Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desi Isma Wulandari

Nim : 4516013071

PEMERIKSAAN SURAT BERHARGA DAN INVESTASI

A. Sifat Dan Contoh Surat Berharga

Investasi dalam surat berharga dapat merupakan asetlancar (current asset) atau non current
asset tergantung maksud/tujuan dari pembelian surat berharga tersebut.

Kalau surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana yang
tersedia, biasanya surat berharga tersebut harus mudah diuangkan dalamwaktu singkat dan
surat berharga tersebut diklarifikasikan sebagai temporary investment atau marketable
securities yang merupakan current assets. misalnya dalam bentuk deposito berjangka
(kurang atau sama dengan 1 tahun) dan surat-surat saham atau obligasi yang marketable.

Syrat berharga yang digolongkan sebagai long term investment biasanya dibeli dengan
tujuan sebagai berikut:

 Untuk menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnya dibeli (lebih besar
atau sama dengan 50 % dari saham yang beredar).
 Untuk memperoleh pendapatan yang continue (misal dalam bentuk bunga dari
pembelian obligasi).
 Sebagai sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau sumber pembelian
bahan baku.

Menurut PSAK No. 1 Hal.1.10 (IAI:2002):

Surat berharga diklarifikasikan sebagai aset lancar apabila suat berharga tersebut
diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) dan jika lebih dari dua belas bulan akan diklarifikasikan sebagai aset tidak
lancar.

Akuntansi untuk investasi menurut PSAK No. 13.1 s/d 13.2 dan 13.4 s/d 13.6 (IAI:2002):

Investasi adalah suatu aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
(accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga,royalti, dividen, dan
uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran
aset atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s lenght transaction). Nilai pasar adalah
jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif. dapat
dipasarkan berarti terdapat suatu pasar yang aktif darimana suatu nilai pasar (atau
beberapa indikator yang memungkinkan nilai pasar dihitung) tersedia.

Investasi lancar termasuk dalam aset lancar,kenyataan bahwa investasi yang dapat
dipasarkan telah dimiliki lebih dari satu tahun tidak membatasi penyajiannya sebagai aset
lancar.biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping harga beli,
seperti komisi broker, jasa bank dan pungutan oleh bursa efek. jika suatu atau sebagian
investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau surat berharga lain,maka biaya
perolehannya adalah nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dan bukan nilai
nominal atau per value.

SAK ETAP (IAI, 2009: 43,44,46,47,48,49,50,51): mengatur tentang investasi pada efek
tertentu sebagai berikut:

Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

a) Efek utang adalah efek yang menunjukkan hubungan utang piutang antara kreditor
dengan entitas yang menerbitkan efek.
b) Efekekuitas adalah efek yang menunjukkan hak kepemilikan atas suatu ekuitas, atau
hak untuk memperoleh (misalnya: waran, opsi beli) atau hak menjual (misalnya opsi
jual) kepemilikan tersebut dengan harga yang telah atau akan ditetapkan.

Pada setiap tanggal perolehan, entitas harus mengklasifikasikan efek utang dan efek
ekuitas ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini:

a) Dimiliki hingga jatuh tempo(held to maturity)


b) Diperdagangkan (trading)
c) Tersedia untuk dijual (available for sale)

Entitas Asosiasi

Entita asosiasi adalah suatu entitas,termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti
persekutuan, di mana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan
entitas anak ataupun dalam joint venture. entitas anak adalah suatu entitas yang
dikendalikan oleh entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari
aktiva tersebut.

Pengendalian dapat juga muncul ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak
suara suatu entitas tetapi memiliki:

a) Mempunyai hak suara lebih dari setengah berdasarkan suatu perjanjian dengan
pemegang saham lain.
b) Mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian.
c) Mempunyai hak untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota dewan
direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan atau
badan tersebut
d) Mempunyai hak untuk bertindak sebagai suara mayoritas dalam rapat dewan direksi
atau badan yang setara dengan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan atau
badan tersebut.
B. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Surat Berharga
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukupbaik atas
temporary dan long term investment.
2. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum di laporan keuangan
(neraca) betul-betul ada, dimiliki oleh dan atas nama perusahaan (client) per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
3. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang berasal dari
surat berharga tersebut telah dibukukan dan uangnya diterima perusahaan.
4. Untuk memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat berharga tersebut
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
SAK/ETAP/IFRS.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di dalam laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
C. Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga yang Disarankan
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary & long term investment.
2. Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal, penambahan, dan
pengurangan serta saldo akhirnya.
3. Periksa fisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemiliknya.
4. Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan fisik surat
berharga tersebut.
5. Periksa mathematical accurancy dari rincian surat berharga.
6. Cocokkan saldo akhir dari rinciaan tersebut dengan buku besar.
7. Lakukan vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga.
8. Periksa perhitungan bunga dan devidennya dan perhatikan sistem
perpajakannya.
9. Periksa harga pasar dari surat berharga.
10. Adakan diskusi dengan manajemen untukmengetahui perubahan tujuan dari
pembelian surat berharga.
11. Periksa subsequent events untuk mengetahui apakah ada perubahan tujuan dari
pembelian surat berharga.
12. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku umum di indonesia.
13. Tarik kesimpulan mengenai kewjaran saldo yang diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai