I. PENDAHULUAN
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk memperoleh derajat
kesarjanaan Strata Satu (S-1), adalah penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berupa
Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir.
Untuk kelancaran dan keseragaman penulisan Laporan Kerja Praktek dan
Laporan Tugas Akhir, maka disusunlah Buku Pedoman Pengajuan dan Penulisan
Proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek.
Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan proposal Tugas
Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Disamping itu diberikan tata
cara penulisan dan beberapa contoh.
Tugas Akhir pada Jurusan Studi Teknik Sipil - Strata Satu, Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto dapat berupa:
a. penelitian,
b. studi literatur,
c. perencanaan/ perancangan
d. pembahasan kasus
II. PROPOSAL TUGAS AKHIR
1. Halaman judul
2. Halaman pengesahan
Halaman ini berisi tanggal pengesahan, tanda tangan dosen pembimbing dan
asisten dosen pembimbing.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.a.
1. Pendahuluan
2. Studi pustaka
Bagian Akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (bila ada)
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam proposal tugas akhir
dan penyusunan ke bawah urut abjad, nama akhir penulis pertama. Buku dan
majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunan ke kanan, yaitu:
a. buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman
yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.
b. majalah: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan
singkatan-singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.
Antara pelbagai bidang ilmu ada perbedaan sedikit-sedikit dalam cara
penulisan, misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besarnya tetap
sama, oleh karena itu perbedaan-perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan,
asalkan taat azas untuk seluruh penulisan.
2. Lampiran
A. Bagian Awal
Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud tugas akhir, nama
dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan
a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold).
b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm.
c. Maksud tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas
Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold).
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah
nama dicantumkan NPM mahasiswa. (Karakter 12, Bold).
e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Wijayakusuma Purwokerto. (Karakter 14, Bold).
f. Waktu pengajuan tugas akhir ditunjukkan dengan menulis tahun.
Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.b.
2. Halaman judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi
diketik di atas kertas putih.
3. Halaman pengesahan
Halaman ini memuat tanggal ujian, tanda tangan para pembimbing tugas
akhir, Ketua Jurusan, dan Dekan FT.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.b.
4. Surat pernyataan keaslian tugas akhir
5. Prakata
6. Daftar isi
Jika dalam tugas akhir terdapat beberapa tabel (daftar) perlu adanya daftar
tabel yang memuat urutan judul tabel (daftar) beserta dengan nomor halamannya,
jumlah tabel (daftar) kurang dari 3 (tiga), daftar ini tidak perlu dibuat. Daftar tabel
ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
8. Daftar gambar
Daftar Gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu
tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel.
Daftar gambar ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
9. Daftar lampiran
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat
bila tugas akhir dilengkapi dengan lampiran yang jumlahnya banyak dan isinya
ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan
jarak 1 (satu) spasi.
10. Arti lambang dan singkatan
Arti Lambang dan Singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang
dipergunakan dalam tugas akhir disertai arti dan satuannya, bila dalam laporan
dipergunakan beberapa lambang dan singkatan. daftar Arti Lambang dan
Singkatan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
B. Bagian Utama
1. Pendahuluan
Pendahuluan memuat:
a. Latar Belakang dalam tugas akhir hampir sama dengan yang terdapat dalam
proposal tugas akhir dan mungkin sudah diperluas. Sebab itu pada latar
belakang tugas akhir juga ada perumusan masalah, keaslian tugas akhir, dan
manfaat yang dapat diharapkan.
b. Tujuan tugas akhir disebutkan secara spesifik tujuan tugas akhir yang ingin
dicapai (sama dengan proposal tugas akhir).
Bab ini memuat hasil tugas akhir dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan
tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri
a. Hasil tugas akhir sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel),
grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan
pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea
pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil tugas akhir dapat
dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.
b. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Sebaiknya hasil tugas akhir
juga dibandingkan dengan hasil tugas akhir terdahulu yang sejenis.
5. Kesimpulan
C. Bagian Akhir
Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada
sampul, dan ukuran.
1. Naskah
Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gram/m2 , warna putih, dan tidak boleh
bolak-balik.
2. Sampul
Sampul dijilid dengan menggunakan Hard Cover. Tulisan pada sampul sama
dengan yang terdapat pada halaman judul seperti pada contoh.
3. Warna sampul
Untuk tugas akhir warna sampul biru donker, dengan tulisan warna emas.
4. Ukuran
B. Pengetikan
Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, alinea baru, dan letak simetris.
1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan tipe huruf (font) Times New Roman 12, dan untuk
seluruh naskah harus digunakan jenis huruf yang sama.
b. Huruf miring untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menuliskan kata-kata asing
(bukan Bahasa indonesia) diwajibkan.
c. Lambang huruf Yunani, persamaan dan rumus-rumus ditulis dengan huruf
tegak. Lambang huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus
ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam.
3. Jarak baris
Pengetikan naskah dibuat dengan jarak 1,5 spasi, kecuali untuk intisari,
kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar
pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi
4. Batas tepi
5. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (justified mode),
dan dihindari danya ruangan yang terbuang. Pengetikan hanya dilakukan pada satu
sisi kertas (tidak bolak-balik).
6. Alinea baru
Alinea baru dibuat dengan model indent yang dimulai pada jarak 1,27 cm atau
1 (satu) Tab dari batas tepi kiri.
a. Judul, ditulis dengan huruf besar (kapital), bold semua dan diatur supaya
simetris (center), dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
Nomor bab dengan angka Romawi kapital.
b. Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf
kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alenia baru. Nomor sub
judul dengan huruf romawi kapital.
c. Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, huruf kapital ditulis hanya
untuk permulaan kalimat tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah
anak sub judul dimulai dengan alinea baru. Nomor Anak sub judul dengan
angka arab.
d. Sub anak sub judul ditulis, mulai dari batas tepi kiri diikuti dengan titik,
dilanjutkan dengan kalimat pertama yang diketik terus di belakangnya dalam
satu baris dengan sub anak sub judul. Nomor Sub anak sub judul dengan huruf
Romawi kecil.
8. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat
digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan garis penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak
dibenarkan.
9. Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), dan judul, ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan (Centered Mode).
C. Penomoran
1. Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, ... dst.), namun pada halaman
judul dan halaman pengesahkan tidak ditampakkan.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan sampai ke halaman
terakhir menggunakan angka Arab (1,2,3,... dst.) sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali jika ada judul atau
bab pada bagian atas halaman tersebut, maka nomornya tidak dicetak.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas.
2. Tabel (daftar)
Judul tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab dengan menyebut
nomor bab terlebih dahulu, awal kata dengan huruf besar kecuali kata sambung.
Apabila judul tabel (daftar) lebih dari 1 baris, jarak ketikan baris berikutnya adalah
1 spasi.
3. Gambar
Gambar diberi nomor dengan angka Arab dengan menyebut nomor bab
terlebih dahulu, awal kalimat dengan huruf besar. Apabila judul gambar lebih dari
satu baris, jarak ketikan adalah 1 spasi.
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia, dan
lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung (nomor bab, tanda
hubung, diikuti nomor urut persamaan) dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.
Contoh:
q c.Nc .D.Nq 12
(2.5)(Batas Kanan)
..B.N
1. Tabel (daftar)
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa
diakhiri dengan titik. Awal kata huruf besar kecuali kata sambung. Nomor
tabel ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut tabel pada bab yang
bersangkutan.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak
mungkin diketik dalam 1 halaman. pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul. Tabel diketik simetris (Center)
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan
lainnya cukup tegas.
d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat memanjang
kertas, maka bagian atas tabel diletakkan disebelah kiri kertas.
e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok
dalam makalah.
f. Tabel yang lebih dari 2 halaman (yang harus dilipat), ditempatkan pada
lampiran.
g. Jika tabel diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya.
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri dengan titik, awal kata huruf besar kecuali kata
sambung. Nomor gambar ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut
gambar pada bab yang bersangkutan.
c. Gambar tidak boleh dipenggal, letak gambar diatur supaya simetris.
d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam
gambar dan tidak boleh ditempatkan pada halaman lain.
e. Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar
harus diletakkan disebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya wajar (proporsional).
g. Skala dan grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
h. Bagan dari grafik dibuat tinta hitam yang tidak larut air dan garis lengkung
grafik dengan bantuan kurve Prancis (French Curve).
i. Jika gambar diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya.
E. Bahasa
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama dan orang
kedua (misalnya: saya, aku, kami, kita, engkau), tetapi dibuat berbentuk pasif.
Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, "saya" diganti dengan "penulis".
3. Istilah
F. Penulisan Nama
Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar
pustaka, nama yang lebih dari satu kata, nama dengan garis penghubung, nama yang
diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.
Nama penulis dalam daftar pustaka harus dicantumkan namanya dan tidak
boleh hanya penulis pertama ditambah dkk. atau et al. saja.
Contoh:
Meisel, S.L., Mc. Cullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.,
1976,..................
Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama
akhir diikuti koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya
diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan kata nama depan, tengah, dan
seterusnya.
Contoh:
a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T., atau Alisyahbana, Sutan
Takdir.
b. Donald Fritzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F.
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi
satu dengan kata yang di depannya.
a. Mawardi A.I. tidak boleh ditulis: A.I, Mawardi, tapi ditulis: Mawardi, A.I.
b. Willian D. Ross Jr. ditulis: Ross Jr., W.D.
6. Derajat kesarjanaan
2. Istilah baru
3. Kutipan
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik 1 spasi,
dan kalau kurang dari 3 baris, 1,5 spasi. Diketik menjorok ke dalam, tidak
diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.
V. PEDOMAN KERJA PRAKTEK
A. Persyaratan
B. Kriteria Proyek
A. Persyaratan
1. Mata kuliah wajib.
2. Sks 130, tidak termasuk nilai E.
3. IPK 2,00.
4. Dapat diambil pada semester ganjil atau genap.
5. Jumlah sks tidak diperhitungkan/ dijumlah di dalam KRS pada semester tersebut.
PERENCANAAN
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
Oleh:
1. Nama : Zinedine Zidane
NPM : xx4101xxxx
2. Nama : David Beckham
NPM : xx4101xxxx
PERENCANAAN
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
Oleh:
1. Nama : Inul Daratista
NPM : xx4101xxxx
2. Nama : Anisa Bahar
NPM : xx4101xxxx
PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
Oleh:
1. Nama : Saring Suryawan
NPM : xx4101xxxx
2. Nama : Cartam Yuwono
NPM : xx4101xxxx
Oleh:
Purwokerto, ..........................................
Oleh:
1. Nama : Sumanto
NPM : xx4101xxxx
2. Nama : Robot Gedeg
NPM : xx4101xxxx
Purwokerto, ..........................................
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil
PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Oleh:
Purwokerto, ..........................................
:
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Sipil Dosen Pembimbing
INTISARI
Penelitian ini dilakukan di daerah Purwokerto dan sekitarnya dan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perbedaan kondisi lingkungan sebagai
akibat dari perkembangan fisik kota terhadap sebaran kualitas air tanah bebas di
Purwokerto. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan gabungan dua jenis penelitian
yaitu penelitian survey dan deskriptif komparatif dengan pengecekan lapangan.
Penelitian jenis survey digunakan untuk mengukur data fisik yang diperlukan.
Penelitian deskriptif komparatif digunakan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-
faktor lingkungan terhadap kualitas air tanah bebas.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan 4 metode analisis yaitu
analisis kewaktuan, analisis keruangan, analisis ekologis dan analisis statistik. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor lingkungan terhaap sebaran
kualitas air tanah bebas di Purwokerto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah bebas di daerah
penelitian makin lama makin menurun. Hal ini terbukti berdasarkan analisis waktu
telah terjadi penurunan kualitas air tanah bebas sejalan dengan meningkatnya
perkembangan kota. Dari 10 unsur kualitas air yang diperiksa terdapat 4 unsur yang
telah melebihi batas baku mutu air golongan B. Berdasarkan analisis keruangan
terbukti bahwa daerah utara kota (daerah hulu) kondisi kualitas airnya lebih baik jika
dibandingkan dengan daerah di pusat dan selatan kota (daerah hilir). Ini berarti bahwa
kondisi lingkunagn daerah perkotaan memberikan kontribusi terhadap penurunan
kualitas air tanah bebas di kota Purwokerto.
Dari hasil statististik dapat diketahui bahwa kepadatan bangunan, kepadatan
penduduk dan kedalaman air tanah bebas. Disamping 3 variabel tersebut di atas
beberapa variabel lain yang mempengaruhi kualitas bebas yaitu sarana sanitasi,
kondisi lingkungan serta penggunaan lahan.
ABSTRACT
Lampiran 6. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (Times New Roman 16)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Mahasiswa
Lampiran 7. Prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek
TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN SIPIL S1
Ketentuan:
Kerja Praktek selama 3 bulan
Pimpro
Kerja Praktek & Bimbingan max 5
Surat Permohonan KP ke Pimpro bulan
Surat persetujuan Pimpro
Kerja Praktek + Bimbingan dapat
dilaksanakan oleh 2 mhs/ 1 kelompok
1 proyek dpt untuk 2 periode/tahap
Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S)
Surat persetujuan Pimpro
Surat Tugas Kerja Praktek Biaya Bimbingan
Sek. Prodi
Surat Tugas Kerja Praktek
Surat Penunjukan Pembimbing 1 minggu
Proyek
Dosen Pembimbing
Kerja Praktek & Bimbingan Kerja
Lampiran 8. Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Tugas Akhir
TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN TUGAS AKHIR
JURUSAN SIPIL S1
Isi KRS: TA
135 SKS; IPK. 2,00.
SPP
CetakTranskrip
Keterangan:
Sekprodi
SK Tugas Akhir : Pos yang harus ditemui
Surat Keterangan Tidak : Arsip/ surat yang disiapkan mhs
Judul TA : Arsip/ surat yang dikeluarkan masing-
masing pos
Ya Apabila mhs ybs tdk melakukan pengecekan thd judul TA, jika
dikemudian hari ditemukan judul TA yg sdh pernah dikerjakan, dan tdk dpt
Bimbingan TA menunjukkan bukti surat keterangan, maka TA akan di-diskualifikasi.
Bagi Mhs yg akan mengambil judul TA Non Perencanaan, sebaiknya
menghubungi dosen pembimbing (pilih sendiri) yg bersedia membimbing
Tugas Akhir-nya.
39
Lampiran 9. Contoh Penulisan Bab, Sub bab, anak sub bab, dan lain-lain
III. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara survai. Survai
dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu daerah dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1987).
Data dikumpulkan menggunakan metoda penelitian langsung di lapangan
dengan menyebar kuisioner kepada minimal 120 orang responden di berbagai
perusahaan jasa konstruksi, juga melalui wawancara, dengan mengajukan pertanyaan
yang telah tersusun kepada responden, melalui pos.
Daerah dengan orang-orang berpotensi untuk mengisi kuisoner penelitian ini
dapat disebut sebagai populasi, dan dari populasi inilah dikumpulkan data kuisioner
para responden yang disebut sampel.
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
1. Pengembangan IPTEK
Penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi
absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan proyek.
2. Menunjang Pembangunan
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan yang berguna untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pemerintah,
khususnya dibidang manajemen sumber daya manusia, sehingga dihasilkan sumber
daya manusia yang efektif dan bertanggungjawab.
3. Pengembangan Industri
Untuk mengetahui apakah perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan pekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya
meningkatkan produktivitas.
D. Tujuan Penelitian
E. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak terlalu luas sehingga menyimpang dari tujuan
penulisan, maka dibatasi penelitian absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu
hanya pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung yang berada di wilayah
Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Responden tidak dibedakan jenis kelamin, umur,
asal dan agama.
A. Tinjauan Pustaka
Tidak semua ketidakhadiran itu buruk tetapi ada kalanya ketidakhadiran itu
merupakan pilihan yang tepat (Robbins, 1996). Contohnya adalah ketidakhadiran yang
disebabkan karena sakit, kelelahan atau tekanan yang dapat menyebabkan penurunan
produktivitas pekerja. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perusahaan
akan mendapat keuntungan yang lebih jika tingkat ketidakhadiran rendah.
Macam-macam pengeluaran biaya sehubungan dengan ketidakhadiran
(Markowich et al, 1989) adalah sebagai berikut:
1. biaya untuk mengganti ketidakhadiran pekerja seperti: pemborosan waktu, tambahan
waktu lembur untuk pekerja yang hadir dan lain-lain.
2. bertambahnya biaya tunjangan tambahan saat pekerja tidak hadir.
3. biaya untuk pemeliharaan dan pelaksanaan sistem kontrol ketidakhadiran.
4. biaya dari produktivitas menurun karena kurangnya pengalaman akibat
ketidakhadiran pekerja.
Green (1989) menyebutkan bahwa banyak alternatif untuk memperbaiki
ketidakhadiran seperti: penyuluhan, perbaikan kondisi kerja, program kesehatan kerja,
meningkatkan kepuasan kerja, pengupahan yang baik dan rencana waktu yang sesuai.
Persamaan untuk mengukur tingkat ketidakhadiran (Mansour, 1988) adalah:
Kehilangan hari kerja selama periode tertentu x 100
Tingkat Ketidakhadiran (%) =
Jumlah rata-rata pekerja x Jumlah hari kerja
Setelah data primer diperoleh, maka semua jawaban dari kuisioner yang masih
bersifat kualitatif harus dikuantitatifkan dengan memberi bobot pada semua jawaban
menggunakan Skala Likert 1-7. Arti angka tersebut untuk menunjukkan jawaban yang
sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.
a. Untuk menganalisis data, digunakan bantuan pengolahan data melalui komputer dari
Seri Program Statistik SPSS 6 yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama adalah analisis data deskriptif (grafik histogram) dan yang kedua
adalah analisis korelasi.
b. Analisis data deskriptif yang akan dilakukan meliputi pengelompokkan unsur-unsur
yang mempengaruhi absensi. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang
dominan mempengaruhi absensi para tukang digunakan Uji Kendall’s W atau Uji
Koefisien Konkordansi Kendall.
c. Korelasi produk momen, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara umur,
tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok dengan absensi, menggunakan
persamaan:
NXY (X)(Y)
rxy
N(X 2 ) (X 2 )(N(Y 2 ) (Y 2 )
rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X Dan Gejala Y
= -1 r 1
= Koefisien korelasi dari –1 sampai dengan 0 menunjukkan korelasi negatif,
sedangkan koefisien korelasi antara 0 sampai dengan +1 menunjukkan
korelasi positif.
XY = Jumlah dari produk X dan Y
d. Hasil yang diperoleh dari rxy ini akan diuji kembali kebenarannya dengan pengujian
signifikansi dengan taraf signifikansi 5% dengan menggunakan persamaan:
S Ms
z SDs
S = Mean Distribusi Normal = X/N
Ms = Mean Populasi = Np
SDs = Standard Deviasi Sampel = Npq.
Sehingga persamaannya menjadi:
X Np
z N
Npq
e. Menarik kesimpulan dari analisis
4. Hipotesis