Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN EVALUASI

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


FORUM PERSAUDARAAN MAHASISWA HINDU DHARMA
UNIVERSITAS UDAYANA
MASA BHAKTI 2015-2016

FORUM PERSAUDARAAN MAHASIWA HINDU DHARMA


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Om Ano Bhadrah Kratevo Yantu Viwatah (Yajur Veda XXVI.14)

(Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas asung
kertha wara nugrahaNya, kami dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Penelitian dan
Pengembangan Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana
masa bhakti 2015-2016 sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kepengurusan
Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-
Unud) masa bhakti 2015-2016 baik secara moral maupun material, yaitu:

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang senantiasa menyinari setiap langkah karya
dan kreativitas kami di FPMHD-Unud
2. Rektor Universitas Udayana (Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD),
yang telah banyak memberi dukungan, masukan dan saran pada kami demi
kemajuan Hindu di intra dan ekstra Universitas Udayana
3. Pembantu Rektor III (Dr. I Nyoman Suyatna, SH.MH), yang telah banyak
memberi dukungan, kritik, dan saran dalam upaya peningkatan kualitas
FPMHD-Unud
4. Penasehat FPMHD-Unud (Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, M.P., Prof. Dr. dr. I
Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, dan Drs. I Gede Mastika, SP.MPA) yang telah
banyak menyisihkan waktu dalam membimbing, membina, memberikan
nasehat dan masukan kepada kami untuk mewujudkan visi FPMHD-Unud
yaitu untuk "Membentuk Mahasiswa Hindu Universitas Udayana sebagai
Kader Bangsa Berkualitas yang Berdasarkan Sradha"
5. Para Dekan dan Ketua Program Studi di lingkungan Universitas Udayana atas
segala sumbangsihnya dalam membantu pelaksanaan program kerja organisasi
selama satu periode kepengurusan kami, baik dari segi material maupun
bimbingan
6. Rekan-rekan di Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa
Universitas Udayana, Dewan Perwakilan Mahasiswa Pemerintahan
Mahasiswa Universitas Udaya, Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) fakultas di lingkungan Universitas Udayana, Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Universitas Udayana atas kerja
samanya dalam membantu menyukseskan program kerja satu periode
kepengurusan kami
7. Rekan-rekan organisasi kemahasiswaaan Hindu dan organisasi eksternal
kampus lainnya atas kerjasamanya selama ini
8. Seluruh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta yang telah
memberikan sumbangan moral dan material dalam program kerja FPMHD-
Unud selama satu periode kepengurusan
9. Bli-bli dan mbok-mbok alumni yang senantiasa membimbing, memotivasi,
memberikan kritik, saran, masukan dan solusi dalam menjalankan roda
pergerakan FPMHD-Unud.
10. Semeton FPMHD-Unud yang telah berusaha dan bekerja keras untuk
mewujudkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan FPMHD-Unud, baik itu
dari segi tenaga maupun pikiran.

Akhir kata kami ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
hal yang tidak berkenan baik yang disengaja maupun tidak disengaja, juga atas
berbagai ide dan saran yang belum dapat kami realisasikan dalam kepengurusan ini.
Besar harapan kami agar kedepannya FPMHD-Unud tetap menunjukkan eksis dan
senantiasa tumbuh sebagai organisasi Hindu yang mampu memberikan warna dalam
pergerakan keumatan dengan mengedepankan semangat ngayah dan menyamabraya.

Ikang Dharma Inaranan Widhi,

Dharma Raksati Raksitah

Satyam Eva Jayate!

(Dharma adalah perwujudan Tuhan,

Siapa yang menjaga Dharma, maka ia akan dijaga oleh Dharma,

Kebenaran akan senantiasa menang!)

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar, Agustus 2016

Penelitian dan Pengembangan FPMHD-


Unud 2015/2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum FPMHD-Unud

Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana


(FPMHD-Unud) merupakan perwujudan seluruh Mahasiswa Hindu Dharma
Universitas Udayana yang dibentuk pada tanggal 28 Juni 1992 sampai batas waktu
yang tidak ditentukan. FPMHD-Unud berkedudukan di dalam ruang lingkup
Universitas Udayana dan merupakan organisasi formal di luar struktural kampus yang
berasaskan Pancasila dan bersifat independent.

1.2. Penelitian dan Pengembangan (Litbang) FPMHD-Unud

1.2.1. Gambaran Umum Litbang FPMHD-Unud

Litbang adalah salah satu badan pelaksana yang terdapat di dalam organisasi
Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-
Unud). Litbang bertugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan,
pengkaderan, serta advokasi organisasi yang hasilnya disampaikan kepada
Koordinator. Litbang bersama-sama dengan Koordinator, Sekretaris Jeneral, dan
Bendahara FPMHD-Unud menyusun kelengkapan Badan Pelaksana. Dalam
kepengurusan, Litbang bersama-sama Inti Organisasi menyusun konsep kegiatan
serta mengawasi pelaksanaan kegiatan dari awal hingga akhir.

1.2.2. Anggota Litbang FPMHD-Unud Periode 2015/2016

Sesusi dengan amanat Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis (PU/PT)


FPMHD-Unud, keanggotaan Litbang FPMHD-Unud terdiri dari lima atau tujuh orang
anggota. Keanggotaan Litbang FPMHD-Unud 2015-2016 terdiri dari tujuh orang
yang merupakan fungsionaris demisioner periode 2014-2015. Adapun keanggotaan
Litbang FPMHD-Unud 2015/2016 adalah sebagai berikut:

1. I Ketut Eriadi Ariana (Sastra Jawa Kuno-Fakultas Ilmu

Budaya/2013)

2. I Kadek Slamet (Fakultas Peternakan/2012)

3. I Wayan Bagiarta (Fakultas Peternakan/2013)

4. I Gusti Made Ngurah Bimantara (Teknik Elektro-Fakultas Teknik/2013)


5. Ni Made Kariani (Arkeologi-Fakultas Ilmu

Budaya/2013)

6. I Desak Putu Kurnia Surya Dewi (Ilmu Komunikasi-Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2013)

7. Ida Ayu Ok Yacintya Dewi (Akuntansi-Fakultas Ekonomi dan

Bisnis/2013)

1.3. Beberapa Permasalahan Litbang

Dalam pelaksanaan, Litbang Periode 2015-2016 memiliki kendala pada


keberadaan data yang minim. Selama ini pendataan yang telah dilakukan oleh
Litbang sebelumnya tidak terarsipkan dengan baik, sehingga banyak data yang hilang
atau kurang update.

Posisi Litbang dalam kepengurusan FPMHD-Unud belum jelas. Jika kita lihat
pada PU/PT FPMHD-Unud, posisi Litbang sejajar dengan Inti Organisasi dan
Penasehat, namun dalam pemilihannya Ketua Litbang masih dipilih setelah pemilihan
Koordinator oleh Koordinator. Menurut penasehat (Drs. I Gede Mastika, S.P., M.PA),
pada periode 1994 Ketua Libang dipilih di Paruman Agung, sedangkan pada tahun
2000 seluruh Litbang dipilih di Paruman Agung. Belakangan, Litbang dan Ketua
Litbang dipilih setelah Paruman Agung. Hal ini kemungkinan terjadi karena susahnya
memilih Litbang akibat tidak hadirnya fungsionaris demisioner yang potensial
menduduki Litbang ketika pelaksanaan Paruman Agung. Hal ini berdampak pada
kinerja dan keleluasaan Litbang di kepengurusan FPMHD-Unud yang seakan
dinaungi oleh Koordinator (karena dipilih oleh Koordinator). Belakangan Litbang
mengalami penurunan fungsinya sebagai lembaga penelitian dan pengembangan
organisasi, dan lebih berperan sebagai lembaga pendamping kegiatan.

Kami merekomendasikan untuk tahun ini Litbang (minimal ketua Litbang)


dipilih bersama dengan Koordinator di Paruman Agung, mengingat kedudukan
keduanya dalam PU/PT FPMHD-Unud sejajar.
BAB II

EVALUASI TAHUNAN LITBANG

2.1. Dasar Evaluasi Tahunan Litbang

Penelitian dan Pengembangan (Litbang) FPMHD-Unud sebagai badan


kelengkapan FPMHD-Unud setiap tahunnya diwajibkan membuat evaluasi yang
bernama Laporan Evaluasi Tahunan Litbang FPMHD-Unud. Laporan Evaluasi
Tahunan akan dibacakan sebagai pertanggungjawaban Litbang pada Paruman Agung
di akhir kepengurusan. Laporan Evaluasi Tahunan Litbang FPMHD-Unud berisi
penilaian pelaksanaan keorganisasian selama satu tahun, yang dilengkapi dengan
rekomendasi yang diajukan sebagai solusi dari masalah. Dasar pelaksanaan Evaluasi
Tahunan Litbang didasari oleh Pasal 9 Ayat 3, Ayat 5, dan Ayat 6 Petunjuk Teknis
FPMHD-Unud yang berbunyi sebagai berikut.

a. Pasal 9 Ayat 3 berbunyi Litbang FPMHD-Unud merupakan lembaga


kelengkapan FPMHD-Unud yang memiliki tugas untuk melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengembangan pengkaderan serta advokasi
organisasi yang hasilnya disampaikan kepada Koordinator.

b. Pasal 9 Ayat 5 berbunyi Litbang bersama-sama Inti Organisasi menyusun


konsep kegiatan serta mengawasi pelaksanaan kegiatan dari awal hingga
akhir.

c. Pasal 9 Ayat 6 berbunyi Pada akhir kepengurusan, Litbang membuat


laporan tahunan sesuai yang diatur dalam GBH FPMHD-Unud. Laporan
tahunan tersebut dipaparkan saat Paruman Agung.

Evaluasi Tahunan Litbang FPMHD-Unud juga didasarkan pada Pola Dasar


Pengembangan FPMHD-Unud yang tertuang pada Bab II GBH FPMHD-Unud. Atas
dasar itu, maka Evalusi Tahunan Litbang FPMHD-Unud dibedakan menjadi evaluasi
internal dan evaluasi eksternal. Pada kepengurusan periode 2015-2016 evaluasi
internal dikhususkan lagi pada evaluasi mengenai permasalahan kedudukan dan
sekretariat FPMHD-Unud, eksistensi FPMHD-Unud di kalangan mahasiswa Hindu
Universitas Udayana, hubungan FPMHD-Unud dengan Alumni FPMHD-Unud dan
keorganisasian di lingkungan Universitas Udayana, pelaksanaan program kerja
fungsionaris 2015-2016, kaderisasi, pelaksanaan PU/PT, GBH FPMHD-Unud, dan
Pokok-pokok Pikiran FPMHD-Unud. Evaluasi eksternal dikhususkan pada eksistensi
FPMHD-Unud di masyarakat dan hubungan FPMHD-Unud dengan masyarakat.

Acuan pengumpulan data Evaluasi Tahunan Litbang FPMHD-Unud adalah


dengan melakukan penyebaran kuisioner, wawancara, pengamatan langsung secara
objektif, dan studi kepustakaan. Pengambilan kesimpulan dilakukan melalui
musyawarah mufakat intern Litbang, sehingga menghasilkan evaluasi yang objektif.

2.2. Evaluasi Internal

2.2.1. Kedudukan dan Sekretariat FPMHD-Unud

Menurut Bab I Pasal 2 PU/PT FPMHD-Unud, FPMHD-Unud berkedudukan


di dalam lingkup Universitas Udayana, namun dalam pelaksanaannya FPMHD-Unud
tidak sepenuhnya berada pada sistem intern Universitas Udayana. Kedudukan ini
selalu menjadi masalah dalam setiap kepengurusan. Tahun ini di awal kepengurusan
periode 2015-2016, FPMHD-Unud kembali diminta untuk masuk di dalam lingkup
organisasi kemahasiswaan di Universitas Udayana (setara Unit Kegiatan Mahasiswa).

Menyikapi permasalahan ini, Inti Organisasi bersama-sama Litbang


melakukan koordinasi dengan beberapa alumni dan pengurus periode sebelumnya.
Dalam diskusi tersebut disampaikan bahwa secara historis kedudukan FPMHD-Unud
telah berada pada kedudukan yang sama dengan saat ini. Kedudukan tersebut didasari
dengan pergerakan FPMHD-Unud yang tidak saja bergerak pada tataran Universitas
Udayana. Sejak berdiri pada 28 Juni 1992, FPMHD-Unud telah mewujudkan diri
sebagai organisasi mahasiswa Hindu yang bergerak pada tataran masyarakat luas,
baik lokal, regional, maupun nasional. Jejak historis ini kemudian lebih lanjut
dinyatakan pada Bab II Pasal 3 Ayat 1 PU/PT FPMHD-Unud yang berbunyi
"FPMHD-Unud adalah organisasi formal mahasiswa Hindu Dharma di luar
struktural Universitas Udayana". Mengubah kedudukan di dalam struktur
Universitas Udayana dirasa akan membatasi ruang gerak FPMHD-Unud.

Sekretariat merupakan masalah tahunan FPMHD-Unud yang belum bisa


terpecahkan. Pada kepengurusan ini, fungsionaris tidak terlalu fokus membahas
sekretariat.

Rekomendasi

1. Sebaiknya FPMHD-Unud tetap berada pada posisi (kedudukan)


selayaknya PU/PT, namun tetap menjaga dan meningkatkan hubungan
baik dengan pihak rektorat.

2. Fungsionaris seharusnya mendekati alumni terkait masalah sekretariat


yang diurus oleh panitia kecil.
2.2.2. Eksistensi FPMHD-Unud di Kalangan Mahasiswa Hindu Universitas
Udayana

Selama periode kepengurusan 2015-2016, eksistensi FPMHD-Unud di


Universitas Udayana masih dirasa kurang. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya
kontribusi mahasiswa Universitas Udayana oleh ke-13 fakultas yang ada.
Permasalahan ini timbul akibat minimnya sosialisasi FPMHD- Unud kepada anggota.
Sosialisasi yang dimaksud disini adalah pada hal sosialisasi FPMHD-Unud kepada
anggota, anggota yang dimaksud adalah anggota aktif dan anggota pasif yang berada
dilingkungan Universitas Udayana, baik dari sisi organisasi dan kepanitiaan.

Rekomendasi
1. Tingkatkan komunikasi dan koordinasi kepada anggota FPMHD-Unud.
2. Sebaiknya tingkatkan komunikasi dan hubungan dengan ke-13 Fakultas
yang ada

1.1.1. Hubungan FPMHD-Unud dengan Organisasi Internal Universitas


Udayana dan Alumni FPMHD-Unud

Hubungan FPMHD-Unud dengan lembaga internal kampus maupun


organisasi kemahasiswaan di tiap fakultas selama kepengurusan 2015-2016 sudah
baik, namun perlu ditingkatkan. Pada periode ini, FPMHD-Unud telah melakukan
kerjasama dengan rektorat, UPT PPKB, beserta organisasi kemahasiswaan di
Universitas Udayana. Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan adalah bakti sosial
di Kecamatan Rendang Karangasem pada rangkaian HUT ke-24 FPMHD-Unud,
dimana FPMHD-Unud bekerjasama dengan BEM Fakultas Peternakan Universitas
Udayana.

Rekomendasi

1. Tetap menjaga hubungan dengan lembaga-lembaga lain di internal


Universitas Udayana.

1.1.1. Fungsionaris dan Pelaksanaan Program Kerja

Fungsionaris 2015-2016 terdiri dari 59 orang yang dibagi menjadi 6 bidang


organisasi. Sepengamatan kami, selama satu tahun kepengurusan tidak semua
fungsionaris berkontribusi dalam pelaksanaan program kerja atau aktivitas FPMHD-
Unud yang lain. Beberapa fungsionaris bahkan sama sekali tidak pernah terlihat
selama pelaksanaan program kerja FPMHD-Unud. Keadaan ini seakan tidak
ditindaklanjuti secara serius oleh ketua bidang atau inti organisasi. Hal ini dapat
terlihat dari tidak adanya sanksi yang jelas pada fungsionaris bersangkutan.

Program kerja Fungsionaris Periode 2015-2016 terlalu banyak, sehingga


dalam pelaksanaannya beberapa program kerja yang sudah dirancang pada rapat kerja
tidak terlaksana dengan baik. Pelaksanaan program kerja lebih dominan difokuskan
pada program-program kerja yang besar dan bersifat kepanitiaan. Program kerja yang
tidak berupa kepanitiaan (misalnya arisan, pengumpulan barang bekas, payas raga,
sembahyang purnama-tilem, mareresik di padmasana, pelatihan yoga, diskusi,
publikasi berupa tulisan, dan lain sebagainya) cenderung kurang mendapat perhatian,
bahkan hanya melibatkan sebagian fungsionaris atau hanya bidang yang
berkepentingan saja.

Permasalahan lain yang muncul dari pelaksanaan program kerja adalah masih
adanya sifat egosentris dari setiap bidang. Keadaan semacam ini kadangkala
menimbulkan persaingan antar bidang. Egosentris bidang menyebabkan kurang
padunya pelaksanaan program kerja FPMHD-Unud.

Rekomendasi

1. Sebaiknya ketua bidang selalu berkoordinasi dan mengontrol hubungan


dengan setiap anggota, serta melaporkan keadaan setiap fungsionaris secara
berkala kepada Koordinator.

2. Diperlukan adanya kode etik fungsionaris yang mencakup aturan dan sanksi
yang khusus berlaku untuk fungsionaris.

3. Sebaiknya penyusunan program kerja dirancang lebih realistis sesuai denan


kemampuan fungsionaris, sehingga semua program kerja tersebut bisa
berjalan dengan maksimal.

4. Masing-masing bidang sebaiknya selalu berkoordinasi dengan bidang lain


agar tercapai kepaduan program FPMHD-Unud.

1.1.2. Kaderisasi

Organisasi harus tetap berlanjut, roda organisasi harus terus berputar oleh
karena itu proses kaderisasi sangat penting untuk meneruskan pergerakan dan
menjaga eksistensi sehingga visi misi dari awal organisasi dapat dilanjutkan tercapai.
Kaderisasi merupakan proses pengoptimalan potensi-potensi kader dengan cara
membagi ilmu dan pengalaman serta menanamkan nilai-nilai untuk melahirkan
kader-kader Hindu yang tangguh, yang mampu membangun FPMHD-Unud maupun
berkiprah di organisasi luar tetapi tetap membawa nilai-nilai yang didapatkan di
FPMHD-Unud. Pada dasarnya proses pengkaderan di FPMHD-Unud sudah baik,
tetapi masih ada beberapa hal yang harus di evaluasi.
Dalam kepengurusan periode 2015-2016. pengkaderan FPMHD-Unud belum
merata dari ke-13 fakultas di Universitas Udayana. Kepengurusan 2015-2016 belum
bisa mengkader di Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP), Fakultas Kedokteran
Hewan, dan Fakultas Sosial dan Ilmu Politik. Data pengkaderan awal bisa dilihat
dalam tabel berikut.

Indikator Frekuensi Persen (%)


Ilmu Budaya 1 2.4
Kedokteran 5 12.2
Teknik 3 7.3
Ekonomi dan Bisnis 13 31.7
Hukum 3 7.3
Peternakan 2 4.9
Kedokteran Hewan 0 0
Pertanian 2 4.9
Teknologi Pertanian 8 19.5
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 0 0
MIPA 2 4.9
Pariwisata 2 4.9
Kelautan dan Perikanan 0 0
TOTAL 41 100.0
Sumber: Kuisioner DPA XXII, November 2015

Rekomendasi
1. Sosialisasi di setiap open recruitment fungsionaris dan kepanitiaan sebaiknya
merata dan tekankan pada fakultas yang masih minim bergabung di FPMHD-
Unud.
2. Bekerjasama dengan dosen agama Hindu untuk mewajibkan mengikuti
kegiatan FPMHD-Unud

1.1.3. Pelaksanaan PUPT FPMHD-Unud, GBH FPMHD-Unud, Pokok-pokok


Pikiran FPMHD-Unud

Suatu organisasi wajib memiliki landasan dasar sebagai acuan dalam


menjalankan fungsinya. Landasan dasar FPMHD-Unud disusun dalam kegiatan
Paruman Agung yang merupakan kekuasaan tertinggi FPMHD-Unud dan segala
keputusan berada ditangan anggota. Paruman Agung dilaksanakan setiap satu tahun
sekali diakhir masa kepengurusan. Paruman Agung dilaksanakan untuk
mengevaluasi, menilai dan menegaskan pertanggunngjawaban kepengurusan yang
telah berjalan serta melakukan perubahan dan menetapkan Pedoman Umum dan
Petunjuk Teknis (PUPT) jika dipandang perlu. Selain itu ditetapkan juga Garis-garis
Besar Haluan Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana
(GBH FPMHD-Unud) serta memilih dan menetapkan Koordinator FPMHD-Unud
selanjutnya.
Menurut pengamatan kami, Fungsionaris Periode 2015-2016 belum mampu
melaksanakan kesepakatan Paruman Agung XX. Sebagian besar Fungsionaris
Periode 2015-2016 tidak memahami isi dari Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis
(PU/PT), Garus-garis Besar Haluan (GBH) FPMHD-Unud, maupun Pokok-pokok
Pikiran sehingga banyak program kerja yang melanggar ketetapan Paruman Agung
XX. Contoh pelanggaran yang dilakukan misalnya pembuatan laporan
pertanggungjawaban. Menurut PU/PT Laporan Pertanggung Jawaban sudah selesai 1
(satu) bulan setelah kegiatan berlangsung, tapi kenyataannya panitia yang
menjalankan kegiatan tidak menyelesaian laporan tersebut dalam 1 (satu) bulan
melainkan lebih dari 1 (satu) bulan.

Fungsionaris Periode 2015-2016 juga kurang mensosialisikan keberadaan


PU/PT dan GBH. Pembuatan buku Ketetapan Paruman Agung XX belum efektif,
karena hanya dibaca oleh sebagian fungsionaris, bahkan mungkin tidak ada.

Rekomendasi
1. Sebaiknya fungsionaris diwajibkan untuk mengetahui dan memahami isi dari
PU/PT, GBH, Pokok-pokok Pikiran maupun Kesepakatan Paruman Agung
lainnya.
2. Ketetapan Paruman Agung sebaiknya disosialisasikan lebih gencar lagi
setelah adanya Paruman Agung (PA), misalnya dalam Paruman Pimpinan,
Paruman Anggota, diskusi dengar pendapat, dan lain sebagainya.

1.2. Evaluasi Eksternal

1.2.1. Eksistensi FPMHD-Unud di Masyarakat

Eksistensi bagi sebuah organisasi merupakan hal yang sangat penting, karena
eksistensi adalah cara untuk menunjukkan dirinya ada. FPMHD-Unud sebagai satu-
satunya organisasi Hindu di lingkungan Universitas Udayana harus tetap
menunjukkan dirinya ada, seperti dengan mengadakan kegiatan yang melibatkan
banyak pihak.

Eksistensi FPMHD-Unud dalam kepengurusan periode 2015-2016 belum


begitu baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian terhadap eksistensi FPMHD-
Unud di mata masyarakat pada Dharma Shanti Penyepian V. Dari 79 kuisioner yang
disebar, didapatkan hasil eksistensi FPMHD-Unud sebagai berikut.

Asal Sekolah Apakah sebelumnya Anda pernah Frekuensi


mendengar nama FPMHD-Unud?
Ya Tidak
Denpasar 10 9 19
Tabanan 5 6 11
Gianyar 2 2 4
Karangasem 2 3 5
Klungkung 3 2 5
Jembrana 3 1 4
Buleleng 0 3 3
Bangli 9 8 17
Badung 4 7 11
TOTAL 38 41 79
Sumber: Kuisioner DSP V, April 2016

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa FPMHD-Unud paling banyak diketahui oleh
peserta dari Denpasar. Perbandingan pernah dan tidak pernah mendengar FPMHD-
Unud adalah 41:38, dimana cukup banyak peserta yang masih belum mengenal
FMHD-Unud.

Rekomendasi
1. Meningkatkan hubungan dengan media massa, sehingga memudahkan
publikasi kepada masyarakat.

1.1.1. Hubungan FPMHD-Unud dengan Organisasi Eksternal Kampus dan


Organisasi Kemasyarakatan

Salah satu tujuan berdirinya FPMHD-Unud adalah untuk mengembangkan


dan menyalurkan kegiatan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana yang
bersifat kerohanian, penalaran, minat dan bakat bagi kesejahteraan umat sebagai
wujud pengabdian kepada masyarakat. Atas dasar itu, keterjalinan FPMHD-Unud
dengan masyarakat adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Selama satu tahun kepengurusan, Fungsionaris FPMHD-Unud 2015/2016


telah melakukan upaya hubungan dengan masyarakat, baik berupa pengabdian
dengan masyarakat (bisa disimak pada laporan kepengurusan) maupun organisasi
atau lembaga kemasyarakatan. Beberapa bentuk hubungan dan kerjasama FPMHD-
Unud dengan organisasi ataupun lembaga kemasyarakatan adalah sebagai berikut.

1. Dharmayatra bersama Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas


Warmadewa dan KMHD Stikom Bali ke Jawa Timur.

2. Kerjasama dengan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Perwakilan


Bali dalam penyelenggaraan Seminar Nasional FPMHD-Unud 2016.

3. Turut berpastisipasi dalam kegiatan-kegiatan organisasi eksternal sebagai


wujud pemeliharaan hubungan keorganisasian seperti Diskusi Purnama
Badrawada Pemerintah Kota Denpasar, Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan RI
yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia,
Rapat Dengar Pendapat Majelis Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Gede
Pasek Suardika, S.H., M.H.), dan lain-lain

Hubungan antar organisasi yang dilakukan oleh FPMHD-Unud selama


kepengurusan 2015-2016 sudah berjalan dengan baik, namun masih perlu ditingkatan.
Selama periode 2015-2016, FPMHD-Unud memiliki rekanan media massa yang
minim dan belum beragam. Hubungan dengan media massa diperlukan untuk
meningkatkan eksistensi FPMHD Unud di masyarakat, baik melalui pemberitaan
maupun publikasi.

Rekomendasi

1. Sebaiknya selalu memperluas jaringan organisasi eksternal FPMHD-Unud

2. Fungsionaris sebaiknya tetap menjaga jaringan eksternal FPMHD-Unud


BAB III

PELAKSANAAN AMANAT PARUMAN AGUNG XX TAHUN 2015

3.1. Filosofi Warna Tridatu sebagai Panji FPMHD-Unud

Salah satu ciri yang menunjukkan identitas FPMHD-Unud adalah warna


merah, putih, hitam (tridatu) dalam atribut organisasinya. Warna merah, putih, dan
hitam didasarkan pada konsepsi tridatu yang dikenal oleh kalangan umat Hindu
Dharma sebagai warna yang sakral. tridatu biasanya digunakan untuk menyimbolkan
tiga manifestasi utama Tuhan yang menguasai kelahiran (Brahma), pemeliharaan
(Wisnu), dan peleburan (Siwa).

Pemakaian warna tridatu untuk mencirikan FPMHD-Unud pada dasarnya sah-


sah saja, terlebih warna ketiganya telah digunakan dari awal kelahiran FPMHD-Unud
dan relevan dengan ajaran Hindu. Permasalahan pemakaian warna tridatu sebagai ciri
dari FPMHD-Unud muncul pada dua Paruman Agung terakhir yang
mempermasalahkan urutan warnanya. Paruman Agung XIX dan Paruman Agung XX
belum bisa memutuskan secara tegas tata urutan warna tridatu FPMHD-Unud,
sehingga mengamanatkan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) FPMHD-Unud
Periode 2015-2016 terpilih untuk merumuskan dan memantapkan kembali konsep
tridatu FPMHD-Unud. Sampai saat ini tata urutan warna yang masih berlaku dari atas
ke bawah adalah merah, putih, dan hitam

Berdasarkan Laporan Evaluasi Penelitian dan Pengembangan Forum


Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (Litbang FPMHD-
Unud) Periode 2014-2015, terdapat beberapa simpulan pemakaian warna tridatu
sebagai ciri (panji) FPMHD-Unud, diantaranya sebagai berikut.

1. Warna dasar logo terdiri dari warna merah, putih, dan hitam yang diambil dari
warna tridatu dalam konsep Hindu
2. Urutan warna terdiri dari merah (atas), putih (tengah), dan hitam (bawah)
yang berlaku hingga saat ini tidak didasari oleh pertimbangan sastra manapun.
3. Penempatan ketiga warna tersebut bersifat fleksibel atau tidak diikat oleh
ketetapan baku yang mutlak terhadap ketiga urutan warnanya.
4. Urutan warna tersebut masih bisa diubah bilamana terdapat landasan sastra
yang kuat terhadap ketentuan tersebut.
Dalam Laporan Evaluasi Litbang FPMHD-Unud 2014-2015, telah
dirumuskan konsep tridatu yang dihimpun dari hasil wawancara dengan Drs. I Ketut
Wiana, M.Ag. (Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat Bidang Agama dan Lintas Iman)
pada bulan Juli 2015. Berdasarkan hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa
tridatu bersumber dari dua konsep yang berbeda yaitu konsep Tri Murti dan Tri
Purusa. Berdasarkan konsep Tri Murti, urutan ketiga warna tersebut yaitu merah,
hitam, dan putih, sedangkan menurut konsep Tri Purusa urutan ketiga warna
tersebut yaitu hitam, putih, dan merah. Untuk menguatkan dan melengkapi
Laporan Evaluasi Litbang FPMHD-Unud 2014-2015, Litbang FPMHD-Unud 2015-
2016 kemudian melakukan wawancara dengan Dr. I Made Surada, M.A., (dosen
Brahma Widya IHDN Denpasar) pada bulan November 2015. Pada wawancara
tersebut, narasumber sepakat bahwa konsep tridatu bersumber dari konsep Tri Murti
yang berakar pada konsep Tri Kona. Secara sosio-historis, keberadaan konsep Tri
Murti di Bali tidak terlepas dari peran Mpu Kuturan yang berhasil menyatukan sekte-
sekte di Bali yang diwujudkan dengan Tri Kahyangan di masing-masing desa
pakraman.
Secara etimologi tridatu berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta yang
kemudian diserap ke dalam bahasa Jawa Kuno, yaitu kata tri 'tiga', dan dhātu 'bahan,
elemen, unsur; unsure tubuh yang penting; unsur bumi yang baku'. Dalam khazanah
kosakata Jawa Kuno terdapat bentuk kata yang mirip dengan bentuk kata dhātu, yaitu
ḍatu 'raja, ratu' (Zoetmulder, 2011). Jika dianalisis, sedikit sulit untuk mengetahui
apakah kata ḍatu atau dhātu yang dipakai dalam perumusan kata tridatu. Hal ini
dikarenakan dalam tradisi keberaksaraan Bali huruf yang digunakan untuk
menyimbolkan kedua fonem tersebut sangat mirip dan sangat susah untuk dibedakan
sehingga disebut sebagai da madu. Jika digabungkan dan ditelusuri lebih lanjut,
kemungkinan gabungan kedua kata tersebut akan mengarah pada makna yang sama.
Gabungan pertama akan membentuk kata tridhātu dapat diartikan sebagai tiga unsur
atau tiga elemen (sejenis dengan pañcadhātu), istilah ini kemungkinan dipakai untuk
menunjukkan tiga elemen yang disimbolkan dengan tiga warna yaitu merah, putih,
dan hitam (warna Tri Murti). Gabungan yang kedua akan menghasilkan kata triḍatu
yang berarti tiga raja yang mengarah pada tiga perwujudan utama Tuhan yang
menjalankan fungsi Tri Kona, yaitu utpati atau penciptaan (Brahma), stiti atau
pemeliharaan (Wisnu), dan pralina atau peleburan (Siwa).
Menurut Dr. I Made Surada, M.A. (hasil wawancara November 2015), tradisi
pemakaian warna (khususnya yang berupa gelang) tridatu di Bali terkait dengan
keberadaan Ida Ratu Gde Macaling. Ketika memasuki sasih-sasih yang dianggap
riskan ketidakseimbangan (misalnya sasih kaenam), masyarakat biasanya melakukan
upacara macaru di masing-masing desa Pakraman. Pelaksanaan upacara macaru
dilaksanakan untuk menetralisir kekuatan negatif yang ada pada alam, sehingga
masyarakat diharapkan terhindar dari malapetaka. Pada upacara tersebut, akan
dilakukan penandaan batas-batas wilayah desa pakraman dengan tanda tertentu,
sedangkan setiap masyarakat akan diberikan benang tridatu sebagai simbol anugerah
untuk menghindari malapetaka. Pada saat ini terjadi perluasan pemakaian fungsi dari
benang tridatu yang diberikan di pura-pura besar tertentu sebagai waranugeraha.
Menurut Drs. I Ketut Wiana, M. Ag., Tuhan dipuja sebagai Sang Hyang Tri
Purusa memiliki tiga manifestasi sebagai jiwa alam semesta. Tri artinya tiga dan
purusa artinya jiwa. Tuhan sebagai Tri Purusa adalah jiwa agung tiga alam semesta
yakni Bhur Loka (alam bawah), Bhuwah Loka (alam tengah) dan Swah Loka (alam
atas). Tuhan sebagai penguasa alam bawah disebut Siwa atau Iswara. Sebagai jiwa
alam tengah, Tuhan disebut Sadhasiwa dan sebagai jiwa agung alam atas, Tuhan
disebut Paramasiwa atau Parameswara.

Paramasiwa adalah Tuhan dalam keadaaan tanpa aktivitas, ada dimana-mana.


Parama Siwa digambarkan dengan warna gelap, sebab alam yang tertinggi (Swah
Loka) tak terjangkau sinar matahari sehingga berwarna hitam. Keberadaan di luar
alam semesta ini amat gelap, karena tidak dijangkau oleh sinar matahari. Sadhasiwa
berkedudukan di Bhuwahloka dalam keadaan telah beraktivitas, sudah mempunyai
fungsi dan sifat serta telah menujukan kemahakuasaannya. Sadhasiwa digambarkan
dengan busana putih-kuning sebagai simbol Tuhan dalam keadaan Saguna Brahman
(menunjukkan ciri-ciri niskala untuk mencipta kehidupan yang suci dan sejahtera).
Siwa/Siwatma yaitu Tuhan sebagai jiwa Bhur Loka dengan keadaan terpengaruh oleh
keduniawian (maya) yang memberi hidup atau jiwa semua mahkluk di alam ini.
Busana yang dikenakan berwarna merah. Di Bhur Loka Tuhan meletakkan ciptaan-
Nya berupa stavira (tumbuh-tumbuhan), janggama (hewan) dan manusia. Bhur Loka
disimbulkan dengan warna merah sebagai simbol yang melukiskan keberadaan Tuhan
sudah dalam keadaan krida untuk utpati, sthitti dan pralina yang bermanifestasi
menjadi Tri Murti
Dalam sastra agama, bisa kita temukan beberapa penjelasan mengenai tiga
warna utama (tridatu). Salah satu sastra agama di Bali yang menguraikan konsep
tridatu adalah Bhuwana Kosa. Bhuwana Kosa adalah naskah tutur yang bersifat
Siwaisme. Bhuwana Kosa menguraikan keberadaan Bhuwana Agung dan Bhuwana
Alit. Konsep tridatu yang bisa ditemui dalam Bhuwana Kosa bisa dilihat dalam
kutipan berikut.
Hrĕdanta sumire wīra, pañca warṇnama tah prabham, rakta tri warṇna māsitam, diptam
spaika sannibham.
Hana warṇna lima kwehnya, atiśaya tejanya, munggwi tumpuking hati, malyang ta ya,
lwirnya; ikang rākta, Aghora, ikang tri warṇna, bāng, putih, krĕṣṇa ya Tatpuruṣa, ikang
hirĕng padha lāwan nilāñjana, ya Sadya, ikang kadi teja ning aditya, ya Bāmadewa, ikang
kadi maṇik spaṭika, ya Isana, nāhan kramanya, ka wruhana ta kitang wira.

Terjemahannya sebagai berikut.


Ada lima jenis warna, sangat luar biasa cahayanya, bertempat pada tumpuking hati sangat
bersih, perinciannya sebagai berikut; merah, Aghora dewanya, yang tiga warna yaitu merah,
putih, dan hitam, Tatpurusa dewanya. Yang hitam seperti celak mata, Sadya dewanya. Warna
yang seperti sinar matahari, Bamadewa dewanya, yang seperti permata Kristal, Isana
dewanya. Demikian penjelasannya, hendaknya engkau mengetahui.
Dalam kutipan tersebut disebutkan bahwa di dalam Tumpuking Hati (tumpuk hati
pada badan atau Bhuwana Alit) terdapat lima warna yang merupakan simbol dari
Panca Īśwara yang terdiri dari Sadya, Bamadewa, Tatpuruṣa, Aghora, dan Isana.
Warna merah, putih, dan hitam adalah simbol dari Hyang Tatpuruṣa 'jiwa tertinggi'.
Lebih lanjut, Bhuwana Kosa menyatakan hakekat tiga warna utama (tridatu) sebagai
simbol dari Gayatri (Tri Guna). Adapun kutipan tersebut adalah sebagai berikut.
Brāhmā prājapāti syanam, gāyatri sang sthitam bhawat, tri warṇnama tri gaṇam jñeyam,
aitāri sānyāset wudhah
I ruhur nika, hana pada Mahāloka, ngaran unggwan Sang Yākṣa Prājapāti, Gāyatri wija
ngkāna, ikang Gāyatri tiga warṇnanya, bang, putih, hirĕng, ya tri gaṇa, ngaran satwa, rajah,
tamah, kawruhana ikā, ya ta nyāsakna sang paṇḍita ring wĕtĕng, Ong Tang namah,

Terjemahannya sebagai berikut.


Di atasnya itu ada alam yang disebut Mahāloka, tempat bersemayam Sang Yākṣa Prājapāti,
yang merupakan manifestasi dari Gāyatri. Gāyatri memiliki tiga warna yaitu merah, putih,
dan hitam, disebut juga sebagai Tri Guna yaitu satwam, rajas, dan tamas. Patut diketahuilah
itu. Para pendeta menempatkannya di dalam perut dengan aksara suci Ong Tang.

Kutipan ini menyatakan bahwa pada alam Mahāloka bersemayam Sang Yākṣa
Prājapāti, yang merupakan manifestasi dari Gāyatri. Beliau adalah bentuk dari Tri
Guna yang disimbolkan dengan tiga warna. yaitu merah, putih, dan hitam.
Dalam Bhuwana Kosa penjabaran tentang hakekat tridatu dinyatakan sebagai
simbol dari Bhuwana Agung (Alam Gāyatri atau Mahāloka) dan Bhuwana Alit (pada
tumpuking hati). Walaupun kedua penjelasannya menyatakan urutan ketiga warna itu
adalah merah, putih, dan hitam, namun belum bisa dipastikan urutannya secara pasti,
apakah dimulai dari atas atau bawah, dari kiri atau kanan, bahkan kedudukannya
apakah secara vertikal atau horizontal tidak dijelaskan dengan jelas.
Untuk perumusan konsep tridatu dalam pemaknaannya sebagai panji
FPMHD-Unud, Litbang Periode 2016 mengadakan diskusi dengar pendapat dengan
semeton FPMHD-Unud pada Minggu 15 Mei 2016 bertempat di sekretariat FPMHD-
Unud Jl. SMA 3 Gang III No. 20 C dan pada Malam Saraswati, 25 Juni 2016 di
Padmasana Widyamahamreta Kampus Sudirman.

Rekomendasi

Pada dasarnya ada banyak konsep yang mendasari pemakaian warna utama merah,
putih, dan hitam (tridatu) dalam tradisi agama Hindu di Bali. Mengenai tata urutan
warna tidak bisa dipastikan secara pasti mana yang benar. Ketiga warna ini
hakekatnya adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kami
merekomendasikan untuk menetapkan tata urutan yang sudah dipakai sejak awal
untuk menjaga konsistensi FPMHD-Unud tanpa mencederai jejak historis yang sudah
berjalan
3.2. Not Balok Lagu FPMHD-Unud (Swadharmaning ring Forum)

SWADARMA RING FORUM

A=10

1. A E D C A
3 . 3 3. 3 2 2 31 1 1 1 6 5

A E D A
3.33 3 2 2 3 2 1 2 3 4 3

A A D E A
3.3 3 3 2 2 3 1 1. 2 2 3 4 3

E D A
3.2.2321 1.2. 2 1.7.1

2. A E D A
5 4 3 4 3 2 2 3 2 1 2.3 43

A E D E D
5 4 3 4 3 2 2 3 2 1 2 2 2 4 5

D E A E
7 1 1 2 2 3 4 5

D E A
1 1 2 2 1 7 1

D E A
1 1 2 2 3 4 5
3. A E
5 4 3 4 3 2 1 1 2 3 2

A E
3 5 4 3 3 4 3 2

D E A E
3 2 1 1 2 1 7 1

D A E
1 1 1 2 2 3 4 5

D E A
1 1 2 2 . 1 7

D E A
1 1 2 2 . 1 7

D E D
1 1 2 2 . 3 4 5

3.3. Transformasi GBH FPMHD-Unud menjadi Rencana Strategis (Renstra)


FPMHD-Unud

Paruman Agung XX tahun 2015 mengamanatkan Litbang FPMHD-Unud


untuk mentransformasikan Garis-garis Besar Haluan Organisasi FPMHD-Unud
menjadi Rencana Strategis FPMHD-Unud. Litbang FPMHD-Unud Periode 2015-
2016 meminta maaf karena belum mampu melaksanakan amanat tersebut. Semoga
Litbang periode selanjutnya bisa menyelesaikan amanat tersebut.
BAB IV

PENUTUP

Terima kasih atas kerjasamanya selama kepengurusan FPMHD-Unud Periode


2015-2016. Selain evaluasi diatas, kami sangat mengapresiasi kinerja kepengurusan
FPMHD-Unud masa bhakti 2014-2015 yang memiliki inisiatif lebih dalam
pengadaan inventaris forum yang penting demi kelancaran selama kepengurusan.

Demikian laporan evaluasi LITBANG ini dibuat, diharapkan laporan evaluasi


LITBANG ini dapat menjadi refrensi sebagai bahan pertimbangan untuk
kepengurusan FPMHD-Unud selanjutnya.
LAMPIRAN DATA PENELITIAN

Hasil Kuisioner MU XIII Universitas Udayana


Mahasisya Upanayana (MU) Universitas Udayana merupakan kegiatan
tahunan Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana
(FPMHD-Unud) yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru beragama Hindu
Universitas Udayana. Tahun ini, MU XIII Unud dilaksanakan pada 18 Oktober 2015
dengan jumlah peserta sebanyak 3.028 dari berbagai fakultas. Kegiatan yang
dilaksanakan di Padmasana Bukit Jimbaran ini diisi dengan pawintenan Brahmacari,
mejaya-jaya, dharma wacana, dan pengenalan fungsionaris FPMHD-Unud.
Untuk mengetahui pendapat peserta terhadap MU XIII dan FPMHD-Unud,
Tim Litbang (Pengembangan dan Penelitian) bermaksud menyebarkan kuisioner
sebagai bagian dari tugasnya untuk melaksanakan penelitian. Berikut adalah
pemaparan hasil kuisioner MU XIII FPMHD-Unud.

I. Pengumpulan Data
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta MU XIII, sehingga
kuisioner yang disebarkan sebanyak jumlah peserta, yakni 3.028 kuisioner. Akan
tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kendala pada peserta yang
menyebabkan kuisioner yang kembali dan terisi dengan baik hanya sebanyak 1.745
kuisioner. Sementara itu, sisanya sebanyak 1.283 kuisioner tidak kembali dan atau
tidak terisi dengan baik oleh peserta.
Setelah menentukan populasi, kemudian kami melakukan teknik pengambilan
sampel. Penelitian ini menggunakan teknik sampling probabilitas, yakni berupa
proportional stratified sampling (sampling berstrata). Dengan menggunakan teknik
ini, populasi kemudian dikelompokkan berdasarkan kelompok atau strata. Dalam hal
ini, populasi sebanyak 1.745 dikelompokkan per fakultas masing-masing peserta.
Berikut penjabaran masing-masing fakultas.
1. Fakultas Ilmu Budaya : 112 peserta
2. Fakultas Teknologi Pertanian : 56 peserta
3. Fakultas Kelautan dan Perikanan : 33 peserta
4. Fakultas Pariwisata : 56 peserta
5. Fakultas Kedokteran Hewan : 23 peserta
6. Fakultas Peternakan : 38 peserta
7. Fakultas Pertanian : 82 peserta
8. Fakultas MIPA : 134 peserta
9. Fakultas Ekonomi dan Bisnis : 426 peserta
10. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: 78 peserta
11. Fakultas Hukum : 222 peserta
12. Fakultas Teknik : 268 peserta
13. Fakultas Kedokteran : 217 peserta
Dalam penelitian ini terdapat tiga belas strata (fakultas) yang selanjutnya
ditentukan masing-masing jumlah sampel dengan rumus sebagai berikut.

n=

Keterangan: n = ukuran sampel


N = jumlah populasi
d = kelonggaran penelitian (dalam penelitian ini digunakan
kelonggaran 5%)

Menentukan jumlah sampel dari keseluruhan populasi:


n=

= 325,55
Menentukan jumlah sampel masing-masing fakultas:

1. Fakultas Ilmu Budaya = = 20,89 21 responden

2. Fakultas Teknologi Pertanian = = 10,56 11 responden

3. Fakultas Kelautan dan Perikanan = = 6,15 6 responden

4. Fakultas Pariwisata = = 10,44 10 responden

5. Fakultas Kedokteran Hewan = = 4,29 4 responden

6. Fakultas Peternakan = = 7,08 7 responden

7. Fakultas Pertanian = = 15,29 15 responden

8. Fakultas MIPA = = 24,9 25 responden

9. Fakultas Ekonomi dan Bisnis = = 79,4 79 responden

10. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik = = 14,55 14 responden

11. Fakultas Hukum = = 41,41 41 responden

12. Fakultas Teknik = = 49,9 50 responden

13. Fakultas Kedokteran = = 40,48 40 responden

II. Analisis Data


Kuisoner yang disebar berisikan 3 pertanyaan identitas peserta, 3 pertanyaan
seputar MU XXIII, dan 3 pertanyaan seputar FPMHD-Unud. Hasil analisis data
kuisioner adalah sebagai berikut.
1. Pertanyaan: Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang kegiatan Mahasisya
Upanayana?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Teman atau senior di kampus 153 47,2
Pamplet atau baliho yang tertempel 21 6,5
Media sosial (Facebook, Twitter, 141 43,5
LINE)
Lain-lain 9 2,8
TOTAL 324 100

Berdasarkan data yang telah disajikan di atas, peserta MU XIII paling banyak
mengetahui kegiatan ini dari teman atau senior di kampus, yakni sebanyak 47,2 %.
Tidak jauh berbeda, penggunaan media sosial (Facebook, Twitter, LINE) juga
mendapat pengaruh yang cukup besar, yakni mencapai angka 43,5 %. Media pamplet
dan lainnya tidak mendapat pengaruh yang terlalu besar, masing-masing mendapat
angka 6,5 % dan 2,8 %.

2. Pertanyaan: Seberapa pentingkah kegiatan Mahasisya Upanayana menurut


saudara/i?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Sangat penting 221 68,2
Penting 103 31,8
Tidak penting 0 0
Sangat tidak penting 0 0
TOTAL 324 100
Peserta MU XIII menjawab 68,2 % kegiatan ini sangat penting bagi mereka,
sedangkan sisanya 31,8 % menjawab kegiatan ini penting diikuti. Pilihan jawaban
“tidak penting” dan “sangat tidak penting” tidak mendapat presentase dari peserta
MU XIII.

3. Pertanyaan: Bagaimana kesan Anda terkait kegiatan Mahasisya Upanayana?


Indikator Frekuensi Persen (%)
Sangat menarik 98 30,2
Menarik 221 68,2
Tidak menarik 4 1,2
Sangat tidak menarik 1 3
TOTAL 324 100
Terkait kesan peserta MU XIII selama acara ini berlangsung, 30,2 %
menjawab sangat menarik; 68,2 % menjawab menarik; 1,2 % menjawab tidak
menarik; dan 3 % menjawab sangat tidak menarik.

4. Pertanyaan: Sebelum Anda masuk Universitas Udayana, apakah Anda pernah


mendengar nama FPMHD-Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Pernah 55 17,0
Tidak pernah 269 83,0
TOTAL 324 100

Berdasarkan data yang telah terkumpul, sebelum memulai perkuliahan di


Universitas Udayana, 17,0 % peserta MU XIII menjawab pernah mendengar nama
FPMHD-Unud. Sementara itu, sebanyak menyatakan 83,0 % belum pernah
mendengar nama FPMHD-Unud sebelumnya.

5. Pertanyaan: Jika pernah, dari mana Anda mendengar nama FPMHD-Unud?


Indikator Frekuensi Persen (%)
Media sosial (Facebook, Twitter, 46 14,2
LINE)
Media informasi (televisi atau media 2 0,6
cetak)
Pernah mengikuti kegiatan di bawah 2 0,6
naungan FPMHD-Unud sebelumnya
Teman atau saudara/i atau dosen atau 51 15,7
guru
Lainnya 24 7,4
Tidak tahu 199 61,4
TOTAL 324 100
Dari total keseluruhan peserta MU XIII yang pernah mendengar nama
FPMHD-Unud menyatakan 14,2 % mengetahuinya dari media sosial (Facebook,
Twitter, LINE). Pernah mendengar nama FPMHD-Unud dari media informasi
(televisi atau media cetak) dan pernah mengikuti kegiatan di bawah FPMHD-Unud
masing-masing mendapat perolehan 0,6 %. Sementara itu, informasi dari teman atau
saudara atau dosen di kampus cukup membawa pengaruh yang besar atas nama
FPMHD-Unud, yakni sebanyak 15,7. Sisanya sebanyak 7,4 % pernah mendengar
melalui media lainnya.

6. Pertanyaan: Apakah Anda berminat untuk bergabung dengan FPMHD-Unud?


Indikator Frekuensi Persen (%)
Ya 121 37,3
Tidak 44 13,6
Tidak tahu 159 49,1
TOTAL 324 100
Ditanya soal berminat tidaknya peserta MU XII untuk bergabung bersama
FPMHD-Unud, sebanyak 37,3 % menjawab ya; sebanyak 13,6 % menjawab tidak;
dan sebanyak 49,1 % menjawab tidak tahu.

III. Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan data di atas adalah sebagai berikut.

1. Peserta MU XIII paling banyak mengetahui kegiatan ini dari teman


atau senior di kampus, yakni 47,2%.
2. Peserta MU XIII paling banyak menjawab kegiatan ini sangat penting,
yakni 68,2%.
3. Peserta MU XII paling banyak menjawab kegiatan ini menarik, yakni
sebanyak 68,2%.
4. Peserta MU XII paling banyak menjawab belum pernah mendengar
nama FPMHD-Unud sebelumnya, yakni 83,0%.
5. Peserta yang menjawab pernah mendengar nama FPMHD-Unud
paling banyak menjawab teman atau saudara atau dosen di kampus
cukup membawa pengaruh yang besar atas perkenalan nama FPMHD-
Unud, yakni sebanyak 15,7%
6. Peserta MU XII paling banyak menjawab tidak tahu untuk bergabung
dengan FPMHD-Unud sebanyak 49,1%.

IV. Saran dan Rekomendasi


Adapun saran dan rekomendasi yang diajukan adalah sebagai berikut.

1. Melakukan peningkatan dan evaluasi kegiatan agar semakin baik dan


menarik minat peserta untuk bergabung bersama FPMHD-Unud.
2. Melakukan publikasi lebih gencar dengan media FPMHD-Unud agar
nama FPMHD-Unud lebih dikenal oleh masyarakat.
Hasil Kuisioner DPA XXII FPMHD-Unud
Dharma Pangasraman Anggota (DPA) adalah kegiatan kaderisasi awal bagi
mahasiswa baru Hindu Universitas Udayana. Di tahun ke-22 ini, DPA XXII
FPMHD-Unud digelar di Pura Batu Bolong pada 20 s.d. 22 November 2015. Dengan
jumlah peserta sebanayak 49 orang dari berbagai fakultas, kegiatan ini diisi dengan
berbagai materi kepemimpinan dan spiritual, studi kasus, testimoni alumni,
pengenalan FPMHD-Unud, dan renungan suci.
Untuk mengetahui pendapat peserta terhadap kegiatan ini, Litbang
(Pengembangan dan Penelitian) FPMHD-Unud menyebarkan kuisioner sebagai
bagian dari tugasnya dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah hasil kuisioner
DPA XXII FPMHD-Unud.
I. Pengumpulan Data
Kuisioner yang disebarkan adalah sebanyak jumlah peserta, namun kusioner
yang kembali dan terisi dengan baik adalah sebanyak 41 lembar. Kuisioner berisi 6
buah pertanyaan yang terdiri dari: 2 buah pertanyaan identitas peserta, 2 buah
pertanyaan seputar pendapat peserta tentang FPMHD-Unud, dan 2 buah pertanyaan
seputar ketertarikan peserta bergabung bersama FPMHD-Unud.
II. Penyajian Data dan Analisis Data
Berikut adalah penyajian data dan analisis data berdasarkan kuisioner yang
terkumpul.
1. Pertanyaan: Data diri peserta (jenis kelamin).
Indikator Frekuensi Persen (%)
Laki-laki 17 41.5
Perempuan 24 58.5
TOTAL 41 100.0

Dari data di atas menunjukkan secara kuantitas peserta perempuan lebih


banyak dibandingkan peserta laki-laki. Jumlah peserta laki-laki sebanyak 17 orang,
sedangkan jumlah peserta perempuan adalah 24 orang.
2. Pertanyaan: Data diri peserta (fakultas).
Indikator Frekuensi Persen (%)
Ilmu Budaya 1 2.4
Kedokteran 5 12.2
Teknik 3 7.3
Ekonomi dan Bisnis 13 31.7
Hukum 3 7.3
Peternakan 2 4.9
Kedokteran Hewan 0 0
Pertanian 2 4.9
Teknologi Pertanian 8 19.5
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 0 0
MIPA 2 4.9
Pariwisata 2 4.9
Kelautan dan Perikanan 0 0
TOTAL 41 100.0

Berdasarkan data yang telah terkumpul, peserta yang berasal dari Fakultas
Ilmu Budaya sebanyak 1 orang, Fakultas Kedokteran sebanyak 5 orang, Fakultas
Teknik sebanyak 3 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 13 orang, dan
Fakultas Hukum sebanyak 3 orang. Peserta asal Fakultas Peternakan sebanyak 2
orang, Fakultas Pertanian sebanyak 2 orang, Fakultas Teknologi Pertanian sebanyak 8
orang, Fakultas MIPA sebanyak 2 orang, dan Fakultas Pariwisata sebanyak 2 orang.
Secara keseluruhan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis mendominasi dengan jumlah
peserta terbanyak. Akan tetapi, sangat disayangkan terdapat 3 fakultas yang sama
sekali tidak terdapat peserta, yakni Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, serta Fakultas Kelautan dan Perikanan.
3. Pertanyaan: Pilihlah salah satu alasan Anda mengikuti DPA XXII
FPMHD-Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Ajakan teman atau senior 6 14.6
Memenuhi tuntutan SKP 1 2.4
Mencari pengalaman dan teman 14 34.1
baru
Tertarik dengan kegiatan 9 22.0
FPMHD-Unud
Ingin berkontribusi untuk Hindu 11 26.8
TOTAL 41 100.0

Dari data tersebut di atas, paling banyak peserta mengaku mengikuti DPA
XXII FPMHD-Unud adlaah untuk mencari pengalaman dan teman baru sebanyak 14
orang. Sementara itu, paling sedikit peserta mengaku mengikuti kegiatan untuk
memenuhi tuntutan SKP, yakni sebanyak 1 orang.
4. Pertanyaan: Pilihlah salah satu materi dalam DPA XXII FPMHD-Unud yang paling
menarik?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Sejarah Pura Batu Bolong 1 2.4
Menumbuhkan Jiwa Kepedulian 12 29.3
Sosial Kader Muda Hindu yang
Tanggap dan Proaktif
Yoga 2 4.9
Studi Kasus: Membedah Kasus 11 26.8
Konversi Agama di Bali
Pround To Be Hindu 4 9.8
Internalisasi Konsep 1 2.4
Kepemimpinan Hindu untuk
Menumbuhkan Jiwa Kader Muda
Hindu yang Tanggap dan Proaktif
Pengenalan Upakara 3 7.3
(Majejahitan)
Budaya (Menari, Makidung) 4 9.8
Perkenalan FPMHD-Unud 3 7.3
TOTAL 41 100.0
Data di atas menunjukkan angka paling tinggi untuk materi paling menarik
adalah Menumbuhkan Jiwa Kepedulian Sosial Kader Muda Hindu yang Tanggap dan
Proaktif sebanyak 12 orang. Sedangkan materi berikutnya yang juga menarik bagi
peserta adalah Studi Kasus: Membedah Kasus Konversi Agama di Bali sebanyak 11
orang.
5. Pertanyaan: Apakah Anda berminat bergabung bersama FPMHD-Unud?
Indikator Frekuensi Persen (%)
Ya 39 95.1
Tidak 0 0
Tidak Tahu 2 4.9
TOTAL 41 100.0

Data menunjukkan, 95.1% atau 39 orang peserta mengaku ingin bergabung bersama
FPMHD-Unud. Sisanya mengaku tidak tahu, yakni sebanyak 2 orang.
6. Pertanyaan: Jika ya, bidang manakah yang paling Anda minati?
Indikator Frekuensi Persen (%)

Bidang Bina Dharma 12 29.3

Bidang Bina Warga 11 26.8

Bidang Umum 6 14.6

Bidang Usaha dan Dana 3 7.3

Bidang Advokasi 7 17.1

Bidang Hubungan Informasi dan 2 4.9


Jurnalistik

TOTAL 41 100.0

Angka di atas menunjukkan, 12 orang tertarik dengan Bidang Bina Dharma,


11 orang tertarik dengan Bidang Bina Warga, 7 orang tertarik dengan Bidang
Advokasi, 6 orang tertarik dengan Bidang Umum, 3 orang tertarik dengan Bidang
Usaha dan Dana, serta 2 orang tertarik dengan Bidang HIJ.
III. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil kuisioner ini adalah sebagai berikut.
1. Peserta DPA XXII FPMHD-Unud paling banyak diikuti oleh peserta
perempuan, dengan perbandingan 17 : 24.
2. Peserta DPA XXII FPMHD-Unud paling banyak diikuti oleh peserta
asal Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
3. Peserta DPA XXII FPMHD-Unud paling banyak mengikuti kegiatan
ini karena ingin mencari pengalaman dan teman baru.
4. Di antara sekian banyak materi yang disajikan, peserta paling banyak
tertarik dengan materi "Menumbuhkan Jiwa Kepedulian Sosial Kader
Muda Hindu yang Tanggap dan Proaktif" serta "Studi Kasus".
5. Peserta paling banyak menjawab ingin bergabung dengan FPMHD-
Unud, yakni sebanyak 39 responden.
6. Bidang yang paling banyak diminati oeh peserta adalah Bina Dharma
dan Bina Warga, yakni sebanyak 12 dan 11 responden.

IV. Saran dan Rekomendasi


Adapun saran dan rekomendasi yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Diadakan pemerataan sosialisasi di seluruh fakultas.
2. Diadakan penyebaran informasi DPA di Mahasisya Upanayana.
Hasil Kuisioner DSP V Universitas Udayana

Dharma Shanti Penyepian (DSP) adalah kegiatan tahunan oleh FPMHD-Unud


yang bertujuan menyambut Hari Raya Nyepi. Tahun ini, DSP V Universitas Udayana
diadakan Lomba Cerdas Cermat SMA/ SMK se-Bali, Lomba Esai SMP dan SMA/
SMK se- Bali, serta Malam Puncak.

Untuk mengetahui pendapat peserta terhadap kegiatan ini, Litbang


(Pengembangan dan Penelitian) FPMHD-Unud menyebarkan kuisioner sebanyak 79
lembar (menggunakan sampel). Berikut adalah hasil kuisioner DSP V Universitas
Udayana.

I. Pengumpulan Data

Kuisioner yang disebarkan sebanyak 79 lembar dengan menyasar


seluruh peserta lomba rangkaian DSP V Universitas Udayana. Kuisioner
terdiri dari 5 pertanyaan, yakni 2 pertanyaan identitas peserta, 2 pertanyaan
seputar FPMHD-Unud, dan 1 pertanyaan seputar DSP V Universitas
Udayana.

II. Penyajian Data dan Analisis Data


Berikut adalah penyajian data dan analisis data berdasarkan kuisioner yang
terkumpul.
1. Hubungan asal sekolah dan pengetahuan peserta tentang FPMHD-Unud.

Apakah sebelumnya Anda


pernah mendengar nama
Asal Sekolah Frekuensi Persen
FPMHD-Unud?
Ya Tidak
Denpasar 10 9 19
Tabanan 5 6 11
Gianyar 2 2 4
Karangasem 2 3 5
Klungkung 3 2 5
Jembrana 3 1 4
Buleleng 0 3 3
Bangli 9 8 17
Badung 4 7 11
TOTAL 38 41 79
Berdasarkan data di atas, yang paling banyak pernah mendengar nama
FPMHD-Unud adalah peserta asal Denpasar sebanyak 19 responden, disusul
dengan Bangli sebanyak 17 responden, serta peserta asal Tabanan dan Badung
sebanyak 11 responden. Sementara itu, peserta asal Buleleng menjawab belum
pernah mendengar nama FPMHD-Unud sebelumnya.

2. Pertanyaan : Jika ya, dimanakah Anda pernah mendengar nama FPMHD-Unud?

Indikator Frekuensi Persen


Pernah mengikuti kegiatan
12 15.2
FPMHD-Unud
Guru/ orang tua/ teman/ senior 19 24.1
Media sosial (FB, Twitter, Line,
6 7.6
Blog)
Media massa (koran, website,
3 3.8
majalah)
Lain-lain 1 1.3
Tidak tahu 38 48.1
TOTAL 79 100.0
Berdasarkan data di atas, paling banyak menjawab pernah mendengar
nama FPMHD-Unud adalah karena guru/ orang tua/ teman/ senior sebanyak
19 responden, karena pernah mengikuti kegiatan FPMHD-Unud sebanyak 12
responden, karena media sosial sebanyak 6 responden, karena media massa
sebanyak 3 responden, dan lain-lain sebanyak 1 responden.
Jika ditinjau dari pernah atau tidaknya nama FPMHD-Unud didengar
oleh peserta lomba, terdapat perbandingan 41 : 38 dimana masih cukup
banyak peserta yang belum mengetahui keadaan FPMHD-Unud.

3. Pertanyaan : Bagaimana kesan Anda terkait pelaksanaan kegiatan


Dharma Shanti Penyepian V Universitas Udayana?

Indikator Frekuensi Persen


Sangat baik 18 22.8
Baik 53 67.1
Kurang 4 5.1
Sangat kurang 4 5.1
TOTAL 79 100.0
Berdasarkan data di atas, kesan peserta terhadap DSP V Universitas
Udayana paling banyak menjawab baik sebanyak 53 responden, sangat baik
sebanyak 18 responden, kurang sebanyak 4 responden, dan sangat kurang
sebanyak 4 responden.

III. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil kuisioner ini adalah sebagai berikut.
1. Peserta asal Denpasar adalah yang paling banyak pernah mendengar nama
FPMHD-Unud, sedangkan peserta asal Buleleng adalah yang paling tidak
pernah mendengar nama FPMHD-Unud.
2. Berdasarkan data di atas, terdapat perbandingan 41 : 38 (pernah dan tidak
pernah) dimana cukup banyak peserta yang masih belum mengenal FMHD-
Unud.
3. Peserta yang menjawab pernah mendengar nama FPMHD-Unud paling
banyak mengetahui dari guru/ orang tua/ teman/ senior.
4. Sebagian besar peserta menjawab kesan terhadap kegiatan DSP V Universitas
Udayana telah berjalan baik.

IV. Saran dan Rekomendasi


Adapun saran dan rekomendasi yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Lebih mengefektifkan media sosial dan media cetak FPMHD-Unud sebagai
media publikasi kegiatan.
2. Mengadakan simakrama dengan kantor dinas dan pemerintahan terkait untuk
menyampaikan informasi kegiatan FPMHD-Unud mengingat faktor yang
paling tinggi mempengaruhi adalah penyebaran informasi adalah guru/ orang
tua/ teman/ senior.
3. Mempublikasikan kegiatan dan dokumentasi kegiatan serta hasil karya peserta
di media FPMHD-Unud.
4. Membuat kegiatan yang inovatif dan kreatif sesuai perkembangan jaman.
5. Membuat kegiatan yang menyasar mahasiswa guna meningkatkan relasi ke
rekan-rekan mahasiswa.
Hasil Kuisioner Seminar Nasional FPMHD Unud

Seminar Nasional FPMHD Unud diadakan pada 22 Mei 2016 dengan tema
Memperkokoh Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Modal Utama Mencegah Radikalisme.
Seminar nasional dihadiri oleh mahasiswa dan kalangan umum dengan jumlah
peserta hampir 100 orang.

Untuk mengetahui pendapat peserta terhadap kegiatan ini, Litbang


(Pengembangan dan Penelitian) FPMHD-Unud menyebarkan kuisioner. Berikut
adalah hasil kuisioner Seminar Nasional FPMHD Unud.

I. Pengumpulan Data

Kuisioner yang disebarkan pada peserta sebanyak 82 lembar, yakni terdiri dari
mahasiswa, siswa SMA, kalangan umum, dan undangan. Kuisioner yang disebarkan
terdiri dari 8 pertanyaan, yakni satu pertanyaan identitas peserta, dua pertanyaan
tentang pengetahuan peserta tentang FPMHD Unud, empat pertanyaan seputar
Seminar Nasional, dan satu kolom yang menampung saran dari peserta.

II. Penyajian dan analisis data

Adapun pertanyaan yang telah diolah dapat disajikan dan dianalisis sebagai
berikut.

1. Pertanyaan : Apakah sebelumnya anda pernah mendengar nama FPMHD Unud?,

Indikator Frekuensi Persen (%)


Ya 68 82,9
Tidak 14 17,1
Total 82 100

Berdasarkan data di atas, peserta yang menjawab pernah mendengar


nama FPMHD Unud lebih banyak dibandingkan yang menjawab tidak pernah.
Peserta yang menjawab pernah mendengar sebanyak 82,9 %, sedangkan yang
tidak pernah menjawab 17,1 %.

2. Pertanyaan : Jika Ya darimanakah anda pernah mendengar nama FPMHD


Unud?
Indikator Frekuensi Persen (%)
Pernah mengikuti kegiatan 41 50,0
FPMHD Unud
Guru/Orang Tua/ Teman/ 19 23,2
Senior
Media Sosial 4 4,9
Media Masa 2 2,4
Lain-lain 16 19,5
Total 82 100

Berdasarkan data di atas, peserta mengetahui nama FPMHD Unud


paling banyak karena sebelumnya pernah mengikuti kegiatan FPMHD Unud,
yakni sebanyak 50 %, sedangkan paling sedikit menjawab media massa, yakni
2,4 %.

3. Pertanyaan: Apakah alasan anda mengikuti Seminar Nasional FPMHD Unud?


Indikator Frekuensi Persen (%)
Tema seminar yang 30 45,1
menarik
Narasumber yang 37 36,6
dihadirkan menarik
Memenuhi undangan 13 15,9
Lain-lain 2 4
Total 82 100
Berdasarkan data di atas, paling banyak peserta menjawab alasan
mengikuti seminar karena tema seminar yang menarik, yakni sebanyak45,1
%.

4. Pertanyaan: Darimanakah anda mendapat informasi kegiatan Seminar Nasional


FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Teman atau kerabat 54 65,9
Media Sosial 10 12,2
FPMHD Unud
Pamplet atau Baliho 1 1,2
yang tertempel
Lain-lain 17 20,7
Total 82 100
Berdasarkan data di atas, teman dan kerabat merupakan faktor paling
tinggi penyebaran informasi seminar kepada peserta, yakni 65,9 %. Sementara
itu, faktor paling kecil adalah pamplet dan baliho yang tertempel, yakni
sebanyak 1,2 %.

5. Pertanyaan: Bagaimanakah kesan anda terhadap pelaksanaan Seminar Nasional


FPMHD Unud?
Indikator Frekuensi Persen (%)
Sangat Baik 37 45,1
Baik 45 54,9
Kurang 0 0
Sngat Kurang 0 0
Total 82 100
Berdasarkan data di atas, peserta paling banyak menilai kegiatan sudah
berjalan baik, yakni sebanyak 54,9 %. Sementara itu, tidak ada peserta yang
mengisi penilaian kurang atau sangat kurang pada kuisioner yang telah
dibagikan.

III. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari hasil kuisioner Seminar Nasional FPMHD Unud ini
adalah sebagai berikut.

1. Peserta paling banyak menjawab pernah mendengar nama FPMHD Unud,


yakni 82,9 %.
2. Peserta paling banyak mengetahui FPMHD Unud karena sebelumnya pernah
mengikuti kegiatan FPMHD Unud, yakni sebanyak 50 %.
3. Peserta paling banyak menjawab alasan mengikuti seminar karena tema
seminar yang menarik, yakni sebanyak 45,1 %.
4. Peserta paling banyak mengetahui kegiatan seminar nasional ini karena teman
dan kerabat, yakni 65,9 %.
5. Peserta paling banyak menilai kegiatan sudah berjalan baik, yakni sebanyak
54,9 %.

IV. Saran dan Rekomendasi


Adapun saran dan rekomendasi yang dapat diajukan adalah sebagai berikut.
1. Membuat seminar dengan menghadirkan pembicara dan tema yang
menarik, agar dapat menarik minat masyarakat luas, tidak hanya
berpacu pada mahasiswa.

Hasil Kuisioner

Diklat Manajemen Organisasi (DMO) V FPMHD Unud

Diklat Manajemen Organisasi (DMO) V FPMHD Unud dilaksanakan pada


10-12 Juli 2016 di Ashram Gandhi Puri, Klungkung. Kegiatan ini dioleh ikuti 23
peserta yang berasal dari berbagai fakultas di Universitas Udayana. Keduapuluh tiga
peserta tersebut terdiri dari 18 perempuan dan 6 laki-laki.

Untuk mengetahui pendapat peserta terhadap kegiatan ini, Litbang


(Pengembangan dan Penelitian) FPMHD-Unud menyebarkan kuisioner sebanyak
jumlah peserta. Berikut adalah hasil kuisioner DMO V FPMHD Unud.

I. Pengumpulan Data

Kuisioner disebarkan sebanyak jumlah peserta, yakni 23 kuisioner. Kuisioner


terdiri dari 10 pertanyaan, yakni 3 pertanyaan identitas peserta, 2 pertanyaan seputar
FPMHD Unud, dan 5 pertanyaan seputar DMO V.

II. Penyajian dan Analisis Data


Adapun analisis data terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, yakni sebagai berikut.

1. Pertanyaan : Dari mana Anda mengetahui FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Teman atau senior di
12 52.2
kampus
Pamplet atau baliho kegiatan 3 13.0
Media sosial 4 17.4
Lainnya 4 17.4
Total 23 100.0

Berdasarkan data di atas, paling banyak peserta mengetahui FPMHD


Unud dari teman atau senior di kampus sebanyak 52,2 %. Artinya, ajakan
teman dan senior membawa pengaruh yang cukup besar bagi peserta DMO V
FPMHD Unud.

2. Pertanyaan : Pernahkah sebelumnya Anda mengikuti kegiatan FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Ya 23 100.0
Tidak 0 0.0
Total 23 100.0

Berdasarkan data di atas, semua peserta menjawab pernah mengikuti


kegiatan FPMHD Unud selama kurang lebih setahun terakhir.

3. Pertanyaan : Dari mana Anda mengetahui informasi DMO V FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Teman atau senior di kampus 12 52.2
Media sosial 8 34.8
Lainnya 3 13.0
Total 23 100.0
Berdasarkan data di atas, peserta paling banyak mengetahui kegiatan
DMO V FPMHD Unud dari teman atau senior di kampus.

4. Pertanyaan : Apa motivasi Anda mengikuti DMO V FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Mencari teman dan pengalaman
21 91.3
organisasi
Ingin mengetahui FPMHD Unud 2 8.7
Total 23 100.0
Berdasarkan data di atas, peserta termotivasi untuk mengikuti kegiatan
DMO V karena ingin mencari teman atau pengalaman organisasi, yakni
sebanyak 91,3 %.

5. Pertanyaan : Bagaimana kesan Anda terhadap kegiatan DMO FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Sangat menarik 22 95.7
Menarik 1 4.3
Tidak menarik 0 0
Sangat tidak menarik 0 0
Total 23 100.0

Berdasarkan data di atas, peserta menjawab kegiatan DMO V sangat


menarik, yakni sebanyak 95,7 %, sedangkan yang menjawab menarik
sebanyak 4,3 %.

6. Pertanyaan : Setelah mengikuti DMO V, apakah Anda berminta menjadi


fungsionaris FPMHD Unud?

Indikator Frekuensi Persen (%)


Ya 22 95.7
Tidak 0 0
Tidak tahu 1 4.3
Total 23 100.0

Berdasarkan data di atas, sebanyak 95,7 % menjawab ingin menjadi


fungsionaris FPMHD Unus setelah mengikuti DMO V. Artinya, melalui
kegiatan DMO V, panitia berhasil mengajak peserta untuk menjadi bagian
dari FPMHD Unud.

III. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil kuisioner DMO V, yakni sebagai berikut.

1. Peserta paling banyak mengetahui FPMHD Unud dari teman atau senior di
kampus sebanyak 52,2 %.
2. Semua peserta menjawab pernah mengikuti kegiatan FPMHD Unud.
3. Peserta paling banyak mengetahui kegiatan DMO V FPMHD Unud dari
teman atau senior di kampus, yakni 52,2 %.
4. Peserta paling banyak termotivasi untuk mengikuti kegiatan DMO V karena
ingin mencari teman atau pengalaman organisasi, yakni sebanyak 91,3 %.
5. Peserta paling banyak menjawab kegiatan DMO V sangat menarik, yakni
sebanyak 95,7 %.
6. Peserta paling banyak ingin menjadi fungsionaris, yakni sebanyak 95,7 %.

IV. Saran

Adapun saran dan rekomendasi yang diajukan adalah sebagai berikut.

1. Informasi kegiatan DMO seharusnya lebih digencarkan, mengingat jumlah


peserta tahun ini di bawah 50% dari target panitia.
2. Mengusahakan agar ke-13 fakultas di Universitas Udayana dapat menjadi
peserta DMO, agar tidak hanya didominasi oleh fakultas tertentu.

Anda mungkin juga menyukai