Anda di halaman 1dari 2

Dialog Internasional “Batik In The World”

Batik diakui dunia-melalui UNESCO- sebagai warisan milik bangsa Indonesia. Pengakuan
ini sekaligus meneguhkan bahwa batik adalah karya yang bernilai tinggi, baik budaya
maupun ekonomi, yang dihasilkan Indonesia. Batik, dengan demikian adalah ikon produk
yang melekat sebagai identitas Indonesia di panggung dunia.

Apakah peran batik tersebut telah dikelola dengan baik oleh bangsa Indonesia? Bagaimana
menjadikan batik sebagai identitas produk Indonesia? Mampukah batik sejajar dengan
identitas produk-produk kelas dunia? Dialog Internasional “Batik In The World” yang
merupakan salah satu acara pada Pekalongan Batik Week International akan membahas isu-
isu tersebut.

Tema : Batik to create the image of the nation’s culture and economy

Nara Sumber :
1. Wakil Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif
2. Wakil Kementerian Perdagangan
3. Donald Harper, penggerak kerajinan dan batik ke pasar internasional
4. Yuswohady, ahli marketing, merek dan brand
5. Ibu Endit, penggerak batik
6. Carmanita/Edward Hutabarat, perancang busana
7. Wakil Masyarakat Batik Pekalongan

Moderator : Adara Rainy Ayudhini (Putri Pariwisata 2008 dan Pendiri Yayasan Putra-Putri
Batik)

Waktu Pelaksanaan : 2 Oktober 2013


Tempat : Ruang auditorium Komplek Kantor Pemerintah Kota Pekalongan

Format Acara :

Format acara Dialog Internasional Batik seperti talkshow. Peran moderator sangat penting
dan sentral dalam acara ini. Baik untuk membuat suasana menarik sehingga tetap
mengundang perhatian peserta mengikuti hingga akhir acara, maupun memandu materi
dialog untuk tetap sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Moderator juga bertugas
membangun suasana komunikatif antara nara sumber dengan peserta.

Nara sumber duduk di panggung menghadap peserta yang mengisi kursi-kursi pada meja-
meja bundar yang telah disiapkan. Sedang moderator, meski diberikan kursi namun bisa
bebas dan leluasa berdiri dan berjalan pada arena dialog/diskusi guna membuat suasana
menjadi hidup dan menarik. Secara umum susunan ruang seperti ini diharapkan membuat
acara dialog bisa berjalan luwes, cair dan tidak kaku serta menarik perhatian peserta.

Dialog diselenggarakan dalam satu sesi. Para nara sumber diberi kesempatan secara merata
untuk menyampaikan pandangan dan pendapatnya sesuai dengan tema dialog. Sesekali
moderator bisa menyela agar lebih fokus memberikan tekanan pada materi yang disampaikan
nara sumber. Setelah itu peserta diberi kesempatan untuk menanggapi maupun mengajukan
pertanyaan. Dipandu moderator, nara sumber menyampaikan klarifikasinya.

Untuk merangsang keterlibatan peserta, diusulkan agar diberikan hadiah bagi peserta yang
mengajukan tanggapan maupun pertanyaan. Hadiah diusulkan berupa batik Pekalongan.
Namun jika ada dukungan sponsor, hadiah bisa dalam bentuk lain sesuai dengan syarat yang
diajukan pihak sponsor. Hadiah akan diundi atau diberikan kepada peserta yang dinilai aktif
mengikuti dialog saat penutupan acara dialog.(*)

Anda mungkin juga menyukai