PENDAHULUAN
1
pelayanan keperawatan (Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus, 2000).
Untuk itu perawat harus mampu melakukan upaya preventif, promotif, preventif.
kuratif, rehabilitatif penyakit serta pemeliharaan kesehatan. Keperawatan juga
mencakup kegiatan perencanaan dan pemberian perawatan pada saat sehat,
sakit, masa rehabilitasi dan menjaga tingkat kesehatan fisik, mental, dan sosial
yang seluruhnya akan mempengaruhi status kesehatan, terjadinya penyakit
kecacatan dan kematian (PPNI, 2006).
John Griffith (1987) dalam Aditama (2006) menyatakan bahwa kegiatan
keperawatan di rumah sakit dapat dibagi menjadi keperawatan klinik yang
mencakup antara lain pelayanan keperawatan personal, menjalin hubungan dan
berkomunikasi dengan dengan klien, komunikasi dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain, menjaga lingkungan perawatan, melakukan penyuluhan serta
upaya pencegahan penyakit. Dan manajemen keperawatan yang meliputi
pelaksana tugas administratif seperti pengelolaan/pengurusan pasien (patient
admission), pengawasan pengisisn dokumen catatan medik, membuat
penjadwalan pemeriksaan/pengobatan pasien, membuat penggolangan pasien
sesuai berat ringannya penyakit, mengatur kerja perawat perawat secara optimal
sesuai kebutuhan, memonitor mutu pelayanan pada pasien maupun manajemen
ketenagaan logistik keperawatan. Dimana kedua-duanya merupakan aspek
penting yang harus diterapkan secara bersamaan untuk menjamin keberhasilan
pencapaian tujuan pelayanan keperawatan pada khususnya dan kualitas
pelayanan perawatan pada umumnya.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
dibidang keperawatan, maka tuntutan profesionalisme semakin meningkat.
Model praktek keperawatan professional merupakan suatu system (struktur,
proses dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan keperawatan (Hoffart & Woods,1996). Salah satu bentuk dari
penerapan manajemen profesional adalah manajemen asuhan keperawatan
yang saat ini sudah mulai banyak diterapkan di Rumah Sakit. Penerapan Model
Praktek Keperawatan Profesional merupakan model dari Manajemen Asuhan
Keperawatan Profesional yang tujuannya memungkinkan perawat profesional
dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan yang
dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Pengembangan Model Praktek
Keperawatan Profesional merupakan upaya dalam memberdayakan
2
keperawatan dalam pemberian pelayanan kesehatan, yang disesuaikan dengan
visi dan misi yang diemban oleh masing-masing Rumah Sakit. Mengingat
pentingnya fungsi manajemen dalam menjamin kelancaran dan keberhasilan
pelayanan keperawatan, maka konsep manajemen keparawatan perlu
diwujudkan secara nyata dalam tatanan praktek guna menjamin efisiensi,
efektifitas, dan kualitas pelayanan keperawatan yang di berikan kepada klien.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan tahapan pendidikan profesi keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu menggunakan keterampilan manajemen
dan kepemimpinan pada asuhan keperawatan terhadap klien secara
menyeluruh melalui manajemen pelayanan keperawatan dan berupaya
memprakarsai perubahan yang efektif dalam sistem asuhan
keperawatan.
3
9. Mampu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan
dan proses pada manajemen keperawatan.
10. Mampu merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa
upaya mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama
dengan unit terkait di RSU Karsa Husada Batu.
11. Melaksanakan seminar evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
manajemen keperawatan di ruang Teratai RSU Karsa Husada Batu.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi mahasiswa
Mengaplikasikan dan mengintegrasikan konsep manajemen
keperawatan dalam tatanan praktek klinik danpengembangan
wawasan pengetahuan atau teori manajemen melalui penerapan
fungsi manajemen bangsal.
Memberikan kesempatan untuk berfikir kritis dalam menganalisa
MAKP (Metode Asuhan Keperawatan Profesional).
Mengaplikasikan metode supervisi klinis dalam praktek
manajemen keperawatan.
Memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam bidang
manajemen.
1.3.2 Bagi ruangan atau institusi rumah sakit
Dapat dijadikan sebagai sarana dukungan, masukan, atau
pengembangan fungsi manajemen ruangan gunamempertahankan dan
peningkatan kualitas