Anda di halaman 1dari 3

SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA
PANITIA PELAKSANA REINKARNASI BUDAYA 2019
Sekretariat : Jln. Pulau Nias No. 13 Denpasar 80114 Bali-Indonesia
Email : smfibunud13@gmail.com Website : www.smfibunud.wordpress.com

SEKAPUR SIRIH
REINKARNASI BUDAYA VIII

Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kegiatan Reinkarnasi Budaya VIII tahun 2020 dapat terlaksana dengan baik dan
lancar, serta laporan pertanggungjawaban dari kegiatan ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Reinkarnasi Budaya VIII tahun 2020 merupakan kali ke 8 kegiatan ini dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang
dinaungi oleh bidang 3 yaitu Minat dan Bakat, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah
sebagai wadah untuk melestarikan budaya ditengah kemajuan jaman dan juga mewadahi
kreativitas-kreativitas anak muda dalam mengekspresikan hobby dan juga bakat yang mereka
miliki. Reinkarnasi Budaya tahun 2020 ini mengangkat tema “Abhirama Buddhayah Ning
Pertiwi” yang artinya adalah selaras dalam sastra dan budaya untuk ibu pertiwi. Didukung
dengan subtema “ Harmonisasi cipta, rasa, dan karsa dalam balutan seni dan sastra yang
berlandaskan keteguhan pertiwi guna mewujudkan budaya yang adi luhung”. Kegiatan ini telah
dipersiapkan oleh 157 orang panitia kurang lebih selama 4 bulan.
Reinkarnasi Budaya VII tahun 2019 memiliki beberapa rangkaian acara diantaranya
yaitu Pembukaan, Bincang Budaya, Lomba Monolog, Lomba Tari Oleg Tamulilingan, Lomba
Barong Buntut & Mekendang Tunggal, Acara Puncak dan Malam Penganugrahan. Lomba
Monolog merupakan lomba tingkat SMA/SMK sederajat se-Bali, Lomba Tari Oleg Tamulilingan
merupakan perlombaan tari berpasangan dengan kategori usia maksimal 23 Tahun, sedangkan
Lomba Bapang Barong & Mekendang Tunggal merupakan perlombaan tingkat SD/SMP se-Bali
dengan batas usia 8-15 tahun. Jumlah cabang perlombaan di acara Reinkarnasi Budaya VII ini
mengalami pengurangan dan perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Lomba monolog dan
Lomba Tari Oleg Tamlilingan merupaan cabang perlombaan yang baru diadakan, namun untuk
cabang lomba Bapang Barong dan Mekendang tunggal hanya mengalami perubahan pada
kategori dan juga jenis barong yang digunakan. Lomba Monolog diadakan untuk mengasah
kemampuan siswa/siswi dalam berkarya sastra, lomba ini merupakan lomba yang baru pertama
kali diadakan dalam acara Reinkarnasi Budaya. Lomba Tari Oleg Tamulilingan dan Lomba
Bapang Barong & Mekendang Tunggal diadakan dengan tujuan untuk melestarikan budaya Bali
dalam bidang berkesenian, selain itu juga mewadahi anak-anak yang memiliki bakat dalam
mementaskan barong juga mekendang tunggal tersebut dengan harapan generasi-generasi muda
khususnya di Bali memiliki rasa ingin melestarikan budaya Bali yang tinggi dan tidak larut
terbawa arus pengaruh perkembangan zaman sehingga melupakan kebudayaan kita sendiri.
Perubahan ini dibuat dengan alasan yang masih sama sepert tahun-tahun sebelunya yaitu ingin
menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki oleh kalangan muda di era yang sekarang ini.
SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
PANITIA PELAKSANA REINKARNASI BUDAYA 2019
Sekretariat : Jln. Pulau Nias No. 13 Denpasar 80114 Bali-Indonesia
Email : smfibunud13@gmail.com Website : www.smfibunud.wordpress.com

Pembukaan Reinkarnasi Budaya VII diselenggarakan pada tanggal 10 November


2019, bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala, Gedung Prof. Dr. Ida Bagus Mantra,
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu
Budaya yang ditandai dengan penancapan Wayang Sutasoma. Dilanjutkan dengan Bincang
Budaya Nala Cintya Mani #2 dengan tema “Subak, Akankah Bertahan di Era Milenial?”.
Pembicara dalam Bincang Budaya Nala Cintya Mani #2 ini yaitu Prof. Windia yang berasal dari
Fakultas Pertanian, Prof. Oka Parwatha dari Fakultas Hukum, Anak Agung Gde Agung, dan juga
Ida Bagus Suamem yang datang mewakili bapak wakil Gubernur dan dipandu oleh I Ketut Eri
Ariadi sebagai moderator. Bincang Budaya Nala Cintya Mani #2 dihadiri oleh jajaran dekanat
dan kurang lebih 150 orang peserta.
Dilanjutkan pada tanggal 12 November 2019 diadakannya lomba Monolog yang
dilaksanakan di Auditorium Widya Sabha Mandala Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.
Lomba Monolog ini dikuti oleh peserta tingkat SMA/SMK sederajat se-Bali dengan jumlah
peserta sebanyak 4 team. Lomba Tari Oleg Tamulilingan diikuti oleh peserta dengan maksmal
usia 23 tahun, dengan jumlah peserta sebanyak 12 pasang penari dan dilaksanakan pada tanggal
14 November 2019 bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Udayana.
Lomba Bapang Barong & Mekendang Tunggal dilaksanakan pada tanggal 15
November 2019 bertempat di Stage Bale Kulkul, Batubulan, Gianyar, dengan jumlah peserta
sebanyak 27 team. Kali ini jenis barong yang dilombakan yaitu Barong Buntut, setiap team yang
berlomba terdiri dari 1 orang pemapang barong dan 1 orang juru kendang. Lomba ini termasuk
dalam lomba dengan jumlah peserta terbanyak dan juga mendapat banyak apresiasi dari
masyarakat dan berlangsung meriah.
Acara Puncak dan Malam Penganugrahan Prama Budaya Nugraha Reinkarnasi
Budaya VII berlangsung pada tanggal 17 Oktober 2019 yang bertempat di Stage Bale Kulkul,
Batubulan, Gianyar. Pada saat acara puncak ini dilangsungkan penyerahan hadiah kepada para
pemenang dari setiap cabang perlombaan, penyerahan sertifikat kepada sponsor yang turut andil
dalam menyukseskan acara, dan juga yang special adalah pemberian penganugrahan kepada
tokoh-tokoh yang berperan besar di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya dan Universitas Udayana.
Selama persiapan hingga hari H kegiatan ini berlangsung tentunya terdapat beberapa
kendala yang kami alami, mulai dari sulitnya mendapat waktu audiensi dengan orang-orang
penting yang akan kami undang dalam acara kami. Selain itu rencana kami mengadakan 4
perlombaan pun dibatalkan di tengah jalan dikarenakan tidak terpenuhinya kuota dari pendaftar.
Perlombaan yang semula akan kami adakan yaitu Lomba Pantoret. Lalu kendala paling besar
yang kami alami adalah masalah pendanaan, mengingat sulitnya mendapatkan renja dari fakultas
sendiri namun saya merasa sangat bangga dengan teman-teman dari Sie Penggalian Dana yang
begitu semangat dalam menggali dana demi kelancaran acara Reinkarnasi Budaya VII ini. Pada
hari perlombaan Barong Buntut & Mekendang Tunggal kesabaran panitia pun diuji lagi dengan
SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
PANITIA PELAKSANA REINKARNASI BUDAYA 2019
Sekretariat : Jln. Pulau Nias No. 13 Denpasar 80114 Bali-Indonesia
Email : smfibunud13@gmail.com Website : www.smfibunud.wordpress.com

adanya peserta yang sulit diatur dan bahkan kami menerima laporan bahwa ada peserta yang
tidak dapat mengikuti perlombaan karena tidak memenuhi kriteria, dan setelah ditelusuri lebih
lanjut terjadi kekeliruan antara peserta dan kriteria lomba yang kami tegaskan saat TM lomba
tersebut.
Melihat kendala-kendala yang saya alami saat menjadi ketua panitia, banyak yang
harus dipelajari oleh siapapun yang menjadi ketua Reinkarnasi Budaya selanjutnya. Harapan
saya, semoga Reinkarnasi Budaya selanjutnya tidak mendapat cobaan atau kendala sebanyak
yang saya alami pada masa saya menjabat. Saya harap ketua panitia selanjutnya dapat
menjadikan kesalahan atau kekeliruan yang saya perbuat sebagai pembelajaran kedepannya agar
tidak terulang kembali.
Saya mewakili seluruh Panitia Reinkarnasi Budaya VII mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara yang
sangat besar ini, terimakasih kepada seluruh paniti yang rela mengorbankan waktunya siang dan
malam dan bahkan sampai pagi masih tetap mau membantu menyiapkan segala perlengkapan
yang kami butuhkan, terimakasih kepada seluruh jajaran dekanat yang sudah mendukung acara
kami, terimakasih kepada SMFIB & BPMFIB yang selalu setia menemani setiap rapat maupun
diskusi yang kami adakan juga memberikan kritik,saran, dan masukan yang sangat membangun,
tidak lupa saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh sponsor yang berkenan
menjadi sponsor pada acara kami, kepada seluruh pihak pemerintahan yang terlibat pada acara
kami. Permohonan maaf yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan mengingat acara yang kami
laksanakan jauh dari kata sempurna dan juga banyaknya kesalahan-kesalahan yang telah kami
perbuat, harapan saya tentunya semoga Reinkarnasi Budaya ditahun berikutnya berjalan lancar
dan sukses.
Sedikit kutipan / quotes dari saya, tentang apa yang ada di benak saya saat menjalankan tugas
yang besar ini dengan harapan dapat menjadi inspirasi atau acuan untuk ketua panitia
Reinkarnasi Budaya selanjutnya.
“ Semua berawal dari sebuah tekad, kemauan, dan keberanian dalam mengambil keputusan
dan membuat suatu gebrakan baru dalam sebuah kegiatan, karena di setiap masa dan setiap
generasi memiliki caranya masing-masing dalam mengkemas suatu acara “
“ Jangan pernah merunduk ketika dikritik dan jangan pernah terbang ketika dipuji. Balaslah
kritik dan pujian itu dengan sebuah karya yang tidak bisa mereka lupakan “
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Ketua Panitia
Reinkarnasi Budaya VII
Tahun 2019

Anak Agung Gde Agung Krisna Putra

Anda mungkin juga menyukai