Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTEK

PERALATAN KONTROL DAN INSTRUMEN

Nama : Da’siah Rahmawati

NIM : 2018-71-055

Kelas :B

Tgl Praktek : Jum’at, 23 Oktober 2020

Tgl Presentasi : 27 November 2020

Jurusan : D-III Teknologi Listrik

Asisten : Muhammad Luthfiansyah Romadhoni

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2020
DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

MEMBALIK PUTARAN MOTOR


Da’siah Rahmawati 2018-71-055

Praktikum Peralatan Kontrol Dan Instrumen

Kelas B

dasiah1871055@itpln.ac.id

ABSTRAK

Jurnal ini bertujuan agar mahasiswa mampu membaca gambar rangkaian instalasi motor listrik
untuk rangkaian utama (main circuit) dan rangkaian kendali (control circuit) dengan hubungan dua
arah putar. Motor induksi adalah motor yang paling banyak digunakan saat ini, karena memiliki
konstruksi yang sederhana, relatif murah, lebih ringan dan memiliki efisiensi yang tinggi serta
mudah dalam pemeliharaannya dibandingkan dengan motor DC. Dengan adanya putaran beban
yang bervariasi, kecepatan dari motor induksi tersebut harus dapat dikendalikan. Pengendalian
kecepatan motor dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu dengan mengubah
jumlah pasangan kutub dan pengaturan frekuensi. Pengaturan kecepatan motor dengan prinsip
pengaturan frekuensi dapat dilakukan dengan menggunakan inverter yang dikontrol secara
otomatis oleh PLC. Cara pengaturan kecepatan ini paling mudah dan efektif apabila dibandingkan
dengan yang lain, terutama untuk motor induksi. Pengaturan putaran motor dengan peralatan
pendukung yang telah tersedia di pasaran akan mempermudah untuk merangkai sesuai dengan
program yang direncanakan
Kata kunci : motor induksi, pengendali, kecepatan

ABSTRACT

This journal aims to make students able to read pictures of electric motor installation circuits for
the main circuit and control circuit with a two-way rotary connection. Induction motors are the
most widely used motors today, because they have a simple construction, are relatively
inexpensive, lighter and have high efficiency and are easy to maintain compared to DC motors.
With the variable load rotation, the speed of the induction motor must be controllable. Motor
speed control can be done in several ways, including changing the number of polar pairs and the
frequency setting. Motor speed regulation with the principle of frequency regulation can be done
using an inverter which is automatically controlled by the PLC. This method of speed regulation is
the easiest and most effective when compared to others, especially for induction motors. Setting the
motor rotation with supporting equipment that is available in the market will make it easier to
assemble according to the planned program

Keywords: induction motor, controller, speed

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 1


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan cepat teknologi menjadikan kendali kecepatan motor DC secara bertahap


berpindah dari analog ke digital. Sistem kendali yang mengadopsi peralatan thyristor (yaitu silicon
controlled thyristor, SCR) menggunakan prinsip pemicuan listrik untuk memasok listrik ke motor
listrik yang dianggap lebih sederhana dan telah menggantikan sistem- sistem yang lama dan rumit
seperti FD sistem generator-motor listrik (Liangzhong Jiang, 2009). Pengaturan putaran motor
maju dan mundur sama halnya dengan membalik putaran motor. Putaran motor dapat terbalik, jika
arah putaran medan magnet stator juga terbalik. Untuk membalik putaran medan magnet stator
dapat dilakukan dengan menukar dua dari tiga penghantar fasa sumber listrik motor tersebut

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membalik arah putaran sebuah motor induksi
adalah jangan langsung membalik arah putaran motor ketika motor tersebut sedang dalam keadaan
berputar terutama jika motor tersebut sedang berada pada kecepatan maksimumnya. Jika hal itu
dilakukan, maka akan menyebabkan kejutan pada motor sehingga dapat memperpendek life time
dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut jadi panas (menimbulkan arus urutan
negatif). Untuk itu, kita harus men-stop putaran motor terlebih dahulu sebelum membalik arah
putarannya. Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian kontrol
sebagai sarana untuk mengunci / menutup kondisi dari dua atau lebih kondisi yang berbeda
sehingga tidak saling bekerja pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock
dengan kontaktor magnet dapat kita lihat pada Rangkaian kontrol forward Reverse, biasanya pada
rangkaian ini terdapat minimal 2 buah kontaktor. Anggaplah kontaktor pertama digunakan untuk
forward (arah maju), sedangkan untuk kontaktor yang satunya lagi pasti untuk Reverse ( arah
mundur/terbalik).

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuannya yaitu sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu membaca gambar rangkaian instalasi motor listrik untuk rangkaian utama
(main circuit) dan rangkaian kendali (control circuit) dengan hubungan dua arah putar.

2. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam rangkaian motor listrik
dengan membalik putaran.

3. Mahasiswa mampu merangkai dan menjelaskan cara kerja motor listrik dengan hubungan dua
arah putar (putar kiri/ putar kanan) menggunakan dua buah kontaktor magnet dengan satu
motor listrik.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Modul

Motor listrik adalah suatu alat yang dapat berputar dengan memanfaatkan energy listrik dan
mengubahnya menjadi energy gerak melalui prinsip induksi magnetik. Secara umum,

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Jenismotorlistrik yang biasa kita gunakan ada 2 jenis, yaitu motor listrik AC dan motor listrik DC,
dan motor listrik AC masih dibagi dalam dua jenis, yaitu motor listrik AC 1 fasa dan 3 fasa.
Berbagai macam manfaat motor listrik yang kita gunakan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
penggunaan motor listrik yang lebih besar khususnya di dunia industry dan pabrik-pabrik. Dalam
kehidupan sehari-hari, berbagai peralatan listrik yang menggunakan motor listrik dapat kita jumpai,
khususnya yang menggunakan motor listrik 1 phase. seperti : Kipas angin, Pemutar mesin cuci,
kompresor pendingin ruangan, Main ananak-anak, dan lainnya.

Selain itu, dalam dunia industry atau pabrik-pabrik, motor listrik 3 phase lebih banyak digunakan
dibanding motor listrik 1 phase, Beberapa contoh peralatan atau mesin yang menggunakan motor
listrik 3 phase sebagai penggerak di dunia industri, seperti : Blower atau Fan, Conveyor, penggerak
pompa, Elevator. Penggunaan motor listrik sebagai penggerak berbagai mesin atau peralatan listrik
tentunya memiliki arah putaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Dalam
penggunaannya, terdapat mesin yang hanya membutuhkan satu arah putaran motor listrik, baik itu
putaran searah jarum jam, atau sebaliknya ada juga yang memerlukan arah putaran berlawanan arah
jarum jam. Arah putaran motor listrik Arah putaran CW artinya Clock Wise yang berarti putaran
searah dengan putaran jarum jam. Arah putaran CCW atau Counter Clock Wise yang berarti putaran
berlawanan dengan putaran jarum jam. Selain itu, terdapat juga beberapa peralatan atau mesin yang
menggunakan motor listrik dengan dua arah putaran( putaran bolak-balik).

2.2 Teori Tambahan

Rangkaian Interlock dan memutar arah balik putaran


Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian kontrol sebagai sarana
untuk mengunci / menutup kondisi dari dua atau lebih kondisi yang berbeda sehingga tidak saling
bekerja pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock dengan kontaktor magnet
dapat kita lihat pada Rangkaian kontrol forward
Reverse, biasanya pada rangkaian ini terdapat minimal 2
buah kontaktor. Anggaplah kontaktor pertama digunakan
untuk forward (arah maju), sedangkan untuk kontaktor yang
satunya lagi pasti untuk Reverse ( arah mundur/terbalik).

Prinsip kerja untuk membalik putaran motor listrik 3 fasa adalah dengan cara menukar 2 fasa input
yang masuk ke motor listrik sedangkan 1 fasa pada kondisi tetap, demikian inilah yang di terapkan
pada 2 buah kontaktor sehingga diharapkan bekerjanya kontaktor hanya salah satu saja dengan
menggunakan sistem Rangkaian Interlock atar kontaktor. Perpindahan operasi dari forward menuju

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 3


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

reverse atau sebaliknya, hanya bisa dilakukan dengan menekan push button stop S0 terlebih
dahulu. jadi ketika motor berputar forward, push button reverse SR otomatis tidak bisa difungsikan.
Anda harus menekan push button S0 terlebih dahulu, baru push button reverse SR bisa berfungsi.
Begitu juga sebaliknya

3. METODE PRAKTEK

3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek

Alat dan Bahan :

1 Kontaktor dengan 2 NC dan 2 NO 2 Buah


2 Thermal Overload Relay dengan 1 NC dan 1 NO 1 Buah
3 Lampu Indicator 3 Buah
4 Push Button Off dan On 1 Buah dan
2 Buah
5 MCB 1 Buah/Fuse
6 Motor Asinkron 3 Fasa 1 Buah
7 Kabel Penghubung

3.2 Langkah Praktek

1. Rangkaian Kontrol

2. RangkaianTenaga

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 4


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

1. Persiapkan sumber listrik tegangan bolak-balik (AC) fasatiga 220/380 V.

2. Persiapkan peralatan kerja, bahan dan alat ukur yang diperlukan.

3. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam
keadaan baik.

4. Pastikan saklar MCB (sumber) dalam keadaan terbuka (Off).

5. Hubungkan kabel-kabel penghubung sesuai petunjuk pada gambar rangkaian.

6. Terlebih dahulu dimulai dengan menghubungkan kabel-kabel penghubung sesuai


Rangkaian Utama.

7. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan kabel penghubung sesuai Rangkaian


Kontrol.

8. Setelah selesai menghubungkan kabel-kabel penghubung sesuai petunjuk pada rangkaian


utama dan rangkaian control sampai pada motor listriknya, kemudian periksakanlah
kembali rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesuai petunjuk gambar.

9. Apabila sudah sesuai, lakukan dengan menghubungkan kabel penghubung kejala-jala


sumber tegangan fasa tiga 380 Volt.

10. Cara Kerja Rangkaian :

ON-1 ditekan, K-1 tidak kerja, motor putarkanan, lampu hijau nyala, lampu merah dan
kuning mati.

OFF ditekan K-1 tidak bekerja (lepas), motor berhenti, lampu merah nyala, lampu hijau
dan kuning mati.

ON-2 ditekan, K-2 bekerja , motor putar kiri, lampu kuning nyala, lampu merah dan hijau
mati.

OFF ditekan, K-2 tidak bekerja(lepas), motor berhenti, lampu merah nyala, lampu hijau
dan kuning mati.

11. Relay thermal trip : Bila relay thermal bekerja, maka kontak bantu relay thermal akan
membuka dan kumparan magnet akan terputus suplainya dan motor akan berhenti berputar.
Kontak bantu NO akan membuka dan lampu indicator gangguan akan menyala.

12. Pada saat menekan tombol OFF sejenak, lampu indikator OFF menyala, maka secara
bersamaan tombol ON akan melepas tegangan kekumparan magnet dan suplai tegangan
terputus, dengan sendirinya kontak utama akan terbuka dan lampu indikator ON akan mati
dan motor pun berhenti berputar (mati).

13. Setelah selesai melakukan praktikum percobaan modul 3, cabut dan matikan hubungan jala-
jala fasa tiga kerangkaian, kemudian bukalah kembali semua kabel-kabel penghubung yang
telah dilakukan.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 5


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

14. Lalu rapihkan dan kembalikan semua peralatan kerja, ukur, bahan dan kabel- kabel
penghubung pada tempat semula.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Tidak terdapat data pada Modul III ini

4.2 Analisa

Berdasarkan praktikum Peralatan Kontrol Dan Instrumen yang telah dilakukan secara online
pada tanggal 23 Oktober 2020, dengan judul “Membalik Putaran Motor”. Maka Analisa yang didapat
pada praktikum ini mengenai membalik putaran motor. Di mana pada rangkaian interlock ini
merupakan gabungan antara rangkaian tenaga dengan rangkaian control. Rangkaian interlock adalah
istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian kontrol sebagai sarana untuk mengunci / menutup
kondisi dari dua atau lebih kondisi yang berbeda sehingga tidak saling bekerja pada saat yang
bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock dengan kontaktor magnet dapat kita lihat pada
Rangkaian kontrol forward Reverse, biasanya pada rangkaian ini terdapat minimal 2 buah kontaktor.
Anggaplah kontaktor pertama digunakan untuk forward (arah maju), sedangkan untuk kontaktor
yang satunya lagi pasti untuk Reverse ( arah mundur/terbalik). Misal nya pada conveyor. Conveyor
adalah salah satu jenis alat angkut yang paling sering digunakan sebuah pabrik dan berbagai bidang
industri lainnya. Salah satu model conveyor yang paling sering digunakan ialah belt conveyor. Alat
angkut ini digunakan untuk memindahkan berbagai jenis muatan unit load dan bulk load dengan
lintasan horizontal maupun diagonal. Karena pada conveyor ini untuk mengarahkan arah maju,
reverse, dan forward.

Sebuah motor induksi tiga fasa memiliki konstruksi yang hampir sama dengan motor listrik
jenis lainnya. Motor ini memiliki dua bagian utama, yaitu stator yang merupakan bagian yang diam,
dan rotor sebagai bagian yang berputar. Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik
dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3 phasa yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3 phasa, maka kumparan stator akan menghasilkan
medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator
akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul gaya gerak listrik (Emf) atau tegangan induksi.
Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus
pada kumparan rotor. Kumparan rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang
berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan
induksi stator.

Dari tujuan dapat disimpulkan pada 2 arah putar itu maksudnya adalah dengan membalik
arah putaran, dan MCB untuk proteksi cadangan. Beban yang digunakan motor listrik dengan
menggunakan motor listrik 1 fasa dengan bantuan kapasitor menghasilkan putaran. Sedangkan pada
motor 3 fasa tidka memaka bantuan kapasitor. Arah putaran motor listrik adalah clock wise. Dalam
penggunaannya, terdapat mesin yang hanya membutuhkan satu arah putaran motor listrik, baik itu
putaran searah jarum jam, atau sebaliknya ada juga yang memerlukan arah putaran berlawanan arah
jarum jam. Arah putaran CW artinya Clock Wise yang berarti putaran searah dengan putaran jarum
jam. Pada rangkaian control yang membedakan pada rangkaian interlocking (Ketika kontaktor
terhubung dengan kontak bantu lain). Kontaktor dihubung seri dengan kontak bantu lain. Kontak

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 6


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

bantu K1 dihubungkan seri dengan K2. Ketika mengalirkan arus K2, kontaktor tidak akan bekerja,
karena rangkaian terrputus. Lampu hijau I (Indikator K1) dan lampu hijau 2 (indicator K2)
perbedaan dari rangkaian tenaga. Perbedaan terdapat 2 kontaktor. Kontaktor pertama terhubungkan
R,S,T. sedangkan pada K2 dibalik fasa R jumper sehingga pada fasa T, fasa S tetap S, dan fasa T jadi
fasa R. Urutan jadi berubah fasa T,S,R. Karena terbalik sehingga mempengaruhi arah putaran.
Pengaruh fasa R,S,T terhadap arah putaran. Pada lampu kuning menyala jika terjadi gangguan pada
rangkaian tenaga.

Pada rangkaian fasa S masuk ke MCB, sebagai proteksi cadangan dan outputnya berupa
lampu indicator ke koil (TOR, PB). Pada TOR masukan ke normally close, PB ke NC. Rangkaian ini
terdapat 2 buah kontaktor yaitu K1 dan K2. Ketika yang nyala adalah pada K1 maka kondisi akan
terutup, akan masuk terlebih dahulu ke kontak bantu yang awalnya K2 NC, dan NC ke koil K1
ketika aktif. Sehingga pada kontak 13,14 menjadi close. Sehingga pada rangkaian yang berjalan
adalah k1. K1 berurut R,S,T arah putarans searah jarum jam. Pada kontaktor 33, dan 34 jadi close
sehingga lampu hijau k1 menyala. Menginduksikan motor berputar searah jarum jam. Sebelum
dinyalakan off awal NC, jadi NO maka lampu mati. Kondisi yang kedua aliran setelah dinyalakan
start pada PB stop, karena kalau langsung menekan tombol start tidak akan menyala karena ada
kontak bantu. Ketika menekan tombol stop akan Kembali ke keadaan semula dan lampu akan
menyala dan menekan PB on. Pada kontak bantu k1 kondisi awal NC berjalan lagi ke koil k2 dan k2
akan terkunci. Pada rangkaian 13,14 akan close. Kontak 2 menyala lampu, dan aliran ke k2 aliran
terbalik R,S,T . Pada fasa R diubah menjadi bagian U, dan fasa S tetap S. Ketika k2 aktif menjadi
T,S,R. Ketika urutan T,S,R putaran motor berbalik, berlawanan dengan arah jarum jam. Tekan PB
K1, tidak akan bisa karena kontak bantu kondisi NC. Harus menekan PB start tidak akan bisa
bekerja. Kondisi TOR tidak terpengaruh oleh rangkaian k1 dan k2. TOR ditempelkan di bagian atas
motor. Ketika motor terjadi overload dan arus pada kontak 91,92 dipicu akan terbuka dan semua
rangkaian mati.

Pada pemutaran video, motor yang digunakan motor 3 fasa. Sumber 3 fasa melalui MCB 3
fasa dihubungkan dengan kabel jumper menuju panel input. Untuk fasa R, pada fasa R, fasa S
dihubungkan dengan kabel jumper kuning, dan fasa T hubungkan dengan kabel jumper hitam. Posisi
MCB dalam keadaan off Ketika pasang jumper sudah aman kemudian hubungkan rangkaian control
dan rangkaian pembalik motor. Daya besar pada rangkaian ini, dan membutuhkan TOR untuk
proteksi. Dari sumber 3 fasa rangakaian control. Pakai rangkaian control terlebih dahulu. Kemudian
dari pin dihubungkan dengan pb off. Dari output lalu selanjutnya menghubungkan PB start, kontak
bantu dari k2. Dengan kode pin (21,22) dengan kontak NC. Setelah itu hubungkan output k2 ke koil.
Dan output k1 menuju ke titik netral. Setelah rangkaian sisi kiri selesai. Kemudian pada sisi kanan di
parallel k1 13,14 dengan PB start dengan NO. Selanjutnya output dari 13,14 diparalelkan dengan PB
start. Setelah selesai menuju sisi kanan rangkaian. Pada PB start disisi input ke k1 13. Setelah output
dari PB start menuju kontak bantu pin 21,22 dan output dari kontak bantu k1 masuk menuju k2.
Output dari koil k2 menuju ke titik netral, setelah rangkaian selesai.

Kemudian pada rangkaian tenaga dengan menghubungkan sumber dari tenaga menggunakan
rangkaian bintang titik x,y,z dihubungkan untuk membalik putaran DC merubah fasa R,S,T menjadi
T,S,R. Dari arah putaran berubah arah. Setelah rangkaian selesai menuju sumber dan aktifkan ke
MCB selanjutnya menekan PB yang pertama. Arah putaran berlawanan jarum jam atau putaran ke
kiri. Untuk membalik putaran searah jarum jam, dengan menekan stop dahulu dan menekan start,

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 7


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

baru akan searah jarum jam . interlocking tidak bisa menekan tombol start terlebih dahulu. Proteksi
bekerja dengan manual yaitu menekan tombol dan lampu warna kuning akan menyala.

Prinsip kerja untuk membalik putaran motor listrik 3 fasa adalah dengan cara menukar 2 fasa
input yang masuk ke motor listrik sedangkan 1 fasa pada kondisi tetap, demikian inilah yang di
terapkan pada 2 buah kontaktor sehingga diharapkan bekerjanya kontaktor hanya salah satu saja
dengan menggunakan sistem Rangkaian Interlock atar kontaktor. Pada kondisi putaran awal forward
ataupun reverse, maka merubah arah putaran secara langsung tidak bisa dilakukan karena coil
kontaktor forward ataupun reverse ter-interlock dengan kontaktor bantu NC 21-22 putaran lawannya.
Ini dimaksudkan sebagai pengaman karena proses forward menjadi reverse akan ada pertukaran
salah satu phase supply sehingga jika kondisi forward menuju reverse bisa dilakukan langsung tanpa
interlock, maka otomatis akan ada short circuit antara phasa yang ditukar tersebut. Oleh sebab itu
digunakanlah pengaman berupa kontaktor bantu NC 21-22 yang dipasang serial pada masing-masing
coil kontaktor putaran lawannya yang berfungsi sebagai interlock jika salah satu putaran motor
beroperasi. jadi saat motor operasi forward, kontaktor reverse tidak akan bisa dioperasikan, pun
sebaliknya

4.3 Tugas Akhir

1. Dalam instalasi ini untuk kerja pertama kali motor akan berputar kearah manakah? Jelaskan!

Jawab : pada saat motor pertama kali aktif motor berputar kea rah kiri. Karena pada saat push
button start 1 ditekan, K1 aktif fasa sumber yang berhubung ke fasa motor berurutan yaitu fasa
R terhubung ke fasa R, fasa S terhubung ke fasa S, dan fasa T terhubung dengan fasa T.

2. Apa yang harus dilakukan untuk merubah putaran motor dari putaran kiri kekanan? Jelaskan
bagaimana rangkaianya?

Jawab : Cara untuk membalik putaran motor yaitu dengan cara menekan tombol push button
stop terlebih dahulu, setelah itu apabila ingin mendapatkan putaran motor ke kiri maka menekan
push button start 1 yang mengakibatkan kontaktor 1 teraliri arus dan membuat kontak bantu k1
yang tadinya normally open menjadi close dan yang tadinya normally close menjadi open.
Ketika K1 aktif, maka fasa sumber yang terhubung ke fasa motor berurutan fasa R terhubung ke
fasa R, fasa S terhubung ke fasa S, dan fasa T terhubung ke fasa T. Dan apabila ingin
mendapatkan putaran motor ke kanan maka menekan push button stop terlebih dahulu lalu
menekan push button start 2 yang mengakibatkan kontaktor 2 teraliri arus dan membuat kontak
bantu K2 yang tadinya normally open menjadi close dan yang tadinya normally close menjadi
open. Ketika K2 aktif, maka fasa sumber yang terhubung ke fasa motor menjadi terbalik atau
fasa R terhubung ke fasa T, fasa S terhubung ke fasa S, dan fasa T terhubung ke fasa R.

3. Bila saat (Pb1) ditekan motor bekerja putar kanan, lalu (Pb2) ditekan apakah yang akan terjadi?

Jawab : Ketika push button 1 ditekan dan motor sudah berputar ke kiri kemudian push button
star 2 ditekan, maka hal tersebut tidak terjadi apa-apa (taka da pengaruhnya) karena saat K1
sudah aktif dan motor sudah berputar ke kiri terdapat rangkaian pengunci atau interlock yang
bekerja.

4. Sesuai pertanyaan no.3 Jelaskan mengapa itu bias terjadi?

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 8


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Jawab : karena terdapat rangkaian interlock yang saling mengunci yang mengakibatkan dua
kontaktor tidak dapat bekerja secara bersamaan. Jadi rangkaian interlock berfungsi untuk
menyalakan dua kontaktor atau lebih secara bergantian.

5. Dalam diagram control adakah lampu indicator untuk menunjukan arah putaran motor?

Jawab : Ada, yaitu pada lampu 1 mendapatkan motor berputar ke arah kiri. Sedangkan lampu
hijau 2 mendapatkan motor berputar kea rah kanan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Jadi, kesimpulan yang dapat saya ambil dari Praktikum Peralatan Kontrol Dan Instrumen ini
adalah :

1. Rangkaian interlock adalah istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian kontrol sebagai
sarana untuk mengunci / menutup kondisi dari dua atau lebih kondisi yang berbeda sehingga
tidak saling bekerja pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock dengan
kontaktor magnet dapat kita lihat pada Rangkaian kontrol forward Reverse, biasanya pada
rangkaian ini terdapat minimal 2 buah kontaktor.
2. Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja,
bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh
batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu
kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC).
5.2 Saran
Disarankan dengan berlangsung nya praktikum secara daring ini Asisten laboratorium lebih
detail lagi dalam menjelaskan ketika sedang berlangsung nya praktikum online. Serta tidak
terlalu cepat saat mempraktikkan dan memaklumi jika praktikkan bermasalah dengan jaringan
data. Dengan memahami hasil dari Praktikum Peralatan control dan Instrumen ini, diharapkan
praktikan atau mahasiswa dapat mengaplikasikan atau menciptakan karya ataupun menerapkan
nya dari praktikum yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya selaku pembuat jurnal ini : Da’siah Rahmawati ( 2018-71-055) mengucapkan syukur
kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat
menyelesaikan jurnal ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sugeng Purwanto, S.T.,
M.Sc. Selaku Dosen Praktikum Peralatan Kontrol dan Instrumen, serta para Asisten Laboratorium
Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik IT-PLN Jakarta yang telah membimbing dalam
pelaksanaan praktikum daring ini. Terima kasih juga kepada teman-teman sekelompok praktikum
baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu dalam proses terselesaikannya jurnal
ini.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 9


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Agusman, Aplikasi Pengontrolan Peralatan Rumah Berbasis SMS, , Universitas Komputer
Indonesia,

Bandung, 2007

[2]. Bakti Priahutama. Aditya, Perancangan Modul Soft Starting Motor Induksi 3 Fasa dengan
ATMEGA 8535, Universitas Diponegoro, 2010.

[3]. Hamid. Marsyud, Kontrol AC Jarak Jauh Dengan Menggunakan Handphone. Universitas
Negeri Makassar, 2010.

[4]. Hari Riyadi. Aji, Analisa Torsi dan Putaran Motor Induksi 3 Fasa Menggunakan MATLAB,
Universitas Diponegoro ,2008.

[5]. Manual DT-IO Quad Relay Board, Innovative Electronic, 2011.

[6]. Panca. Frans Yahya, Sistem Pengendalian Robot Melalui SMS, Universitas Gunadarma, 2011.

[7]. Setiawan Afrie. Mikrokontroler Atmega 1835&Atmega 16 menggunakan BASCOM-AVR,


2012, Penerbit Andi..

[8]. Sulasno Ir, Teknik Konversi Energi Listrik dan Sistem Pengaturan, Graha Ilmu,
Yogyakarta,2009.

[9]. USU Repository, Mikrokontroller ATMEGA 16. [10]. USU Repository, Motor Induksi 3 Fasa.

[11]. Wiyono Didik S.T., Panduan Praktis Mikrokontroller Keluarga AVR, Innovative Electronics,
Surabaya, 2007.

[12]. www..berandakami.wordpress.com . diakses pada tanggal 23 Oktober 2020. Pukul 20.00 WIB

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 10

Anda mungkin juga menyukai