Anda di halaman 1dari 5

Beberapa fungsi perpustakaan, antara lain :

1. Fungsi penelitian
2. Fungsi pendidikan
3. Fungsi rekreasi
4. Fungsi informasi
Perpustakaan memiliki manfaat untuk memelihara dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar.
Pepatah mengatakan buku adalah jendela ilmu secara langsung mengatakan salah
satu faktor ilmu adalah buku.

Perpusnas mencatat bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-2 negara dengan
jumlah perpustakaan terbanyak di dunia dengan total perpustakaan kurang lebih
165.000 perpustakaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dibangunnya perpustakaan bukanlah tanpa penyebab, menurut BPS yang mencatat


lebih dari 22% dari warga indonesia masih belum memiliki gadget dan Kominfo
mencatat 11 persen wilayah di Indonesia masih belum terjangkau internet yang terdiri
dari 5.300 desa.
Masalahnya bagaimana kita dapat meningkatkan kualitas SDM terutama di
pendalaman. Kami memiliki 2 tawaran mekanisme :
1. Membangun perpustakan di pendalaman
2. Meningkatkan kualitas perpustakaan

Kemendikbud mengatakan bahwa lebih dari 83.700 orang di Indonesia putus sekolah,
masih banyak orang di indonesia yang tidak lulus sekolah atau dapat di bilang putus
sekolah yang disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari keluarga yang tidak mampu
membiayayi dan masih banyak faktor lainnya.
Dengan adanya perpustakaan orang yang edukasinya kurang dapat belajar di
perpustakaan untuk memperluas wawasan mereka, mereka dapat belajar mandiri
dengan membaca buku buku di perpustakaan, mereka dapat mempelajari apa yang
belum pernah mereka pelajari sebelumnya di sekolah, wawasan mereka akan jauh
lebih luas. Dengan begitu mereka dapat mendapat pekerjaan. Orang yang bersekolah
dibanding dengan orang belajar mandiri belum tentu orang yang belajar di sekolah
serius, tetapi orang yang mau tetap belajar walaupun putus sekolah mereka akan jauh
lebih berwawasan atau cerdas.

(Orang yang cerdas adalah orang yang berkualitas karena memiliki keterampilan
berkomunikasi yang baik, keterampilan menjual ide dan gagasan, kemampuan
mengatasi masalah dan memiliki wawasan hidup yang luas.)

Maka dari itu kami setuju bahwa peran perpustakaan masih dibutuhkan.
Dibangunnya perpustakaan bertujuan :
1. Meningkatkan pola pikir
2. Meningkatkan pengetahuan

Alasan Perpustakaan Tidak Akan Tergantikan Oleh Internet :


1. Tidak Semua Informasi Dapat Diakses Di Internet
Google mendigitalisasi jutaan buku di internet dari berbagai
perpustakaan besar di dunia (Google Book) sehingga kita bisa
menemukan isi buku yang kita cari secara online.
Tapi tidak mungkin semua penulis dan penerbit memberikan karya
mereka dapat di akses melalui internet secara bebas.
Maka dari itu perpustakaan lah solusinya.
(Kontra : Kita memiliki banyak sekali penerbit dan penulis, jadi pasti
akan ada penulis dan penerbit dengan buku yang mirip yang
memberikan akses untuk karya mereka di internet. Misalnya buku
pelajaran dengan mata pelajaran yang sama pasti tidak hanya ada
satu, maka jika ada buku yang tidak memiliki versi online, maka dari
penerbit lain pasti ada yang memiliki versi online.)
2. Perpustakaan Digital Bukanlah Internet
Ledakan informasi yang semakin massive di internet mengakibatkan
kesulitan masyarakat untuk mengetahui apakah informasi tersebut
valid atau kredible. Sumber sumber informasi yang didapatkan dari
website, blogspot, wordpress terkadang membuat kita terjerumus
dalam informasi hoax.
Sedangkan ketika kita mengakses koleksi di perpustakaan digital atau
repository sebuah perpustakaan mereka biasanya mempublikasikan
bahan melalui seleksi dan editorial yang sangat ketat dengan penuh
analisis kuantitatif bukan opini. Tipe bahan yang dikoleksi berupa
buku, jurnal, dokumen, surat kabar, majalah, dan laporan yang
digitalisasikan, disimpan dan diindeks melalui akses terbatas
database.
(Kontra : Hal ini dapat ditangani dengan mendidik dan mengajar
pengguna internet agar lebih bijak lagi.)
3. Di Internet Tidak Gratis
Banyak makalah akademik penelitian, jurnal, dan bahan bahan
penting lainnya hampir semuanya tidak dapat di akses dengan gratis.
Kebanyakan berbayar. Jika koleksinya ada di repository sebuah
perpustakaan maka jurnal tersebut sudah dilanggan oleh
perpustakaan tersebut sehingga kita dapat mengakses dan
mendownload secara gratis.
(Kontra : Tapi tidak semua informasi berasal dari jurnal ataupun
makalah, informasi dapat kita dapatklan dari berbagai sumber lain.)
4. Perpustakaan Sangat Bergantung Pada Internet, Tetapi
Tidak Serta Merta Internet Dapat Mengganti
Perpustakaan
Internet menjadi sebuah pendukung yang fundamental bagi berbagai
sektor, termasuk perpustakaan. Banyak orang dengan mudah bisa
mencari informasi di internet. Namun, bukan berarti perpustakaan
bisa tergantikan oleh internet. Kebanyakan informasi informasi yang
ada di internet dapat dibuat oleh siapa saja sehingga kredibilitas dan
pertanggung jawab tulisan dari penulis di pertanyakan maka dari itu
perpustakaan berfungsi sebagai garda di depan untuk menangkal hoax
di tengah ledakan informasi.
(Kontra : Tapi masih ada website terpercaya di internet, yang penting
kita bijak dalam menggunakan internet.)
Sumber : https://kumparan.com/faizuddin-ahmad/4-alasan-
perpustakaan-masih-akan-tetap-eksis-di-masa-depan-1wJPCEi78z5
Walaupun dengan perkembangan teknologi, tetapi perpustakaan telah mengikuti perkembanagn
teknologi ini dengan munculnya perpustakaan hybrid, digital, dan bookles library.

Salah satu hasil dari pengaruh perkembangan teknologi terhadap perpustakaan adalah
terbentuknya iPusnas.

Aplikasi iPusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital dimana pada aplikasi terdapat banyak koleksi
buku dan berbagai fitur menarik yang bisa dimanfaatkan siswa dalam meningkatkan kemampuan
literasi. Sehingga dapat digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan minat baca atau
kemampuan literasinya. Dengan menggunakan aplikasi iPusnas siswa dapat membaca berbagai macam
bahan bacaan yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan literasi siswa dimana saja dan kapan saja,
sehingga dapat memanfaatkan waktu untuk hal bermanfaat. iPusnas membuat agar siswa dapat lebih
memanfaatkan teknologi pada hal positif diantaranya membiasakan budaya membaca, karena siswa
yang saat ini menggunakan perangkat teknologi informasi dalam aktivitas sehari harinya.

Tujuan Literasi :

1. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi


bermanfaat
2. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari
informasi yang dibaca
3. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya
tulis
4. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang
5. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis
6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas
7. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat

Manfaat Literasi :

1. Menambah perbendaharaan kosa kata seseorang


2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis
3. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baruKemampuan interpersonal seseorang akan
semakin baik
4. Kemampuan memahami makan suatu informasi akan semakin meningkat
5. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang
6. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang
7. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang
8. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis

Tingkat Literasi :

 UNESCO menyebutkan Indonesia urutan ke-2 dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca
sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin
membaca!
 Menurut Program for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh OECD,
Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di tahun 2019, di
peringkat 62 dari 70 negara.

Dampak Negatif Gadget :

Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan
emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak antara lain anak menjadi pribadi
tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman
cyberbullying.

Dampak Negatif Gadget Untuk Mata :

1. Mata Lelah (Astenopia)

Otot otot mata menjadi cepat lelah dan membuat penglihatan menjadi buram.
2. Mata Kering

Frekuensi berkedip akan berkurang, sehingga mereka akan sering mengeluh matanya perih atau nyeri,
mengalami mata kering.

3. Mata Juling (Strabismus)

Paparan sinar biru dari layar gadget yang terlalu intens dan dekat dapat meningkatkan risiko mata anak
menjadi juling.

4. Rabun Jauh (Myopia)

Bola mata menjadi lebih lentur atau memanjang yang menyebabkan anak rentan menderita rabun jauh.

Dampak Radiasi HP :

Paparan radiasi dari HP dapat menyebabkan kerusakan pada sel sel otak karena gelombang
elektromagnetik mudah menembus ke otak, dengan rusaknya sel sel otak akan dapat meningkatkan
risiko terjangkitnya berbagai jenis penyakit seperti tumor otak, alzheimer, autism, dan masalah pada
perilaku.

Anda mungkin juga menyukai