Utang boligasi yang jatuh temponya tidak bersamaan, tiap-tiap seri mempunyai umur
yang berbeda. Masalah yang muncul adalah amortisasi premi/diskonto obligasi, karena
umur yang berbeda untuk masing-masing seri.
Contoh:
Tanggal 1 April 2002 dijual utang obligasi 1.000 lembar nominal @ 500.000 dengan kurs
98% minus biaya penjualan 2.500.000. Utang obligasi tersebut terdiri atas 5 seri @ 200
lembar. Tiap tahun dimulai tanggal 1 April 2007 jatuh tempo satu seri.
Amortisasi tahun 2002 adalah 1.339.285 artinya, jumlah tersebut adalah amortisasi
diskonto untuk 1.000 lembar selama 9 bulan.
Kalau dihitung amortisasi diskonto per bulan per lembar adalah:
1.339.285/1.000 = 1.339,285/9 = 148,9
Amortisasi diskonto tahun 2011 adalah 89.288 artinya jumlah tersebut adalah amortisasi
diskonto untuk 200 lembar selama 3 bulan.
Kalau dihitung amortisasi diskonto per bulan per lembar adalah:
89.288/200 = 446,44/3 = 148,9
Nilai buku utang obligasi tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Nominal 600 lembar @ 500.000 300.000.000
Saldo diskonto (2009 +2010 + 2011)
803.571 + 446.429 + 89.288 = 1.339.288 (-)
Nilai buku 298.660.712
Pada tanggal 1 April 2009 utang olbigasi 50 lembar yang jatuh tempo tahun 2011 dilunasi
dengan kurs 99% plus biaya pelunasan 25.000.