Laporan Pendahuluan Antenatal 1. Pengertian
Laporan Pendahuluan Antenatal 1. Pengertian
1. Pengertian
2. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan
bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
1. K e h a m i l a n 2 2 - 2 8 m i n g g u : 2 4 - 2 5 c m d a r i s i m f i s i s
2. K e h a m i l a n 2 8 m i n g g u : 2 6 , 7 c m d a r i s i m f i s i s
3. K e h a m i l a n 3 0 m i n g g u : 2 9 , 5 - 3 0 c m d a r i s i m f i s i s
4. K e h a m i l a n 3 4 m i n g g u : 3 1 c m d a r i s i m f i s i s .
5. K e h a m i l a n 3 6 m i n g g u : 3 2 c m d a r i s i m f i s i s .
6. K e h a m i l a n 3 8 m i n g g u : 3 3 c m d a r i s i m f i s i s .
7. K e h a m i l a n 4 0 m i n g g u : 3 7 , 7 c m d a r i s i m f i s i s
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga
pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi pertumbuhan
cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan
perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah konsentrasinya
sehingga progesteron mengalami penurunan.
2. Serviks
Servik menjadi lebih lunak karena pembuluh darah dalam serviks bertambah disebut tanda
“goodell”.
3. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti sampai terbentuknya uri. Ovarium yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna
pada umur 16 minggu.
4. Vagina dan vulva
• kekenyalan atau elastisitas bertambah artinya daya regang bertambah sebagai persiapan
persalinan.
• Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
a. trimester I : 1 Kg
b. trimester II: 5 kg
4. Pelayanan antenatal
d. pemberian imunisasi TT
e. ukur tinggi fundus uteri serta pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa
kehamilan.
a. Tujuan umum:
Untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama
dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang
sehat.
b. Tujuan khusus:
1. Pengawasan : Kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi kehamilan,
menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)
6. Jadwal kunjungan
d. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko
kehamilan
8. Tahap pengkajian
1. Anamnesis
a. Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada
kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada
unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi.
Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya
komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan
preterm, abortus.
b. Keluhan utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa
hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.
g. Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid
lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting
untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau
menentukan tanggal persalinan menggunakan rumus Naegele:
2. Objektif
5. Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigi-
geligi.
1. Proses
2. Abdomen
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen
mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan
dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus - pada
kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran
sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).
a. Leopold I
Tujuan:
b. Leopold II
Tujuan:
1. Menentukan letak punggung janin dan letak bagian terkecil janin (letak
membujur)
2. Meraba kepala janin disebelah kanan atau kiri (letak lintang)
c. Leopold III
Tujuan:
d. Leopold IV
Tujuan:
Menyimpulkan:
a. Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala
belum masuk PAP.
b. Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.
TFU (cm) - (11/12) x 155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.
e. Genitalia interna
Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks.
Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah (presenJANGAN LUPA, SELALU PALPASI
BIMANUAL PADA PEMERIKSAAN VAGINAL.
Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri
klinik untuk memperkirakan ada/tidaknya disproporsi
fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1. perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena
kemungkinan adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan
yang lebih berat (hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan
cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati)
2. ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis).
Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali tidak dilakukan pada
kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi.
Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan
obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36
minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin, penilaian
serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian
kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia
kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan
lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi. Pemeriksaan
rektal (rektal touché) dilakukan atas indikasi.
h. Pertumbuhan janin
a. 0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari
mulai keluar/nampak.
b. 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak
tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
c. 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal
lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks
primitive mulai.
d. 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan
palatum menyatu.
e. 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat,
selaput kulit.
f. 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
g. 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon
pernapasan.
h. 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka,
kulit mulai putih dan keriput kurang.
i. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang,
kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
j. 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat
i. Pemeriksaan lanjutan
Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36
minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali).
Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak
janin, denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion
dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan USG).
1. Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat
minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki
agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk
dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai
sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi melebihi 140 kali
per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat
membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam), aktifitas fisik
harus dihentikan.
2. Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau
berhubungan dengan radiasi / bahan kimia, terutama pada usia
kehamilan muda.
3. Imunisasi
Terutama tetanus toksoid (2x). Imunisasi lain sesuai indikasi.
5. Sanggama / coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar
cairan dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada
riwayat abortus sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan
di atas 16 minggu, di mana diharapkan plasenta sudah terbentuk,
dengan implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa kepustakaan
menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu
terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma
berlebihan pada daerah serviks / uterus. Pada beberapa keadaan
seperti kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan
pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan pervaginam,
abortus iminens atau abortus habitualis, kehamilan kembar, penyakit
menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.
8. Gizi / nutrisi
Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan
gizi untuk ibu hamil. Untuk pencegahan anemia defisiensi, diberi
tambahan vitamin dan tablet Fe.
9. Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan
menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya
bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses
persalinan, melainkan juga memberi manfaat psikologis. Pertemuan
sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman
yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula
secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi
persalinan menjadi semakin mantap.
A. Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10
– 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 – 4 kg trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat
setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20
minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan
adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan
bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga
lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
B. Pemeriksaan Diagnostik
1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
5. Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
6. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan
hidup, kurang informasi.
Tujuan :
Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan / intervensi.
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu
keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap
pilihan.
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat
kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan
penyimpangan kromosom.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana
selama 2 tahun sebelum kehamilan
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
vitaminzat besi setiap hari.
R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan nutrisi.
d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan
normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine
(IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi
prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan :
Pola tidur teratur.
Intervensi :
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini.
R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu
tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat
Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan
aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler.
R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan
diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru
dengan optimal.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat ± 2 jam dan dapatkan 8
jam tidur per malam.
R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau
kebutuhan lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.
3. Dongoes, RE. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.
4. Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta :
EGC.
5. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung :
Elemen.
http://vhychocolatenurse.blogspot.com/2012/04/laporan-pendahuluan-
anc-antenatal-care.html
http://www.scribd.com/doc/62008932/Antenatal-Lp
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/05/pemeriksaan-obstetri-dan-asuhan.html
http://www.scribd.com/doc/71391112/8/Perubahan-fisiologis-pada-kehamilan
http://askep45kesehatan.blogspot.com/2012/02/lp-antenatal-care.html