Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan memahami sistem dan prosedur
akuntansi selain kas.
WAKTU PEMBELAJARAN
Jangka waktu yang diperlukan untuk memberikan materi ini adalah 120 menit.
METODE PEMBELAJARAN
1. Kuliah singkat
2. Tanya Jawab
3. Latihan Bersama
1. LCD/Overhead Projector
2. White Board dan Spidol
3. Mesin Hitung (Kalkulator)
1
REFERENSI
2
MATERI
KepMendagri No. 29/2002 Pasal 72 - 78
PENDAHULUAN
Sistem akuntansi selain kas Sistem akuntansi selain kas adalah sistem yang digunakan untuk
adalah sistem yang digunakan
mencatat semua transaksi atau kejadian selain kas. Prosedur
untuk mencatat semua transaksi
atau kejadian selain kas
akuntansi selain kas merupakan serangkaian kegiatan yang
menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh fungsi/pihak
terkait, dokumen yang digunakan dan aliran dokumen, catatan
yang digunakan dan aliran catatan serta laporan yang dihasilkan
yang berkaitan dengan transaksi atau kejadian selain kas.
Sistem Akuntansi Selain Kas Sistem Akuntansi Selain Kas terdiri atas Prosedur Akuntansi Selain
terdiri atas Prosedur Akuntansi
Kas.
Selain Kas.
Transaksi atau kejadian selain Transaksi atau kejadian selain kas, antara lain terdiri atas:
kas, antara lain terdiri atas:
- koreksi kesalahan pencatatan
koreksi kesalahan
pencatatan - penerimaan donasi selain kas
penerimaan donasi selain kas - pembelian secara kredit
pembelian secara kredit
retur pembelian kredit
- retur pembelian kredit
pelepasan hak atas aktiva - pelepasan hak atas aktiva tetap tanpa konsekuensi kas
tetap tanpa konsekunsi kas
- penerimaan aktiva tanpa konsekuensi kas
Penerimaan aktiva tnapa
konsekuensi kas
3
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen yang digunakan dalam Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas
prosedur akuntansi selain kas
adalah:
adalah:
1. Bukti Memorial, Dokumen
1. Bukti Memorial, Dokumen ini digunakan untuk mencatat
ini digunakan untuk transaksi atau kejadian selain kas, misalnya saat pemegang
mencatat transaksi atau
kas mempertanggungjawabkan UUDP dan transaksi atau
kejadian selain kas,
misalnya saat pemegang kas kejadian lainnya.
mempertanggungjawabkan
UUDP dan transaksi atau
2. Tanda Bukti yang Sah. Dokumen ini digunakan sebagai
kejadian lainnya.
2. Tanda Bukti yang Sah. dasar percatatan atau tanda bukti yang sah. Tanda bukti
Dokumen ini digunakan
yang sah dapat terdiri atas kuitansi, surat kontrak, jaminan.
sebagai dasar percatatan
atau tanda bukti yang sah.
Tanda bukti yang sah dapat
terdiri atas kuitansi, surat
CATATAN YANG DIGUNAKAN
kontrak, jaminan.
2. Buku Besar, merupakan 2. Buku Besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh
catatan yg diselenggarakan
Fungsi Akuntansi untuk mencatat peringkasan (posting)
oleh Fungsi Akuntansi untuk
mencatat peringkasan semua transaksi atau kejadian selain kas dari Jurnal Umum ke
(posting) semua transaksi dalam Buku Besar untuk setiap rekening neraca, belanja,
atau kejadian selain kas dari
pendapatan dan pembiayaan.
Jurnal Umum ke Buku Besar
4
DESKRIPSI PROSEDUR
Jurnal Koreksi adalah jurnal Jurnal Koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk
yang dibuat untuk mengoreksi
mengoreksi kesalahan yang ditemukan selama periode
kesalahan yang ditemukan
selama periode pembukuan pembukuan sehingga kalau jurnal tersebut diposting maka
sehingga kalau jurnal tersebut rekening-rekening dan saldo yang keliru secara otomatis menjadi
diposting maka rekening-
benar. Dengan kata lain akibat jurnal koreksi tersebut, saldo yang
rekening dan saldo yang keliru
secara otomatis menjadi benar. dihasilkan menjadi bebas dari kesalahan, baik kesalahan
5
Dengan kata lain akibat jurnal klasifikasi maupun kesalahan jumlah rupiah.
koreksi tersebut, saldo yang
dihasilkan menjadi bebas dari
kesalahan, baik kesalahan
klasifikasi maupun kesalahan
jumlah rupiah.
Jenis Kesalahan
Kesalahan sebenarnya dapat terjadi pada berbagai tingkat
proses pencatatan mulai dari kesalahan bukti transaksi sampai
kesalahan penjurnalan dan bahkan pada proses posting ke buku
besar. Bisa saja suatu transaksi sudah dijurnal dengan benar, tapi
pada waktu memposting terjadi kesalahan. Kesalahan dapat
segera ditemukan pada saat transaksi dicatat atau setelah
beberapa lama setelah transaksi. Bila kesalahan terjadi pada saat
melakukan analisis transaksi, dan terlanjur dijurnal dan diposting,
kesalahan hanya dapat diperbaiki dengan jurnal pula. Beberapa
kesalahan yang berkaitan dengan analisis transaksi adalah:
- Kesalahan nama rekening
- Kesalahan jumlah rupiah akibat:
a. digit tertukar tempat (transposition)
b. kesalahan desimal (transplacement atau slide)
c. kesalahan baca (misreading)
d. Kesalahan hitung (miscalculation)
e. Kesalahan tekan tombol (mistype)
f. Kombinasi kesalahan di atas
6
setelah transaksi yang 1. Kesalahan ditemukan setelah transaksi yang bersangkutan
bersangkutan telah diposting
telah diposting ke buku besar sehingga untuk mengubah
ke buku besar sehingga untuk
mengubah angka tidak angka tidak dimungkinkan lagi tanpa harus mengubah semua
dimungkinkan lagi tanpa harus
angka yang timbul setelah kesalahan tercatat dalam buku
mengubah semua angka yang
timbul setelah kesalahan besar. Mengubah semua angka atau jumlah dalam rekening
tercatat dalam buku besar. buku besar jelas tidak mungkin karena selain tidak praktis,
2. Merupakan praktek
menghapus atau mengganti angka yang sudah tercatat
yang sehat untuk tidak
menghapus kesalahan yang bukan merupakan praktek yang baik atau sehat.
terlanjur dicatat agar 2. Merupakan praktek yang sehat untuk tidak menghapus
penghapusan (misalnya
dengan cairan penghapus)
kesalahan yang terlanjur dicatat agar penghapusan (misalnya
tidak sisangka sebagai dengan cairan penghapus) tidak sisangka sebagai
kecurangan atau agar tidak
kecurangan atau agar tidak menimbulkan keraguan terhadap
menimbulkan keraguan
terhadap angka yang dihapus angka yang dihapus dan ditumpangi dengan angka yang
dan ditumpangi dengan angka baru.
yang baru.
3. Dalam sistem pencatatan menggunakan komputer kesalahan
3. Dalam sistem
pencatatan menggunakan hanya dapat dikoreksi dengan jurnal koreksi dan
komputer kesalahan hanya
memasukkan data koreksi ke dalam computer.
dapat dikoreksi dengan jurnal
koreksi dan memasukkan data
koreksi ke dalam komputer.
Pedoman Koreksi
Berikut ini beberapa contoh kesalahan dan prinsip koreksinya.
a. Kesalahan Rekening
Kesalahan ini dapat dinetralkan dengan cara mengkompensasi
rekening yang keliru dengan jumlah rupiah yang sama dan
sekaligus menimbulkan rekening yang benar dengan jumlah yang
sama pula.
7
Sedangkan jurnal yang benar adalah:
Contoh:
Menerima pembayaran Pajak Hotel Rp300.000.000 keliru dicatat
menerima Pajak Hotel Rp30.000.000.
8
Maka jurnal koreksinya:
9
Kas Rp550.000.000 (K)
10
Transaksi ini akan dijurnal:
11
adanya kerjasama, investasi dan bantuan pada pihak tertentu yang memang dibenarkan menurut
dapat juga karena pemberian
peraturan perundangan yang berlaku. Misalnya Pemda
bantuan pada pihak tertentu
yang memang dibenarkan memberikan bantuan kepada ormas tertentu berupa tanah senilai
menurut peraturan perundangan
Rp100.000.000. Peristiwa ini akan dicatat dalam jurnal sebagai
yang berlaku.
berikut:
Bantuan pada Ormas Rp100.000.000 (D)
Tanah Rp100.000.000 (K)
Penerimaan aktiva tanpa Penerimaan aktiva tanpa konsekuensi kas ini dapat
konsekuensi kas ini dapat terjadi
terjadi karena adanya penyerahan fasilitas yang telah dibangun
karena adanya penyerahan
fasilitas yang telah dibangun oleh oleh pihak ke tiga kepada Pemda. Misalnya penyerahan fasilitas
pihak ke tiga kepada Pemda. (infrastruktur) dari pengembang kepada Pemda senilai
Rp2.000.000.000
Fasilitas umum Rp2.000.000.000 (D)
Ekuitas dana umum Rp2.000.000.000 (K)
12