Disusun Oleh :
NIM : 19303244013
A. TUJUAN
Menentukan energi pembakaran berbagai senyawa alkohol.
B. TEORI
Elektrogravimetri adalah suatu metoda analisis kuantitatif yang didasarkan
pada pengendapan atau pendepositan logam tersebut pada elektroda dengan bantuan
arus listrik, dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu logam tertentu dalam
larutannya. Beberapa hukum yang mendasari analisis sistem elektrogravimetri salah
satunya adalah hukum Faraday yang menyatakan bahwa banyaknya zat yang
diendapkan pada elektroda selama elektrolisis berlangsung sebanding dengan jumlah
arus listrik yang mengalir melalui larutan tersebut. Alat elektrogravimetri ini bekerja
berdasarkan prinsip elektrolisis, dimana pemberian arus listrik menyebabkan reaksi
reduksi komponen pada kotoda dan sebaliknya proses oksidasi pada anodanya
(Underwood, A. L., 1999).
Logam yang diendapkan berupa ion Cu2+ yang diendapkan pada elektroda
menurut reaksi : Cu2+(aq) + 2e- ↔ Cu (s) . Elektron yang terlibat pada reaksi tersebut
berasal dari arus listrik. Arus listrik diberikan sampai seluruh ion Cu 2+ yang terdapat
dalam larutan mengendap secara kuantitatif sebagai logam tembaga pada elektroda
kerja (Harvey & David, 2000).
Penambahan asam nitrat sebagai depolizer atau buffer potensial, dimana
mencegah reduksi H+ yang berasal dari H2O (pemberi suasana asam) sangat berperan
dalam reaksi ini, karena konsentrasi Cu2+ diturunkan dengan elektroreduksi, katoda
menjadi lebih negatif sampai reduksi nitrat terjadi NO 3- + 10 H+ + 8e → NH4+ +
3H2O
Ini akan menstabilkan potensial katoda, dimana tidak terjadi cukup negatif untuk
mereduksi logam-logam lainnya, seperti nikel yang mingkin ada didalam sampel. Ini
juga mencegah reduksi H+ yang sangat tidak diinginkan pada kasus ini karena evolusi
hydrogen yang terjadi bersamaan cendrung mengakibatkan endapan tembaga yang
berrongga dan tak menempel (Underwood, A. L, 1993).
D. CARA KERJA
Ditambahkan heksasianoferat
Apabila negatif elektrolisis dientikan.
Dicatat waktunya.
E. DATA PENGAMATAN
Parameter Keterangan
Beda potensial 3V
Kuat arus 0,15 A
Waktu 90 Menit
Mr Cu 63,5 g/mol
Valensi Cu 2
Volume sampel 25 ml
Warna endapan Merah bata
Massa nikel 52,536 gr
Masa endapan + nikel 52,868 gr
Masa endapan 0,332 gr
Arus DC
Efisiensi arus
berat endapan asil elektrolisis
efisiensi= ×100 %
berat endapanteoritis
0,332 gram
efisiensi= × 100 %
0,2665
efisiensi=124,578 %
G. PEMBAHASAN
Massa yang didapat seharunya adalah 0,2665 gram dan bukan 0,332 gram. Hal ini
disebabkan karena masih ada larutan dan zat lain yang masih bercampur dengan endapan
sehingga mempengaruhi berat endapan itu sendiri. Kemudian dari endapan tersebut kadar
Cu yang didapat sebesar :
Kadar Cu dalam sampel
100 Berat endapan secara Percobaan
¿ × × 100 %
25 Volume Sampel
100 0,332 gram
¿ × × 100 %
25 25 ml
¿ 4 ×0,01328 ×100 %
¿ 5,312 %
Kadar Cu dalam larutan setelah dielektrolisis yaitu sebesar 5,312 %, dari kadar tersebut
dapat ditentukan efisiensinya dengan rumus sebagai berikut :
Efisiensi arus
berat endapan asil elektrolisis
efisiensi= ×100 %
berat endapanteoritis
0,332 gram
efisiensi= × 100 %
0,2665
efisiensi=124,578 %
Didapat efisiensi sebesar 124,578 % tentunya efisiensi ini masih dapat ditekan jauh
apaila cawan nikel yang berisi endapan terlebih dahulu di panaskan dengan oven sehingga
akan mengeringkan dan menghilangkan larutan yang bercampur dengan endapan Cu
murni.
H. KESIMPULAN
K. DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta, 30 Oktober 2020
Rivi Dwi Lestari
Hukum Faraday I yakni jumlah zat yang terjadi pada elektroda sebanding dengan jumlah
coulumb yang mengalir. Hukum Faraday II yakni apabila jumlah Coulumb yang mengalir
sama maka berat zat yang terjadi pada elektroda berbanding lurus dengan gram ekivalen
listrik (Hogness, 1954).
Hukum Faraday dapat digunakan dalam elektrogravimetri untuk menentukan jumlah senyawa
yang terdeposit pada elektroda. Hukum faraday berkorelasi dengan muatan total Q
(Coulomb) yang melalui suatu sel untuk menghasilkan sejumlah produk N (mol), di mana F
merupakan konstanta faraday (96485,3 C nol-1), dan n yakni jumlah elektron yang ditransfer
per mol produk. Rumusnya dinyatakan sebagai berikut (Zoski, 2007)
...
Pada percobaan ini yang dianalisis adalah ion Cu2+ yang diendapkan pada elektroda menurut
reaksi : Cu2+ + 2e- Cu. Elektron yang terlibat pada reaksi tersebut berasal dari arus listrik.
Arus listrik diberikan sampai seluruh ion Cu2+ yang terdapat dalam larutan mengendap
secara kuantitatif sebagai logam tembaga pada elektroda kerja.
Arsyad, M. N., 2001, Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah, Gramedia
Pustaka Utama,
Jakarta.
Bassett, J., 1994, Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik,
(Diterjemahkan Oleh: