Anda di halaman 1dari 3

Nama : Marwa Nur

Nim : 210902501005
Kelas : A – Pendidikan akuntansi

Tugas akuntansi keuangan lanjutan l

JOINT VENTURE
joint venture adalah usaha bisnis yang dilakukan oleh dua entitas bisnis atau lebih untuk
periode waktu tertentu. kerja sama ini diciptakan untuk memberikan tujuan spesifik dan
ditentukan dalam rencana yang telah disepakati. Sistem ini biasanya berakhir setelah tujuan-
tujuan tersebut terpenuhi kecuali para pihak memutuskan untuk terus bekerja sama.

Joint venture adalah kemitraan bisnis di mana dua atau lebih perusahaan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam joint venture, perusahaan-perusahaan ini menggabungkan
sumber daya, pengetahuan, dan modal mereka untuk mengembangkan proyek atau usaha
bersama. Ini bisa berupa kerjasama jangka panjang atau proyek spesifik. Keuntungan dari
joint venture meliputi pembagian risiko dan biaya, akses ke sumber daya tambahan, dan
peluang ekspansi. Namun, penting untuk memiliki perjanjian yang jelas dan transparan untuk
mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam joint venture.

Joint venture, atau sering disingkat JV, adalah bentuk kemitraan bisnis di mana dua atau lebih
perusahaan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu proyek atau usaha
tertentu. Dalam joint venture, setiap perusahaan yang terlibut biasanya menyumbangkan
sumber daya seperti modal, pengetahuan, teknologi, atau aset lainnya, dan mereka berbagi
risiko, keuntungan, dan kendali dalam proporsi yang telah disepakati.

Joint venture dapat dijalankan dalam berbagai bentuk, termasuk perusahaan patungan,
kemitraan, atau entitas hukum yang lain. Biasanya, perjanjian tertulis yang disebut
"perjanjian joint venture" mengatur persyaratan, hak, dan kewajiban masing-masing pihak.

Keuntungan dari joint venture termasuk pembagian risiko, akses ke sumber daya tambahan,
peluang pertumbuhan, dan diversifikasi. Namun, keberhasilan joint venture tergantung pada
kemampuan pihak-pihak yang terlibat untuk bekerja sama, serta perencanaan yang cermat
dan pengelolaan yang baik.

Para pihak yang terlibat dalam sistem ini diatur oleh perjanjian kontrak yang mereka buat.
Perjanjian tersebut menetapkan hal-hal seperti kewajiban mereka, tingkat di mana mereka
akan berbagi keuntungan atau kerugian, hak dan kewajiban mereka satu sama lain.

Di Indonesia sendiri sistem joint venture telah diatur regulasinya oleh undang-undang sebagai
berikut :

 UU no 25 tahun 2007 sebagai kegiatan Penanaman Modal Asing.


 UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal Asing
 PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan penanaman Modal Asing
 PP Nomor 20 Tahun Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam
rangka penanaman modal asing
 SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman
Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam
perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Sistem Joint Venture


1. Tujuan Khusus
Para pihak yang terlibat dalam sistem joint venture biasanya telah memiliki tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Mereka umumnya menyatakan tujuan ini dengan jelas dalam
persetujuan dan perjanjian yang telah disepakati oleh mereka.

2. Kesepakatan
Para pihak dalam sistem joint venture, yaitu para venturer bersama, umumnya melaksanakan
perjanjian tertulis di antara mereka. Perjanjian ini menyatakan perincian seperti kewajiban
mereka, rasio pembagian laba / rugi, hak dan kewajiban mereka, dll.

3. Durasi Tertentu
Karena semua usaha dakam sistem ini dibuat untuk tujuan tertentu, mereka umumnya
berakhir begitu tujuan tersebut terpenuhi. Namun, para pihak dapat terus bekerja bersama jika
mereka sepakat untuk melakukannya.

4. Pembagian Keuntungan
Para pihak selalu menyepakati rasio di mana mereka akan berbagi keuntungan dan kerugian
mereka. Jika tidak ada kesepakatan untuk efek ini, mereka harus membagi keuntungan secara
merata.

5. Struktur Usaha
Para pihak dapat membuat usaha patungan dengan melakukan kontrol pada salah satu aspek
berikut:

 Aktiva,
 Operasi, atau
 Entitas bisnis itu sendiri.

Kesimpulan dan Manfaat


Pada dasarnya, sistem joint venture adalah:

 Terdiri dari perusahaan yang berbeda, baik tujuan atau mungkin skala bisnis
 Kedua perusahaan memiliki dasar kepemilikan untuk kepentingan bersama
ini. Misalnya, dua perusahaan yang memiliki paten berbeda mungkin sepakat
membuat aplikasi akuntansi, dan akhirnya membentuk sistem joint venture.
 Kedua perusahaan setuju untuk berbagi pendapatan dan pengeluaran.

Kedua perusahaan dalam sistem joint venture berhak mempertahankan identitas perusahaan
mereka yang terpisah untuk semua tujuan kecuali yang sudah tertuang dalam perjanjian kerja
sama.
Sedangkan manfaat dari sistem kerjasama iniadalah :

 Untuk menggabungkan sumber daya. Perusahaan akan memiliki lebih banyak daya
saing dalam industri dan otomatis akan lebih banyak potensi keberhasilan usaha.
 Untuk menggabungkan keahlian. Dalam bisnis teknis, satu perusahaan mungkin
memiliki keahlian di satu bagian dan perusahaan lain mungkin memiliki keahlian di
bagian lain. Misalnya, Perusahaan A pandai membuat perangkat lunak, sedangkan
Perusahaan B memiliki pengalaman menciptakan perangkat keras yang diperlukan
untuk suatu usaha.
 Untuk menghemat uang. Dua perusahaan mungkin mempertimbangkan sistem joint
venture untuk menghemat uang pada iklan, mungkin pameran dagang atau publikasi
produk.

Anda mungkin juga menyukai