Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH

KOMPUTASI DAN SIMULASI TAMBANG


KELOMPOK 4
PERENCANAAN REKLAMASI

OLEH :
1. Farhan dwi a. 17137085
2. Indah suryani 17137117
3. Rafky maulana 17137001
4. Ferdi domala p 17137101
5. Ridho fadhil H. 17137105
6. Muhammad thoriq 17137099
7. Rahmat zulmy 17137103

DOSEN PENGAMPU :
Adree Octova,.S.Si.,M.T

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2020
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................


BAB 2. DASAR TEORI........................................................................
A. KONSEP DASAR .........................................................................
1. Kelebihan................................................................................
2. Kekurangan ............................................................................
B. ARTIKEL RELEVAN ................................................................
C. APLIKASI KOMPUTASI DAN SIMULASI.............................
BAB 3. METODE..................................................................................
A. TEKNIK PENGAMBILAN DATA............................................
B. TEKNIK PENGOLAHAN DATA .............................................
C. TEKNIK ANALISIS...................................................................
BAB 4. HASIL DAN ANALISIS .........................................................
A. HASIL .........................................................................................
B. ANALISIS ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Reklamasi lahan bekas tambang dilakukan untuk mengembalikan lahan sesuai


dengan rona awal, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai lahan pertanian atau
lainnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya industri pertambangan memikirkan dan
memperhatikan dengan saksama upaya penyelamatan alam dan lingkungan sejak
awal, bahkan sejak masa perencanaan, jauh sebelum penambangan dilaksanakan.
Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Sedangkan,
pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir
sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah
pertambangan.

Pada 2019, pemerintah menargetkan akan melakukan reklamasi lahan bekas


tambang seluas 7.000 hektar. Jumlah ini meningkat drastis dari 2014. Di samping
melakukan pemulihan lahan, fokus utama dari kegiatan reklamasi ini adalah tentang
keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat setelah penutupan tambang. Perlu juga
dipikirkan bagaimana manfaatnya yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan dapat
dikelola secara berkesinambungan. Dengan demikian, meskipun sudah tidak ada lagi
operasi pertambangan, namun dapat tetap memberikan keuntungan bagi masyarakat
khususnya dan negara pada umumnya.

Dengan mempertimbangkan manfaatnya, maka tidak semua lahan bekas


penambangan harus dikembalikan persis seperti sebelumnya dengan melakukan
revegetasi (penanaman tumbuhan pohon kembali). Maka reklamasi dapat dilakukan
dengan berbagai penyesuaian sesuai kebutuhan dan manfaatnya, salah satu contohnya
adalah tempat lahan pertanian. Selain dapat menambah lapangan pekerjaan bagi
warga sekitar, penambahan lahan pertanian bekas tambang dapat membuat daerah
tersebut menjadi pemasok bahan pangan.

BAB II

DASAR TEORI

Berdasarkan ketentuan yang ada sekarang, pengertian Reklamasi adalah


kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu
sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan murni agar dapat berfungsi dan berdaya
guna sesuai peruntukannya. Supaya kegiatan Reklamasi ini dapat berjalan
sebagaimana mestinya, pemerintah mewajibkan jaminan reklamasi, jaminan ini diatur
apabila pelaku usaha tidak melaksanakannya dalam pengertian pelaku usaha secara
diam-diam mengingkari / menghentikan kegiatan usahanya tanpa sepengetahuan
pemerintah / pemberi izin.

Dalam rencana reklamasi pada penyusunan studi kelayakan harus diuraikan


secara jelas lahan yang akan direklamasi, karena tidak semua tanah yang digunakan
untuk kegiatan penambangan akan direklamasi, seperti jalan-jalan tambang,
kemungkinan dapat dipergunakan oleh masyarakat setempat, dll. Disamping itu,
harus ditegaskan dalam rencana reklamasi, berapa lama waktu yang diperlukan
hingga akhir penambangan/penutupan tambang, siapa yang bertanggung jawab,
mengingat reklamasi ini dapat dilakukan pada saat bersamaan dengan pelaksanaan
(sebagian wilayah) penambangan, atau pada akhir penambangan.

Pada saat ini, jaminan reklamasi diminta sebelum penambangan dilakukan,


karena pelaksanaan reklamasi dapat dilakukan pada waktu bersamaan dengan
kegiatan penambangan, sedangkan waktu umur tambang masih panjang dan perlu
ditinjau kembali mengenai uang jaminan reklamasi, karena pelaku usaha
dikhawatirkan tidak aktif melakukannya, sebaiknya ditingkatkan pengawasannya,
karena reklamasi merupakan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi. Perlu
adanya koordinasi dengan Departemen Kehutanan mengenai reklamasi ini, karena
Departemen Kehutanan mempunyai ketentuan tersendiri.

A. Konsep Dasar
Untuk melaksanakan reklamasi diperlukan perencanaan yang baik agar
dalam pelaksanaannya dapat tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam perencanaan reklamasi adalah
sebagai berikut:
a) Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan
penambangan
b) Luas areal yang direklamasi sama dengan luar areal
penambangan
c) Memindahkan dan menempatkan tanah pucuk pada tempat
tertentu dan mengatur sedemikian rupa untuk keperluan
vegetasi
d) Mengembalikan/memperbaiki kandungan (kadar) bahan
beracun sampai tingkat yang aman sebelum dapat dibuang ke
suatu tempat pembuangan.
e) Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau sesuai
dengan tujuan penggunaannya (peruntukkannya)
f) Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi
g) Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi
dalam aktivitas penambangan
h) Permukaan yang padat harus digemburkan, namun bila tidak
dimungkinkan agar ditanami dengan tanaman pionir yang
akarnya mampu menembus tanah yang keras
i) Setelah penambangan maka lahan bekas tambang yang
diperuntukkan bagi vegetasi, segera dilakukan penanaman
kembali dengan jenis tanaman yang sesuai.
j) Memantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan
kondisi yang diharapkan. Perencanaan reklamasi harus
mengacu kepada Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), atau Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL).

Dalam reklamasi kita juga harus memperhatikan pemerian lahan.


Pemerian lahan pertambangan merupakan hal yang penting untuk
merencanakan jenis perlakuan dalam kegiatan reklamasi. Jenis perlakuan
reklamasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu;

a) Kondisi iklim
b) Geologi
c) Jenis tanah
d) Bentuk alam/topografi
e) Air permukaan dan air tanah
f) Flora dan fauna
g) Penggunaan lahan
h) Tata ruang dan lain-lain

Rencana (tahapan pelaksanaan) tapak reklamasi ditetapkan sesuai dengan


kondisi setempat dan rencana kemajuan penambangan. Rencana tapak
reklamasi tersebut dilengkapi dengan peta-peta skala 1 : 1.000 atau skala
lainnya yang disetujui, disertai gambar-gambar teknis bangunan
reklamasi. Selanjutnya peta tersebut dilengkapi dengan peta indeks dengan
skala yang memadai. Di dalam peta digambarkan situasi pertambangan
dan lingkungan misalnya kemajuan penambangan, timbunan tanah
penutup, timbunan tegak penyimpanan sementara tanah pucuk, kolam
pengendap, kolam tersediaan air, pemukiman, sungai, jembatan, jalan,
revegetasi dan sebagainya serta mencantumkan tanggal
situasi/pembuatannya

1. Kelebihan Reklamasi Tambang


Dengan pertimbangan manfaat reklamasi pasca tambang ini, tidak
semua lahan harus dikembalikan seperti sebelumnya, misalkan dengan
penanaman tumbuhan kembali. Apabila didasarkan dengan pikiran dan
perhitungan yang matang, ternyata lahan bekas tambang ini bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan lain, diantaranya bisa meningkatkan
kualitas dan nilai ekonomi lahan bekas tambang tersebut,
berkurangnya lahan yang tidak produktif, penambahan wilayah,
perkebunan, penampunga nair atau waduk dan lain-lainnya.

2. Kekurangan Reklamasi Tambang


Dampak negatif reklamasi antara lain terjadinya banjir, manfaat lahan
menjadi berubah, ketersediaan air bersih berkurang, pencemaran
udara, sistem pengolahan sampah, pengelolaan sistem transportasi dan
pengaruhnya terhadap aktivitas yang telah ada
B. Artikel Relevan
Reklamasi Lahan Bekas Tambang Timah Berpotensi sebagai Lahan
Pertanian di Kepulauan Bangka Belitung
Asmarhansyah1) dan Rahmat Hasan2)
1. Latar belakang
kegiatan penambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung telah
berlangsung sejak era kolonial Belanda. Kegiatan penambangan pada
awalnya hanya dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana,
dan seiring waktu peralatan yang digunakan pun semakin canggih dan
modern. Lahan bekas tambang timah sebenarnya berpeluang untuk
dimanfaatkan sebagai areal pertanian dalam upaya pemenuhan
kebutuhan pangan dan mengatasi persoalan lingkungan pasca
penambangan. Intervensi inovasi teknologi pertanian diyakini mampu
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga
dapat dijadikan sebagai media ideal untuk budidaya pertanian. Selain
aspek biofisik, upaya reklamasi juga patut memper-timbangkan aspek
sosial ekonomi masyarakat, seperti status kepemilikan lahan,
pengetahuan dan keterampilan petani, dan kelayakan biaya usaha tani.
mempertimbangkan aspek biofisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi
masyarakat akan memberikan dampak positif bagi kegiatan pertanian
dan juga sekaligus akan mampu mengurangi dampak negatif akibat
kegiatan penambangan timah. Oleh sebab itu, upaya reklamasi lahan
bekas tambang timah untuk dijadikan sebagai lahan pertanian menjadi
penting untuk dikembangkan dan diimplementasikan secara
operasional.
2. tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kegiatan reklamasi
mulai dari penataan lahan hingga perhitungan biaya langsung dan
biaya tidak langsung kegiatan reklamasi pada penambangan timah
di PT. Timah Tbk
3. Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, karena
penelitian ini lebih mengarah ke penelitian penerapan (Applied
Reseach). Applied Research merupakan salah satu jenis penelitian
yang bertujuan untuk mengaplikasikan teori yang dapat dari
bangku perkuliahan terrhadap kondisi yang aktual dilapangan.
4. Hasil penelitian
lahan bekas tambang timah yang telah direklamasi dapat
dimanfaatkan untuk usahatani komoditas pertanian, seperti
tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Asmarhansyah et
al. (2012) melaporkan bahwa penanaman pertama padi varietas
Banyuasin di lahan bekas tambang timah Perlang, Bangka Tengah
dengan input berupa pupuk organik, kapur, urea, SP36 ha-1 , dan
KCl memberikan hasil sebesar 3,71 t ha-1 . Hasil penelitian Inonu
et al. (2016) menunjukkan tanaman selada yang dipupuk dengan 20
ton ha-1 pupuk kotoran ayam menghasilkan produksi selada yang
lebih tinggi (29,31 g per tanaman) dibandingkan semua perlakuan
dosis kompos bulu ayam. Dosis kompos bulu ayam 10 ton/ha
menghasilkan produksi selada tertinggi (22,53 g per tanaman) di
lahan tailing pasir bekas tambang timah di Pemali, Pulau Bangka.
Sementara itu, Ferry et al. (2013) melaporkan bahwa aplikasi 60
g/tanaman kombinasi 80% kompos eceng gondok + 20% Zeolit
memberikan tinggi tanaman dan jumlah daun lada perdu di lahan
bekas tambang umur 4 bulan, masingmasing sebesar 28,67 cm dan
8,84 cm, namun tidak berbeda nyata dengan dosis 40 g/tanaman.

C. Aplikasi Komputasi dan Simulasi


BAB III

METODE

A. Teknik Pengambilan Data

B. Teknik Pengolahan Data

C. Teknik Analisis
BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

B. Analisis
BAB 5

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai