Para pemburu artikel ilmiah dengan beragam keperluan, misalnya untuk menemukan
referensi sebagai kajian pustaka dalam penelitian yang sedang dilakukan, atau sekedar
memenuhi dahaga ilmu pengetahuan dengan membaca, berkemungkinan besar
mengetahui tentang keberadaan Sci-Hub.
Jadi begini, (1) ada keadaan di mana setiap orang kesulitan mengakses artikel ilmiah
hasil penelitian dengan gratis, meskipun artikel-artikel tersebut ada di berbagai situs
web internet, namun tidak semua orang bisa mengaksesnya karena berbayar, bahkan
sangat mahal bagi sebagian besar orang di dunia. Dengan pola seperti ini, dan akhirnya
menjadi sistem dalam mengakses artikel ilmiah, maka Alexandra adalah salah satu
yang menjadi korbannya. (2) Alexandra kemudian belajar dan bekerja selama bertahun-
tahun untuk bisa membuat kode-kode untuk ‘menjebol’ sistem akses artikel ilmiah
berbayar menjadi gratis yang disebut Sci-Hub. (3) Sekarang, dengan Sci.Hub maka
sistem akses artikel ilmiah menjadi gratis melampaui sistem akses artikel ilmiah
berbayar. Dan berubahlah nasib para proletar se-dunia karena mampu mencapai
kesejahteraan dengan mengumpulkan artikel-atikel ilmiah hasil penelitian dari seluruh
penjuru dunia tanpa harus membayar.
Mungkin, ada perbedaan persepsi antara banyak orang yang melihat Sci-Hub sebagai
semacam alat untuk mengubah sistem, sedangkan Alexandra melihat Sci-Hub adalah
tujuan, mengubah sistem adalah metode. Apakah itu dua pandangan yang berbeda?
Ternyata Alexandra menyebut sistem adalah metode, berarti sistem adalah cara,
bukan? Caranya mengubah sistem, alatnya memang bukan Sci.Hub, tapi kode-kode
yang diciptakannya sebagai alat. Dengan demikian terciptalah Sci.Hub dengan utuh
untuk bebas mengunduh. Jadi, apa masalahnya ya? Jangan-jangan Alexandra
mempersepsikan sistem itu adalah sistem (kode-kode komputer) internet? Dan banyak
orang yang melihat Sci.Hub sebagai semacam alat itu bermaksud mengatakan sistem-
nya adalah sistem akses artikel ilmiah berbayar alias sistem yang kapitalistik. Sehingga
Alexandra tidak menyadari bahwa dia telah mengubah sistem (akses artikel ilmiah
berbayar yang) kapitalistik itu menjadi sistem (akses artikel ilmiah gratis yang) non-
kapitalistik.
Alexandra adalah seorang programmer komputer yang membuat situs web Sci.Hub
pada September 2011 di Almaty, Kazakhstan. Alexandra mendapat ide perlunya akses
artikel penelitian dengan mudah tanpa blokir tanpa bayar. Butuh dua atau tiga hari
menulis kode dan mengunggahnya ke webhosting PHP gratis. Dan Sci-Hub menjadi
hidup untuk mulai memproses permintaan dari pengguna (itu segera menjadi sangat
populer).
Alexandra memiliki mimpi menulis perangkat lunak untuk akses mudah hasil-hasil
penelitian (di dunia) sejak 2009. Sebagai mahasiswa pascasarjana Kazakh National
Tech University dan mendapat masalah ketika mencoba mengakses makalah penelitian
yang diperlukan untuk proyek penelitiannya, Alexandra berpikir, akan keren jika menulis
beberapa perangkat lunak untuk secara otomatis mengunduh makalah. Dia belajar
HTML pada usia 12 menggunakan tutorial gratis di Internet. Memulai pemrograman di
sekolah menengah dan pertama kali belajar bahasa pemrograman PHP, Delphi dan
Assembly sendiri, sebelum sampai di universitas. Dia tertarik pada keamanan informasi
dan masuk Universitas Teknologi Nasional Kazakh pada 2005 untuk mempelajari
Teknologi Informasi dengan spesialisasi keamanan. Setelah lulus, melanjutkan belajar
dan melakukan penelitian di bidang bioengineering. Selain komputer dan teknologi
informasi, tertarik pada ilmu saraf, kesadaran, dan kecerdasan buatan. Selama kuliah,
mengumpulkan banyak ebook tentang topik itu, semuanya diunduh dari situs web
‘pembajakan’.
Tahun 2010 bekerja di beberapa laboratorium penelitian ilmu saraf di Rusia, Jerman
dan Amerika Serikat. Dengan menulis kepada profesor yang menerimanya di
laboratorium mereka. Di sana dia juga melakukan pemrograman, tetapi untuk aplikasi
bioteknologi. Itu membosankan, dan ingin mengerjakan hal-hal lebih besar: seperti
Global Brain. Dia berbicara tentang topik itu dalam konferensi transhumanist H + di
Harvard. Pada 2011 kembali ke Kazakhstan dan bekerja selama beberapa bulan
sebagai programmer web lepas. Membuat situs web dan aplikasi dalam bahasa PHP,
dan akhirnya bisa membuat kode Sci-Hub.
Tidak ada tim di belakang Sci-Hub, dan Alexandra menyatakan tidak pernah ada. Dia
melakukan semua pemrograman dan konfigurasi server sendiri. Juga melakukan
semua posting dan komunikasi Twitter dengan pengguna dan media. Dan
menggunakan Google untuk mencari gambar untuk digunakan di situs web dan jejaring
sosial. Ada orang-orang yang membuat mirror dari artikel database Sci-Hub. Dia
menjalankan beberapa mirror dan dijalankan secara independen, Sci-Hub juga
menggunakan akun untuk mengakses sumber perpustakaan yang disediakan oleh
orang lain.
Apapun yang terjadi terkait dengan keberadaan Sci.Hub dengan segala perdebatan
yang mucul karenanya, dan siapapun Alexandra Elbakyan, namun dia telah berjasa
pada dunia untuk menciptakan sesuatu yang melampaui sesuatu yang lain. Mengubah
sistem (akses artikel ilmiah berbayar yang) kapitalistik itu menjadi sistem (akses artikel
ilmiah gratis yang) non-kapitalistik. Dia terlah berdialektika, dan dia adalah seorang
Pahlawan dalam mengakses artikel ilmiah bagi para Proletar Akademis atau Akademisi
Proletar se-Dunia. Semoga semakin banyak Alexandra Elbakyan lainnya di dunia ini,
aamiin.
http://kabarkampus.com/2019/07/alexandra-elbakyan-pahlawan-akademisi-proletar-se-dunia/