Anda di halaman 1dari 10

Gambaran Umum: Peranan Kunci Pembelahan Sel

Bab 12
• Kemampuan organisme untuk bereproduksi
adalah salah satu ciri paling baik untuk
Siklus Sel membedakan makhluk hidup dari materi tak
hidup
• Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada
reproduksi sel, atau pembelahan sel (cell
Power Point Bahan Ajar
division)
Biologi
Edisi Kedelapan
PENERBIT ERLANGGA
Neil Campbell dan Jane Reece

Pembelahan sel menghasilkan sel-sel anakan yang


identik secara genetik
• Pada organisme uniselular, pembelahan satu • Sebagian besar pembelahan sel menghasilkan
sel mereproduksi keseluruhan organisme sel-sel anakan dengan informasi genetik yang
identik, DNA
• Organisme multiselular bergantung pada
pembelahan sel untuk: • Tipe khusus pembelahan sel menghasilkan
– Perkembangan dari sel terfertilisasi sel-sel anakan yang tidak identik (gamet atau
– Pertumbuhan sperma dan sel telur)
– Perbaikan
• Pembelahan sel merupakan bagian integral dari
siklus sel (cell cycle), kehidupan sel dari
pembentukan sampai pembelahan

Kromosom eukariot
Organisasi Selular Materi Genetik

• DNA yang dimiliki oleh sel, informasi


genetiknya, disebut genom (genome)
• Genom dapat terdiri atas satu molekul DNA
tunggal (umum terdapat dalam sel prokariot)
atau sejumlah molekul DNA (umum terdapat
dalam sel eukariot)
20 µm
• Molekul DNA dalam suatu sel dikemas menjadi
kromosom (chromosome) Kromosom (diwarnai ungu) terlihat dalam nukleus sel dari tumbuhan
blood lily Afrika ini. Benang-benang merah tipis pada sitoplasma
yang mengelilingi nukleus merupakan sitoskeleton. Sel ini sedang
bersiap-siap untuk membelah.

1
Distribusi Kromosom Selama Pembelahan Sel
Eukariot
• Setiap spesies eukariota memiliki jumlah • Dalam persiapan untuk pembelahan sel, DNA
kromosom yang khas dalam setiap nukleus sel direplikasi dan kromosom berkondensasi
• Sel somatik (somatic cell, semua sel tubuh
kecuali sel reproduksi) memiliki dua set • Setiap kromosom terduplikasi memiliki dua
kromosom kromatid saudara (sister chromatid), yang
memisah selama pembelahan sel
• Gamet (gamete, sel-sel reproduksi: sperma
dan sel telur) memiliki kromosom yang • Sentromer (centromere) adalah “pinggang”
berjumlah separuh dari kromosom sel somatik sempit dari kromosom terduplikasi, tempat
• Kromosom eukariot terbuat dari kromatin kedua kromatid melekat paling rapat
(chromatin), kompleks DNA dan protein yang
berkondensasi selama pembelahan sel

Duplikasi dan distribusi kromosom selama pembelahan sel

0,5 µm Kromosom Molekul DNA

• Pembelahan sel eukariota terdiri atas:


Lengan
kromosom
Duplikasi
kromosom
– Mitosis, pembelahan nukleus
(termasuk
Sentromer
sintesis DNA) – Sitokinesis (cytokinesis), pembelahan
sitoplasma
Kromatid
saudara • Gamet dihasilkan melalui variasi pembelahan sel
yang disebut meiosis
Pemisahan kromatid
saudara • Meiosis menghasilkan sel anakan non-identik
Sentromer yang hanya memiliki satu set kromosom, sehingga
jumlah kromosomnya hanya separuh dari sel
Kromatid saudara
induk

Fase mitotik silih-berganti dengan interfase dalam Fase-fase Siklus Sel


siklus sel

• Pada tahun 1882, ahli anatomi Jerman • Siklus sel terdiri atas:
bernama Walther Flemming mengembangkan – Fase mitotik (mitotic phase, M) yang
zat pewarna untuk mengamati perilaku mencakup mitosis dan sitokinesis
kromosom selama mitosis dan sitokinesis
– Interfase (interphase). Pada saat ini, sel
bertumbuh dan membuat salinan kromosom-
kromosomnya sebagai persiapan untuk
pembelahan sel

2
Siklus sel

• Interfase (sekitar 90% dari siklus sel) dapat


dibagi menjadi beberapa subfase:
G1 S
– Fase G1 (“gap pertama”) (Sintesis DNA)

– Fase S (“sintesis”)
G2
– Fase G2 (“gap kedua”)

• Sel bertumbuh selama ketiga subfase, tetapi


kromosom diduplikasi hanya selama fase S

Pembelahan mitotik sel hewan

• Mitosis secara konvensional dibagi menjadi lima fase:


– Profase (prophase)
– Prometafase (prometaphase)
– Metafase (metaphase) G2 Interfase
Sentrosom (dengan
Profase
Kromatin Gelendong Aster Sentromer
Prometafase
Fragmen Mikrotubulus
Metafase

Lempeng
Anafase Telofase dan Sitokinesis

Lekukan Nukleolus
pasangan sentriol) (terduplikasi) mitotik aw al selaput nonkinetokor metafase penyibakan terbentuk

– Anafase (anaphase)
nukleus

– Telofase (telophase)
• Sitokinesis berlangsung baik pada akhir telofase Nukleolus Selaput Membran Kromosom, terdiri atas Kinetokor Mikrotubulus Gelendong Sentrosom pada
salah satu kutub
Kromosom
anakan
Selaput
nukleus
nukleus plasma dua kromatid saudara kinetokor terbentuk
gelendong

Pembelahan mitotik sel hewan Pembelahan mitotik sel hewan

G2 Interfase Profase Prometafase


Sentrosom Kromatin Gelendong Aster Sentromer Fragmen Mikrotubulus
(dengan (terduplikasi) mitotik awal selaput nonkinetokor
pasangan nukleus
sentriol)

G2 Interfase Profase Prometafase


Nukleolus Selaput Membran Kromosom, terdiri atas Kinetokor Mikrotubulus
nukleus plasma dua kromatid saudara kinetokor

3
Pembelahan mitotik sel hewan Pembelahan mitotik sel hewan

Metafase Anafase Telofase dan Sitokinesis


Lempeng Lekukan Pembentukan
metafase penyibakan nukleolus

Metafase Anafase Telofase dan Sitokinesis


Kromosom Selaput
Gelendong Sentrosom pada anakan nukleus
salah satu kutub
gelendong terbentuk

Gelendong Mitotik: Pengamatan Lebih Dekat

• Gelendong mitotik (mitotic spindle) adalah • Aster (susunan radial mikrotubulus pendek)
aparatus mikrotubulus yang mengendalikan membentang dari setiap sentrosom
gerakan kromosom selama mitosis
• Gelendong mencakup sentrosom, mikrotubulus
• Selama profase, perakitan mikrotubulus gelendong, dan aster
gelendong dimulai dari sentrosom
(centrosome), pusat pengorganisasi
mikrotubulus
• Sentrosom bereplikasi, membentuk dua
sentrosom yang bergerak ke ujung
berseberangan dari sel, ketika mikrotubulus
gelendong tumbuh keluar dari sentrosom

Gelendong mitotik saat metafase

Aster
Sentrosom
• Selama prometafase, beberapa mikrotubulus Kromatid
saudara
Mikrotubulus Kromosom
gelendong melekat ke kinetokor Lempeng
metafase

(kinetochore) kromosom dan mulai bergerak


ke kromosom
• Pada metafase, kromosom berjajar di lempeng Kinetokor

metafase (metaphase plate), bidang tengah


antara kedua kutub gelendong Sentrosom 1 µm
Mikrotubulus
nonkinetokor yang Mikrotubulus
tumpang-tindih kinetokor

0,5 µm

4
• Pada anafase, kromatid saudara memisah dan • Mikrotubulus nonkinetokor dari kutub-kutub
bergerak di sepanjang mikrotubulus kinetokor berseberangan saling tumpang-tindih dan
ke ujung sel yang berseberangan terdorong memisah, sehingga memperpanjang
sel
• Mikrotubulus diperpendek oleh depolimerisasi
pada ujung kinetokor • Pada telofase, nukleus anakan yang identik
secara genetik terbentuk di ujung-ujung yang
berseberangan dari sel

Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan


Sitokinesis: Pengamatan Lebih Dekat

• Pada sel hewan, sitokinesis terjadi melalui


proses yang dikenal sebagai penyibakan
(cleavage), membentuk lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
Vesikel Dinding sel 1 µm

• Pada sel tumbuhan, lempeng sel (cell plate)


100 µm membentuk induk
Lekukan penyibakan lempeng sel Lempeng sel Dinding sel baru

terbentuk selama sitokinesis

Cincin kontraktil Sel anakan


mikrofilamen Sel anakan
(a) Penyibakan sel hewan (SEM) (b) Pembentukan lempeng pada sel tumbuhan (TEM)

Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan

100 µm
Vesikel Dinding 1 µm
Lekukan penyibakan membentuk sel induk
lempeng sel Lempeng sel Dinding sel baru

Cincin kontraktil Sel anakan


mikrofilamen
Sel anakan
(a) Penyibakan sel hewan (SEM)
(b) Pembentukan lempeng pada sel tumbuhan (TEM)

5
Mitosis pada sel tumbuhan Mitosis pada sel tumbuhan

Nukleus Kromatin
Nukleolus berkondensasi

Nukleus Kromatin Kromosom


10 µm
Nukleolus berkondensasi Lempeng sel

1 Profase 2 Prometafase 3 Metafase 4 Anafase 5 Telofase

1 Profase

Kromatin berkondensasi dan nukleolus mulai lenyap. Walaupun belum terlihat pada
mikrograf, gelendong mitotik mulai terbentuk.

Mitosis pada sel tumbuhan Mitosis pada sel tumbuhan

Kromosom

3 Metafase
2 Prometafase
Gelendong telah lengkap, dan semua kromosom, yang melekat pada mikrotubulus di
Kromosom diskret kini terlihat; masing-masing terdiri atas dua kromatid saudara yang bagian kinetokornya, berada pada lempeng metafase.
identik dan berjejer. Nantinya dalam prometafase, selaput nukleus akan terfragmentasi.

Mitosis pada sel tumbuhan Mitosis pada sel tumbuhan

10 µm
Lempeng sel

4 Anafase
5 Telofase

Kromatid dari masing-masing kromosom telah terpisah, dan kromosom anakan Nukleus anakan terbentuk. Sementara itu, sitokinesis mulai; Lempeng sel, yang akan
bergerak ke ujung-ujung sel saat mikrotubulus kinetokor memendek. membelah sitoplasma menjadi dua, tumbuh ke arah tepi sel induk.

6
Pembelahan sel bakteri melalui pembelahan biner
Pembelahan Biner Awal
Dinding sel

replikasi Membran
plasma
Sel E. coli
Kromosom
• Prokariota (bakteri dan arkea) bereproduksi Dua salinan
origo
bakteri

melalui sejenis pembelahan sel yang disebut


pembelahan biner (binary fission)
Origo Origo
• Pada pembelahan biner, kromosom bereplikasi
(di tempat asal replikasi atau origo replikasi
(origin of replication)), dan kedua kromosom
anakan secara aktif bergerak menjauh

Analogi mekanis bagi sistem kontrol siklus sel


Sistem Kontrol Siklus Sel
Titik pemeriksaan G1

• Urutan peristiwa siklus sel diarahkan oleh


sistem kontrol siklus sel (cell cycle control
system) tersendiri, yang menyerupai sistem
sebuah jam Sistem
kontrol S
G1
• Sistem kontrol siklus sel diregulasi oleh kontrol
internal dan eksternal G2
M
• Jam siklus sel memiliki titik pemeriksaan
(checkpoint) spesifik tempat siklus sel
berhenti sampai sinyal maju-terus diterima Titik pemeriksaan M
Titik pemeriksaan G2

Titik pemeriksaan G1

• Untuk banyak sel, titik pemeriksaan G1 G0


tampaknya merupakan titik yang paling penting Titik
pemeriksaan
G1
• Jika sel menerima sinyal maju-terus pada titik
pemeriksaan G1, sel biasanya akan
menyelesaikan fase S, G2, dan M dan akan
membelah
G1 G1
• Jika sel tidak menerima sinyal maju-terus, sel
(a) Sel menerima sinyal (b) Sel tidak menerima sinyal
akan keluar dari siklus, beralih ke kondisi tak maju-terus maju-terus
membelah yang disebut fase G0 (G0 phase)

7
Kontrol molekular siklus sel pada titik pemeriksaan G2
Jam Siklus Sel: Siklin dan Kinase Bergantung-Siklin
M G1 S G2 M G1 S G2 M G1

Aktivitas MPF

• Dua tipe protein peregulasi yang terlibat dalam


Konsentrasi
siklin

kontrol siklus sel: siklin (cyclin) dan kinase


bergantung-siklin (cyclin-dependent kinase, (a)
Waktu
Fluktuasi dari aktivitas MPF dan konsentrasi siklin selama

Cdk) siklus sel

• Aktivitas siklin dan Cdk berfluktuasi selama


siklus sel

Akumulasi siklin
Cdk

• MPF (maturation-promoting factor) atau faktor Siklin


terdegradasi Titik
pendorong kedewasaan adalah kompleks Siklin
Pemerik-
saan G2
Cdk

didegradasi
siklin-Cdk yang memicu lewatnya sel melalui Siklin
MPF
titik pemeriksaan G2 untuk memasuki fase M
(b) Mekanisme molekular yang membantu meregulasi siklus sel

Tanda Berhenti dan Jalan: Sinyal Internal dan


Eksternal pada Titik Pemeriksaan
• Contoh sinyal internal adalah kinetokor tidak • Contoh lain dari sinyal eksternal adalah
melekat ke mikrotubulus gelendong mengirim penghambatan bergantung-densitas
sinyal molekular yang menunda anafase (density-dependent inhibition), yaitu
• Beberapa sinyal eksternal adalah faktor fenomena saat sel-sel yang berimpit-impitan
pertumbuhan (growth factor), protein yang berhenti membelah
dilepaskan oleh sel-sel tertentu yang
merangsang sel-sel lain untuk membelah • Sebagian besar sel hewan juga menunjukkan
ketergantungan tambatan (anchorage
• Contohnya, faktor pertumbuhan dari keping dependence), yaitu harus melekatnya sel-sel
darah (platelet-derived growth factor, PDGF) ke suatu substrat agar dapat membelah
merangsang pembelahan sel fibroblas manusia
dalam kultur

Hilangnya Kontrol Siklus Sel pada Sel Kanker

• Sel-sel kanker tidak menunjukkan • Sel kanker tidak merespons secara normal
penghambatan bergantung-densitas maupun terhadap mekanisme pengontrolan tubuh
ketergantungan tambatan • Sel kanker mungkin tidak membutuhkan faktor
pertumbuhan untuk tumbuh dan membelah:
– Sel kanker dapat membuat sendiri faktor
pertumbuhan mereka
– Sel kanker dapat mengirimkan sinyal faktor
pertumbuhan tanpa kehadiran faktor
pertumbuhan
– Sel kanker dapat memiliki sistem kontrol siklus
sel yang tidak normal

8
Pertumbuhan dan metastatis tumor payudara ganas

• Sel normal diubah menjadi sel kanker melalui proses yang


disebut transformasi (transformation)
• Sel kanker kemudian membentuk tumor, yaitu massa sel Pembuluh
limfe
abnormal dalam jaringan yang sebenarnya normal Tumor
Pembuluh
darah
• Jika sel-sel abnormal tetap berada di tempat asalnya,
Sel kanker
Jaringan
maka benjolan itu disebut tumor jinak (benign tumor) kelenjar Tumor
metastatik
• Tumor ganas (malignant tumor) menginvasi jaringan di 1 Tumor tumbuh 2 Sel kanker 3 Sel kanker menyebar 4 Sebagian kecil sel
dari satu sel menginvasi melalui pembuluh kanker mungkin bisa
sekelilingnya dan dapat mengalami metastasis kanker tunggal jaringan di limfe dan pembuluh bertahan hidup dan
darah ke bagian- tumbuh menjadi
(metastasize), menyebarkan sel kanker ke bagian tubuh sekitarnya
bagian tubuh yang lain tumor baru di bagian
tubuh yang lain
lainnya, tempat sel-sel kanker mungkin membentuk tumor
sekunder

Apoptosis sel darah putih manusia


Apoptosis (kematian sel terprogram)
mengintegrasikan banyak jalur pensinyalan-sel

• Apoptosis adalah program bunuh-diri


terkontrol
• Sel dipotong dan dikemas dalam vesikel-
vesikel yang dicerna oleh sel pemulung

• Apoptosis mencegah enzim bocor dari sel yang


sekarat yang dapat membahayakan sel
tetangganya •2
µm
•Kita dapat membandingkan sel darah putih normal (kiri) dengan sel darah
putih yang sedang mengalami apoptosis (kanan). Sel yang mengalami
apoptosis menyusut dan membentuk lobus (‘bleb’) yang akhirnya
dilepaskan sebagai fragmen-fragmen sel dibatasi membran.

Dasar molekular apoptosis pada C. elegans


Apoptosis pada Cacing Tanah Caenorhabditis
elegans •Protein Ced-9
•(aktif) menghambat
aktivitas Ced-4

• Apoptosis penting dalam pembentukan •Mitokondria

organisme selama perkembangan embrio


• Peran apoptosis dalam perkembangan embrio •Reseptor
untuk
•Ced- •Ced-
4 3
•Protein inaktif
molekul

pertama kali dipelajari pada Caenorhabditis sinyal


kematian

•(a) Tidak ada sinyal kematian


elegans
•Ced-9 •Sel
•(inaktif) •membentuk

• Pada C. elegans, apoptosis membuahkan hasil •Molekul


sinyal
•bleb

ketika protein spesifik yang ‘mempercepat’ kematian

apoptosis menghentikan protein spesifik yang •Ced-4 •Ced-3


•aktif •aktif
•Protease
•lain

‘mengerem’ apoptosis •Kaskade


aktivasi
•Nuklease

•(b) Sinyal kematian

9
Jalur Apoptosis dan Sinyal yang Memicunya

• Kaspase adalah protease utama (enzim yang • Apoptosis berevolusi sejak awal dalam evolusi
memotong protein) yang melaksanakan hewan dan bersifat esensial bagi
apoptosis perkembangan dan perawatan semua hewan
• Apoptosis dapat dipicu oleh: • Apoptosis mungkin terlibat pada beberapa
– ligan sinyal-kematian ekstraselular penyakit (contohnya, penyakit Parkinson dan
Alzheimer); kegagalan apoptosis dapat
– kerusakan DNA dalam nukleus
menyebabkan terjadinya beberapa kanker
– pelipatan protein yang salah dalam retikulum
endoplasma

Efek apoptosis selama pembentukan tapak kaki mencit

•Jaringan •1
mm
antarjari

•Wilayah embrionik yang berkembang menjadi kaki awalnya memiliki


struktur padat seperti lempengan. Apoptosis menyingkirkan sel-sel di
wilayah antarjari, sehingga membentuk jari (digit). Apoptosis sel bermula
pada tepi setiap wilayah antarjari (kiri), memuncak seiring berkurangnya
jaringan di wilayah ini (tengah), dan tidak lagi terlihat ketika jaringan
antarjari telah lenyap (kanan).

10

Anda mungkin juga menyukai