Anda di halaman 1dari 56

BAB III

PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

3.1 Gambaran umum Rumah Sakit


3.1.1 Sejarah RSUD Saiful Anwar Malang

Sebelum perang dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (pada waktu itu bernama
Rumah Sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL, yang pada
pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap digunakan sebagai
rumah sakit militer. Pada saat perang kemerdekaan RI, Rumah Sakit Celaket
dipakai sebagai rumah sakit tentara, sementara untuk umum digunakan Rumah
Sakit Sukun yang ada dibawah Kotapraja Malang pada saat itu. Tahun 1947
(saat perang dunia ke II), karena keadaan bangunan yang lebih baik dan lebih
muda, serta untuk kepentingan strategi militer, rumah sakit Sukun diambil alih
oleh tentara pendudukan dan dijadikan rumah sakit militer, sedangkan Rumah
Sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum.

Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur / IDI
membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai Rumah Sakit
Celaket sebagai tempat praktek (Program Kerjasama STKM-RS Celaket
tanggal 23 Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974, dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI N0. 001/0/1974, Sekolah Tinggi
Kedokteran Malang dijadikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang, dengan Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek.

Pada tanggal 12 Nopember 1979, oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I


Jawa Timur, Rumah Sakit Celaket diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
51/Menkes/SK/III/1979 tanggal 22 Pebruari 1979, menetapkan RSUD Dr.
Saiful Anwar sebagai rumah sakit rujukan. Pada tahun 2002 Berdasarkan
PERDA No. 23 Tahun 2002 RSU Saiful Anwar ditetapkan sebagai Unsur
Penunjang Pemerintah Provinsi setingkat dengan Badan. Pada bulan April
2007 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.673/MENKES/SK/VI/2007
RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas A. Pada

47
tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU)
dengan keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/439/KPTS/013/2008. Pada
tanggal 20 Januari tahun 2011 RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Pendidikan Utama Akreditasi A melalui sertifikat dari
Kementerian Kesehatan RI dengan Nomor Sertifikat
123/MENKES/SK/I/2011.

Terakhir pada tanggal 16 Maret 2015 RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan
telah Terakreditasi KARS Versi 2012 dengan menerima Sertifikat Lulus
Tingkat PARIPURNA yang diberikan oleh KOMISI AKREDITASI RUMAH
SAKIT (KARS) dengan NOMOR : KARS-SERT/95/III/2015 dengan masa
berlaku mulai tanggal 23 Maret 2015 s/d 23 Februari 2018.

Nama Rumah Sakit : RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Alamat : Jl.Jaksa Agung Suprapto No.2 Malang Provinsi


Jawa Timur

Telp : 0341-362101

Fax : 0341-369384

Email : info.saifulanwar@gmail.com

Website :rsusaifulanwar.jatimprov.go.id

Nama Direktur : Dr. dr. Kohar Hari Santoso, SpAn KIC KAP

Kelas Rumah Sakit : Tipe A

3.1.2 Visi dan Misi RSUD Saiful Anwar Malang


Menjadi Rumah Sakit Berstandar Kelas Dunia Pilihan Masyarakat
Misi RSUD Saiful Anwar adalah sebagai berikut :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Berstandar Internasional
Dengan Mengutamakan Keselamatan Pasien dan Berfokus Pada Kepuasan
Pelanggan

3.1.3 Motto RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan

48
Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah Tujuan Kami

3.2 PENGUMPULAN DATA


3.1.1 Man (M-1)
1. Ketenagaan
a) Stuktur Organisasi
Ruangan 22 RSUD Saiful Anwar Malang dipimpin oleh Kepala Ruangan
dan dibantu oleh Ketua Tim Perawatan, Perawat Pelaksana, admin,
logistik , Pekarya

KEPALA INSTALASI RUANGAN 22

KARU

Administrasi Logistik SDM Pekarya

Katim I Katim II

PJS Pagi PJS Siang PJS Malam


PA PA PA

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Ruang 22

b) Jumlah Tenaga Perawatan di Ruangan 22


1. Jumlah Tenaga Perawatan di Ruang 22

49
No Nama Jabatan Mulai Bekerja Di Ruangan 22
1 Reza Rahadi., S.Kep KARU 2017- sekarang
2 Siti Khotimah.,S.Kep KATIM 2015- sekarang
3 Ermayati.,Amd.Kep KATIM 2015- sekarang
4 Desiana.,Amd.Kep PA 2014 - sekarang
5 Wulandari.,Amd.Kep PA 2015 - sekarang
6 Ahmad Rizal.,Amd.Kep PA 2016- sekarang
7 Bayu Nugroho .Amd.Kep PA 2016 - sekarang
8 Samsul Wijaya, Amd., Kep PA 2015- sekarang
9 Ardiansyah, S.Kep.,Ns PA 2018- sekarang
10 Lia kartika, Amd., Kep PA 2016- sekarang
11 Moh.Ali, Amd.,Kep PA 2015- sekarang

12 Maria Ulfa , Amd.,Kep SPK 2017 - sekarang

13 Indah Cahyani.,Amd.Kep PA 2018-Sekarang

Tabel 3.1 Jumlah tenaga perawat di ruang 22

2. Jumlah Tenaga Kerja Kesehatan di Ruang 22


NO KLASIFIKASI JUMLAH MASA
KERJA
1 S 1 Keperawatan 2 Orang -
2 D III Keperawatan 10 Orang -
3 SPK 1 orang -
3 Mahasiswa Profesi 11 Orang 5 Minggu
UNITRI Malang
TOTAL 12 Orang
Tabel 3.2 Tenaga Kerja Kesehatan di Ruang 22

3. Jumlah tenaga Non Perawat di ruang 22


No Kualifikasi Jumlah
1 Administrasi 1
2 Pekarya 1
3 Cleaning servise 1

50
Total 3
Tabel 3.3 Jumlah tenaga non perawat di Ruang 22

c) Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Kebutuhan Tenaga Keperawatan

Kebutuhan Tenaga perawat tiap shift berdasarkan tingkat ketergantungan

pasien di ruang 22 pada tanggal13 Juli-15 Juli 2020 menurut rumus Gillies

(2006) sebagai berikut:

a. Hari pertama data Tingkat ketergantungan pasien di ruang 22

Berdasarkan pengkajian Tanggal 13 Juli 2020

No Nama BED Diagnosa M P T

Pasien Medis
1 Tn.S 1.1 TB Paru 
2 Ny.W 1.2 Efusi 

Pleura
3 Tn.D 1.3 Bronkitis 
4 Ny.K 1.4 Ca.Mamae 
5 Tn.M 2.1 Stroke 
6 Tn.A 2.2 Anemia 
7 Ny.S 2.3 Ca.Mamae 
8 Ny.F 2.4 Ca.Mamae 
9 Tn.R 3.1 Bronkitis 
10 Tn.Y 3.2 Tb.Paru 
11 Tn.J 3.3 Anemia 
12 Ny.B 3.4 Anemia 
13 Ny.K 4.1 Ca Mamae 
14 Ny.L 4.2 Tb.Paru 
15 Tn.M 4.3 Efusi 

Pleura
16 Tn.U 4.4 Bronkitis 
17 Tn.I 5.1 Bronkitis 
18 Ny.P 5.2 Anemia 
19 Ny.M 5.3 Stroke 
20 Ny.H 5.4 Stroke 
21 Ny.S 6.1 Ca Mamae 
22 Ny.G 6.2 Tb.Paru 
23 Tn.X 6.3 Bronkitis 
24 Tn.K 6.4 Stroke 

51
25 Tn.D 7.1 Anemia 
Tabel 3.3. pengkajian tanggal 13 Juli 2020

Kebutuhan Tenaga Keperawatan berdasarkan Metode Douglas

1. Tingkat ketergantungan pasien

a. Mandiri :6

b. Parsial :8

c. Total :11

2. Kebutuhan Perawat

 Jumlah kebutuhan per shift

Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga


No Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantun pasien
gan
1 Mandiri 6 6x 0.17= 1.02 6x 0.14= 0.84 6x 0.07 = 0.42
2 Partial 8 8x 0.27= 2.16 8x 0.15= 1.2 8x 0.10 = 0,8
3 Total 11 11x0.36=3.96 11x0.30= 3.3 11x0.20= 2.2
Jumlah 25 7.14 5.34 3.42
7 5 3

 J

 Jumlah Kebutuhan Perawat per Hari

7+5+3= 15 orang

 Jumlah Loss Day

0.6x jumlah kebutuhan per hari: 0.6x15=9 orang

 Jumlah Tugas Non Keperawatan

25%x(Jumlah perawat/hari+loss day)= 25%x(15+8)=6 orang

 Jumlah Kebutuhan Perawat Satu Unit

52
Kebutuhan perawat/hari + loss day + tugas non kep=15+9+6=30

orang

Berdasarkan rumus Douglas didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah

perawat perhari adalah 15 orang.

b. Hari Kedua data Tingkat ketergantungan pasien diruang 22


Berdasarkan pengkajian tanggal 14 July 2020

No Nama BED Diagnosa M P T

Pasien Medis
1 Tn.S 1.1 TB Paru 
2 Ny.W 1.2 Efusi 

Pleura
3 Tn.D 1.3 Bronkitis 
4 Ny.K 1.4 Ca.Mamae 
5 Tn.M 2.1 Stroke 
6 Tn.A 2.2 Anemia 
7 Ny.S 2.3 Ca.Mamae 
8 Ny.F 2.4 Ca.Mamae 
9 Tn.R 3.1 Bronkitis 
10 Tn.Y 3.2 Tb.Paru 
11 Tn.J 3.3 Anemia 
12 Ny.B 3.4 Anemia 
13 Ny.K 4.1 Ca Mamae 
14 Ny.L 4.2 Tb.Paru 
15 Tn.M 4.3 Efusi 

Pleura
16 Tn.U 4.4 Bronkitis 
17 Tn.I 5.1 Bronkitis 
18 Ny.P 5.2 Anemia 
19 Ny.M 5.3 Stroke 
20 Ny.H 5.4 Stroke 
21 Ny.S 6.1 Ca Mamae 
22 Ny.G 6.2 Tb.Paru 
23 Tn.X 6.3 Bronkitis 
24 Tn.K 6.4 Stroke 
25 Tn.D 7.1 Anemia 
26 Ny.K 7.2 Bronkitis 
27 Ny.D 7.3 Stroke 
28 Tn.L 7.2 Stroke 
Tabel 3.4. pengkajian tanggal 14 Juli 2020

53
Kebutuhan Tenaga Keperawatan berdasarkan Metode Douglas

1. Tingkat ketergantungan pasien

d. Mandiri :6

e. Parsial : 09

f. Total :13

2. Kebutuhan Perawat

 Jumlah kebutuhan per shift

Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga


No Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
 ketergantun pasien
gan
1 Mandiri 6 6x 0.17= 1.02 6x 0.14= 0.84 6x 0.07 = 0.42
2 Partial 9 9x 0.27= 2.43 9x 0.15= 1.35 9x 0.10 = 0.9
3 Total 13 13x0.36=4.68 13x0.30= 3.9 13x0.20= 2.6
Jumlah 25 8.13 6.09 3.92
8 6 4

Jumlah Kebutuhan Perawat per Hari

8+6+4= 18 orang

 Jumlah Loss Day

0.6x jumlah kebutuhan per hari: 0.6x18=10 orang

 Jumlah Tugas Non Keperawatan

25%x(Jumlah perawat/hari+loss day)= 25%x(18+10)=7orang

 Jumlah Kebutuhan Perawat Satu Unit

Kebutuhan perawat/hari + loss day + tugas non

kep=18+10+7=35orang

Berdasarkan rumus Douglas didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah

perawat perhari adalah 18 orang.

54
b. Hari Ketiga data Tingkat ketergantungan pasien diruang 22
Berdasarkan pengkajian tanggal 15 July 2020

No Nama BED Diagnosa M P T

Pasien Medis
1 Tn.S 1.1 TB Paru 
2 Ny.W 1.2 Efusi 

Pleura
3 Tn.D 1.3 Bronkitis 
4 Ny.K 1.4 Ca.Mamae 
5 Tn.M 2.1 Stroke 
6 Tn.A 2.2 Anemia 
7 Ny.S 2.3 Ca.Mamae 
8 Ny.F 2.4 Ca.Mamae 
9 Tn.R 3.1 Bronkitis 
10 Tn.Y 3.2 Tb.Paru 
11 Tn.J 3.3 Anemia 
12 Ny.B 3.4 Anemia 
13 Ny.K 4.1 Ca Mamae 
14 Ny.L 4.2 Tb.Paru 
15 Tn.M 4.3 Efusi 

Pleura
16 Tn.U 4.4 Bronkitis 
17 Tn.I 5.1 Bronkitis 
18 Ny.P 5.2 Anemia 
19 Ny.M 5.3 Stroke 
20 Ny.H 5.4 Stroke 
21 Ny.S 6.1 Ca Mamae 
22 Ny.G 6.2 Tb.Paru 
Tabel 3.5. pengkajian tanggal 15 Juli 2020

Kebutuhan Tenaga Keperawatan berdasarkan Metode Douglas

1. Tingkat ketergantungan pasien

g. Mandiri :5

h. Parsial :7

i. Total :10

55
2. Kebutuhan Perawat

 Jumlah kebutuhan per shift

Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga


No Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantun pasien
gan
1 Mandiri 5 5x 0.17= 0.85 5x 0.14= 0.7 5x 0.07 = 0.35
2 Partial 7 7x 0.27= 1.89 7x 0.15= 1.05 7x 0.10 = 0.7
3 Total 10 10x0.36=3.6 10x0.30= 3 10x0.20= 2
Jumlah 22 6.34 4.75 3.05
6 5 3

 Jumlah Kebutuhan Perawat per Hari

6+5+3= 14 orang

 Jumlah Loss Day

0.6x jumlah kebutuhan per hari: 0.6x14=8orang

 Jumlah Tugas Non Keperawatan

25%x(Jumlah perawat/hari+loss day)= 25%x(14+8)=5orang

 Jumlah Kebutuhan Perawat Satu Unit

Kebutuhan perawat/hari + loss day + tugas non kep=14+8+5=27orang

Berdasarkan rumus Douglas didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah

perawat perhari adalah 14 orang.

a. BOR (Bed Occupanci Ration)

a. Perhitungan BOR Menurut DepKes RI tahun 2005


BOR pasien diruang 22 dari tanggal 13 July 2019 sampai 15 July 2020

56
Tabel 3.6 Perhitungan BOR pasien diruang Interna 1 berdasarkan rumus
DepKes RI Tahun 2005
No Tanggal Jumlah BOR Ket
Bed Bed
Keseluruhan Terpakai
1 13 Juli 33 25 25/33x100% 75.7%
2020
2 14 Juli 33 28 28/33x100% 84.4%
2020
3 15 Juli 33 22 22/33x100% 66.6%
2020

b. Diagnosis Penyakit Terbanyak


Data yang di dapatkan selama pengkajian dari tanggal 13-15 2020 diagnosis
penyakit terbanyak adalah penyakit TB Paru
dengan Jumlah Penderita sebanyak 10 orang, DM + Ulkus Diabetikum 3
Orang, Morbili 2 orang, Varicella 1 orang
c. Perhitungan beban kerja perawat
1. Shift pagi di mulai pukul 07.00-14.00 (7 jam)
2. Shift siang di mulai pukul 14.00-21.00 (7 jam)
3. Shift pagi di mulai pukul 21.00-07.00 (10 jam)

d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Berdasarkan Metode Gilles


a) Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan pasien
perhari, yaitu :

1) Keperawatan langsung :
Mandiri 5 orang pasien X 2 = 10Jam
jam
Parsial 10 orang pasien X 3 = 30 Jam
jam
Total 10 orang pasien X 6 = 60 Jam
jam
Jumlah = 100Jam
2) Keperawatan tidak langsung
25 orang pasien X 1 jam = 25 jam
3) Penyuluhan kesehatan
25 orang pasien X 0,25 jam = 10 jam

Total jam secara keseluruhan = 135 jam


adalah

57
3.1.1.1 Analisis SWOT dan Prioritas masalah

ANALISA SWOT
Bobot Rating Bobot x rating

MAN (M1)
a. Internal
Factor (IFAS)
STRENGTH 0,4 2 0,8
1.
 S-I Kep 2 orang
 D-III Kep 10 orang
 Mahasiswa profesi 11orang
 SPK 1 orang
 Administrasi 1 orang
0,2 3 0,6 (S – W)
 Pekarya 1 orang
2,3-2,5=
2. Masa kerja > 3 th :
0,4 3 1,2 -0,2
12 orang, <3 th : 2 orang.
3. Adanya sebagian
perawat yang memiliki pendidikan S1
(26%)

Jumlah 1 2,3
WEAKNESS
1. 0,5 2 1
2. 0,5 3 1,5
MAKP

Jumlah 1 2,5

b. External Factor Analysis Strategic (EFAS)


OPPORTUNITY 0,2 4 0,8
1. Adanya program pelatihan/seminar khusus
tentang manajemen keperawatan dari diklat. 0,2 3 0,6 (O – T )

58
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan 3 – 2,4
ke jenjang yang lebih tinggi 0,2 3 0,6 =0,6
3. Adanya kerja sama yang baik antar
mahasiswa fakultas keperawatan dengan 0,2 2 0,4
perawat
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,2 3 0,6
professionalisasi perawat.
5. Adanya program akreditasi RS dari
pemerintah dimana MAKP merupakan salah
satu kriteria penilaian.
Jumlah 1 3
THREATENED
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk 0,2 2 0,4
pelayanan yang lebih professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 0,2 2 0,4
hukum.
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 0,2 2 0,4
pentingnya kesehatan .
4. Persaingan antar RS yang semakin kuat 0,2 3 0,6
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang 0,2 3 0,6
melanjutkan pendidikan tiap tahun.
Jumlah 1 2,4

59
3.1.3 Sarana dan Prasana ( M2 – Material )
Proses Manajemen Keperawatan dan kegiatan pembelajaran manajemen keperawatan
mahasiswa Program Praktek Profesi NERS UNITRI Malang Melaksanakan Tugas di Ruang
22 RSUD Saiful Anwar Malang. Pengkajian data awal pada tanggal 13-15 Juli 2020. Adapun
data yang didapat sebagai berikut :

Lokasi dan Denah Ruangan

DENAH RUANG 22

Tangga R.TUNGGU

RUANG R.VENUS R.HCU

9 WC

RUANG R.OBAT
WC
8 R. bersih
R. bersih NERS
dapur
1 STATION 2
RUANG

7
RUANG

RUANG 1

RUANG
RUANG
2
5

TANGGA TANGGA

RUANG RUANG

4 3

Gambar 3.3.1 Denah Ruang 22

60
Keterangan:
a) Sebelah utara berbatasan dengan ruang HCU
b) Sebelah timur berbatasan dengan rencana dengan ruang VIP
c) Sebelah barat berbatasan dengan masjid
d) Sebelah selatan berbatasan dengan gedung manejemen
e) Ruang Isolasi Kontak : R.1 & R.2
f) Ruang Khusus DM Ganggren : R.3
g) Ruang Infelsi Non TB : R.4
h) Ruang menular TB : R.5,R6,R7
i) Ruang imuno kompromise (B24, SLE, SSJ) : R.8
j) Ruang Tetanus : R.9

3.3.2 Peralatan dan fasilitas


1. Fasilitas pasien
No Nama barang Jumlah Kondisi usulan
Baik rusak
1 Tempat tidur 33 33 -
2 AC 9 9 -
3 Jam dinding 9 9 -
4 Wastafel 11 9 -
5 Kursi roda 2 2 -
6 Ember dan gayung 9 9 -
7 Meja pasien 33 33 -
8 WC 9 9 -
9 Kursi 33 33 -
Tabel.3.3.2.1 daftar fasilitas pasien

2. Fasilitas untuk petugas kesehatan

No Nama barang Jumlah Kondisi usulan


Baik rusak
1 Ruang konsultasi 1 1
2 Kamar ganti 1 1

61
3 Wc 1 1
4 Wastafel 2 2
5 Kulkas 2 2
6 Rak piring 1 1
7 Meja 5 5
8 Ac 1 1
9 Kursi 9 7 2
10 Cermin 1 1
11 Ember 1 1
12 Gayung 1 1
13 Jam dinding 1 1
14 Telfon 1 1
15 Tv 1 1
16 Kipas angin 1 1
17 Dispenser 1 1
18 Galon 6 6
19 Musollah 1 1
20 Computer set PC 2 2
21 APAR 2 2
Tabel.3.3.2.2 daftar fasilitas untuk petugas kesehatan
 Ruang kepala ruangan menjadi satu dengan ruang pertemuan perawat
 Ruang staf dokter jadi satu dengan nursing station
 Gudang satu berada di sebelah ruang tunggu keluarga pasien

3. Alat kesehatan di ruang Melati


No Nama alat Jumlah Kondisi Usulan
Baik Rusak Rusak
ringan berat
1 Stetoskop 4 4
2 Termometer biasa 1 1
3 Termometer sensor 2 1 1 Perbaikan/ganti
4 EKG 1 1
5 Tensimeter 4 2 1 1 Diperbaiki

62
6 Standart infus 33 33
7 Troli tindakan 4 4
8 Oksigen tranport 1 1
9 Troli emergency 1 1
10 nebulezer 2 2
11 sucsion 1 1
12 Syiring pump 1 1
13 Troli merah besar 2 2
14 Kulkas obat 1 1
16 Manometer O2 33 33
17 Alat GDA 1 1
18 Saturasi O2 kecil 1 1
19 Lemari obat 2 2
20 Timbangan 1 1
21 Box laborat 1 1
22 Box darah 2 2
23 Ambubag dewasa 1 1
25 Box obat pasien 33 33
27 Torniquet 0 0
29 Sepatu bot 2 2
31 Helm emergency 4 4
33 Gunting medis 5 5
34 Pinset anatomis 5 5
35 Pinset sirurgis 5 5
36 Handrub 50 50
37 Nampan plastik 4 4
Tabel.3.3.2.3 daftar alat kesehatan di ruang Melati

63
4. Alat habis pakai
No Nama alat Jumlah Kondisi Keterangan
Baik Rusak
1 Pensil 2 2
2 Stempel 5 5
3 Spidol 10 10
4 Staples besar 2 2
5 Steples kecil 2 2
6 Pensil bluered 8 8
7 Pulpen 2 2
8 Penghapus 1 1
9 Tip-X 1 1
10 Pembolong kertas 1 1
11 Kalkulator 1 1
12 Stabilo 1 1
13 Bantalan stempel 1 1
14 Botol tinta 1 1
Tabel.3.3.2.4 daftar alat habis pakai

5. Laporan Inventars Alat Tenun


No Nama barang Kondisi Kondisi Kondisi usulan
jumlah baik rusak rusak
ringn sedang
1 Sprei 80 80 - - -
2 Bantal Oscar 33 33 - - -
3 Guling oscar 12 12 - - -
4 Perlak 50 50 - - -
5 Sarung bantal 80 80 - - -
6 Stik laken 80 80 - - -
7 Selimut 80 80 - - -
Tabel.3.3.2.5 daftar alat tenun

64
6. Fasilitas administrasi penunjang
No Nama barang Jumlah

1 Buku injeksi 1
2 Buku observasi 2
3 Buku observasi TTV 1
4 Buku timbang trima 2
5 Sop Keperawatan & non keperawatan 71
6 Leaflet 7 judul
7 Buku serah terima obat 0
Tabel.3.3.2.6 fasilitas administrasi penunjang

3.1.4 Analisis SWOT M-2 (Material)


SWOT Bobot Ratting Bobot x Ratting
STERNGTH (S-W)
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai
0,4 2 0,8 2,4-2=
untuk pasien dan perawat.
2. Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien. 0,4

3. Sebagai RS pendidikan dan rujukan. 0,1 3 0,3


4. Terdapat administrasi penunjang (buku injeksi,
0,1 3 0,3
buku visite, SOP, dll) yang memadai
5. Tersedia nurse station 0,1 2 0,2
6. Pemeliharaan, perawatan sarana dan prasarana
penunjang kesehatan sudah ada.
0,1 2 0,2
7. Memiliki tempat tidur pasien sesuai dengan
jumlah pasien. 0,1 3 0,3

0,1 3 0,3
TOTAL 1 2,4
WEAKNESS
1. Belum memiliki infus pump. 0,2 2 0,4
2. Belum memiliki viewer. 0,2 2 0,4
3. Kepala ruangan dan dokter belum memiliki 0,1 2 0,2
65
ruangan sendiri.
4. Setiap ruangan pasien belum memiliki 0,2 2 0,4
timbangan.
5. Tempat tidur pasien masih ada yang rusak di 0,3 2 0,6
bagian pengaman bed

TOTAL 1 2
OPPORTUNYTI

1. Adanya tempat permintaan pengadaan sarana 1 3 3


dan prasarana yang rusak pada bagian
perencanaan / pengadaan barang rumah sakit.

TOTAL 1 3
THEATENED O-T= 3-
1. Masyarakat sudah mulai belajar mengenal 2,5= 0,5
0,5 2 1
informasi tentang kesehatan sehingga mereka
akan lebih kritis
2. Perkembangan teknologi atau gadged yang pesat
sehingga keluarga atau pasien akan selalu
update.
0,5 3 1.5
TOTAL 1 2.5

66
3.1.5 M3 (METHODE)

a. Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar Malang pada tanggal 3-15 Juli 2020 di

dapatkan bahwa model pemberian asuhan keperawatan menggunakan metode tim

dengan modifikasi medular, karena katim dan PJS masih membantu dalam

melaksanakan tindakan keperawatan. Penerapan metode tim dengan modifikasi

medular dilakukan pada shift pagi,shift sore dan shift malam. Komposisi tenaga pada

saat shift sudah terbagi menjadi Katim 1 dan Katim 2, namun dalam penerapan

MAKP tidak sepenuhnya dilakukan oleh perawat pelaksana tetapi masih dibantu oleh

katim. Kegiatan dan pembagian tugas di ruang Melati sudah dijalankan sesuai

kriteria dan sosialisasi kepada semua tim cukup efektif.

b. Timbang Terima

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di ruang Melati RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-15 Juli 2020 di

dapatkan :

1. Dilaksanakan 3 x sehari. Pagi jam 07.00 WIB, sore jam 14.00 WIB, malam jam

20.00.

2. Perawat Lebih terfokus ke tindakan medis dari pada masalah keperawatan

3. Five moment jarang dilaksanakan

4. Timbang terima hanya dilakukan di nurse station

5. Pada saat timbang terima kedua tim tidak saling berhadapan

6. Tidak dilaksanakan bed to bed kecuali pagi.

67
c. Ronde Keperawatan

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-15 Juli 2020 di dapatkan :

1. Sebagian besar perawat mengatahui tentang ronde keperawatan dan belum

mampu melakukan ronde keperawatan karena dinilai sulit untuk dilakukan

dengan pertimbangkan butuh banyak keterlibatan banyak pihak.

d. Sentralisasi Obat

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di Ruang 22 RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-15 Juli 2020 di dapatkan :

1. Pelaksanaan sentralisai obat belum maksimal

2. Format sisa obat perlu diperbaiki terutama untuk jumlah sisa obat dan tanda

tangan perawat yang menyerahkan dan menerima di bagi per shif jadi tiap

pergantian shift tidak perlu menuliskan nama kecuali ada pengurangan dan

penambahan.

3. Saat keluarga pasien mengambil obat dari farmasi, saat diserahkan Tidak ada

lembar crosscek/checlist untuk menvalidasi jumlah obat yang diberikan dari

apotik ke keluarga pasien

e. Supervisi

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-Juli 2020 di dapatkan :

1. Supervisi yang dilakukan diruangan terjadwal 2x :

- Setiap 1 bulan sekali bersama perawat ruangan

- Setiap 3 buan sekali dihadiri pihak manajemen

68
2. Supervisi yang dilakukan diruangan tidak terjadwal dapat dilakukan lsewaktu-

waktu bila ada hal yg perlu dibahas. Dilakukan melalui media sosial (wa

group) belum ada format untuk ini

f. Discharge Planning

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar Malang pada tanggal 13-15 juli 2020 di

dapatkan :

1. KIE pada pasien oleh perawat sudah baik

g. Penerimaan Pasein Baru

Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang

bertugas di ruang 22 pada tanggal 13-15 Juli 2020 di dapatkan :

1. Kurangnya peran kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru

2. KIE kepada keluarga dan pasien baik

3. Orientasi untuk keluarga dan pasien masih kurang dalam hal pengenalan

ruangan.

h. Dokumentasi

1. Format model pendokumentasian yang dilakukan di ruang 22 sudah mencakup

pengkajian sampai evaluasi.

2. Pengisian dokumentasi sudah lengkap dan sesuai SOP.

69
3.1.6 Analisa SWOT M-3 (METHODE)

No Bobot x
Analisis SWOT Bobot Rating
Rating
1 Methode (M3)
1. MAKP
a. Internal Faktor(IFAS)
Strength
1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan 0,1 2 0,2
pelayanan.
2. Model MAKP yang digunakan yaitu MAKP Tim dengan modifikasi 0,2 3 0,6 S-W =
medular. 0,1 2 0,2 2,3 – 2
3. Supervisi di ruangan sudah dilaksanakan 0,2 2 0,4 = 0,3
4. Mempunyai standar asuhan keperawatan 0,1 3 0,3
5. Mempunyai protap setiap tindakan 0,2 2 0,4
6. Komunikasi perawat dan tim kesehatan yang lain sudah terlaksana dengan 0,1 2 0,2
baik
7. Sudah ada tenaga S1 - Keperawatan yang menjadi syarat untuk di
laksanakannya MAKP

TOTAL 1 2,3
Weaknes
1. Pelaksanaan MAKP belum optimal 0,5 2 1
2. Ada perawat yang tidak puas dengan penerapan MAKP 0,5 2 1

TOTAL 1 2

70
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Ada mahasiswa praktik S-1 Manajemen Keperawatan 0,3 3 0,9
2. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat 0,3 3 0,9
3. Ada kebijakan manajemen RS tentang pelaksanaan MAKP 0.4 3 0,9
TOTAL 1 2,7

Threathened
O-W =
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin ketat sesuai dengan 0,2 2 0.4
2,7 -2
perkembangan dunia global
= 0,7
2. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan profesionalitas pemberian 0,2 2 0,4
asuhan keperawatan
3. Tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 0,15 2 0,3
4. Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan 0,25 2 0,5
5. Persaingan dengan masuknya perawat asing. 0,2 2 0,4

TOTAL 1 2

2. Sentralisasi Obat S-W =


a. Internal Faktor (IFAS) 2,5-2,3
Strength = 0,2
1. Kepala ruangan mendukung sentrlisasi obat 0,3 3 0,9
2. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat oleh perawat yang 0,1 2 0,2
berkolaborasi dengan farmasi
3. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi obat 0,2 3 0,6
4. Ada nya format injeksi dan obat oral di ruangan 0,1 2 0,2
5. Adanya lembar pendokumentasian obat yang diterima setiap status pasien 0,3 2 0,6
TOTAL 1 2,5

71
Weaknes
1. Belum ada lembar serah terima obat dari depo farmasi keperawat jaga. 0,3 3 0,9
2. Format obat oral dan injeksi masih jadi Satu 0,4 2 0,8
3. Sering di temukan ketidaktersedian obat di depo farmasi dan keluarga harus 0,3 2 0,6
membeli kedepo farmasi luar rumah sakit

TOTAL 1 2,3

b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen keperawatan 0,4 3 1,2
2. Kerjasama yang baik Antara perawat ruangan dan mahasiswa S-1 0,6 2 1,2
Keperawatan
TOTAL 1 2,4 O-T =
2,4 – 2
Threathened = 0,4
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dan 0,5 2 1
professional
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum 0,5 2 1

TOTAL
1 2
3. Supervisi S-W =
a. Internal Faktor(IFAS) 3,0 –
Strength 2,5 =
1. Supervisi sudah dilaksanakan secara rutin 0,4 3 1,2 0,5
2. Telah di programkan pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi 0,3 3 0,9
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi 0,3 3 0,9
TOTAL 1 3,0
Weaknes
1. Belum terdapat format yang baku tentang dalam melaksanakan supervisi. 0,5 3 1,5

72
2. Supervisi yang di lakukan belum terstruktur dan tidak ada formulir penilaian 0,25 2 0,5
yang tetap
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang tetap 0,25 2 0,5

TOTAL 1 2,5

b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-1 yang praktik manajemen keperawatan 0,3 3 0,9
2. Adanya reward bagi yang melaksanakan pekerjaan dengan baik 0,2 2 0,4
3. Adanya teguran bagi yang tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik 0,2 3 0,6
4. Hasil supervisi dapat diberlakukan sebagai pedoman untuk Daftar Penilaian 0,3 2 0,6
Prestasi Perawat (DP3)
TOTAL 1 2,5
O-T =
Threathened
2,5 – 2
1. Tuntutan konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dan 1 2 2
= 0,5
professional
TOTAL 1 2

4. TimbangTerima S-W=
a. Internal Faktor(IFAS) 2-2,5 =
Strength -0,5
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi 0,2 2 0,4
2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 2 0,4
3. Timbang terima dilakukan secara rutin setiap shift 0,3 2 0,6
4. Terdapat kemauan perawat untuk melakukan timbang terima 0,15 2 0,3
5. Timbang terima dilakukan sesuai dengan buku laporan tiap shift 0,15 2 0,3
TOTAL 1 2.

Weaknes

73
1. Pelaksanaan Timbang terima belum optimal khususnya untuk shift sore dan 0,5 3 1.5
tidak semua perawat shift sore hadir untuk mengikuti timbang terima secara
bersamaan
2. Tidak di lakukan bed to bed atau ke pasien Pada shift selain pagi 0,5 2 1
TOTAL 1 2.5

b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Ada mahasiswa praktik S-1 Manajemen Keperawatan 0,4 3 1,2
2. Adanya kerjasama yang baik Antara mahasiswa praktik dengan perawat 0,6 3 1,8
ruangan
TOTAL 1 3
Threathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi, dari masyarakat untuk mendapatkan 0,2 2 0,4 O-T =
pelayanan keperawatan yang professional 3–2=
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tangung jawab terhadap 0,15 2 0,3 1
pemberian asuhan keperawatan
3. Adanya tuntutan yang lebih tinggi di masyarakat untuk mendapatkan 0,3 2 0,6
pelayanan keperawatan yang optimal
4. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,15 2 0,3
5. Persaingan antar RS yang semakin ketat. 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2

5. Discharge Planing
a. Internal Faktor(IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di ruangan untuk 0,3 3 0.9
pasien pulang
2. Perawat memberikan pendidikan secara informal kepadapasien/keluarga 0,3 3 0,9
selama di rawat/pulang
3. Terdapat lembar discharge planning 0,4 3 1,2 S-W =
TOTAL 1 3 3-2,3 =

74
Weaknes 0,7
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,2 2 0,4
2. Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada 0,3 3 0,9
pasien / keluarga
3. Tidak di berikannya leaflet kepada pasien pulang 0,3 2 0,6
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2,3

b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-1 Keperawatan yang praktik manajemen keperawatan 0,5 3 1,5
2. Adanya kerjasama yang baik Antara mahasiswa dan perawat klinik 0,5 2 1
TOTAL 1 2,5 O-T =
Threathened 2,5-2 =
1. Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,4 2 0,8 0,5
2. Persaingan antar RS semakin ketat 0,6 2 1,2
TOTAL 1 2
6. RondeKeperawatan
a. Internal Faktor(IFAS) S-W =
Strength 2,6-3 =
-0,4
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk perawat 0,3 3 0,9
2. Adanya kasus penyakit yang memerlukan perhatian khusus 0,4 2 0,8
3. Kepala ruangan mendukung adanya kegiatan ronde keperawatan 0,3 3 0,9
TOTAL 1 2,6
Weaknes

1. Ronde keperawatan tidak bisa terlaksana. 1 3 3


TOTAL 1 3

b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity

75
1. Adanya pelatihan tentang manajemen keperawatan 0,5 3 1,5
2. Adanya kesempatan untuk mengadakan ronde keperawatan pada shift 0,5 2 1
TOTAL 1 2,5
O-T =
Threathened 2,5-2 =
0,5
1. Tuntutan masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan 0,5 2 1
yang optimal dan professional
2. Persaingan antar ruangan rawat inap yang semakin kuat dalam pemberian 0,5 2 1
layanan kesehatan
TOTAL 1 2

7. Dokumentasi Keperawatan S-W =


a. Internal Faktor(IFAS) 3-2,3 =
Strength 0,7
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga kesehatan 0,5 3 1,5
2. Format asuhan keperawatan sudah ada 0,25 3 0,7
3. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat 0,25 3 5
0,7
TOTAL 1 5
Weaknes 3
1. Berdasarkan hasil observasi pada status pasien, respon pasien pasca 0,3 2
tindakan kurang terpantau 0,6
2. SAK dan SOP belum maksimal di gunakan 0,4 2
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan 0,3 3 0,8
secara optimal 0,9
TOTAL 1
2,3
b. EksternalFaktor (EFAS) O-T=
Opportunity 2,6
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen keperawatan untuk 0,3 3 -2,5 =

76
mengembangkan system dokumentasi PIE 0,9 0,1
2. Kerjasama yang baik Antara perawat ruangan dan mahasiswa 0,3 3
3. System MAKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan 0,4 2 0,9
TOTAL 1 0,8
Threathened 2,6
1. Tingkat kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dan tanggung gugat 0,5 2
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan kesehatan 0,5 2 1,5
TOTAL 1 1
2,5

77
3.1.7 M4 (MONEY)

Rincian Tagihan Pasien UMUM

No Uraian Layanan Hak Kelas Jumlah Biaya Nilai Ket


Kelas Jaminan
1. Ruang 22
Akomodasi rawat inap 1 2A 6 540.000 0

Visite dokter spesialis 1 2A 3 240.000 0


Visite dokter spesialis 1 2A 5 400.000 0
2. Perawat ruang 22
Ganti linen atau verbed / 1 2A 8 32.000 0
tindakan
Skin test 1 2A 3 21.000 0
Pemeriksaan ttv paket/hari 1 2A 7 63.000 0
Observasi intensif (tanpa 1 2A 11 115.500 0
alat)
Resusitasi cairan (pada 1 2A 9 333.000 0
dehidrasi berat/syok
hipovolemik)
Injeksi obat/tindakan 1 2A 103 309.000 0
(im,iv,sc)
Rawat luka besar(>10 1 2A 1 33.000 0
kassa)
Seka atau memandikan 1 2A 4 36.000 0
pasien / tindakan
Nebulizer 1 2A 16 320.000 0
Phlebotomi + antar ke 1 2A 9 49.500 0
laborat / tindakan

Pemberian Oksigen 1 2A 4 64.000 0

81
(paket/24 jam)
Oksigen Nasal/jam 1 2A 16 80.000 0
Observasi bedside monitor 1 2A 1 18.000 0
Observasi masker/jam 1 2A 1 12.000 0
3. PETUGAS AHLI GIZI
Konsultasi gizi 1 2A 1 13.000 0
Visite dokter spesialis 1 2A 2 160.000 0
Pungsi asites 1 NON 1 200.000 0
KEL
AS

Rincian Tagihan Pasien BPJS NON PBI

No Uraian Layanan Hak Kelas Jumlah Biaya Nilai Ket


Kelas Jaminan
1. Ruang 22
Akomodasi rawat inap 2 2A 4 360.000 0
2. PERAWAT POLI
DIABETES
Rawat luka gangrene besar 2 2A 3 174.000 0
(Gr iv)
Bullectomy / necrotomy <9 2 2A 3 96.000 0
%
Visite dokter spesialis 2 4 320.000
3. PerawaT Ruang 22
Ganti linen atau verbed / 2 2A 4 16.000 0
tindakan
Pemeriksaan ttv paket/hari 2 2A 5 45.000 0
Observasi intensif (tanpa 2 5 52.500
alat)
Resusitasi cairan (pada 2 2A 11 407.000 0

82
dehidrasi berat/syok
hipovolemik)
Injeksi obat/tindakan 2 2A 64 192.000 0
(im,iv,sc)
Skin Test 2 2A 1 7.000 0
Phlebotomi + antar ke 2 2A 7 38.500 0
laborat / tindakan
Nebulizer 2 2A 8 160.000 0
Lepas infus 2 2A 2 14.000 0
Pasang infus / abocath 2 2A 2 24.000 0
Seka atau memandikan 2 2A 3 27.000 0
pasien / tindakan
Observasi bedside monitor 2 2A 2 36.000 0
Oksigen Nasal/jam 2 2A 2 10.000 0
Pemberian Oksigen 2 2A 2 32.000 0
(paket/24 jam)
Pemeriksaan Gda Stik 2 NON 1 25.000 0
KELAS

Rincian Tagihan Pasien BPJS PBI

No Uraian Layanan Hak Kelas Jumlah Biaya Nilai Ket


Kelas Jamina
n
1. Ruang 22
Akomodasi rawat inap 3 3 2 130.000 0
visite dokter spesialis 3 3 1 45.000 0
2. Perawat Ruang 22
Ganti linen atau verbed / 3 3 2 7.000 0

83
tindakan
Pemeriksaan ttv paket/hari 3 3 2 16.000 0
Observasi intensif (tanpa 3 2A 2 21.000 0
alat)
Resusitasi cairan (pada 3 3 2 70.000 0
dehidrasi berat/syok
hipovolemik)
Injeksi obat/tindakan 3 3 12 30.000 0
(im,iv,sc)
Pemberian Oksigen 3 3 2 30.000 0
(paket/24 jam)
Oksigen Nasal/jam 3 3 1 5.000 0
Nebulizer 3 3 3 54.000 0
Skin Test 3 3 1 6.000 0
Phlebotomi + antar ke 3 3 3 15.000 0
laborat / tindakan
Konseling Vct atau Pmtct 3 3 1 23.000 0
oleh tenaga keperawatan
Oksigen Nasal/hari 3 3 1 95.000 0

BESARAN TARIF PELAYANAN RAWAT INAP


DI BLUD RSUD KABUPASAIFUL ANWAR MALANG

1. Tarif Akomodasi
1.1 Tarif Akomodasi Rawat Inap

NO KOMPONEN Kelas III R.Isolasi Kelas Kelas I VIP VVIP


II
1. Sewa Kamar 35.000 60.000 50.000 60.000 115.000 270.000
2. Biaya Makan 30.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000
JUMLAH 65.000 90.000 90.000 110.00 175.000 340.000

84
1.2 Tarif Akomodasi Rawat Intensif

N KOMPONEN ICU/ICCU/NICU/PICU HCU/PERINA


O LEVEL 2
1. Sewa Kamar 200.000 120.000
2. Biaya Makan 40.000 40.000

1.3 Tarif Akomodasi Ruang Pulih Sadar

N KOMPONEN < 6 jam 6 jam s.d 24 jam


O
1. Sewa Kamar 15.000 120.000
2. Biaya Makan 10.000/kali makan 30.000/3x makan

2. Tarif Visite dan Konsul Dokter


1.1 Tarif Visite dan Konsul Dokter Rawat Inap

NO KOMPONEN Kelas III R.Isolasi Kelas Kelas I VIP VVIP


II
1. Dokter 45.000 95.000 80.000 90.000 130.00 150.000
Spesialis 0
2. Dokter Umum 25.000 35.000 45.000 50.000 60.000 65.000

1. Tarif Visited an Konsul

N TINDAKAN TARIF TARIF TARIF


O RUANG ODC RUANG
IGD RESUSITASI
1. Visite Dokter Umum - 35.000 -
2. Visite Dokter Spesialis - - 100.000
3. Konsultasi dengan Dokter - - 25.000
Spesialis
a. Konsul via telepon apabila ada 15.000 15.000 21.000

85
masalah kegawatan (diluar jam
kerja s.d pkl 21.00 WIB)
b. Konsul via telepon apabila ada 20.000 20.000 26.000
masalah kegawatan (diatas pkl
21.00 – 07.00 WIB)
c. Konsul datang pada saat jam 20.000 20.000 36.000
kerja
d. Konsul datang apabila ada 40.000 40.000 70.000
masalah kegawatan (di luar jam
kerja s.d pkl 21.00)
e. Konsul datang apabila ada 60.000 60.000 80.000
masalah keperawatan (diatas
pkl 21.00 – 07.00)
4. Konsultasi dengan Dokter Jaga - - -
IGD
a. Konsul datang di luar visite - 18.000 30.000
apabila ada masalah kegawatan
(diatas pkl 07.00 – 21.00 WIB)
b. Konsul datang di luar visite - 22.500 35.000
apabila ada masalah kegawatan
(diatas pkl 21.00 – 07.00 WIB)

2. Tarif Akomodasi

N TINDAKAN TARIF TARIF RUANG


O ODC RESUSITASI
1. Sewa kamar, terdiri atas : 15.000 120.000
a. Sarana 7.000 110.000
b. Laundry 3.000 4.000
c. CSSD 5.000 6.000
2 Biaya makan/diet personde per hari 25.000 40.000

86
JUMLAH 40.000

2. Tarif Visite dan Konsul Dokter


2.1 Tarif Visite dan Konsul Dokter Rawat Inap

N KOMPONE Kelas R.Isolas Kelas Kelas VIP VVIP


O N III i II I
1. Dokter 45.00 55.000 80.00 90.00 130.00 150.00
Spesialis 0 0 0 0 0
2. Dokter Umum 25.00 35.000 45.00 50.00 60.000 65.000
0 0 0
3. Konsul
Dokter
Spesialis
a. Konsul via 14.00 14.000 21.00 26.00 33.000 38.000
telepon 0 0 0
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
07.00 - 21.00
WIB)
Db Konsul via 18.00 18.000 26.00 31.00 38.000 43.000
. telepon 0 0 0
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
21.00 – 07.00
WIB)
c. Konsul datang 18.00 18.000 36.00 41.00 48.000 53.000
di luar visite

87
saat jam dinas 0 0 0
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
07.00 – 14.00
WIB)
d. Konsul datang 22.00 22.000 66.00 76.00 118.00 138.00
di luar visite 0 0 0 0 0
saat jam dinas
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
14.00 – 21.00
WIB)
e. Konsul datang 34.00 42.000 76.00 86.00 128.00 148.00
di luar visite 0 0 0 0 0
saat jam dinas
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
21.00 – 07.00
WIB)
4. Konsul
Dokter Jaga
IGD
a. Konsul datang 16.00 16.000 21.00 26.00 38.000 48.000
apabila ada 0 0 0
masalah
kegawatan

88
(diatas pkl
07.00 – 21.00
WIB)
b. Konsul datang 21.00 21.000 26.00 31.00 43.000 53.000
apabila ada 0 0 0
masalah
kegawatan
(diatas pkl
21.00 – 07.00
WIB)

2.2 Tarif Visite dan Konsul Dokter Rawat Intensif

N KOMPONEN ICU/ICCU/NICU/PICU HCU/PERINA


O LEVEL 2
1. Visite Dokter 100.000 80.000
Spesialis
2. Visite Dokter Umum 50.000 40.000
Konsul via telepom 21.000 21.000
apabila ada masalah
kegawatan (diatas pkl
07.00 – 21.00 WIB)
Konsul via telepom 26.000 26.000
apabila ada masalah
kegawatan (diatas pkl
21.00 – 07.00 WIB)

No Uraian Layanan Hak Kelas Jumlah Biaya Nilai Ket


Kelas Jamina
n
Akomodasi rawat 1 3 7 630.000 0

89
inap
Visite dokter 1 1A 9 900.000 0
spesialis
Visite dokter 1 1A 1 50.000 0
umum
Ganti linen atau 1 1A 19 95.000 0
verbed/tindakan
Pemeriksaan ttv 1 1A 12 132.000 0
paket/hari
Observasi 1 1A 19 247.000 0
intensif tanpa alat
Injeksi obat/ 1 1A 197 788.000 0
tindakan
(im,iv,sc)
Phlebotomi+antar 1 1A 28 168.000 0
ke laborat/
tindakan
Observasi 1 1A 7 147.000 0
bedside monitor
Resusitasi cairan 1 1A 27 1.026.00 0
(pada dehidrasi 0
berat/syok
hipovolemik)
Oksigen 1 1A 10 55.000 0
nasal/jam
Pemberian 1 1A 7 119.000 0
oksigen (paket/24
jam)
Seka atau 1 1A 7 70.000 0
memandikan
pasien/tindakan

90
Lepas infus 1 1A 6 48.000 0
Pasang 1 1A 5 65.000 0
infus/abocath
Skin test 1 1A 8 60.000 0
Rawat luka besar 1 1A 12 420.000 0
(>10 kassa)
Sampling darah 1 1A 1 13.000 0
arteri+antar ke
laborat/tindakan
Nebulizer 1 1A 27 594.000 0
Rawat luka 1 1A 2 36.000 0
sedang (6-10
kassa)
Rawat luka 1 1A 1 63.000 0
gangrene besar
(Gr Iv)
Visite dokter 1 1A 8 800.000 0
spesialis
Tabel 3.16 keuangan ruang 22

3.1.8 Analisa SWOT M-4 (Money)

No SWOT Bobot Rating Bobot X Rating


Keuangan (M4) (S – W)
a. Internal faktor (IFAS ) 2,2 – 2 =
Strength 0,2
1. Ada pendapatan tambahan yaitu dari 0,2 3 0,6
usaha koperasi ruangan 0,2 2 0,4
2. Ada pendapatan dari jasa medic untuk
pasien dengan biaya BPJS yang dapat 0,15 2 0,3
di klaim setelah perawatan

91
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan 0,25 2 0,5
rumah sakit berupa remunerasi 0,2 2 0,4
4. Ada pendapatan dari jasa pelayanan
IRNA medis 1 2,2
5. Tiap perawat memperoleh pendapatan
dari rumah sakit berupa LP (lauk pauk)
\
TOTAL 0,25 2 0,5

0,75 2 1,5

Weakness 1 2
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa
medic yang diberikan sama untuk
semua perawat
2. System administrasi belum terpusat

TOTAL

92
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai 0,3 3 0,9
institusi
2. Ada kesempatan untuk menggunakan 0,35 3 1,05
instrument medis dengan re-use 0,35 3 1,05
sehingga menghemat pengeluaran
3. Ada kesempatan untuk menambah
penghasilan ruangan dari usaha 1 3
koperasi.
(O – T)
TOTAL 3–2=1

Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 3 2
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih professional
sehingga membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai sarana dan
prasarana
TOTAL 1 2

93
3.1.9 MUTU PELAYANAN (M5 - MUTU)
a. Perawatan Diri

Kategor
Deskripsi Jumlah Pasien
i
Mandiri dalam hal makan, BAK/BAB,
A mengenakan pakaian, pergi ke toilet, 7
berpindah, dan mandi
Mandiri semuanya, kecuali salah satu dari
B 5
fungsi diatas
Mandiri, kecuali mandi dan salah satu dari
C 2
fungsi atas
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan salah
D 1
dan salah satu diatas
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet,
E -
dan salah satu fungsi diatas
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet,
F 1
berpindah dan salah satu fungsi diatas
G Ketergantungan untuk semua fungsi diatas 2
Total 18
Tabel 3.5 Perawatan Diri

FORMULA =

perawatan
Jumlah pasien yang tidak terpenuhi
minggu
x 100 %
Jumlah pasiendirawat dan ketergantungantotal dan partian care

Dari hasil observasi perawatan diri pada pasien ruang 22 tanggal 13-15
Juli 2020 didapatkan hasil bahwa :

1. Hampir setengahnya (39%) pasien dengan kategori mandiri ditunjukan


dengan pasien dapat Makan, BAB/BAK berpakaian, toileting, berpindah
dan mandi sendiri
2. Hampir setengahnya (28%) pasien mandiri dalam melakukan kegiatan
hanya dibantu dalam mobilisasi/berpindah
3. Sebagian kecil (11%) pasien mandiri dalam melakukan aktivitas namun
tidak dapat mandi dan berpindah sendiri
4. Sebagian Kecil (6%) pasien mandiri dalam hal makan, BAB/BAK, namun
tidak dapat berpindah sendiri, mandi sendiri dan mengganti pakaian
sendiri

95
5. Sebagian Kecil (6%) pasien mandiri dalam hal makan , namun tidak
dengan mandi, berganti pakaian, berpindah BAB/BAK
6. Sebagian kecil (11%) pasien tidak dapat melakukan kegiatan sendiri
dibuktikan dengan pasien mengenakan NGT, Selang Kateter dan aktivitas
hanya di atas Bed
.
b. Kepuasan Pasien
FORMULA =

Jumlah pasien yang menyatakan puas padalayanan kesehatan


x 100 %
Jumlah pasien yang dilakukan survey pada periode tertentu

Dari data pada ruang 22 R.1-R.9 pada tanggal 13 Juli 2020 mengenai
kepuasaan pasien dengan menggunakan kuesioner yang berisi soal berbentuk
pertanyaan pilihan berdasarkan lima karakteristik yang dibagikan kepada
responden sebanyak 16 pasien secara umum menyatakan bahwa pelayanan
perawat di Ruang 22 yaitu sangat tidak puas sebanyak (0%), tidak puas sebanyak
(6.25%), cukup puas sebanyak (18.75%), puas sebanyak (37.5%), dan sangat
puas sebanyak (37.5 %).

c. Kecemasan
FORMULA =
Angka kejadian cemas pada ruang rawat umum =

Jumlah pasien cemas


100 %
Jumlah pasien yang dirawat

Dari data pada ruang 22 pada tanggal 13-15 Juli 2020 mengenai
kecemasan Zung Self pada pasien didapatkan jumlah pasien 15 orang
yang mengalami tidak cemas sebanyak (75%), yang mengalami cemas
ringan sebanyak 1 orang (25%), yang mengalami cemas sedang sebanyak
(0%), dan yang mengalami cemas berat sebanyak (0%).

96
d. ALOS (Average Length Of Stay)
1) ALOS secara umum
Lama rawat inap pasien diruang 22 pada tanggal 13-15 Juli 2020 dari
total pasien sebanyak 18 orang adalah 3 hari
2) ALOS secara khusus
Lama rawat inap pasien di ruang 22 mulai tanggal 13-17 juli 2020
TB Paru 10 orang : 3 hari
Bronkitis 3 orang : 6 hari
Stroke 1 orang : 4 hari
Efusi Pleura 2 orang : 4 hari
Ca Mamae 2 orang, : 3 hari
Anemia 1 orang : 3 hari

e. Penerapan Cuci Tangan


Dari hasil wawancara keluarga pasien sebanyak 13 orang keluarga pasien
didapatkan hasil bahwa hampir seluruhnya 84,6 % (11 orang) tidak mencuci
tangan sebelum kontak dengan pasien dan hanya mencuci tangan setelah
bersentuhan dengan pasien, dan hanya 15,4% (2 Orang) yang telah
melakukan cuci tangan dengan benar.

97
3.1.10 Analisa SWOT
SWOT Bobot Rating Bobot x rating
a. Internal Factor
(IFAS)
STRENGTH 0,2 2 0,4
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
sudah terealisasi 0,1 2 0,2
2. Tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan
terhadap pasien umum dan BPJS 0,3 3 0.9
3. Sebagai tempat praktek mahasiswa keperawatan
(S – W)
D3 maupun S1 0.2 2 0,4
2,3-
4. Rata-rata BOR cukup baik 0.2 2 0,4
2,5=
5. Edukasi petugas tentang tata tertib pengunjung
-0,2
sudah maksimal

Jumlah 1 2,3
WEAKNESS
1. Keluarga tidak mencuci tangan saat pertama 0,5 3 1.5
kontak dengan pasien diruangan
2. Jumlah penunggu pasien lebih dari satu 0,3 2 0,6
3. Jumlah pengunjung yang masuk keruangan banyak 0.2 2 0.4
lebih dari satu
Jumlah 1 2,5
b. External Factor Analysis Strategic (EFAS) (O –
OPPORTUNITY T)
1. Mahasiswa S1 keperawatan praktek manajemen 0.3 3 0.9 2.9 –
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0.4 3 1.2 2.5
mahasiswa =0,4
3. Telah tersedianya leaflet TB paru 0.2 3 0.6
4. Tersedianya masker dikoperasi rumah sakit 0.1 2 0.2
Jumlah 1 2.9
THREATENED
1. Adanya peningkatan standar masyarakat yang 0,5 2 1
harus dipenuhi

98
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan 0.5 3 1.5
keperawatan
Jumlah 1 2.5

99
3.2 DIAGRAM KARTESIUS

o
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1

Keterangan :
M1 : Man (0,4 , 0,6)
M2 : Material (0,4 , 0,5)
M3 : Method (0,7;0,3
MAKP : (0,3 , 0,7)
Sentralisasi Obat (SO) : (0,2 , 0,4)
Super Visi (SV) : (0,5 , 0,5)
Timbang Terima (ST) : (-0,5 , 0,1)
Discharge Planning (DP) : (0,7 , 0,5)
Ronde Keperawatan (RK) : (-0,4 , 0,5)
Dokumentasi Keperawatan (DK) : (0,7 , 0,1)
M4 : Money (0,2 , 0,1)
M5 : Mutu (0,2, 0,9)

100
3.3 PENENTUAN MASALAH
Berdasarkan Pengkajian yang telah di lakukan oleh mahasiswa selama 2
minggu diruang 22 maka mahasiswa mengangkat masalah diantaranya
adalah :
1) Timbang Terima (M3)
Timbang terima diangkat menjadi masalah berdasarkan dari hasil
pengkajian terdapat beberapa hal yang kurang dalam penerapan di M3
(Methode)
- Dilaksanakan 3 x sehari. Pagi jam 07.00 WIB, sore jam 14.00 WIB,

malam jam 20.00.

- Perawat Lebih terfokus ke tindakan medis dari pada masalah

keperawatan

- Five moment jarang dilaksanakan

- Timbang terima hanya dilakukan di nurse station

- Pada saat timbang terima kedua tim tidak saling berhadapan

- Tidak dilaksanakan bed to bed kecuali pagi.

2) Kepatuhan Cuci Tangan (M5)


Berdasarkan hasil observasi dan lembar kuesioner didapatkan bahwa
keluarga pasien tidak melakukan handhygene dengan tepat dan benar
saat kontak dengan pasien hanya melakukan handhygene saat setelah ke
pasien.

101
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
DAN POA PENYELESAIAN MASALAH
Setelah dilaksanakan pengkajian selama 3 hari (13 Juli 2020 sampai 15
juli 2020) didapatkan beberapa permasalahan di Ruang 22, untuk menyelesaikan
masalah tersebut maka perlu ditentukan prioritas masalah dan Plan Of Action dari
tiap-tiap masalah yang diangkat.
4.1 Penentuan Prioritas Masalah
Teknik prioritas masalah yang digunakan di sini adalah “teknik kriteria
matriks (criteria matrix technique)”, yaitu teknik pemungutan suara dengan
menggunakan kriteria tertentu. Secara sederhana dapat dibedakan atas 5
macam yaitu :
1. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah (Magnitude = Mg)
2. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (Severity=Sv)
3. Bisa dipecahkan (Managebility=Mn)
4. Perhatian perawat terhadap masalah (Nursing concern=Nc)
5. Ketersediaan sumber daya (Affordability=Af)

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas


1 Penataan 5 5 5 5 5 2500 1
obat dan
logistik alat
belum
optimal
2 Timbang 5 5 5 5 5 2500 2
terima
tidak
dilakukan
secara
optimal,
dilakukan
hanya pagi
hari saat
karu berada
diruangan

Keterangan :
5 = sangat penting, 4 = penting, 3 = kurang penting, 2 = tidak penting, 1 =
sangat tidak penting

4.2 Alternatif Pemecahan Masalah

No Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah

102
1 Penataan obat dan 1. Terbatasnya waktu perawat 1. Bersama-sama mahasiswa praktik
logistik alat medik disebabkan oleh intervensi di ruang melakukan perubahan
belum optimal kolaborasi medis dan kecil dengan menyusun obat ke
melengkapi administrasi tempatnya
pasien ( status pasien) 2. Menyediakan peralatan yang
2. Banyak nya pasien/klien menunjang untuk mengingatkan
yang dituntut untuk di atau mememo setiap ruangan
sentralisasikan supaya meningkatkan kesadaran
3. Kurangnya kesadaran 3. Memotivasi perawat untuk
perawat untuk memenuhi melaksanakan kegiatan
sentralisasi obat pasien sentralisasi obat sebagai salah
satu tugas mandiri perawat

2 Timbang terima 1) Manajemen waktu perawat 1. Memotivasi perawat untul lebih


tidak dilakukan yang tidak efektif datang tepat waktu
secara optimal, 2. Memberitahu saran kepada
dilakukan hanya perawat untuk tetap melakukan
pagi hari saat karu timbang terima walaupun tidak
berada diruangan didampingi dengan karu

4.3 Penentuan Prioritas Cara Pemecahan Masalah


Prioritas cara pemecahan masalah dilakukan dengan memperhatikan aspek :
1. Besarnya masalah yang diselesaikan (Magnitude = Mg)
2. Pentingnya cara penyelesaian masalah (Importancy = I)
3. Sensitivitas penyelesaian masalah (Vulnerability = V)
4. Efisiensi Biaya (Efficiency = E)

No Daftar Alternatif Jalan Efektivitas Efisie Jumlah Prioritas


Keluar n
MxIxV
E
M I V E
1
1. Bersama-sama mahasiswa praktik 5 5 5 1 125 1
di ruang melakukan perubahan
kecil dengan menyusun obat ke
tempatnya
2. Menyediakan peralatan yang
menunjang untuk mengingatkan
atau mememo setiap ruangan
supaya meningkatkan kesadaran
3. Memotivasi perawat untuk
melaksanakan kegiatan
4 5 5 4 25 3
sentralisasi obat sebagai salah satu
tugas mandiri perawat

5 5 4 1 100 2
2 1. Memotivasi perawat untul lebih 5 5 5 4 31 2
datang tepat waktu
2. Memberitahu saran kepada
perawat untuk tetap melakukan
timbang terima walaupun tidak 5 5 5 1 125 1
didampingi dengan karu

103
4.4 Indikator Keberhasilan Program

1. Memenuhi Sentralisasi Obat pasien


Indikator Keberhasilan:
1. Bersama-sama mahasiswa praktik di ruang melakukan perubahan
kecil dengan menyusun obat ke tempatnya
2. Menyediakan memo setiap ruangan supaya meningkatkan kesadaran
3. Memotivasi perawat untuk melaksanakan kegiatan sentralisasi obat
sebagai salah satu tugas mandiri perawat

Hasil yang ingin dicapai:


1. Sentralisasi obat berjalan optimal
2. Meningkatkan kesadaran perawat.
3. Motivasi perawat meningkat untuk melaksanakan kegiatan KDM
4. Lebih Efisien dalam Sentralisasi Obat

2. Memenuhi Timbang Terima


Indikator Keberhasilan:
a. Memotivasi perawat untul lebih datang tepat waktu
b. Memberitahu saran kepada perawat untuk tetap melakukan timbang
terima walaupun tidak didampingi dengan karu
Hasil yang ingin dicapai:
a. Timbang terima berjalan optimal
b. Meningkatkan kesadaran perawat
c. Lebih efisien dalam timbang terima

104
4.5 Rencana Kegiatan

N Prioritas Faktor Penyebab Why What Where When Who How POA How
o masalah Much
1 Mengolaha 1. Terbatasnya Agar 1. Bersama-sama mahasiswa Ruang 22 13 Juli  Karu 1. Sosialisasi 100%
n obat dan waktu perawat meningkatkan praktik di ruang melakukan 2020 masalah
 Perawat
logistik alat disebabkan oleh pengaturan obat perubahan kecil dengan 2. Membuat jadwal
medik intervensi dan kerapian, dan menyusun obat ke tempatnya
pelaksana untuk pengaturan
belum kolaborasi medis untuk 2. Menyediakan peralatan yang  Mahasiswa obat(seusai
optimal dan melengkapi memudahkan menunjang untuk praktik operan)
administrasi pengambilan obat mengingatkan atau mememo 3. Menyediakan
pasien ( status supaya tidak setiap ruangan supaya peralatan yang
pasien) terjadi medic meningkatkan kesadaran berhubungan
2. Banyak nya error. 3. Memotivasi perawat untuk dengan
pasien/klien yang melaksanakan kegiatan pemenuhan
dituntut untuk di sentralisasi obat sebagai salah sentralisasi obat
sentralisasikan satu tugas mandiri perawat dengan memo
3. Kurangnya 4. Melibatkan
kesadaran mahasiswa
perawat untuk praktik dalam
memenuhi kegiatan
Sentralisasi obat pemenuhan
pasien pengaturan obat
5. Observasi
implementasi
6. Evaluasi

2 Timbang Manajemen waktu Agar 1. Memotivasi perawat untul Ruang 22 13 Juli  Karu 1. Sosialisasi 100%
terima perawat yang tidak meningkatkan lebih datang tepat waktu 2020 masalah
 Perawat

105
tidak efektif efektif waktu 2. Memberitahu saran kepada pelaksana 2. Mengoptimalkan
dilakukan perawat sehingga perawat untuk tetap  Mahasiswa timbang terima
secara timbang terima melakukan timbang terima 3. Observasi
praktik
optimal, dapat berjalan walaupun tidak didampingi Implementasi
dilakukan dengan lancar dengan karu 4. Evaluasi
hanya pagi
hari saat
karu berada
diruangan

106

Anda mungkin juga menyukai