Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INSTRUMEN II

“ELEKTROGRAVIMETRI”

KELOMPOK 3

NAMA : NURIZQIE APRILIA ISWATI


NIM : 1811012220018

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Prinsip Percobaan


Elektrogravimetri adalah suatu metode yang menggunakan arus listrik
(secara elektrolisis) untuk mengendapkan analit pada sebuah elektroda. Proses
elektrolisis yang dilakukan menggunakan dua buah elektroda (anoda dan katoda).
Salah satu dari elektroda tersebut berfungsi sebagai elektroda kerja yang
fungsinya bergantung pada reaksi pengendapan yang terjadi. Jika reaksi
pengendapan yang terjadi adalah reaksi reduksi, maka elektroda kerja berfungsi
sebagai katoda. Sedangkan jika reaksi yang terjadi adalah reaksi oksidasi, maka
elektroda berfungsi sebagai anoda. Konsep analisis elektrogravimetri ini juga bisa
digunakan untuk mempelajari afinitas konstan biomolekul (Bueno et al, 2014).
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik
searah. Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan
elektron yang mengalir dari anoda ke katoda. Elektron dialirkan melalui elektroda
yang tidak bereaksi (inert) biasanya digunakan batang karbon atau platina
(Harnanto, 2009). Reaksi redoks yang terjadi yaitu :
Katoda : Cu2+ + 2 e Cu

Anoda : 2 H2O 4 H+ + O2 + 4 e

Yang dianalisis pada percobaan ini adalah ion Cu2+ yang diendapkan pada
elektroda. Elektron yang terlibat pada reaksi tersebut berasal dari arus listrik. Arus
listrik diberikan sampai seluruh ion Cu2+ yang terdapat dalam larutan mengendap
secara kuantitatif sebagai logam tembaga pada elektroda kerja. Selisih berat
elektroda kerja yang konstan sebelum dan setelah proses elektrolisis adalah berat
tembaga yang terdapat dalam sampel. Potensial elektroda kerja selama proses
elektrolisis harus dijaga pada nilai tertentu untuk mencegah senyawa elektroaktif
lain dalam larutan ikut mengendap pada elektroda kerja.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar tembaga(II)
secara elektrogravimetri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat & Bahan


a. Alat
1. Gelas piala 250 ml 5. Desikator
2. Pipet tetes 6. Neraca analitik
3. Elektroda 7. Sumber listrik 220 V
4. Oven
b. Bahan
1. Larutan Cu(II) 4. Alkohol
2. Larutan H2SO4 pekat 5. Aseton
3. Asam nitrat pekat bebas nitrit 6. Aquades
3.2 Prosedur Kerja
a. Pembuatan larutan pengembang

25 ml larutan Cu(II)

 dipipet ke dalam gelas piala

5 ml H2SO4 pekat dan 1 ml asam nitrat pekat (bebas


nitrit)

 ditambahkan ke dalam gelas piala

Aquades

 ditambahkan ke dalam gelas piala


 diencerkan seluruhnya hingga volumenya sekitar 100 ml

Hasil
b. Pengukuran Kadar Tembaga(II)

Elektroda

 ditimbang dengan teliti


 dirangkai dengan alat sumber listrik 220 V dengan kabel
merah sebagai katoda dan kabel hitam sebagai anoda
 dicelupkan ke dalam larutan Cu(II) yang telah dibuat
 didiamkan sambil menunggu terjadinya hidrolisis

Aquades

 disiramkan ke katoda untuk membilas


 dicelupkan kembali ke larutan Cu(II)
 dimatikan alat sumber listrik
 diangkat katoda

Alkohol dan aseton

 dicucikan ke katoda
 dipanaskan di oven selama 5 menit
 didinginkan di dalam desikator
 ditimbang dan dicatat berat akhirnya

Hasil

Anda mungkin juga menyukai