Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Nama : Irma Tia Intenti Kelompok :6


NPM : 1813024044 Kelas :B

PTERIDOPHYTA

SESI 1 : TUJUAN
Masalah : Apakah ciri-ciri morfologi Pteridophyta pada kelas Psilophytineae (paku purba), Lycopodineae
(paku kawat), equisetineae (paku ekor kuda), dan Filicineae (paku sejati) ada kaitannya dengan cara hidup dan
reproduksinya?
Tujuan : Pada pembelajaran ini saya dan kelompok saya akan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi
Pteridophyta pada kelas Psilophytineae (paku purba), Lycopodineae ( paku kawat), equisetineae (paku ekor
kuda), dan Filicineae (paku sejati) yang berkaitan dengan cara hidup dan reproduksinya.
Manfaat: Penyelidikan ini perlu dilakukan agar dapat memahami ciri-ciri morfologi Pteridophyta pada kelas
Psilophytineae (paku purba), Lycopodineae ( paku kawat), equisetineae (paku ekor kuda), dan Filicineae
(paku sejati) yang berkaitan dengan cara hidup dan reproduksinya.

SESI 2 :PENYELIDIKAN
Cara-cara Penyelidikan :
1. Mengamati Psilotum triquerum dan memperhatikan mikrofil serta sinangiumnya. Mengambil gambar/foto
lalu memberi keterangan pada objek yang diamati tersebut. Kemudian menyusun klasifikasinya.
2. Melakukan pengamatan pada Lycopodium sp. Memperhatikan strobilus dan ciri-ciri morfologinya.
Mengambil gambar/foto dan memberi keterangan pada objek yang diamati tersebut. Kemudian menyusun
klasifikasinya.
3. Melakukan pengamatan pada Equisetales sp. Memperhatikan sporofit dan ciri-ciri morfologinya.
Mengambil gambar/foto dan diberi keterangan pada objek yang diamati tersebut. Kemudian menyusun
klasifikasinya.
4. Melakukan pengamatan pada Vteris vittata, Adiantum sp., Marcilia sp., Neprolrphis sp., Pyrosia
nummulariafolia, Pityrogramma calomelanos, dan Polypodium sp. Mengamati bentuk morfologi masing-
masing jenis tumbuhan paku sejati. Mengambil gambar/foto lalu memberi keterangan pada objek yang
diamati tersebut. Kemudian menyusun klasifikasinya.
5. Setelah itu membuat skema argumentasi dengan data/bukti yang valid dan relevan disertai dukungan dan
alasan yang kuat untuk mendukung claim.
Alasan penyelidikan dilakukan dengan cara-cara di atas:
1. Memahami dan memperoleh struktur morfologi pada Pteridophyta pada kelas Psilophytineae (paku purba),
Lycopodineae ( paku kawat), equisetineae (paku ekor kuda), dan Filicineae (paku sejati).
2. Mendeskripsikan serta mengaitkan ciri-ciri morfologi Pteridophyta pada kelas Psilophytineae (paku purba),
Lycopodineae ( paku kawat), Equisetineae (paku ekor kuda), dan Filicineae (paku sejati) dengan cara hidup
dan reproduksinya.

SESI 3 : ARGUMEN
Claim : Kami berpendapat bahwa -ciri morfologi Pteridophyta pada kelas Psilophytineae (paku purba),
Lycopodineae (paku kawat), equisetineae (paku ekor kuda), dan Filicineae (paku sejati) ada kaitannya dengan
cara hidup dan reproduksinya. Tumbuhan Peridophyta memiliki bagian sporofil yang terdapat spora untuk
berkembangbiak dan pada tropofil untuk berfotosintesis karena cara hidupnya autotrof.
Bukti Data:
Tabel 1.1 Struktur dan reproduksi pada Musci
No. Gambar struktur dangan gambar Urutan takson dan cara Siklus hidup
referensi hidupnya
1. Pteris vittata Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Classis: Filicinae
Ordo: Polypodiales
Familia: Pteridaceae
Genus: Pteris
Daun Spesies: Pteris vittata
Tangkai
Cara hidup yaitu autotrof Pteris
vittata. Memiliki daun berwarna Sumber: tugassekolah.co.id
hijau sebagai organ fotosintesis.
Perkembangbiakan generatif dimulai
dengan pembentukan spora yang
Batang dihasilkan sporangium. Kemudian spora
Rizoid berkecambah membentuk gametofit yang
homotalus (berumah satu).

Sumber: issamas54.blogspot.com
2. Adiantum sp Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Classis: Pteridopsida
Ordo: Pteridales
Familia: Pteridaceae
Genus: Adiatum
Spesies: Adiatum sp
Daun
Cara hidup yaitu autotrof Sumber: tugassekolah.co.id
Adiantum sp. memiliki daun
berwarna hijau sebagai organ Perkembangbiakan generatif dimulai
Tangkai fotosintesis. dengan pembentukan spora yang
dihasilkan sporangium. Kemudian spora
berkecambah membentuk gametofit yang
Batang Rizoid
homotalus (berumah satu).

Sumber: erinaaeni.blogspot.com
3. Marcillea sp. Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Daun Classis: Pteridopsida
Ordo: Salviniales
Familia: Marsileaceae
Genus: Marcillea
Spesies: Marcillea sp

Cara hidup yaitu autotrof


Marcillea sp. memiliki daun Sumber: tugassekolah.co.id
Batang berwarna hijau sebagai organ
Tangkai fotosintesis (adaksial). Perkembangbiakan generatif dimulai
dengan pembentukan spora yang
dihasilkan sporangium. Kemudian spora
berkecambah membentuk gametofit yang
heterosporous (berumah dua).
Rizoid

Sumber:
theseattlspirit.blogspot.com

4. Nephrolepis sp. Kingdom: Plantae


Divisi: Pteridophyta
Classis: Pilicinae
Ordo: Polypodiales
Familia: Polypodiceae
Genus: Nephrolepis
Spesies: Nephrolepis sp.

Sumber: www.galeripustaka.com
Perkembangbiakkan generatif dimulai
dengan pembentukan spora yang
makrofil dihasilkan sporangium kemudian spora
akar berkecambah membentuk gametofit yang
homotarus (berumah satu)
5. Pyrrosia nummularifolia Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Classis: Pteridopsida
Ordo: Polypodiales
Familia: Polypodiaceae
Genus: Pyrrosia
Spesies: Pyrrosia
batang nummularifolia
Daun
picisan Hidup epifit pada pohon, dan
autotrof karena memiliki
Gambar referensi klorofil untuk berfotosintesis.
Spora berada di abaksial

Sumber :
manfaatpengetahuan.blogspot.com
Perkembangbiakkan generatif dimulai
dengan pembentukan spora yang
dihasilkan sporangium kemudian spora
berkecambah membentuk gametofit yang
homotarus (berumah satu)
Sumber : satuharapan.com
6. Pityrogramma calomelanos Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
akar
Classis: Pterydopsida
Ordo: Polypodiales
Familia: Polypodiaceae
Genus: Pityrogramma
Spesies: Pityrogramma
calomelanos

makrofil Cara hidup autotrof , karena


memiliki klorofil untuk
tepung berfotosintesis
Gambar referensi

Sumber:
manfaatpengetahuan.blogspot.com

Perkembangbiakan generatif dimulai


dengan pembentukan spora yang
dihasilkan sporangium kemudian spora
berkecambah membentuk gametofit yang
homotarus (berumah satu)

Sumber : slideshare. net


7 Polypodium sp. Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Classis: Filicopsida
Ordo: Polypodiales
Familia: Polypodiaceae
Genus: Polypodium
Spesies:Polypodium sp.

makrofil Cara hidup autotrof , karena


memiliki klorofil untuk
berfotosintesis
akar

Sumber:
batang manfaatpengetahuan.blogspot.com
Perkembangbiakan generatif dimulai
dengan pembentukan spora yang
dihasilkan sporangium kemudian spora
berkecambah membentuk gametofit yang
homotarus (berumah satu)

8 Psilotum complanatum Kingdom: Plantae


Divisi: Pteridophyta
Classis: Psilophytinae
Ordo: Psilotales
Familia: Psilotaceae
Genus: Psilotum
Spesies:Psilotumcomplanatum

Sumber: www.flickr.com Cara hidup autotrof , karena Perkembangbiakkan generatif dimulai


memiliki klorofil untuk dengan pembentukan spora yang
berfotosintesis dihasilkan sporangium yang terdapat
pada ujung cabang kemudian spora
berkecambah membentuk gametofit yang
homotarus (berumah satu)
Sumber: www.slideshare.net
9 Lycopodium sp. Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Classis: Lycopodinae
Ordo: Lycopodiales
Familia: Lycopodiaceae
Genus: Lycopodium
Spesies: Lycopodium sp.
sporofil Cara hidup autotrof , karena
memiliki klorofil untuk
berfotosintesis
Sumber: id.softwaresolus.com
Sumber: wiktionary.org
Reproduksi aseksual dengan spora yang
Referensi:
terdapat dalam sporofil.

Sumber: biologydiscussion.com
10 Selaginella sp. Kingdom: Plantae
Divisi: Lycopodiophyta
Classis: Isoetopsida
Ordo: Selaginellales
Familia: Selaginellaceae
Genus: Selaginella
Spesies: Selaginella sp.

Cara hidup autotrof , karena


memiliki klorofil untuk
Sumber: siflora.nmns.edu.tw berfotosintesis

Sumber: id.softwaresolus.com

Reproduksi aseksual dengan spora yang


terdapat dalam sporofil.
Sumber: biologydiscussion.com
11 Equisetum sp. Kingdom: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Classis: Equisetosida
Ordo: Equisetales
Familia: Equisetaceae
Genus: Equisetum
Spesies:Equisetum sp.
strobilus

Sumber: 2.bp.blogspot.com
Cara hidup autotrof , karena
Sumber: WordPress.com
memiliki klorofil untuk Reproduksi aseksual dengan spora yang
berfotosintesis terdapat dalam strobilus
Referensi:

Sumber: www.delta-intkey.com

SESI 4 : DASAR KEBENARAN


Warrant: Saya setuju bahwa ciri-ciri morfologi Pteridophyta pada kelas Psilophytineae (paku purba),
Lycopodineae ( paku kawat), equisetineae (paku ekor kuda), dan Filicineae (paku sejati) ada kaitannya dengan
cara hidup dam reproduksinya karena tumbuhan paku memiliki tropofil dan sporofil, rizoid, dan batang. Pada
bagian sporofil terdapat spora untuk berkembangbiak dan pada tropofil untuk berfotosintesis karena cara
hidupnya autotrof.
Backing:
Berdasarkan pada buku ajar Botani Tumbuhan Rendah halaman 135-153 menyatakan bahwa kelas
Psilophytineae (Paku Purba) merupakan tumbuhan paku yang telah punah. Anggotanya ada yang merupakan
paku telanjang (tidak berdaun) dan ada yang berdaun kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi. Ada
diantaranya yang belum mempunyai akar namun sudah mempunyai jaringan pengangkut, semua bersifat
homospor dan sporangium letaknya terminal pada batang. Kelas paku Lycopodineae (paku kawat atau paku
rambat) yang tumbuh dalam kondisi lembab dan merambat. Sporofil pada paku kelas Lycopodineae dapat
dibedakan adanya batang, akar, dan daun. Batang kecil seperti kawat dan bercabang-cabang. Daunnya
berukuran kecil seperti rambut yang terdapat di seluruh batang. Sporangium terdapat diketiak daun atau
pangkal sisi atas daun dan biasanya terkumpul di ujung cabang atau batang. Dilindungi oleh daun-daun steril
yang lembut (strobilus). Ada yang bersifat homospor gametofit dibentuk di dalam spora (endosprorik) dan
heterospor gametofitnya dibentuk di luar spora (eksosporik). Kelas Filicineae (paku sejati) dikenal sebagai
tumbuhan paku atau pakis yang sebenarnya. Berupa higrofit (hidup di tempat teduh dan lembab), terrestrial,
aquatik, atau epifit (penyusun underground di hutan). Berdasarkan lingkungan hidupnya kelas ini dibedakan
menjadi paku tanah, paku air, dan paku epifit. Daunnya berupa makrofil dengan ukuran dan bentuk yang
beranekaragam , serta pertulangan daun yang bercabang-cabang. Sporangium kebanyakan dalam sorus, keluar
dari suatu bantalan, plasenta atau reseptakel. Sorus dilindungi oleh indusium atau tepi daun.

Anda mungkin juga menyukai