Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

MANDU IN CHILI OIL


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Prakarya dan Kewirausahaan
Guru Pembimbing : Lutfi Asrori, S.Kom.

Disusun Oleh:
Kelas XI-IPS 1
1. Devita Maharani (10)
2. Erik Ardyansyah (14)
3. Kartika Ayu Ramadhani (17)
4. Kristal Imararumi Agisapta R. (18)
5. Laili Novitasari (19)
6. Muhamad Ryan Firmansyah (23)
7. Niken Ayu Sutari (24)
8. Qiptiyah Qurrotul Aini (26)
9. Syafara Gladyska Fatikasari (32)

SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Di mana Allah SWT telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah
kegiatan dan menyelesaikannya dengan baik.

Penyusunan laporan ini kami sajikan sebagai panduan pembelajaran dan salah
satu kriteria pelengkap tugas. Di dalam laporan ini, kami dapat mempelajari tentang
makanan internasional khas wilayah Oriental yaitu Mandu dan Chili Oil . Semoga
laporan ini dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

Dengan selesainya laporan kegiatan ini, maka kami tidak lupa mengucapkan
terima kasih. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan laporan kegiatan Prakarya dan Kewirausahaan ini, khususnya
kepada:

1. Bapak Lutfi Asrori S.Kom. selaku guru Prakarya dan Kewirausahaan kelas XI IPS 1
2. Seluruh teman-teman yang berkenan saling membantu menyelesikan laporan
kegiatan praktik Prakarya dan Kewirausahaan.

Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan


kritik demi penyempurnaan laporan ini.

Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.

Nganjuk, 04 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1. Latar Belakang................................................................................................................1
2. Tujuan Kegiatan..............................................................................................................2
3. Manfaat Kegiatan............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
1. Landasan Teori................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................6
METODE KEGIATAN.............................................................................................................6
1. Jenis Kegiatan.................................................................................................................6
2. Waktu dan Tempat..........................................................................................................6
3. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................................10
ASPEK EKONOMI.................................................................................................................10
1. Modal............................................................................................................................10
2. Anggaran.......................................................................................................................10
3. Penetapan Harga Jual....................................................................................................10
4. Estimasi Keuntungan....................................................................................................10
BAB V......................................................................................................................................11
POTENSI DAN KENDALA...................................................................................................11
1. Potensi...........................................................................................................................11
2. Kendala.........................................................................................................................11
BAB VI....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
1. Kesimpulan...................................................................................................................12
2. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
LAMPIRAN.............................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, masyarakat di seluruh penjuru dunia dapat


mengetahui segala informasi dari berbagai belahan dunia hanya dengan melalui
telepon genggam yang dapat dibawa ke mana-mana. Dari berbagai aspek kehidupan
termasuk segi makanan, masyarakat di dunia pun juga terpengaruh dengan berbagai
makanan internasional yang saat ini banyak terekspos melalui media sosial. Makanan
internasional merupakan makanan yang berasal dari berbagai negara di seluruh dunia
yang dapat ditemukan di berbagai tempat, termasuk restoran, pasar atau toko.

Makanan internasioanal jika dibagi berdasarkan wilayahnya terdiri dari tiga


jenis, yaitu makanan Oriental, makanan Kontinental, dan makanan Ethiopian. Salah
satu makanan internasioal yang saat ini banyak digandrungi oleh masyarakat
Indonesia terutama dari golongan remaja yaitu makanan Oriental. Makanan Oriental
merupakan makanan yang bersal dari negara-negara bagian timur salah satunya yaitu
Korea Selatan dan Tiongkok. Saat ini, makanan khas Korea Selatan dan Tiongkok
dapat ditemui dengan mudah di berbagai wilayah Indonesia, hal ini tidak terlepas dari
faktor globalisasi kebudayaan negara Korea Selatan dan China ke seluruh penjuru
dunia termasuk Indonesia, khususnya Korean Pop dan drama Korea (drakor) atau
drama China (drachin) yang banyak sekali diminati oleh golongan remaja, yang mana
membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek makanan.

Salah satu makanan internasioanal khas Korea Selatan yang saat ini banyak
ditemui di Indonesia yaitu “MANDU”. Mandu merupakan makanan sejenis pangsit
yang biasanya berisi daging ayam atau daging sapi yang telah dihaluskan. Jika diulas
dari segi rasa, mandu merupakan makanan yang cocok di lidah orang indonesia.
Selain digunakan sebagai makanan hidangan, mandu juga bisa digunakan sebagai
lauk untuk makan sehari- hari. Dalam Peyajiannya, Mandu biasanya dipadukan
dengan “CHILI OIL” yang merupakan sambal pedas khas Tiongkok yang terbuat dari
berbagai macam cabai merah kering dan minyak sayur.

1
Pada saat ini, kita dapat merasakan makanan internasional salah satunya yaitu
mandu tanpa harus pergi jauh-jauh, bahkan kita bisa membuatnya sendiri di rumah,
hal ini dikarenakan informasi beserta resep makanan internasional sendiri dapat
ditemukan dengan sangat mudah di internet yang tersedia platform digital. Dengan
adanya berbagai kemudahan saat ini, sebaiknya kita dapat memanfaatkan peluang
tersebut dengan membuka usaha, salah satunya yaitu usaha makanan internasional.

Mandu khas Korea Selatan merupakan salah satu makanan internasioanl yang
cocok dijadikan sebagai peluang usaha, selain rasanya yang lezat, bahan yang
digunakan pun terhitung murah dan mudah didapat. Proses pembuatannya pun juga
mudah dilakukan bagi orang-orang awam. Maka dari itu, sangat memungkinkan jika
makan ini akan menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan jika dijadikan
suatu peluang usaha oleh masyarakat Indonesia.

2. Tujuan Kegiatan

1) Membuat mandu lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia.


2) Memberikan alternatif bagi seseorang yang ingin membuat mandu dengan bahan
rumahan.
3) Memberikan inovasi bagi seseorang untuk membuka peluang usaha makanan
internasional, salah satunya yaitu mandu yang dapat disesuaikan dengan lidah
masyarakat Indonesia.

3. Manfaat Kegiatan

1) Bagi Pelaksana
Agar dapat memasak mandu dengan bahan rumahan dan dapat mengetahui cara
pembuatan mandu.
2) Bagi Masyarakat
Untuk menambah wawasan dan menjadikannya inovasi untuk membuka peluang
usaha di bidang kuliner.
3) Bagi Akademisi
Sebagai bahan referensi dan perbandingan pribadi untuk kegiatan lebih lanjut.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

1) Pengertian Mandu

“Mandu” merupakan jenis pangsit yang dibuat dengan adonan tepung dan
berisi daging yang dibumbui. Mandu adalah jenis masakan yang berasal dari
China dan masuk ke Korea sejak zaman dinasti Goryeo. Mandu awalnya
disiapkan sebagai sajian ritual leluhur, makanan ini muncul dalam lagu rakyat
populer dari dinasti Goryeo yang berjudul “Ssanghwajeom” yang artinya “Toko
pangsit”. Dalam lagu tersebut disebutkan bahwa sebuah kelompok Uyghrus
datang ke Korea dan membuka toko pangsit, disebutkan juga bagaimana
masyarakat Korea berdatangan ke toko itu. Lagu ini menjadi petunjuk bahwa
mandu datang ke Korea sekitar tahun 1279 dan dibawa oleh kelompok Uyghrus.

Di Indonesia, mandu lebih dikenal dengan nama pangsit. Mandu terdiri


dari berbagai isian seperti daging atau kimchi, mandu bisa disantap secara
individu atau disajikan bersama mie kuah. Ada tiga cara paling populer dalam
menyajikan mandu, yaitu bisa dikukus, digoreng atau dicampur sup. Namun,
metode yang paling favorit adalah dengan dikukus. Pada saat ini mandu dimakan
pada setiap musim dingin dan perayaan tahun baru Seollal atau tahun baru Imlek.

Mandu memiliki banyak jenis isian yang berbeda, mulai dari sayuran
hingga daging. Beberapa jenis mandu berdasarkan isian dan cara memasaknya
dapat dibagi menjadi :

3
Jenis Pengertian
Mul Mandu Merupakan jenis mandu yang direbus dalam air dengan
panas yang rendah. Biasanya diisi dengan daging dan daun
bawang. Selain itu, ukurannya juga lebih kecil dari jenis
mandu lainnya.
Jjin Mandu Merupakan jenis mandu yang dikukus dan biasanya
dinikmati dengan kecap. Mandu jenis ini sangat lembut
namun tidak terlalu lembek seperti mul mandu.
Gun Mandu Merupakan jenis mandu yang digoreng. Karena digoreng,
kulit mandu akan bertekstur renyah. Mandu jenis ini bisa
diisi apa saja, namun yang paling umum adalah bawang
dan daging. Sedangkan bahan pilihan lainnya bisa
menggunakan mie.
Kimchi Mandu Merupakan jenis mandu yang berisi kimchi. Mandu jenis
ini memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan jenis
mandu lainnya karena sudah dibumbui dengan bawang
putih, bubuk merica dan bahan lainnya.
Yachae Mandu Merupakan mandu yang hanya berisi sayur-sayuran. Sayur
yang digunakan biasanya bawang, bayam, wortel, jamur,
dan kadang diisi tahu. 

2) Pengertian Chili Oil

Chili oil atau minyak cabai dalam bahasa Mandarin disebut juga dengan
“Lajia you”. Merupakan kondimen cita rasa pedas khas Tiongkok, chili oil dibuat
dari berbagai cabai kering, seperti seperti chinese red pepper dan merica sichuan
yang diberi beberapa rempah lain dan direndam di dalam minyak sayur, sehingga
warnanya merah kecokelatan dan memiliki rasa pedas yang menggigit. Chili oil
biasanya disajikan sebagai kondimen pada menu dimsum, hot pot,  mie, tumisan,
dan salad.

4
Sambal sejenis ini juga dapat ditemukan di negara Jepang, negara ini memiliki
kondimen yang mirip dengan  chili oil  bernama  Japanese chili oil atau rayu.
Selain itu di negara Italia juga terdapat sambal sejenis yaitu olio
di peperoncino yang berasal dari Calabria, bentuknya sama seperti Chinese chili
oil, namun yang menjadi pembeda adalah sambal khas Italia ini menggunakan
minyak zaitun dan biasanya disajikan dengan pasta. Terdapat dua komponen
utama dalam pembuatan chili oil, yaitu sebagai berikut :

a. Cabai

Cabai (Capsicum) adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis dan
subtropik, cabai dapat masuk ke Asia karena adanya pedagang dari Portugis
dan Spanyol. Sampai saat ini cabai memiliki 20 spesies yang berada dan
berkembang di benua Amerika tetapi hanya 4 macam spesies yang dikenal
orang Indonesia yaitu cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, dan paprika
(Cahyono, 2003). Tanaman cabai dapat digolongkan sebagai sayuran maupun
bumbu, tergantung bagaimana pemanfaatannya. Sebagai bumbu, cabai yang
pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa untuk makanan.

b. Minyak Sayur

Minyak sayur adalah minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan


umumnya dari kelapa sawit. Minyak sayur bisa dikatakan sebagai salah satu
minyak nabati yang sering dijadikan pilihan saat memasak di dapur. Minyak
sayur mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan. Kandungan
gizi pada minyak sayur berbeda-beda tergantung pada sumber minyaknya.
Namun, dikutip dari Cleveland Clinic, kandungan minyak sayur secara umum
adalah membawa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan
K.

Ada beberapa jenis minyak sayur yang sering dijumpai dalam


kehidupan sehari-hari misalnya yaitu, minyak zaitun, minyak kelapa, minyak
kelapa sawit, minyak kanola, minyak wijen, minyak biji anggur, minyak biji
bunga matahari, minyak kacang kedelai, minyak alpukat, dan lain-lain.

5
BAB III

METODE KEGIATAN

1. Jenis Kegiatan

“LAPORAN MANDU IN CHILI OIL” merupakan laporan yang bertujuan


untuk memberikan metode proses pembuatan mandu dan chili oil yang sederhana.

2. Waktu dan Tempat

Tanggal : Minggu, 19 Februari 2023

Waktu : Pukul 09.00 WIB – 14.00 WIB

Tempat : Rumah Kartika Ayu Ramadhani (XI IPS 1), Ds. Mojokendil, Kec.
Ngronggot, Kab. Nganjuk.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Alat dan Bahan

a) Alat

1. Loyang

2. Teflon

3. Blender/copper

4. Pisau

5. Mangkok

6. Kompor

6
7. Kukusan

8. Sendok

9. Capit

10. Telenan

11. Piring saji

12. Sumpit saji

b) Bahan pembuatan mandu

1. 1 kg daging ayam

2. 2 pack kulit dimsum

3. ¼ kubis

4. 3 batang daun bawang

5. ½ siung jahe

6. 5 siung bawang putih

7. Minyak wijen

8. Saus tiram

9. Lada bubuk

10. Garam

11. Gula

12. Minyak goreng

13. 2 butir kuning telur

7
14. Kecap asin

c) Bahan pembuatan chili oil

1. 7 siung Bawang putih

2. 15 sendok Bubuk cabai

3. Gula secukupnya

4. Garam secukupnya

5. Saus tiram secukupnya

6. Minyak wijen secukupnya

7. Lada bubuk secukupnya

8. Minyak sayur secukupnya

b. Prosedur kerja

a) Cara Membuat Mandu

1. Pisahkan daging ayam dari tulangnya lalu potong-potong menjadi dadu.

2. Cuci daging ayam yang telah dipotong-potong hingga bersih.

3. Cuci kubis dan daun bawang lalu iris tipis-tipis.

4. Cuci jahe dan bawang putih lalu kupas.

5. Giling daging ayam dengan menambahkan 2 butir kuning telur, lada bubuk
secukupnya, minyak wijen secukupnya, kecap asin secukupnya, saus tiram
secukupnya, dan garam secukupnya. Jangan lupa masukkan juga jahe dan
bawang putih, serta irisan kubis dan daun bawang.

6. Setelah halus dan semua bahan tercampur lalu masukkan adonan isian
mandu tersebut ke dalam wadah.

8
7. Siapkan loyang lalu olesi dengan minyak.

8. Olesi permukaan kulit dimsum dengan sedikit minyak.

9. Setelah terolesi dengan minyak, masukkan adonan yang telah dibuat tadi
sebagai isian mandu sebanyak satu sendok teh, lalu lipat sesuai selera. Tata
diatas loyang yang sudah diolesi dengan minyak, usahakan tata dengan
rapi dan berikan cukup jarak agar tidak saling menempel.

10. Siapkan kukusan, setelah kukusan sudah panas, kukus mandu selama
kurang lebih 5 menit.

11. Setelah selesai dikukus, Goreng mandu dengan api yang kecil serta sedikit
minyak, tunggu kurang lebih 2 menit, lalu tambahkan kira-kira 4 sendok
makan air, lalu tunggu hingga satu sisinya berubah warna menjadi coklat
keemasan (air menyusut) atau kurang lebih selama 8 menit.

12. Setelah berubah warna angkat dan mandu siap disajikan dengan cocolan
chili oil.

b) Cara Membuat Chili oil

1. Cincang halus 5 siung bawang putih lalu tumis sampai berwarna


kecoklatan.

2. Setelah itu pindahkan ke dalam wadah lalu masukkan bubuk cabai, gula,
garam, saus tiram, minyak wijen, lada bubuk sesuai selera.

3. Lalu masukkan minyak sayur panas dan aduk hingga merata.

c) Teknik Penyajian

1. Menata mandu berjajar di piring penyajian.

2. Menambahkan dan menata chili oil di samping mandu yang telah disusun
berjajar.

3. Tambahkan daun seledri sebagai hiasan di piring penyajian

9
4. Merapikan tampilan mandu.

d) Teknik Pengemasan

1. Siapkan mika kemasan makanan yang berukuran kecil.

2. Buat dan cetak label produk semenarik mungkin.

3. Gunting label yang telah dicetak lalu tempelkan di permukaan penutup


mika kemasan.

4. Masukkan 4 butir mandu ke dalam mika kemasan.

5. Jangan lupa masukkan chili oil di dalam plastik klip lalu tambahkan ke
dalam mika kemasan yang sudah terisi mandu.

6. Rapikan tampilan pengemasan mandu.

BAB IV

ASPEK EKONOMI

1. Modal

Modal untuk melaksanakan kegiatan ini diperoleh dari iuaran setiap anggota
kelompok.

2. Anggaran
10
No Bahan Jumlah Harga
1. Ayam 1 kg Rp. 30.000,00
2. Kulit dimsum 2 pack Rp. 8.000,00
3. Kubis ½ buah Rp. 2.000,00
4. Daun bawang 3 batang -
5. Jahe ½ siung -
6. Bawang putih 12 siung -
7. Minyak wijen secukupnya -
8. Saus tiram secukupnya -
9. Kecap asin secukupnya -
10. Garam secukupnya -
11. Gula secukupnya -
12. Lada bubuk secukupnya -
13. Telur 2 butir Rp. 4.000,00
14. Minyak sayur secukupnya -
15. Bubuk cabai 1 pcs Rp. 8.000,00
16. Mika kemasan 20 psc Rp. 12.000,00
17. Plastik klip 1 pack Rp. 3.000,00
3. Penetapan Harga Jual

Dari total biaya yang dikeluarkan, kami membutuhkan modal sebesar Rp.
67.000,00 untuk membuat 18 porsi mandu. Dengan ini, kami akan menetapkan harga
jual mandu sebesar Rp. 6.000,00 per porsi, sehingga akan memperoleh total penjualan
sebesar Rp. 108.000,00.

4. Estimasi Keuntungan

Kami mengambil keuntungan dari mandu tersebut sebesar Rp.41.000,00


Besar keuntungan : Modal x 100% = Presentase Keuntungan
Rp. 41.000 : Rp.67.000,00 x 100% = 61%
Jadi, presentase keuntungan yang kami ambil dari penjualan mandu yaitu 61%.

BAB V

POTENSI DAN KENDALA

1. Potensi

1. Bahan baku mudah didapat.

2. Pembuatannya sederhana dan tidak memakan waktu yang terlalu lama.

11
3. Cita rasa mandu yang dipadukan dengan chili oil akan mudah diterima di lidah
masyarakat Indonesia karena berbahan dasar kulit pangsit, daging ayam, dan
minyak cabai yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia.

4. Mandu dapat diolah dan disajikan dengan berbagai macam variasi serta dapat
dijadikan sebagai camilan, makanan hidangan, ataupun lauk untuk makan sehari-
hari.

2. Kendala

1. Sulit menentukan takaran bahan yang pas.

2. Sulit mencari teknik penyajian (plating) yang menarik.

BAB VI

PENUTUP

1. Kesimpulan

12
Dari kegiatan ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran
seperti ini sangat penting dan bermanfaat bagi siswa, yang mana pembelajaran di
sekolah tidak sekedar penyampaian teori saja tetapi juga membutuhkan praktik di
lapangan secara langsung. Dengan adanya praktik ini, kami dapat mengerti dan
merasakan secara langsung bagaimana proses dalam menemukan resep, tahap
pengolahan, hingga teknik penyajian makanan internasional, khususnya mandu.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ini kami juga dilatih untuk menjadi seorang
wirausahawan, yang mana sebelum menjalankan usaha kita harus mengetahui modal
yang diperlukan terlebih dahulu, kemudian harus menentukan seberapa besar
keuntungan yang ingin dicapai, hal ini diperlukan agar kita dapat menyesuaikan
berapa banyak output yang dapat dihasilkan dalam kegiatan produksi tersebut. Selain
itu dalam kegiatan ini kami juga belajar bagaimana cara memasarkan produk dengan
baik dan benar agar dapat menarik khalayak atau konsumen untuk membeli dan
mengonsumsi produk yang telah kita buat.

2. Saran

Saran kami dalam kegiatan praktik ini adalah penentuan bahan-bahan yang
digunakan dalam proses pembuatan harus dirinci dengan takaran yang pas dan cukup,
hal ini dilakukan agar pada saat proses pembuatan tidak ada bahan yang tersisa
sehingga tidak akan mengalami kerugian. Selain itu, kami juga memiliki saran untuk
memasarkan produk secara online melalui media sosial, yaitu dengan mengunggah
pamflet tentang produk maknan disertai dengan kata-kata yang menarik akan lebih
mudah memikat hati para khalayak atau konsumen untuk membeli produk yang
sedang kita tawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Haerahr. 2021. “Mandu (Makanan Korea)”,


https://www.tribunnewswiki.com/2021/04/18/mandu-makanan-korea, diakses 19
April 2021

13
Lupita. 2021. “Membuat Chili Oil Khas China, Begini Caranya”,
https://bolong.id/amp/lp/1121/membuat-chilli-oil-khas-china-begini-
caranya#amp_tf=From%20%251%24s&aoh=16778440100482&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com, diakses 03 November 2021

N Libriesta . 2018. Tanaman Cabai. Journal.

Anita Djie. 2023. “Apakah Minyak Sayur Baik untuk Kesehatan? Perhatikan Cara
Memilihnya yang Tepat”, https://www.sehatq.com/artikel/apakah-minyak-sayur-baik-
untuk-kesehatan, diakses 02 Maret 2023

Kelas XI MIPA 7 SMAN 1 Sidoarjo. 2019. Spaghetti Ms Parinara. Laporan.

LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai