900.000 | Rp. 46.750.000
3 | Rp. 18.850.000 | Rp. 65.600.000
4 | Rp. 18.000.000 | Rp. 83.600.000

Payback Period= 2 + (123.500.000 - 46.750.000) / 18.850.000


= 2 + 4,07 tahun
= 6,07 tahun

Investasi B
Investasi awal = Rp. 122.500.000

Tahun | Aliran Kas Masuk | Akumulasi Aliran Kas Masuk


1 | Rp. 30.950.000 | Rp. 30.950.000
2 | Rp. 30.950.000 | Rp. 61.900.000
3 | Rp. 30.950.000 | Rp. 92.850.000
4 | Rp. 30.950.000 | Rp. 123.800.000

Payback Period = 3 + (122.500.000 - 92.850.000) / 30.950.000


= 3 + 0,96 tahun
= 3,96 tahun

 Metode Net Present Value (NPV)


Metode NPV adalah metode untuk menghitung selisih antara present value dari investasi dengan
nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

Investasi A (DF = 6%)

Tahun | Aliran Kas Masuk | DF (6%) | Present Value


0 | -123.500.000 | 1 | -123.500.000
1 | 21.850.000 | 0,9434 | 20.613.890
2 | 24.900.000 | 0,8900 | 22.161.000
3 | 18.850.000 | 0,8396 | 15.827.220
4 | 18.000.000 | 0,7921 | 14.257.800
NPV | | | -50.640.090

Investasi B (DF = 8%)

Tahun | Aliran Kas Masuk | DF (8%) | Present Value


0 | -122.500.000 | 1 | -122.500.000
1 | 30.950.000 | 0,9259 | 28.644.695
2 | 30.950.000 | 0,8573 | 26.514.635
3 | 30.950.000 | 0,7938 | 24.569.610
4 | 30.950.000 | 0,7350 | 22.747.250
NPV | | | -20.024.810
 Metode Profitability Index (PI)
Metode Profitability Index adalah metode untuk menghitung perbandingan antara present
value Dari aliran kas masuk dengan present value dari investasi.

Investasi A
PI = (20.613.890 + 22.161.000 + 15.827.220 + 14.257.800) / 123.500.000
= 0,59

Investasi B
PI = (28.644.695 + 26.514.635 + 24.569.610 + 22.747.250) / 122.500.000
= 0,84

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, investasi yang layak diterima adalah:

1. Metode Payback Period: Investasi B (3,96 tahun) lebih cepat dibandingkan Investasi A
(6,07 tahun)
2. Metode NPV: Investasi B (-20.024.810) lebih besar dibandingkan Investasi A (-50.640.090)
3. Metode PI: Investasi B (0,84) lebih besar dibandingkan Investasi A (0,59)

Jadi, dari ketiga metode tersebut, Investasi B lebih layak untuk diterima.

2. Anggaran pengumpulan piutang


Piutang yang timbul dari penjualan jasa dihitung sebagai berikut:
Penjualan Tunai Piutang Pengumpulan
Bulan
Jasa (40%) (60%) Piutang
342,000,000 (60%
dari
Januari 950,000,000 380,000,000 570,000,000
570,000,000) -
5%
432,000,000 (60%
dari
Februari 1,200,000,000 480,000,000 720,000,000
720,000,000) -
5%
288,000,000 (60%
dari
480,000,000) -
5% +
Maret 800,000,000 320,000,000 480,000,000
192,000,000
(40% dari
480,000,000 di
bulan Februari)

Anggaran Transaksi Operasional


Keterangan Januari Februari Maret
Penerimaan Tunai dari Penjualan Jasa 380,000,000 480,000,000 320,000,000
Pengumpulan Piutang 342,000,000 432,000,000 480,000,000
Penjualan Peralatan Medis - - 85,000,000
Pembelian Barang Medis (475,000,000) (850,000,000) (375,000,000)
Gaji Tetap dan Honorer (130,000,000) (130,000,000) (130,000,000)
Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis (18,000,000) (18,000,000) (18,000,000)
Biaya Lain-lain (24,500,000) (38,000,000) (20,000,000)
Cicilan Kendaraan (60,000,000) (60,000,000) -
Arus Kas Operasional 14,500,000 (184,000,000) 342,000,000
Anggaran Transaksi Finansial
Keterangan Januari Februari Maret
Penerimaan Bunga dan Dividen 10,000,000 - -
Pelunasan Hutang Peralatan Medis - (45,000,000) -
Pembayaran Pajak Perseroan - (12,000,000) -
Arus Kas Finansial 10,000,000 (57,000,000) -

Anggaran Keseluruhan
Keterangan Januari Februari Maret
Saldo Kas Awal 25,000,000 49,500,000 (191,500,000)
Arus Kas Operasional 14,500,000 (184,000,000) 342,000,000
Arus Kas Finansial 10,000,000 (57,000,000) -
Saldo Kas Akhir 49,500,000 (191,500,000) 150,500,000

Saldo Kas Minimal (Saldo Kas Pengaman) adalah Rp. 75,000,000. Pada bulan Februari, saldo kas
akhir negatif sebesar Rp. 191,500,000, yang berarti yayasan kekurangan kas sebesar Rp.
266,500,000 untuk memenuhi Saldo Kas Pengaman.

3. Alat medis A
A. Payback Period
Menghitung arus kas bersih tahunan dari investasi

Laba Laba
Biaya Pajak
Tahun Penerimaan Depresiasi sebelum setelah Arus Kas
Operasional (12%)
Pajak Pajak
0 (148.500.000)
1 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
2 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
3 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
4 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
5 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
6 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
7 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 83.105.000
8 175.000.000 62.000.000 18.562.500 94.437.500 11.332.500 83.105.000 107.605.000

•Payback Period = 2 tahun 6 bulan

B. Metode NPV
•Menggunakan DF = 12%
•NPV = -148.500.000 + 83.105.000 / (1,12)^1 + 83.105.000 / (1,12)^2 + ... +
107.605.000 / (1,12)^8
•NPV = Rp. 165.941.124

C. Metode Profitability Index (PI)


•PI = PV Kas Masuk / Investasi Awal
•PI = (165.941.124 + 148.500.000) / 148.500.000
•PI = 2,12

Alat Medis B
A. Metode Payback Period
•Arus kas masuk: Tahun 1-3: Rp. 36.000.000 Tahun 4-5: Rp. 34.000.000
•Payback Period = 4 tahun 6 bulan

B. Metode NPV
•Menggunakan DF = 12%
•NPV = -145.500.000 + 36.000.000 / (1,12)^1 + 36.000.000 / (1,12)^2 + 36.000.000 /
(1,12)^3 + 34.000.000 / (1,12)^4 + 34.000.000 / (1,12)^5
•NPV = Rp. 6.952.258
C. Metode Profitability Index (PI)
•PI = PV Kas Masuk / Investasi Awal
•PI = (6.952.258 + 145.500.000) / 145.500.000
•PI = 1,05

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi pada Alat Medis A
lebih menguntungkan daripada Alat Medis B. Alat Medis A memiliki Payback Period yang lebih
cepat (2 tahun 6 bulan), NPV yang lebih besar (Rp. 165.941.124), dan Profitability Index yang
lebih tinggi (2,12) dibandingkan dengan Alat Medis B.

Oleh karena itu, saya merekomendasikan untuk melakukan investasi pada Alat Medis A.

4. Berikut adalah perhitungan rasio keuangan perusahaan:


Rasio
Rasio Rumus 2017 2018
Industri
Aset Lancar / Liabilitas 285.000 / 210.000 = 300.000 / 240.000 =
Current Ratio 2,5
Lancar 1,36 1,25
(Aset Lancar -
(285.000 - 115.000) / (300.000 - 80.000) /
Quick Ratio Persediaan) / 1,2
210.000 = 0,81 240.000 = 0,92
Liabilitas
Lancar
(Piutang Usaha / (75.000 / (70% x (55.000 / (70% x
Average Age
Penjualan Kredit) x 104.000)) x 365 = 125.000)) x 365 = 40 hari
of AR
365 hari 41,67 25,71
hari hari
Fixed Asset Penjualan / Aset 104.000 / 150.000 = 125.000 / 180.000 =
0,75
Turnover Tetap Bersih 0,69 0,69
Debt to Equity Total Liabilitas / 270.000 / 165.000 = 330.000 / 150.000 =
0,55
Ratio Total Ekuitas 1,64 2,20
Debt to Total Liabilitas / 270.000 / 435.000 = 330.000 / 480.000 =
1,0
Asset Ratio Total Aset 0,62 0,69
(25.000 - (10% x (30.000 - (10% x
ROI Laba Bersih / Total Aset 25.000)) / 435.000 = 30.000)) / 480.000 = 0,075
0,051 0,054
(25.000 - (10% x (30.000 - (10% x
Laba Bersih / Total
ROE 25.000)) / 165.000 = 30.000)) / 150.000 = 0,125
Ekuitas
0,136 0,180
Operating Profit Laba Operasi /
25.000 / 104.000 = 30.000 / 125.000 = 0,35
Margin Ratio Penjualan
0,24 0,24
Gross Margin
Laba Kotor / Penjualan 36.500 / 104.000 = 40.000 / 125.000 = 0,65
Ratio
0,35 0,32

Interpretasi:
Current Ratio:
 Pada tahun 2017, current ratio perusahaan (1,36) lebih rendah dibandingkan rasio industri (2,5),
yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya masih
kurang baik.
 Pada tahun 2018, current ratio perusahaan (1,25) juga masih lebih rendah dibandingkan rasio
industri, namun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Quick Ratio:
 Pada tahun 2017 dan 2018, quick ratio perusahaan (0,81 dan 0,92) lebih rendah dibandingkan
rasio industri (1,2), yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas
jangka pendeknya dengan aset lancar yang likuid (tanpa persediaan) masih kurang baik.
Average Age of AR:
 Pada tahun 2017, rata-rata usia piutang usaha perusahaan (41,67 hari) sedikit lebih tinggi
dibandingkan rasio industri (40 hari), yang menunjukkan penagihan piutang perusahaan sedikit
lebih lama.
 Pada tahun 2018, rata-rata usia piutang usaha perusahaan (25,71 hari) lebih baik dibandingkan
rasio industri, yang menunjukkan penagihan piutang perusahaan lebih cepat.
Fixed Asset Turnover:
 Pada tahun 2017 dan 2018, fixed asset turnover perusahaan (0,69) lebih rendah dibandingkan
rasio industri (0,75), yang menunjukkan pemanfaatan aset tetap perusahaan dalam
menghasilkan penjualan masih kurang efisien.
Debt to Equity Ratio:
 Pada tahun 2017 dan 2018, debt to equity ratio perusahaan (1,64 dan 2,20) lebih tinggi
dibandingkan rasio industri (0,55), yang menunjukkan perusahaan memiliki hutang yang lebih
besar dibandingkan dengan ekuitasnya.
Debt to Asset Ratio:
 Pada tahun 2017, debt to asset ratio perusahaan (0,62) lebih rendah dibandingkan rasio industri
(1,0), yang menunjukkan perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dibandingkan dengan
asetnya.
 Pada tahun 2018, debt to asset ratio perusahaan (0,69) lebih rendah dibandingkan rasio industri,
namun mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
ROI:
 Pada tahun 2017 dan 2018, ROI perusahaan (0,051 dan 0,054) lebih rendah dibandingkan rasio
industri (0,075), yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset
yang dimiliki masih kurang baik.
ROE:
 Pada tahun 2017, ROE perusahaan (0,136) sedikit lebih tinggi dibandingkan rasio industri
(0,125), yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang
dimiliki cukup baik.
 Pada tahun 2018, ROE perusahaan (0,180) lebih tinggi dibandingkan rasio industri, yang
menunjukkan peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang
dimiliki.
Operating Profit Margin Ratio:
 Pada tahun 2017 dan 2018, operating profit margin ratio perusahaan (0,24) lebih rendah
dibandingkan rasio industri (0,35), yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba operasi dari penjualan masih kurang baik.
Gross Margin Ratio:
 Pada tahun 2017, gross margin ratio perusahaan (0,35) lebih rendah dibandingkan rasio industri
(0,65), yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari
penjualan masih kurang baik.
 Pada tahun 2018, gross margin ratio perusahaan (0,32) juga lebih rendah dibandingkan rasio
industri, dan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

5. Semester 1
No. Peralatan Medis Nilai Investasi Profitability Indeks
1 Tempat tidur pasien 16.000.000 1,9
2 Tensi darah 14.000.000 1,7
3 Timbangan berat badan 15.000.000 1,6
4 Stetoskop training ABN 45.000.000 0,4
5 Termometer digital ABN 15.000.000 0,1
6 Ultrasono grafi (USG) 35.000.000 1,5
7 Endoscopy 50.000.000 0,6
8 Full automatic analyter abboth 48.000.000 1,3
Semester 2

No. Peralatan Medis Nilai Investasi Profitability Indeks

1 Laryngoscopes 25.000.000 0,2

2 Incubator 30.000.000 0,1

3 Rongsen 35.000.000 1,9

4 Troly bad 20.000.000 0,6

5 Echo cardigrafi 45.000.000 1,8

6 E M G (elektro myografi) 30.000.000 0,7

7 Kursi roda corona one med 18.000.000 1,4

A. Besarnya dana yang tersedia sebesar Rp. 150.000.000


Untuk menentukan aset yang dapat direkomendasikan dengan dana tersedia sebesar Rp.
150.000.000, kita dapat mengurutkan aset dari profitability indeks tertinggi ke terendah, lalu
memilih aset yang nilainya tidak melebihi Rp. 150.000.000.
Semester 1:
• Tempat tidur pasien (Rp. 16.000.000)
• Tensi darah (Rp. 14.000.000)
• Timbangan berat badan (Rp. 15.000.000)
• Ultrasono grafi (USG) (Rp. 35.000.000)
• Full automatic analyter abboth (Rp. 48.000.000)
Total = Rp. 128.000.000

Dengan dana tersedia Rp. 150.000.000, maka aset yang dapat direkomendasikan adalah
Tempat tidur pasien, Tensi darah, Timbangan berat badan, Ultrasono grafi (USG), dan Full
automatic analyter abboth.
Semester 2:
• Rongsen (Rp. 35.000.000)
• Echo cardigrafi (Rp. 45.000.000)
• Kursi roda corona one med (Rp. 18.000.000)
Total = Rp. 98.000.000

Dengan dana tersisa Rp. 22.000.000 (Rp. 150.000.000 - Rp. 128.000.000), maka aset yang
dapat direkomendasikan adalah Rongsen, Echo cardigrafi, dan Kursi roda corona one med.

B. Semua alat-alat medis tersebut akan direalisasikan semuanya, tentukan besarnya dana
pinjaman jika perusahaan memiliki dana awal sebesar 50% dari besarnya kebutuhan, dan
bunga 10% per tahun.

Total nilai investasi untuk semua alat medis:


Semester 1 = Rp. 238.000.000
Semester 2 = Rp. 203.000.000
Total = Rp. 441.000.000

 Dana awal perusahaan = 50% x Rp. 441.000.000 = Rp. 220.500.000


 Kekurangan dana = Rp. 441.000.000 - Rp. 220.500.000 = Rp. 220.500.000
 Bunga pinjaman per tahun = 10% x Rp. 220.500.000 = Rp. 22.050.000
 Total dana yang diperlukan = Rp. 220.500.000 + Rp. 22.050.000 = Rp. 242.550.000
Jadi, jika perusahaan ingin merealisasikan semua alat medis tersebut, dengan dana awal
sebesar 50% dari kebutuhan dan bunga pinjaman 10% per tahun, maka perusahaan harus
meminjam dana sebesar Rp. 242.550.000.

Anda mungkin juga menyukai