Halaman Judul
Daftar Isi
1. PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Singkat
1.2. Petunjuk Belajar
2. INTI
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Pokok Materi
2.3. Uraian Materi
2.4. Forum Diskusi
3. PENUTUP
3.1. Rangkuman
3.2. Tes formatif
DAFTAR PUSTAKA
1. PENDAHULUAN
1.1. DESKRIPSI SINGKAT
Agar mendapakan output yang baik dari pembuatan laporan
keuangan yang menjadi priduk akuntansi dan akan digunakan oleh
penggunanya maka kita haru mengetahui dahulu elemen apa saja yang akan
menjadikan suatu laporan utuh dengan tahapan tahapan siklus akuntansi
yaitu tahap pencatatan, tahap penggolongan, tahap pengikhtisaran dan
tahap pelaporan.
1.2. PETUNJUK BELAJAR
Dalam bahan ajar ini terdapat materi mengenai pengertian siklus
akuntansi, tahapan siklus akuntansi. Agar kegiatan berjalan dengan baik
maka ikuti petunjuk belajar dibawah ini:
a. Bacalah tujuan pembelajaran dengan cermat sebelum membaca materi
kegiatan belaja.
b. Bacalah materi pembelajaran dengan cermat
c. Diskusikan dengan teman kelompokmu dalam forum diskusi
d. Baca rangkuman dan kerjakan soal tes
2. INTI
3.1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Peserta didik Mampu menjelaskan siklus akuntansi
b. Peserta didik Mampu menguraikan tahap analisis dokumen transaksi
pada siklus akuntansi
c. Peserta didik Mampu menguraikan tahap pencatatan pada siklus
akuntansi
d. Peserta didik Mampu menguraikan tahap penggolongan pada siklus
akuntansi
e. Peserta didik Menguraikan tahap pengikhtisaran pada siklus akuntansi
f. Peserta didik Menguraikan tahap pelaporan pada siklus akuntansi
3.2. POKOK MATERI
a. Siklus Akuntansi
b. Tahap analisis dokumen transaksi
c. Tahap pencatatan
d. Tahap penggolongan
e. Tahap pengikhtisaran
f. Tahap pelaporan
3.3. URAIAN MATERI
SIKLUS AKUNTANSI
c. Billyet Giro
e. Nota Kontan
Nota Kontan digunakan sebagai bukti transaksi untuk pembelian
atau penjualan secara tunai. Nota Kontan dibuat sebanyak dua
salinan. Lembar pertama atau asli diberikan kepada pembeli
sedangkan lembar kedua yang merupakan salinan disimpan oleh pihak
penjual untuk dijadikan sumber pencatatan akuntansi perusahaan.
Berikut adalah contoh Nota Kontan:
f. Nota Kredit
Nota Kredit merupakan surat bukti terjadinya pengurangan piutang
usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau
penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau
ketidaksesuaian kualitas barang yang dikirim dengan yang dipesan
(retur penjualan). Nota Kredit dibuat dan ditandatangani oleh
penjual lalu dikirimkan kepada pihak pembeli. Nota Kredit dibuat
sebanyak 2 salinan. Lembar asli diberikan kepada pembeli
sedangkan salinannya disimpan penjual sebagai bukti telah terjadi
retur penjualan.
g. Nota Debet
Nota Debit adalah surat bukti terjadinya pengurangan utang
usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau
penurunan harga yang dibuat oleh pembeli. Nota Debit dapat
diartikan sebagai mendebit atau mengurangi utang usaha pembeli
yang harus dilunasi. Nota Debit dibuat setidaknya dua salinan.
Lembar pertama atau asli dikirimkan oleh pembeli kepada penjual
bersamaan dengan kembalinya barang yang dibeli. Sedangkan
lembar kedua atau salinannya disimpan oleh pembeli sebagai arsip
dan bukti pencatatan
h. Bukti Memorial
Bukti Memorial merupakan bukti transaksi yang dibuat oleh
pimpinan sebuah perusahaan atau orang yang memiliki wewenang
untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam internal perusahaan.
Bukti memorial biasanya terjadi di akhir periode seperti Memo
untuk mencatat adanya gaji pegawai yang masih harus dibayar,
pengakuan atas penyusutan aset tetap, dan transaksi internal
lainnya.
2. ANALISIS TRANSAKSI
Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan
analisis terhadap transaksi tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi
keuangan perusahaan. Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan
selalu menggunakan double-entry system.Artinya, setiap transaksi akuntansi
yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di debet dan
kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis,
umumnya akuntansi menggunakan persamaan:Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
dalam melakukan analisis dan perhitungan transaksi yang terjadi. Sebagai
ilustrasi, sebuah perusahaan mendapatkan investasi uang tunai sebesar Rp
1.000.000,-, peralatan dan perlengkapan sebesar Rp 500.000,-. Transaksi
tersebut bisa dianalisis bahwa terjadi penambahan kas, perlengkapan, dan
peralatan sebesar Rp 1.500.000,-. Penambahan tersebut berarti menambah
modal perusahaan sebesar Rp 1.500.000,- karena semua transaksi tersebut
merupakan bagian dari modal perusahaan.
3. PENCATATAN KEDALAM BUKU JURNAL
Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan
selanjutnya adalah dengan mencatat semua transaksi ke dalam sebuah
jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal diartikan sebagai sebuah
catatan kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi yang
terjadi. Proses memasukkan informasi tersebut disebut penjurnalan.Dalam
proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan
Kredit. Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.
Pencatatan harus dilakukan dengan berurutan dan teliti, tanpa ada transaksi
yang terlewatkan. Sehingga pada masa akhir akan didapatkan jumlah debet
dan kredit yang sama besarnya.
4. POSTING BUKU BESAR
Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian
memindahkan semua transaksi ke dalam buku besar. Secara umum, buku
besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening pembukuan yang berisikan
informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Dalam sebuah
perusahaan dipastikan memiliki berbagai daftar rekening buku
besar.Masingmasing rekening yang ada dalam buku besar tersebut diberi
nomor-nomor kode tertentu. Tujuannya adalah memudahkan ketika proses
identifikasi dalam jurnal tersebut.Selain itu, akuntan juga akan lebih mudah
dalam melakukan pengecekan ulang atau melihat referensi terkait dengan
transaksi yang terjadi jika sudah tercatat dalam buku besar.
B. TAHAP PENGIKHTISARAN
Pengikhtisaran akuntansi adalah tahapan untuk membuat ringkasan dari
data keuangan yang sudah diproses sebelumnya. Tujuannya adalah agar data-
data keuangan perusahaan menjadi semakin mudah dibaca dan dapat
dianalisis.
1. MENYUSUN NERACA SALDO
Neraca saldo adalah daftar dari semua saldo akhir yang terdapat dalam
buku besar perusahaan . Neraca saldo ini berisikan daftar akun yang
digunakan beserta nominal saldo yang dijadikan sebagai bukti bahwa sisi
debit dan kredit telah seimbang atau balance.
Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva
sesuai dengan statusnya. Kemudian disusun hingga jumlah saldo keduanya
sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Neraca Saldo
Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva berjumlah
sama besar. Bila tidak, maka terjadi kesalahan dalam perhitungan dan tidak
bisa dibuat Laporan Keuangannya. Laporan Keuangan ini dibuat setelah
jumlah saldo Aktiva dan Pasiva pada buku Neraca Saldo berjumlah sama
besar