Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aliefa Nur Hayati

NIM : P17230183038
Kelas : 3A
RANGKUMAN WEBINAR TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS:
STUDI KASUS

Topik 1
Studi Kasus Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Lansia Hipertensi
Dr. Rika Sabri, S.Kep, M.Kes, Sp. Kep. Kom
(IPKKI Sumatera Barat)

Hipertensi
 Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi urutan nomor sepuluh sebagai
penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan persentase 5,3%
 Faktor resiko dari penyakit tidak menular ini antara lain: usia, jenis kelamin, genetik,
faktor udara, merokok, diet tidak sehat dan kurang aktivitas tubuh
 Hipertensi menduduki peringkat pertama dalam trend penyakit tidak menular tahun 2013
hingga tahun 2018
 Terutama terjadi pada lansia, dipengaruhi juga dengan perilaku seseorang itu pada saat
remaja, seperti merokok dan pada dewasa, seperti obesitas, mengonsumsi makanan yang
tidak sehat dan lifestyle yang buruk
 Hipertensi siambil dari bahasa latin, yakni `hyper` dan `tension`. `hyper` yang memiliki
makna lebih dan `tension` yang memiliki arti tekanan maupun tegangan. Jadi kalau
digabung menjadi tekanan yang tinggi. Hal ini berhubungan dengan pengukuran `blood
pressure` yang berarti mengukur tekanan darah. Jadi hipertensi adalah tekanan darah
yang terlalu tinggi (melebihi batas normal)
 Dalam hal ini dibahas tentang asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang
mengidap hipertensi. Mulai dari melakukan pengkajian, meumuskan masalah,
menetapkan diagnosa, menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan ke
pasien, mengimplementasikannya ke pasien dan mengevaluasi dari tindakan keperawatan
yang telah dilakukan
 Hal tersebut dilakukan denggan persetujuan pasien dan keluarga untuk mencapai tujuan
keluarga sehat, sejahtera dan bahagia
Topik 2
Implementasi Askep Keluarga, Kelompok/ Komunitas Bagi Perawat Desa/ Poskesdes
Sri Suhartatik, S. Kep Ns, M.Kes, MS.i
(IPKKI Jawa Timur)

Berikut jumlah fasilitas pelayanan kesehatan primer di Jawa Timur tahun 2019, antara lain
jumlah total puskesmas sejumlah 968, puskesmas rawat jalan sebanyak 378, puskesmas rawat
inap sebanyak 269, puskesmas pembantu sebanyak 2253, ponkesdes sebanyak 3213, rumah sakit
sebanyak 385, pusling sebanyak 1173, klinik sebanyak 1725, labkesda sebanyak 31, dan UTD
sejumlah 37.
 Konsep perawat bersinergi bersama bidan di desa demi masyarakat sehat dan sejahtera
1. Perawat maupun bidan mengunjungi fasyankes (polindes, ponkesdes, pustu)
2. Perawat maupun bidan mengamati tentang keluhan yang dirasakan oleh klien
3. Bidan mengajak dan mengajari tentang pentingnya KB, KIA, gizi pada ibu dan anak, serta
pentingnya imunisasi. Sementara itu, perawat melakukan upaya promotif dengan menjelaskan
tentang penyakit menular dan tidak menular.
4. Perawat maupun bidan melakukan pendampingan kepada klien dengan seksama
5. Dengan begitu, terciptalah keluarga yang sehat
 Fokus kegiatan perawat dan bidan di puskesmas, antara lain
1. Menjalankan pengobatan sederhana
2. melakuakn upaya preventif
3. upaya promotif
4. melakukan tindakan yang bersifat kegawatdaruratan
5. pembinaan keluarga di desa
 Pelayanan puskesmas pada masa pandemi COVID-19
Mengedepankan tentang skala prioritas, terintegrasinya program dan sumber daya, penerapan
physical distancing, penerapan PPI, pengaturan jadwal kunjungan, alur pelayanan, triage dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
1. UKM Esensial : promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga
(sesuai siklus hidup), gizi, pencegahan dan pengendalian penyakit
2. UKM Pengembangan : bersifat inovatif, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja masyarakat dan potensi sumber daya yang
tersedia
3. UKP : rawat jalan (kunjungan sehat atau sakit), pelayanan gawat darurat,
pelayanan persalinan normal, perawatan di rumah, dan rawat inap (sesuai
kebutuhan)
4. Pelayanan lain : manajemen puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan
puskesmas, pelayanan laboratorium, dan kunjungan keluarga
 Tugas perawat di desa, antara lain:
1. Membina Posbindu beserta kader yang ada di wilayahnya
2. Melakukan pendataan statis dan dinamis terhadap sasaran Posbindu
3. Melakukan kegiatan promotif dan preventif dengan kunjungan rumah secra berkala pada
sasaran keluarga rawan masalah kesehatan untuk penyakit menular dan tidak menular seta
kesehatan jiwa
4. Melakukan penangan kegawatdaruratan
5. melakukan pencatatan dan pelaporan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular serta
kesehatan jiwa
 Penyelenggaraan Ponkesdes dalam penangan COVID-19
1. Melakukan kunjungan rumah sesuai wilayah desa
2. Melakukan upaya promotif dan preventif bila ada kasusu positif
3. Memberikan edukasi pada pasien dan keluarganya tentang kebersihan dan menggunakan alat
pribadi
4. Memberikan dukungan dan pemantauan
5. Mengevaluasi hasil kunjungan termasuk program yang lain
 Peran petugas ponkesdes, pustu, dan bidan desa
1. Fokus pada pelayanan kesehatan komunitas di tingkat desa dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif
2. Perawat dan bidan desa bertugas sebagai bidan dan perawat komunitas tidak diberi tugas
tambahan di luar optimalisasi posyandu dan posbindu tingkat desa serta kunjungan rumah
3. Perawat dan bidan di desa bukan pelaksana program, tetapi membantu program agar dapat
berjalan efektif di tingkat desa. Pengelolaan program ada di tingkat Puskesmas
 Lingkup pelayanan
1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
3. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
4. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
5. Bayi mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
6. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
7. Gizi bayi, anak dan ibu
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Penderita Tuberkulosis Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
2. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
3. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
4. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
 Indikator kinerja di Ponkesdes
1. tersedianya data dan hasil analisis pelaksanaan Keluarga Sehat tingkat desa
2. tersusunnya dokumen perencanaan Ponkesdes
3. terlaksananya pelayanan Ponkesdes
4. tersedianya pencatatan dan pelaporan
5. adanya komitmen dan pelaksanaan intervensi bersama Puskesmas dan lintas sector di wilayah
desa
6. adanya kenaikan presentase Keluarga Sehat tingkat desa
 Pelaksanaan PIS-PK pada masa pandemi COVID-19
1. Puskesmas menyandingkan data:
- hasil pendataan KS => keluarga rentan masalah kesehatan
- data potensi covid 19 dari BPJS kesehatan
2. Manfaat basis data kelompok rentan:
- sasaran prioritas kegiatan penularan covid-19
- pemantauan harian kasus covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk mencegah perburukan
penyakit
- perencanaan kebutuhan logistik
 Pencatatan dan Pelaporan
1. data dasar
- identitas ponkesdes
- wilayah kerja
- sumber daya
- sasaran program
2. data perilaku sehat dan kesehatan lingkungan
- keluarga sudah menjadi anggota JKN
- keluarga mempunyai akses air bersih
- keluarga mempunyai akses jamban sehat
3. KIA dan gizi
- jumlah keluarga yang mengikuti program KB
- jumlah ibu melakkan persalinan di fasyankes dan pemilik buku KIA
- jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap, ASI eksklusif, dan pemenuhan gizi
yang tercukupi
- data pemantauan pertumbuhan balita tiap bulan
4. Kelompok P2P
- penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
- penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
- penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
- anggota keluarga tidak ada yang merokok
 Peran Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
1. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan standar dan pedoman terkait COVID-
19
2. melakukan koordinasi dengan lintas sector di tingkat provinsi
3. melaksanakan sosialisasi advokasi
4. melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga di dinas kesehatan daerah kab/kota
5. memberikan bantuan teknis atas ketidakmampuan yang dihadapi kab/kota dalam mendukung
penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi puskesmas pada masa pandemic covid-19
6. menyampaikan laporan kegiatan, data dan masalah kesehatan prioritas pada masa pandemic
covid-19 di wilayah kerjanya secara berkala kepada Kemenkes
 Peran Dinas kesehatan Daerah Kab/Kota
1. perencanaan sumber daya
2. pembinaan terintegrasi
3. penyediaan layanan operasional tingkat kab/kota
4. melakukan perencanaan dan pemenuhan sumber daya puskesmas secara berkesinambungan
5. melaksananakan pembinaan dan bimbingan teknis terintegrasi secara berkala dan
berkesinambungan
6. melakukan pemantauan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
7. melakukan peningkatan kompetensi nakes di puskesmas
8. memberikan solusi atas permasalahan yang tidak mampu diselesaikan puskesmas
9. mengkoordinasikan seluruh fasyankes yang ada di kab/kota dalam penanganan covid-19

Anda mungkin juga menyukai