Anda di halaman 1dari 3

ALUR CERITA

Pada tanggal 25 mei 2019, tepat di institut kesehatan helvetia, dimana


mahasiswa dan dosen akan mengikuti pembelajran sesuai dengan mata kuliah
seperti biasa. Pukul menunjukkan 09.20 wib tampak mahasiswa sudah hadir dan
duduk dikursinya masing-masing seorang dosen pun datang dan masuk keruangan
untuk memulai pembelajaran mata kuliah.

Dosen : Assalamualaikum, selamat pagi adek-adek.

Mahasiswa : Waalaikum salam, selamat pagi jugak buk.

Dosen : Sudah hadir semuanya ?

Mahasiswa : Sudah buk (komting).

Dosen : Baik, saya akan absen dulu !

(mengabsen nama mahasiswa)

Baiklah kita akan membahas materi hari ini yaitu tentang studi
kasus.

Sebelumnya ada sudah tau apa itu studi kasus?

Mahasiswa : Sudah buk

Dosen : Coba ulfa rahmi kamu jelaskan apa itu studi kasus!

Ulfa Rahmi : (Menjelaskan apa itu studi kasus)

Dosen : Bagus ya, semua sudah tau ya apa itu studi kasus, karena di D3
pun sudah di pelajari dan sudah dijumpai ya

Dosen : Nah, jadi ibu juga akan membahas contoh kasus yang berkaitan
dengan studi kasus kebidanan.

Mahasiswa : Baik buuu.


(Dosen pun mulai menceritakan bagaimana studi kasus tersebut dan dosen
pun mulai memasuki contoh pembahasan tentang studi kasus tersebut yaitu
bendungan ASI.)

Dosen : ada yang kurang mengerti dan ada yang mau ditanyakan adek-
adek?

Mahasiswa : Buk, misalkan payudara ibu merah, bengkak dan nyeri. Apa itu
termaksud bendungan ASI juga buk ?

Dosen : Bagus ya, kalau payudara ibu merah, bengkak, dan nyeri itu sudah
termaksud kedalam bendungan ASI ya.

Mahasiswa : Ooooo....

Begitu ya bukkk

Mahasiswa : Buk saya juga pernah mendapatkan pasien, pasien tersebut


mengeluh payudara nya merah, bengkak, nyeri, dan mengkilat
buk, apa itu masih termaksud kedalam bendungan ASI tersebut
buuu???

Dosen : Nahhhh, itu dia, jika payudara ibu merah, bengkak, nyeri dan
tampak mengkilat maka itu bukan bendungan ASI adek-adek,
tetapi itu sudah termaksud kedalam mastitis karena sudah disertai
dengan payudara yang tampak mengkilat.

Mahasiswa : ohhhh... iya iya buk.

(Ulfa Rahmi sambil mengangguk-anggukan kepala nya sembari


tersenyum)

Mahasiswa : Buk, bagaimana cara kita jika menemukan pasien yang


mengalami bendungan ASI seperti yang ibu ceritakan tadi buk?

Dosen : Nahhh, seperti yang sudah ibu bilang tadi, jika kita menemukan
pasien dengan diagnosa bendungan ASI maka kita harus lakukan
yaitu tetap menganjurkan si ibu untuk menyusui bayinya dengan
posisi dan perlekatan puting susu dengan mulut bayi yang benar,
kita juga harus tetap menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
secara on demand, dan tindakan lain yang harus kita lakukan
yaitu melakukan kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan
bisa dilakukan secara selang-seling dengan kompres hangat untuk
melancarkan pembuluh darah ibu. Dan jika ibu demam maka
dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit, dan
lakukan juga pemijatan pada daerah payudara yang bengkak
bermanfaat untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.

Nahhhh, selain itu juga kita harus menganjurkan ibu makan-


makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
perbanyak minum, dan menganjurkan ibu untuk menggunakan
bra yang menyokong atau menopang payudara. Kondisi rileks
sangat dibutuhkan bagi ibu yang menyusui sehingga ASI tetap
lancar produksinya.

Dosen : sudah paham adek-adek ????

Mahasiswa : (ramai-ramai)

Pahammmmm buuuu !!!!!!

Dosen : Iya bagus, kalian sudah paham ya adek-adek !!!

Dosen : Baiklah, sekian pertemuan kita hari ini, Assalamualaikum,


selamat siang

Mahasiswa : Siang Bu

Pembelajaran pun selesai, dosen keluar dari ruangan, jam menunjukan


pukul 11.40, mahasiswa pun bergegas keluar karena waktu istirahat tiba.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai