dan Manfaatnya
terkadang dalam menjalani bisnis, ada beberapa kesempatan ketika bisnis
menghadapi kesulitan seperti kekurangan dana atau kurangnya pengetahuan
teknologi. Umumnya ini terjadi selama diversifikasi lini produk atau sedang
melakukan eksepansi ke pasar baru. Joint venture dapat menjadi solusi yang tepat
dalam situasi ini. Sebelum kita memahami bagaimana fungsi dari joint venture, mari
kita bahas dulu tentang joint venture.
Para pihak yang terlibat dalam sistem ini diatur oleh perjanjian kontrak yang mereka
buat. Perjanjian tersebut menetapkan hal-hal seperti kewajiban mereka, tingkat di
mana mereka akan berbagi keuntungan atau kerugian, hak dan kewajiban mereka
satu sama lain.
Di Indonesia sendiri sistem joint venture telah diatur regulasinya oleh undang-
undang sebagai berikut :
Dan sesuai UU 25 tahun 2007 , sistem joint venture sendiri dapat diartikan sebagai
bentuk kegiatan penanaman modal asing. Tujuan utama mendirikan sistem ini adalah
agar perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada perusahaan induk
mendapatkan keuntungan secara bersama-sama.
Perbedaan Joint Venture dengan Partnership atau Kemitraan
Joint venture mungkin memiliki beberapa kesamaan dengan partnership, tetapi dua
sistem ini tidak sama. Partnership biasanya adalah entitas bisnis tunggal yang
dibentuk oleh dua orang atau lebih, sedangkan joint venture adalah penggabungan
beberapa entitas bisnis yang berbeda (masing-masing dapat berbeda jenis badan
hukum) menjadi entitas baru.
Saham Pusri sendiri di perusahaan yang dibangun dengan sistem joint venture
tersebut mencapai USD97 juta, dan harus dicairkan dalam empat tahun ke depan.
2. Kesepakatan
Para pihak dalam sistem joint venture, yaitu para venturer bersama, umumnya
melaksanakan perjanjian tertulis di antara mereka. Perjanjian ini menyatakan
perincian seperti kewajiban mereka, rasio pembagian laba / rugi, hak dan kewajiban
mereka, dll.
3. Durasi Tertentu
Karena semua usaha dakam sistem ini dibuat untuk tujuan tertentu, mereka
umumnya berakhir begitu tujuan tersebut terpenuhi. Namun, para pihak dapat terus
bekerja bersama jika mereka sepakat untuk melakukannya.
4. Pembagian Keuntungan
Para pihak selalu menyepakati rasio di mana mereka akan berbagi keuntungan dan
kerugian mereka. Jika tidak ada kesepakatan untuk efek ini, mereka harus membagi
keuntungan secara merata.
5. Struktur Usaha
Para pihak dapat membuat usaha patungan dengan melakukan kontrol pada salah
satu aspek berikut:
Aktiva,
Operasi, atau
Entitas bisnis itu sendiri.
Untuk menggabungkan sumber daya. Perusahaan akan memiliki lebih banyak daya
saing dalam industri dan otomatis akan lebih banyak potensi keberhasilan usaha.
Untuk menggabungkan keahlian. Dalam bisnis teknis, satu perusahaan mungkin
memiliki keahlian di satu bagian dan perusahaan lain mungkin memiliki keahlian di
bagian lain. Misalnya, Perusahaan A pandai membuat perangkat lunak, sedangkan
Perusahaan B memiliki pengalaman menciptakan perangkat keras yang diperlukan
untuk suatu usaha.
Untuk menghemat uang. Dua perusahaan mungkin mempertimbangkan sistem joint
venture untuk menghemat uang pada iklan, mungkin pameran dagang atau publikasi
produk.
Jika Anda berencana mengadopsi sistem ini untuk usaha Anda, tentunya Anda
memerlukan laporan keuangan yang terperinci agar perusahaan rekanan Anda
tertarik dengan permintaan kerjasama.
Aliansi dapat juga diartikan sebagai persekutuan yang dilakukan oleh perseorangan,
kelompok atau organisasi, yang mempunyai sumberdaya (sarana, prasarana, dana,
keahlian, akses, pengaruh, informasi) dan bersedia untuk terlibat aktif atau berperan
dalam menjalankan fungsi dan tugas tertentu.
Lalu apa pengertian dari aliansi strategis? Dalam dunia bisnis aliansi strategis bukan hal
baru lagi. Jika kamu ingin berbisnis kamu harus mengerti makna dari aliansi strategis.
Artikel dibawah ini akan menjelaskan tentang aliansi strategis, dari pengertian,
keuntungan, penggunaan serta tipe aliansi strategis-nya. Berikut kita simak artikelnya!
Sehingga dengan adanya aliansi maka suatu perusahaan dapat saling membantu terkait
kemampuan yang dimiliki. Dengan hal tersebut dapat dikatakan bahwa aliansi strategis
ini penting bagi perusahaan dalam menjalankan suatu bisnis.
Sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara lebih cepat dan
efisien. Khususnya pada korporasi yang tumbuh dengan pesat, relatif akan berat untuk
memperluas sumber daya teknis dan operasional.
Korporasi yang tumbuh pesat dipastikan harus melakukan aliansi strategis untuk
memperoleh benefit dari saluran distribusi, pemasaran, reputasi merek dari para pemain
bisnis yang lebih baik. Dengan melakukan aliansi strategis, beberapa keuntungan, yaitu:
Perencanaan Aliansi yang Berhasil
Sebelum korporasi melakukan aliansi strategi dengan rakanan, secara internal korporasi
harus melakukan beberapa persiapan. Hal ini dilakukan agar aliansi yang dijalankan
berhasil sukses.
Pemikiran yang mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola
perlu mempertimbangkan hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi
terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi
strategis, selain juga menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh
masing-masing pihak dan keuntungan yang akan diperoleh.
Korporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan
intelektual melalui beberapa kesepakatan dan perjanjian legal agar tidak terjadi proses
transer pengetahuan yang merugikan.
Korporasi juga harus sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan
dijalankan. Untuk keberhasilan pengoperasian layanan ataupun produk, korporasi perlu
mengkaji sejauh mana terdapat kompatibilitas budaya perusahaan agar terciptas tingkat
kepercayaan yang baik.
Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan
rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang, pengembangan
sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan sumber daya manusia.
Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhan
perusahaan/ korporasi.
Penilaian Rekanan
Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan
maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya
manajemen rekanan.
Selain itu juga bisa menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan
dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin
akan dikeluarkan oleh rekanan.
Negosiasi Kontrak
Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang realistik,
pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan
pengakuan atas proteksi informasi penting, pasal-pasal terkait pemutusan hubungan,
hukuman/penalti untuk kinerja yang buruk, dan prosedur yang jelas dan dapat dipahami
dalam interaksi.
Operasionalisasi Aliansi
Pemutusan Aliansi
Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada umumnya
ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner melakukan perubahan prioritas
strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.
Strategi Merger dan Akuisisi Agar Menguntungkan
Apakah sebelumnya kalian sudah pernah mendengar tentang Merger dan Akuisisi? Mari
kita bahas lebih lanjut mengenai apa itu merger, akuisi, bagaimana startegi untuk
melakukannya dan apa tujuan melakukannya. Pertama, apa itu merger?
Merger
Apa itu merger?
Untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar dan mampu bersaing
diperlukan strategi ekspansi baik dalam ekspansi internal maupun ekspansi eksternal.
Ekspansi internal dapat dilakukan jika divisi-divisi yang berada dalam suatu perusahaan
dapat bekerjasama jika digabung dan bisa terus berkembang secara normal.
Sedangkan ekspansi eksternal adalah penggabungan usaha beberapa perusahaan
dengan tujuan membentuk perusahaan baru yang lebih besar. Dalam dunia akutansi
terdapat 3 jenis penggabungan usaha, yaitu merger, akuisi dan konsolidasi.
Merger adalah hubungan mutualisme antara dia atau lebih entitas untuk membentuk
perusahaan baru dengan nama baru. Dalam proses merger, perusahaan yang sepakat
untuk bersatu setuju untuk mengintegrasikan dan menggabungkan aktivitas operasional
mereka kedalam satu entitas. Dalam satu entitas itu nantinya terdapat kepemilikian,
kontrol, dan keuntungan yang dibagi kepada semua entitas yang bergabung.
Merger juga dapat diartikan sebagai suatu proses penggabungan atau difusi dari 2
perseroan dengan salah salah satu dari perseroan yang bergabung tetap berdiri dengan
nama perseroannya, dan perseroan yang bergabung lenyap dan semua sistem
didalamnya ikut bergabung. Beberapa jenis merger, yaitu:
Macam-Macam Merger
1. Merger horizontal, merger ini gabungan antara dua perusahaan yang sama jenis
usahanya. Contohnya merger perusahaan sepatu A merger dengan perusahaan
sepatu B.
2. Merger vertikal, merger ini terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling
berhubungan. Contoh merger vertikal adalah, perusahaan hardware dengan
perusahaan komputer.
3. Merger konglomerat, adalah kerja sama antara beberapa perusahaan dengan bidang
atau produk yang berbeda. Tujuan dari merger ini untuk mencapai pertumbuhan
badan usaha secara cepat dan dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik
dengan cara bertukar saham antara perusahaan yang bersatu.
4. Merger kon generik, merger ini adalah kerjasama antara 2 atau lebih perusahaan
yang saling berhubungan tapi bukan memiliki kesamaan jenis produk. Sebagai
contohnya bank dengan perusahaan leasing.
Alasan Melakukan Merger
1. Pertumbuhan atau Disversifikasi, dengan melakukan merger perusahaan dapat
menguragi perusahaan pesaing. Selain itu dapat membuat perusahaan berkembang
dari sisi ukuran dan saham secara lebih cepat.
2. Meningkatkan Dana, dengan melakukan ekspansi eksternal perusahaan akan
mendapat dana karena dapat meningkatkan daya pinjam perusahaan. Hal tersebut
dapat memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya yang rendah.
3. Sinergi, ketika merger menghasilkan suatu tingkat skala ekonomi maka bisa
dikatakan bahwa sinergi yang dihasilkan dari merger tercapai. Sinergi akan terlihat
jelas pada saat perusahaan yang melakukan merger bisa mengurangi fungsi dan
tenaga kerja yang berlebihan.
4. Pertimbangan pajak, perusahaan dapat menaikkan kombinasi pendapat sesudah
pajak dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang telah
diakuisi. Selain itu tujuan merger juga akan mekanisme kesejahteraan pemiliknya
meningkat.
5. Melindungi dari pengambilalihan, pelaku merger harus melakukan akuisi pada
perusahaan lain dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang. Maka
kewajiban perusahaan penerima merger jadi tinggi karena beban hutang yang
ditanggung.
Kelebihan merger adalah pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan tidak
memakan banyak biaya jika dibandingkan dengan pengambilalihan dengan cara lain
Kekurangan Merger
Kekurangan merger adalah keputusan harus disetujui oleh para pemegang saham dari
tiap-tiap perusahaan, sedangkan untuk memperoleh peretujuan tersebut dibutuhkan
waktu yang lama.