Anda di halaman 1dari 10

Analisis Framing Berita Kasus Penyidikan Soal Video oleh Habib Rizieq Shihab pada

TEMPO.CO

55219120030
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
Program Pascasarjana
Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta
2020

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa setiap media massa memiliki sudut pandang yang
berbeda dalam memberitakan sebuah isu atau peristiwa, termasuk pemberitaan kasus Penyidikan Soal Video
oleh Habib Rizieq Shihab. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pembingkaian berita
mengenai kasus Penyidikan soal Video oleh Habib Rizieq pada Tempo.co edisi 14 Desember 2020. Teknik
analisis penelitian menggunakan model framing Robert N. Entman yang terdiri dari empat tahap: define
problem (pendefinisian masalah), diagnose cause (memperkirakan masalah atau sumber masalah), make
moral judgement (pembuatan keputusan moral), dan treatment recommendation (penyelesaian masalah).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa framing berita yang dilakukan Tempo.co Azis Yanuar sebagai
Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab menjelaskan bahwa video diduga mirip dengan Habib Rizieq Shihab
yang narasinya mengajak datang ke acara maulid, dalam perspektif nya itu mengajak ke acara Maulid
merupakan acara yang baik, bukan mengajak berkerumun.

Kata Kunci: Framing, berita, Habib Rizieq Shihab, Tempo.co

ABSTRACT
This research is motivated by the idea that each mass media has a different perspective in reporting an issue
or event, including the reporting of the case of the Video Investigation by Habib Rizieq Shihab. This study
aims to explain how news framing about the case of Investigation on Video by Habib Rizieq at Tempo.co
December 14, 2020 edition. The research analysis technique uses the Robert N. Entman framing model
which consists of four stages: define the problem (define the problem), diagnose the cause. (estimating the
problem or source of the problem), make moral judgment (making moral decisions), and treatment
recommendation. The results of this study indicate that the news framing conducted by Tempo.co Azis
Yanuar as Habib Rizieq Shihab's attorney explained that the video is thought to be similar to Habib Rizieq
Shihab whose narrative invites him to come to the maulid event, in his perspective inviting to the Maulid
event is a good event, not invite the crowd research is motivated by the idea that each mass media has a
different perspective in reporting an issue or event, including the coverage of the case of Lawyer Reveal
Questions by Investigators on Video by Habib Rizieq Shihab. This study aims to explain how news framing
about the case of Lawyers Reveals Investigator Questions about Video by Habib Rizieq Shihab at Tempo.co
December 14, 2020 edition. The research analysis technique uses the Robert N. Entman framing model
which consists of four stages: define the problem (defining the problem) , cause diagnosis (estimate the
problem or source of the problem), make moral judgment (making moral decisions), and treatment
recommendation (problem solving). The results of this study indicate that the news framing conducted by
Tempo.co Azis Yanuar as Habib Rizieq's attorney explained that the video is thought to be similar to Habib
Rizieq whose narrative invites him to come to the maulid event, in his perspective inviting Maulid is a good
event, not inviting crowding.

Keywords: Framing, news, Habib Rizieq Shihab, Tempo.co

Vicky Amelia Corinna


PENDAHULUAN
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ditetapkan sebagai
tersangka kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta. Tak hanya Rizieq, polisi juga
menetapkan lima orang lainnya sebagai tersangka dalam perkara ini. Mereka adalah
Haris Ubaidillah (Ketua Panitia), Ali Bin Alwi Alatas (Sekretaris Panitia), Maman
Suryadi (Panglima LPI-Penanggungjawab Keamanan Acara), Sobri Lubis (Ketua Umum
FPI-Penanggungjawab Acara), dan Habib Idrus (Kepala Seksi Acara). Dalam kasus ini,
Rizieq dijerat Pasal 160 KUHP dan Pasal 216 KUHP. Sedangkan lima tersangka lain
dijerat Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan. Peristiwa tersebut pun kemudian ramai diberitakan media massa, termasuk
suratkabar nasional dan berita di website Tempo.co.
Eriyanto (2002: 119) menjelaskan bahwa berita merupakan hasil akhir dari proses
kompleks dengan menyortir (memilah-milah), menentukan peristiwa serta tema-tema
tertentu dalam suatu kategori tertentu. Hal ini menggambarkan bahwa proses pembuatan
berita melibatkan banyak individu yang juga terjadi pada proses penyeleksian dan
pembingkaian (framing), baik itu isu, konten maupun informasi yang akan disampaikan
kepada masyarakat selaku konsumen media. Sebab itulah, meskipun jurnalis meliput
suatu peristiwa di lokasi yang sama dan mewawancarai narasumber yang sama, namun
berita yang dipublikasikan bisa jadi berbeda satu sama lainnya. Dalam hal ini setiap
media massa akan menggunakan pembingkaian berita menurut sudut pandangnya
masing-masing agar suatu peristiwa yang akan diberitakan dapat menjadi lebih bermakna,
lebih menarik, dan lebih berarti/lebih diingat. Bahkan, sebuah berita diharapkan dapat
menggiring interpretasi khalayak agar bisa sesuai dengan sudut pandang media massa
yang bersangkutan tersebut.
Eriyanyo (2002) memaparkan empat efek media massa dalam melakukan
pembingkaian (framing) berita. Pertamayo, pembingkaian (framing) mendefinisikan
realitas tertentu dan melupakan definisi lain atas realitas. Framing menyediakan alat
bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam bentuk sederhana, mudah dipahami dan
dikenal khalayak. Kedua, pembingkaian yang dilakukan media akan menonjolkan aspek
tertentu dan mengaburkan aspek lainnya. Ketiga, pembingkaian yang dilakukan media
akan menampilkan sisi tertentu dan melupakan sisi lainnya sehingga ada aspek lain
(yang mungkin penting) yang tidak mendapatkan liputan pemberitaan. Keempat,
pembingkaian yang dilakukan media menampilkan fakta-fakta tertentu dan

Framing berita kasus Penyidikan Soal Video Habib Rizieq


Shihab
mengabaikan atau menyembunyikan fakta lainnya.

Vicky Amelia Corinna


Berdasarkan pemaparan singkat di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah bagaimana framing berita tentang kasus penyidikan soal video
habib rizieq shihab pada Tempo.co edisi 14 Desember 2020.

KERANGKA TEORI
Berita dan Nilai Berita
Tamburaka (2012: 134-135) menjelaskan bahwa berita adalah hal-hal baru
yang merupakan bahan informasi yang bisa disampaikan pada orang lain dalam bentuk
berita (news). Tetapi, kebaruan tidak selalu menjadi unsur sebuah peristiwa dapat
menjadi berita. Sebuah fakta atau peristiwa yang memiliki ‘nilai berita’ ialah fakta atau
peristiwa yang bisa diolah dan disajikan sebagai berita. Eriyanto (2002: 123)
menjelaskan bahwa nilai berita terdiri atas: (1) prominence, yaitu kebesaran atau arti
pentingnya suatu peristiwa; (2) human interest, yaitu berkaitan dengan unsur emosional
manusia seperti unsur haru, sedih; (3) conflict/controversy, yang berarti peristwa yang
mengandung konflik berpotensi menjadi berita; (4) unusual, yang berisi berita tentang
peristiwa yang unik; dan (5) proximity, yaitu peristiwa yang memiliki kedekatan dengan
khalayak baik secara jarak maupun emosi lebih layak diberitakan.

Analisis Framing
Sobur (2012: 162) menjelaskan bahwa analisis framing adalah pendekatan yang
dipakai guna mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan
wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Perspektif tersebut dianggap cukup
memengaruhi, mulai dari fakta peristiwa yang diambil, bagian mana yang akan
ditonjolkan atau dihilangkan pada konten berita, dan arah pemberitaan berita suatu
peristiwa. Pendekatan analisis framing dapat mencermati media massa dalam
penggunaan strategi seleksi isu atau fakta, penonjolan, dan keberkaitan fakta ke dalam
berita.

Model Framing Robert N. Entman


Robert N. Entman adalah salah satu ahli peletak dasar-dasar analisis
pembingkaian (framing) untuk studi konten media massa. Eriyanto (2002: 219-220)
menjelaskan pandangan Entman mengenai framing, yaitu bagaimana teks komunikasi
disajikan dan bagaimana representasi yang ditampilkan secara menonjol bisa
memengaruhi khalayak.
Eriyanto menggambarkan konsep framing Entman sebagai proses seleksi isu dan
penonjoloan aspek tertentu realitas isi media. Pada seleksi isu, aspek ini berhubungan dengan
pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam, wartawan memilih aspek tertentu dari
suatu isu sehingga proses ini membuat ada bagian isu yang dimasukkan ke dalam berita (included)
dan ada sebagian isu yang dikeluarkan (excluded). Penonjolan aspek berhubungan dengan penulisan
kata. Ketika aspek tertentu pada suatu peristiwa sudah dipilih maka ia berkaitan dengan pemakaian
kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu dalam penulisan berita yang nantinya akan dipublikasikan
kepada masyarakat.
Analisis framing Robert N. Entman mempunyai model analisis tersendiri.
Eriyanto (2002) menjelaskan bahwa model framing Robert N. Entman mempunyai
empat tahap: (1) tahap pendefinisian masalah (define problems), yaitu bagaimana
media massa mendefiniskan isu/peristiwa sebagai masalah; (2) perkiraan masalah dari
sumber masalah (diagnose causes), yaitu tahap media massa menentukan unsur “apa”
pada suatu peristiwa atau “siapa” aktor yang dianggap penyebab masalah; (3) tahap
pembuatan keputusan moral (make moral judgement), yaitu media massa membuat
keputusan moral di balik peliputan dan publikasi sebuah peristiwa/isu; (4) tahap
penyelesaian masalah (treatment recommendation), yaitu media massa menawarkan
solusi sebagai upaya penyelesaian sebuah masalah berkaitan dengan terjadinya sebuah
peristiwa/isu.

METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah pemberitaan tentang kasus pengacara ungkap
pertanyaan penyidik soal video Habib Rizieq Shihab pada Tempo.co edisi 14 Desember
2020. Pemilihan periode penerbitan didasarkan pada dimulainya penetapan sebagai
tersangka Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab oleh Polda
Metro Jaya.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi untuk
mendapatkan sumber data primer. Berdasarkan pendokumentasian berita tentang
kasus penyidikan soal video Habib Rizieq Shihab pada Tempo.co edisi 14 Desember 2020,
diperoleh empat (4) berita yang dipublikasikan pada Tempo.co, sebagaimana dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah Berita Kasus Penyidikan Soal Video oleh Habib Rizieq di Tempo.co
Nama Media Edisi Judul Berita
11 Desember Rizieq Shihab Jadi Tersangka, MUI: Hukum Tak
2020 Boleh Tebang Pilih
11 Desember Beredar Kabar Rizieq Shihab Ditangkap Polisi,
2020 FPI: Tidak Benar
TEMPO.CO
12 Desember Akhirnya Rizieq Shihab datang ke Polda untuk
2020 Jalani Pemeriksaan
14 Desember
2020 5 Fakta Setelah Penahanan Rizieq Shihab

Edisi 11-14 Desember 2020

Teknik analisis penelitian menggunakan model framing Robert N. Entman yang terdiri
dari empat tahap sebagaimana dijelaskan oleh Eriyanto (2002: 220): (1) define problem
(pendefinisian masalah); (2) diagnose cause (memperkirakan masalah atau sumber
masalah);
(2)make moral judgement (pembuatan keputusan moral); dan (4) treatment recommendation
(penyelesaian masalah).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis terkait enam (6) berita yang didokumentasikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.

Tabel 2. Tahap Define Problems

Define Problems (Pendefinisian Masalah)

Judul Berita Edisi Isi Berita


Wakil Ketua Umum MUI “Anwar Abbas”
Rizieq Shihab Jadi Tersangka, MUI: 11 Desember 2020 Mengapresiasi langkah kepolisian yang menetapkan
Hukum Tak Boleh Tebang Pilih pemimpin FPI sebagai tersangka.
Beredar Kabar Rizieq Shihab Kuasa Hukum Rizieq Shihab “Aziz Yanuar”
11 Desember 2020
Ditangkap Polisi, FPI: Tidak Benar membantah adanya penangkapan pada Rizieq Shihab.
Akhirnya Rizieq Shihab datang ke Polisi menetapkan 6 Tersangka, salah satu nya Rizieq
12 Desember 2020
Polda untuk Jalani Pemeriksaan Shihab.
Rizieq ditahan dalam kasus dugaan pelanggaran
protokol kesehatan dalam kerumunan di
14 Desember 2020 pertamburan. Polisi menjerat Rizieq dengan Pasal
5 Fakta Setelah Penahanan Rizieq 160 KUHP dan Pasal 216 KUHP, dengan ancaman
Shihab hingga 6 tahun penjara.
Tabel 3. Tahap Diagnose Cause

Diagnose Cause (Memperkirakan Masalah atau Penyebab Masalah)

Judul Berita Edisi Isi Berita


Rizieq Shihab Menjadi Tersangka Kasus Pelanggaran
Protokol Kesehatan di Petamburan. Rizieq menggelar
11 Desember 2020
Rizieq Shihab Jadi Tersangka, MUI: Pernikahan Putri nya, Shafira Najwa Shihab, lalu
Hukum Tak Boleh Tebang Pilih dilanjutkan acara Maulid.
Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus kerumunan
Beredar Kabar Rizieq Shihab 11 Desember 2020 di Petamburan, Jakarta Pusat. Rizieq ditetapkan
Ditangkap Polisi, FPI: Tidak Benar sebagai tersangka bersama 5 orang lainnya
Kedatangan Rizieq Shihab ke Mapolda Metro Jaya
untuk Menjalani Pemeriksaan sebagai Tersangka
12 Desember 2020
Akhirnya Rizieq Shihab datang ke Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan terkait
Polda untuk Jalani Pemeriksaan Kerumunan yang terjadi di Pertamburan.
5 Fakta Setelah Penahanan Rizieq
14 Desember 2020
Shihab Fakta-fakta Penahanan Rizieq Shihab

Tabel 4. Tahap Make Moral Judgement

Make Moral Judgement (Membuat Keputusan Moral)

Judul Berita Edisi Isi Berita


Rizieq Shihab Jadi Tersangka, MUI: Hukum harus tetap ditegakkan, Polri dapat
11 Desember 2020
Hukum Tak Boleh Tebang Pilih melakukan keadilan tanpa memandang bulu.
Beredar Kabar Rizieq Shihab Sebagai Warga NKRI kita harus dapat menaati
11 Desember 2020
Ditangkap Polisi, FPI: Tidak Benar peraturan yang dibuat oleh Negara.
Warga Negara yang baik adalah Warga yang
Akhirnya Rizieq Shihab datang ke 12 Desember 2020 termasuk dan Mendatangi panggilan dari Kepolisian
Polda untuk Jalani Pemeriksaan tanpa harus Mankir.
5 Fakta Setelah Penahanan Rizieq Terdapat beberapa Fakta yang dapat dipelajari agar
14 Desember 2020
Shihab tidak terulang.
Tabel 5. Tahap Treatment Recommendation

Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah)

Judul Berita Edisi Isi Berita


Dalam proses selanjutnya Polda
Rizieq Shihab Jadi Tersangka, MUI: 11 Desember 2020 Metro Jaya akan mengonfrontasi
Hukum Tak Boleh Tebang Pilih dengan saksi yang lain
Habib Rizieq baru menjalani
Beredar Kabar Rizieq Shihab 11 Desember 2020 pemeriksaan sebagai tersangka dengan
Ditangkap Polisi, FPI: Tidak Benar lima saksi ahli.
Akhirnya Rizieq Shihab datang ke Untuk dijalankan nya Peraturan yang sudah ditetapkan
12 Desember 2020
Polda untuk Jalani Pemeriksaan Polri.
5 Fakta Setelah Penahanan Rizieq Penahanan Rizieq dilakukan berdasarkan
14 Desember 2020
Shihab pertimbangan objektif dan subjektif penyidik

Berdasarkan penjelasan sebagaimana diperlihatkan pada Tabel, 2, 3, 4, dan 5,


terlihat bagaimana Tempo.co Framing Berita. Framing yang dilakukan oleh Tempo.co
tentang kasus Penyidikan soal Video Habib Rizieq Shihab dilakukan dengan sengaja,
yang mana divideo tersebut terlihat Habib Rizieq mengajak khalayak untuk
berkerumun. Karena itu, Habib Rizieq menjadi tokoh atau pelaku yang membuat
kegaduhan yang sempat terjadi di Pertamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat..
Tempo.co juga memberitakan kasus tersebut dengan memposisikan Habib Rizieq
sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai kedudukan sama dalam hukum
sehingga harus menjalani proses hukum sebagaimana diatur dalam peraturan
perundangan yang berlaku sewaktu seseorang mengalami kasus perkara hukum.
Karena diposisikan sebagai Tersangka maka Framing berita kasus video Habib di
Tempo.co bernuansa “membenarkan kabar yang beredar” “Tidak Membela” dan
membentuk citra negatif Habib Rizieq. Hal ini dilakukan dengan sedikit memberi ruang
narasumber baik kepada pernyataan Habib Riqieq maupun para pendukungnya, seperti
kuasa hukum Habib Rizieq (Aziz Yanuar). Selain itu, pemberitaan yang disampaikan juga
tidak hanya membahas Penyidikan soal Video Kasus di Penamburan sehingga
mengaburkan fokus pembaca dalam memahami proses hukum kasus tersebut.

KESIMPULAN
Pembingkaian berita tentang kasus Penyidikan soal Video oleh Habib Rizieq Shihab di
Tempo.co edisi 14 Desember menempatkan kasus tersebut sebagai kasus perkara hukum
dengan Habib Rizieq sebagai tersangka/pelaku. Karena dibingkai sebagai kasus perkara
hukum, Tempo.co tidak membela Habib Rizieq karena ia diposisikan sebagai warga negara
yang berkedudukan sama di hadapan hukum.

REFERENSI

Bamualim, C. S. (2011). “Islamic Militancy and Resentment against Hadhramis in Post-


Suharto Indonesia: A Case Study of Habib Rizieq Syihab and His Islamic Defenders
Front”. Comparative Studies of South Asia, Africa and The Middle East, 31(2): 267-
281.
Budiasa, M. (2017). “Mediatisasi Aksi Massa Islam 2 Desember 2016”. Jurnal
Komunikasi Profetik, 10(1): 35-49.
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta:
LKiS. Herayati, Ni Wayan, I Wayan Wendra dan I Dewa Gede Budi Utama. (2016).
“Pemberitaan Hubungan Jokowi dengan Megawati dI Media Kompas.com, Republika.co.id,
dan Tempo.co: Analisis Framing Robert N. Entman”. e-Journal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
3(5): 1-11.
Herman, Achmad dan Jimmy Nurdiansa. (2010). “Analisis Framing Pemberitaan Konflik Israel
- Palestina dalam Harian Kompas dan Radar Sulteng”. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2):
154- 168
Juditha, Christiany. (2014). “Framing Berita Polemik Lurah Lenteng Agung pada Media Online”.
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan, 18(2): 81-102.
Junaidi, Romika. (2016). “Terorisme di Media Baru Indonesia (Analisis Framing
Pemberitaan Terorisme di Portal Berita Republika.co.id dan Kompas.com Tahun 2005
-2013)”. KOM & REALITAS SOSIAL, 12(12): 53-64.

Anda mungkin juga menyukai