Anda di halaman 1dari 45

1

I. PENDAHULUAN

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk memperoleh derajat
kesarjanaan Strata Satu (S-1), adalah penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berupa
Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir.
Untuk kelancaran dan keseragaman penulisan Laporan Kerja Praktek dan
Laporan Tugas Akhir, maka disusunlah Buku Pedoman Pengajuan dan Penulisan
Proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek.
Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan proposal Tugas
Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Disamping itu diberikan tata
cara penulisan dan beberapa contoh.
Tugas Akhir pada Jurusan Studi Teknik Sipil - Strata Satu, Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto dapat berupa:
a. penelitian,
b. studi literatur,
c. perencanaan/ perancangan
d. pembahasan kasus

II. PROPOSAL TUGAS AKHIR


A. Bagian Awal Proposal
Bagian Awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan
1. Halaman judul
Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud proposal tugas
akhir, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan.
a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold).
b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm.
c. Maksud proposal tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian
Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada
Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold).
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah
nama dicantumkan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM). (Karakter 12, Bold).
e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Wijayakusuma

Purwokerto.

Waktu

pengajuan

proposal

tugas

akhir

ditunjukkan dengan menulis bulan dan tahun. (Karakter 12, Bold).


Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.a.
2. Halaman pengesahan
Halaman ini berisi tanggal pengesahan, tanda tangan dosen pembimbing dan
asisten dosen pembimbing.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.a.
B. Bagian Utama Proposal
Bagian Utama Proposal memuat: pendahuluan, studi pustaka,

cara tugas

akhir, dan jadwal tugas akhir.


1. Pendahuluan
Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, keaslian
tugas akhir, manfaat, tujuan, dan batasan masalah (bila ada).

a. Latar belakang masalah berisi: penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa


masalah yang dikemukakan dalam proposal tugas akhir tersebut dipandang
menarik, penting dan perlu diteliti. Kecuali itu juga diuraikan kedudukan
masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
b. Perumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan atas masalah yang diteliti.
Masalah yang dirumuskan harus selaras dengan topik dan tujuan tugas akhir.
c. Keaslian tugas akhir, dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang
dihadapi belum pernah dipecahkan oleh penulis terdahulu, atau dinyatakan
dengan tegas beda tugas akhir ini dengan yang pernah dilaksanakan.
d. Manfaat yang dapat diharapkan adalah manfaat bagi ilmu pengetahuan dan
bagi pembangunan negara dan bangsa.
e. Tujuan tugas akhir. Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan tugas
akhir yang ingin dicapai. Biasanya pernyataan tujuan menggunakan bantuan
kata

kerja:

merencanakan,

mengkaji,

menguji,

membandingkan,

mengidentifikasi dan lain-lain.


f. Batasan masalah: Berisi mengenai kedudukan masalah yang akan diteliti,
dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
2. Studi pustaka
Studi pustaka terdiri dari tinjauan pustaka dan landasan teori.
a. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil tugas akhir,
penelitian sebelumnya, atau tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan
tugas akhir yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan
bahwa permasalahan yang akan dikemukakan belum terjawab atau belum pernah
dipecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin
diambil dari sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan.
b. Landasan teori.
Landasan Teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh
mahasiswa sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah dalam tugas akhir untuk
merumuskan hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model

matematik, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang


ilmu yang ditulis.
Contoh cara penunjukkan sumber pustaka tertera pada lampiran 3.
4. Cara melaksanakan tugas akhir
Cara melaksanakan tugas akhir, menggunakan istilah Metode Penelitian untuk
tugas akhir penelitian atau Metode Perencanaan untuk tugas akhir perencanaan/
perancangan.
Cara melaksanakan tugas akhir mengandung uraian sebagai berikut:
a. Bahan atau materi tugas akhir dapat berwujud populasi atau sampel, yang
harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasinya.
b. Alat yang dipakai untuk menjalankan tugas akhir harus diuraikan dengan jelas
dan kalau perlu disertai dengan gambar dan keterangan-keterangannya.
c. Jalannya tugas akhir memuat uraian yang cukup terinci tentang cara
melaksanakan tugas akhir dan mengumpulkan data.
d. Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan
dengan jelas, termasuk jenis dan kisarannya.
e. Analisis hasil mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
f. Hipotesis (bila ada, untuk tugas akhir Penelitian). Hipotesis memuat
pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka
dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, dan
masih harus dibuktikan kebenarannya.
g. Sistematika penyusunan Tugas Akhir
Berisi tentang rencana pembagian materi yang akan dibahas dalam
penyusunan Laporan tugas akhir.
Misalnya:
Bab I: Pendahuluan; Bab II: Studi Pustaka; Bab III: Metode Perencanaan; Bab
IV: Perencanaan; Bab V: Rencana Kerja dan Syarat-syarat; Bab VI: Rencana
Anggaran Biaya dan Penjadwalan; Bab VII Kesimpulan dan Saran (tugas
akhir perencanaan)
Bab I: Pendahuluan; Bab II Studi Pustaka; Bab III: Metode Penelitian; Bab
IV: Data dan Analisis; Bab V: Kesimpulan dan Saran (tugas akhir non
perencanaan)

6. Jadwal tugas akhir


Dalam jadwal tugas akhir ditunjukkan:
a. Tahap-tahap tugas akhir
b. Rincian kegiatan pada setiap tahap.
c. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.
Jadwal tugas akhir dibuat dalam bentuk Bar Chart.
C. Bagian Akhir Proposal
Bagian Akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (bila ada)
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam proposal tugas akhir
dan penyusunan ke bawah urut abjad, nama akhir penulis pertama. Buku dan
majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunan ke kanan, yaitu:
a. buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman
yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.
b. majalah: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan
singkatan-singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.
Antara pelbagai bidang ilmu ada perbedaan sedikit-sedikit dalam cara
penulisan, misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besarnya tetap
sama, oleh karena itu perbedaan-perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan,
asalkan taat azas untuk seluruh penulisan.
2. Lampiran
Dalam lampiran terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada
pelaksanaan tugas akhir, antara lain:
a. Surat Keputusan Tugas Akhir (dari Fakultas)
b. Soal Tugas Akhir (bila ada, dari dosen pembimbing)
c. Kuesioner (bila ada)
d. Surat Keterangan Judul Tugas Akhir (dari jurusan)
e. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (dari mahasiswa)

III. LAPORAN TUGAS AKHIR


A. Bagian Awal
Bagian Awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman
pengesahan, surat pernyataan keaslian tugas akhir, prakata, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang dan singkatan, dan intisari dan abstract.
1. Halaman sampul depan
Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud tugas akhir, nama
dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan
a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold).
b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm.
c. Maksud tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas
Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold).
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah
nama dicantumkan NPM mahasiswa. (Karakter 12, Bold).
e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Wijayakusuma Purwokerto. (Karakter 14, Bold).
f. Waktu pengajuan tugas akhir ditunjukkan dengan menulis tahun.
Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.b.
2. Halaman judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi
diketik di atas kertas putih.
3. Halaman pengesahan
Halaman ini memuat tanggal ujian, tanda tangan para pembimbing tugas
akhir, Ketua Jurusan, dan Dekan FT.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.b.

4. Surat pernyataan keaslian tugas akhir


Surat pernyataan keaslian tugas akhir dibuat dengan tanggung jawab
mahasiswa, untuk menghindari plagiatism.
Contoh Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir terdapat pada lampiran 6.
5. Prakata
Prakata mengandung uraian singkat tentang maksud tugas akhir, penjelasanpenjelasan, dan ucapan terima kasih. Dalam Prakata tidak terdapat hal-hal yang
bersifat ilmiah.
6. Daftar isi
Daftar Isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang isi tugas akhir dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung
melihat suatu bab atau anak sub judul. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub
judul, dan anak sub judul disertai nomor halamannya. Daftar isi ditulis dengan
jarak 1 (satu) spasi.
7. Daftar tabel (daftar)
Jika dalam tugas akhir terdapat beberapa tabel (daftar) perlu adanya daftar
tabel yang memuat urutan judul tabel (daftar) beserta dengan nomor halamannya,
jumlah tabel (daftar) kurang dari 3 (tiga), daftar ini tidak perlu dibuat. Daftar tabel
ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
8. Daftar gambar
Daftar Gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu
tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel.
Daftar gambar ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
9. Daftar lampiran
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat
bila tugas akhir dilengkapi dengan lampiran yang jumlahnya banyak dan isinya
ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan
jarak 1 (satu) spasi.

10. Arti lambang dan singkatan


Arti Lambang dan Singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang
dipergunakan dalam tugas akhir disertai arti dan satuannya, bila dalam laporan
dipergunakan beberapa lambang dan singkatan. daftar Arti Lambang dan
Singkatan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
11. Intisari dan Abstract
Intisari (Bahasa Indonesia) dan Abstrack (Bahasa Inggris) merupakan uraian
singkat tetapi lengkap tentang tujuan tugas akhir atau latar belakang masalah,
pelaksanaan, dan hasil tugas akhir. Umumnya intisari terdiri dari 3 (tiga) tiga
alinea dan panjangnya tidak lebih dari 1 (satu) halaman. Intisari dan Abstrack
ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
Contoh Intisari dan Abstract ada pada lampiran 5.a. dan 5b.
B. Bagian Utama
Bagian Utama tugas akhir memuat: Pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan
teori, hipotesis (bila ada), pelaksanaan tugas akhir, hasil tugas akhir dan pembahasan,
kesimpulan dan saran.
1. Pendahuluan
Pendahuluan memuat:
a. Latar Belakang dalam tugas akhir hampir sama dengan yang terdapat dalam
proposal tugas akhir dan mungkin sudah diperluas. Sebab itu pada latar
belakang tugas akhir juga ada perumusan masalah, keaslian tugas akhir, dan
manfaat yang dapat diharapkan.
b. Tujuan tugas akhir disebutkan secara spesifik tujuan tugas akhir yang ingin
dicapai (sama dengan proposal tugas akhir).
2. Tinjauan pustaka dan, landasan teori
a. Tinjauan pustaka isinya hampir sama dengan yang dikemukakan pada
proposal tugas akhir, dan mungkin telah diperluas dan disempurnakan.
b. Landasan teori isinya hampir sama dengan yang dikemukakan pada proposal
tugas akhir, dan mungkin telah diperluas dan disempurnakan.

3. Pelaksanaan tugas akhir


Pada pelaksanaan tugas akhir terdapat uraian terinci tentang:
a. Bahan atau materi tugas akhir harus dinyatakan spesifikasinya selengkaplengkapnya. Untuk penelitian laboratorium harus disebutkan asal, cara
penyiapan, sifat fisik, dan susunan bahan kimia yang digunakan.
b. Alat yang digunakan untuk melaksanakan tugas akhir diuraikan dengan jelas
dan sedapat-dapatnya diserati dengan gambar.
c. Jalan tugas akhir berupa uraian yang lengkap dan terinci tentang langkahlangkah yang telah diambil pada pelaksanaan tugas akhir termasuk cara
pengumpulan data dan jenisnya.
d. Kesulitan-kesulitan yang timbul selama tugas akhir dan cara pemecahannya
perlu sekali ditampilkan, agar peneliti yang berminat dalam bidang sejenis
dapat mengantisipasinya.
e. Hipotesis (bila ada) berisi uraian singkat yang dijabarkan dari landasan teori
atau tinjauan pustaka, dan hampir sama dengan yang sudah dipaparkan pada
proposal tugas akhir.
4. Hasil tugas akhir dan pembahasan
Bab ini memuat hasil tugas akhir dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan
tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri
a. Hasil tugas akhir sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel),
grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan
pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea
pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil tugas akhir dapat
dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.
b. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Sebaiknya hasil tugas akhir
juga dibandingkan dengan hasil tugas akhir terdahulu yang sejenis.
5. Kesimpulan
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan terpisah.
a. Kesimpulan merupakan persyaratan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
hasil pembahasan tugas akhir untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

10

b. Saran dapat dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,


ditunjukkan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin
melanjutkan atau mengembangkan tugas akhir yang sudah diselesaikan, tetapi
harus yang asli (original). Saran tidak merupakan suatu keharusan.
C. Bagian Akhir
Bagian Akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran
1. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka disusun seperti pada proposal tugas akhir
2. Lampiran
Lampiran digunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi
untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama tugas akhir,
antara lain:
a. Kuesioner (bila ada/ penelitian)
b. Hasil pengujian laboratorium (bila ada/ penelitian)
c. Gambar rencana (Tugas Akhir Perencanaan)
d. Surat Keputusan Tugas Akhir (dari Fakultas)
e. Soal Tugas Akhir (dari dosen pembimbing)
f. Surat Keterangan Judul Tugas Akhir (dari jurusan)
g. Lembar asistensi, tidak perlu dilampirkan.

11

IV. TATA CARA PENULISAN


A. Bahan dan Ukuran
Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada
sampul, dan ukuran.
1. Naskah
Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gram/m2 , warna putih, dan tidak boleh
bolak-balik.
2. Sampul
Sampul dijilid dengan menggunakan Hard Cover. Tulisan pada sampul sama
dengan yang terdapat pada halaman judul seperti pada contoh.
3. Warna sampul
Untuk tugas akhir warna sampul biru donker, dengan tulisan warna emas.
4. Ukuran
Ukuran naskah ialah 21 cm x 29, cm atau A4.
B. Pengetikan
Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, alinea baru, dan letak simetris.
1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan tipe huruf (font) Times New Roman 12, dan untuk
seluruh naskah harus digunakan jenis huruf yang sama.
b. Huruf miring untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menuliskan kata-kata asing
(bukan Bahasa indonesia) diwajibkan.
c. Lambang huruf Yunani, persamaan dan rumus-rumus ditulis dengan huruf
tegak. Lambang huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus
ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam.
2. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka misalnya: 10 g, 20 km, 30 orang responden,
kecuali pada permulaan kalimat, misalnya: Sepuluh orang responden.

12

b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misal: berat
volume beton 24,5 kN/m3.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya,
misalnya: m, g, kg, cal, Rp.
d. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan.
3. Jarak baris
Pengetikan naskah dibuat dengan jarak 1,5 spasi, kecuali untuk intisari,
kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar
pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi
4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:
a. tepi atas

: 3 cm,

b. tepi bawah

: 3 cm,

c. tepi kiri

: 4 cm, dan

d. tepi kanan

: 3 cm.

5. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (justified mode),
dan dihindari danya ruangan yang terbuang. Pengetikan hanya dilakukan pada satu
sisi kertas (tidak bolak-balik).
6. Alinea baru
Alinea baru dibuat dengan model indent yang dimulai pada jarak 1,27 cm atau
1 (satu) Tab dari batas tepi kiri.
7. Judul, sub judul, anak sub judul.
a. Judul, ditulis dengan huruf besar (kapital), bold semua dan diatur supaya
simetris (center), dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
Nomor bab dengan angka Romawi kapital.
b. Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf
kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.

13

Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alenia baru. Nomor sub
judul dengan huruf romawi kapital.
c. Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, huruf kapital ditulis hanya
untuk permulaan kalimat tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah
anak sub judul dimulai dengan alinea baru. Nomor Anak sub judul dengan
angka arab.
d. Sub anak sub judul ditulis, mulai dari batas tepi kiri diikuti dengan titik,
dilanjutkan dengan kalimat pertama yang diketik terus di belakangnya dalam
satu baris dengan sub anak sub judul. Nomor Sub anak sub judul dengan huruf
Romawi kecil.
8. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat
digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan garis penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak
dibenarkan.
9. Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), dan judul, ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan (Centered Mode).
C. Penomoran
1. Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, ... dst.), namun pada halaman
judul dan halaman pengesahkan tidak ditampakkan.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan sampai ke halaman
terakhir menggunakan angka Arab (1,2,3,... dst.) sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali jika ada judul atau
bab pada bagian atas halaman tersebut, maka nomornya tidak dicetak.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas.

14

2. Tabel (daftar)
Judul tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab dengan menyebut
nomor bab terlebih dahulu, awal kata dengan huruf besar kecuali kata sambung.
Apabila judul tabel (daftar) lebih dari 1 baris, jarak ketikan baris berikutnya adalah
1 spasi.
3. Gambar
Gambar diberi nomor dengan angka Arab dengan menyebut nomor bab
terlebih dahulu, awal kalimat dengan huruf besar. Apabila judul gambar lebih dari
satu baris, jarak ketikan adalah 1 spasi.
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia, dan
lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung (nomor bab, tanda
hubung, diikuti nomor urut persamaan) dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.
Contoh:
q = c.Nc + .D.Nq + 1 2 ..B.N

max =

600.(d )
(0,85.fc' )1
0,75.
fy + 600
fy

(2.5)(Batas Kanan)
(3.6)(Batas Kanan)

Nomor 2 dan 3 merupakan nomor bab, nomor 5 dan 6 adalah nomor urut persamaan.

D. Tabel (Daftar) dan Gambar


1. Tabel (daftar)
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa
diakhiri dengan titik. Awal kata huruf besar kecuali kata sambung. Nomor
tabel ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut tabel pada bab yang
bersangkutan.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak
mungkin diketik dalam 1 halaman. pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul. Tabel diketik simetris (Center)
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan
lainnya cukup tegas.

15

d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat memanjang
kertas, maka bagian atas tabel diletakkan disebelah kiri kertas.
e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian
pokok dalam makalah.
f. Tabel yang lebih dari 2 halaman (yang harus dilipat), ditempatkan pada
lampiran.
g. Jika tabel diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya.
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri dengan titik, awal kata huruf besar kecuali kata
sambung. Nomor gambar ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut
gambar pada bab yang bersangkutan.
c. Gambar tidak boleh dipenggal, letak gambar diatur supaya simetris.
d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam
gambar dan tidak boleh ditempatkan pada halaman lain.
e. Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar
harus diletakkan disebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya wajar (proporsional).
g. Skala dan grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
h. Bagan dari grafik dibuat tinta hitam yang tidak larut air dan garis lengkung
grafik dengan bantuan kurve Prancis (French Curve).
i. Jika gambar diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya.
E. Bahasa
1. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia yang baku.
2. Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama dan orang
kedua (misalnya: saya, aku, kami, kita, engkau), tetapi dibuat berbentuk pasif.
Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, "saya" diganti dengan "penulis".

16

3. Istilah
a. Istilah

yang

digunakan

adalah

istilah

Indonesia

atau

yang

sudah

diindonesiakan.
b. Jika terpaksa menggunakan kata asing, dapat digunakan huruf miring (Italic).
4. Kesalahan yang sering terjadi
a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan tidak boleh digunakan
untuk memulai suatu kalimat.
b. Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat.
c. Kata dimana dan dari sering kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan
tepat seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia
bentuk yang demikain tidaklah baku dan tidak boleh digunakan.
d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
e. Tanda baca harus digunakan dengan tepat.
f. Penulisan huruf besar sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia yang benar.
F. Penulisan Nama
Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar
pustaka, nama yang lebih dari satu kata, nama dengan garis penghubung, nama yang
diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.
1. Nama penulis yang diacu dalam uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama
akhirannya saja, dan kalau lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama
yang dicantumkan diikuti dengan dkk. atau et al.
Contoh:
a. Menurut Priyosulistyo (1992) cara-cara vibrasi dapat digunakan untuk
mendeteksi retak geser dan retak lentur.
b. Mode lentur dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan plat girder
aluminium (Kim dan Stubb, 1995).
c. Menggunakan mode kelengkungan dapat diperoleh lokasi kerusakan pada
elemen balok (Pandey dkk, 1991)

17

d. Penulis pada contoh di atas berjumlah 3 orang, yaitu: Pandey, A.K., Biswas,
M., dan Samman, M.M.
2. Nama penulis dalam daftar pustaka
Nama penulis dalam daftar pustaka harus dicantumkan namanya dan tidak
boleh hanya penulis pertama ditambah dkk. atau et al. saja.
Contoh:
Meisel, S.L., Mc. Cullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.,
1976,..................
3. Nama penulis lebih dari satu kata
Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama
akhir diikuti koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya
diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan kata nama depan, tengah, dan
seterusnya.
Contoh:
a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T., atau Alisyahbana, Sutan
Takdir.
b. Donald Fritzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F.
4. Nama dengan garis penghubung
Apabila penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di
antara dua katanya, maka keduanya dianggap satu kesatuan.
Contoh:
Sulastin-Sutrisno tidak boleh ditulis Sutrisno, Sulastin.
5. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi
satu dengan kata yang di depannya.
a. Mawardi A.I. tidak boleh ditulis: A.I, Mawardi, tapi ditulis: Mawardi, A.I.
b. Willian D. Ross Jr. ditulis: Ross Jr., W.D.
6. Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.

18

G. Catatan Kaki, Istilah Baru dan Kutipan


1. Catatan kaki (Foot Note)
Catatan kaki sebaiknya tidak digunakan, apabila sangat diperlukan catatan
kaki ditulis dengan jarak 1 spasi.
2. Istilah baru
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan
padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali
menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah dibelakangnya.
3. Kutipan
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik 1 spasi,
dan kalau kurang dari 3 baris, 1,5 spasi. Diketik menjorok ke dalam, tidak
diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.

19

V. PEDOMAN KERJA PRAKTEK


A. Persyaratan
1. Mata kuliah wajib.
2. SKS 110, tidak termasuk nilai E.
3. IPK 2,00.
4. Dapat diambil pada semester ganjil atau semester genap.

B. Kriteria Proyek
1. Gedung

: > 2 lantai, Luas 1000 m2

2. Jembatan

: Bentang 25 m

3. Jalan

: Kelas I, Lebar Jalan 15 m

4. Bendung

: Bentang 25 m

5. Proyek Lain

: Proyek dengan jenis pekerjaan yang rumit


C. Prosedur Pengambilan Kerja Praktek

1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan.


2. Mengisikan mata kuliah Kerja Praktek ke dalam KRS.
3. Sudah mengadakan survey terhadap proyek yang akan dijadikan obyek Kerja
Praktek.
4. Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ditujukan kepada Ketua Jurusan,
dengan menyebutkan nama proyek, jenis proyek, lokasi proyek, persentase
pekerjaan yang sudah berjalan/ selesai.
5. Melampirkan transkrip nilai yang disahkan oleh Pembimbing Akademik.
6. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, Ketua Jurusan memberikan Surat Keterangan
yang menyatakan telah memenuhi syarat untuk mengambil Kerja Praktek.
7. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan menyerahkan Surat Keterangan
tersebut pada point 6. ke bagian tata usaha untuk dibuatkan Surat Permohonan
Kerja Praktek ke Pimpinan Proyek atau Instansi yang terkait.
8. Setelah mendapatkan surat persetujuan dari pimpinan proyek atau instansi yang
berwenang, dan mahasiswa yang bersangkutan sudah membayar biaya bimbingan,

20

maka bagian tata usaha akan mengeluarkan Surat Tugas Pelaksanaan Kerja
Praktek dan Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Kerja Praktek dari Jurusan.
Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek ada pada lampiran 7

D. Pelaksanaan Kerja Praktek


1. Satu proyek yang sama dapat ditempati maksimal 2 (dua) mahasiswa.
2. Satu laporan Kerja Praktek, disusun oleh satu mahasiswa.
3. Jika satu proyek ditempati oleh 2 mahasiswa, maka apabila dimungkinkan,
masing-masing pokok bahasan tidak boleh sama.
4. Selama penyusunan laporan kerja praktek, mahasiswa dibimbing oleh seorang
Dosen Pembimbing.
5. Kerja Praktek di lapangan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan terhitung dari
tanggal Surat Tugas Pelaksanaan Kerja Praktek (STPKP), sedangkan penyusunan
Laporan Kerja Praktek, maksimum 1 (satu) bulan setelah kerja praktek.
6. Jika pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek melampaui 4 (empat)
bulan, maka kerja praktek tersebut dinyatakan gugur/ gagal.
7. Mata kuliah kerja praktek yang dinyatakan gugur tidak dapat dilanjutkan kembali.
8. Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh
mengajukan cuti studi.

E. Penyusunan Laporan Kerja Praktek


Laporan Kerja Praktek, disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Bagian Awal,
a. Sama dengan laporan tugas akhir, tanpa Surat Pernyataan.
b. Apabila Laporan Kerja Praktek menggunakan pembahasan yang berbeda
dalam 1 lokasi KP, maka pada halaman judul dan lembar pengesahan
dicantumkan 1 (satu) nama penyusun.
c. Apabila Laporan Kerja Praktek menggunakan pembahasan yang sama dalam
1 lokasi KP, maka pada halaman judul dan lembar pengesahan dicantumkan 2
(dua) nama penyusun.

21

2. Bagian Utama
Bab I

: Pendahuluan

Bab II

: Struktur Organisasi

Bab III

: Survey dan Investigasi/ Pengamatan Data

Bab IV

: Pelaksanaan Proyek

Bab V

: Bahan dan Alat

Bab VI

: Perencanaan

Bab VII

: Kesimpulan dan Saran

Bab VIII

: Penutup

3. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran a. Site Plan, (bila ada)
b. Data laboratorium,
c. Time schedulle,
d. Shop Drawing/ As Built Drawing,
e. Surat permohonan kerja praktek,
f. Surat jawaban dari proyek,
g. Surat tugas dekan,
h. Surat keterangan selesai kerja praktek,
i. Surat penunjukan dosen pembimbing kerja praktek,
j. Lembar asistensi, tidak perlu dilampirkan.

22

VI. MATA KULIAH TUGAS AKHIR


A. Persyaratan
1. Mata kuliah wajib.
2. Sks 130, tidak termasuk nilai E.
3. IPK 2,00.
4. Dapat diambil pada semester ganjil atau genap.
5. Jumlah sks tidak diperhitungkan/ dijumlah di dalam KRS pada semester tersebut.
B. Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan.
2. Mengisikan mata kuliah tugas akhir ke dalam KRS (sks tidak diperhitungkan).
3. Mengajukan surat permohonan tugas akhir ditujukan kepada Ketua Jurusan,
dengan melampirkan transkrip nilai yang disahkan oleh Pembimbing Akademik.
4. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, Ketua Jurusan memberikan Surat Keterangan
yang menyatakan telah memenuhi syarat untuk mengambil tugas akhir.
5. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan menyerahkan Surat Keterangan
tersebut pada point 4, ke bagian tata usaha dengan membayar biaya bimbingan.
6. Sampai batas waktu yang ditentukan, pendaftaran ditutup. Setelah itu Jurusan
menentukan dosen pembimbing dan mahasiswa yang dibimbing untuk dibuatkan
Surat Keputusan.
Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah tugas akhir ada pada lampiran 8
C. Pelaksanaan Tugas Akhir
1. Satu tugas akhir dikerjakan maksimal 2 (dua) mahasiswa.
2. Setelah mendapat tugas dari dosen pembimbing (1 minggu setelah SK tugas
akhir), maka diwajibkan melaporkan kepada Jurusan untuk didata judulnya.
3. Selama penyusunan laporan tugas akhir, mahasiswa dibimbing oleh seorang
Dosen Pembimbing dan seorang Asisten Pembimbing;
4. Proposal tugas akhir dilaksanakan selama 1 (satu) bulan.
5. Tugas Akhir dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal
pemberian tugas dari dosen pembimbing.
6. Jika pelaksanaan tugas akhir melampaui 6 (enam) bulan, maka mata kuliah tugas
akhir tersebut dinyatakan gugur/ gagal.

23

7. Mata kuliah tugas akhir yang dinyatakan gugur tidak dapat dilanjutkan kembali.
8. Selama pelaksanaan tugas akhir, mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh
mengajukan cuti studi.

24

Lampiran 1a. Contoh sampul depan dan halaman judul

PROPOSAL
TUGAS AKHIR

PERENCANAAN
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh


Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh:
1. Nama
NPM
2. Nama
NPM

: Zinedine Zidane
: xx4101xxxx
: David Beckham
: xx4101xxxx

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
NOVEMBER 2009

25

Lampiran 1b. Contoh sampul depan dan halaman judul tugas akhir

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh


Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh:
1. Nama
NPM
2. Nama
NPM

: Inul Daratista
: xx4101xxxx
: Anisa Bahar
: xx4101xxxx

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2009

26

Lampiran 1c. Contoh sampul depan dan halaman judul kerja praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO

Oleh:
1. Nama
NPM
2. Nama
NPM

: Saring Suryawan
: xx4101xxxx
: Cartam Yuwono
: xx4101xxxx

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2009

27

Lampiran 2.a. Contoh halaman pengesahan untuk proposal tugas akhir

PROPOSAL TUGAS AKHIR STRATA SATU

PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Oleh:

1. Nama

: Sukma Ayu

NPM

: xx4101xxxx

2. Nama
NPM

: B jah
: xx4101xxxx

Telah disetujui dan disyahkan

Purwokerto, ..........................................

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

(Nama Pembimbing Utama)


NIS/ NIP: NIPPembimbingutama

(Nama Pembimbing Pendamping)


NIS/NIP: NISPembimbingPendamping

28

Lampiran 2.b. Contoh halaman pengesahan untuk tugas akhir

TUGAS AKHIR STRATA SATU

PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Oleh:

1. Nama

: Sumanto

NPM

: xx4101xxxx

2. Nama

: Robot Gedeg

NPM

: xx4101xxxx

Telah disetujui dan disyahkan

Purwokerto, ..........................................

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

(Nama Pembimbing Utama)


NIS/ NIP: NIPPembimbingutama

(Nama Pembimbing Pendamping)


NIS/NIP: NISPembimbingPendamping

Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik

Ketua Jurusan Teknik Sipil

(Nama Dekan)
NIS/ NIP: NIS/NIPDekan

(Nama Ketua Jurusan)


NIS/ NIP: NIS/NIP Kajur

29

Lampiran 2.c. Contoh halaman pengesahan untuk laporan kerja praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Oleh:

1. Nama

: George Bush

NPM

: xx4101xxxx

2. Nama
NPM

: Sadam Husein
: xx4101xxxx

Telah disetujui dan disyahkan

Purwokerto, ..........................................

:
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Sipil

Dosen Pembimbing

(Nama Ketua Jurusan)


NIS/ NIP: NIS/NIP Kajur

(Nama DosenPendamping)
NIS/NIP: NISDosenPembimbing

30

Lampiran 3. Contoh cara penunjukan sumber pustaka


1. Contoh penulisan nama penulis pada bagian permulaan kalimat.
"Black (1979) menekankan bahwa terdapat ketidaksamaan diantara kota di
Asia dari segi struktur fisik perkotaan, terutama perbedaan yang jelas antara daerah
yang direncanakan dengan beberapa daerah kumuh lainnya".
2. Contoh penulisan nama penulis pada bagian tengah kalimat.
"Studi Bangkok Transportation (Kocks, 1975) juga menggunakan model
gravity yang sama".
3. Contoh penulisan nama penulis pada bagian akhir kalimat.
"Diagram berikut memperlihatkan pola spasial dari pergerakan manusia untuk
kota Coventry (Hobbs, 1979, hal 22)"
"Aksestabilitas adalah suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tata guna
lahan berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tersebut
dicapai melalui sistem transportasi (Black, 1981).
4. Contoh penulisan nama penulis 2 orang.
Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka keduanya harus disebutkan.
"Beberapa studi di UK menggunakan 6 katagori pendapatan, 6 buah katagori
ukuran keluarga dan 3 buah katagori pemilikan kendaraan. Katagori tersebut
digunakan untuk studi West Midlands Transport, UK (Wooton and Pick, 1976)"
5. Contoh penulis terdiri dari 3 orang atau lebih.
Jika penulis terdiri dari 3 orang atau lebih, maka yang dicantumkan hanya
penulis pertama, diikuti dengan dkk. atau et al.
"Menggunakan mode kelengkungan dapat diperoleh lokasi kerusakan pada
elemen balok (Pandey dkk, 1991) atau (Pandey et al, 1964).
6. Contoh penulisan yang diacu 2 sumber atau lebih
a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.
"Menurut Vandivier (1975) dan Loland (1976) dengan penurunan frekuensi
alami dan peningkatan redaman dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan
bangunan lepas pantai".

31

b. Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu
dipasang tanda titik koma.
"Menggunakan beda absolut mode kelengkungan struktur balok yang ditumpu
sederhana, dapat ditentukan lokasi kerusakan (Pandey et.al., 1991; Supriyadi,
B., 1993; Haryanto dan Wiryawan, 1997)".
7. Pengutipan dari sumber kedua
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan
nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca.
"Menurut Thomson, pada structural damping besarnya energi

yang

dilesapkan pada siklus tidak tergantung pada frekuensi, tetapi sepadan dengan kuadrat
amplitudonya (Saptono, 1994)". Dalam hal ini yang terdapat daam daftar pustaka
hanya tulisan Saptono (1994). Sedapat mungkin yang dibaca adalah sumber aslinya.

32

Lampiran 4. Contoh cara penulisan daftar pustaka


1. Daftar pustaka yang diambil dari buku ditulis urut: nama penulis, tahun, judul
buku (cetak miring), nama penerbit, kota.
Contoh:
Oglesby, C. H., 1989, Productivity Improvement in Construction, McGraw-Hill,
Inc, USA.
Ahuja, 1984, Project Management, John Wiley and Sons, New York.
2. Acuan dari kumpulan makalah yaitu buku atau artikel yang berisi lebih dari satu
makalah, dan ada editor dan penyuntingnya. Nama editor ditulis seperti menulis
nama biasa dengan diberi keterangan (Ed.) jika hanya seorang editor, atau (Eds.)
jika lebih dari satu editor. Judul buku tersebut ditulis miring atau italic.
Contoh:
Marasas, W.F.O. and S.J. Van Rensburg, 1979, Mycotoxins and their medical and
veterinary effects. Pp. 357-380. In: J.G. Horsfall and E.B. Cowling (Eds.),
Plant Disease: An Advanced Treatise Vol. 4 Academic Press, New York.
Mukhadis, H.A., 2000, Tata tulis artikel ilmiah. Hal. 51-65. Dalam: H.A. Saukah
dan M.G. Waseso (Eds.), Menulis Artikel untuk Jurnal Ilimiah. Universitas
Negeri Malang, Malang.
3. Daftar pustaka yang diambil dari majalah/ jurnal ditulis urut: nama penulis, tahun,
judul artikel (dalam tanda kutip), nama jurnal/ majalah (cetak miring), volume,
halaman.
Contoh:
Fukui, J. and Yuu.S., 1985, "Removal of Colloidal Particles in Eletroflotation"'
AIChE Journal, vol. 31, pp. 201-208.
Arditi D., and Mochtar, K., 1996, "Productivity Improvement in Indonesian
Construction Industry", Journal Construction Management and Economic,
14, 13-24.
4. Daftar pustaka yang diambil dari peraturan ditulis urut: nama lembaga
penanggung jawab, tahun, judul peraturan (cetak miring), nama penerbit, kota.
Contoh:
Departemen Pekerjaan Umum, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung SK SNI T-15-1991-03, Yayasan LPMB-DPU,
Bandung.
ACI Comitee 318, 1992, Building Code Requirements of Reinforced Concrete
(ACI-318-92) and Commnetary (ACI 318R-92). American Concrete
Institute, Detroit, Mich.
5. Daftar pustaka yang diambil dari hasil penelitian ditulis urut: nama penulis, tahun,
judul artikel (dalam tanda kutip), nama instansi, kota (cetak miring).
Contoh:
Supriyadi, B., 1993, "Deteksi Lokasi Kerusakan Balok Menggunakan Perubahanperubahan Mode Gaya Laporan Penelitian DPP-UGM, Yogyakarta.
Pramono, S.A. dkk.,"Pengaruh Perkembangan Fisik Kota terhadap Perubahan
Kualitas Air Tanah di Purwokerto", Laporan Penelitian Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto, Purwokerto.

33

6. Acuan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM


Penulisannya sama, yaitu nama penulis, tahun, judul naskah ditulis biasa, nama
jurnal atau majalah ditulis miring, ditambah penulisan CD-ROM-nya di dalam
tanda kurung.
Contoh:
Mitchell,R. And M. Alexander. 1962. Microbiological Changes in Flooded Soils.
Soil Science 93: 413-419 (CD-ROM: Soil Science-Digital, 1955)
7. Acuan dari prosiding atau buku kumpulan abstrak
Penulisan prosiding atau buku kumpulan abstrak dengan huruf miring.
Contoh:
Ishihara, H. and S. Tsuyumu. 2000. Cloning and Analyses of the Gene from
Xanthomonas citri Involved in Plant Growth. Proceeding of the First
Asian Conference of Plant Pathology, August 26-28, Beijing. P.10.
Paplomatas, E.J., S. Tzalavaras, and J.E. Devay. 1997. Use of Verticillium
tricorpus as a Biocontrol of Rhizoctonia Solani on Cotton Seedlings. Book
of Abstract of 7 th International verticillium Symposium, October 6-10,
Cape Sounion, Athens.
8. Acuan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling awal, diikuti tahun
terbit, judul karangan yang dicetak miring, nama lembaga penanggung jawab atas
penerbitan tersebut, dan nama tempat penerbitan.
Contoh:
Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan. 1983. Petunjuk Pengenalan dan
Pengendalian Penyakit-penyakit Penting Tanaman Kelapa. Direktorat
Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta. 25 hal.
9. Acuan dari karya terjemahan
Penulisannya sama, yaitu setelah nama penulis asli, diikuti tahun penerbitan
karay asli, judul terjemahan yang ditulis miring, diikuti kata Terjemahan oleh
, nama penerjemah, tahun terjemahan diterbitkan, nama penerbit dan tempat
penerbit terjemahan.
Contoh:
Ary, D., L.C Jacobs, and A. Razavieh. 1967. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Usaha Nasional, Surabaya.
10. Acuan dari makalah yang disajikan dalam seminar atau kongres
Nama penulis ditulis paling awal, diikuti tahun, judul makalah, dan diikuti tulisan
Makalah disajikan dalam., nama pertemuan ditulis miring, lembaga
penyelenggara, tempat, dan waktu penyelenggaraan seminar atau kongres
tersebut.
Contoh:
Rahayu, M. 2001. Pemanfaatan Bahan Nabati untuk Pengendalian Penyakit Layu
Bakteri pada Kacang Tanah. Makalah disampaikan dalam Kongres XVI
dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor, 22-24 Agustus 2001.
11. Acuan dari komunikasi pribadi
Penulisannya sama, hanya setelah tahun diikuti kata Komunikasi Pribadi
dicetak miring, lalu nama lembaga dan tempat lembaga tersebut.
Contoh:

34

Suyatno, A. 2002. Komunikasi pribadi. Fakultas Pertanian, UNSOED,


Purwokerto. Bromokususmo, A. 2001. Komunikasi Pribadi. PT. Selektani,
Medan.
12. Acuan dari artikel dalam internet
Apabila artikel berasal dari jurnal, maka nama penulis ditulis seperti acuan bahan
cetak lain, diikuti oleh tahun, judul, nama jurnal (dicetak miring), keterangan online dalam tanda kurung, volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber
disertasi kapan akses dilakukan.
Contoh:
May, S. 1995. The Origin of Landsberg, Columbia, and C24. (On-line),
Protocols of NASC, http://nasc.nott.ac.uk/protocols/ler.html diakses 2
September 1999.
Apabila artikel berasal dari e-mail pribadi hasil konsultasi dengan pakar di bidang
ilmunya, maka penulisannya adalah nama pengirim, alamat e-mail di antara tanda
kurung, waktu(tanggal, bulan, tahun), topik isi bahan ditulis dengan cetak miring,
nama yang dikirimi dengan alamat e-mailnya di antara tanda kurung.
Contoh:
Gracia, M. (gracia@genome.stanford.edu). 1 September 1999. Arabidopis
ecotypes. E-mail kepada L. Soesanto (loekas.soesanto@medew.fyto.
wau.nl).
13. Daftar pustaka yang nama pengarangnya tidak diketahui.
Contoh:
Anonim, 1994, Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Program Pasca
Sarjana, UGM.
14. Daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, tahun beda, judulnya beda.
Contoh:
Heinz Frick, 1985, Ilmu Konstruksi Bangunan I, Kanisius, Yogyakarta.
---------------, 1987, Ilmu Konstruksi Bangunan II, Kanisius, Yogyakarta.
15. Daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, tahun sama, judulnya berbeda,
tahun penerbitan ditulis urut berdasarkan abjad judul bukunya..
Contoh:
Cornet, L., and K., Weeks, 1995a, Career Ladder Plans. Career Ladder
Clearinghouse, Atlanta. 235pp
------------------------------------, 1995b, Career Ladder Plans. Career Ladder
Clearinghouse, Atlanta. Pp. 36-43.

35

Lampiran 5a. Contoh penulisan intisari

INTISARI
PENGARUH PERKEMBANGAN FISIK KOTA TERHADAP
PERUBAHAN KUALITAS AIR TANAH DI PURWOKERTO, Michael
Schumacher, NPM. xxxx, tahun 2002, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Wijayakusuma Purwokerto.
Penelitian ini dilakukan di daerah Purwokerto dan sekitarnya dan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perbedaan kondisi lingkungan
sebagai akibat dari perkembangan fisik kota terhadap sebaran kualitas air tanah bebas
di Purwokerto. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan gabungan dua jenis
penelitian yaitu penelitian survey dan deskriptif komparatif dengan pengecekan
lapangan. Penelitian jenis survey digunakan untuk mengukur data fisik yang
diperlukan. Penelitian deskriptif komparatif digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari faktor-faktor lingkungan terhadap kualitas air tanah bebas.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan 4 metode analisis yaitu
analisis kewaktuan, analisis keruangan, analisis ekologis dan analisis statistik. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor lingkungan terhaap sebaran
kualitas air tanah bebas di Purwokerto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah bebas di daerah
penelitian makin lama makin menurun. Hal ini terbukti berdasarkan analisis waktu
telah terjadi penurunan kualitas air tanah bebas sejalan dengan meningkatnya
perkembangan kota. Dari 10 unsur kualitas air yang diperiksa terdapat 4 unsur yang
telah melebihi batas baku mutu air golongan B. Berdasarkan analisis keruangan
terbukti bahwa daerah utara kota (daerah hulu) kondisi kualitas airnya lebih baik jika
dibandingkan dengan daerah di pusat dan selatan kota (daerah hilir). Ini berarti bahwa
kondisi lingkunagn daerah perkotaan memberikan kontribusi terhadap penurunan
kualitas air tanah bebas di kota Purwokerto.
Dari hasil statististik dapat diketahui bahwa kepadatan bangunan, kepadatan
penduduk dan kedalaman air tanah bebas. Disamping 3 variabel tersebut di atas
beberapa variabel lain yang mempengaruhi kualitas bebas yaitu sarana sanitasi,
kondisi lingkungan serta penggunaan lahan.
Kata kunci: Kepadatan penduduk, penggunaan lahan, kualitas air tanah.

36

Lampiran 5b. Contoh penulisan abstract

ABSTRACT
PRODUCTIVITY
IMPROVEMENT
IN
THE
BUILDING
MAINTENANCE FIRM, Loris Capirosi, NPM. yyyy, tahun 2002, Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto.
In the process of development a building, the operation phase consumers the
longest time, of life cycle of the building. In the phase, it was necessary to focus on
maintaining the building in order to extend lifetime as its planning. Therefore it was
consider strategically to study the building maintenance and any related effort in
order to improve the buiding maintenance productivity. This research aims order to
improve its productivity.
This research instrument adopted from both Nasra (1983) and Arditti (1996),
used for the analyzing the building maintenance firms, with some adaptation related
to local and present situation.
It used variables such as materials, labour, management, regulations,
engineering, equipment, contracting, labour productivity improvement techniques,
and computer utilization. Additionally, this research conducted to measure the
management
The research concludes that the productivity effort of maintanance was
medium and it need to be continued to improve.
Key words: Productivity, Building Maintenance
Lampiran 6. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (Times New Roman 16)

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Purwokerto,. Februari 2004

Mahasiswa

37

Lampiran 7. Prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek

TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN KERJA PRAKTEK


JURUSAN SIPIL S1




Isi KRS: Kerja Praktek


SPP
CetakTranskrip

Survey Proyek







Ketua/ Sek. Jur


Surat Permohonan
Transkrip (Acc PA)
Copy KRS, Copy SPP
Copy Bukti Biaya
Bimbingan (BPD)
 Surat Keterangan KP





Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S)


Surat Keterangan dari Prodi
Bukti Biaya Bimbingan (BPD)
 Surat Permohonan KP ke Pimpro




Pimpro
Surat Permohonan KP ke Pimpro
 Surat persetujuan Pimpro

 Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S)


 Surat persetujuan Pimpro
 Surat Tugas Kerja Praktek
 Sek. Prodi
 Surat Tugas Kerja Praktek
 Surat Penunjukan Pembimbing



Proyek
Dosen Pembimbing

Kerja Praktek & Bimbingan Kerja

120 SKS; IPK. 2,00.

Jenis Proyek:
Pelaksanaan  Kontraktor
Pengawasan  Konsultan
Batasan Proyek Kerja Praktek
 Gedung : > 2 lantai, Luas `000 m2
 Jembatan : Bentang 25 m
 Jalan
: Kelas I, Lebar 15 m
 Bendung : Bentang 25 m
 Proyek Lain (Terowongan, JKA,
Dermaga, Bangunan Sipil lain, dsb)

Nilai Proyek Rp.3 Milyard

Pekerjaan Complicated

Keterangan:
 : Pos yang harus ditemui.




: Arsip/ surat yang disiapkan mhs.


: Arsip/ surat yang dikeluarkan oleh masingmasing pos.

Ketentuan:
 Kerja Praktek selama 3 bulan
 Kerja Praktek & Bimbingan max 5
bulan
 Kerja Praktek + Bimbingan dapat
dilaksanakan oleh 2 mhs/ 1 kelompok
 1 proyek dpt untuk 2 periode/tahap
Biaya Bimbingan

1 minggu

38

Lampiran 8. Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Tugas Akhir

TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN TUGAS AKHIR


JURUSAN SIPIL S1





Isi KRS: TA
SPP
CetakTranskrip

135 SKS; IPK. 2,00.

Batasan Tugas Akhir Perencanaan







Struktur

Ketua/ Sek. Prodi


Surat Permohonan
Transkrip (Acc PA)
Copy KRS, Copy SPP
Copy bukti biaya bimbingan
(BPD
 Surat Keterangan TA

Gedung lebih dari 5 lantai dengan luas bangunan lebih


dari 5000 m2.

Transport
Jalan: minimal 2 jalur 2 lajur berupa jalan baru, panjang
minimal 10 km.
Peningkatan Jalan dan Jembatan panjang minimal 10 km
Jembatan: minimal bentang 30 m

Hydro





Bendung bentang 30 m dengan jaringan irigasinya


Bendungan, bentang 30 m, dengan bangunan pelengkap.

Kasubag KeMhs
Surat Keterangan TA dari Prodi
Bukti biaya bimbingan (BPD)

Tugas Akhir Non Perencanaan


Penelitian
Studi Kasus
Studi Literatur
Penyusunan Tugas Akhir max 10 bulan

Pendaftaran Tugas Akhir ditutup,


menunggu pengumuman & SK
 Pembagian Dosen Pembimbing (SK)

Biaya Bimbingan

 Pembimbing Tugas Akhir (< 1 minggu)


 SK Tugas Akhir
 Soal Tugas Akhir
Judul Tugas Akhir sdh pernah ada

Keterangan:
 : Pos yang harus ditemui

Sekprodi
 SK Tugas Akhir
 Surat Keterangan
Judul TA

Tidak

 : Arsip/ surat yang disiapkan mhs


 : Arsip/ surat yang dikeluarkan

masing-

masing pos
Ya

Bimbingan TA

Apabila mhs ybs tdk melakukan pengecekan thd judul TA, jika
dikemudian hari ditemukan judul TA yg sdh pernah dikerjakan, dan tdk dpt
menunjukkan bukti surat keterangan, maka TA akan di-diskualifikasi.
Bagi Mhs yg akan mengambil judul TA Non Perencanaan, sebaiknya
menghubungi dosen pembimbing (pilih sendiri) yg bersedia membimbing
Tugas Akhir-nya.

39
Lampiran 9. Contoh Penulisan Bab, Sub bab, anak sub bab, dan lain-lain
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara survai. Survai
dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu daerah dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1987).
Data dikumpulkan menggunakan metoda penelitian langsung di lapangan
dengan menyebar kuisioner kepada minimal 120 orang responden di berbagai
perusahaan jasa konstruksi, juga melalui wawancara, dengan mengajukan pertanyaan
yang telah tersusun kepada responden, melalui pos.
Daerah dengan orang-orang berpotensi untuk mengisi kuisoner penelitian ini
dapat disebut sebagai populasi, dan dari populasi inilah dikumpulkan data kuisioner
para responden yang disebut sampel.
1. Populasi dan sampel
Pengertian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan industri
konstruksi yang berpengalaman di bidangnya dalam masa kerja minimal selama satu
setengah sampai lima tahun, dan bertempat tinggal di wilayah Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jakarta, Bogor dan Cikarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini
direncanakan minimal sebanyak 50 orang responden. Metode pengambilan sampel yang
digunakan diusahakan dengan cara simple random sampling atau sampel acak
sederhana, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga kombinasi unit
penelitian/ satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih. Cara ini dipilih mengingat banyaknya jumlah populasi data.

40
Lampiran 10. Contoh Proposal Tugas Akhir (Penelitian)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi era globalisasi, tantangan di bidang jasa konstruksi
dirasakan semakin besar. Hal ini disebabkan karena bidang jasa konstruksi merupakan
salah satu sektor yang sangat berperan dalam menentukan langkah kegiatan
perekonomian bangsa dan menjadi motor penggerak bagi banyak sektor yang lain.
Sumber daya manusia, dalam hal ini tenaga tukang sangat besar pengaruhnya
dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Untuk itu diperlukan manajerial proyek
yang mampu menciptakan strategi yang tepat dalam menentukan bagaimanan caranya
agar setiap individu (terutama tukang besi, tukang batu dan tukang kayu) pada
organisasi proyek membuat komitmen pribadi terhadap tujuan yang dicapai proyek
sehingga mereka mempunyai rasa tanggung jawab terhadap proyek.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan masalah
absensi. Masalah absensi di Indonesia kurang mendapat perhatian dan cenderung
diabaikan.
Untuk menciptakan strategi yang cocok, maka seorang manajer proyek/
pengelola proyek harus mengetahui berapa besar tingkat absensi para tukang dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi absensi tersebut. Absensi adalah suatu kegiatan
yang dapat mempengaruhi siklus kerja dari suatu proyek dan merupakan salah satu
sumber pengeluaran yang besar dalam industri jasa konstruksi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas timbul beberapa masalah, yaitu:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi absensi tukang besi, tukang batu dan
tukang kayu pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
2. Adakah hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok
dengan absensi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu proyek.
3. Bagaimana perbandingan hasil penelitian absensi yang pernah dilakukan di Amerika
dengan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia.

41

C. Manfaat Penelitian
1. Pengembangan IPTEK
Penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi
absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan proyek.
2. Menunjang Pembangunan
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi

masukan yang berguna untuk

dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pemerintah,


khususnya dibidang manajemen sumber daya manusia, sehingga dihasilkan sumber
daya manusia yang efektif dan bertanggungjawab.
3. Pengembangan Industri
Untuk mengetahui apakah perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhankebutuhan dan keinginan pekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya
meningkatkan produktivitas.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi absensi tukang besi,
tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
2. Mencari hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok
dengan absensi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
3. Membandingkan hasil penelitian absensi yang pernah dilakukan di Amerika dengan
hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia.
E. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak terlalu luas sehingga menyimpang dari tujuan
penulisan, maka dibatasi penelitian absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu
hanya pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung yang berada di wilayah
Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Responden tidak dibedakan jenis kelamin, umur,
asal dan agama.
II. STUDI PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Tidak semua ketidakhadiran itu buruk tetapi ada kalanya ketidakhadiran itu
merupakan pilihan yang tepat (Robbins, 1996). Contohnya adalah ketidakhadiran yang

42
disebabkan karena sakit, kelelahan atau tekanan yang dapat menyebabkan penurunan
produktivitas pekerja. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perusahaan
akan mendapat keuntungan yang lebih jika tingkat ketidakhadiran rendah.
Macam-macam

pengeluaran

biaya

sehubungan

dengan

ketidakhadiran

(Markowich et al, 1989) adalah sebagai berikut:


1. biaya untuk mengganti ketidakhadiran pekerja seperti: pemborosan waktu,
tambahan waktu lembur untuk pekerja yang hadir dan lain-lain.
2. bertambahnya biaya tunjangan tambahan saat pekerja tidak hadir.
3. biaya untuk pemeliharaan dan pelaksanaan sistem kontrol ketidakhadiran.
4. biaya

dari

produktivitas

menurun

karena

kurangnya

pengalaman

akibat

ketidakhadiran pekerja.
Green (1989) menyebutkan bahwa banyak alternatif untuk memperbaiki
ketidakhadiran seperti: penyuluhan, perbaikan kondisi kerja, program kesehatan kerja,
meningkatkan kepuasan kerja, pengupahan yang baik dan rencana waktu yang sesuai.
Persamaan untuk mengukur tingkat ketidakhadiran (Mansour, 1988) adalah:
Kehilangan hari kerja selama periode tertentu x 100
Tingkat Ketidakhadiran (%) =
Jumlah rata-rata pekerja x

Jumlah hari kerja

III. METODE PENELITIAN


A. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode penelitian langsung di lapangan, dengan
menyebarkan kuisioner kepada 100 orang tukang yang terdiri dari tukang besi, tukang
batu dan tukang kayu di berbagai proyek konstruksi.
1. Metode pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data, dibagi menjadi 2 macam data, yaitu:
a. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara berhubungan dengan objek penelitian secara
langsung yang akan dilakukan dengan cara:
Wawancara, dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun kepada responden.
Kuisioner, dengan cara menyebarkan secara langsung. Jenis pertanyaan yang ada
adalah tertutup, dengan pilihan jawaban yang telah tersedia dan responden tinggal
memilih salah satu jawaban. Pertanyaan pada kuisioner berkaitan dengan beberapa
variabel bebas yang mempengaruhi absen dan diadopsi dari Hinze dkk (1985).

43
b. Data sekunder
Data sekuder diperoleh dengan megacu pada hasil dari penelitian yang pernah
dilakukan di Amerika.
2. Teknik Pengukuran data
Setelah data primer diperoleh, maka semua jawaban dari kuisioner yang masih
bersifat kualitatif harus dikuantitatifkan dengan memberi bobot pada semua jawaban
menggunakan Skala Likert 1-7. Arti angka tersebut untuk menunjukkan jawaban yang
sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.
3. Teknik analisis data
a. Untuk menganalisis data, digunakan bantuan pengolahan data melalui komputer dari
Seri Program Statistik SPSS 6 yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama adalah analisis data deskriptif (grafik histogram) dan yang kedua
adalah analisis korelasi.
b. Analisis data deskriptif yang akan dilakukan meliputi pengelompokkan unsur-unsur
yang mempengaruhi absensi. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang
dominan mempengaruhi absensi para tukang digunakan Uji Kendalls W atau Uji
Koefisien Konkordansi Kendall.
c. Korelasi produk momen, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara umur,
tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok dengan absensi, menggunakan
persamaan:

rxy =

(N(X

NXY (X)(Y)
2

)(

) ( X 2 ) ( N ( Y 2 ) ( Y 2 )

rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X Dan Gejala Y


= -1 r 1
= Koefisien korelasi dari 1 sampai dengan 0 menunjukkan korelasi negatif,
sedangkan koefisien korelasi antara 0 sampai dengan +1 menunjukkan
korelasi positif.
XY = Jumlah dari produk X dan Y
d. Hasil yang diperoleh dari rxy ini akan diuji kembali kebenarannya dengan pengujian
signifikansi dengan taraf signifikansi 5% dengan menggunakan persamaan:

z=

S Ms
SDs

44
S

= Mean Distribusi Normal = X/N

Ms

= Mean Populasi = Np

SDs

= Standard Deviasi Sampel = Npq.

Sehingga persamaannya menjadi:

z=

Np
N
Npq

e. Menarik kesimpulan dari analisis


4. Hipotesis
Hipotesis yang dapat ditarik berdasarkan tinjauan pustaka, yaitu:
a. Faktor-faktor yang dominan mempengaruhi absensi adalah: pengupahan (besarnya
upah), kondisi kerja, tipe pekerjaan, jaminan kerja, penghargaan atas prestasi dan
keselamatan kerja.
b. Terdapat hubungan antara faktor-faktor penyebab absensi dalam pelaksanaan suatu
proyek konstruksi.
IV. JADWAL TUGAS AKHIR
Kegiatan

Bulan
3
4

Observasi
Pencarian Data
Pengolahan Data
Penyusunan TA
IV. JADWAL TUGAS AKHIR
Kegiatan
Observasi
Pencarian Data
Proposal TA
Bab I Pendahuluan
Bab II Studi Pustaka
Bab III Metode Perencanaan
Bab IV Perencanaan
Bab V RKS
Bab VI RAB & Penjadwalan
Bab VI Kesimpulan & Saran
Gambar & Lampiran

Bulan
3
4

45
DAFTAR DOSEN DAN NIP/ NIS
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Nama
Ir. Indrayana Gandadinata. , MT
Ir. Budi Tjahjanto
Ir. C. Melianawati Waluyo
Ir. Imam Suhardjo.
Ir. Pingit Broto Atmadi.,MT
Drs. Susatyo Adhi Pramono., Msi
Ir. Reni Sulistiyawati A.M., MT
Atiyah Barkah, ST., MT
Suprihadi, Ssi
Yusman, ST
Dwi Yuwono Saputra, ST
Moh. Mudjidjat, ST
Chrisna Pudyawardhana, ST., MT
L. Harsi Suryawan, ST., MT
Utomo Surjo Atmodjo, ST
Gunanto Setyawan, ST
Kantun Priyonggo, ST., MT
Dwi Sri Wiyanti, ST
Gunadi Muliawan, Ir, Sp., MT
Ir. Sidik Pramono Jati
F. Eddy Poerwodihardjo, ST., MT
Puji Harsanto, ST., MT
Iwan Rustendi, ST
Ary Sismiani, ST
Arie Purnomo, ST

NIS/NIP
6100741001
6100741006
6100741007
6100741013/131 602 914
19590512 199203 1 001
6100741027
6100741029
6100741031
6100741034
6100741035
6100741036
6100741039
6100741053
6100741055
6100741059
6100741060
6100741061
6100741064
6100743040
6100743042
6100743044
6100743045
6100743049
6100743069

Anda mungkin juga menyukai