Sebelum perang dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (pada waktu itu bernama
Rumah Sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL, yang pada
pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap digunakan sebagai
rumah sakit militer. Pada saat perang kemerdekaan RI, Rumah Sakit Celaket
dipakai sebagai rumah sakit tentara, sementara untuk umum digunakan Rumah
Sakit Sukun yang ada dibawah Kotapraja Malang pada saat itu. Tahun 1947
(saat perang dunia ke II), karena keadaan bangunan yang lebih baik dan lebih
muda, serta untuk kepentingan strategi militer, rumah sakit Sukun diambil alih
oleh tentara pendudukan dan dijadikan rumah sakit militer, sedangkan Rumah
Sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum.
Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur / IDI
membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai Rumah Sakit
Celaket sebagai tempat praktek (Program Kerjasama STKM-RS Celaket
tanggal 23 Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974, dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI N0. 001/0/1974, Sekolah Tinggi
Kedokteran Malang dijadikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang, dengan Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek.
47
tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU)
dengan keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/439/KPTS/013/2008. Pada
tanggal 20 Januari tahun 2011 RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Pendidikan Utama Akreditasi A melalui sertifikat dari
Kementerian Kesehatan RI dengan Nomor Sertifikat
123/MENKES/SK/I/2011.
Terakhir pada tanggal 16 Maret 2015 RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan
telah Terakreditasi KARS Versi 2012 dengan menerima Sertifikat Lulus
Tingkat PARIPURNA yang diberikan oleh KOMISI AKREDITASI RUMAH
SAKIT (KARS) dengan NOMOR : KARS-SERT/95/III/2015 dengan masa
berlaku mulai tanggal 23 Maret 2015 s/d 23 Februari 2018.
Telp : 0341-362101
Fax : 0341-369384
Email : info.saifulanwar@gmail.com
Website :rsusaifulanwar.jatimprov.go.id
Nama Direktur : Dr. dr. Kohar Hari Santoso, SpAn KIC KAP
48
Kepuasan dan Keselamatan Pasien adalah Tujuan Kami
KARU
Katim I Katim II
49
No Nama Jabatan Mulai Bekerja Di Ruangan 22
1 Reza Rahadi., S.Kep KARU 2017- sekarang
2 Siti Khotimah.,S.Kep KATIM 2015- sekarang
3 Ermayati.,Amd.Kep KATIM 2015- sekarang
4 Desiana.,Amd.Kep PA 2014 - sekarang
5 Wulandari.,Amd.Kep PA 2015 - sekarang
6 Ahmad Rizal.,Amd.Kep PA 2016- sekarang
7 Bayu Nugroho .Amd.Kep PA 2016 - sekarang
8 Samsul Wijaya, Amd., Kep PA 2015- sekarang
9 Ardiansyah, S.Kep.,Ns PA 2018- sekarang
10 Lia kartika, Amd., Kep PA 2016- sekarang
11 Moh.Ali, Amd.,Kep PA 2015- sekarang
50
Total 3
Tabel 3.3 Jumlah tenaga non perawat di Ruang 22
pasien di ruang 22 pada tanggal13 Juli-15 Juli 2020 menurut rumus Gillies
Pasien Medis
1 Tn.S 1.1 TB Paru
2 Ny.W 1.2 Efusi
Pleura
3 Tn.D 1.3 Bronkitis
4 Ny.K 1.4 Ca.Mamae
5 Tn.M 2.1 Stroke
6 Tn.A 2.2 Anemia
7 Ny.S 2.3 Ca.Mamae
8 Ny.F 2.4 Ca.Mamae
9 Tn.R 3.1 Bronkitis
10 Tn.Y 3.2 Tb.Paru
11 Tn.J 3.3 Anemia
12 Ny.B 3.4 Anemia
13 Ny.K 4.1 Ca Mamae
14 Ny.L 4.2 Tb.Paru
15 Tn.M 4.3 Efusi
Pleura
16 Tn.U 4.4 Bronkitis
17 Tn.I 5.1 Bronkitis
18 Ny.P 5.2 Anemia
19 Ny.M 5.3 Stroke
20 Ny.H 5.4 Stroke
21 Ny.S 6.1 Ca Mamae
22 Ny.G 6.2 Tb.Paru
23 Tn.X 6.3 Bronkitis
24 Tn.K 6.4 Stroke
51
25 Tn.D 7.1 Anemia
Tabel 3.3. pengkajian tanggal 13 Juli 2020
a. Mandiri :6
b. Parsial :8
c. Total :11
2. Kebutuhan Perawat
J
7+5+3= 15 orang
52
Kebutuhan perawat/hari + loss day + tugas non kep=15+9+6=30
orang
Pasien Medis
1 Tn.S 1.1 TB Paru
2 Ny.W 1.2 Efusi
Pleura
3 Tn.D 1.3 Bronkitis
4 Ny.K 1.4 Ca.Mamae
5 Tn.M 2.1 Stroke
6 Tn.A 2.2 Anemia
7 Ny.S 2.3 Ca.Mamae
8 Ny.F 2.4 Ca.Mamae
9 Tn.R 3.1 Bronkitis
10 Tn.Y 3.2 Tb.Paru
11 Tn.J 3.3 Anemia
12 Ny.B 3.4 Anemia
13 Ny.K 4.1 Ca Mamae
14 Ny.L 4.2 Tb.Paru
15 Tn.M 4.3 Efusi
Pleura
16 Tn.U 4.4 Bronkitis
17 Tn.I 5.1 Bronkitis
18 Ny.P 5.2 Anemia
19 Ny.M 5.3 Stroke
20 Ny.H 5.4 Stroke
21 Ny.S 6.1 Ca Mamae
22 Ny.G 6.2 Tb.Paru
23 Tn.X 6.3 Bronkitis
24 Tn.K 6.4 Stroke
25 Tn.D 7.1 Anemia
26 Ny.K 7.2 Bronkitis
27 Ny.D 7.3 Stroke
28 Tn.L 7.2 Stroke
Tabel 3.4. pengkajian tanggal 14 Juli 2020
53
Kebutuhan Tenaga Keperawatan berdasarkan Metode Douglas
d. Mandiri :6
e. Parsial : 09
f. Total :13
2. Kebutuhan Perawat
8+6+4= 18 orang
kep=18+10+7=35orang
54
b. Hari Ketiga data Tingkat ketergantungan pasien diruang 22
Berdasarkan pengkajian tanggal 15 July 2020
Pasien Medis
1 Tn.S 1.1 TB Paru
2 Ny.W 1.2 Efusi
Pleura
3 Tn.D 1.3 Bronkitis
4 Ny.K 1.4 Ca.Mamae
5 Tn.M 2.1 Stroke
6 Tn.A 2.2 Anemia
7 Ny.S 2.3 Ca.Mamae
8 Ny.F 2.4 Ca.Mamae
9 Tn.R 3.1 Bronkitis
10 Tn.Y 3.2 Tb.Paru
11 Tn.J 3.3 Anemia
12 Ny.B 3.4 Anemia
13 Ny.K 4.1 Ca Mamae
14 Ny.L 4.2 Tb.Paru
15 Tn.M 4.3 Efusi
Pleura
16 Tn.U 4.4 Bronkitis
17 Tn.I 5.1 Bronkitis
18 Ny.P 5.2 Anemia
19 Ny.M 5.3 Stroke
20 Ny.H 5.4 Stroke
21 Ny.S 6.1 Ca Mamae
22 Ny.G 6.2 Tb.Paru
Tabel 3.5. pengkajian tanggal 15 Juli 2020
g. Mandiri :5
h. Parsial :7
i. Total :10
55
2. Kebutuhan Perawat
6+5+3= 14 orang
56
Tabel 3.6 Perhitungan BOR pasien diruang Interna 1 berdasarkan rumus
DepKes RI Tahun 2005
No Tanggal Jumlah BOR Ket
Bed Bed
Keseluruhan Terpakai
1 13 Juli 33 25 25/33x100% 75.7%
2020
2 14 Juli 33 28 28/33x100% 84.4%
2020
3 15 Juli 33 22 22/33x100% 66.6%
2020
1) Keperawatan langsung :
Mandiri 5 orang pasien X 2 = 10Jam
jam
Parsial 10 orang pasien X 3 = 30 Jam
jam
Total 10 orang pasien X 6 = 60 Jam
jam
Jumlah = 100Jam
2) Keperawatan tidak langsung
25 orang pasien X 1 jam = 25 jam
3) Penyuluhan kesehatan
25 orang pasien X 0,25 jam = 10 jam
57
3.1.1.1 Analisis SWOT dan Prioritas masalah
ANALISA SWOT
Bobot Rating Bobot x rating
MAN (M1)
a. Internal
Factor (IFAS)
STRENGTH 0,4 2 0,8
1.
S-I Kep 2 orang
D-III Kep 10 orang
Mahasiswa profesi 11orang
SPK 1 orang
Administrasi 1 orang
0,2 3 0,6 (S – W)
Pekarya 1 orang
2,3-2,5=
2. Masa kerja > 3 th :
0,4 3 1,2 -0,2
12 orang, <3 th : 2 orang.
3. Adanya sebagian
perawat yang memiliki pendidikan S1
(26%)
Jumlah 1 2,3
WEAKNESS
1. 0,5 2 1
2. 0,5 3 1,5
MAKP
Jumlah 1 2,5
58
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan 3 – 2,4
ke jenjang yang lebih tinggi 0,2 3 0,6 =0,6
3. Adanya kerja sama yang baik antar
mahasiswa fakultas keperawatan dengan 0,2 2 0,4
perawat
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,2 3 0,6
professionalisasi perawat.
5. Adanya program akreditasi RS dari
pemerintah dimana MAKP merupakan salah
satu kriteria penilaian.
Jumlah 1 3
THREATENED
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk 0,2 2 0,4
pelayanan yang lebih professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 0,2 2 0,4
hukum.
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 0,2 2 0,4
pentingnya kesehatan .
4. Persaingan antar RS yang semakin kuat 0,2 3 0,6
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang 0,2 3 0,6
melanjutkan pendidikan tiap tahun.
Jumlah 1 2,4
59
3.1.3 Sarana dan Prasana ( M2 – Material )
Proses Manajemen Keperawatan dan kegiatan pembelajaran manajemen keperawatan
mahasiswa Program Praktek Profesi NERS UNITRI Malang Melaksanakan Tugas di Ruang
22 RSUD Saiful Anwar Malang. Pengkajian data awal pada tanggal 13-15 Juli 2020. Adapun
data yang didapat sebagai berikut :
DENAH RUANG 22
Tangga R.TUNGGU
9 WC
RUANG R.OBAT
WC
8 R. bersih
R. bersih NERS
dapur
1 STATION 2
RUANG
7
RUANG
RUANG 1
RUANG
RUANG
2
5
TANGGA TANGGA
RUANG RUANG
4 3
60
Keterangan:
a) Sebelah utara berbatasan dengan ruang HCU
b) Sebelah timur berbatasan dengan rencana dengan ruang VIP
c) Sebelah barat berbatasan dengan masjid
d) Sebelah selatan berbatasan dengan gedung manejemen
e) Ruang Isolasi Kontak : R.1 & R.2
f) Ruang Khusus DM Ganggren : R.3
g) Ruang Infelsi Non TB : R.4
h) Ruang menular TB : R.5,R6,R7
i) Ruang imuno kompromise (B24, SLE, SSJ) : R.8
j) Ruang Tetanus : R.9
61
3 Wc 1 1
4 Wastafel 2 2
5 Kulkas 2 2
6 Rak piring 1 1
7 Meja 5 5
8 Ac 1 1
9 Kursi 9 7 2
10 Cermin 1 1
11 Ember 1 1
12 Gayung 1 1
13 Jam dinding 1 1
14 Telfon 1 1
15 Tv 1 1
16 Kipas angin 1 1
17 Dispenser 1 1
18 Galon 6 6
19 Musollah 1 1
20 Computer set PC 2 2
21 APAR 2 2
Tabel.3.3.2.2 daftar fasilitas untuk petugas kesehatan
Ruang kepala ruangan menjadi satu dengan ruang pertemuan perawat
Ruang staf dokter jadi satu dengan nursing station
Gudang satu berada di sebelah ruang tunggu keluarga pasien
62
6 Standart infus 33 33
7 Troli tindakan 4 4
8 Oksigen tranport 1 1
9 Troli emergency 1 1
10 nebulezer 2 2
11 sucsion 1 1
12 Syiring pump 1 1
13 Troli merah besar 2 2
14 Kulkas obat 1 1
16 Manometer O2 33 33
17 Alat GDA 1 1
18 Saturasi O2 kecil 1 1
19 Lemari obat 2 2
20 Timbangan 1 1
21 Box laborat 1 1
22 Box darah 2 2
23 Ambubag dewasa 1 1
25 Box obat pasien 33 33
27 Torniquet 0 0
29 Sepatu bot 2 2
31 Helm emergency 4 4
33 Gunting medis 5 5
34 Pinset anatomis 5 5
35 Pinset sirurgis 5 5
36 Handrub 50 50
37 Nampan plastik 4 4
Tabel.3.3.2.3 daftar alat kesehatan di ruang Melati
63
4. Alat habis pakai
No Nama alat Jumlah Kondisi Keterangan
Baik Rusak
1 Pensil 2 2
2 Stempel 5 5
3 Spidol 10 10
4 Staples besar 2 2
5 Steples kecil 2 2
6 Pensil bluered 8 8
7 Pulpen 2 2
8 Penghapus 1 1
9 Tip-X 1 1
10 Pembolong kertas 1 1
11 Kalkulator 1 1
12 Stabilo 1 1
13 Bantalan stempel 1 1
14 Botol tinta 1 1
Tabel.3.3.2.4 daftar alat habis pakai
64
6. Fasilitas administrasi penunjang
No Nama barang Jumlah
1 Buku injeksi 1
2 Buku observasi 2
3 Buku observasi TTV 1
4 Buku timbang trima 2
5 Sop Keperawatan & non keperawatan 71
6 Leaflet 7 judul
7 Buku serah terima obat 0
Tabel.3.3.2.6 fasilitas administrasi penunjang
0,1 3 0,3
TOTAL 1 2,4
WEAKNESS
1. Belum memiliki infus pump. 0,2 2 0,4
2. Belum memiliki viewer. 0,2 2 0,4
3. Kepala ruangan dan dokter belum memiliki 0,1 2 0,2
65
ruangan sendiri.
4. Setiap ruangan pasien belum memiliki 0,2 2 0,4
timbangan.
5. Tempat tidur pasien masih ada yang rusak di 0,3 2 0,6
bagian pengaman bed
TOTAL 1 2
OPPORTUNYTI
TOTAL 1 3
THEATENED O-T= 3-
1. Masyarakat sudah mulai belajar mengenal 2,5= 0,5
0,5 2 1
informasi tentang kesehatan sehingga mereka
akan lebih kritis
2. Perkembangan teknologi atau gadged yang pesat
sehingga keluarga atau pasien akan selalu
update.
0,5 3 1.5
TOTAL 1 2.5
66
3.1.5 M3 (METHODE)
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar Malang pada tanggal 3-15 Juli 2020 di
dengan modifikasi medular, karena katim dan PJS masih membantu dalam
medular dilakukan pada shift pagi,shift sore dan shift malam. Komposisi tenaga pada
saat shift sudah terbagi menjadi Katim 1 dan Katim 2, namun dalam penerapan
MAKP tidak sepenuhnya dilakukan oleh perawat pelaksana tetapi masih dibantu oleh
katim. Kegiatan dan pembagian tugas di ruang Melati sudah dijalankan sesuai
b. Timbang Terima
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
bertugas di ruang Melati RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-15 Juli 2020 di
dapatkan :
1. Dilaksanakan 3 x sehari. Pagi jam 07.00 WIB, sore jam 14.00 WIB, malam jam
20.00.
67
c. Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-15 Juli 2020 di dapatkan :
d. Sentralisasi Obat
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
bertugas di Ruang 22 RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-15 Juli 2020 di dapatkan :
2. Format sisa obat perlu diperbaiki terutama untuk jumlah sisa obat dan tanda
tangan perawat yang menyerahkan dan menerima di bagi per shif jadi tiap
pergantian shift tidak perlu menuliskan nama kecuali ada pengurangan dan
penambahan.
3. Saat keluarga pasien mengambil obat dari farmasi, saat diserahkan Tidak ada
e. Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar pada tanggal 13-Juli 2020 di dapatkan :
68
2. Supervisi yang dilakukan diruangan tidak terjadwal dapat dilakukan lsewaktu-
waktu bila ada hal yg perlu dibahas. Dilakukan melalui media sosial (wa
f. Discharge Planning
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
bertugas di ruang 22 RSUD Saiful Anwar Malang pada tanggal 13-15 juli 2020 di
dapatkan :
Berdasarkan hasil wawancara terbuka dan observasi secara tertulis pada perawat yang
3. Orientasi untuk keluarga dan pasien masih kurang dalam hal pengenalan
ruangan.
h. Dokumentasi
69
3.1.6 Analisa SWOT M-3 (METHODE)
No Bobot x
Analisis SWOT Bobot Rating
Rating
1 Methode (M3)
1. MAKP
a. Internal Faktor(IFAS)
Strength
1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan 0,1 2 0,2
pelayanan.
2. Model MAKP yang digunakan yaitu MAKP Tim dengan modifikasi 0,2 3 0,6 S-W =
medular. 0,1 2 0,2 2,3 – 2
3. Supervisi di ruangan sudah dilaksanakan 0,2 2 0,4 = 0,3
4. Mempunyai standar asuhan keperawatan 0,1 3 0,3
5. Mempunyai protap setiap tindakan 0,2 2 0,4
6. Komunikasi perawat dan tim kesehatan yang lain sudah terlaksana dengan 0,1 2 0,2
baik
7. Sudah ada tenaga S1 - Keperawatan yang menjadi syarat untuk di
laksanakannya MAKP
TOTAL 1 2,3
Weaknes
1. Pelaksanaan MAKP belum optimal 0,5 2 1
2. Ada perawat yang tidak puas dengan penerapan MAKP 0,5 2 1
TOTAL 1 2
70
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Ada mahasiswa praktik S-1 Manajemen Keperawatan 0,3 3 0,9
2. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat 0,3 3 0,9
3. Ada kebijakan manajemen RS tentang pelaksanaan MAKP 0.4 3 0,9
TOTAL 1 2,7
Threathened
O-W =
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin ketat sesuai dengan 0,2 2 0.4
2,7 -2
perkembangan dunia global
= 0,7
2. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan profesionalitas pemberian 0,2 2 0,4
asuhan keperawatan
3. Tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 0,15 2 0,3
4. Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan 0,25 2 0,5
5. Persaingan dengan masuknya perawat asing. 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2
71
Weaknes
1. Belum ada lembar serah terima obat dari depo farmasi keperawat jaga. 0,3 3 0,9
2. Format obat oral dan injeksi masih jadi Satu 0,4 2 0,8
3. Sering di temukan ketidaktersedian obat di depo farmasi dan keluarga harus 0,3 2 0,6
membeli kedepo farmasi luar rumah sakit
TOTAL 1 2,3
b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen keperawatan 0,4 3 1,2
2. Kerjasama yang baik Antara perawat ruangan dan mahasiswa S-1 0,6 2 1,2
Keperawatan
TOTAL 1 2,4 O-T =
2,4 – 2
Threathened = 0,4
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dan 0,5 2 1
professional
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum 0,5 2 1
TOTAL
1 2
3. Supervisi S-W =
a. Internal Faktor(IFAS) 3,0 –
Strength 2,5 =
1. Supervisi sudah dilaksanakan secara rutin 0,4 3 1,2 0,5
2. Telah di programkan pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi 0,3 3 0,9
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi 0,3 3 0,9
TOTAL 1 3,0
Weaknes
1. Belum terdapat format yang baku tentang dalam melaksanakan supervisi. 0,5 3 1,5
72
2. Supervisi yang di lakukan belum terstruktur dan tidak ada formulir penilaian 0,25 2 0,5
yang tetap
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang tetap 0,25 2 0,5
TOTAL 1 2,5
b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-1 yang praktik manajemen keperawatan 0,3 3 0,9
2. Adanya reward bagi yang melaksanakan pekerjaan dengan baik 0,2 2 0,4
3. Adanya teguran bagi yang tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik 0,2 3 0,6
4. Hasil supervisi dapat diberlakukan sebagai pedoman untuk Daftar Penilaian 0,3 2 0,6
Prestasi Perawat (DP3)
TOTAL 1 2,5
O-T =
Threathened
2,5 – 2
1. Tuntutan konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dan 1 2 2
= 0,5
professional
TOTAL 1 2
4. TimbangTerima S-W=
a. Internal Faktor(IFAS) 2-2,5 =
Strength -0,5
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi 0,2 2 0,4
2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 2 0,4
3. Timbang terima dilakukan secara rutin setiap shift 0,3 2 0,6
4. Terdapat kemauan perawat untuk melakukan timbang terima 0,15 2 0,3
5. Timbang terima dilakukan sesuai dengan buku laporan tiap shift 0,15 2 0,3
TOTAL 1 2.
Weaknes
73
1. Pelaksanaan Timbang terima belum optimal khususnya untuk shift sore dan 0,5 3 1.5
tidak semua perawat shift sore hadir untuk mengikuti timbang terima secara
bersamaan
2. Tidak di lakukan bed to bed atau ke pasien Pada shift selain pagi 0,5 2 1
TOTAL 1 2.5
b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Ada mahasiswa praktik S-1 Manajemen Keperawatan 0,4 3 1,2
2. Adanya kerjasama yang baik Antara mahasiswa praktik dengan perawat 0,6 3 1,8
ruangan
TOTAL 1 3
Threathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi, dari masyarakat untuk mendapatkan 0,2 2 0,4 O-T =
pelayanan keperawatan yang professional 3–2=
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tangung jawab terhadap 0,15 2 0,3 1
pemberian asuhan keperawatan
3. Adanya tuntutan yang lebih tinggi di masyarakat untuk mendapatkan 0,3 2 0,6
pelayanan keperawatan yang optimal
4. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,15 2 0,3
5. Persaingan antar RS yang semakin ketat. 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2
5. Discharge Planing
a. Internal Faktor(IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di ruangan untuk 0,3 3 0.9
pasien pulang
2. Perawat memberikan pendidikan secara informal kepadapasien/keluarga 0,3 3 0,9
selama di rawat/pulang
3. Terdapat lembar discharge planning 0,4 3 1,2 S-W =
TOTAL 1 3 3-2,3 =
74
Weaknes 0,7
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,2 2 0,4
2. Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada 0,3 3 0,9
pasien / keluarga
3. Tidak di berikannya leaflet kepada pasien pulang 0,3 2 0,6
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2,3
b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa S-1 Keperawatan yang praktik manajemen keperawatan 0,5 3 1,5
2. Adanya kerjasama yang baik Antara mahasiswa dan perawat klinik 0,5 2 1
TOTAL 1 2,5 O-T =
Threathened 2,5-2 =
1. Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,4 2 0,8 0,5
2. Persaingan antar RS semakin ketat 0,6 2 1,2
TOTAL 1 2
6. RondeKeperawatan
a. Internal Faktor(IFAS) S-W =
Strength 2,6-3 =
-0,4
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk perawat 0,3 3 0,9
2. Adanya kasus penyakit yang memerlukan perhatian khusus 0,4 2 0,8
3. Kepala ruangan mendukung adanya kegiatan ronde keperawatan 0,3 3 0,9
TOTAL 1 2,6
Weaknes
b. EksternalFaktor (EFAS)
Opportunity
75
1. Adanya pelatihan tentang manajemen keperawatan 0,5 3 1,5
2. Adanya kesempatan untuk mengadakan ronde keperawatan pada shift 0,5 2 1
TOTAL 1 2,5
O-T =
Threathened 2,5-2 =
0,5
1. Tuntutan masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan 0,5 2 1
yang optimal dan professional
2. Persaingan antar ruangan rawat inap yang semakin kuat dalam pemberian 0,5 2 1
layanan kesehatan
TOTAL 1 2
76
mengembangkan system dokumentasi PIE 0,9 0,1
2. Kerjasama yang baik Antara perawat ruangan dan mahasiswa 0,3 3
3. System MAKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan 0,4 2 0,9
TOTAL 1 0,8
Threathened 2,6
1. Tingkat kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dan tanggung gugat 0,5 2
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan kesehatan 0,5 2 1,5
TOTAL 1 1
2,5
77
3.1.7 M4 (MONEY)
81
(paket/24 jam)
Oksigen Nasal/jam 1 2A 16 80.000 0
Observasi bedside monitor 1 2A 1 18.000 0
Observasi masker/jam 1 2A 1 12.000 0
3. PETUGAS AHLI GIZI
Konsultasi gizi 1 2A 1 13.000 0
Visite dokter spesialis 1 2A 2 160.000 0
Pungsi asites 1 NON 1 200.000 0
KEL
AS
82
dehidrasi berat/syok
hipovolemik)
Injeksi obat/tindakan 2 2A 64 192.000 0
(im,iv,sc)
Skin Test 2 2A 1 7.000 0
Phlebotomi + antar ke 2 2A 7 38.500 0
laborat / tindakan
Nebulizer 2 2A 8 160.000 0
Lepas infus 2 2A 2 14.000 0
Pasang infus / abocath 2 2A 2 24.000 0
Seka atau memandikan 2 2A 3 27.000 0
pasien / tindakan
Observasi bedside monitor 2 2A 2 36.000 0
Oksigen Nasal/jam 2 2A 2 10.000 0
Pemberian Oksigen 2 2A 2 32.000 0
(paket/24 jam)
Pemeriksaan Gda Stik 2 NON 1 25.000 0
KELAS
83
tindakan
Pemeriksaan ttv paket/hari 3 3 2 16.000 0
Observasi intensif (tanpa 3 2A 2 21.000 0
alat)
Resusitasi cairan (pada 3 3 2 70.000 0
dehidrasi berat/syok
hipovolemik)
Injeksi obat/tindakan 3 3 12 30.000 0
(im,iv,sc)
Pemberian Oksigen 3 3 2 30.000 0
(paket/24 jam)
Oksigen Nasal/jam 3 3 1 5.000 0
Nebulizer 3 3 3 54.000 0
Skin Test 3 3 1 6.000 0
Phlebotomi + antar ke 3 3 3 15.000 0
laborat / tindakan
Konseling Vct atau Pmtct 3 3 1 23.000 0
oleh tenaga keperawatan
Oksigen Nasal/hari 3 3 1 95.000 0
1. Tarif Akomodasi
1.1 Tarif Akomodasi Rawat Inap
84
1.2 Tarif Akomodasi Rawat Intensif
85
masalah kegawatan (diluar jam
kerja s.d pkl 21.00 WIB)
b. Konsul via telepon apabila ada 20.000 20.000 26.000
masalah kegawatan (diatas pkl
21.00 – 07.00 WIB)
c. Konsul datang pada saat jam 20.000 20.000 36.000
kerja
d. Konsul datang apabila ada 40.000 40.000 70.000
masalah kegawatan (di luar jam
kerja s.d pkl 21.00)
e. Konsul datang apabila ada 60.000 60.000 80.000
masalah keperawatan (diatas
pkl 21.00 – 07.00)
4. Konsultasi dengan Dokter Jaga - - -
IGD
a. Konsul datang di luar visite - 18.000 30.000
apabila ada masalah kegawatan
(diatas pkl 07.00 – 21.00 WIB)
b. Konsul datang di luar visite - 22.500 35.000
apabila ada masalah kegawatan
(diatas pkl 21.00 – 07.00 WIB)
2. Tarif Akomodasi
86
JUMLAH 40.000
87
saat jam dinas 0 0 0
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
07.00 – 14.00
WIB)
d. Konsul datang 22.00 22.000 66.00 76.00 118.00 138.00
di luar visite 0 0 0 0 0
saat jam dinas
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
14.00 – 21.00
WIB)
e. Konsul datang 34.00 42.000 76.00 86.00 128.00 148.00
di luar visite 0 0 0 0 0
saat jam dinas
apabila ada
masalah
kegawatan
(diatas pkl
21.00 – 07.00
WIB)
4. Konsul
Dokter Jaga
IGD
a. Konsul datang 16.00 16.000 21.00 26.00 38.000 48.000
apabila ada 0 0 0
masalah
kegawatan
88
(diatas pkl
07.00 – 21.00
WIB)
b. Konsul datang 21.00 21.000 26.00 31.00 43.000 53.000
apabila ada 0 0 0
masalah
kegawatan
(diatas pkl
21.00 – 07.00
WIB)
89
inap
Visite dokter 1 1A 9 900.000 0
spesialis
Visite dokter 1 1A 1 50.000 0
umum
Ganti linen atau 1 1A 19 95.000 0
verbed/tindakan
Pemeriksaan ttv 1 1A 12 132.000 0
paket/hari
Observasi 1 1A 19 247.000 0
intensif tanpa alat
Injeksi obat/ 1 1A 197 788.000 0
tindakan
(im,iv,sc)
Phlebotomi+antar 1 1A 28 168.000 0
ke laborat/
tindakan
Observasi 1 1A 7 147.000 0
bedside monitor
Resusitasi cairan 1 1A 27 1.026.00 0
(pada dehidrasi 0
berat/syok
hipovolemik)
Oksigen 1 1A 10 55.000 0
nasal/jam
Pemberian 1 1A 7 119.000 0
oksigen (paket/24
jam)
Seka atau 1 1A 7 70.000 0
memandikan
pasien/tindakan
90
Lepas infus 1 1A 6 48.000 0
Pasang 1 1A 5 65.000 0
infus/abocath
Skin test 1 1A 8 60.000 0
Rawat luka besar 1 1A 12 420.000 0
(>10 kassa)
Sampling darah 1 1A 1 13.000 0
arteri+antar ke
laborat/tindakan
Nebulizer 1 1A 27 594.000 0
Rawat luka 1 1A 2 36.000 0
sedang (6-10
kassa)
Rawat luka 1 1A 1 63.000 0
gangrene besar
(Gr Iv)
Visite dokter 1 1A 8 800.000 0
spesialis
Tabel 3.16 keuangan ruang 22
91
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan 0,25 2 0,5
rumah sakit berupa remunerasi 0,2 2 0,4
4. Ada pendapatan dari jasa pelayanan
IRNA medis 1 2,2
5. Tiap perawat memperoleh pendapatan
dari rumah sakit berupa LP (lauk pauk)
\
TOTAL 0,25 2 0,5
0,75 2 1,5
Weakness 1 2
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa
medic yang diberikan sama untuk
semua perawat
2. System administrasi belum terpusat
TOTAL
92
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai 0,3 3 0,9
institusi
2. Ada kesempatan untuk menggunakan 0,35 3 1,05
instrument medis dengan re-use 0,35 3 1,05
sehingga menghemat pengeluaran
3. Ada kesempatan untuk menambah
penghasilan ruangan dari usaha 1 3
koperasi.
(O – T)
TOTAL 3–2=1
Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 3 2
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih professional
sehingga membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai sarana dan
prasarana
TOTAL 1 2
93
3.1.9 MUTU PELAYANAN (M5 - MUTU)
a. Perawatan Diri
Kategor
Deskripsi Jumlah Pasien
i
Mandiri dalam hal makan, BAK/BAB,
A mengenakan pakaian, pergi ke toilet, 7
berpindah, dan mandi
Mandiri semuanya, kecuali salah satu dari
B 5
fungsi diatas
Mandiri, kecuali mandi dan salah satu dari
C 2
fungsi atas
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan salah
D 1
dan salah satu diatas
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet,
E -
dan salah satu fungsi diatas
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet,
F 1
berpindah dan salah satu fungsi diatas
G Ketergantungan untuk semua fungsi diatas 2
Total 18
Tabel 3.5 Perawatan Diri
FORMULA =
perawatan
Jumlah pasien yang tidak terpenuhi
minggu
x 100 %
Jumlah pasiendirawat dan ketergantungantotal dan partian care
Dari hasil observasi perawatan diri pada pasien ruang 22 tanggal 13-15
Juli 2020 didapatkan hasil bahwa :
95
5. Sebagian Kecil (6%) pasien mandiri dalam hal makan , namun tidak
dengan mandi, berganti pakaian, berpindah BAB/BAK
6. Sebagian kecil (11%) pasien tidak dapat melakukan kegiatan sendiri
dibuktikan dengan pasien mengenakan NGT, Selang Kateter dan aktivitas
hanya di atas Bed
.
b. Kepuasan Pasien
FORMULA =
Dari data pada ruang 22 R.1-R.9 pada tanggal 13 Juli 2020 mengenai
kepuasaan pasien dengan menggunakan kuesioner yang berisi soal berbentuk
pertanyaan pilihan berdasarkan lima karakteristik yang dibagikan kepada
responden sebanyak 16 pasien secara umum menyatakan bahwa pelayanan
perawat di Ruang 22 yaitu sangat tidak puas sebanyak (0%), tidak puas sebanyak
(6.25%), cukup puas sebanyak (18.75%), puas sebanyak (37.5%), dan sangat
puas sebanyak (37.5 %).
c. Kecemasan
FORMULA =
Angka kejadian cemas pada ruang rawat umum =
Dari data pada ruang 22 pada tanggal 13-15 Juli 2020 mengenai
kecemasan Zung Self pada pasien didapatkan jumlah pasien 15 orang
yang mengalami tidak cemas sebanyak (75%), yang mengalami cemas
ringan sebanyak 1 orang (25%), yang mengalami cemas sedang sebanyak
(0%), dan yang mengalami cemas berat sebanyak (0%).
96
d. ALOS (Average Length Of Stay)
1) ALOS secara umum
Lama rawat inap pasien diruang 22 pada tanggal 13-15 Juli 2020 dari
total pasien sebanyak 18 orang adalah 3 hari
2) ALOS secara khusus
Lama rawat inap pasien di ruang 22 mulai tanggal 13-17 juli 2020
TB Paru 10 orang : 3 hari
Bronkitis 3 orang : 6 hari
Stroke 1 orang : 4 hari
Efusi Pleura 2 orang : 4 hari
Ca Mamae 2 orang, : 3 hari
Anemia 1 orang : 3 hari
97
3.1.10 Analisa SWOT
SWOT Bobot Rating Bobot x rating
a. Internal Factor
(IFAS)
STRENGTH 0,2 2 0,4
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
sudah terealisasi 0,1 2 0,2
2. Tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan
terhadap pasien umum dan BPJS 0,3 3 0.9
3. Sebagai tempat praktek mahasiswa keperawatan
(S – W)
D3 maupun S1 0.2 2 0,4
2,3-
4. Rata-rata BOR cukup baik 0.2 2 0,4
2,5=
5. Edukasi petugas tentang tata tertib pengunjung
-0,2
sudah maksimal
Jumlah 1 2,3
WEAKNESS
1. Keluarga tidak mencuci tangan saat pertama 0,5 3 1.5
kontak dengan pasien diruangan
2. Jumlah penunggu pasien lebih dari satu 0,3 2 0,6
3. Jumlah pengunjung yang masuk keruangan banyak 0.2 2 0.4
lebih dari satu
Jumlah 1 2,5
b. External Factor Analysis Strategic (EFAS) (O –
OPPORTUNITY T)
1. Mahasiswa S1 keperawatan praktek manajemen 0.3 3 0.9 2.9 –
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0.4 3 1.2 2.5
mahasiswa =0,4
3. Telah tersedianya leaflet TB paru 0.2 3 0.6
4. Tersedianya masker dikoperasi rumah sakit 0.1 2 0.2
Jumlah 1 2.9
THREATENED
1. Adanya peningkatan standar masyarakat yang 0,5 2 1
harus dipenuhi
98
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan 0.5 3 1.5
keperawatan
Jumlah 1 2.5
99
3.2 DIAGRAM KARTESIUS
o
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
Keterangan :
M1 : Man (0,4 , 0,6)
M2 : Material (0,4 , 0,5)
M3 : Method (0,7;0,3
MAKP : (0,3 , 0,7)
Sentralisasi Obat (SO) : (0,2 , 0,4)
Super Visi (SV) : (0,5 , 0,5)
Timbang Terima (ST) : (-0,5 , 0,1)
Discharge Planning (DP) : (0,7 , 0,5)
Ronde Keperawatan (RK) : (-0,4 , 0,5)
Dokumentasi Keperawatan (DK) : (0,7 , 0,1)
M4 : Money (0,2 , 0,1)
M5 : Mutu (0,2, 0,9)
100
3.3 PENENTUAN MASALAH
Berdasarkan Pengkajian yang telah di lakukan oleh mahasiswa selama 2
minggu diruang 22 maka mahasiswa mengangkat masalah diantaranya
adalah :
1) Timbang Terima (M3)
Timbang terima diangkat menjadi masalah berdasarkan dari hasil
pengkajian terdapat beberapa hal yang kurang dalam penerapan di M3
(Methode)
- Dilaksanakan 3 x sehari. Pagi jam 07.00 WIB, sore jam 14.00 WIB,
keperawatan
101
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
DAN POA PENYELESAIAN MASALAH
Setelah dilaksanakan pengkajian selama 3 hari (13 Juli 2020 sampai 15
juli 2020) didapatkan beberapa permasalahan di Ruang 22, untuk menyelesaikan
masalah tersebut maka perlu ditentukan prioritas masalah dan Plan Of Action dari
tiap-tiap masalah yang diangkat.
4.1 Penentuan Prioritas Masalah
Teknik prioritas masalah yang digunakan di sini adalah “teknik kriteria
matriks (criteria matrix technique)”, yaitu teknik pemungutan suara dengan
menggunakan kriteria tertentu. Secara sederhana dapat dibedakan atas 5
macam yaitu :
1. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah (Magnitude = Mg)
2. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (Severity=Sv)
3. Bisa dipecahkan (Managebility=Mn)
4. Perhatian perawat terhadap masalah (Nursing concern=Nc)
5. Ketersediaan sumber daya (Affordability=Af)
Keterangan :
5 = sangat penting, 4 = penting, 3 = kurang penting, 2 = tidak penting, 1 =
sangat tidak penting
102
1 Penataan obat dan 1. Terbatasnya waktu perawat 1. Bersama-sama mahasiswa praktik
logistik alat medik disebabkan oleh intervensi di ruang melakukan perubahan
belum optimal kolaborasi medis dan kecil dengan menyusun obat ke
melengkapi administrasi tempatnya
pasien ( status pasien) 2. Menyediakan peralatan yang
2. Banyak nya pasien/klien menunjang untuk mengingatkan
yang dituntut untuk di atau mememo setiap ruangan
sentralisasikan supaya meningkatkan kesadaran
3. Kurangnya kesadaran 3. Memotivasi perawat untuk
perawat untuk memenuhi melaksanakan kegiatan
sentralisasi obat pasien sentralisasi obat sebagai salah
satu tugas mandiri perawat
5 5 4 1 100 2
2 1. Memotivasi perawat untul lebih 5 5 5 4 31 2
datang tepat waktu
2. Memberitahu saran kepada
perawat untuk tetap melakukan
timbang terima walaupun tidak 5 5 5 1 125 1
didampingi dengan karu
103
4.4 Indikator Keberhasilan Program
104
4.5 Rencana Kegiatan
N Prioritas Faktor Penyebab Why What Where When Who How POA How
o masalah Much
1 Mengolaha 1. Terbatasnya Agar 1. Bersama-sama mahasiswa Ruang 22 13 Juli Karu 1. Sosialisasi 100%
n obat dan waktu perawat meningkatkan praktik di ruang melakukan 2020 masalah
Perawat
logistik alat disebabkan oleh pengaturan obat perubahan kecil dengan 2. Membuat jadwal
medik intervensi dan kerapian, dan menyusun obat ke tempatnya
pelaksana untuk pengaturan
belum kolaborasi medis untuk 2. Menyediakan peralatan yang Mahasiswa obat(seusai
optimal dan melengkapi memudahkan menunjang untuk praktik operan)
administrasi pengambilan obat mengingatkan atau mememo 3. Menyediakan
pasien ( status supaya tidak setiap ruangan supaya peralatan yang
pasien) terjadi medic meningkatkan kesadaran berhubungan
2. Banyak nya error. 3. Memotivasi perawat untuk dengan
pasien/klien yang melaksanakan kegiatan pemenuhan
dituntut untuk di sentralisasi obat sebagai salah sentralisasi obat
sentralisasikan satu tugas mandiri perawat dengan memo
3. Kurangnya 4. Melibatkan
kesadaran mahasiswa
perawat untuk praktik dalam
memenuhi kegiatan
Sentralisasi obat pemenuhan
pasien pengaturan obat
5. Observasi
implementasi
6. Evaluasi
2 Timbang Manajemen waktu Agar 1. Memotivasi perawat untul Ruang 22 13 Juli Karu 1. Sosialisasi 100%
terima perawat yang tidak meningkatkan lebih datang tepat waktu 2020 masalah
Perawat
105
tidak efektif efektif waktu 2. Memberitahu saran kepada pelaksana 2. Mengoptimalkan
dilakukan perawat sehingga perawat untuk tetap Mahasiswa timbang terima
secara timbang terima melakukan timbang terima 3. Observasi
praktik
optimal, dapat berjalan walaupun tidak didampingi Implementasi
dilakukan dengan lancar dengan karu 4. Evaluasi
hanya pagi
hari saat
karu berada
diruangan
106