Anda di halaman 1dari 140

BAN-PT

AKREDITASI PROGRAM STUDI


SARJANA

EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JENJANG S1

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PENDIDIKAN TINGGI
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PERGURUAN TINGGI
2016

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 Halaman i


KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,
Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena
hanya atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan dokumen Laporan Evaluasi
Diri Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara (Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU) bisa diselesaikan, sesuai
dengan rencana yang telah kami susun. Kemudian kami ucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian laporan evaluasi diri ini, yaitu: Drs. Irsyad Lubis, M.A., Ph.D.;
Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D. sebagai pendamping internal dan Dr.
Abdurrahman dari Universitas Negeri Medan sebagai pendamping eksternal,
dalam konteks laporan evaluasi diri ini. Laporan ini merupakan dokumen yang
memuat refleksi diri terhadap pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dengan
tinjauan dari berbagai sudut pandang. Data yang kami muat di dalam laporan
evaluasi diri ini merupakan rangkuman dari segala aktivitas akademik Prodi
Etnomusikologi FIB USU selam 5 tahun terakhir (tahun ajaran 2011/2012--
2015/2016 yang telah termuat dalam Borang Akreditasi Prodi S1
Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Evaluasi internal atau evaluasi diri yang telah dilakukan oleh Prodi
Etnomusikologi FIB USU ini dituangkan dalam Laporan Hasil Evaluasi Diri
yang terbagi dalam 7 komponen, yaitu: (1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,
serta Strategi Pencapaian; (2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu; (3) Mahasiswa dan Lulusan; (4) Sumber
Daya Manusia (SDM); (5) Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik;
(6) Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi; dan (7)
Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama. Setiap
komponen tersebut dideskripsikan dan dan dianalisis secara SWOT, yang
mencakup kekuatan dan kelemahan dari dalam prodi secara internal, serta
peluang dan ancaman dari luar program studi, yaitu eksternal. Pada akhir
laporan akan disajikan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) antarkomponen serta referensi dan lampiran untuk mendukung data-
data yang telah dikemukakan.
Melalui evaluasi diri ini, profil lembaga (prodi) yang komprehensif dapat
dibaca dan diinformasikan pada stakeholders yang berkepentingan dengan
Program Studi Etnomusikologi FIB USU. Kemudian dalam tataran dampak
akhir, evaluasi diri ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
manajemen (pengelolaan) dalam pengambilan keputusan dan perencanaan
guna mencapai sistem penjaminan mutu yang ditargetkan, baik di peringkat
prodi, FIB, USU, maupun Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia. Semoga ke depan pendidikan
Indonesia semakin berjaya.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 Halaman ii


Kalau pergi ke Kuala Tungkal,
Bawakan kami batang gelaga,
Ilmu kami hanya sejengkal,
Dalam lautan tak mungkin terduga.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 Halaman iii


RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku Evaluasi Diri Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu


Budaya, Universitas Sumatera Utara ini merupakan deskripsi dan analisis
SWOT tentang eksistensi Program Studi Etnomusikologi FIB USU, terutama
dalam masa lima tahun terakhir ini. Buku ini merupakan salah satu syarat
penilaian akreditasi prodi, yang bertujuan dalam rangka menjaga dan
meningkatkan kualitas prodi di semua perguruan tinggi di Indonesia baik
negeri maupun swasta. Pendekatan yang kami gunakan adalah kualitatif dan
kuantitatif, dengan menggunakan multidisiplin ilmu, seperti: etnomusikologi,
manajemen, antropologi, sosiologi, dan lainnya. Teori yang digunakan antara
lain adalah: kontinuitas dan perubahan, adaptasi, pengembangan, dan lain-lain.
Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan, dan analisis laboratorium
ilmu humaniora dan sosial. Aspek yang diuraikan mencakup tujuh standar: ( 1)
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian; (2) Tata Pamong,
Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu; (3) Mahasiswa
dan Lulusan; (4) Sumber Daya Manusia (SDM); (5) Kurikulum, Pembelajaran,
dan Suasana Akademik; (6) Pembiayaan, Sarana Prasarana, dan Sistem
Informasi; dan (7) Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat, dan
Kerjasama.
Hasil yang diperoleh adalah visi Program Studi Etnomusikologi FIB
USU tahun 2025 menjadi institusi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat yang terkemuka, bertaraf nasional dan multinasional dalam disiplin
etnomusikologi yang khas berdasarkan nilai-nilai budaya etnik dan nasional
Indonesia, dan berperan aktif di tengah-tengah peradaban global. Kemudian
pengelolaannya mengikuti standar pengelolaan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Mahasiswanya diterima melalui uji keterampilan dan intelektual, yang
kemudian belajar menjadi seorang etnomusikolog yang berkepribadian
Indonesia. Lulusan memasuki dunia kerja, terutama di bidang seni dan budaya.
Kurikulum berbasis kepada KKNI dan SNPT. Pembiayaan prodi melalui dana
masyarakat, hibah, dan pemerintah. Penelitian menggunakan dana hibah,
kerjasama baik dalam maupun luar negeri, serta mandiri. Semoga Prodi
Etnomusikologi menjadi barometer kemajuan disiplin etnomusikologi,
terutama di Indonesia dan Asia Tenggara.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 Halaman iv


DAFTAR ISI

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN


STANDAR 1 …………………………………………………………. .1
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA
STRATEGI PENCAPAIAN
STANDAR 2
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM
PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU…………………... 16
STANDAR 3
MAHASISWA DAN LULUSAN …………………………………… 35
STANDAR 4
SUMBER DAYA MANUSIA ……………………………………… 49
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA
AKADEMIK ………………………………………………………… 61
STANDAR 6
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA,
SERTA SISTEM INFORMASI …………………………………… 101
STANDAR 7
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA ………………… 114

II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI ………………………….. .. 123

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 Halaman v


DESKRIPSI DAN ANALISIS SWOT
UNTUK SETIAP STANDAR

STANDAR I: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA


STRATEGI PENCAPAIAN

1. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi USU dan FIB
USU

1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian


Visi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi Perguruan Tinggi yang
memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu
pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global.
Visi FIB USU, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara menjadi
suatu lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang kebudayaan yang unggul dan terkemuka secara regional,
nasional dan internasional dan berwawasan pada nilai-nilai budaya bangsa.
Visi Program Studi Etnomusikologi, Program Studi Etnomusikologi FIB
USU tahun 2025 menjadi institusi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat yang terkemuka, bertaraf nasional dan multinasional dalam disiplin
etnomusikologi yang khas berdasarkan nilai-nilai budaya etnik dan nasional
Indonesia, dan berperan aktif di tengah-tengah peradaban global.
Visi Program Studi Etnomusikoloigi ini telah selaras dan konsisten dengan
visi Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ilmu Budaya. Visi USU yaitu
“Menjadi PT yang memiliki keunggulan akademik” pada visi universitas,
pernyataan “menjadi lembaga pendidikan, penelitian, yang unggul” pada visi
fakultas dan pernyataan “Menjadi program studi yang menjadi institusi
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terkemuka” pada visi
Prodi S1 Etnomusikologi mengandung makna bahwa program studi berupaya
untuk terus memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan dalam konteks
tridharma Perguruan Tinggi, sehingga mampu menjadi salah satu program
studi pengelola pendidikan etnomusikologi yang lebih unggul dibanding
lembaga pendidikan lain yang sejenis, atau dengan arti lain memiliki daya
saing yang tinggi dalam bidang tridharma perguruan tinggi. Di sisi lain,
pernyataan visi Prodi S1 Etnomusikoligi menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang bertaraf nasional dan
multinasional merupakan turunan dari visi fakultas yang berskala Asia

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 1


Tenggara serta visi universitas yang berstandar internasional. Ketiga visi
lembaga tersebut mencerminkan keinginan untuk berkinerja tidak hanya di
lingkup nasional saja, namun mencapai ke lingkup multinasional (Asia
Tenggara) dan kemudian internasional. Visi lembaga ini dipandang sudah
sangat jelas serta realistis dapat dicapai sesuai kurun waktu yang telah
ditentukan, yaitu:
1. 2014-2016 pemantapan daya saing peringkat nasional;
2. 2017-2019 pemantapan daya saing Asia Tenggara,
3. 2020-2022 pencapaian daya saing Asia,
4. 2023-2025 pencapaian daya saing internasional

1.2 Rumusan Visi Program Studi yang Diturunkan dari Misi USU dan
FIB USU

Misi USU:
(1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi
wadah bagi pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya
manusia yang didasarkan pada pemberdayaan yang mengandung semangat
demokratisasi pendidikan yang mengakui kemajemukan dengan orientasi
pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian alternatif penyelesaian
masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral, dan hati nurani.
(2) Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan
modernisasi dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi
keilmuan, relevansi dan daya saing yang kuat serta berperilaku
kecendekiawanan yang beretika, dan
(3) Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya
penelitian dan program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan
mutu akademik dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang
bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
(sumber: Sinar, T. Silvana dkk., 2014. Rencana Jangka Panjang USU 2015-
-2039. Medan: Universitas Sumatera Utara Press).

Misi FIB USU:


(1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian dalam bidang
ilmu budaya yang bermutu tinggi dan mampu bersaing baik secara
regional, nasional, dan internasional.
(2) Mengembangkan penelitian dalam bidang ilmu budaya yang mendorong
kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
bermanfaat untuk kepentingan umat manusia.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 2


(3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berperspektif budaya untuk
menyelesaikan masalah-masalah kemasyarakatan.
(4) Menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya baik di
dalam maupun di luar negeri dalam bidang kebudayaan untuk
pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
(5) Menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkompetensi budaya beserta
keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa
kepemimpinan dan peduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

Program Studi Etnomusikologi FIB USU memiliki misi:


(1) Menyelenggarakan pendidikan etnomusikologi yang berkualitas dan
mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional;
(2) Mengembangkan penelitian dalam bidang etnomusikologi yang mendorong
kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
berfungsi untuk kepentingan umat manusia;
(3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat, berwawasan seni budaya
untuk menyelesaikan masalah-masalah seni dan masyarakat;
(4) Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di
dalam maupun di luar negeri dalam bidang seni budaya untuk
mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat;
(5) Menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkompetensi seni budaya
serta keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa
kepemimpinan, dan perduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

Misi Prodi S1 Etnomusikologi adalah sejalan dan seirama dengan misi


USU dan FIB. Misi USU pada butir (1) menegaskan tentang penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang berbasis otonomi dan demokratisasi. Misi USU ini
dijabarkan dalam turunannya di FIB dan Prodi Etnomusikologi sebagai
penyelenggara tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi: pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat, berupa ilmu budaya di peringkat FIB
dan ilmu seni budaya di peringkat Prodi Etnomusikologi, yang dijiwai
semangat otonomi dan demokratisasi dalam kerangka membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berkarakter. Kata kuncinya terletak pada otonomi,
karakter, dan demokratisasi.
Seterusnya misi kedua USU yaitu menghasilkan lulusan (alumni) yang
menjadi agen peribahan yang memiliki kompetensi keimuan yang berdaya
saing berperilaku sebagai ilmuwan dan beretika. Misi ini dijabarkan di
peringkat FIB dengan menyiapkan lulusan yang berwawasan dan
berkompetensi budaya beserta keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif,

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 3


jujur, berjiwa kepemimpinan dan peduli terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan. Sementara di peringkat Prodi Etnomusikologi., misi ini
diuraikan sebagai menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkompetensi
seni budaya serta keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif, jujur,
berjiwa kepemimpinan, dan perduli terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan. Perbedaan tipis kata kunci misi FIB dengan Prodi
Etnomusikologi adalah terletak pada kata berkompetensi budaya pada FIB dan
berkompetensi seni budaya pada misi Prodi Etnomusikologi.
Kemudian misi ketiga USU, adalah melaksanakan, mengembangkan, dan
meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan program pengabdian
masyarakat dalam rangka peningkatan mutu akademik dengan
mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan
kehidupan masyarakat luas yang lebih baik. Misi ini selaras dengan misi FIB
dan Prodi Etnomusikologi yang menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi,
mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dengan
fokus kalau USU lebih umum, FIB ke bidang ilmu budaya, dan Prodi
Etnomusikologi ke bidang kesenian.

2. Rumusan Tujuan Prodi Etnomusikologi yang Merujuk pada Tujuan


USU dan FIB USU

Tujuan USU:
(1) Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, berdasarkan moral
agama serta mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional;
(2) Menghasilkan penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu
pengetahuan teknologi, humaniora, dan seni dalam lingkup nasional dan
internasional;
(3) Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan
karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemberdayaan masyarakat
secara inovatif agar masyarakat mampu menyelesaikan masalah secara
mandiri dan berkelanjutan;
(4) Mewujudkan kemandirian yang adaptif, kreatif, dan proaktif terhadap
tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan, baik secara nasional
maupun secara internasional.

Tujuan FIB USU:


(1) Melakukan partisipasi aktif dalam pengajaran dan pengembangan ilmu
kebahasaan dan kesusastraan, kesenian, kesejarahan, kepustakaan, dan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 4


informasi, dan kepariwisataan untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan berkarakter dalam ilmu budaya dan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai moral dan akademik.
(2) Memperluas partisipasi aktif dalam pengajaran dan pembelajaran sesuai
kebutuhan nasional, dan memodernisasikan metode dan sarana
pengajaran-pembelajaran.
(3) Membangun suatu pusat layanan informasi dan teknologi informasi
kebudayaan.
(4) Memberdayakan departemen/program studi untuk mengelola satu disiplin
ilmu dan antar disiplin ilmu.
(5) Menciptakan tata pamong fakultas yang transparan, akuntabel, dan
demokratis.
(6) Menciptakan pendekatan baru yang berfokus pada pembelajaran sesuai
kebutuhan.
(7) Menciptakan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif untuk
meningkatkan kreativitas sivitas akademika.
(8) Menjadi perantara untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian,
dan kebudayaan baik secara regional nasional maupun internasional.
(9) Meningkatkan kemampuan pendanaan melalui usaha fakultas untuk
mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
(10) Membina kerja sama tripartit: sivitas akademika, alumni, dan pengguna
jasa (sumber: http://fib.usu.ac.id/content/index/4/id_cnt_visi)

Tujuan Prodi Etnomusikologi sebagai berikut:


(1) Menghasilkan lulusan yang disebut etnomusikolog (sarjana seni), yang
memiliki kompetensi di bidang etnomusikologi (sebagai pengkaji seni,
pencipta seni, dan pengelola seni), yang berwawasan dan berkarakter,
serta menjunjung tinggi nilai-nilai akademik;
(2) Menghasilkan penelitian yang inovatif di bidang ilmu etnomusikologi;
(3) Menghasilkan pengabdian di bidang etnomusikologi yang bermanfaat bagi
masyarakat;
(4) Membangun kerja sama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di
dalam maupun di luar negeri dalam bidang seni budaya untuk membangun
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat;
(5) Membangun pusat kajian seni budaya bertaraf nasional;
(6) Menghasilkan dan mengembangkan tata pamong program studi yang
transparan, akuntabel, dan demokratis.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 5


Seperti terurai di atas, tujuan USU adalah menghasilkan lulusan yang
berkualitas (bermutu) dan mampu mengembangkan ilmu, dan berdaya saing.
Tujuan ini selaras dan seiring dengan tujuan FIB yang juga bertujuan
menghasilkan ilmuwan bidang-bidang ilmu budaya (bahasa, sastra, seni,
sejarah, pustaka, informasi, dan pariwisata) yang juga berkompetensi,
mengembanglan ilmu, dan berdaya saing.
Selain itu, di peringkat USU tujuannya adalah menghasilkan penelitian
dan pengabdian pada masyarakat yang inovatif untuk memajukan masyarakat
umum, serta mewujudkan kemandirian masyarakat dalam menjalani
kehidupannya. Sementara di peringkat FIB tujuannya adalah berpartisipasi
dalam pembelajaran di peringkat perguruan tinggi, memberdayakan prodi di
lingkungan fakultas, inovasi ilmu, menciptakan tata pamong yang baik,
menjalin kerjasama dengan dunia usaha. Sementara di level prodi
Etnomusikologi, tujuannya selain menghasilkan lulusan yang disebut
etnomusikolog, yang berkarakter, juga menghasilkan penelitian dan
pengabdian masyarakat di bidang seni, dan membangun pusat kajian budaya
bertaraf nasional dan mengembangkan tata pamong. Dengan demikian terjadi
relevansi tujuan USU, FIB, dan Prodi S1 Etnomusikologi.

3. Rumusan Sasaran Prodi Etnomusikologi yang Relevan dengan Misinya


Tahap sasaran pengembangan Prodi Etnomusikologi FIB USU
disesuaikan dengan rencana pengembangan Fakultas Ilmu Budaya, dan
Universitas Sumatera Utara, yaitu sebagai berikut:
1. 2014-2016 pemantapan daya saing peringkat nasional;
2. 2017-2019 pemantapan daya saing Asia Tenggara,
3. 2020-2022 pencapaian daya saing Asia,
4. 2023-2025 pencapaian daya saing internasional

Sasaran perencanaan strategis yang akan dicapai Prodi Etnomusikologi


FIB USU dalam lima tahun ke depan untuk mencapai daya saing
nasional dibagi ke dalam kelompok utama:
1. Sasaran bidang tridarma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat);
2. Sasaran bidang organisasi dan pengelolaaan (manajemen),
3. Sasaran bidang kemamasiswaan dan alumni (lulusan);
4. Sasaran bidang sarana dan prasarana; serta
5. Sasaran bidang kerjasama antar Prodi sejenis di Sumatera Utara,
Sumatera, dan nasional, Asia Tenggara, serta semua lembaga yang
terkait dengan Prodi Etnomusikologi FIB USU.
Sasaran Prodi Etnomusikologi FIB USU adalah sebagai berikut.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 6


1. Proses pendidikan yang berlangsung mendapat pengakuan atau standar
nasional pada tahun 2015 dan internasional pada tahun 2025,
2. Kualitas penelitian dosen selalu meningkat, yang dibuktikan dengan
memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan dan dipublikasikan
dalam prosiding (proceeding), seminar dan jurnal baik nasional maupun
internasional.
3. Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung proses pendidikan
dan penelitian bertambah ekstensif dan meningkat.
4. Prodi Etnomusikologi FIB USU lebih berperan aktif dalam
pembangunan seni budaya masyarakat.
Dalam konteks mewujudkan sasaran-sasaran yang telah dirumuskan,
Program Studi Etnomusikologi telah memilih strategi pencapaian yang efektif
dan efisien, yaitu:
(1) Meningkatkan relevansi dengan mengintensifkan jaringan dan kerjasama
antara Program Studi dengan stakeholder serta secara berkesinambungan
mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum pendidikan agar dapat
memenuhi kebutuhan dunia kerja dan pengembangan keilmuan setidak –
tidaknya dalam periode 4 tahun setelah mendapat masukan berbagai pihak
baik dalam seminar ataupun workshop kurikulum.
(2) Meningkatkan kualitas dosen sebagai tenaga pendidik untuk mencapai
jenjang pendidikan tertinggi dalam keahliannya, yaitu dengan cara
menugaskan dosen untuk sekolah ke jenjang S3 setidak-tidaknya 1 dosen
dalam setahun.
(3) Menciptakan suasana akademik yang mendukung proses belajar mengajar
dan bekerja, yaitu melalui penyediaan ruang kelas yang nyaman,
penyediaan fasilitas penunjang seperti buku, jurnal ataupun jaringan
internet yang cepat, serta melalui perbaikan manajemen internal dengan
evaluasi dan pengembangan yang dilakukan secara intensif setiap semester.
(4) Secara aktif menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak
eksternal, baik dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun dengan
alumni baik yang telah bekerja maupun belum dalam konteks formal di
temu alumni maupun secara informal di dunia virtual (internet) seperti
melalui facebook, twitter, dan laman web: etnomusikologiusu.com, serta
terus berusaha memperkenalkan dan mempromosikan program studi ke
masyarakat melalui brosur dan website.
(5) Mengembangkan disiplin etnomusikologi dengan mengikuti minimal 10
kegiatan ilmiah pada tingkat nasional dan 2 kegiatan ilmiah pada tingkat
internasional dalam 1 tahunnya.
(6) Membuat dan memperbaharui isi website Program Studi Etnomusikologi
FIB USU dengan memuat berbagai informasi yang diperlukan baik dalam

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 7


proses belajar mengajar, penelitian, manajemen internal maupun hasil-hasil
pengabdian masyarakat dan pengenalan program studi kepada masyarakat
umumnya.
.
5. Analisis Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Prodi
Etnomusikologi
Dalam konteks mencapai visi Program Studi Etnomusikologi untuk
menjadi lembaga pendidikan tinggi etnomusikologi yang berwawasan global
dan berdaya saing tinggi pada tahun 2025, program studi telah menetapkan
misinya menjadi penyelenggaran pendidikan yang berkualitas, pelaksana
kegiatan untuk mengembangkan keilmuan serta menjadi program studi yang
aktif menerapkan keahlian etnomusikologi kepada masyarakat luas.
Berbekal misi dan visi tersebut, maka dirumuskan tujuan Program Studi
Etnomusikologi dalam segi pendidikan untuk membekali lulusannya dari segi
wawasan, profesionalitas, inovasi, kreativitas, kerjasama, kepribadian,
pengembangan diri dan kewirausahaan serta berkepribadian luhur serta segi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu, untuk
mewujudkan visi, misi serta tujuan program studi, maka disusunlah berbagai
sasaran untuk mendapatkan standarisasi pendidikan tingkat nasional,
peningkatan kualitas penelitian dosen, peningkatan kerjasama dengan institusi
lain, serta peran serta aktif dalam pengabdian masyarakat dengan
mengedepankan ciri khas PS S1 Etnomusikologi yaitu dalam hal layanan seni
budaya etnik.

Tabel 1:
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Prodi Etnomusikologi

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi

Program Studi (1).Menyelengga- (1) Menghasilkan 1. Proses (1) Meningkatkan


Etnomusikologi rakan pendidikan lulusan yang pendidikan yang relevansi dengan
FIB USU tahun etnomusikologi disebut berlangsung mengintensifkan
2025 menjadi yang berkualitas etnomusikolog mendapat jaringan dan
program studi dan mampu (sarjana seni), pengakuan atau kerjasama antara
(prodi) yang bersaing baik yang memiliki standar nasional Program Studi
mengelola secara nasional kompetensi di pada tahun 2015 dengan stakeholder
pendidikan, maupun bidang dan internasional serta secara
penelitian, dan internasional; etnomusikologi pada tahun 2025, berkesinam-bungan
pengabdian pada (sebagai pengkaji mengevaluasi dan
masyarakat yang (2) Mengembang- seni, pencipta 2. Kualitas memperbaiki
terkemuka, kan penelitian seni, dan penelitian dosen kurikulum
bertaraf nasional dalam bidang pengelola seni), selalu meningkat, pendidikan agar
dan multinasional etnomusikologi yang berwawasan yang dibuktikan dapat memenuhi
dalam disiplin yang mendorong dan berkarakter, dengan kebutuhan dunia
etnomusikologi memenangkan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 8


yang khas kemajuan serta menjunjung dana penelitian kerja dan
berdasarkan nilai- pendidikan, ilmu tinggi nilai-nilai yang pengembangan
nilai budaya etnik pengetahuan, akademik; dikompetisikan keilmuan setidak –
dan bangsa, serta teknologi, dan dan tidaknya dalam
berperan aktif di seni yang (2) Menghasil- dipublikasikan periode 4 tahun
tengah-tengah berfungsi untuk kan penelitian dalam prosiding setelah mendapat
peradaban global. kepentingan umat yang inovatif di (proceeding), masukan berbagai
manusia; bidang ilmu seminar dan jurnal pihak baik dalam
etnomusikologi; baik nasional seminar ataupun
(3) Melaksanakan maupun workshop
pengabdian pada (3) Menghasilkan internasional. kurikulum.
masyarakat, pengabdian di
berwawasan seni bidang 3. Kerjasama (2) Meningkatkan
budaya untuk etnomusikologi dengan institusi kualitas dosen
menyelesaikan yang bermanfaat lain, guna sebagai tenaga
masalah-masalah bagi masyarakat; mendukung pendidik untuk
seni dan proses pendidikan mencapai jenjang
masyarakat; (4) Membangun dan penelitian pendidikan tertinggi
kerja sama bertambah dalam keahliannya,
(4) Menjalin dengan dunia ekstensif dan yaitu dengan cara
kerjasama dengan usaha dan meningkat. menugaskan dosen
dunia usaha dan lembaga lainnya, untuk sekolah ke
lembaga lainnya, baik di dalam 4. Prodi jenjang S3 setidak-
baik di dalam maupun di luar Etnomusikologi tidaknya 1 dosen
maupun di luar negeri dalam FIB USU lebih dalam setahun.
negeri dalam bidang seni berperan aktif
bidang seni budaya untuk dalam (3) Menciptakan
budaya untuk membangun pembangunan seni suasana akademik
mengembangkan pendidikan, budaya yang mendukung
pendidikan, penelitian, dan masyarakat. proses belajar
penelitian, dan pengabdian pada mengajar dan
pengabdian pada masyarakat; bekerja, yaitu
masyarakat; melalui penyediaan
(5) Membangun ruang kelas yang
(5) Menyiapkan pusat kajian seni nyaman, penyediaan
lulusan yang budaya bertaraf fasilitas penunjang
berwawasan dan nasional; seperti buku, jurnal
berkompetensi (6) Menghasilkan ataupun jaringan
seni budaya serta dan internet yang cepat,
keberagamannya, mengembangkan serta melalui
berkarakter, tata pamong perbaikan
beretika, inovatif, program studi manajemen internal
jujur, berjiwa yang transparan, dengan evaluasi dan
kepemimpinan, akuntabel, dan pengembanganyang
dan perduli demokratis. dilakukan secara
terhadap masalah- intensif setiap
masalah semester.
kemasyarakatan.

(4) Secara aktif


menjalin dan
meningkatkan
kerjasamadengan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 9


pihak-pihak
eksternal, baik
dengan lembaga –
lembaga pemerintah
maupun dengan
alumni baik yang
telah bekerja
maupun belum
dalam konteks
formal di temu
alumni maupun
secara informal di
dunia virtual
(internet) seperti
melalui facebook,
twitter, dan laman
web:
etnomusikologiusu.
com, serta terus
berusaha
memperkenalkan
dan
mempromosikan
program studi ke
masyarakat melalui
brosur dan website.

(5) Mengembangkan
disiplin
etnomusikologi
dengan mengikuti
minlmal 10 kegiatan
ilmiah pada tingkat
nasional dan 2
kegiatan ilmiah pada
tingkat internasional
dalam 1 tahunnya.

(6) Membuat dan


memperbaharui isi
website Program
Studi
Etnomusikologi FIB
USU dengan
memuat berbagai
informasi yang
diperlukan baik
dalam proses belajar
mengajar,
penelitian,
manajemen internal
maupun hasil-hasil
pengabdian

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 10


masyarakat dan
pengenalan program
studi kepada
masyarakat
umumnya.

6. Analisis SWOT dan Matriks Internal Eksternal (I-E) Standar 1

Identifikasi SWOT
Strength/S (Kekuatan)
1. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah menjalin kerjasama dengan
pemerintah daerah, swasta, dan stakeholder di dalam negeri, baik di bidang
pendidikan, peneltian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Penyelenggaraan proses pendidikan di Prodi Etnomusikologi FIB USU
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
3. Prodi Etnomusikologi FIB USU yang berdiri sejak tahun 1979 telah
memiliki banyak alumni yang tersebar di dalam dan luar negeri, di berbagai
instansi pemerintah, swasta maupun wirausaha.
4. Meningkatnya suasana akademik dalam segi penelitian oleh dosen yang
telah dipublikasikan sebagai makalah, seminar, prosiding dan jurnal.
5. Dilaksanakannya evaluasi secara berkala terhadap proses akademik dan
sistem manajemen, seperti evaluasi kinerja dosen, management review dan
sebagainya, untuk pengembangan dan perbaikan program studi.

Weakness/W (Kelemahan)
1. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kredibilitas di tingkat
internasional.
2. Masih 7,7 % dosen yang memiliki gelar guru besar dan 15,4 % dosen yang
memiliki kualifikasi S3
3. Penelitian dan kerjasama tingkat internasional yang masih harus
ditindaklanjuti.
4. Keberadaan peralatan laboratorium yang masih kurang didukung oleh
tenaga listrik yang memadai untuk menunjang penelitian dan praktik.
5. Masih kurangnya jumlah kegiatan ilmiah, seperti seminar atau kuliah tamu,
dalam lingkup nasional dan internasional

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 11


Opportunity/O (Peluang)
1. Semakin meningkatkan peluang beasiswa tenaga pengajar untuk jenjang S3.
2. Semakin banyaknya peluang untuk dana-dana penelitian dan pengabdian
yang bersumber dari pemerintah (LIPI, DIKTI atau DP2M) dan pihak
swasta (dana CSR, Pemerintah Daerah, dan kerjasama internasional).
3. Semakin terbukanya sistem informasi secara global sebagai dukungan
mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi.
4. Suasana sosial dan politik yang membaik, membuka peluang untuk
melakukan berbagai kerjasama dalam hal pembangunan seni budaya untuk
pengabdian masyarakat.
5. Terjalinnya korespondensi dosen dengan akademisi di luar negeri membuka
peluang kerjasama dengan perguruan tinggi atau dosen luar negeri.

Threat /T (Tantangan atau Ancaman)


1. Semakin banyak program studi sejenis (ilmu seni), baik di kawasan
Indonesia barat, tengah dan timur, yang berusaha meningkatkan kualitas
dan promosi.
2. Kebijakan pemerintah untuk membuka kesempatan perguruan tinggi luar
negeri dalam menyelenggarakan proses pendidikan di Indonesia.
3. Terbukanya pasar seni budaya internasional terutama di kawasan Asia
Tenggara dan Asia yang mengakibatkan tingginya persaingan.
4. Semakin mahalnya biaya pendidikan.

Pembobotan Matriks I-E


Tabel 1.1: Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 1
Berbagai Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan
Kekuatan
•Terjalin kerjasama PT 0,20 4 0,80
•Prasarana dan sarana memadai 0,20 4 0,80
•Tersebar dan menibgkatnya jumlah 0,10 3 0,30
alumni 0,15 3 0,45
•Meningkatnya suasana akademis
dalam penelitian 0,25 4 0,10
•Evaluasi dan perbaikan secara berkala
Kelemahan
•Kurangnya SDM tingkat internasional 0,03 2 0,06
•Masih kurangnya jumlah guru besar 0,02 1 0,04
dan doktor (S3)
•Kerjasama internasional yang masih 0,05 2 0,10
perlu ditindaklanjuti
•Masih kurangnya daya listrik untuk 0,02 1 0,04

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 12


operasional peralatan laboratorium
•Masih kurangnya kegiatan ilmiah di 0,03 2 0,06
peringkat internasional

Total 1,00 3,41

Tabel 1.2: Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 1


Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor Keterangan
Peluang
•Meningkatnya peluang beasiswa studi 0,20 4 0,80
lebih lanjut untuk dosen
•Banyaknya peluang berbagai dana 0,20 4 0,80
penelitian dan pengabdian pada
masyarakat 0,10 3 0,30
•Semakin terbukanya sistem informasi 0,20 3 0,60
global
•Meningkatnya peluang kerjasama
pengembangan seni budaya berbasis etnik
0,20 3 0,60
dan nasional
•Terjalinnya komunikasi formal dengan
dosen dan PT di luar negeri
Ancaman:
•Banyaknya program studi sejenis 0,10 2 0,20
•Kompetisi proses peenyelenggaraan yang 0,05 2 0,10
semakin ketat
•Masuknya PT LN di Indonesia 0,05 2 0,10
•Terbukanya pasar seni budaya di peringkat
0,03 1 0,03
Asia Tenggara dan Asia
•Semakin mahal biaya pendidikan
0,02 1 0,03
Total 1,00 2,95

Analisis Matriks Internal Eksternal

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertical integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 13


Berdasarkan Analisis Matriks Internal Eksternal sesuai dengan bobot dan
ranking yang telah ditetapkan dalam tabel 1.1 dan 1.2, maka Program Studi
Etnomusikologi FIB USU berada dalam kuadran “pertumbuhan melalui
integrasi horizontal,” yang diharapkan agar program-program yang telah
dilakukan dapat terus dijaga konsistensinya dan stabilitas dalam pelaksanaan
tata kerja manajemen internal maupun dalam proses penyelenggaraan
pendidikan. Meski demikian, pengembangan dan perbaikan mengarah ke sisi
horizontal, khususnya untuk program yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas secara berkesinambungan. Oleh karena itu, diharapkan adanya
perluasan dan pengembangan program yang berkaitan dengan peningkatan
kerjasama dengan institusi pemerintahan, swasta, maupun pengguna lulusan,
serta peningkatan dalam semangat melakukan penelitian sehingga membuka
kesempatan yang lebih lebar dalam menggapai berbagai peluang yang ada
seperti penawaran beasiswa, dana penelitian, dan pembangunan infrastruktur.

Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT Komponen A
Kekuatan: Kelemahan:
Meningkatkan jalinan kerjasama - Kurangnya SDM tingkat
- Prasarana dan sarana memadai internasional
- Tersebar dan meningkatnya - Masih kurangnya guru besar dan
jumlah alumni S3
- Meningkatnya suasana - Kerjasama tingkat internasional
akademis dalam penelitian yang masih harus ditindak lanjuti
- Evaluasi dan perbaikan secara - Daya listrik yang kurang untuk
berkala laboratorium untuk penelitian dan
praktik
- Kurangnya kegiatan ilmiah
Tingkat internasional

Peluang:
- Meningkatnya peluang beasiswa - Memanfaatkan suasana - Memanfaatkan peluang beasiswa
studi lanjut bagi dosen penelitian untuk mendukung untuk meningkatkan
- Banyaknya peluang dana -dana pengambilan peluang studi jumlah S3
penelitan dan pengabdian lanjut - Memanfaatkan terbukanya SI
- Terbukanya sistem informasi - Memanfaatkan kerjasama dan untuk membantu
global tingginya keinginan penelitian menyelenggarakan kegiatan
- Meningkatnya peluang untuk mengambil peluang ilmiah dan kerjasama
kerjasama dana internasional
pembangunan infrastruktur - Meningkatkan kerjasama, - Memanfaatkan komusikasi
- Terjalinnya komunikasi dengan penelitian, pengabdian dan yang ada untuk melaksanakan
dosen / PT di luar negeri jalinan alumni dengan kegiatan ilmiah atau kerjasama
memanfaatkan keterbukaan SI internasional
- Memanfaatkan kerjasama dan - Memanfaatkan hibah-hibah
sarana-prasarana untuk penelitian untuk membantu
mengambil peluang kerjasama pemukhtahiranp eralatan
pembangunan seni budaya laboratorium dan pelistrikannya
-Dengan sarana dan prasarana

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 14


memadai dapat
mengintensifkan komunikasi
akademik
Ancaman
- Kompetisi proses Memanfaatkan jaringan - Berusaha meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan kerjasama dan alumni dosen dan kerjasama internasional
yang semakinketat untukmenarik animo calon Sehinggameningkatkan animo
- Masuknya PT luar negeri di mahasiswa - Berusaha meningkatkan kualitas
Indonesia - Evaluasi dan perbaikan yang dosen dan kegiatan ilmiah untuk
- Terbukanya pasar konstruksi berkala akan meningkatkan Meningkatkan daya saing.
internasional di Asia Tanggara penyelenggaran pendidikan - Berusaha meningkatkan
dan Asia sehingga mampu bersaing. kredibilitas dan kerjasama
- Semakin mahalnya biaya - Memanfaatkan prasarana dan internasional untuk menangkal
pendidikan sarana, serta sistem evaluasi persaingan dengan PT luar negeri
yang baik sehingga mampu - Berusaha meningkatkan
bersaing dengan PT luar negeri kredibilitas SDM di tingkat
- Jalinan kerjasama dan sebaran internasional untuk mengatasi
alumni diharap mampu persaingan pasar seni budaya Asia
meningkatkan daya saing dalam Tenggara dan Asia.
Keterbukaan pasar seni budaya

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 15


STANDAR II: TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN,
SISTEM PENGELOLAAN, DAN
PENJAMINAN MUTU

1. Personil Beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya


Program Studi Sarjana (S1) Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara, dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi
dengan tugas pokok dan fungsi, seperti yang tercantum pada Manual Mutu
Prodi Etnomusikoloigi, sebagai berikut.

(i) Menyusun kebijakan untuk mencapai visi Program Studi Etnomusikologi


FIB USU;
(ii) Menyusun rencana strategis, operasional, dan program kerja tahunan
program studi sebagai pedoman kerja;
(iii) Sebagai penanggung jawab semua kegiatan operasional Program Studi
Etnomusikologi FIB USU;
(iv) Bertanggung jawab kepada Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU atas
keseluruhan operasional Program Studi Etnomusikologi;
(v) Membina kinerja keseluruhan dosen dan tenaga kependidikan pada
Program Studi Etnomusikologi FIB USU;
(vi) Merintis dan mengembangkan kerja sama di bidang etnomusikologi
(termasuk juga seni pertunjukan, rupa, media rekam, pendidikan seni) di
lingkungan internal Universitas Sumatera Utara sendiri, serta di luar USU,
baik di dalam maupun di luar negeri.

Sekretaris Departemen memiliki tugas sebagai berikut.


a. Mengkoordinasikan kegiatan operasional, yaitu kesekretariatan,
administrasi akademik, administrasi praktik, sarana dan prasarana
pendidikan, kepegawaian, keuangan, dan kemahasiswaan.
b. Memberikan masukan kepada Ketua Departemen terhadap jalannya
kegiatan di lingkungan Departemen Etnomusikologi FIB USU.
c. Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kinerjanya kepada Ketua
Departemen.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 16


Kepala Laboratorium
a. Mengelola kegiatan operasional yang berkaitan dengan laboratorium
Etnomusikologi FIB USU dan bertanggung jawab kepada Dekan FIB
USU, serta berkoordinasi dengan Ketua/Sekretaris Departemen.
b.
Mendata dan menjaga asset-aset laboratorium dibantu dengan pegawai
laboratorium.

4. Gugus Jaminan Mutu


a. Melaksanakan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang dilakukan sivitas akademika Departemen Etnomusikologi FIB
USU.
b. Bertanggung jawab dalam kontkes pelaksanaan tugas gugus jaminan mutu
Departemen Etnomusikologi dan melaporkannya kepada Ketua
Departemen Etnomusikologi FIB USU.

5. Tim Kurikulum
a. Menyusun dan mengembangkan struktur kurikulum, juga mempolarisasikan
penerapan kurikulum setiap semester di Program Studi Etnomusikologi FIB
USU.
b. Mengevaluasi kurikulum yang telah diaplikasikan setiap lima tahun sekali.
c. Menyusun GBPP dan SAP bersama dengan dosen pengasuh mata kuliah.
d. menyusun metode pembelajaran dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap
mata kuliah.

6. Tim Akademik
a. Menyiapkan penerimaan mahasiswa baru.
b. Melakukan koordinasi dengan tim kurikulum tentang aplikasi kurikulum
pada setiap semester di Program Studi Etnomusikologi FIB USU.
c. Merencanakan dan melaksanakan jalannya kuliah sesuai dengan
kurikulum yang telah ditetapkan.
d. Menyusun jadwal perkuliahan di setiap semester.
e. Menyusun jadwal perkuliahan di setiap semester.
f. Mempersiapkan evaluasi tahunan mahasiswa.
Administrasi Program Studi Etnomusikologi FIB USU terintegrasi
dengan Fakultas Ilmu Budaya USU. Proses pemilihan Ketua dan Sekretaris
Program Studi (Departemen) Etnomusikologi FIB USU mengikuti tahapan-
tahapan sebagai berikut.
Dilakukan rapat di tingkat program studi yang dihadiri seluruh dosen
yang bisa diajukan lebih dari satu pasangan calon. Hasil pemilihan secara

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 17


musyawarah dari Program Studi Etnomusikologi ini, kemudian diajukan ke
Dekan FIB USU. Kemudian dekan membawa nama-nama pasangan calon ke
tingkat universitas. Setelah itu, Rektor Universitas Sumatera Utara Medan
mementukan ketua dan sekretaris program studi. Berdasarkan Statuta USU,
kualifikasi minimal yang melekat kepada seorang Ketua Departemen di
lingkungan USU yang juga mengasuh program magister (S-2) minimal adalah
seorang doktor (S-3) dengan jabatan sekurang-kurangnya lektor. Di sisinya,
seorang Sekretaris Program Studi di lingkungan USU yang juga mengasuh
program magister (S-2) minimal adalah seorang magister (S02) dengan jabatan
sekurang-kurangnya lektor. Keduanya mandiri, bertanggung jawab, memiliki
kemampuan memimpin dan bekerjasama dengan segenap sivitas akademika
baik di peringkat program studi, fakultas, maupun universitas, komunikatif,
serta setia dan taat kepada institusi.
Program Studi Etnomusikologi FIB USU telah memiliki sistem informasi
akademik untuk membantu mahasiswa dan dosen dalam pelaksanaan kegiatan
belajar-mengajar, yaitu Sistem Informasi Akademik (SIA), Sistem Informasi
Dosen (SIAD), Sistem Informasi Wisuda, dan Sistem Informasi Registrasi.
Program Studi Etnonusikologi FIB USU juga secara mandiri menyusun sistem
informasi yang berguna dalam pembentukan database pengarsipan kegiatan
belajar mengajar, pengarsipan dokumen Unit Manajemen Mutu (UMM) serta
database alumni, yaitu Sistem Informasi Arsip, dan Sistem Informasi
Mahasiswa.

2. Sistem Kepemimpinan, Pendelegasian, serta Akuntabilitas Pelaksanaan


Tugas
Dalam pengelolaan Program Studi, Ketua Program Studi dibantu oleh
Sekretaris Program Studi dan beberapa unsur pelaksana, seperti ketua
laboratorium, kelompok dosen keahlian, dan Kepala Urusan Akademik
Program Studi Etnomusikologi FIB USU. Sehingga pengalihan
(pendelegasian) tugas berjalan dengan lancar, dalam kondisi bertanggung
jawab, dan dapat diawasi secara berkala, atau pengecekan setiap saat. Ketua
laboratorium yang dipilih oleh ketua Rektor USU bertanggung jawab terhadap
pengelolaan laboratorium, termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan
praktikum, pengembangan penelitian, perawatan alat-alat inventaris dan juga
perencanaan, penggunaan dan pelaporan keuangan tiap-tiap laboratorium.
Sedangkan ketua kelompok dosen keahlian membantu Ketua Program Studi
Etnomusikologi FIB USU dalam pengembangan kurikulum dan keilmuan
untuk mencapai visi dan misi.
Untuk tugas spesifik, seperti penyusunan proposal hibah kompetisi,
akreditasi, penyelenggaraan ujian, semeter pendek, seminar nasional dan lain-

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 18


lain, Ketua Program Studi membentuk tim kecil agar dapat berkerja optimal
dalam pelaksaan tugas yang khusus tersebut, kemudian melaporkan tahapan,
aksi dan hasil kepada Ketua Program Studi sebagai perwujudan sistem yang
akuntabel di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU. Pelaksanaan kepemimpinan
(leadership) di Program Studi Etnomusikoligi FIB USU berlangsung dengan
sistem yang demoktratis, dimana dosen, pegawai, mahasiswa dan stakeholder
dapat memberikan masukan dan usulan ataupun kritik, baik dalam kegiatan
rapat maupun secara insidental. Rapat pleno dirancang setidak-tidaknya dua
kali dalam satu semester, dan menyesuaikan dengan dinamika penyelengga-
raan Program Studi, yang dihadiri oleh lebih dari 75% dosen.
Selain itu dilakukan pula rapat koordinasi antara para pimpinan Program
Studi Etnomusikologi FIB USU, dan rapat-rapat kecil pengelolaan
laboratorium ataupun kelompok dosen keahlian. Berdasarkan asas transparansi,
maka setiap keputusan dan ketetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Program
Studi bersifat akuntabel, dimana setiap keputusan dan ketetapan tersebut telah
diedarkan sesuai dengan sifatnya, dan telah diarsipkan dengan baik, sehingga
mampu untuk diaudit secara berkala ataupun sewaktu-waktu. Seperti
pelaksanaan audit internal mutu di Program Studi Etnomusikologi FIB USU
oleh pusat penjaminan mutu USU (UMM), ataupun audit eksternal yang
dilakukan oleh BAN PT. Pimpinan Prodi Etnomusikologi FIB USU juga secara
aktif menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, instansi swasta,
stakeholder, alumni, dan orang tua mahasiswa. Pimpinan secara terbuka
menerima segala masukan, saran ataupun kritik yang sifatnya sebagai evaluasi
atas program kerja yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini akan menjadi
masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pengelolaan Prodi
Etnomusikologi FIB USU.

3. Partisipasi Sivitas Akademika dalam Pengembangan Kebijakan, serta


Pengelolaan dan Koordinasi Pelaksanaan Program
Segenap sivitas akademika memiliki banyak kesempatan dalam
berpartisipasi untuk pengembangan kebijakan, baik melalui rapat pleno yang
dihadiri oleh seluruh dosen, maupun melalui rapat-rapat terbatas dalam rapat
koordinasi laboratorium atau kelompok dosen keahlian. Selain itu, civitas
akademika juga dapat memberikan saran, masukan dan kritik dalam
pengembangan kebijakan Program Studi Etnomusukologi FIB USU secara
langsung kepada Pimpinan Program Studi. Setiap kebijakan, keputusan,
ataupun ketetapan disosialisasikan secara baik melalui surat atau media papan
pengumuman serta website Program Studi Etnomusikologi FIB USU
(www.etnomusikologiusu.com).

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 19


Untuk mengoptimalkan kebijakan-kebijakan yang diambil, Ketua Program
Studi Etnomusikologi FIB USU menyusun tim-tim kecil pelaksana program,
yang membantu untuk mengoptimalkan dan mendorong peran serta sivitas
akademika dalam proses pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

4. Perencanaan Renstra dan Monitoring Pelaksanaannya sesuai Visi,


Misi, Sasaran, dan Tujuan Prodi
Keseluruhan program kerja Prodi Strata Satu Etnomusikologi FIB USU
dilaksanakan sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan Prodi Strata Satu
Etnomusikologi FIB USU, seperti yang tertuang dalam Renstra yang telah
direncanakan. Pengelolaan ini bersifat transparan dan akuntabel, sehingga
dapat dimonitor dan diaudit oleh lembaga jaminan mutu, mulai dari tingkat
jurusan (GJM), fakultas (GKM) dan universitas (UMM).
Seterusnya, audit internal yang bersifat rutin dilaksanakan menjadi dua
batch (audit sistem dan audit kepatuhan). Setersunya, hasil dari audit ini
difungsikan dan digunakan sebagai laporan akuntabilitas kinerja Prodi
Etnomusikologi FIB USU, ke Fakultas Ilmu Budaya, dan ke Universitas
Sumatera Utara Medan. Di lain sisi, audit eksternal dilakukan oleh BAN PT
dalam bentuk penilaian desk evaluation maupun site visit, adalah untuk
memonitoring kesesuai pelaksanaan program kerja dengan visi, misi dan tujuan
Prodi Etnomusikologi FIB USU. Kegiatan monitoring juga dilakukan oleh para
alumni, baik yang secara langsung berinteraksi dengan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU, maupun yang memonitoring secara tidak langsung
melalui website Prodi (www.etnomusikologiusu.com), web FIB
(www.fib.usu.ac.id), web USU (www.usu.ac.id), atau media lain.

5. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan


Eksistensi sistem kepemimpinan Prodi Etnomusikologi FIB USU telah
dilakukan dengan cara yang efisien dan efektif. Dalam mengelola program
studi ini, pemimpin telah mendelegasikan dan membagi tugas-tugasnya ke
unsur-unsur pelaksana. Selain melaksanakan tugas, unsur pelaksana juga
memberi masukan atau saran, kendala dan laporan terkait bidang mereka
masing-masing. Dengan mendelegasikan tugas, maka efisiensi dan efektivitas
dapat tercapai, yaitu pemimpin dapat mengetahui permasalahan-permasalahan
yang terjadi secara luas, namun tidak harus menghabiskan banyak waktu dan
tenaga untuk terjun ke setiap bidang pengelolaan. Selain itu, dengan adanya
sistem informasi yang online, baik yang berhubungan dengan data dosen,
kemahasiswaan maupun proses pembelajaran seperti yang terdapat pada
komponen F atau standar 6 di Buku III-A borang akreditasi BAN PT, dapat

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 20


dipergunakan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan secara
cepat dan akurat.

6. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan


Berdasarkan hasil pelacakan baik secara manual maupun berbasis web,
terhadap para alumni Prodi Etnomusikologi FIB USU, yang berdiri tahun
1979, dan menghasilkan alumni angkata pertama tahun 1985, maka dapat
diketahui bahwa 85 % lulusan bekerja sesuai dengan bidang keahliannya
(dalam kelompok pengkaji seni, pengelola seni, dan pencipta seni) dengan rata-
rata waktu tunggu kurang dari 3 bulan. Dalam lima tahun terakhir, diketahui
bahwa rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) para mahasiswa Prodi
Etnomusikologi FIB USU adalah 3,09 dengan kecenderungan yang semakin
meningkat, serta rata-rata masa studi adalah 4,3 tahun, yang juga disertai
dengan kecenderungan yang semakin singkat. Berdasarkan hasil pelacakan
terhadap eksistensi alumni Prodi Etnomusikologi FIB USU ini, maka
memperlihatkan bahwa keberadaan program studi dengan disertai sistem
pengelolaannya, masih sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Walaupun
demikian dalam konteks untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan
bekerja lulusan, maka masih perlu dilakukan peningkatkan soft skill, IPK, dan
memperpendek masa studi, yang dilakukan secara berkelanjutan, terprogram,
dan terarah.

7. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memungsikan Hasil


Evaluasi Internal dan Eksternal
Dalam kerangka perencanaan dan pengembangan berbagai programnya
untuk memajukan Prodi Etnomusikologi FIB USU, maka pihak prodi
merencanakan dan mengembangkan berbagai program yang didasarkan atas
evaluasi, analisis SWOT, serta potensi yang dimiliki. Evaluasi dilakukan oleh
pihak internal Prodi Etnomusikologi FIB USU berdasarkan atas berbagai
masukan dan laporan kinerja yang ada, maupun dari evaluasi luar yang
diberikan berupa masukan dan saran oleh para stakeholder, alumni atau
lembaga penjaminan mutu. Perencanaan dan pengembangan Prodi S1
Etnomusikol;ogi FIB USU dituangkan dalam: (1) Dokumen Rencana Strategis
Prodi Etnomusikologi FIB USU Tahun 2015-2025, (2) Dokumen Program
Kerja Prodi Etnomusikologi FIB USU.

8. Kerjasama dan Kemitraan


Dalam konteks meningkatkan kualitas Prodi Etnomusikologi FIB USU,
maka perlu dilakukan kerjasama dan kemitraan. Kerjasama dalam bidang
pendidikan dan penelitian telah dilakukan dengan beberapa instansi pemerintah

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 21


dan instansi swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama
yang dilakukan dalam bidang pendidikan dengan perguruan tinggi di luar
negeri, adalah: Pusat Kebudayaan University of Malaya, Ethnomusicology
Monash University Australia, Fakulti Sastera dan Sains Sosial University of
Malaya, Department Ethnomusicology, UTAH University USA; GAPENA
(Gabungan Persatuan Penulis Nasional Malaysia), Di sisi lain kerjasama
dilakukan dengan institusi seni di dalam negeri seperti: Sendratasik Unimed,
Jurusan Seni Musik Universitas HKBP Nommensen, Sendratasik Universitas
Negeri Padang, Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Jakarta, Jurusan
Sendratasik Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Etnomusikologi Institut
Kesenian Jakarta, Jurusan Etnomusikologi Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Jurusan Etnomusikologi Institut Seni Indonesia Surakarta, Jurusan
Etnomusikologi Universitas Mulawarman, di Kalimantan Timur, dan lain-
lainnya.
Lebih dari itu telah terjalin pula kerjasama dengan pemerintah daerah dan
stkaeholder dalam bentuk permintaan jasa tenaga sarjana seni etnomusikologi
untuk peristiwa-peristiwa budaya baik di Sumatera Utara atau berbagai tempat
di Indonesia, penelitian yang didanai pemerintah daerah, serta produksi karya-
karya seni (musik dan tari) oleh berbagai lembaga. Usaha kemitraan dilakukan
dalam bentuk pengabdian masyarakat dengan intensitas setidak-tidaknya lebih
dari lima kegiatan dalam satu semester. Kemitraan ini terwujud atas peran serta
aktif sivitas akademika dengan pendanaan DPP, DIPA, ataupun pendanaan dari
sumber lain.

9. Dampak Hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Kualitas


Pembelajaran Mahasiswa
Evaluasi program oleh Prodi Etnomusikologi FIB USU dilakukan
berdasarkan dari masukan para dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna
lulusan. Evaluasi yang diberikan terutama oleh alumni dan pengguna lulusan,
yang berdampak pada pengembangan, peningkatan dan perbaikan program-
program kerja dibidang mutu pembelajaran dan pengalaman mahasiswa. Hal
ini terlihat dari pengembangan dan perbaikan kurikulum berdasar atas evaluasi
rutin setidak-tidaknya 4 tahun sekali untuk memenuhi kebutuhan akan
pengalaman dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa. Kini Prodi
Etnomusikologi menggunakan kurikulum yang berbasis pada KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia) dan SNPT (Standar Nasional Perguruan
Tinggi). Salah satu kebijakan yang diambil dari evaluasi program untuk
menambah pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa adalah dengan
mendatangkan dosen atau praktisi profesional dari lingkungan luar (eksternal),
serta dengan melakukan studi lapangan (ekskursi) ke lembaga seni (dan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 22


pariwisata) atau instansi yang terkait dengan bidang etnomusikologi, dalam
konteks multidisiplin ilmu.

10. Pengelolaan Mutu Internal Prodi


Untuk meningkatkan mutu pengelolaan, maka Prodi Etnomusikologi FIB
USU secara rutin mengadakan kajian kurikulum berdasar atas perkembangan,
kebutuhan dan masukan dari para mahasiswa, dosen, pengguna lulusan,
alumni, serta pihak terkait. Prodi Etnomusikologi FIB USU memiliki Gugus
Jaminan Mutu yang membantu pihak prodi dalam rangka memonitoring dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dalam kesesuaiannya dengan silabus
(disertai GBPP dan SAP), dengan mengacu kepada dokumen materi
perkuliahan, dan dokumen dari mahasiswa setiap akhir semester.
Pada akhir semester, Prodi Etnomusikologio FIB USU mengadakan
kegiatan “penjaringan data berupa pendapat para mahasiswa” yang bertujuan
untuk mendapatkan masukan dan kritik dari mahasiswa, serta media untuk
mensosialisasi kebijakan dan aturan Prodi Etnomusikologi FIB USU terhadap
mahasiswa. Perbaikan-perbaikan kinerja secara kontinu dilakukan atas saran
atau kritik mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa memberikan evaluasi secara
menyeluruh terhadap proses perkuliahan dan kinerja dosen melalui kuisoner
yang sifatnya tertutup, dan kemudian dikaji oleh pihak Prodi Etnomusikologi
FIB USU. Dalam usaha peningkatan mutu, Prodi Etnomusikologi FIB USU
mendatangkan dosen atau praktisi profesional eksternal untuk memenuhi
kebutuhan akan kurikulum, yang sesuai dengan perkembangan zaman, dan
bersinerji dengan Unit Pengembangan Pendidikan USU, UMM, dan GJM.
Dosen eksternal tersebut diwajibkan untuk mengisi dokumen pemantauan
perkuliahan tentang materi yang diberikan, serta memberikan evaluasi pada
kegiatan belajar mengajar yang mereka berikan. Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU juga menghadirkan penguji eksternal terutama pada bidang keilmuan
unggulan yang juga berhUSUungan dengan seni, budaya, pariwisata, ekonomi
kreatif, dan lainnya.

11. Hubungan dengan Penjaminan Mutu


Universitas Sumatera Utara (USU) Medan dalam realitas pengelolaan
akademiknya, memiliki tiga strata penjaminan mutu dalam lingkup internal.
Ketiga unit penjaminan mutu itu adalah: (1) UMM (Unit Manajemen Mutu) di
strtata universitas; (2) GJM (Gugus Jaminan Mutu) di strata fakultas-fakultas,
termasuk Fakultas Ilmu Budaya, dan (3) GKM (Gugus Kendali Mutu) yang
berada di strata program-program studi. UMM adalah penjaminan mutu
ditingkat Universitas Sumatera Utara yang berkoordinasi dengan Rektor dan
jajarannya terutama Wakil Rektor I. GJM adalah penjamin mutu di peringkat

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 23


fakultas yang berkoordinasi dengan dekan (termasuk wakil dekan I). GKM
adalah penjamin mutu tingkat program studi, yang berkoordinasi dengan Ketua
Program Studi.

Bagan
Struktur Organisasi Penjaminan Mutu (UMM, GJM, GKM) USU

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 24


12. Dampak Penjaminan Mutu terhadap Belajar Mahasiswa
Dalam realitasnya, proses penjaminan mutu memberikan manfaat yang
signifikan terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa. GKM
membantu dalam penyusunan dokumen-dokumen pendukung pengelolaan
Prodi Etnomusikologi FIB USU, seperti Manual Mutu (MM), Manual Prosedur
(MP), dan Instruksi Kerja (IK) yang efektif, dalam konteks mewujudkan
pelaksanaan akadeik dan proses belajar mengajar yang lebih baik, lebih cepat,
lebih terarah, dan lebih tepat. Contoh dari dampak penerapan penjaminan mutu
adalah tersusunnya data akademik yang rapi dan teratur, peningkatan
keaktifan dosen dalam pengabdian masyarakat, penelitian dan pUSUlikasi,
peningkatan IPK lulusan, penurunan waktu lama studi, peningkatan peran
serta mahasiswa dalam kompetisi dan seminar-seminar.
Contoh lain dari dampak proses penjaminan mutu adalah
dikembangkannya kelas-kelas kecil pada mata kuliah tertentu untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi-materi perkuliahan yang
mendasar, seperti pada mata kuliah Dasar-dasar Musik Barat. Hal ini
dilakukan setelah memperhatikan bahwa mahasiswa banyak mengalami
kesulitan pada mata kuliah lanjut yang terindikasi nilai-nilai mahasiswa yang
banyak didominasi nilai B dan C. Setelah dilakukan evaluasi yang lebih
mendalam, diketahui bahwa pemahaman pada mata kuliah dasar, yaitu Dasar-
dasar Musik Barat, yaitu kurang. Oleh karena itu, selanjutnya Prodi
Etnomusikologi FIB USU berusaha meningkatkan pemahaman terhadap mata
kuliah ini dengan mengupayakan kelas-kelas kecil dengan jumlah maksimal
10 mahasiswa per kelas. Hasilnya terjadi peningkatan yang baik penguasaan
materi dan kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah ini.

13. Metodologi Baku Mutu (Benchmarking)


Sesuai komponen A atau Standar 1 Buku III-A (visi dan misi Prodi
Etnomusikologi FIB USU) yang berupaya untuk mencapai persaingan dunia
internasional (khususnya Asia Tenggara) pada tahun 2025, maka Prodi
Etnomusikologi FIB USU berupaya memulai langkah ke dunia internasional
dengan menggunakan kurikulum standar baku mutu, terutama KKNI dan
SNPT dari DIKTI. Di samping itu standar baku mutu juga mengacu kepada
standar kurikulum sebelumnya, seperti kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
sesuai dengan Kepmendiknas no. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002.
Pada tahun 2012, Prodi Etnomusikologi FIB USU telah memulai persiapan
kurikulum yang mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden RepUSUlik Indonesia Nomor 8
Tahun 2012. Baku mutu juga mengacu pada Unit Manajemen Mutu (UMM)
Universitas Sumatera Utara yang selalu diaudit 2 kali dalam setahun. Baku

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 25


mutu yang digunakan oleh UMM adalah BAN-PT, ISO dan pelayanan prima.
Selain itu, untuk menjaga konsistensi dalam pelaksanaan dan pengelolaan
Prodi Etnomusikologi FIB USU, telah disusun Manual Prosedur (MP) segala
kegiatan yang berhUSUungan dengan proses belajar mengajar ataupun
pengelolaan Prodi Etnomusikologi FIB USU yang selalu dievaluasi secara
berkala.

14. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan


Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan dilakukan oleh Prodi
Etnomusikologi FIB USU dan stakeholder melalui monitoring dan evaluasi
(monev) untuk mengetahui sejauh mana mutu yang telah diberikan. Penilaian
ini digunakan sebagai pendorong untuk memperbaiki, meningkatkan dan
mengembangkan mutu dari Prodi Etnomusikologi FIB USU. Pranata
kelembagaan mengacu pada organisasi tata kelola Fakultas Ilmu Budaya dan
Universitas Sumatera Utara, pedoman pendidikan tahun akademik universitas
tata tertib kepegawaian dan kode etik Universitas Sumatera Utara, dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15. Evaluasi Internal yang Berkesinambungan


Berbagai evaluasi internal dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk
memperbaiki dan meningkatan mutu pengelolaan Program Studi
Etnomusikologi FIB USU. Evaluasi-evaluasi internal itu adalah sebagai
berikut.
(a) Evaluasi rutin oleh tim UMM setidaknya 2 kali dalam sebulan terhadap
proses pengelolaan Prodi Etnomusikologi FIB USU, dengan dokumen
notulensi yang terarsipkan dengan rapi dan lengkap.
(b) Evaluasi terhadap proses perkuliahan dilakukan duakali dalam satu
tahun melalui kuisoner,
(c) Evaluasi terhadap kinerja dosen dan penyelenggaran administrasi
dilakukan satu tahun sekali,
(d) Audit internal dilakukan satu tahun dua kali oleh GJM yang berupa
audit sistem dan audit kepatuhan, dan
(e) Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan setidak-tidaknya 4 tahun
sekali, yang berkoordinasi dengan Unit Pengembangan Pendidikan
(UPP) Universitas Sumatera Utara Medan.

16. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam


Perbaikan dan Pengembangan Program
Hasil evaluasi internal dan eksternal dimanfaatkan sebagai bahan dalam
penyusunan Renstra dan Progja untuk peningkatan dan pengembangan Prodi

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 26


Etnomusikologi FIB USU terhadap kegiatan tridharma perguruan tinggi di
masa-masa selanjutnya. Selain itu, hasil dari evaluasi juga dimanfaatkan dalam
memperbaiki dan mengembangkan kurikulum berbasis KKNI dan SNPT agar
dapat memberikan kepuasan bagi mahasiswa, dosen dan pengguna lulusan,
yang dapat bersaingh di peringkat multi nasional maupun internasional.
Hasil dari evaluasi ini juga digunakan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Hasil dari evaluasi internal dan eksternal selanjutnya juga
digunakan sebagai bahan dalam pembuatan Manual Prosedur (MP) untuk
pelaksanaan dan pengelolaan Program Studi Etnomusikologi FIB USU yang
lebih baik.

17. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu


Kerjasama dan kemitraan instansi dimanfaat dalam pengendalian dan
peningkatan mutu sumber daya manusia pada Program Studi S1
Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Para
dosen di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU ditugaskan mengikuti pelatihan-
pelatihan kurikulum, pelatihan penulisan jurnal, pelatihan dalam bidang
keilmuan yang terkait, pelatihan metode pembelajaran, pelatihan penulisan
buku ajar, serta pelatihan-pelatihan sejenis lainnya yang diselenggarakan oleh,
baik internal Universitas Sumatera Utara, ataupun di luar instansi sendiri. Prodi
Etnomusikologi FIB USU juga mengadakan seminar-seminar (baik nasional
maupun internasional), kuliah tamu ataupun diskusi dengan lembaga pengguna
lulusan atau stakeholder, seperti Dinas Pariwisata Sumatera Utara, juga dinas-
dinas budaya dan pariwisata di 34 kabupaten kota di Sumatera Utara, dinas
pendidikan dan kebudayaan, masyarakat adat, dan sejenisnya untuk
mendapatkan masukan-masukan serta evaluasi terhadap pengelolaan mutu
lulusan.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, Prodi Etnomusikologi FIB USU
bekerjasama dengan kemitraan terkait dalam program penelitian dalam
menyelesaikan pendidikan untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
secara nyata di lapangan, dalam hal ini masyarakat dan seni budayanya.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 27


Analisis SWOT dan Matriks Internal Eksternal Standar 2

A. Identifikasi SWOT

STRENGTH (S)
1. Program Srudi Etnomusikologi FIB USU telah memiliki struktur tata
pamong yang jelas, efektif, dan efisien beserta dengan deskripsi kerja
masing-masing jabatan.
2. Pengelolaan atau manajmen Prodi Etnomusuikologi FIB USU telah
berjalan dengan demokratis dan menerapkan asas kredibilitas,
transparansi, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.
3. Program Studi Etnomusikologi FIB USU telah membentuk Gugus Kendali
Mutu (GKM) yang bekerja secara optimal dalam mengawasi,
mengevaluasi dan meningkatkan kualitas atau mutu Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU, antara lain dengan menyusun MP dan indikator
kualitas.
4. Program Studi Etnomusikologi FIB USU telah memiliki sistem informasi
akademik dan administratis secara online.
5. Sumber daya manusia, antara lain: dosen, laboran, staf administrasi,
mendukung dan berperan serta aktif dalam pengelolaan Prodi
Etnomusikologi FIB USU.

WEAKNESS (W)
1. Keputusan akhir dari berbagai kebijakan strategis dipegang oleh Rektorat
dan Dekanat, sehingga program studi lebih bersifat sebagai pelaksana.
2. Penelitian, kerjasama, dan kemitraan dengan perguruan tinggi atau instansi
yang lain, terutama dalam tingkat internasional, masih dinilai kurang.
3. Program Studi Etnomusikologi FIB USU masih mengalami kesulitan
dalam melacak lulusan, terutama yang telah lulus lebih dari 20 tahun.
4. Dana yang dibutuhkan masih mengandalkan SPP-DPP dan DIPA,
sedangkan keputusan penetapan anggaran yang diajukan masih bergantung
terhadap kebijakan Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ilmu Budaya.

OPPORTUNITY (O)
1. Adanya dana hibah untuk penjaminan mutu Program Studi (seperti hibah
SPMI) atau hibah-hibah penelitian, baik yang berasal dari Kemenristek
Dikti maupun instansi lain.
2. Adanya akses pimpinan Program Studi Etnomusikologi FIB USU untuk
memberikan pendapat dan pandangan dalam rapat pimpinan dan rapat kerja

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 28


fakultas (RKF) di tingkat fakultas ataupun rapat kerja pimpinan (rakerpim)
di level Universitas Sumatera Utara.
3. Adanya koordinasi yang intensif antara UMM (universitas) dengan GJM
(fakultas) dan GKM (prodi)
4. Adanya lembaga organisasi alumni yaitu Ikatan Alumni (IKA)
Etnomusikol;ogi untuk meningkatkan mutu lulusan serta meningkatkan
intensitas kerjasama dengan instansi ataupun dengan stakeholder.
5. Terkondisinya berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
manajemen serta organisasi untuk meningkatkan mutu pengelolaan Prodi
Etnomusikologi FIB USU.

THREAT (T)
1. Semakin banyaknya program pendidikan yang dicanangkan pemerintah
untuk dijalankan di peringkat Prodi Etnomusikologi FIB USU akan
membuat beban tanggung jawab pimpinan Prodi Etnomusikologi FIB USU
bertambah.
2. Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pengenalan Prodi
Etnomusikologi FIB USU yang tidak berhUSUungan secara langsung
dengan kegiatan sehari-hari.
3. Sistem informasi yang online menimbulkan ancaman dari hacker untuk
merUSUah dan memanipulasi data.
4. Semakin tingginya persaingan dalam memperoleh berbagai jenis hibah.
5. Perguruan tinggi internasional atau instansi-instansi enggan bekerjasama
dengan Prodi yang memiliki nilai akreditasi yang sedang.

Pembobotan Matriks I-E


Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 2

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan


Kekuatan:
○ Struktur tata pamong yang jelas, efektif, dan efisien 0,20 4 0,80
○ Pengelolaan Prodi Etnomusikologi FIB USU 0,15 4 0,60
yang kredibel, adil, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab
○ GJM yang terbentuk dilengkapi MP dan IK 0,15 4 0,60
○ Sistem informasi akademik dan administrasi 0,10 3 0,30
secara online
○ SDM yang mendukung serta aktif dalam 0,15 4 0,60
mengelola
Kelemahan:
○Keputusan akhir berada pada kewenangan Dekan 0,10 2 0,20
dan Rektor
○Kurangnya kerjasama dan kemitraan internasional 0,05 2 0,10
○Kesulitan dalam pelacakan alumni 0,05 1 0,05

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 29


○Masih mengandalkan dana SPP-DPP dan DIPA 0,05 1 0,05

1.00 3,15

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 2


Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan
Peluang:
○ Adanya dana hibah untuk penjaminan mutu dan 0,20 4 0,80
pene-litian
○ Adanya hak untuk berpendapat dalam RKF dan 0,15 4 0,60
universitas
○ Adanya koordinasi yang intensif antarpenjamin 0,10 3 0,30
mutu di setiap peringkat
○ Adanya organisasi dan jaringan alumni Etno 0,20 4 0,80
○ Banyaknya pelatihan untuk peningkatan mutu 0,15 3 0,45
manajemen
Ancaman:
○ Bertambahnya program pendidikan menambah 0,03 2 0,06
tanggungjawab prodi
○ Rendahnya keperdulian masyarakat dalam 0,02 2 0,04
pengenalan prodi
○ SI online rawan oleh hacker 0,03 2 0,06
○ Semakin tinggi persaingan memperoleh hibah 0,10 1 0,10
○ Keenggan PT/instansi internasional 0,02 1 0,02
bekerjasama dengan Prodi yang berakreditasi
sedang
1.00 3,23

Analisis Matriks Internal Eksternal Standar 2

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertikal integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Berdasarkan analisis matriks internal eksternal sesuai dengan bobot dan


ranking yang telah ditetapkan dalam 2 tabel di atas, maka Prodi Etnomuskologi
FIB USU berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertikal,” hal

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 30


itu berarti bahwa progam yang ada telah berjalan dengan baik, namun
diharapkan program-program tersebut ada dapat dikembangan dan diperbaiki
secara berkesinambungan. Pengembangan ini berkaitan dengan peningkatan
mutu pengelolaan dan soliditas tata pamong yang ada. Selain itu peran serta
dari SDM harus dapat ditingkatkan lebih tinggi untuk memperoleh berbagai
peluang.

Analisis SWOT

Tabel 2.3 Analisis SWOT Standar 2

Kekuatan Kelemahan
○ Struktur tata pamong yang ○ Keputusan akhir berada
jelas, efektif, dan efisien pada kewenangan Dekan
○ Pengelolaan Prodi dan Rektor
Etnomusikologi FIB USU ○ Kurangnya kerjasama dan
yang kredibel, adil, kemitraan internasional
transparan, akuntabel, ○ Kesulitan dalam
bertanggung jawab pelacakan alumni
○ GJM yang terbentuk ○ Masih mengandalkan
dilengkapi MP dan IK dana SPP-DPP dan DIPA
○ Sistem informasi
akademik dan
administrasi secara online
○ SDM yang mendukung
serta aktif dalam
mengelola
Peluang
○ Adanya dana hibah untuk ○Pemanfaatan sistem tata ○Memanfaatkan akses
penjaminan mutu dan pamong yang padu untuk dalam RKF dan Universitas
pene-litian mendapatkan peluang dana untuk memberikan masukan
○ Adanya hak untuk hibah dan pelatihan yang positif kepada pemegang
berpendapat dalam ada keputusan.
RKF dan universitas ○Menggunakan bekal GKM ○Memanfaatkan hibah
○ Adanya koordinasi yang padu untuk penelitian dan penjaminan
yang intensif meningkatkan koordinasi mutu
antarpenjamin mutu dan kerjasama dengan Untuk mengatasi
di setiap peringkat lembaga penjaminan mutu permasalahan dana.
○ Adanya organisasi lain. ○Memanfaatkan organisasi
dan jaringan alumni ○Meningkatkan manajemen dan jaringan alumni untuk
Etno prodi yang baik agar dapat meingkatkan kerjasama
○ Banyaknya pelatihan meningkatkan organisasi internasional dan
untuk peningkatan mutu dan jaringan alumni Prodi kemudahan pelacakan
manajemen Etnomusikologi FIB USU lulusan.

Ancaman:
○ Bertambahnya ○ Sistem tata pamong yang ○ Mengatasi beban tugas
program pendidikan ada telah memudahkan yang berlebihan secara
menambah pimpinan dalam perorangan dengan sistem
tanggungjawab prodi mendelegasikan tugas delegasi yang baik.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 31


○ Rendahnya dan beban program ○ Mengusahakan penguatan
keperdulian pendidikan yang baru. organisasi dan jaringan
masyarakat dalam ○ Mendorong SDM untuk alumni untuk mengatasi
pengenalan prodi berperan aktif dalam permasalahan kerjasama
○ SI online rawan oleh konteks pengabdian dan kurangnya
hacker masyarakat sehingga keperdulian masyarakat
○ Semakin tinggi Prodi Etnomusikologi terhadap eksisten Prodi
persaingan FIB USU menjadi dikenal Etnomusikologi FIB
memperoleh hibah dan memiliki kredibilitas USU.
○ Keenggan PT/instansi akademik.
internasional bekerjasama ○ Meningkatkan kualitas
dengan Prodi yang prodi dengan bantuan
berakreditasi sedang. GKM,GJM, dan UMM,
agar memperoleh
akreditasi paling tinggi
(A) dan memenangkan
persaingan hibah.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 32


STANDAR III: MAHASISWA DAN LULUSAN

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa


Dalam rangka menerima mahasiswa baru, yang memiliki kemampuan
akademik terbaik untuk dididik di Program Studi Strata Satu Etnomuskologi,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan, maka pihak
universitas telah melakukan sistem rekrutmen dan seleksi bagi mahasiswa baru
melalui jalur-jalur sebagai berikut.

1. SBMPTN Jalur Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri


(SNMPTN) Jalur Ujian adalah seleksi masuk calon mahasiswa melalui
ujian tulis yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa PTN
secara nasional. Bagi calon mahasiswa yang mengikuti jalur ini, sehari
selepas ujian tulis, maka mereka diwajibkan pula mengikuti uji
keterampilan seni musik, sebagai persyaratan lain di samping ujian
tulis. Calon mahasiswa tidak meskti hadir di Prodi Etnomusikologi FIB
USU, tetapi hadir di berbagai PTN atau PTN BH di seluruh Indonesia
sebagai penyelenggara uji keterampilan.

2. SNMPTN Jalur Undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi


Negeri (SNMPTN) Jalur Undangan atau Penjaringan Siswa
Berprestasi adalah seleksi masuk calon mahasiswa tanpa melalui ujian
tulis bagi siswa di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau
sederajat, yang memiliki prestasi dalam bidang pendidikan akademik
yang dibuktikan dengan nilai rapor.

3. Penjaringan Siswa Berprestasi Non Akademik adalah seleksi masuk


calon mahasiswa tanpa melalui ujian tulis bagi siswa di Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau sederajat, yang memiliki prestasi minimal
juara III tingkat provinsi di bidang olahraga atau seni tanpa melihat
nilai rapor.

Program Studi Etnomusikologi FIB USU menggunakan sistem rekrutmen


mahasiswa baru secara terintegrasi dengan USU dan Panitia Ujian Masuk
Lokal pada Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. USU adalah universitas
negeri, yang kemudian menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara
(PTBHMN), dan kini menjadi PTNBH (Perguruan Tinggi Berbadan Hukum).

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 33


Sistem penerimaan mahasiswa baru dilakukan sesuai dengan dengan Manual
Prosedur, dilakukan melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri) atau SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri), dilakukan baik melalui jalur undangan (dahulu disebut PMP/
Penelusuran Minant dan Prestasi) maupun jalur tulis (ditambah uji
keterampilan), Bidik Misi, dan penjaringan siswa berprestasi Akademik dan
Non Akademik. Selain itu, calon mahasiswa Etnomusikologi FIB USU, diuji
juga kemampuan musikalnya satu atau dua hari selepas ujian tulisan
SN(B)MPTN, yang dikoordinasikan oleh tim uji keterampilan dari pusat. Tim
ini terdiri Dario universitas dan institut penyelenggara SN(B)MPTN ditambah
ketua-ketua prodi seni di universitas negeri seluruh Indonesia. Calon
mahasiswa di manapun dapat memilih prodi-prodi seni dengan cara uji
keterampilan di universitas terdekat yang terintegrasi dalam panitia
SN(B)MPTN.
Sistem seleksi mahasiswa baru di Program Studi Etnomusikologi FIB USU
ini bertujuan untuk memilih dan menyeleksi calon mahasiswa yang memiliki
potensi akademik dan keterampilan bermusik yang baik, agar dapat
menyelesaikan studinya dengan prestasi yang tinggi, tepat waktu, dan memiliki
kemampuan akademik dan keterampilan ketika menjadi sarjana nantinya.
Tujuan khusus sistem rekruitmen yang seperti ini adalah untuk menmingkatkan
efisiensi pelaksanaan ujian, yang diselenggarakan secara terintegrasi, sehingga
calon mahasiswa hanya dengan satu kali mengikuti ujian, dapat memilih
beberapa program studi di USU dan beberapa universitas yang tergabung
dalam system terpadu SN(B)MPTN.
Standardisasi penerimaan mahasiswa baru berasaskan kepada nilai yang
ditetapkan dan pemenuhan kuota mahasiswa setiap angkatan pada setiap
program studi. Petunjuk teknis atau cara pendaftaran dilakukan secara online
pada situs resmi USU, yaitu: http://www.usu.ac.id serta laman web resmi
panitia SNMPTN yaitu http://www.snmptn.ac.id.
Tata cara pelaksanaan sustem rekrutmen mahasiswa baru, yang mencakup
kebijakan, criteria, instrument, dan cara penyeleksian mahasiswa baru, terdapat
dalam Dokumen Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Ujian Tulis
dan Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Non Tulis USU.
Berdasarkan data jumlah peminat Prodi Etnomusikologi FIB USU sesuai
mengalami kecenderungan peningkatan. Jumlah peminat hingga mencapai
hampir dari dua kali bila dibandingkan dengan keadaan 5 tahun sebelumnya.
Data-data kuantitatif penerimaan mahasiswa baru Prodi Etnomusikologi FIB
USU, dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 34


a. Tahun ajaran 2012-2013 diterima sebanyak 63 mahasiswa;
b. Tahun ajaran 2013-2014 diterima sebanyak 80 mahasiswa;
c. Tahun ajaran 2014-2015 diterima sebanyak 73 mahasiswa;
d. Tahun ajaran 2015-2016 diterima sebanyak 42 mahasiswa; dan
e. Tahun ajaran 2016-2017 diterima sebanyak 73 mahasiswa.

Terjadi kecenderungan peningkatan daya tamping mahasiswa Prodi


Etnomusikologi FIB USU, yaitu tahun ajaran 2012-2013 sebanyak 63; terus
meningkat di tahun-tahun berikutnya, yaitu 80, 73, 42 (menurun), dan 73
mahasiswa. Namun demikian tahun ajaran 2015-2015 terjadi penurunan, yakni
80 tahun sebelumnya menjadi 72 mahasiswa. Namun secara umum terjadi
kecenderungan peningkatan jumlah mahasiswa Prodi Etnomusikologi FIB
USU.
Demikian pula peminat calaon mahasiswa yang hendak masuk ke Prodi
Etnomusikologi FIB USU, juga memperlihatkan kecenderungan terus
meningkat dalam lima tahun terakhir ini. Dalam pengkajian di lapangan, baik
turun langsung dalam penelitian maupun melalui website prodi,
memperlihatkan bahwa animo yang baik dari masyarakat luas terhadap Prodi
Etnomusikologi FIB USU ini adalah karena keunikan disiplinnya yang selaras
dengan kebijakan pemerintah dalam rangka melestarikan dan memungsikan
kebudayaan daerah sebagai pendukung utama budaya nasional Indonesia, yang
juga diterakan dalam landasan konstitusional kita, Undang-undang Dasar 1945
pasal 32.
Kecenderungan meningkatnya calon mahasiswa Prodi Etnomusikologi
yang hendak menjadi etnomusikolog ini dalam lima tahun terakhir adalah
sebagai berikut.

1. Tahun ajaran 2012-2013 jumlah peminat sebanyak 225 calon;


2. Tahun ajaran 2013-2014 jumlah peminat sebanyak 325 calon;
3. Tahun ajaran 2014-2015 jumlah peminat sebanyak 280 calon;
4. Tahun ajaran 2015-2016 jumlah peminat sebanyak 250 calon; dan
5. Tahun ajaran 2016-2017 jumlah peminat sebanyak 300 calon.

Animo mahasiswa baru untuk memilih Program Studi Etnomusikologi FIB


USU ini sebenarnya masih perlu lagi ditingkatkan, untuk dapat mencapai
standar peminatan prodi di Perguruan Tinggi negeri yang dicanangkan oleh
BAN-PT yaitu 1:6. Sementara peminat untuk menjadi mahasiswa prodi
Etnomusikologi seperti terurai di atas, untuk setiap tahunnya dalam lima tahun
terakhir, memiliki rasio sebagai berikut ini.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 35


a. Tahun ajaran 2012-2013 dengan rasio 1,00:3,57;
b. Tahun ajaran 2013-2014 dengan rasio 1,00:5,95;
c. Tahun ajaran 2014-2015 dengan rasio 1,00:3,84;
d. Tahun ajaran 2015-2016 dengan rasio 1,00:4,06; dan
e. Tahun ajaran 2016-2017 dengan rasio 1,00:3,57.

3. Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Kegiatan Akademik


Mahasiswa Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU memiliki keterlibatan aktif
sebagai panitia pelaksana dalam berbagai kegiatan keilmuan yang
dilaksanakan baik oleh Program Studi, Fakultas Ilmu Budaya, maupun
Universitas Sumatera Utara Medan. Kegiatan itu antara lain adalah seminar,
lokakarya, pelatihan, pertunjukan, dan lomba. Dalam konteks ini
mahasiswaturut dalam rapat-rapat panitia dan memberikan sumbangsih saran
dan kritik demi kelancaran dan kesuksesan acara.
Dalam konteks FIB sendiri, mahasiswa Etnomusikologi selalu terlibat
dalam mengisi kesenian dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh Fakultas
Ilmu Budaya. Demikian juga tidak jarang mahasiswa Etnomusikologi mewakili
FIB untuk mengikuti acar-acara lomba olah raga dan kesenian antar fakultas
baik di USU atau Sumatera Utara.
Di tingkat universitas, beberapa mahasiswa Etnomusikologi FIB USU,
menjadi anggota Lembaga Kesenian Universitas Sumatera Utara (LK USU),
yang juga selalu dimanajemeni oleh para dosen dari Prodi Etnomusikologi FIB
USU. Dalam dua dasawarsa terakhir, LK USU selalu dipimpin oleh para dosen
Prodi Etnomusikologi, seperti Drs. Prikuten Tarigan, M.Si., Dra. Frida Deliana
Harahap, M.Si.; Arifni netrirosa, M.A., Prof. Mauly Purba, Ph.D., Drs. Yoe
Anto Ginting, M.A.; HUSUari Gulo, M.Sn., dan lainnya. Di bawah
kepemimpinan mereka puluhan mahasiswa Etnomuskkologi FIB USU
dilibatkan sebagai seniman. Ada di antara mahasiswa ini yang menjadi
penyanyi, pemusik, penari, koreografer, tata suara, tata cahaya, dan lainnya.
Demikian pula para mahasiswa Etnomusikologi FIB USU ini ada juga yang
berperan sebagai anggota Paduan Suara USU, yang selalu terlibat setiap acara
formal di USU, terutama saat wisuda, menerima tamu kehormatan, dan lain-
lainnya.
Mahasiswa Prodi Etnomusikologi FIB USU juga terlibat dalam kegiatan
penelitian yang dilakuklan oleh para dosen Prodi Etnomusikologi FIB USU.
Demikian juga keterlibatan mahasiswa dalam proses-proses akademik, seperti
perbaikan kurikulum, kagiatan semester yaitu ujian praktik musik dan tari pada
akhir semester, dan lain-lainnya. Hal ini memiliki arti bahwa mahasiswa juga
terlibat aktif dalam membantu, menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan
Program Studi Etnomusikologi FIB USU.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 36


4. Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam rangka meningkatkan dan memberdayakan potensi setiap sivitas
akademikanya, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU memberikan fasilitas sarana
dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler yang hampir semua dikoordinir
oleh lembaga mahasiswa di tingkat Prodi, yaitu Ikatan Mahasiswa
Etnomusikologi (IME) FIB USU, sebagai organisasi himpunan mahasiswa
jurusan (HMJ).
Sebagai prodi yang memelopori bidang kesenian, maka kegiatan
ekstrakurikuler yang utama adalah bidang kesenian, yang ditambah juga
bidang keilmuan, dan olahraga. Di antara kegiatan kesenian itu, yang
terprogram secara periodik adalah:
1. Pertunjukan Musik Dadakan (Musdak),
2. Festival Musik Etnik,
3. Ujian pertunjukan resital akhir semester,
4. Pertunjukan Tari Tradisi, dan lain-lain.

Dalam konteks memperkuat kompetensi di bidang praktik seni pertunjukan,


maka para mahasiswa Etnomusikologi FIB USU, umumnya membentuk grup-
grup pertunjukan yang mereka istilahkan dengan komunitas. Di antara
komunitas itu adalah: komunitas saksofon, komunitas gitar, komunitas perkusi,
komunitas tari tradisi, komunitas band, komunitas perkusi etnik, komunitas
vokal, dan lain-lainnya. Mereka ini selalu mengisi acara-acara pertunjukan
budaya di Kota Medan, kabupaten kota di provinsi Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Jakarta, Yogyakarta, Makasar, bahkan sampai ke mancanegara seperti:
Malaysia, Thailand, Singapura, Belanda, Jepang, dan lainnya.
Kegiatan-kegiatan ekstra-kulikuler tersebut telah memberi kontribusi yang
nyata bagi Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dengan berbagai prestasi yang
telah diraih. Tercatat lebih dari 50 penghargaan diterima oleh mahasiswa Prodi
Etnomusikologi FIB USU dalam tingkatan lokal, regional, dan nasional, baik
yang bersifat keilmuan maupun minat dan bakat dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir.

5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa


Minat (animo) dari calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU secara umum meningkat dalam waktu 5 tahun
terakhir. Kondisi perekonomian bangsa yang semakin membaik
mengakibatnya naiknya kebutuhan akan ilmuwan dan praktisi seni, serta
konsistensi Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dalam melahirkan lulusan yang
memiliki kompetensi yang baik, menjadi salah satu penyebab dari peningkatan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 37


animo calon mahasiswa ini. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU secara aktif
terus meningkatkan peminatan calon mahasiswa, baik dengan cara melakukan
kemitraan dengan instansi, sekolah dan daerah, maupun dengan cara
pengenalan (sosialisasi) Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU melalui website
http:// www.etnomusikologiusu.com. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
memfasilitasi peningkatan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi
dengan cara menambah daya tampung, serta membuka berbagai jalur seleksi
bagi calon mahasiswa.
Berdasarkan hasil tracer study yang telah dilakukan hingga tahun 2016,
lulusan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU Medan, memperoleh pekerjaan
pertama kurang dari 3 bulan setelah dinyatakan lulus, serta memiliki pekerjaan
dengan kelinearan pada bidang seni pertunjukan sebesar 80%. Selain itu
dibanding dengan studi ilmu-ilmu budaya lain di FIB, para alumni
Etnomusikologi FIB USU, lebih mudah dan lebih luas bidang pekerjaan yang
dapat mereka masuki, baik di instansi pemerintah, swasta, maupun untuk kerja
mandiri secara kewirausahaan di bidang seni.

6. Pelayanan kepada Mahasiswa


Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah memberikan pelayanan atau
bantuan tutorial yang bersifat akademik dimulai dari pemberian buku Pedoman
Universitas Sumatera Utara dan buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan di
Prodi Etnomusikologi FIB USU. Buku ini juga dapat diunduh gratis di lam web
Prodi Etnomusikologi FIB USU. Buku ini berisi informasi-informasi
akademik, seperti kurikulum, silabus mata kuliah, silabus praktikum (musik
dan tari) serta peraturan dan prosedur akademik yang berlaku di Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU. Untuk membantu mahasiswa dalam mengisi Kartu
Rencana Mahasiswa (KRS), pimpinan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
telah menunjuk staf rekording dan bagian administrasi untuk melakukan
pelatihan dan petunjuk tentang cara pengisian KRS secara online. Sistem
informasi akademik (SIA), sistem informasi mahasiswa, dan beberapa sistem
informasi lainnya, yang dikembangkan oleh Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU merupakan salah satu bentuk bantuan kepada mahasiswa dalam
mengakses informasi akademik secara online melalui LAN atau internet.
Selain itu, setiap mahasiswa memiliki dosen Penasehat Akademik (PA)
yang bertugas untuk membantu, membimbing dan mengevaluasi mahasiswa
dalam perencanaan berbagai kegiatan akademik. Dosen PA tersebut juga
diwajibkan untuk memantau perkembangan akademis mahasiswa, sehingga
dapat dengan cepat dan tepat untuk mengetahui permasalah akademik yang

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 38


dihadapi mahasiswa, dan kemudian segera mencari solusi terhadap permasalah
yang terjadi.

Informasi dan Bimbingan Karir


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU secara aktif memberikan layanan
informasi terhadap karir atau lowongan yang dibuka dengan menyajikannya di
papan pengumuman ataupun di website www.usu.ac.id. Demikian pula, USU
memiliki lembaga yang mengurusi bidang ketenagakerjaan yang disebut
dengan PJK USU (Pusat Jasa Ketenagakerjaan Universitas Sumatera Utara).
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dalam beberapa kesempatan
mengadakan seminar-seminar yang mendatangkan alumni atau praktisi
profesional untuk membantu mahasiswa menambah pengetahuan, informasi,
dan pengalaman yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Selain itu Universitas
Sumatera Utara telah menyediakan bimbingan karir melalui Job Placement
Center (JOB) yang dilaksanakan untuk memfasilitasi stakeholder untuk
merekut lulusan, memberi pelatihan kewirausahaan kepada mahasiswa,
pelatihan interview (wawancara) dan memberikan informasi tentang lowongan
pekerjaan.
Dosen PA juga dapat bertindak sebagai konsultan dalam bimbingan karir
bila diperlukan oleh mahasiswa. Selain itu, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
telah membentuk tim Bimbingan dan Konseling yang terdiri dari beberapa
dosen untuk mengatasi masalah mahasiswa, baik masalah akademik maupun
non-akademik (selain tindak kriminal) yang dapat mempengaruhi hasil dan
proses pembelajaran, bila dosen PA tidak mampu untuk mengatasi.

Konseling Pribadi dan Sosial


Selama mahasiswa mengalami permasalah dalam kehidupan pribadi atau
sosial yang mempengaruhi hasil dan proses pembelajaran, mahasiswa dalam
melakukan konsultasi terhadap PA. Jikalau PA belum dapat mengatasi
permasalahan yang ada, maka mahasiswa berserta PA dapat berkonsultasi
dengan tim Bimbingan dan Konseling yang dibentuk oleh Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU. Dalam prosedur ini, baik PA maupun tim
bimbingan dan konseling melaporkan perkembangan yang terjadi kepada
pengelola Prodi Etnomusikologi FIB USU. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
telah menyusun Manual Prosedur yang mengatur mengenai prosedur dan
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 39


7. Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan
Sesuai dengan tujuan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU yaitu untuk
memberi bekal dari segi wawasan, profesionalitas, inovasi, kreativitas,
wirausaha, pengembangan diri dan kepribadian luhur sehingga mampu untuk
berkompetisi dalam lingkup global. Oleh karena itu kompetensi yang
diharapkan dapat dikategorikan menjadi hard skill, soft skill, dan etika profesi.
Hard skill merupakan keahlian yang berhubungan dengan akademis dan
bagaimana penerapannya dalam kondisi riil di lapangan, sedangkan soft skill
adalah keahlian lulusan dalam berkomunikasi, bersosialisasi serta berkerja
sama dalam satu tim. Etika profesi yang dimaksudadalah meliputi cara lulusan
bersikap dan berperilaku dalam membawa diri berkarya di bidang seni.
Hard skill dan etika profesi telah diberikan melalui mata kuliah di Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU, sedangkan soft skill dapat dipelajari melalui
perkuliahan di dalam kelas dan kegiatan-kegiatan akademik di luar kelas
lainnya, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kemah Kerja Mahasiswa (KKM),
studi ekskursi, seminar, diskusi akademis, kuliah tamu oleh praktisi atau
alumni, dan lain-lainnya.

8. Hasil Pembelajaran
Kompetensi yang Dicapai Dibandingkan dengan yang Diharapkan
Dalam 5 tahun terakhir, telah terjadi kenaikan trend untuk IPK kelulusan
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU. Hal ini bisa digunakan sebagai indikasi
bahwa pencapaian lulusan untuk hard skill telah berjalan dengan baik.
Sedangkan untuk pencapaian soft skill serta etika profesi belum terdapat
indikator secara nyata dalam pengukuran pencapaian kompetensi ini, namun
data-data masukan dari para pengguna KKN, dosen tamu praktisi ahli maupun
dosen tamu dari alumni dapat digunakan sebagai indikator untuk pencapaian
soft skill dan etika profesi.
Penilaian menurut tracer studi yang dilakukan menunjukkan bahwa lebih
dari 80% responden menyatakan lulusan memiliki kemampuan yang baik dan
sangat baik dalam menerapkan keahlian berdasarkan bidang ilmu.

Kesesuaian Kompetensi yang Dicapai dengan Tuntutan dan Kebutuhan


Pemanfaatan Lulusan
Tracer studi digunakan untuk mengukur kesesuaian kompetensi yang
dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaatan lulusan. Berdasarkan
masukan yang diberikan oleh responden, 40 % menyatakan bahwa kemampuan
yang diberikan oleh lulusan sudah baik dalam memenuhi kebutuhan dunia
kerja. 55 % responden menyatakan bahwa lulusan memiliki kemampuan yang
sangat baik dalam menghadapi dunia kerja. Namun masih ada 5 % responden

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 40


yang menilai bahwa lulusan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU masih kurang
dalam kemampuannya menghadapi dunia kerja. Hal ini akan menjadi masukan
bagi Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dalam memperbaiki pengelolaan,
terutama pada kurikulum dan metode belajar mengajar.
Pengguna lulusan juga dapat mengevaluasi dan memberikan masukan
atau kritik terhadap pengelolaan sehingga kompetensi yang dihasilkan oleh
lulusan benar-benar sudah sesuai kerja. Data tentang kemajuan, keberhasilan
dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
lulusan).

9. Kepuasan Lulusan
Berdasarkan tracer study yang dilakukan oleh Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU, maka kondisi nyatanya adalah bahwa 75 % lulusan menyatakan
bahwa kemampuan mereka berada di dalam level baik dan sangat baik ketika
menghadapi dunia kerja, khususnya di bidang kebudayaan, seni, dan
kepariwisataan; baik yang bekerja sebagai pengkaji seni, pengelola seni,
maupun pencipta seni. Sebanyak 21 % menyatakan bahwa kompetensi
keilmuan dan keterampilan mereka ketika menghadapi dunia kerja dalam
tingkat cukup saja. Selebihnya sebanyak 4% menyatakan bahawa kompetensi
mereka adalah kurang ketika menghadapi pasar kerja yang mereka masuki.
Keadaan tersebut menjadi tantangan khusus bagio Prodi Etnomusikologi, untuk
membekali kompetensi lulusannya dalam memasuki dunia ketenagakerjaan,
khususnya di bidang-bidang yang terkait dengan disiplin etnmomusikologi,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kepuasaan Pemanfaatan Lulusan dan Keberlanjutan


Berdasarkan tracer study yang dilakukan oleh Prodi S1 Etnomusikoligi
FIB USU terhadap para alumninya, untuk mendapatkan masukan dan data
mengenai penilaian kemampuan (kompetensi) lulusan dalam menghadapi
dunia kerja, maka dalam realitasnya secara umum para alumni menilai bahwa
lulusan Prodi Etnomusikologi FIB USU memiliki kemampuan yang baik dalam
menghadapi dan memasuki dunia kerja terutama di bidang seni. Survei yang
dilakukan kepada para alumni adalah mencakup: (a) integritas, (b)
profesionalisme, (c) bahasa Inggris, (d) penggunaan teknologi informasi (TI),
(e) komunikasi, (f) kerjasama tim, dan (g) pengembangan diri.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa pada umumnya lulusan Prodi
S1 Etnomusikologi FIB USU memiliki integritas yang baik. Integritas ini
adalah berhubungan dengan etika dan moral yang dimiliki, seperti sopan
santun, disiplin, kesungguhan, kehadiran, dan tanggung jawab.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 41


Di sisi lain, pada bidang keahlian berdasarkan sisi keilmuan, lulusan Prodi
Etnomusikologi FIB USU dinilai baik dalam memahami dan menerapkan
keahlian etnomusikologi yang mereka pelajari selama proses belajar dan
mengajar di Prodi Etnomusikologi FIB USU. Walaupun demikian, masih
terdapat beberapa lulusan (3 %) yang dianggap cukup saja di dalam
menerapkan keahlian etnomusikologi di dalam kebudayaan masyarakat.
Pada bidang kemampuan bahasa Inggris dan kemampuan menerapkan
teknologi informasi, lulusan Prodi Etnomusikologi FIB USU dipandang masih
perlu melakukan perbaikan-perbaikan untuk menguasai kemampuan ini,
terutama dalam penggunaan bahasa Inggris. Para alumni yang dijadikan
responden, menyatakan bahwa keahlian berbahasa Inggris mereka masih
kurang, dalam konteks memasuki dunia kerja yang penuh dengan persaingan.
Apalagi dikaitkan dengan tenagara kerja pada MEA dan Asia. Kemampuan
menggunakan teknologi informasi, lebih dari setengah dari responden
menyatakan bahwa mereka dapat menggunakan teknologi informasi dengan
baik, sementara sisanya menjawab cukup saja. Bagi mereka yang menguasai
teknologi informasi ini, terdapat pula yang mendalami teknologi informasi di
bidang musik dan pertunjukan, seperti mereka mampu menguasai bidang
perangkat lunak program musik, perangkat lunak tulisan musik, dan sejenisnya.
Ketika dilakukan pengamatan terhadap kompetensi berkomunikasi,
kerjasama tim, dan pengembangan diri pada para lulusan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU ini, maka sebahagian besar (95 %) menyatakan
bahwa mereka ini memiliki kemampuan yang baik dan sangat baik pada
bisang-bidang sosial tersebut. Walau demikian, masih ada beberapa responden
di kalangan alumni Etnomusikologi FIB USU ini yang menyatakan dirinya
hanya sampai kategori cukup saja dalam hal berkomunikasi, kerjasama tim,
dan pengembangan diri. Keadaan ini mendorong Prodi Etnomusikologi ke
depan untuk mengatasi problema tersebut, baik yang akan dilakukan melalui
mata-mata kuliah yang berkaitan maupun kelas-kelas khusus.

10. Produk Sivitas Akademika


Prodi Etnomusikologi FIB USU secara kontinu membantu mahasiswa
menerbitkan secara online hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
mahasiswa ke berbagai publikasi ilmiah, baik secara daerah, nasional, maupun
internasional. Mahasiswa diwajibkan memperbanyak skripsi sarjananya
sebagai salah satu karya untuk menyelesaikan pendidikan di Prodi
Etnomusikologi FIB USU. Selain itu pula, skripsi ini dipublikasikan oleh USU
dalam bentuk repository yang diunggah pada laman web perpustakaan USU

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 42


sendiri, dan juga laman web Prodi Etnomusikologi FIB USU. Hasil penelitian
mahasiswa ini bisa juga diikutsertakan dalam berbagai kompetisi ilmiah seperti
lomba dan hibah penelitian. Beberapa karya penelitian dosen Prodi
Etnomuskologi FIB USU juga diharapkan mampu menciptakan suasana
akademik dalam kerangka mendorong mahasiswa lebih berperan aktif dalam
konteks penelitian para dosennya.

Analisis SWOT dan Matriks IE pada Satandar 3

A. Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. Meningkatnya jumlah animo calon mahasiswa terhadap Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU dan meningkatnya jumlah rasio keketatan
menghasilkan input calon mahasiswa yang lebih berkualitas.
2. Meningkatnya IPK lulusan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU sebagai
indikasi peningkatan kompetensi mahasiswa, khususnya pada hard skill,
untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja.
3. Telah terbentuknya sistem dan tim bimbingan konseling untuk mahasiswa
yang tersusun dengan jelas dan rinci dalam Manual Prosedur (MP)
4. Tingginya kreativitas dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan-
kegiatan ekstra-kulikuler memberikan prestasi-prestasi kepada Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU.
5. Telah disusunnya MP dalam prosedur-prosedur akademik mahasiswa
sehingga membantu dalam memperjelas birokrasi dan efisiensi masa studi.

WEAKNESS (W)
1. Capaian akreditasi B dan kurang dikenalnya Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU dalam konteks nasional dan multinasional, menjadi salah satu
penyebab kurangnya apresiasi masyarakat kepada Prodi Etnomuskologi
FIB USU.
2. Semakin bertambahnya daya tampung mahasiswa mengakibatkan
bertambahnya beban dosen.
3. Masih kurangnya kemampuan lulusan dalam menghadapi dunia kerja,
khususnya pada kemampuan bahasa Inggris dan penggunaan teknologi
informasi.
4. Masih sulitnya Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dalam mengumpulkan
masukan-masukan untuk kemajuan di masa depan pada kegiatan tracer
study.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 43


5. Menurunnya kualitas input mahasiswa yang disebabkan oleh semakin
bertambahnya jumlah daya tampung dalam jalur seleksi undangan dan
mandiri.

OPPORTUNITY (O)
1. Semakin tersedianya dana beasiswa dikarena peningkatan perhatian
pemerintah terhadap pendidikan.
2. Tersedianya pelatihan-pelatihan di luar proses perkuliahan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa baik dalam bidang bahasa Inggris,
keterampilan software, maupun penggunaan teknologi informasi.
3. Teknologi yang berkembang semakin memudahkan dalam pencariaan
informasi disiplin etnomusikologi, seperti jurnal, skripsi, tesis, disertasi,
dan artikel ilmiah.
4. Adanya jaringan alumni untuk meningkatkan mutu lulusan serta memberi
masukan terhadap kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
5. Membaiknya iklim perekonomian bangsa yang mendorong pembangunan
seni budaya membuka kesempatan dalam perekrutan lulusan Prodi
Etnomusikologi FIB USU.

THREAT (T)
1. Ekspektasi stakeholders terhadap kompetensi lulusan semakin tinggi.
2. Tingginya biaya pendidikan mengakibatkan menurunnya motivasi dan fo-
kus mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Banyaknya pembukaan program studi sejenis dari PT lain menyebabkan
kenaikan persaingan dalam rekruitmen mahasiswa.
4. Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain yang menambah ketatnya
persaingan mencari kerja.
5. Srandard semakin tinggi.

B. Pembobotan Matriks I-E

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 3


Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan
Kekuatan:

1. Meningkatnya jumlah animo calon mahasiswa 0,20 4 0,80


terhadap Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
dan meningkatnya jumlah rasio keketatan
menghasilkan input calon mahasiswa yang
lebih berkualitas.
2. Meningkatnya IPK lulusan Prodi S1

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 44


Etnomusikologi FIB USU sebagai indikasi 0,20 4 0,80
peningkatan kompetensi mahasiswa,
khususnya pada hard skill, untuk memenuhi
kebutuhan dunia kerja.
3. Telah terbentuknya sistem dan tim
bimbingan konseling untuk mahasiswa yang 0,10 3 0,30
tersusun dengan jelas dan rinci dalam Manual
Prosedur (MP)
4. Tingginya kreativitas dan motivasi
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan- 0,10 3 0,30
kegiatan ekstrakulikuler memberikan
prestasi-prestasi kepada Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU.
5. Telah disusunnya MP dalam prosedur-
prosedur akademik mahasiswa sehingga 0,10 3 0,30
membantu dalam memperjelas birokrasi dan
efisiensi masa studi.

Kelemahan:

1. Capaian akreditasi B dan kurang dikenalnya 0,10 1 0,10


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dalam
konteks nasional dan multinasional, menjadi
salah satu penyebab kurangnya apresiasi
masyarakat kepada Prodi Etnomuskologi FIB
USU.
2. Semakin bertambahnya daya tampung
mahasiswa mengakibatkan bertambahnya 0,05 2 0,10
beban dosen.
3. Masih kurangnya kemampuan lulusan dalam
menghadapi dunia kerja, khususnya pada 0,05 2 0,10
kemampuan bahasa Inggris dan penggunaan
teknologi informasi.
4. Masih sulitnya Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU dalam mengumpulkan masukan-
masukan untuk kemajuan di masa depan pada 0,10 1 0,10
kegiatan tracer study.

Total 1,00 2,90

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 3

Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan


Peluang:

1. Semakin tersedianya dana beasiswa dikarena 0,20 4 0,80


peningkatan perhatian pemerintah
terhadap pendidikan.
2. Tersedianya pelatihan-pelatihan di luar
proses perkuliahan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa baik dalam
bidang bahasa Inggris, keterampilan 0,20 4 0,80

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 45


software, maupun penggunaan teknologi
informasi.
3. Teknologi yang berkembang semakin
memudahkan dalam pencariaan informasi
disiplin etnomusikologi, seperti jurnal, 0,10 3 0,30
skripsi, tesis, disertasi, dan artikel ilmiah.
4. Adanya jaringan alumni untuk
meningkatkan mutu lulusan serta
memberi masukan terhadap kompetensi 0,10 4 0,40
yang dibutuhkan di dunia kerja.
5. Membaiknya iklim perekonomian bangsa
yang mendorong pembangunan seni
budaya membuka kesempatan dalam
perekrutan lulusan Prodi Etnomusikologi 0,10 3 0,30
FIB USU.

Ancaman:

1. Ekspektasi stakeholders terhadap 0,10 2 0,20


kompetensi lulusan semakin tinggi.
2. Tingginya biaya pendidikan mengakibatkan 0,05 2 0,10
menurunnya motivasi dan fo-kus
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
3. Banyaknya pembukaan program studi 0,05 2 0,10
sejenis dari PT lain menyebabkan
kenaikan persaingan dalam rekruitmen
mahasiswa.
4. Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain 0,05 2 0,10
yang menambah ketatnya persaingan
mencari kerja.
5. Standard semakin tinggi 0,05 1 0,05

1,00 3,15

Analisis Matriks Internal Eksternal

Berdasarkan Analisis Matrik internal-eksternal sesuai dengan bobot dan


ranking yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, maka posisi Program Studi
Etnomusikologi FIB USU berada dalam kwadran “stabilitas” yang
memperlihatkan program-program yang ada telah berjalan dengan stabil tanpa
ada hambatan yang signifikan, namun diharapkan program-program yang ada
ini dapat dikembangan dan diperbaiki terutama yang berkaitan dengan
peningkatan mutu kemampuan dan kompetensi dari lulusan. Selain itu telah
tersusunnya sistem penjamin mutu yang baik, terutama dengan adanya MP dan
IK, dapat digunakan untuk memperoleh peluang-peluang yang ada.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 46


Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT Standar 3

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertikal integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Analisis SWOT
Analisis SWOT Standar 3

Kekuatan: Kelemahan:

1. Meningkatnya jumlah 1. Capaian akreditasi B dan


animo calon mahasiswa kurang dikenalnya Prodi S1
terhadap Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
Etnomusikologi FIB USU dalam konteks nasional dan
dan meningkatnya jumlah multinasional, menjadi
rasio keketatan salah satu penyebab
menghasilkan input calon kurangnya apresiasi
mahasiswa yang lebih masyarakat kepada Prodi
berkualitas. Etnomuskologi FIB USU.
2. Meningkatnya IPK lulusan 2. Semakin bertambahnya daya
Prodi S1 Etnomusikologi tampung mahasiswa
FIB USU sebagai indikasi mengakibatkan
peningkatan kompetensi bertambahnya beban dosen.
mahasiswa, khususnya pada 3. Masih kurangnya
hard skill, untuk memenuhi kemampuan lulusan dalam
kebutuhan dunia kerja. menghadapi dunia kerja,
3. Telah terbentuknya sistem khususnya pada
dan tim bimbingan kemampuan bahasa Inggris
konseling untuk mahasiswa dan penggunaan teknologi
yang tersusun dengan jelas informasi.
dan rinci dalam Manual
Prosedur (MP)

4. Tingginya kreativitas dan 4. Masih sulitnya Prodi S1


motivasi mahasiswa dalam Etnomusikologi FIB
mengikuti kegiatan- USU dalam
kegiatan ekstra-kulikuler mengumpulkan
memberikan prestasi- masukan-masukan
prestasi kepada Prodi S1 untuk kemajuan di masa

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 47


Etnomusikologi FIB USU. depan pada kegiatan
5. Telah disusunnya MP dalam tracer study
prosedur-prosedur
akademik mahasiswa
sehingga membantu dalam
memperjelas birokrasi dan
efisiensi masa studi.

Peluang:
○ Banyaknya dana ○Memanfaatkan situasi ○ Memanfaatkan pelatihan-
beasiswa semakin dibutuhkannya pelatihan dan kemudahan
○ Tersedianya pelatihan etnomusikologi serta mendapat informasi
untuk meningkatkan tersedianya beasiswa untuk mengatasi
kemampuan mahasiswa untuk meingkatkan permasalahan kurangnya
○ Kemudahan dalam animo calon mahasiswa. kompetensi lulusan serta
memperoleh informasi ○Memanfaatkan mudahnya kurangnya kualitas
disiplin etnomusikologi memperoleh akses masukan dalam konteks
○ Adanya jaringan alumni informasi serta jaringan meningkatkan akreditasi.
○ Kesempatan perekrutan alumni untuk ○ Memanfaatkan jaringan
lulusan Etnomusikologi meingkatkan kreativitas dan organisasi alumni
FIB USU dan motivasi mahasiswa. untuk membantu
○Memanfaatkan berbagai kegiatan tracer study.
pelatihan untuk
meningkatkan hard skill
lulusan etnomuskologi
USU.
Ancaman:
○Ekspektasi stakeholder ○Memanfaatkan beasiswa ○Mengatasi permasalahan
semakin tinggi dalam mengatasi daya tampung sehingga
○Tingginya biaya permasalhan tingginya dapat meningkatkan
pendidikan biaya kualitas lulusan dan dapat
○Banyaknya pembukaan ○Memaksimalkan memenangkan persaingan
prodi seni yang menjadi penggunaan MP dan IK pencarian kerja dan
saingan baru dalam untuk meningkatkan memenuhi kebutuhan
perekrutan kualitas pengelolaan dan stakeholder.
○Banyaknya saingan dari memenangkan persaingan ○Mengatasi kurangnya
PT lain dalam konteks perekrutan dan pencarian input dengan metode
mencari kerja kerja. pembelajaran yang baik
○Membuat karya tulis yang sehingga mampu mengatasi
berkualitas untuk saingan dalam perekrutan .
meingkatkan kualitas
pendidikan.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 48


STANDAR IV: SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

1. Sistem Rekruitmen untuk Menjamin Kontinuitas dan Mutu PBM


Dalam proses rekruitmen untuk dosen tetap PNS, maka sistem yang
dilaksanakan Oleh Prodi Etnomusikologi FIB USU dalam level Universitas
Sumatera Utara adalah mengikuti Undang-undang (UU), peraturan pemerintah
(PP), dan peraturan menteri (Permen). Di mana setelah universitas mengetahui
kuota yang diberikan oleh kementerian, maka Fakultas Ilmu Budaya USU
meminta kepada Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi (Etnomusikologi)
untuk mengajukan jumlah serta kualifikasi akademik dari calon dosen yang
hendak direkrut. Dalam Rapat Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya USU serta
Rapat Senat Fakultas, dibahas lebih lanjut mengenai formasi, prioritas, dan
pembagian tugas dalam pelaksanaan ujian masuk atau seleksi calon dosen di
berbagai prodi pada lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Medan. Mengenai
adanya formasi serta tata cara seleksi diumumkan secara transparan kepada
masyarakat umum melalui media cetak dan online melalui website USU dan
website kepegawaian http://www. usu.ac.id, dan http://www.fib.usu.ac.id.
Dalam prosesnya, untuk mendapatkan dosen tetap PNS yang
berkompeten, berintegritas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral
akademik, yang dilandasi dirinya sebagai manusia yang bertakwa, maka ujian
masuk dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu: (1) ujian umum yang berupa ujian
tulis dengan soal ujian lingkup nasional, (2) ujian substantif yang berupa ujian
tulis dengan soal ujian yang dibentuk oleh program studi, yang meliputi tes
potensi akademik serta wawasan keilmuan etnomusikologi dalam konteks
multidisiplin, serta (3) wawancara.
Wawancara diadakan oleh fakultas dengan melibatkan Dekan, Pembantu
Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Pogram Studi untuk mengetahui latar
belakang, motivasi, kualitas serta cara mengajar dari tiap calon dosen. Masing–
masing tahap memiliki penilaian dan pembobotan yang disesuaikan dengan
ketentuan nasional. Hasil dari penilaian diserahkan kepada pimpinan
Universitas Sumatera Utara untuk penetapan akhir penerimaan dosen.
Rekruitmen dosen tetap Non-PNS dilakukan sebagai strategi untuk memenuhi
rasio keseimbangan antara dosen dan mahasiswa yang disebabakan oleh
adanya kebijakan universitas untuk menambah daya tampung mahasiswa serta
adanya dosen senior yang memasuki masa purnatugas.
Selain itu oleh universitas diadakan pula Dosen Tetap USU Non-PNS,
yang bertujuan sama dengan Dosen tetap, namun penggajiannya dilakukan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 49


langsung oleh USU. Dosen tetap Non-PNS dikontrak secara berkala (bisa
setahun, dua tahun, dan setersunya) oleh Universitas Sumatera Utara dengan
sistem rekruitmen yang dilakukan sepenuhnya oleh Universitas Sumatera
Utara. Proses seleksi yang dilaksanakan hampir sama dengan seleksi Dosen
tetap PNS, hanya ujian tulis bidang umum yang dilaksanakan menggunakan
soal yang dibuat oleh universitas. Dengan adanya ujian substantif serta
wawancara yang melibatkan peran aktif dari jurusan dan program studi, maka
diharapkan dapat menjaring dosen dengan kualifikasi yang diinginkan
sehingga dapat menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu PBM. Sistem
penerimaan dosen baru melalui kedua jalur di atas, dibangun berdasarkan
transparansi, akuntabel, dan terintegrasi.

2. Manajemen terhadap Dosen dan Tenaga Pendukung


Dalam rangka memberdayakan secara maksimal dosen dan tenaga
pendukung, maka pengelolaan dosen dan tenaga pendukung (tenaga
administrasi, tenaga laboran) yang menyangkut administrasi dilakukan oleh
bagian kepegawaian di fakultas dan universitas. Namun pengelolaan yang
menyangkut bidang akademik, yaitu yang berhubungan dengan tridharma
perguruan tinggi, kinserja para dosen dikelola oleh Program Studi masing-
masing di lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Selanjutnya, dalam
konteks mendukung peningkatan proses belajar mengajar, dosen di Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU dikelompokkan sesuai dengan minat keahlian, yaitu:
FIlsafat Ilmu Etnomusikologi, Keahlian Dasar Musik, Aspek Sosial Musik,
Aspek Struktural Musik, dan Prakti. Peningkatkan kualitas dan pengembangan
dosen serta tenaga pendukung dilaksanakan melalui berbagai pelatihan
penunjang keahlian, seperti Pekerti, AA, ataupun berbagai bengkel (workshop)
terkait. Dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU yang berkualifikasi
akademik S2 (kini tidak ada lagi dosen kualifikasi S1) didorong untuk
melanjutkan hingga ke jenjang pendidikan S3 baik di dalam ataupun di luar
negeri. Hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dosen telah dituangkan
dalam Manual Prosedur Pengembangan Dosen.
Pola manajemen monitoring dan evaluasi (monev) terhadap kinerja tenaga
dosen dan tenaga pengajar dilakukan oleh pimpinan Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU dengan bantuan GKM dan GJM. Dosen Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU juga dievaluasi oleh mahasiswa melalui evaluasi proses perkuliahan
dan pembimbingan tugas akhir. Selain itu evaluasi dilaksanakan pula melalui
proses sertifikasi dosen (Serdos), evaluasi kinerja dosen (EKD) dan ekivalensi
waktu mengajar penuh (EWMP). Sedangkan untuk tenaga administrasi dan
tenaga laboran dievaluasi langsung oleh pihak FIB USU dan mahasiswa
sebagai pengguna jasa. Sejak tahun 2013 telah dilaksanakan audit silang (cross

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 50


audit) antar laboratorium, antar kelompok dosen keahlian (KDK), serta audit
terhadap pimpinan Jurusan/Prodi oleh dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU.
Sistem reward dan punishment diterapkan di Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU berdasar atas UU dan PP tentang kepegawaian, serta tata tertib
keluarga besar USU yang berlaku. Contoh sistem reward yang diberikan
adalah penghargaan (reward) yang berupa insentif kepada dosen apabila
mempublikasikan karya ilmiah (buku), paten (seni), ataupun jurnal
internasional. Sedangkan dosen yang melakukan pelanggaran tata tertib, PP
ataupun UU kepegawaian akan ditetapkan sanksi (punishment) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung


Dalam konteks memberdayakan dosen dan tenaga pendukung, maka yang
dilakukan Prodi Etnomusikologi FIB USU adalah meningkatkan mutu,
kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian dan rasio dosen-
mahasiswa) Pada tahun akademik 2015-2016 ini, Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU memiliki: (a) 13 dosen tetap PNS, (b) 3 dosen tetap USU Non-PNS, dan
(c) 7 empu seni musik dan tari etnik. Ditambah dengan dua orang tenaga
administrasi, satu orang kepala laboratorium, dan satu orang laboran.
Keberadaan dosen dan tenaga pendukung Prodi Etnomusikologi FIB USU ini
dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut.
Diagram Persentase Dosen dan Tenaga Pendukung
Etnomusikologi FIB USU

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 51


Seterusnya, berdasarkan kualifikasi pendidikannya, maka dosen tetap PNS
USU pada Prodi Etnomusikologi FIB USU adalah: dua orang (15,4%)
berkualifikasi strata tiga, dan selebihnya sebelas orang (84,6%) berkualifikasi
strata dua (magister dan master). Keadaan ini dapat digambarkan pada diagram
berikut.

Diagram Kualifikasi Pendidikan Dosen Tetap PNS


Etnomusikologi FIB USU

Selanjutnya, berdasarkan jabatan yang disandangnya, maka dari 13 dosen


tetap PNS Etnomusikologi FIB USU, dapat digambarkan sebagai berikut. (a)
Satu orang guru besar, (b) 10 orang lektor kepala, dan (c) 2 orang lektor.
Keberadaan dosen tetap PNS dan jabatannya ini dapat digambarkan pada
diagram berikut ini.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 52


Diagram Dosen Tetap PNS
Etnomusikologi FIB USU dan Jabatannya

4. Karya Akademik Dosen


Dosen Prodi S1 Etnomusuikologi FIB USU telah menunjukan motivasi
yang baik dalam melaksanakan penelitian dan mempublikasikannya. Dalam
kurun waktu selama lima tahun terakhir tercipta 12 buku hasil penelitian, 8
prosiding, 146 artikel pada jurnal (terutama Jurnal Etnomusikologi) atau
tulisan ilmiah yang dipublikasikan. Mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah berkembang, hal ini terlihat dari
tema-tema penelitian yang diambil telah sesuai dengan minat dan keahlian
masing-masing dosen, serta publikasi jurnal ataupun seminar dilakukan dalam
lingkup nasional maupun internasional.
Selain dari dana DIPA (DPP-SPP) USU, penelitian di Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU dinilai telah kompetitif dengan telah diperolehnya
beberapa hibah (DP2M DIKTI), seperti hibah bersaing, hibah kompetitif sesuai
prioritas nasional dan hibah penelitian strategis nasional. Demikian pula
dilakukan penelitian bersama secara internasional seperti dengan Akademi
Pengkajian Melayu University of Malaya, GAPENA, dan lainnya. Demikian
pula penelitian yang didanai oleh lembaga-lembaga budaya pada masyarakat,

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 53


dan juga pemerintah daerah. Dalam hal pengabdian terhadap masyarakat, Prodi
S1 Etnomusikologi FIB USU telah memberikan sumbangan karya dan
pemikiran dengan jalan menjalin dan melaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat secara berkala. Sumber pendanaan kegiatan pengabdian ini
umumnya berasal dari dana DIPA FIB USU, PHK A2, dan DP2M-DIKTI.
Dalam konteks pengabdian pada masyarakat ini, beberapa dosen
Etnomusikologi FIB USU, selalu diberikan wewenang menjadi narasumber
utama dalam berbagai seminar dan workshop, terutama di bidang kesenian,
kebudayaan, dan kepariwisataan.

5. Peraturan Kerja dan Kode Etik


Seterusnya, peraturan kerja dan kode etik yang berlaku bagi dosen selaku
PNS adalah mengacu pada UU dan PP tentang kepegawaian nomor 60 tahun
1999. Selain itu, Universitas Sumatera Utara telah memiliki tata tertib
keluarga besar kampus Universitas Sumatera Utara, yang kemudian
disosialisasikan kepada mahasiswa serta dosen melalui Buku Pedoman
Pendidikan USU. Buku Pedoman Pendidikan USU telah memuat isi tentang
hak dan kewajiban tenaga akademik, tenaga administrasi dan mahasiswa. Kode
etik serta sanksi-–sanksi akademik telah dijelaskan pada buku tersebut. Untuk
meningkatkan disiplin serta kepatuhan dosen dan tenaga pendukung terhadap
peraturan kerja, maka perlu diberlakukan sistem pengendalian yang
berkesinambungan serta sistem rewards dan punishment yang jelas, tegas, dan
terarah.

6. Pengembangan Dosen
Pengembangan dosen pada Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah
dilakukan melalui berbagai teknik. Salah satunya dimulai sejak dosen yang
bersangkutan dinyatakan sebagai dosen tetap Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU, yaitu dengan mengikuti program pelatihan wajib Pekerti atau AA. Selain
itu, dosen juga diberikan pelatihan-pelatihan, seminar, workshop (bengkel),
serta lokakarya, dalam konteks meningkatkan kualitas masing-masing individu
dosen, yang dikoordinasi oleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera
Utara, atau lembaga lain. Di lain sisi, untuk pengembangan jenjang kualifikasi
dosen, saat ini terdapat 4 dosen tetap PNS Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
yang sedang menempuh studi lanjut strata tiga, yang semuanya studi di luar
negeri. Diharapkan di ujung tahun 2016 ini kesemuanya telah menyelesaikan
studi doktoralnya.
Di sisi lainnya dalam kurang waktu 3 tahun terakhir telah dilaksanakan
kuliah tamu sebanyak 13 kali dengan dosen tamu dari dalam dan luar. Dosen
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga telah aktif mengikuti berbagai seminar

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 54


dalam peringkat nasional dan internasional. Hal ini terlihat pada 60 kegiatan
akademik yang diikuti pada kurun waktu 2012-2016. Dalam kerangka
meningkatkan motivasi dosen dalam melakukan publikasi jurnal internasional,
Universitas Sumatera Utara memberi penghargaan khusus (insentif) dan
bantuan bagi dosen untuk mengurus proses submit hingga jurnal tersebut
diterbitkan. Demikian pula untuk buku yang berkualitas, dengan standar yang
dinilai oleh tim penilai buku terbitan dosen USU, mereka juga diberi
penghargaan berupa insentif, yang bersarannya adalah sekitar sepuluh juta
rupiah per buku.

7. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatan Dana


Dalam proses pengadaan bahan-bahan serta alat-alat praktik musik dan tari,
serta penelitian, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU melaksanakannya sesuai
kebijakan yang digariskan oleh USU. Dana bantuan praktik tiap mahasiswa per
semester diberikan untuk kebutuhan operasional laboratorium dan ujian
kompetensi musik dan tari per semester yang diistilahkan dengan ujian resital.
Dana tersebut diberlakukan mulai mahasiswa yang masuk, dan diperuntukan
sebagai pembelian bahan habis pakai (contohnya asesori tari, sanggul, make-
up, sewa panggung, dan sejenisnya) dalam praktik-praktik penunjang
perkuliahan. Termasuk juga bahan yang awet untuk berbagai pertunjukan tari
dan musik, yang dapat dikatakan lengkap dimiliki oleh Prodi Etnomusikologi
FIB USU. Selain itu Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga menerima
anggaran setiap tahun dari FIB USU untuk dana pengembangan Prodi
Etnomusikologi FIB USU. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengadaan
dan perawatan alat-alat laboratorium Etnomusikologi FIB USU, untuk praktik
dan mengolah hasil-hasil penelitian, yang menunjang tridharma perguruan
tinggi di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU.

Analisis SWOT dan Matriks I-E untuk Standar 4

STRENGTH (S)
1. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU-FTUSU telah memiliki rasio dosen
mahasiswa sesuai standar, yaitu 1:26,92.
2. Seleksi dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah melibatkan pihak
Program Studi, FIB, dan USU.
3. Secara bulat yakni 100% dosen tetap PNS Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU memiliki sertifikat pendidikan profesional.
4. Jumlah publikasi penelitian yang cukup tinggi dalam kurun waktu 3 tahun.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 55


5. Jumlah dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU yang berkualifikasi S2 dan
S3 sebesar 100%, ditambah dengan dosen yang studi lanjut S3 sebanyak 4
orang, dari 11 orang.

WEAKNESS (W)
1. Jumlah guru besar baru satu orang dan doktor baru 2 orang dari 13 orang,
yang dirasa masih kurang dan harus ditingkatkan.
2. Jumlah karya cipta dan karya paten (bidangseni) yang dimiliki dosen Prodi
S1 Etnomusikologi FIB USU masih kurang.
3. Jumlah penelitian yang memenangkan hibah kompetisi masih kurang.

OPPORTUNITY (O)
1. Tersedianya berbagai sumber dana yang dapat digunakan untuk
melaksanakan tridharma pendidikan pada PT.
2. Tersedianya berbagai beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dosen
(jenjang S3).
3. Kebutuhan akan pakar-pakar ahli etnomusikologi (seni) yang cukup tinggi.

THREAT (T)
1. Keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh Universitas Sumatera
Utara dan DIKTI
2. Adanya persaingan dengan program studi Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU dari perguruan tinggi yang lain.

Pembobotan Matriks I-E


Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 4

Faktor- faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan


Kekuatan:
1. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU-FTUSU 0,20 4 0,80
telah memiliki rasio dosen mahasiswa
sesuai standar, yaitu 1:26,92.
2. Seleksi dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB 0,20 4 0,80
USU telah melibatkan pihak Program Studi,
FIB, dan USU.
3. Secara bulat yakni 100% dosen tetap PNS 0.10 3 0,45
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
memiliki sertifikat pendidikan profesional.
4. Jumlah publikasi penelitian yang cukup 0,10 3 0,30
tinggi dalam kurun waktu 3 tahun.
5. Jumlah dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB 0,10 3 0,30
USU yang berkualifikasi S2 dan S3 sebesar
100%, ditambah dengan dosen yang studi
lanjut S3 sebanyak 4 orang, dari 11 orang.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 56


Kelemahan:
1. Jumlah guru besar baru satu orang dan 0,10 2 0,20
doktor baru 2 orang dari 13 orang, yang
dirasa masih kurang dan harus ditingkatkan.
2. Jumlah karya cipta dan karya paten 0,10 2 0,20
(bidangseni) yang dimiliki dosen Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU masih kurang.
3. Jumlah penelitian yang memenangkan hibah 0,10 1 0,10
kompetisi masih kurang.

Jumlah total 1,00 3,15

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 4

Faktor- faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan


Peluang:
1. Tersedianya berbagai sumber dana yang 0,25 4 1,00
dapat digunakan untuk melaksanakan
tridharma pendidikan pada PT.
2. Tersedianya berbagai beasiswa untuk 0,30 4 1,20
meningkatkan kualifikasi dosen (jenjang
S3).
3. Kebutuhan akan pakar-pakar ahli 0.20 3 0,60
etnomusikologi (seni) yang cukup tinggi.

Ancaman:
1. Keputusan akhir penerimaan dosen 0,15 1 0,15
ditentukan oleh Universitas Sumatera Utara
dan DIKTI 0,10 1 0,10
2. Adanya persaingan dengan program studi
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dari
perguruan tinggi yang lain.

Jumlah Total 1,00 3,05

Analisis Matriks Internal Eksternal Standar 4

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertikal integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 57


Berdasarkan Analisa Matrik internal-eksternal sesuai dengan
bobot dan ranking yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, maka
posisi Program Studi Etnomusikologi FIB USU, berada dalam
kwadran “pertumbuhan melalui integrasi vertical,” ayng artinya
adalah program untuk standar 4 yang ada mencerminkan keadaan
telah berjalan dengan baik. Namun walau demikian, perlu adanya
pengembangan dan perbaikan program terutama yang berkaitan
dengan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen dalam
melakukan tridharma perguruan tinggi, sehingga dapat berkiprah
pada dunia internasional dan memenangkan jumlah hibah
kompetisi.

Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT Standar 4

Kekuatan:
1. Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU-FTUSU telah
memiliki rasio dosen
mahasiswa sesuai standar,
yaitu 1:26,92.
2. Seleksi dosen Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU
telah melibatkan pihak
Program Studi, FIB, dan
USU.
3. Secara bulat yakni 100%
dosen tetap PNS Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU
memiliki sertifikat
pendidikan profesional.
4. Jumlah publikasi penelitian
yang cukup tinggi dalam
kurun waktu 3 tahun.
5. Jumlah dosen Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU
yang berkualifikasi S2 dan
S3 sebesar 100%, ditambah
dengan dosen yang studi
lanjut S3 sebanyak 4 orang,
dari 11 orang.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 58


Kelemahan:
1. Jumlah guru besar baru satu
orang dan doktor baru 2
orang dari 13 orang, yang
dirasa masih kurang dan
harus ditingkatkan.
2. Jumlah karya cipta dan
karya paten (bidang seni)
yang dimiliki dosen Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU
masih kurang.

3. Jumlah penelitian yang


memenangkan hibah
kompetisi masih kurang.

Peluang:
○Tersedia banyak jalur ○Memanfaatkan peluang ○Memanfaatkan banyak jalur
sumber dana untuk tri banyaknya sumber dana sumber dana untuk kegiatan
dharma PT untuk kegiatan tridharma PT tri dharma, termasuk untuk
serta kebutuhan akan mengatasi jumlah hak paten /
○Tersedia berbagai beasiswa kepakaran etnomusikologi karya cipta yang masih kurang.
untuk studi lanjut dengan menggunakan
kekuatan seluruh dosen yang ○Memanfaatkanya
○Kebutuhan akan berkualifikasi S2 dan S3, tersedianya
etnomusikolog (ilmuwan serta telah memiliki beasiswa untuk
seni) cukup tinggi sertifikasi pendidikan studi lanjut sehingga
profesional dapat menambah
jumlah doktor.
○Memanfaatkan peluang
beasiswa untuk studi lanjut
dengan menggunakan
kekuatan keaktifan dosen
dalam mempublikasikan
penelitian dalam dan luar
negeri .

Ancaman

○ Keputusan akhir ○Menggunakan kekuatan ○Mengatasi permasalahan


penerimaan dosen keterlibatan Prodi dalam rendahnya hak paten dan
ditentukan oleh Universitas rekruitmen dosen, sehingga karya seni, serta kurangnya
Sumatera Utara dan Dikti. keputusan akhir penerimaan dosen bergelar doktor atau
dosen masih dapat profesor, dengan harapan
dipengaruhi oleh keputusan meski keputusan akhir
Prodi Etnomusikolgi FIB penerimaan dosen ditentukan
USU oleh pihak level di atas dalam
konteks kebijakan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 59


pemnerintahan RI, tidak akan
semakin menambah
permasalahan yang ada.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 60


V. STANDAR 5: KURIKULUM, PEMBELAJARAN,
DAN SUASANA AKADEMIK

1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran


Sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan, maka
kurikulum Program Studi Etnomusikologi FIB USU didisain untuk
mewujudkannya. Adapun kurikulum Prodi Etnomusikkologi ini berkembang
mengikuti waktu dan perkembangan zaman. Pada tahun 2016 ini Prodi
Etnomusikologi FIB USU menerapkan kurikulum yang berbasis pada KKNI
dan SNPT, dengan tetap mempertimbangkan kurikulum sebelumnya.

Berbasis pada KKNI dan SNPT


Dalam rangka menghadapi persaingan dan kemitraan global di bidang
pendidikan, sesuai dengan perkembangan zaman, maka setiap institusi
perguruan tinggi di manapun di dunia ini harus menggagas dan menerapkan
kurikulumnya bagi kepentingan bersama, terutama standar kompetensi
(kemampuan) lulusannya. Dalam kerangka tersebut, maka setiap program
studi pada perguruan tinggi di Indonesia merancang (mendisain) sebuah
kurikulum yang didasari oleh apa yang disebut Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Perguruan Tinggi
(SNPT).
Alasan dibentuknya kurikulum KKNI adalah berdasarkan tantangan
eksternal berupa persaingan global, yang memang menjadi fakta
internasional, dalam hubungan ilmuwan (scholar) antarnegara. Selain itu
pula Indonesia telah melakukan ratifikasi berbagai konvensi di dunia
internasional. Sedangkan tantangan internal yang terjadi adalah kenyataan
fakta-fakta berikut: (a) kesenjangan mutu, jumlah, dan kemampuan lulusan
perguruan tinggi; (b) relevansi penghasil versus pengguna; (c) beragamnya
aturan kualifikasi; dan (d) beragamnya pendidikan.
Oleh karena itu, maka KKNI merupakan sebuah pernyataan kualitas
sumber daya manusia (SDM) Indonesia, yang substansinya adalah sebagai
penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikasi. Pernyataan kualitas ini
dibuktikan melalui kemampuan setiap sumber daya manusia Indonesia,
yang berdasarkan pendidikan formalnya mestilah dijenjangkan dengan
akurat.
Selaras dengan kebijakan perlunya mendisain kurikulum yang berbasis
KKNI ini, maka ditentukanlah setiap jenjang pendidikan itu, lulusannya

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 61


memiliki kompetensi tertentu. Adapun dalam konteks ini, sebagai gambaran
umum, jika dipandang dari pengalaman atau belajar mandiri: (a) lulusan
SMP, SMA, dan D1 adalah berkompetensi sebagai operator; (b) lulusan D2,
D3, dan S1 adalah sebagai analis (pengkaji) dilihat dari sudut pandang
pengalaman atau belajar mandiri, dan sebagai teknisi dalam konteks
peningkatan karakter di dunia kerja; dan (c) lulusan profesi, S2, dan S3
adalah sebagai ahli. Jika dilihat dari sudut peningkatan karakter dunia kerja,
maka: (i) lulusan SMP, SMA, dan D1 adalah sebagai operator; (ii) lulusan
D2, D3, dan S1 adalah sebagai teknisi; dan (iii) lulusan profesi, S2, dan S3
adalah sebagai ahli. Kesemua jenjang kompetensi ini dibuat dalam kerangka
peningkatan profesionalitas setiap jejang lulusan pendidikan tersebut, yang
dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini.

Bagan Hubungan antara Jenjang Pendidikan Formal, Peningkatan


Profesionalitas, Peningkatan Karakter di Dunia Kerja, dan Pengalaman atau
Belajar Mandiri

Sesuai dengan bagan di atas, maka lulusan Program Studi


Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 62


USU), berada di dalam tingkatan 6 sebagai sarjana seni (etnomusikolog)
yang berkemampuan sebagai analisis dan teknisi yang mengaplikasikan,
mengkaji, membuat desain, memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta menyelesaikan masalah-masalah musik etnik di dalam
fenomena sosiobudaya masyarakat pendukung seni musik etnik tersebut di
seluruh dunia.
Ada dua acuan dasar secara nasional untuk capaian pembelajaran ini,
yaitu yang pertama adalah Keragka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
dan yang kedua adalah Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Kedua
acuan dasar nasional ini saling bersinerji dan menguatkan. Untuk KKNI
diterapkan untuk semua jenjang pendidikan nasional, sedangkan SNPT
khusus untuk perguruan tinggi saja. Di dalam KKNI ada empat unsur
deskripsi untuk kemampuan pendidikan di setiap peringkatnya, yang terdiri
dari: (1) sikap dan tata nilai; (2) kewenangan dan tanggung jawab; (3)
penguasaan pengetahuan; dan (4) kemampuan kerja.
Pada SNPT juga terdapat empat deskripsi mengenai capaian
pembelajaran ini. Keempatnya adalah: (i) sikap, (ii) keterampilan umum,
(iii) keterampilan khusus, dan (iv) penguasaan pengetahuan. Untuk poin (i)
dan (ii) deskripsiya ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Untuk poin (iii) dan (iv) diputuskan oleh forum program studi sejenis.
Dalam hal ini, di Indonesia program studi etnomusikologi sebenarnya perlu
mengadakan forum nasional. Program-program studi etnomusikologi ada di:
(a) Fakultas Ilmu Budaya USU, (b) Institut Kesenian Jakarta; (c) Institut
Seni Indonesia Yogyakarta; (d) Institut Seni Indonesia Surakarta; (e) Institus
Seni Indonesia Denpasar; (f) Institus Seni Indonesia Bandung; (g) Institus
Seni Indonesia Padangpanjang; dan (h) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Mulawarman (yang baru berdiri tahun 2014 yang baru lalu). Forum pertama
antara Program Studi Etnomusikologi dan Karawitan telah dilakukan pada
tahun 2005 di Medan, yang dimotori oleh Program Studi Etnomusikologi
FS USU, bekerjasama dengan The Ford Foundation. Saat itu dihasilkan
kurikulum bersama tentang prodi-prodi ini di seluruh Indonesia. Deskripsi
capaian pembelajaran ini dapat dilihat pada Bagan 2 berikut.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 63


Bagan Deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI dan SNPT

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 64


Bagan Skema Penyusunan Capaian Pembelajaran

Berdasarkan rumusan yang terkandung di dalam kurikulum yang berdasar


kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional
Perguruan Tinggi (SNPT), maka dirancanglah kurikulum Program Studi
Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU, dengan mempertimbangkan apa
itu etnomusikologi, visi, misi, tujuan, dan profil lulusan, dengan deskripsi
sebagai berikut.
Sebelum mendisain kurikulum berbasis kepada Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia, maka secara saintifik perlu diuraikan apa itu
etnomusikologi. Alasannya adalah ilmu ini relatif baru, dan di Indonesia pun
baru dimulai tahun 1979, yang dipelopori oleh Program Studi Etnomusikologi,
Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan tiga titik pandang filsafat keilmuan, maka secara (1) ontologis
yaitu apa yang ingin diketahui di dalam disiplin etnomusikologi adalah untuk
mengetahui musik dalam konteks kebudayaan manusia di seluruh dunia ini.
Untuk (2) epistemologis, yaitu bagaimana etnomusikologi mengetahuinya,
maka dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan seperti: berbasis pada
teori-teori, penelitian lapangan, perumusan masalah dan hipotesis,
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, wawancara, perekaman data
musikal (dan/atau seni pertunjukan), analisis laboratorium, publikasi keilmuan,
dan hal-hal sejenis. Selanjutnya secara (3) aksiologis, nilai apa yang terdapat
dalam pengetahuan tersebut adalah mengenai musik (dan/atau seni

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 65


pertunjukan) mengandung nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengetahui musik
ini maka kita akan dapat melihat karakter kebudayaan masyarakat
pendukungnya. Di dalam budaya musik terkandung kearifan-kearifan lokal,
norma-norma yang dianut pendukungnya, dan kaya akan nilai-nilai moral,
adat, filsafat, kemanusiaan, dan hal-hal sejenis.
Secara kesejarahan, etnomusikologi merupakan sebuah disiplin ilmu yang
merupakan fusi dari musikologi dan antropologi (etnologi). Secara eksplisit
apa itu etnomusikologi sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan manusia,
didefinisikan oleh Merriam, sebagai berikut. “Ethnomusicology carries within
itself the seeds of its own division, for it has always been compounded of two
distinct parts, the musicological and the ethnological, and perhaps its
major problem is the blending of the two in a unique fashion which
emphasizes neither but takes into account both. This dual nature of the field is
marked by its literature, for where one scholar writes technically upon the
structure of music sound as a system in itself, another chooses to treat music
as a functioning part of human culture and as an integral part of a wider whole.
At approximately the same time, other scholars, influenced in considerable part
by American anthropology, which tended to assume an aura of intense reaction
against the evolutionary and diffusionist schools, began to study music in its
ethnologic context. Here the emphasis was placed not so much upon the
structural components of music sound as upon the part music plays in culture
and its functions in the wider social and cultural organization of man. It has
been tentatively suggested by Nettl (1956:26-39) that it is possible to
characterize German and American "schools" of ethnomusicology, but the
designations do not seem quite apt. The distinction to be made is not so much
one of geography as it is one of theory, method, approach, and emphasis, for
many provocative studies were made by early German scholars in problems
not at all concerned with music structure, while many American studies
heve been devoted to technical analysis of music sound” (Merriam 1964:3-4).
Apa yang dikemukakan oleh Merriam seperti kutipan di atas, bahwa para
pakar atau ahli etnomusikologi membawa dirinya sendiri kepada benih-benih
pembagian ilmu, yaitu musikologi dan antropologi. Selanjutnya dalam
memfusikan kedua disiplin ini, maka dalam etnomusikologi akan menimbulkan
kemungkinan-kemungkinan masalah besar dalam rangka mencampur kedua
disiplin itu, tentu saja setiap etnomusikolog akan berada dalam fokus keahlian
ilmu pada salah satu bidangnya saja, tetapi tetap mengandung kedua disiplin
tersebut.
Sifat dualisme lapangan studi etnomusikologi ini, dapat ditandai dari
bahan-bahan bacaan yang dihasilkannya. Katakanlah seorang sarjana
etnomusikologi menulis secara teknis tentang struktur suara musik sebagai

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 66


suatu sistem tersendiri. Di lain sisi, sarjana lain memilih untuk
memperlakukan musik sebagai suatu bagian dari fungsi kebudayaan
manusia, dan sebagai bagian yang integral dari keseluruhan kebudayaan.
Di dalam masa yang sama, beberapa sarjana dipengaruhi secara luas oleh
para pakar antropologi Amerika, yang cenderung untuk mengasumsikan
kembali suatu reaksi terhadap aliran-aliran yang mengajarkan teori-teori
evolusioner difusi, dimulai dengan melakukan studi musik dalam
konteks etnologisnya. Dalam kerja yang seperti ini, penekanan etnologis yang
dilakukan para sarjana ini lebih luas dibanding dengan kajian struktur
komponen suara musik sebagai suatu bagian dari permainan musik dalam
kebudayaan, dan fungsi-fungsinya dalam organisasi sosial dan kebudayaan
manusia yang lebih luas.
Hal tersebut telah disarankan secara bertahap oleh Bruno Nettl yaitu
terdapat kemungkinan karakteristik "aliran-aliran" etnomusikologi di
Jerman dan Amerika, yang sebenarnya tidak persis sama. Mereka
melakukan studi etnomusikologi ini, tidak begitu berbeda, baik dalam
geografi, teori, metode, pendekatan, atau penekanannya. Beberapa studi
provokatif awalnya dilakukan oleh para sarjana Jerman. Mereka
memecahkan masalah-masalah yang bukan hanya pada semua hal yang
berkaitan dengan struktur musik saja. Para sarjana Amerika telah
mempersembahkan teknik analisis suara musik.
Dari kutipan di atas tergambar dengan jelas bahwa etnomusikologi
dibentuk dari dua disiplin ilmu dasar yaitu antropologi dan musikologi.
Walaupun terdapat variasi penekanan bidang yang berbeda dari masing-
masing ahlinya. Namun terdapat persamaan bahwa mereka sama-sama
berangkat dari musik dalam konteks kebudayaannya.
Secara khusus, mengenai beberapa definisi tentang etnomusikologi telah
dikemukakan dan dianalisis oleh para pakar etnomusikologi. Pada tulisan edisi
berbahasa Indonesia, Rizaldi Siagian dari Universitas Sumatera Utara (USU)
Medan, dan Santosa dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta,
telah mengalihbahasakan berbagai definisi etnomusikologi, yang terangkum
dalam buku yang bertajuk Etnomusikologi, tahun 1995, yang diedit oleh
Rahayu Supanggah, terbitan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, yang
berkantor pusat di Surakarta. Dalam buku ini, Alan P. Merriam mengemukakan
42 definisi etnomusikologi dari beberapa pakar, menurut kronologi sejarah
dimulai oleh Guido Adler 1885 sampai Elizabeth Hesler tahun 1976 (Rahayu
Supanggah, 1995)

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 67


Bagan Etnomusikologi dalam Konteks Disiplin Ilmu

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 68


Bagan Etnomusikologi sebagai Disiplin Ilmu Studi Musik
dalam Konteks Kebudayaan

Setelah menyelesaikan studi di Departemen Etnomusikologi,


Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU), dalam
konteks mencapai apa yang diinginkan visi, misi, tujuan, dan sasaran
Prodi Etnomusikologi, maka lulusan ini akan menjadi:
1. Pengkaji seni khususnya musik dalam kebudayaan, yang bisa
berprofesi sebagai ilmuwan seni budaya, peneliti (muda) lapangan
budaya masyarakat, konsultan seni musik dan tari, tenaga ahli
perpustakaan, tenaga ahli museum, tenaga ahli kearsipan, tenaga ahli
sejarah seni, tenaga ahli korps musik TNI, tenaga ahli Departemen
Budaya dan Pariwisata, tenaga ahli Departemen Pendidikan dan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 69


Kebudayaan, dosen di peringkat sekolah tinggi dan universitas, dan
lain-lainnya.
2. Pengelola seni yang bekerja sebagai event organizer, pengelola industri
seni budaya, pengelola label rekaman, pengelola fetival budya,
pengusaha di bidang seni, pengelola usaha pariwisata dan budaya, dan
lain-lainnya.
3. Pencipta seni, sebagai komponis, koreografer, penggubah lagu, penulis
lirik lagu, pencipta tari, dan juga sebagai praktisi seni , dan lain-lain.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 70


Bagan Profil Lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 71


2. Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders
Kurikulum KKNI dan SNPT yang didisain, bertujuan memiliki relevansi
dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders. Untuk itu perlu dijabarkan di sini
capaian pembelajaran untuk tiga profil lulusan Prodi Etnomusikologi FIB USU
Medan.

Capaian Pembelajaran

Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Penguasaan


terhadap Pengetahuan untuk Tiga Profil Etnomusikolog

1. Pengkaji Seni
Sikap Etnomusikolog Pengkaji Seni
Lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU dengan profil
pengkaji seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut.
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius, sesuai dengan moto Program Studi, “Membentuk Ilmuwan Seni
Berdasarkan Bimbingan Ilahi;” dengan tugas mengkaji fenomena musik
dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas mengkaji
fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri
sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam
tugas mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta
musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek
struktural dan estetika.
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam
tugas mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta
musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek
struktural dan estetika.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam
tugas mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 72


musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek
struktural dan estetika.
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan; dalam tugas mengkaji fenomena musik
dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
dalam tugas mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya
serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung
aspek struktural dan estetika.
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas
mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik
itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural
dan estetika.
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dalam tugas mengkaji fenomena musik
dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausa-haan,
dalam tugas mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya
serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung
aspek struktural dan estetika.

Keterampilan Umum Etnomusikolog Pengkaji Seni


Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNPT DIKTI lulusan
sarjana Etnomusikologi FIB USU degan profil pengkaji seni memiliki
keterampilan umum sebagai berikut:
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahlian etnomusikologi; dalam keterampilan
umum mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta
musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek
struktural dan estetika.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam
keterampilan umum mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan
budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 73


humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu etnomusikologi)
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam
keterampilan umum mengkaji fenomena musik dalam konteks sosial dan
budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi; dalam keterampilan umum mengkaji fenomena
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah terutama di bidang etnomusikologi, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data; dalam keterampilan umum mengkaji fenomena
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kole-ga, sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya, dalam keterampilan umum mengkaji fenomena musik
dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung
jawabnya; dalam keterampilan umum mengkaji fenomena musik dalam
konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum mengkaji
fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri
sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi, dalam keterampilan umum mengkaji fenomena musik dalam
konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 74


Keterampilan Khusus Etnomusikolog Pengkaji Seni
Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan Program
Studi Etnomusikologi FIB USU pengkaji seni adalah sebagai berikut.
a. Mampu mengkaji secara ilmiah tentang fenomena musik (seni
pertunjukan) dalam konteks kebudayaan, seperti: organologi, pemusik
dan masyarakat, teks lagu, musik dan dinamika kebudayaan, musik dan
sejarah, musik dan teknologi, musik dan filsafat, dan sejenisnya—dengan
pendekatan-pendekatan etnomusikologis dan mempublikasikannya
secara ilmiah baik dalam bentuk makalah, artikel, kartas karya, maupun
skripsi sarjana;
b. Mampu mengkaji penggunaan dan fungsi musik (pertunjukan) dalam
kebudayaan manusia yang mendukung musik tersebut secara
etnomusikologis, seperti gunanya untuk upacara, perayaan, kegiatan
budaya, juga fungsinya sebagai hiburan, komunikasi, integrasi sosial,
pengabsahan upacara, penghayatan estetika, reaksi jasamani,
kesinambungan kebudayaan, integrasi sosial, dan lainnya;
c. Mampu mengkaji struktur musik sebagai hasil kebudayaan, baik itu
mencakup dimensi waktu seperti tempo, meter, ritme, aksentuasi, dan
sejenisnya maupun dimensi ruang, seperti tangga nada, wilayah nada,
nada dasar, formula melodi, interval, distribusi nada, pola-pola kadensa,
kontur, dan sejenisnya.
d. Mampu mengkaji teks nyanyian dalam konteks kebudayaan masyarakat
yang mendukungnya dengan pendekatan-pendekatan etnomusikologis
mencakup makna-makna teks nyanyian, struktur teks nyanyian, formula
budaya ang menyusun teks nyanyian, dan sejenisnya.
e. Mampu mempraktikkan seni musik (pertunjukan) baik yang berasal dari
tradisi musik etnik di seluruh dunia maupun musik-musik dunia dengan
sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat mahir.
f. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni
kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip
enkulturasi budaya dalam disiplin etnomusikologi.

Penguasaan terhadap Pengetahuan Etnomusikolog Pengkaji Seni


Selepas itu, lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU pengkaji
seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu pengetahuan,
yang dirinci sebagai berikut.
a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap
fenomena musik dalam kebudayaan manusia secara etnomusikologis
baik yang berbentuk struktural maupun fungsional, atau teks dan
konteks.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 75


b. Menguasai konsep dan teknik menyusun rencana strategis di bidang
etnomusikologi dan menjabarkannya dalam rencana operasional;
c. Menguasai metode penelitian lapangan dan laboratorium secara
etnomusikologis, yang mencakup studi kasus, kesejarahan, survei, dan
eksperimen pada lingkup kualitatif dan kuantitatif, secara eksploratif,
deskriptif, dan verifikatif;
d. Menguasai konsep penelitian terhadap wilayah-wilayah kajian secara
etnomusi-kologis, mencakup: studi organologis, teks nyanyian, guna dan
fungsi musik, musik dan dinamika kebudayaan, musik sebagai proses
kreatif, dan pemusik itu sendiri.
e. Menguasai etika penelitian dan nilai-nilai kemanusiaan (humanity
values);
f. Menguasai dan mampu mempraktikkan musik (dan/atau seni
pertunjukan) yang di-kaji dalam konsep bimusikalitas;
g. Menguasai minimal salah satu bahasa internasional dan bahasa etnik
untuk fokus kajiannya.

2 Pengelola Seni
Sikap Etnomusikolog Pengelola Seni
Lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU dengan profil
pengkaji seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut.
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius, sesuai dengan moto Program Studi, “Membentuk Ilmuwan Seni
Berdasarkan Bimbingan Ilahi;” dengan tugas mengelola musik dalam
konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas mengelola
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam
tugas mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam
tugas mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 76


e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam
tugas mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan; dalam tugas mengelola dan menyelesaikan
permasalahan pada fenomena musik dalam konteks sosial dan budaya
serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung
aspek struktural dan estetika.
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
dalam tugas mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta
musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek
struktural dan estetika.
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas
mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dalam tugas mengelola musik dalam
konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan,
dalam tugas mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta
musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek
struktural dan estetika.

Keterampilan Umum Etnomusikolog Pengelola Seni


Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNPT DIKTI lulusan
sarjana Etnomusikologi FIB USU degan profil pengelola seni memiliki
keterampilan umum sebagai berikut:
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahlian etnomusikologi; dalam keterampilan
umum mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik
itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural
dan estetika.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam
keterampilan umum mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 77


serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung
aspek struktural dan estetika.
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu etnomusikologi)
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam
keterampilan umum mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya
serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung
aspek struktural dan estetika.
d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi; dalam keterampilan umum mengelola musik
dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah terutama di bidang etnomusikologi, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data; dalam keterampilan umum mengelola musik dalam
konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya,
dalam keterampilan umum mengelola musik dalam konteks sosial dan
budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung
jawabnya; dalam keterampilan umum mengelola musik dalam konteks
sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum mengelola
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi, dalam keterampilan umum mengelola musik dalam konteks

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 78


sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.

Keterampilan Khusus Etnomusikolog Pengelola Seni


Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan
Program Studi Etnomusikologi FIB USU pengkaji seni adalah sebagai
berikut.
a. Mampu mengkaji sistem pengelolaan yang terdapat di dalam organisasi-
organisasi seni musik (pertunjukan), baik itu pengelolaan secara tradisi
etnik, maupun dengan pendekatan-pendekatan pengelolaan dalam sisi
ilmu etnomusikologi terutama bidang manajemen: a. perencanaan, b.
pengarahan, c. sumber daya manusia, d. organisasi, dan e. pengawasan.
b. Mampu berkontribusi dalam mengelola produksi seni, melalui proses
penyusunan rencana strategis organisasi seni, yang kemudian
menjabarkan rencana operasional organisasi seni tersebut pada level
fungsionalnya;
c. Mampu mengelola produksi musik (pertunjukan) berdasarkan konsep-
konsep budaya musik yang diteliti, dengan sentuhan estetika etnosains
dan umum yang telah dipelajari, dan kemudian ciptaan tersebut
fungsional dalam konteks kebudayaan masyarakat, dengan
mengaplikasikan musik sebagai produksi budaya dan juga pemasaran;
d. Mampu mempraktikkan seni musik (pertunjukan) baik yang berasal dari
tradisi musik etnik di seluruh dunia maupun musik-musik dunia dengan
sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat mahir.

Penguasaan terhadap Pengetahuan Etnomusikolog Pengelola Seni


Selepas itu, lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU
pengelola seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu
pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut.
a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap
fenomena musik dalam kebudayaan manusia secara etnomusikologis
baik yang berbentuk struktural maupun fungsional, atau teks dan
konteks.
b. Menguasai konsep dan teknik menyusun rencana strategis di bidang
etnomusikologi dan menjabarkannya dalam rencana operasional;
c. Menguasai metode penelitian lapangan dan laboratorium secara
etnomusikologis, yang mencakup studi kasus, kesejarahan, survei, dan
eksperimen pada lingkup kualitatif dan kuantitatif, secara eksploratif,
deskriptif, dan verifikatif;

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 79


d. Menguasai konsep penelitian terhadap wilayah-wilayah kajian secara
etnomusikologis, mencakup: studi organologis, teks nyanyian, guna dan
fungsi musik, musik dan dinamika kebudayaan, musik sebagai proses
kreatif, dan pemusik itu sendiri.
e. Menguasai etika penelitian dan nilai-nilai kemanusiaan (humanity
values);
f. Menguasai dan mampu mempraktikkan musik (dan/atau seni pertunjukan)
yang di-kaji dalam konsep bimusikalitas;
g. Menguasai minimal salah satu bahasa internasional dan bahasa etnik
untuk fokus kajiannya.

3. Pencipta Seni
Sikap Etnomusikolog Pencipta Seni
Lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU dengan profil
pencipta seni wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut.
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius, sesuai dengan moto Program Studi, “Membentuk Ilmuwan Seni
Berdasarkan Bimbingan Ilahi;” dengan tugas mencipta dan
mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika; terutama dalam tugas mencipta
dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik
itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural
dan estetika.
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; dalam
tugas mengelola musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; dalam
tugas mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan
budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; dalam
tugas mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 80


budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan; dalam tugas mencipta dan mempraktikkan
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
dalam tugas mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial
dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; dalam tugas
mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan budaya
serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung
aspek struktural dan estetika.
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri; dalam tugas mencipta dan mempraktikkan
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausa-haan,
dalam tugas mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial
dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.

Keterampilan Umum Etnomusikolog Pencipta Seni


Lebih lanjut lagi sesuai dengan KKNI dan SNPT DIKTI lulusan
sarjana Etnomusikologi FIB USU degan profil pencipta seni memiliki
keterampilan umum sebagai berikut:
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahlian etnomusikologi; dalam keterampilan
umum mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan
budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; dalam
keterampilan umum mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks
sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 81


humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu etnomusikologi)
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; dalam
keterampilan umum mencipta dan mempraktikkan musik dalam konteks
sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil kebudayaan yang
mengandung aspek struktural dan estetika.
d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi; dalam keterampilan umum mencipta dan
mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah terutama di bidang etnomusikologi, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data; dalam keterampilan umum mencipta dan
mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya,
dalam keterampilan umum mencipta dan mempraktikkan musik dalam
konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung
jawabnya; dalam keterampilan umum mencipta dan mempraktikkan
musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai
hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri; dalam keterampilan umum mencipta dan
mempraktikkan musik dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu
sendiri sebagai hasil kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan
estetika.
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi, dalam keterampilan umum mencipta dan mempraktikkan musik
dalam konteks sosial dan budaya serta musik itu sendiri sebagai hasil
kebudayaan yang mengandung aspek struktural dan estetika.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 82


Keterampilan Khusus Etnomusikolog Pencipta Seni
Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan
Program Studi Etnomusikologi FIB USU pencipta seni adalah sebagai
berikut.
a. Mampu menciptakan musik (seni pertunjukan) yang berakar dari
kebudayaan-kebudayaan etnik yang telah dipelajari, dengan berpedoman
kepada wujud seni, yaitu: gagasan, kegiatan, dan aspek audiovisual seni
musik itu sendiri, sebagai ekspresi kreatif dalam kebudayaan.
b. Mampu mengaransemen (menggarap secara estetis) musik (seni
pertunjukan) yang berakar dari kebudayaan-kebudayaan etnik yang telah
dipelajari, dengan berpedoman kepada wujud seni, yaitu: gagasan,
kegiatan, dan aspek audiovisual seni musik itu sendiri, sebagai ekspresi
kreatif dalam kebudayaan.
c. Mampu memproduksi sebuah pergelaran musik (pertunjukan)
berdasarkan konsep-konsep budaya musik yang diteliti, dengan sentuhan
estetika etnosains dan umum yang telah dipelajari, dan kemudian
ciptaan tersebut fungsional dalam konteks kebudayaan masyarakat,
dengan mengaplikasikan musik sebagai produksi budaya;
d. Mampu mempraktikkan seni musik (pertunjukan) baik vokal,
instrumental, campuran, dan tari, yang dipergelarkan secara mandiri atau
berkelompok, yang berasal dari tradisi musik etnik di seluruh dunia
maupun musik-musik dunia (world music) dengan sentuhan estetika
baru, dengan capaian virtuoso musikal pada tingkat mahir.

Penguasaan terhadap Pengetahuan Etnomusikolog Pencipta Seni


Selepas itu, lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU
pencipta seni berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu
pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut.
a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap
fenomena musik dalam kebudayaan manusia secara etnomusikologis
baik yang berbentuk struktural maupun fungsional, atau teks dan
konteks.
b. Menguasai konsep dan teknik menyusun rencana strategis di bidang
etnomusikologi dan menjabarkannya dalam rencana operasional;
c. Menguasai metode penelitian lapangan dan laboratorium secara
etnomusikologis, yang mencakup studi kasus, kesejarahan, survei, dan
eksperimen pada lingkup kualitatif dan kuantitatif, secara eksploratif,
deskriptif, dan verifikatif;

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 83


d. Menguasai konsep penelitian terhadap wilayah-wilayah kajian secara
etnomusi-kologis, mencakup: studi organologis, teks nyanyian, guna dan
fungsi musik, musik dan dinamika kebudayaan, musik sebagai proses
kreatif, dan pemusik itu sendiri.
e. Menguasai etika penelitian dan nilai-nilai kemanusiaan (humanity
values);
f. Menguasai dan mampu mempraktikkan musik (dan/atau seni pertunjukan)
yang di-kaji dalam konsep bimusikalitas;
g. Menguasai minimal salah satu bahasa internasional dan bahasa etnik
untuk fokus kajiannya.

Berdasarkan desain kurikulum berbasis KKNI dan SNPT, maka mata-


mata kuliah Prodi Etnomusikologi FIB USU adalah sebagai berikut.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 84


BAGAN ALIR MATA KULIAH (BAHAN KAJIAN)
ETNOMUSKKOLOGI BERDASARKAN KURIKULUM SNPT DAN
KKNI

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 85


Mata Kuliah Program Studi Etnomusikologi FIB USU, seperti
terurai pada diagram di atas, secara kuantitatif dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Keseluruhannya berjumlah 62 mata kuliah (bahan kajian)
2. Sebanyak tiga mata kuliah adalah pilihan yang boleh dipilih salah satu,
yaitu: pada semester VI mata kuliah Pemikiran Timur dan Barat
(FIB3206) dan Tradisi Lisan (FIB3202); kemudian pada semetsre VII,
terdapat tiga mata kuliah pilihan yaitu: Musik Populer (ETN4242T);
Apresiasi Musik Barat (ETN4243T); dan Filsafat Seni (ETN4244T).
3. Jumlah keseluruhan SKS adalah 148 (seratus empat puluh delapan).
4. Mata kuliah teori diberi kode T =Teori (atau kosong); mata kuliah
praktik diberi kode P = Praktik, atau mata kuliah yang menerapkan
teori dan praktik sekali gus menggunakan kode C = Campuran (Teori
dan Praktik).
5. Mata kuliah teori berjumlah 89 SKS (60,14%); mata kuliah praktik 22
SKS (14,86%); dan mata kuliah campuran yaitu berupa teori dan
praktik sekaligus adalah 27 SKS (18,24%).
6. Mata-mata kuliah yang diiringi angka I, II, III, IV adalah mata kuliah
terkait, namun bukan sebagai mata kuliah prasyarat—hanya sebagai
mata kuliah yang bertajuk sama dengan fokus yang berbeda. Mislanya
Transkripsi dan Analisis I, yang memfokuskan bahan kajian pada
transkripsi dan analisis ritme; Transkripsi dan Analisis II memfokuskan
bahan kajian pada melodi; Transkripsi dan Analisis III pada harmoni;
dan Transkripsi dan Analisis IV pada musik etnik dunia. Jika seorang
mahasiswa tidak lulus Transkripsi dan Analisis I, ia boleh mengambil
mata kuliah Transkripsi dan Analisis II, demikian seterusnya. Begitu
pula untuk mata kuliah Dasar-dasar Musik I, II, III; Seminar
Etnomusikologi I, II; Survei Musik Dunia I, II, III; Organologi
Akustika I, II; Teori dan Metode dalam Etnomusikologi I, II, III, dan
IV; dan seterusnya.

Seacara persentase, maka komposisi mata kuliah teori, mata kuliah praktik,
dan mata kuliah campuran, dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 86


Diagram Jumlah SKS dan Persentase Mata Kuliah Teori, Praktik, dan
Campuran pada Kurikulum KKNI dan SNPT Etnomusikologi FIB USU

Untuk satu SKS diartikan sebagai 50 menit tatap muka, yang


dalam satu semester adalah sebanyak 16 kali tatap muka. Artinya 1 SKS
sama dengan 50 menit x 16 tatap muka = 800 menit = 13,33 jam. Dua
SKS berarti 26,66 jam, dan empat SKS berarti 53,32 jam. Kemudian
tentu saja ditambah kerja mandiri dalam rangka enkulturasinya, apakah
berupa tugas, kuis, praktik tambahan, dan sejenisnya.
Dalam hal ini perlu dijelaskan tentang Mata Kuliah Praktik yang
diistilahkan dengan Praktik Musik. Mata-mata kuliah praktik terdiri dari:
1. Praktik Musik Nusantara Pokok I 2 SKS;
2. Praktik Musik Nusantara Pokok II 2 SKS;
3. Praktik Musik Nusantara Pokok III 2 SKS;
4. Praktik Musik Nusantara Pokok IV 2 SKS;
5. Praktik Musik Nusantara Pilihan I 2 SKS;
6. Praktik Musik Nusantara Pilihan II 2 SKS;
7. Praktik Musik Nusantara Pilihan III 2 SKS;
8. Praktik Musik Dunia Pilihan I 2 SKS;
9. Praktik Musik Dunia Pilihan II 2 SKS; dan
10. Praktik Musik Dunia Pilihan III 2 SKS.
Jumlah keseluruhan mata kuliah (bahan kajian) praktik musik adalah
20 SKS. Sepuluh bahan kajian ini, dapat dikategorikan kepada tiga jenis:

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 87


(a) praktik musik nusantara pokok; (b) praktik musik nusantara pilihan;
dan (c) praktik musik dunia pilihan. Yang dimaksud dengan praktik
musik nusantara pokok adalah praktik musik (dan juga tari, karena
budaya Nusantara selalu menyatukan musik dan tari dalam satu kesatuan
contoh zapin berarti musik dan tari zapin, begitu juga contoh tortor
berarti tari dan musik sekali gus dalam budaya Batak) yang berada di
wilayah budaya etnik-etnik natif Sumatera Utara yaitu: (1) Karo, (2)
Pakpak-Dairi; (3) Simalungun; (4) Batak Toba; (5) Mandailing-
Angkola; (6) Pesisir; (7) Nias; dan (8) Melayu. Program Studi
Etnomusikologi menyediakan mata kuliah praktik musik (dan tari)
Nusantara Pokok ini sesuai dengan kemampuan pendanaan dan sumber
daya manusia yang ada.
Sampai sekarang praktik musik Nusantara Pokok ini, terdiri dari:
1. Praktik Gondang Sabangunan (Toba) I, II, III, dan IV;
2. Praktik Uning-uningan (Toba) I, II, III, dan IV;
3. Praktik Tortor (Toba) I, II, III, dan IV;
4. Praktik Musik Karo I, II, II, dan IV;
5. Praktik Musik Simalungun I, II, III, dan IV;
6. Praktik Musik Pakpak-Dairi I, II, III, dan IV;
7. Praktik Tari Nias I, II, III, dan IV;
8. Praktik Musik Pesisir I, II, III, dan IV;
9. Praktik Tari Pesisir I, II, III, dan IV;
10. Praktik Musik Mandailing-Angkola I, II, III, dan IV;
11. Praktik Musik Melayu I, II, III, dan IV;
12. Praktik Tari Melayu I, II, III, dan IV.
Kemudian praktik musik Nusantara Pilihan, bahan kajian yang
disediakan adalah sebagai berikut.
1. Praktik Musik Gamelan Jawa I, II, dan III;
2. Praktik Tari Minangkabau I, II, dan III;
3. Praktik Musik Sunda I, II, dan III;
4. Praktik Musik Minangkabau I, II, dan III;
5. Praktik Musik Bali I, II, dan III.
Selanjutnya untuk praktik musik Dunia Pilihan, bahan kajian yang
disediakan adalah sebagai berikut.
1. Praktik Biola I, II, dan III;
2. Praktik Vokal I, II, dan III;
3. Praktik Klarinet I, II, dan III;
4. Praktik Saksofon I, II, dan III;
5. Praktik Gitar Klasik I, II, dan III;
6. Praktik Piano I, II, dan III.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 88


Bahan kajian praktik ini masih perlu dan bisa dikembangkan lagi
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Misalnya praktik
keyboard, band populer, campur sari, keroncong, dangdut, ghazal, musik
kotemporer, dan lain-lainnya.

5. Kurikulum Lokal yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat


Seperti terurai dalam kurikulum Prodi Etnomusikologi FIB USU
berdasar pada KKNI dan SNPT, maka beberapa matakuliah didisain
berdasarkan budaya etnik lokal. Dalam hal ini tercermin dari meta-mata kuliah
seperti Praktik Musik Nusantara Pokok I, II, III, dan IV, Praktik Musik
Nusantara Pilihan I, II, dan III, Praktik Musik Dunia Piliha I, II, dan III, Survei
Musik Nusantara, Survei Musik Dunia, dan lain-lainnya.
Kurikulum yang bermuatan budaya lokal diterapkan sebagai penciri
utama Prodi dan penghubung antara kebutuhan masyarakat dengan kompetensi
lulusan. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat lokal (terdekat), khususnya Sumatera Utara, dengan
mewujudkannya dalam beberapa mata kuliah praktik musik nusantara pokok,
dan praktik musik nusantara pilihan. Mata kuliah tersebut dilaksanakan dengan
mempertimbangan peraturan atau kondisi terhadap kebutuhan masyarakat lokal
dan kepentingan internal lembaga.

6. Mata Kuliah Pilihan yang Merujuk pada Harapan


Sebagai syarat kelulusan, mahasiswa diwajibkan mengambil sekurang-
kurangnya 4 SKS dari 10 SKS mata kuliah teori pilihan yang ditawarkan. Juga
22 SKS dari 160 SKS mata kuliah praktik yang ditawarkan. Banyaknya mata
kuliah praktik yang ditawarkan ini, adalah sebagai ekspresi multikulturalnya
kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, tiap-tiap mata kuliah praktik,
sekurang-kurangnya diisi oleh 10 peserta didik. Mata kuliah pilihan
merupakan mata kuliah yang merujuk kepada kebutuhan dan harapan
mahasiswa secara pribadi, sehingga antar mahasiswa yang satu dengan yang
lain pemilihan mata kuliah pilihan dimungkinkan tidak sama. Dilandasi alasan
karena sifat mata kuliah pilihan yang merupakan perwujudan minat mahasiswa
untuk mempelajari ilmu tertentu, dimana antar mahasiswa dimungkinkan
memiliki minat yang tidak sama, maka mata kuliah pilihan bukan mata kuliah
yang menjadi syarat pada mata kuliah tingkat lanjut.

7. Peluang Mahasiswa Mengembangkan Diri


Kurikulum Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah mempersiapkan para
lulusannya agar mampu mengembangkan diri untuk studi lanjut, yaitu ke strata

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 89


dua dan tiga. Hal ini terlihat dari adanya mata-mata kuliah keahlian yang
ditawarkan oleh Prodi Etnomusikologi FIB USU sesuai dengan
minat, yaitu: Transkripsi Analisis, Seminar Etnomusikologi, Survei Musik
Nusantara, dan Surnei Musik Dunia.
Selain itu, sebagai syarat kelulusan atau menyelesaikan studi di Prodi
Etnomusikologi FIB USU, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun skripsi
sarjana yang berbasis pada penelitian lapangan. Penelitian ini mencakup
bidang-bidang: organologi dan akustika alat musik, fungsi dan penggunaan
musik, pemusik, musik dan dinamika kebudayaan, studi teks nyanyian, musik
dan tari, dan lainnya. Dalam kerja penelitian untuk skripsi ini mahasiswa
dibekali ilmui etnomusikologi dalam mengidentifikasi masalah, memilih
metode dan teori untuk memecahkan pokok masalah, dan mendapatkan hasil
peneltian yang selalu terbarukan dari waktu ke waktu.Hal ini juga yang akan
menjadi bekal keilmuan bagi mahasiswa dalam melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi (pascasarjana). Prodi Etnomusikologi FIB USU sendiri, sejak
tahun ajaran 2009, telah mendirikan program magister (S2) Penciptaan dan
Pengkajian Seni, yang menerima semua lulusan S1 bidang seni dan sejenis.
Sebahagian alumni S1 Etnomusikologi ada yang melanjutkan studi
magisternya di sini, namun sebagian yang lain melanjut ke berbagai prodi
magister baik di dalam maupun di luar negeri, terutama untuk ilmu-ilmu yang
terkait, seperti pengkajian seni, antropologi, kajian budaya, ethnomusicology,
dan lain-lainnya.
Dalam konteks pengembangan diri, kurikulum ini juga bertujuan untuk
pengembangan pribadi dan memperoleh pengetahuan. Pengembangan pribadi
mahasiswa diberikan melalui berbagai softskill yang dilakukan pada proses
belajar mengajar baik didalam kelas maupun di luar kelas. Pengembangan
pribadi juga dilakukan pada saat mahasiswa melakukan KKN pada semester
akhir dengan kegiatan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Seterusnya untuk hal ini, maka mahasiswa mampu memahami materi
khusus sesuai dengan bidang studinya. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
telah menawarkan mata kuliah pilihan sebagai sarana bagi mahasiswa untuk
memahami materi khusus sesuai dengan minat yang diambil. Selain itu dengan
adanya tema penelitian dari tiap kelompok dosen keahlian akan membantu
mahasiswa dalam menentukan pilihan dan mempermudah mahasiswa dalam
mencari dosen yang sesuai dengan bidang studi yang dipilihnya. Beberapa
kegiatan tambahan, semisal diskusi informal, juga menjadi wadah bagi
mahasiswa untuk mempelajari dan memahami materi khusus bersama dengan
dosen yang berkompetensi di bidangnya. Pengembangan keterampilan yang
dapat ditransfer, terorientasikan ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 90


Pengembangan keterampilan yang diberikan oleh Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU,dapat dikategorikan ke dalam akademis dan non-akademis. Sebagai
contoh akademis adalah keterlibatan mahasiswa dalam praktik musik dan tari,
sebagai asisten, dalam kepanitian lokakarya atau seminar dan dalam
pengabdian masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan seperti ini
dibuktikan melalui sertifikat yang diharap dapat menjadi nilai tambah dalam
pemerolehan pekerjaan. Pada kategori non-akademis, mahasiswa dapat
berkecimpung dalam kegiatan kesenian, olahraga ataupun jurnalistik yang
dikoordinir oleh Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi (IME) FIB USU.

8. Misi Pembelajaran
Seperti tertuang pada standar 1, misi Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU adalah:
(1) Menyelenggarakan pendidikan etnomusikologi yang berkualitas dan mam-
pu bersaing baik secara nasional maupun internasional;
(2) Mengembangkan penelitian dalam bidang etnomusikologi yang mendo-
rong kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
berfungsi untuk kepentingan umat manusia;
(3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat, berwawasan seni budaya
untuk menyelesaikan masalah-masalah seni dan masyarakat;
(4) Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di
dalam maupun di luar negeri dalam bidang seni budaya untuk
mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat;
(5) Menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkompetensi seni budaya
serta keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa
kepemimpinan, dan perduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

Misi ini kemudian diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan


seperti berikut ini.

Pengembangan dan pelatihan kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan


misi pembelajaran yang dicanangkan Prodi Etnomusikologi FIB USU,
mahasiswa diharapkan aktif dalam kegiatan penelitian, baik yang berhubungan
dengan penelitian maupun penelitian yang berorientasi pada pengabdian
masyarakat. Kegiatan penelitian ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa
untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi sehingga
dapat berkompetisi secara global. Selain itu dengan adanya proses perkuliahan
yang bersifat praktikum, seperti KKN dan praktik musik dan tari, diharapkan
bisa menjadi suatu latihan bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi yang
diharapkan.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 91


Efisiensi internal dan eksternal . Efisiensi pengajaran ditunjukkan melalui
alur pengambilan mata kuliah yang terencana dan terarah sesuai dengan tingkat
pemahaman dan kedalaman materi. Proses belajar mengajar juga telah
mengalami efisiensi internal, dimana diberlakukannya berbagai kelas kecil
untuk mata kuliah dasar dan praktik etnomusikologi, sehingga dosen
pengampu bisa leluasa memantau perkembangan mahasiswa. Efisiensi internal
juga terlihat dalam pelaksanaan semester pendek pada masa libur antara
semester genap dan semester ganjil. Pelaksanaan kelas paralel bagi mahasiswa
yang berprestasi juga merupakan salah satu bentuk efisiensi internal.
Sedangkan efisiensi ekternal dilaksanakan dengan adanya pemberian tugas-
tugas individu atau kelompok yang menuntut peran aktif mahasiswa untuk
terus belajar dan mengembangkan diri diluar jam perkuliahan. Efisiensi pada
pengaturan jadwal praktik juga dilakukan, yaitu dengan melaksanakan praktik
pada siang dan sore hari sehingga tidak mengganggu perkuliahan regular di
kelas teori yang umumnya dilaksanakan pada pagi hari. Bentuk efisiensi
ekternal yang lain adalah pelatihan atau kursus yang dilakukan sebagai
peningkatan soft skill mahasiswa.

9. Kegiatan Belajar Mengajar


Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan, GBPP dan SAP digunakan
pada setiap perkuliahan sebagai bahan acuan terhadap strategi dan metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelaran tiap mata kuliah. Metode
pembelajaran dapat bersifat tatap muka dalam perkuliahan, diskusi, presentasi,
praktik, tugas individu (kuiz), tugas kelompok, ataupun penelitian lapangan.
Pemilihan metode ini telah direncanakan bersama oleh para dosen pengampu,
sehingga metode yang dipilih adalah yang relevan dan efisien dalam
pencapaian tujuan. Evaluasi terhadap kesesuaian ini dilaksanakan oleh Prodi
Etnomusikologi pada tengah dan akhir semester. Solusi atau tindak lanjut
diperoleh dari hasil evaluasi yang segera dilaksanakan pada semester
selanjutnya.
Efisiensi dan produktivitas. Produktivitas perkuliahan dapat dilihat dari
tingkat kehadiran / tata muka tiap semester yang cukup tinggi (standar 4 buku
III-A). Lembar berita acara perkuliahan juga menunjukkan produktivitas suatu
kelas perkuliahan dalam mencapai tujuan pembelajaran matakuliah tersebut.
Efisiensi dalam perkuliahan dilakukan dengan menempatkan tim dosen
pengampu dalam setiap mata kuliah, dengan harapan sistem pembelajaran
dapat terus berjalan meskipun ada salah satu dosen pengampu yang berhalang
hadir. Efisiensi jugadilaksanakan dalam bentuk konsultasi dan asistensi oleh
mahasiswamengenai tugas atau materi perkuliahan diluar jam perkuliahan.
Efisiensi dan produktivitas ini terus dimonitor dan direkam dalam bentuk

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 92


daftar kehadiran yang dievaluasi secara periodik oleh Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU.
Struktur dan rentang kegiatan mengajar. Secara resmi, kegiatan belajar
mengajar di kelas berlangsung selama 5 hari dalam satu minggu, dan
dilaksanakan dalam jam kerja, yaitu 07.00-16.00. Hal ini akan memberikan
keuntungan bagi mahasiswa untuk membagi waktu dengan pelaksanaan
kegiatan mandiri tugas terstruktur, serta memberi keuntungan bagi dosen
dalam melaksanakan tugas lainnya, seperti penelitian dan pengabdian
masyarakat. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap penyerapan
materi, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah melaksanakan kelas-kelas
kecil dimana dalam satu mata kuliah dibuka lebih dari satu kelas dengan dosen
pengampu yang berbeda dan dalam satu kelas diberi batas maksimal jumlah
mahasiswa sebanyak 20 orang.
Pengunaan teknik informasi. Dalam proses perkuliahan, penyerapan materi
dapat dioptimalkan dengan penerapan teknik informasi audio dan visual yang
baik. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah memberikan fasilitas
penggunaan LCD pada setiap ruang kelas. Penambahan fasilitas wireless LCD
memudahkan dosen pengampu untuk berkonsentrasi dalam pemberian materi
di depan kelas tanpa harus diam disudut ruang untuk pergantian slide.
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga telah memfasilitasi akses internet
wireless (wifi) untuk seluruh area di Prodi Etnomusikologi (Gedung M).
Penggunaan internet wireless memungkinkan dosen untuk menampilkan
informasi-informasi yang terkini dalam kelas perkuliahan, selain itu adanya
internet memudahkan mahasiswa dalam mengunduh materi-materi
perkuliahan, pembahasan soal-soal dan pengecekan nilai yang telah di muat
oleh dosen pengampu dalam blog pribadi. Selain itu pelayanan akademik juga
telah diberikan melalui Sistem Informasi Akademik (SIA) yang dapat diakses
secara mudah dan cepat baik didalam kampus maupun diluar kampus.
Keterlibatan mahasiswa, dalam perkuliahan dapat dipantau melalui daftar
kehadiran. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU menetapkan 80% kehadiran dari
total jumlah 16 tatap muka (2 SKS) dalam satu semseter yang direncanakan
sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester. Keterlibatan mahasiswa
dalam perkuliahan di kelas didasarkan atas metode pembelajaran yang telah
dirancang bersama, yaitu: diskusi, tanya jawab, presentasi, atau praktik. Selain
itu, di luar kelas, mahasiswa dapat berperan aktif dalam kegiatan praktikum
laboratorium, seminar ilmiah, penelitian, pengabdian masyarakat dan
penyelesaian berbagai tugas terstruktur.
Bimbingan skripsi sarjana, diberikan oleh dua dosen pembimbing yang
berkompeten dan sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk
penyelesaianskripsi tersebut. Dosen pembimbing diwajibkan memenuhi syarat

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 93


dan ketentuan yang telah diatur dalam Buku Pedoman Fakultas Ilmu Budaya
USU. Bimbingan skripsi dilakukan secara kontinu di dalam lingkungan
kampus melalui konsultasi, diskusi dan pemberian studi literatur. Monitoring
dan evaluasi kegiatan bimbingan skripsi dilakukan melalui lembar asistensi
yang berisi proses dan kegiatan yang harus dipenuhimahasiswa selama
penelitian lapangan dalam konteks menulis skripsi sarjana..

10. Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar


Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi
mahasiswa. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
mahasiswa telah diatur dalam Buku Pedoman Akademik USU, seperti yang
terlihat pada tabel berikut.

Tabel Evaluasi Keberhasilan Studi

Akhir Tahun Jumlah sks Lulus IPK


ke-

1 > 24 (tanpa nilai E) ≥ 2,00


< 24 < 2,00
Diambil 24 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
2 > 48 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 48 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥2,00
3 > 72 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 72 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
4 > 96 (tanpa nilai E) ≥ 2,00
< 24 < 2,00
Diambil 96 sks terbaik (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00
Keterangan: jika mahasiswa Etnomusikologi FIB USU tidak memenuhi syarat-syarat tersebut, maka
diberhentikan sebagai mahasiswa USU

Pada akhir tahun pertama, mahasiswa harus mengumpulkan minimal 24


sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Pada akhir tahun kedua, mahasiswa
harus mengumpulkan minimal 48 SKS (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00.
Evaluasi berlanjut pada tahun ketiga, mahasiswa setidaknya harus
mengumpulkan minimal 72 SKS (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Sedangkan
pada tahun keempat mahasiswa setidaknya harus mengumpulkan minimal 96
sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00. Apabila mahasiswa tidak dapat
memenuhi syarat – syarat tersebut, contohnya pada akhir tahun ke-1
mahasiswa hanya mendapatkan 22 sks tanpa nilai E atau IPK 1,80, maka

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 94


mahasiswa tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa Etnomusikologi
FIB USU.
Pada semester 8, mahasiswa dinyatakan lulus bila telah mengumpulkan
minimal 148 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥ 2,00 dan telah memenuhi
persyaratan lainnya, seperti telah menyelesaikan skripsi, tugas akademik, lulus
ujian akhir sarjana,memenuhi syarat-syarat administrasi. Keberhasilan studi
mahasiswa terlihat dari nilai setiap mata kuliah yang dikonversikan ke dalam
IPK. Ketika lulus, mahasiswa memiliki predikat kelulusan, yaitu dengan
peringkat: cumlaude, sangat memuaskan, dan memuaskan berdasar atas nilai
IPK dan lama studi.
Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa
dilakukan melalui evaluasi atas Indek Prestasi dan perolehan angka kredit.
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU melakukan evaluasi terhadap kemajuan dan
keberhasilan mahasiswa setiap semester, mahasiswa yang terlihat kritis
(menurun) akan segera dievaluasi baik denganmemanggil mahasiswa yang
bersangkutan, memanggil orang tua atau wali dari mahasiswa maupun dengan
tindakan tegas yang berupa DO (drop out) bila memang tidak dapat
dipertahankan lagi. Mahasiswa boleh menempuh SKS tertentu apabila telah
mendapatkan nilai IP Semester tertentu. Nilai yang digunakan dalam IPK
adalah nilai yang terbaik apabila mahasiswa mengulang mata kuliah yang
sama.
Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang
mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan). Yudisium dilakukan apabila
mahasiswa telah mengumpulkan minimal 148 sks (tanpa nilai E) dengan IPK ≥
2,00 dan telah memenuhi persyaratan lainnya, seperti telah menyelesaikan
skripsi sarjana, tugas akademik, lulus ujian akhir sarjana, memenuhi syarat-
syarat administrasi. Adapun syarat-syarat tambahan adalah telah
menyelesaikan perbaikan skripsi sarjana, dan menyelesaikan semua
tanggungan peminjaman peralatan maupun buku.
Analisis mengenai kepuasan mahasiwa. Mahasiswa memberikan penilaian
mengenai kepuasan terhadap proses pembelajaran melalui angket (kusioner)
yang diberikan pada akhir perkuliahan. Selain itu tersedia kotak saran bagi
mahasiswa yang ingin memberikan saran atau keluhan terhadap proses belajar
mengajar. Evaluasi terhadap kepuasan mahasiswa dilakukan secara periodik
dengantindakan perbaikan berupa teguran langsung kepada dosen pengampu
mata kuliah bila ditemukan kepuasan mahasiswa yang bernilai rendah.

11. Sarana untuk memelihara interaksi dosen mahasiswa


Interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas dilakukan dalam ruang yang
representatif dengan kapasitas maksimum antara 40-80 orang dan sudah

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 95


dilengkapi dengan fasilitas meja-kursi perkuliahan, wireless infocus, AC, audio
sistem, dan akses internet. Interaksi juga dilaksanakan dalam laboratorium dan
studio di saat mahasiswa melakukan penyelesaian tugas besar, praktikum dan
pengolahan data lapangan saat membuat skripsi sarjana. Interaksi yang berupa
bimbingan dan konsultasi dapat dilaksanakan di ruang dosen yang
representatif, di ruang-ruang terbuka atau di ruang rapat. Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU telah memfasilitasi adanya meja-meja diskusi serta
gazebo yang mendukung mahasiswa dalam berdiskusi dan berinteraksi dengan
dosen. Interaksi dapat juga dilakukan di luar kampus, dimana mahasiswa dan
dosen menghadiri rapat, seminar, lokakarya ataupun dalam kegiatan
pengabdian masyarakat. Selain itu interaksi dapat dilakukan melalui email,
twitter, facebook, dan media lainnya, karena Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU telah menyediakan jaringan internet wireless di seluruh lingkungan
kampus.

12. Mutu Interaksi Sivitas Akademika yang Baik


Interaksi yang dilakukan antara dosen, mahasiswa dan civitas akademika
lainnya telah berjalan dengan baik. Peningkatan jumlah keterlibatan mahasiswa
dalam penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilaksanakan oleh para dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU merupakan
salah satu indikator peningkatan mutu dan kuantitas interaksi kegiatan
akademik dosen dan mahasiswa. Penggunaan sarana dan prasarana terus
ditingkatkan baik dari segi frekuensi penggunaan maupun dari segi
peningkatan kualitas melalui perbaikan dan pemeliharaan (terdapat borang
kehilangan dan kerusakan inventaris), sehingga dapat meningkatan mutu dan
kuantitas interaksi. Sebagai contoh, adanya kegiatan pertunjukan bersama
dengan tema perkembangan dan penerapan etnomusukologi yang terbaru,
merupakan salah satu contoh peningkatan mutu dan kuantitas interaksi.

Analisis SWOT dan Matrik I-E Standar 5


Identifikasi SWOT

STRENGTH (S)
1. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU terus berbenah untuk memperbaiki dan
mengembangkan kurikulum KKNI dan SNPT secara periodik
2. Suasana akademik yang kondusif untuk kegiatan tri dharma perguruan tinggi
3. Partisipasi yang cukup besar dari sivitas akademika terhadap kegiatan
akademis
4. Interaksi yang baik antar sivitas akademika baikdi kelas, dalam kampus
maupun luar kampus

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 96


5. Telah tersusunnya GBPP dan SAP Prodi Etnomusikologi dan Bahan Ajar
pada hampir seluruh mata kuliah

WEAKNESS (W)
1. Koleksi jurnal ilmiah terakreditasi dan internasional yang masih terbatas
2. Sistem informasi yang masih berubah-ubah karena menyesuaikan dengan
sistem informasi pusat atau universitas (USU).

OPPORTUNITY (O)
1. Tersedianya hibah dari Dikti untuk penyusunan kurikulum berbasis
kompetensi.
2. Minat mahasiswa untuk bekerja sama dengan dosen dalam penelitian dan
pengabdian masyarakat yang tinggi
3. Sistem informasi yang dapat terus dikembangkan untuk mendukung
pelaksanaan belajar mengajar.

THREAT (T)
1. Mahalnya dana bagi penyediaan akses jurnal internasional yang terakreditasi
dan dapat diakses secara online
2. Tuntutan stakeholder akan kompetensi lulusan yang terus berkembang.

Pembobotan Matriks I-E


Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 5

Faktor- faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan


Kekuatan:
1. Perbaikan kurikulum secara periodic 0,20 4 0,80

2. Suasana akademik yang kondusif 0,20 3 0,60

3. Partisipasi akademika yang besar pada 0.10 3 0,30


kegiatan akademis

4. Interaksi yang baik antar civitas akademika 0,10 3 0,30

5. Telah tersusunnya GBPP/SAP dan 0,20 3 0,60


buku ajar

Kelemahan:
1. Koleksi jurnal ilmiah terakreditasi dan 0,10 2 0,20
internasional yang masih terbatas
2. Sistem informasi yang masih berubah-ubah
karena menyesuaikan dengan sistem 0,10 2 0,20
informasi pusat atau universitas (USU).

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 97


0,10 1 0,10
Jumlah total 1,00 3,00

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 5

Faktor- faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan


Peluang:
1. Tersedianya hibah dari Dikti untuk 0,30 4 1,20
penyusunan kurikulum berbasis kompetensi.
2. Minat mahasiswa untuk bekerja sama dengan
dosen dalam penelitian dan pengabdian 0,20 4 0,80
masyarakat yang tinggi
3. Sistem informasi yang dapat terus
dikembangkan untuk mendukung 0.20 3 0,60
pelaksanaan belajar mengajar.

Ancaman:
1. Mahalnya dana bagi penyediaan akses jurnal 0,10 1 0,10
internasional yang terakreditasi dan dapat
diakses secara online
2. Tuntutan stakeholder akan kompetensi 0,20 2 0,40
lulusan yang terus berkembang.

Jumlah Total 1,00 3,10

Analisis Matriks Internal Eksternal Standar 5

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertikal integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Berdasarkan Analisis Matriks internal-eksternal sesuai dengan bobot dan


ranking yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, maka Program Studi
Etnomusikologi FIB USU berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui
integrasi vertical,”artinya diharapkan program-program yang ada dapat
dikembangkan dan diperbaiki terutama yang berhubungan dengan kurikulum.
Pengembangan program dapat dilaksanakan dengan salah satunya memperkuat

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 98


keberadaan kurikulum berbasis KKNI dan SNPT sebagai upaya pengendalian
mutu lulusan sehingga mampu berkompetisi secara global

Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT Standar 5

Kekuatan: Kelemahan:
1. Perbaikan kurikulum secara 1. Koleksi jurnal ilmiah
periodik terakreditasi dan
2. Suasana akademik yang internasional yang masih
kondusif terbatas
3. Partisipasi akademika yang 2. Sistem informasi yang
besar pada kegiatan masih berubah-ubah karena
akademis menyesuaikan dengan
4. Interaksi yang baik antar sistem informasi pusat atau
civitas akademika universitas (USU).
5. Telah tersusunnya
GBPP/SAP dan buku ajar

Peluang:
○Tersedianya hibah ○Menggunakan ○ Mengatasi sistem
penyusunan kurikulum besarnya informasi yang
berbasis kompetensi partisipasi berubah – ubah
akademika guna dengan
○Minat mahasiswa memenangkan menerapkan data
yang tinggi untuk hibah base yang bersifat
bekerjasama dengan dosen penyusunan compatible untuk
kurikulum dan semua jenis sistem
○Sistem informasi yang mengembangkan informasi,
dapat terus dikembangan sistem informasi sehinggasistem
informasi terus
○Memanfaatkan berkembang.
minat susana
akademik, ○Mengatasi
partisipiasi permasalahan
akademika dan jurnal yang
interaksi yang terbatas dengan
baik untuk bekerjasama
menjaga minat dengan instansi
mahasiswa lain, sehingga
dapat
meningkatkan
suasana akademis
yang mendorong
peningkatan
kerjasama

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 99


mahasiswa dan
dosen

Ancaman

○ Mahalnya dana ○Menggunakan ○Mengatasi


akses jurnal perbaikan permasalahan
internasional kurikulum secara koleksi jurnal
periodik sehingga internasional yang
○ Tuntutan dapat terus terbatas melalui
stakeholder memenuhi tuntyutan kerjasama dengan
yang terus stakeholders. antar
perpusatakaan
untuk mengatasi
akses jurnal yang
mahal

○Mengoptimalkan
penggunaansistem
informasi melalui
forum saran dan
masukan sehingga
dapat mengetahui
tuntutan
stakeholder

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 100


STANDAR VI: PEMBIAYAAN, SARANA, DAN
PRASARANA

1. Sistem Alokasi Dana


Pengelolaan dana di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU merupakan
bagian dari sistem terpadu. Dalam sistem ini, masing-masing prodi akan
mendapat alokasi kebutuhan dana yang ditentukan berdasarkan perimbangan
proporsional dari Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU berperan aktif dalam merencanakan program kerja, target capaian
kinerja, serta kebutuhan anggaran pelaksanaan dari program kerja tersebut pada
setiap tahun akademik. Anggaran yang disusun memperhatikan mekanisme dan
prosedur penyusunan anggaran keuangan negara, dibicarakan melalui rapat
pimpinan yang melibatkan dekan, wakil dekan dan seluruh ketua Prodi di
Fakultas Ilmu Budaya, sebelum mencapai persetujuan dan pencairannya.
Pengelolaan dana ditingkat Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU digunakan
untuk kegiatan akademis, kegiatan administrasi, dan pengelolaan program
studi, antara lain untuk: penyelenggaraan proses belajar dan mengajar, ujian
akhir semester, seminar proposal/ujian akhir, pengembangan kurikulum,
peningkatan sarana dan prasarana, akreditasi, penelitian dan pengabdian
masyarakat serta penguatan tata kelola dan akuntabilitas.

2. Pengelolaan dan Akuntanbilitas Penggunaan Dana


Anggaran dan dana yang telah diperoleh Prodi Etnomusikologi FIB USU
baik melalui PNPB, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) ataupun sumber lain seperti kerjasama dan hibah dari luar
negeri di kelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
dan kegiatan pengabdian masyarakat, serta investasi-investasi untuk
mendukung tridharma perguruan tinggi tersebut. Setersunya, pemanfaatan
keuangan telah berjalan dengan baik, dalam hal ini pengelola Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU memperhatikan efisiensi dan efektivitas
pemanfaatan keuangan dengan mengacu kepada program kerja, sasaran dan
target kerja, serta tetap memperhatikan urgensi dan inspirasi dari berbagai
civitas akademika di lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU Medan.
Dalam pengelolaannya, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah
menerapkan sistem yang transparan dan akuntabel, oleh karena itu pihak
manajemen Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah memaparkan cash-flow

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 101


(pemasukan dan pengeluaran) kepada dosen Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU dalam rapat jurusan secara periodik.

3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU selain menerima dana proporsional
yang berasal dari SPP, DPP, pada tiap semester, juga telah mengupayakan
penambahan dana melalui jalur-jalur lain, seperti melalui program-program
hibah, program hibah pengabdian masyarakat, ataupun dari beasiswa. Hal ini
terus dilakukan agar pemanfaatan dana dapat berjalan secara berkelanjutan dan
dapat diberikan secara maksimal untuk peningkatan kualitas pelaksananaan
kegiatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi di Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU.

4. Pengelolaan dan Pemungsian Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana sebagai salah satu unsur penting yang menunjang
kegiatan belajar mengajar telah dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara dengan
baik oleh Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU. Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu universitas dan fakultas
dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang berada di lingkungan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU, seperti ruang kuliah, laboratorium, studio serta
peralatan dan perlengkapan penunjang.
Untuk pemanfaatan sarana dan prasarana ini, pengelola Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU dibantu dengan kepala laboratorium telah
merencanakan dengan baik mengenai jadwal dan jenis kegiatan, yang
umumnya masih didominasi oleh kegiatan pendidikan dan penelitian.
Perencanaan ini terus dimonitoring dan dievaluasi untuk menghindari
penggunaan-penggunaan sarana dan prasarana yang dapat menimbulkan
kerusakan sehinggapemanfaatan secara optimal dapat tercapai.
Sebagai gambaran, setiap penggunaan ataupun peminjaman sarana dan
prasarana harus sepengetahuan dan mendapatkan ijin dari pengelolaan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU, hal ini merupakan bentuk tanggung jawab dan
monitoring pengelola Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU terhadap sarana dan
prasarana yang adadi lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU. Kegiatan
pemeliharaan terhadap sarana dan prasaranadi Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU dilaksanakan secara periodik untuk menghindari penurunan pemanfaatan
sarana dan prasarana.
Pengelola Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dibantu oleh kepala
laboratorium dan civitas akademika melaporkan kondisi inventaris peralatan
yang beradadalam lingkungan kerja masing-masing setiap tahun. Selain itu,
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga telah melakukan monitoring terhadap

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 102


sarana dan prasarana di dalam ruang perkuliahan dengan pengecekan dan
pengawasan secara rutin serta laporan sivitas akademika pengguna ruang
kuliah melalui borang laporan kehilangan dan kerusakan sarana dan prasarana
yang berada di ruang pengajaran.
Kerusakan sarana dan prasarana mendapat perhatian khusus oleh Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU untuk segera dilakukan perbaikan sehingga kegiatan
belajar dan mengajar serta penelitan dan pengabdian masyarakat tidak
terganggu. Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang berada di luar
lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU, seperti gedung perpustakaan,
poliklinik, laboratorium diluar Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU, lapangan
olahraga dan auditorium, tanggung jawab pengelolaan, pemanfaatan dan
pemeliharaan dilakukan oleh Universitas atau instansi terkait.

5. Ketersediaan Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, dan Perpustakaan


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU memiliki dua gedung (Gedung M.
sebagai pusat kegiatan) dan Gedung A sdebagai kantor, di lingkungan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU. Gedung M terdiri dari 3 tingkat dan 23 ruangan,
yang terdiri dari ruang kelas, laboratorium, studio musik, ruang baca, ruang
pengajaran, ruang rekaman, ruang sidang, ruang pejabat struktural, ruang
laboran, ruang belajar indoor, ruang kegiatan kemahasiswaan dan ruang ujian
sarjana dengan sifat kepemilikan sendiri dan dalam kondisi baik sesuai dengan
kondisi yang baik.
Selain itu Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga menggunakan
laboratorium musik, rumah sakit (USU), poliklinik (USU), lapangan olahraga,
audotorium, perpustakaan dan ruang kuliah bersama (Gedung Tengku Amin
Ridwan dan Gedung Ajib Shah) yang terletak di luar lingkungan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU namun masih milik PT sendiri untuk menunjang
proses belajar mengajar.
Untuk ruang kerja dosen, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah
mengakomodasi kenyamanan dan efektivitas kinerja dosen, baik dalam
kegiatan mandiri dosen maupun dalam konsultasi dengan mahasiswa, yaitu
dengan menyediakan ruang dosen tersekat dimana 1 dosen akan mendapatkan
1 ruang dengan ukuran 2m x3m.
Di lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga terdapat fasilitas
yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berkumpul dan berdiskusi
bersama, yaitu ruangan Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi (IME), juga
terdapat mushola, kantin, dan fasilitas internet, olahraga, perpustakaan Prodi
dan Fakultas (Cabang Perpstakaan Pusat USU), dan ruang kuliah bersama yang
terletak di luar lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU namun masih
milik PT sendiri untuk menunjang proses belajar mengajar.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 103


6. Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian
Sistem informasi yang terdapat di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
dapat diakses oleh segenap sivitas akademika baik di dalam maupun di luar
kampus. Pengelolaannya bekerjasama dengan Pusat Teknologi Informasi USU,
dan cabangnya di FIB USU. Untuk menunjang sistem ini, Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU telah memfasilitasi jaringan internet luas (Wide Area
Network, WAN) tanpa menggunakan kabel atau nirkabel (wireless), dan tanpa
menggunakan pasword, walau tetap dengan sekuriti jaringan, sehingga segenap
sivitas akademika dapat mengakses sistem tersebut menggunakan komputer
pribadi. Guna menunjang kegiatan perkuliahan, setiap ruang kelas yang
terdapat di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah dilengkapi dengan LCD
proyector.
Selain itu juga terdapat beberapa ruang kelas yang dilengkapi dengan
televisi dan pemutar audiovisual. Selain itu, untuk memudahkan akses tersebut,
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga menyediakan satu unit komputer
pelayanan mahasiswa, yang diletakkan di Ruang IME yang dapat digunakan
secara bebas dan bertanggung jawab oleh segenap sivitas akademika. Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU memiliki laboratorium komputer dan studio
rekaman musik, yang dilengkapi dengan sarana komputer, software, server,
dan printer yang cukup dan memadai untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Selain itu Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga menyediakan
sepuluh unit komputer di ruang baca yang dapat digunakan oleh mahasiswa
untuk mengakses katalog, jurnal, atau literatur secara online guna mendukung
kegiatan penelitian, yang ditempatkan di Ruang Perpustakaan Etnomusikologi
FIB USU.

7. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU memiliki sarana dan prasarana yang
dirasa cukup untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kampus. Sebagai
gambaran, pada tahun akdemik 2016/2017 ini, Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU memiliki 23 ruangan, yang terdiri dari ruang kelas dengan daya tampung
yang bervariasi antara 20 sampai 60 mahasisw. Ruangan kelas ini terdiri dari
dua jenis, yaitu ruangan untuk kelas teori, dan ruang kelas untuk praktik musik
dan tari. Demikian pula ruangan tersebut ditambah dengan 1 studio musik, 1
ruang perpustakaan Prodi Etnomusikologi, ruang Perpustakaan FIB USU, dan
perpustakaan pusat USU. Keseluruhan perpustakaan ini, pengelolaannya di
bawah perpustakaan pusat USU. Demikian pula runag dosen, dan ruang
mahasiswa IME.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 104


Namun demikian, dengan adanya strategi kelas-kelas kecil (terutama untuk
praktik musik dan tari) untuk meningkatkan efektivitas penyerapan mahasiswa
terhadap materi perkuliahan, perlu adanya penambahan jumlah kelas. Hal ini
disikapi oleh Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dengan merencanakan
penambahan jumlah ruang kelas di lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU, dalam masa yang tidak terlalu lama.
Peralatan dan perlengkapan yang di miliki oleh laboratorium dan studio
telah sesuai dengan standar laboratorium untuk Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU. Meski begitu, dirasa perlu adanya penambahan beberapa peralatan
mengikuti perkembangan terbaru teknologi serta penambahan beberapa
peralatan yang memiliki beban load tinggi akibatnya jumlah mahasiswa yang
terus meningkat (daftar peralatan Prodi Etnomusikologi FIB USU ada di
lampiran).
Ruang perpustakaan dan sekaligus ruang baca di Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU dirasa telah cukup relevan dengan kebutuhan mahasiswa akan materi
pendukung pembelajaran dan pendidikan. Selain itu, untuk menumbuhkan
minat baca, Prodi Etnomusikologi juga memanfaatkan laman web prodi,
dengan unggahhan berupa skripsi-skripsi sarjana, buku-buku, dan artikel-
artikel, baik karya sivitas akademika Etnomusikologi FIB USU atau laman web
yang berkait dengan disiplin ilmu etnomusikologi. Ini merupakan bagian dari
digitalisasi perpustakaan Prodi Etnomusikologi FIB USU, dalam menjawab
dan masuk kepada tantangan zaman, dan masuk pula ke dalam persaingan
global, sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasran prodi.

8. Kontinuitas Pengadaan, Pemeliharaan, dan Pemanfaatan


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU memahami bahwa kontinuitas
pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan
faktor penting dalam konteks penunjang keberhasilan pengelolaan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU. Oleh karena itu, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
mendapatkan alokasi dana proporsional dari fakultas, serta secara periodik
memonitor dan mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana serta
merencanakan pengadaan sarana dan prasarana baru, bila dirasa dibutuhkan
oleh Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU sebagai pendukung dalam pencapaian
tridharma perguruan tinggi.
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga menerima masukan dan kritik dari
segenap sivitas akademika dalam kaitannya dengan kondisi atau kebutuhan
akan sarana dan prasarana, baik melalui kotak saran, form inventaris, kegiatan
informal, rapat-rapat di program studi ataupun secara langsung ke pengelola
Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU sebagai salah satu aktivitas untuk

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 105


mendukung keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan saran
dan prasarana.

9. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi


Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan administrasi
akademik, Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah menerapkan sistem
informasi yang disebut SIA (sistem informasi akademik) yang terdiri dari
beberapa software sistem informasi berbasis web yang dapat diakses oleh
mahasiswa, dosen, pengelola Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU, ataupun
orang tua mahasiswa secara online melalui jaringan internet.
Sistem Informasi Akademik (SIA) ini terdiri dari:
a. Sistem Informasi Akademik Mahasiswa, merupakan layanan akademik
digunakan mahasiswa dalam mengakses informasi seputar catatan
akademik selama proses perkuliahan, baik berupa info biodata, KRS, KHS,
jadwal kuliah, serta neraca keuangan per registrasi.
b. Sistem Informasi Dosen, yang ditujukan untuk membantu dosen dalam
mengelola dan mengarsipkan kegiatan-kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Dengan adanya sistem informasi ini maka memudahkan dosen dalam
melaksanakan evaluasi kinerja dosen (EKD) dan sertifikasi pendidik
profesional (Serdos).
c. Sistem Pelaporan Online, sebagai bagian dari Decision Support Sistem(DSS)
yang khusus bagi pejabat di tingkat fakultas maupun universitas untuk
mendapatkan laporan keuangan dan sekaligus akademik. Informasi yang
ditampilkan dapat dipilih sesuai format laporan data yang diinginkan.
d. Sistem Informasi Wisuda, yang ditujukan bagi operator akademik di setiap
fakultas untuk mendaftarkan para peserta wisuda periode yang telah
dijadwalkan. Sistem ini digunakan mendata para alumni Universitas
Sumatera Utara, sekaligus membantu kelancaran administrasi dalam
persiapan acara wisuda.
e. Sistem Informasi Registrasi, yang dituju kan bagi operator akademik dan
keuangan untuk memperbaharui informasi seputar pelaksanaan registrasi
mahasiswa. Sistem ini membantu perUSUahan kalender, status akademik
serta besar biaya untuk setiap item pembayaran di registrasi. Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU secara mandiri telah mengembangkan sistem
informasi yang berguna untuk menunjang kegiatan akademik dan
administrasi serta untuk mempercepat transfer informasi.
a. Sistem Informasi Arsip, sebagai salah satu strategi dalam pelacakan dan
pengarsipan surat yangmasuk dan keluar dari Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 106


b. Sistem Informasi Kemahasiswaan, adalah sistem informasi yang menampil-
kan data-data kemahasiswaan.
c. SMS Center adalah suatu sistem berbasis SMS untuk mempercepat infor-
masi yang berhubungan dengan akademik dan informasi yang lain kepada
seluruh civitas. Selain itu mahasiswa dan dosen dapat menggunakan fasilitas
blog yang disediakan oleh universitas untuk berbagi pengetahuan serta
informasi maupun untuk pendukung kegiatan belajar mengajar.

10. Kecukupan Unsur Pendukung Sistem Informasi


Sistem informasi yang dapat diakses secara online tanpa menggunakan
kabel di lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU menunjukkan
kecukupan dan kesesuaian sarana dan prasarana terhadap pemberdayaan sistem
informasi. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU juga telah menyediakan
komputer yang dapat digunakan secara bebas untuk mengakses sistem
informasi tersebut. Selain itu Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah
mengelola website Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
(http://www.etnomusikologiusu.com) yang berisi mengenai informasi –
informasi seputar Prodi Etnomusikologi FIB USU, yang berguna bagi
mahasiswa, calon mahasiswa, civitas akademika serta masyarakat luas di luar
kampus. Sedangkan di dalam lingkungan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU,
telah tersedia empat unit TV LCD. Meski demikian, sumber daya manusia
pengelola sistem informasi ini dirasa masih kurang, mengingat informasi yang
disampaikan cukup banyak dan informasi tersebut terus berkembangan seiring
waktu.
Dalam kegiatan belajar mengajar, penerapan sistem informasi telah
dilaksanakan di dalam ruang kelas dengan penggunaanmedia proyektor tanpa
kabel sertafasilitas audiosistem. Sedangkan di luar ruang kelas, 60% dosen
telah menggunakan blog dosen dan email dosen dengan domain masing-
masing, menjadi penghubung bagi mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi
dan mengunduh materi atau informasi seputar mata kuliah tertentu.

11. Efektivitas Pemanfaatan Sistem Informasi


Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi terlihat dari mudah
diaksesnya serta mudah digunakannya sistem informasi secara online di dalam
dan luar kampus. Sebagai contoh, pendaftaran KRS (Kartu Rencana Studi)
mahasiswa serta informasi-informasi lain melalui SIA secara online
mengurangi beban pekerjaan dan antrian aktivitas administrasi di ruang
recording. Meski begitu, efektivitas penggunaan sistem informasi ini dapat
ditingkatkan dengan cara penambahan jumlah unit wifi gratis yang dapat
digunakan secara bebas oleh mahasiswa serta penambahan kapasitas database

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 107


centre yang dapat diakses oleh pimpinan Prodi Etnomusikologi FIB USU dan
dosen.

12. Keberadaan dan Pemanfaatan Intranet


Sistem intranet on-campus connectivity devices telah dikembangkan dan
dimanfaatkan secara baik oleh civitas akademika di Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU. Sebagai contoh, penggunaan database centre setiap dosen, dapat
diakses menggunakan jaringan intranet untuk menyimpan dan mengambil
materi kuliah ataupun pengumpulan tugas. Selain itu adanya jaringan intranet
antara ruang baca dengan perpustakaan meningkatkan efisiensi mahasiswa
dalam mencari literatur yang diinginkan, termasuk akses jurnal nasional dan
internasional.

13. Keberadaan dan Pemanfaatan Global Connectivity Devices (Internet)


Ketersediaan internet dalam era globalisasi merupakan suatu keharusan.
Oleh karena itu Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU menyediakan jaringan
internet wireless (jaringan nirkabel) di seluruh lingkungan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU yang dapat digunakan oleh seluruh civitas
akademika dengan menggunakan user id yang telah terdaftar. Penggunaan
internet dikhususkan untuk pemanfaatan pendidikan, dimana telah
diberlakukan pembatasan (restriction) terhadap alamat-alamat laman web yang
tidak berhubungan dengan pendidikan pada jam-jam perkuliahan.
Kecepatan akses internet di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU secara
teknis adalah sedang, dengan kecepatan tertinggi terjadi pada saat pagi dan
malam hari, sedangkan siang hari kecepatan melambat dikarenakan tingginya
traffic pengguna. Dengan adanya akses internet tanpa batas, mahasiswa dapat
melakukan studi pustaka ataupun berkonsultasikepada dosen melalui email
untuk meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi
perkuliahan. Internet juga dimanfaatkan oleh Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU kepada masyarakat luas melalui website http://www.
etnomusikologiusu.com.

Analisis SWOT dan Matriks I-E untuk Standar 6

Identifikasi SWOT
STRENGTH (S)
1. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah mampu secara berkelanjutan untuk
mendapatkan dana di luar dana PNPB, yaitu melalui hibah, beasiswa,
ataupun kerjasama.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 108


2. Pengelolaan dana Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah berjalan dengan
efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
3. Sarana dan prasarana Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah memadai
untuk pelaksanaan kegiatan belajar danmengajar.
4. Sistem informasi Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU yang terus berkembang
memudahkan dalam pencarian, pengolahaan dan pelayanan data.
5. Tersedianya jaringan internet wireless yang memudahkan segenap sivitas
akademika untuk mengakses sistem informasi.

WEAKNESS (W)
1. Jumlah dan kompetensi sumber daya manusia dalam pengelolaan sistem
informasi masih kurang.
2. Kecepatan dan koneksi internet yang masih belum stabil.
3. Masih rendahnya jumlah dosen dan karyawan yang memanfaatkan blog dan
layanan online lainnya.

OPPORTUNITY (O)
1. Tersedianya program hibah kompetisi dan beasiswa yang dapat digunakan
untuk menambah dana pengembangan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
2. Teknologi sistem informasi yang terus berkembangan memungkinkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sistem informasi.
3. Dukungan penuh FIB dan USU dalam pengembangan sarana-prasarana dan
sistem informasi di Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU.
4. Penggunaan sistem informasi sebagai sarana Prodi Etnomusikoligi FIB USU
untuk lebih dikenal di masyarakat baik kalangan akademis atau profesional,
dunia usaha, maupun masyarakat umum yang ingin mengetahui informasi
mengenai Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU Medan..

THREAT (T)
1. Sistem informasi yang dapat diakses secara online memungkinkan adanya
pembajakan atau hacker terhadap sistem informasi tersebut.
2. Perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang cepat dan
dinamis menuntut pergantian peralatan laboratorium sehingga memenuhi
standar yang baru.
3. Perubahan dan perkembangan yang cepat dari peralatan penunjang SI
menuntut untuk selalu dilakukan pemutakhiran peralatan.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 109


Pembobotan Matriks I-E
Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 6

Faktor- faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan


Kekuatan:
1. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah 0,10 3 0,30
mampu secara berkelanjutan untuk
mendapatkan dana di luar dana PNPB, yaitu
melalui hibah, beasiswa, ataupun kerjasama.
2. Pengelolaan dana Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU telah berjalan dengan efektif, 0,20 3 0,60
efisien, transparan dan akuntabel.
3. Sarana dan prasarana Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU telah memadai
untuk pelaksanaan kegiatan belajar 0.20 4 0,80
danmengajar.
4. Sistem informasi Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU yang terus berkembang
memudahkan dalam pencarian, pengolahaan 0,15 2 0,30
dan pelayanan data.
5. Tersedianya jaringan internet wireless yang
memudahkan segenap sivitas akademika
untuk mengakses sistem informasi.
0,20 3 0,60
Kelemahan:
1. Jumlah dan kompetensi sumber daya manusia 0,05 1 0,05
dalam pengelolaan sistem informasi masih
kurang.
2. Kecepatan dan koneksi internet yang masih 0,05 1 0,05
belum stabil.
3. Masih rendahnya jumlah dosen dan karyawan
yang memanfaatkan blog dan layanan 0,05 2 0,10
online lainnya.

Jumlah total 1,00 3,10

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 6

Faktor- faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan


Peluang:
1. Tersedianya program hibah kompetisi dan 0,20 4 1,20
beasiswa yang dapat digunakan untuk
menambah dana pengembangan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU
2. Teknologi sistem informasi yang terus 0,10 3 0,30
berkembangan memungkinkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pemanfaatan sistem informasi.
3. Dukungan penuh FIB dan USU dalam 0.20 3 0,60
pengembangan sarana-prasarana dan sistem

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 110


informasi di Prodi S1 Etnomusikologi FIB
USU.
4. Penggunaan sistem informasi sebagai sarana 0,20 3 0,60
Prodi Etnomusikoligi FIB USU untuk lebih
dikenal di masyarakat baik kalangan
akademis atau profesional, dunia usaha,
maupun masyarakat umum yang ingin
mengetahui informasi mengenai Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU Medan.

Ancaman:
1. Sistem informasi yang dapat diakses secara 0,10 1 0,10
online memungkinkan adanya pembajakan
atau hacker terhadap sistem informasi
tersebut. 0,10 1 0,10
2. Perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang cepat dan dinamis menuntut
pergantian peralatan laboratorium sehingga
memenuhi standar yang baru.
3. Perubahan dan perkembangan yang cepat
dari peralatan penunjang SI menuntut untuk 0,10 1 0,10
selalu dilakukan pemutakhiran peralatan.

Jumlah Total 1,00 3,15

Analisis Matriks Internal Eksternal Standar 5

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertikal integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Berdasarkan analisis matriks internal-eksternal sesuai dengan bobot dan


ranking yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, maka Program Studi
Etnomusikologi FIB USU berada dalam kwadran “pertumbuhan melalui
integrasi vertikal,” yang artinya diharapkan program-program yang ada dapat
dikembangkan secara vertikal. Dalam hal ini harus ada usaha baru sebagai
suatu terobosan untuk lebih memberdayakan dan meningkatkan pembiayaan,
sarana, prasarana,

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 111


Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT Standar 6

Kekuatan: Kelemahan:
1. Prodi S1 Etnomusikologi 1. Jumlah dan kompetensi
FIB USU telah mampu sumber daya manusia dalam
secara berkelanjutan untuk pengelolaan sistem
mendapatkan dana di luar informasi masih kurang.
dana PNPB, yaitu melalui 2. Kecepatan dan koneksi
hibah, beasiswa, ataupun internet yang masih belum
kerjasama. stabil.
2. Pengelolaan dana Prodi S1 3. Masih rendahnya jumlah
Etnomusikologi FIB USU dosen dan karyawan yang
telah berjalan dengan memanfaatkan blog dan
efektif, efisien, transparan layanan online lainnya.
dan akuntabel.
3. Sarana dan prasarana Prodi
S1 Etnomusikologi FIB
USU telah memadai untuk
pelaksanaan kegiatan
belajar danmengajar.
4. Sistem informasi Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU
yang terus berkembang
memudahkan dalam
pencarian, pengolahaan dan
pelayanan data.
5. Tersedianya jaringan internet
wireless yang memudahkan
segenap sivitas akademika
untuk mengakses sistem
informasi.

Peluang:
○ Tersedianya ○Memanfaatkan ○ Berusaha
program hibah kekuatan dan menambah SDM
dan beasiswa pengalaman Prodi pengelola SI
untuk menambah S1 Etnomusikologi sehingga dapat
dana PS S1 dalam mendapatkan memanfaatkan
Etnomusikologi dana diluar dana peluang
- Teknologi SI PNPB untuk perkembangan
terus berkembang mendapatkan teknologi.
untuk efisiensi hibah kompetisi
dan efektivitas atau beasiswa -Berlangganan
-Dukungan penuh -Menggunakan internet sendiri
FIB dan USU pengelolaan SI di untuk mendapatkan
dalam pengembangan Prodi Etnomusikologi kecepatan yang
sarana-prasarana yang terus stabil, sehingga
dansistem informasi berkembang untuk dapat memanfaatkan
-Menggunakan SI mengikuti perkembangan teknologi SI yang
sebagai sarana teknologi terus berkembang

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 112


pengenalan -Memanfaatkan dan membuka
masyarakat sarana-prasarana kesempatan
yang memadai untuk meraih
sehingga beasiswa / hibah
mendapat yang diumumkan
dukungan dari secara online
FIB dan UBSU -Berusaha
untuk terus memotivasi dosen
melakukan untuk memanfaatkan
pengembangan. blog sehingga
-Memanfaatkan dapat digunakan
akses internet sebagai sarana
yang mudah pengenalan
melalui wireless terhadap
untuk mengelola masyarakat.
website sebagai
sarana
pengenalan
kepada
masyarakat.

Ancaman

○ Sistem informasi yang ○Menggunakan ○Menambah


dapat diakses secara online kekuatan SI Prodi kualitas dan
memungkinkan adanya Etnomusikologi kuantitas
pembajakan atau hacker yang terus pengelola SDM
terhadap sistem informasi berkembang, sehingga mampu
tersebut. meliputi untuk menangkal
- Perkembangan Ilmu penguatan hacker
pengetahuan, teknologi keamanan online -Terus berusaha
dan seni yang cepat dan untuk menghindari menaikkan nilai
dinamis menuntut hacker tawar dalam
pergantian peralatan ○Menggunakan pemegang
laboratorium sehingga kemampuan Prodi keputusan akhir
memenuhi standar yang Etnomusikologi alokasi dana
baru. untuk mendapatkan proporsional
- Perubahan dan dana di luar PNPB, sehingga
perkembangan yang cepat sebagai tambahan mendapat dana
dari peralatan penunjang dana pengembangan tambahan untuk
SI menuntut untuk selalu dalam rangka memperbaharui
dilakukan pemutakhiran memperbaharui peralatan
peralatan. peralatan laboratorium.
laboratorium.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 113


STANDAR VII: PENELITIAN, PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

1. Kualitas, Produktivitas, Relevansi Sasaran dan Efisiensi Pemanfaatan


Dana Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat
Secara umum di Prodi Etnomusukologi FB USU semakin tingginya
produktivitas penelitian selama tiga tahun terakhir. Penelitian dengan sumber
biaya belum diimbangi dengan peningkatan penelitian yang menggunakan
biaya dari hibah kompetisi. Oleh karena itu masih dirasakan perlu untuk ber
usaha lebih dalam meningkatkan mutu penelitian ataupun bantuan informasi
mengenai adanya hibah ini. Di sisi lainnya, juga terjadi kecenderungan
peningkatan pada bidang pengabdian kepada masyarakat.

2. Agenda, Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian, dan


Pengabdian kepada Masyarakat
Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
secara berencana, hal ini berarti penelitian dan pengabdian tidak bersifat sesaat
atau insidental, namun lebih mengarah pada pelaksanaan yang berkelanjutan.
Laboratorium yang ada telah memiliki agenda penelitian sebagai derivasi dari
penelitian yang diagendakan oleh fakultas.
Pada Prodi Etnomusikologi FIB USU, penelitian melibatkan dosen dan
mahasiswa. Di antara kegiatan penelitian yang lazim dilakukan adalah
peneltian dalam rangka penulisan skripsi sarjana yang berbasis kebudayaan
masyarakat pendukungnya. Setiap calon sarjana etnomusikologi waji
melakukan penelitiannya ini, didampingi oleh dua orang pembimbing, yakni
pembimbing satu dan dua.
Selain itu, penelitian juga dilakukan dalam kerangka hibah kompetisi
penelitian, yang didanai oleh Dikti. Demikian pula penelitian-penelitian yang
didanai oleh Universitas Sumatera Utara, yang disebut dengan TALENTA,
setiap tahunnya selalu diikuti dan diisi oleh dosen Etnomusikoloigi FIB USU
yang dibantu oleh para mahasiswa. Demikian pula penelitian-penelitian
kerjasama antara Prodi Etnomusikologi FIB USU dengan pemerintah daerah,
yang juga selalu dilakukan. Seterusnya ada pula penelitian-penelitian hasil
kerjasama institusi, seperti dengan GAPENA dan Fakulti Sastra dan Sains
Sosial UM Kuala Lumpur, dan lain-lainnya.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 114


Umumnya penelitian yang dilakukan oleh segenap sivitas akademika
Prodi Etnomusikoligi FIB USU, mencakup wilayah-wilayah kajian music
dalam konteks social dan kebudayaan, seperti:
1. Organologi dan akustik alat-alat music dan nilai ekonominya,
2. Penggunaan dan fungsi musik,
3. Musik dan dinamika kebudayaan,
4. Studi teks nyanyian,
5. Struktur musik,
6. Hubungan musik dan tari dalam kebudayaan masyarakat,
7. Klasifikasi dan etnosains dalam musik, dan lain-lainnya.

2. Hubungan antara Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada


Masyarakat
Sebagai akademisi di perguruan tinggi, dosen diharuskan menjalankan
tridharma perguruan tinggi setiap semester. Sehingga hubungan pengajaran,
penelitian dan pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat terlihat sangat
erat, dimana keahlian yang diajarkan dalam menjadi dasar dalam melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Namun demikian, sebaliknya,
hasil penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat sering digunakan
sebagai materi dalam kegiatan pengajaran. Salah satu contoh adalah penerapan
keahlian atau keilmuan mengenai revitalisasi Opera Batak, pada masyarakat
Batak Toba di Sumatera Utara. Demikian pula revitalisasi toping-toping atau
huda-huda, seni teater tradisi Simalungun pada masyarakt Simalungun di
Sumatera Utara.

3. Kualitas dan Kurun Waktu Penyelesaian Skripsi


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU telah memiliki MP IK Penyusunan
Skripsi. Pada MP IK tersebut dijelaskan bahwa sebelum mahasiswa melakukan
pengambilan skripsi, mahasiswa harus melalui proses pengecekan persyaratan
skripsi. Mahasiswa harus mendapat persetujuan dari manajemen Prodi
Etnomusuikologi dan calon dosen pembimbing terhadap proposal seminar.
Mahasiswa melaksanakan seminar proposal yang dihadiri oleh majelis
dosen keahlian dan KKDK, dan mendapatkan waktu 1 bulan untuk proses
revisi proposal apabila sidang dosen keahlian setuju untuk pelaksanaan
penelitian dan penyusunan skripsi. Pada saat seminar porposal, mahasiswa
dapat mengajukan nama dosen pembimbing dan secara resmi Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU akan menunjuk dua dosen pembimbing, yang
disesuaikan minat keilmuannya dengan topik skripsi yang diajukan. Mahasiswa
memiliki waktu maksimal 6 bulan untuk menyelesaikan skripsi dengan
bimbingan dari dosen pembimbing maupun dosen terkait lainnya. Apabila dari

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 115


kurun waktu yang telah ditentukan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan
proses, maka skripsi mahasiswa dibatalkan, dan mahasiswa yang bersangkutan
haruskan untuk menempuh seminar proposal kembali. Penilaian ujian akhir
dinyatakan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji pada saat ujian akhir.
setelah ujian akhir, mahasiswa memperoleh waktu 1 bulan untuk melaksanakan
revisi.
Tahapan-tahapan akademik tersebut, menunjukkan bahwa Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU berupaya untuk menjaga kualitas skripsi mahasiswa
agar tetap pada standar serta kurun waktu dari penyusunan skripsi mahasiswa
yangtidak berlarut-larut. Dalam kurun 3 tahun terakhir, Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU telah berupaya mendorong penyelesaian masa
penyelesaian skripsi mahasiswa menjadi kurang dari 6 bulan, yaitu dengan rata
4,43 bulan per mahasiswa.

4. Publikasi Hasil Penelitian, Karya Inovatif, dan Rangkuman Skripsi


Publikasi hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi
mahasiswa dilakukan melalui publikasi jurnal ilmiah. Prodi Etnomusikologi
FIB USU juga memiliki jurnal ilmiah yang peringkatnya adalah daerah, yang
disberi tajuk Etnomusikologi, dan juga Hoho. Selain itu beberapa karya
mahasiswa juga ditampilkan pada website Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
untuk menunjukkan eksistensi mahasiswa di dunia ilmu etnomusikologi.

5. Kerjasama dengan Instansi yang Relevan


Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU dalam tiga tahun terakhir telah
bekerjasama dengan instansi-instansi yang relevan, Taman Budaya, Dinas
Pariwisata Sumatera Utara, GBKP Moria, MABMI, Partuha Maujana, Dinas
Pariwisata dan Budaya Sergai, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga
Deliserdang, dan lainnya dalam bentuk kerjasama kegiatan penelitian maupun
pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu upaya keikutsertaan Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU dalam mendukung pembangunan nasional sesuai
dengan keahlian kesenian yang dimiliki oleh sivitas akademika.

6. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan kerjasama


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama dilakukan oleh pihak
pengelola Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU pada kurun waktu yang
disesuaikan dengan periode kerjasama. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan
untuk menjamin tercapainya kerjasama yang menguntungkan kedua belah
pihak, serta untuk efisiensi dan efektifitas proses, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas dan keberlanjutan kerjasama.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 116


7. Hasil Kerjasama yang Saling Menguntungkan
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan guna mencapai hasil kerjasama
yang saling menguntungkan. Sebagai gambaran, salah satu manfaat yang
diterima oleh Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU apabila melaksanakan
kerjasama dengan instansi dalam negeri yang relevandengan bidang
etnomusikologi adalah sivitas akademika dapat mengembangkan,
meningkatkan dan menerapkan kompetensi dalam kaitannya dengan
penyelesaian permasalahan di lapangan. Sedangkan bagi instansi yang terkait
akan diuntungkan dengan penyelesaian permasalahan yang dihadapi di
lapangan sesuai dengan keilmuan etnomusikologi dan seni.

8. Kepuasan Pihak-pihak yang Bekerjasama


Dalam proses monitoring dan evaluasi, Prosi S1 Etnomusikologi telah
melakukan kajian dengan cara memberikan kuisoner mengenai kepuasan pihak
yang bekerjasama yang diisi oleh para pihak yang bekerjasama, baik dibidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Analisis SWOT dan Matriks IE-Matrix pada Standar 7)

A. Identifikasi SWOT
STRENGTH
1. Peningkatan kuantitas penelitian, pengabdian dan kerjasama yang cukup
baik.
2. Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian danpengabdian kepada
masyarakat
3. Kerjasama yang baik dengan instansi – instansi yang relevan di dalam
negeri.
4. Terdapat sistem monitoring dan evaluasi yang baik untuk mewujudkan
kerjasama yang saling menguntungkan
5. Banyak informasi dan ilmu yang dapat dibagikan oleh dosen yang pulang
dari studi belajar di luar negeri.

WEAKNESS (W)
1. Penelitian dan kerjasama dengan instansi luar negeri masih perlu
ditingkatkan
2. Jumlah penelitian, pengabdian dan kerjasama dalam hibah bersaing masih
kurang
3. Peralatan di laboratorium masih perlu diupdate /dikinikan, dan juga
ditambah sehingga memisahkan penggunaan antara penelitian dan
praktikum mahasiswa

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 117


OPPORTUNITY (O)
1. Banyaknya kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan instansi diluar
negeri baik dalam bidang penelitian maupun pendidikan.
2. Adanya otonomi daerah dan program peningkatan pembangunan daerah
yang dicanangkan oleh pemerintah pusat akan membuka peluang lebih luas
untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah, baik dalam bidang penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Adanya hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian masyarakat
yang dapat dimanfaatkan untuk membuka kesempatan kerjasama.
4. Adanya program studi S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni di Universitas
Sumatera Utara sehingga mahasiswa S1 Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU
dapat dilibatkan sebagai tenaga peneliti dalam penelitian yang dilakukan
baik oleh mahasiswa S2 tersebut.

THREAT (T)
1. Adanya persaingan dengan program studi lain serumpun yang mengajukan
hibah kompetisi, hibah penelitian dan hibah pengabdian kepada
masyarakat.

Pembobotan Matriks I-E


Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Internal Standar 7

Faktor- faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Keterangan


Kekuatan:
1. Peningkatan kuantitas penelitian, pengabdian 0.05 3 0,15
dan kerjasama yang cukup baik.
2. Peran serta aktif mahasiswa dalam penelitian
danpengabdian kepada masyarakat 0.15 4 0,60
3. Kerjasama yang baik dengan instansi –
instansi yang relevan di dalam negeri.
4. Terdapat sistem monitoring dan evaluasi 0.15 4 0,60
yang baik untuk mewujudkan kerjasama
yang saling menguntungkan 0.10 4 0,40
5. Banyak informasi dan ilmu yang dapat
dibagikan oleh dosen yang pulang dari studi
belajar di luar negeri. 0.05 3 0,15

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 118


Kelemahan:
1. Penelitian dan kerjasama dengan instansi luar 0,15 2 0,30
negeri masih perlu ditingkatkan
2. Jumlah penelitian, pengabdian dan kerjasama
dalam hibah bersaing masih kurang 0,15 2 0,30
3. Peralatan di laboratorium masih perlu
diupdate /dikinikan, dan juga ditambah
sehingga memisahkan penggunaan antara 0,20 1 0,20
penelitian dan praktikum mahasiswa.

Jumlah total 1,00 2,70

Tabel Pembobotan dan Rating Faktor Eksternal Standar 7

Faktor- faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Keterangan


Peluang:
1. Banyaknya kesempatan untuk melakukan 0,20 4 0,80
kerjasama dengan instansi diluar negeri baik
dalam bidang penelitian maupun
pendidikan.
2. Adanya otonomi daerah dan program 0,20 3 0,60
peningkatan pembangunan daerah yang
dicanangkan oleh pemerintah pusat akan
membuka peluang lebih luas untuk
bekerjasama dengan pemerintah daerah,
baik dalam bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Adanya hibah kompetisi, hibah penelitian dan
hibah pengabdian masyarakat yang dapat 0.20 3 0,60
dimanfaatkan untuk membuka kesempatan
kerjasama.
4. Adanya program studi S2 Penciptaan dan
Pengkajian Seni di Universitas Sumatera 0,10 4 0,40
Utara sehingga mahasiswa S1 Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU dapat dilibatkan
sebagai tenaga peneliti dalam penelitian
yang dilakukan baik oleh mahasiswa S2
tersebut.

Ancaman:
Adanya persaingan dengan program studi lain 0,30 2 0,60
serumpun yang mengajukan hibah kompetisi,
hibah penelitian dan hibah pengabdian kepada
masyarakat

Jumlah Total 1,00 3,00

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 119


Analisis Matriks Internal Eksternal Standar 7

Eksternal
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Internal
Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui Strategi turn around
Tinggi (3-4) integrasi vertikal integrasi horizontal

Strategi stabilitas
Sedang (2-3) Stabilitas keuntungan Strategi diversifikasi

Pertumbuhan melalui Pertumbuhan melalui


Rendah (1-2) diversiifikasi diversifikasi Likuidasi
konsentrik konglomerat

Berdasarkan analisis matriks internal-eksternal sesuai dengan bobot dan


ranking yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, maka Program Studi
Etnomusikologi FIB USU berada dalam kwadran “stabilitas,” yang artinya
diharapkan program-program yang ada dapat dilaksanakan dengan baik, dan
kemudian menjaga stabilitasnya. Dalam hal ini potensi peluang yang tinggi
mestilah dimanfaatkan melalui kekuatan factor dalam (internal) Prodi
Etnomusikologi FIB USU.

Analisis SWOT
Tabel Analisis SWOT Standar 7

Kekuatan: Kelemahan:
1. Peningkatan kuantitas 1. Penelitian dan kerjasama
penelitian, pengabdian dan dengan instansi luar negeri
kerjasama yang cukup baik. masih perlu ditingkatkan
2. Peran serta aktif mahasiswa 2. Jumlah penelitian,
dalam penelitian pengabdian dan kerjasama
danpengabdian kepada dalam hibah bersaing masih
masyarakat kurang
3. Kerjasama yang baik dengan 3. Peralatan di laboratorium
instansi – instansi yang masih perlu diupdate
relevan di dalam negeri. /dikinikan, dan juga
4. Terdapat sistem monitoring ditambah sehingga
dan evaluasi yang baik memisahkan penggunaan
untuk mewujudkan antara penelitian dan
kerjasama yang saling praktikum mahasiswa.
menguntungkan
5. Banyak informasi dan ilmu
yang dapat dibagikan oleh
dosen yang pulang dari

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 120


studi belajar di luar negeri.

Peluang:
○Kesempatan ○Menggunakan ○ Berusaha
untuk sistem monitoring mengidentifikasi
melakukan dan evaluasi yang permasalahan
kerjasama baik untuk kurangnya
dengan instansi mendapatkan penelitian dan
di luar negeri kesempatan kerjasama luar
-Otonomi daerah kerjasama dengan negeri dan
membuka instansi luar mencari solusi
peluang untuk negeri. sehingga dapat
kerjasama meraih
dengan Pemda -Menggunakan kesempatan
kerjasama yang kerjasama
-Adanya hibah baik dengan dengan luar
kompetisi, hibah instansi yang negeri
penelitian dan relevan untuk
hibah mendapatkan -Berusaha mencari
pengabdian peluang solusi
masyarakat kerjasama dengan permasalahan
emda kurangnya
-Adanya -Memanfaatkan pemenangan
kesempatan transfer ilmu dari hibah kompetisi
mahasiswa S1 dosen studi lanjut untuk
untuk turut serta untuk mendapatkan
dalam penelitian mendapatkan peluang hibah
mahasiswa S2 hibah bersaing kompetisi yang
ada.
-Memanfaatkan
keaktifan
mahasiswa dalam
penelitian untuk
mengambil
peluang ikut serta
dalam penelitian
S2

Ancaman

○ Persaingan ○Menggunakan ○Meningkatkan


dengan sistem montoring komunikasi /
program studi dan evaluasi yang hubungan dengan
lain serumpun baik, serta instansi luar
dalam memanfaatkan negeri sehingga
mengajukan kerjasama yang membuka
hibah-hibah baik dengan kerjasama dalam
instansi dalam pengajuan hibah.
negeri untuk
memenangkan

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 121


persaingan dalam
mengajukan hibah

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 122


II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI

Dalam melakukan analisis SWOT terhadap Program Studi Etnomusikoloigi


ini dilakukan mengkaji hubungan antar komponen atau standar, yaitu:

1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Pencapaian,


2. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan,dan Penjaminan Mutu,
3. Mahasiswa dan Lulusan,
4. Sumberdaya Manusia,
5. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik,
6. Pembiayaan, Saran dan Prasarana, dan
7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama.

untuk dapat dilakukan perumusan strategi pengembangan Prodi S1


Etnomusikologi FIB USU.

Analisis SWOT Antar Komponen


Berdasarkan analisis Matriks I-E, diketahui bahwa kedudukan Prodi
Etnomusikologi FIB USU untuk standar 1, masih berada pada kuadran
pertumbuhan melalui integrasi horizontal, yang dalam hal ini prodi diharapkan
bisa memperluas kesempatan yang ada, disesuaikan dengan kekuatan yang
telah tercapai. Beberapa standar lainnya (2, 4, 5 dan 6) telah berada pada
kuandran pertumbuhan melalui integrasi vertikal, sehingga secara umum
program yang ada dinilai telah berjalan dengan baik dan sebagai kelanjutannya
perlu dipikirkan peningkatan kualitas untuk mencapai level perkembangan
yang lebih tinggi. Di sisi lain, standar 3 dan 7 masih berada pada level
“stabilitas” dan memerlukan perhatian lebih, dimana masih perlu dilaksanakan
perbaikan dan menjaga kontinuitas program mencapai titik stabil, sebelum
program yang ada dapat ditingkatkan untuk pencapaian level lebih tinggi.
Sedangkan berdasarkan analisis SWOT dari tiap-tiap komponen, Prodi S1
Etnomusikologi FIB USU berupaya untuk mencari kelemahan dan
permasalahan yang merupakan permasalahan yang dasar dan utama yang kerap
muncul di hasil SWOT tiap komponen, permasalahan itu dapat dideskripsikan
sebagai berikut.
a. Kurang atau masih rendahnya penelitian, pengabdian dan kerjasama yang
mendapatkan hibah kompetisi (Standar 4 dan Standar 7) .

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 123


b. Kurang atau masih rendahnya penelitian dan kerjasama yang berskala
internasional (Standar 1, 2, dan 7)
c. Sulitnya untuk melakukan tracer studi atau pelacakan alumni, terutama
alumni yang telah lulus di atas 20 tahun yang lalu (Standar 2 dan 3)
d. Akses dan koneksi internet yang tidak stabil (Standar 5 dan 6)
Berdasarkan permasalah tersebut, maka dilakukan pemetaan untuk mencari
tahu akar pemasalahan yang ada serta hubungan permasalahan tersebut dengan
permasalahan-permasalahan yang lain.
Berdasarkan analisis SWOT antar komponen, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk mengatasi permasalah utama dan permasalahan lain, serta untuk
menjaga dan mempertahankan kualitas pengelolaan Prodi S1 Etnomusikologi
FIB USU, disusun sasaran sebagai berikut.
a. Proses pendidikan yang berlangsung mendapat pengakuan atau standar
nasional pada tahun 2017 dan internasional pada tahun 2025.
b. Kualitas penelitian dosen selalu meningkat dimana dibuktikan dengan
memenangkan dana penelitian yang dikompetisikan dan dipublikasikan
dalam prosiding, seminar, dan jurnal baik nasional maupun internasional.
c. Kerjasama dengan institusi lain, guna mendukung proses pendidikan dan
penelitian bertambah luas dan meningkat.
d. Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU lebih berperan dalam evaluasi
pembangunan budaya yang berakar dari tradisi etnik dan juga peradaban
bangsa.

2. Strategi pengembangan:
1. Meningkatkan relevansi dengan memperkuat jalinankerjasama antara Prodi
S1 Etnomusikologi FIB USU dengan masyarakat pengguna dan
memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan
perkembangan ilmu pengetahuan, yang dilakukan minimal sekali dalam 4
tahun dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam seminar atau
workshop kurikulum.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan tingkat
profesional bidang teknik sipil dengan memprogram dosen sekolah ke
jenjang S3 minimal 1 dosen dalam setahun sampai seluruh staf pengajar
bergelar S3.
3. Menciptakan suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja, belajar
mengajar, melalui penyediaan ruang belajar yang nyaman, penyediaan
buku-buku ajar, penyediaan jurnal, peningkatan jangkauan dan aksesibilitas
internet, serta perbaikan manajemen internal dengan evaluasi terhadap
pimpinan jurusan, dosen dan tenaga kependidikan setiap semester.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 124


4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peralatan laboratorium, serta mengikuti
kegiatan-kegiatan ilmiah pada tingkat nasional minimal 10 kegiatan per
tahun dan internasional minimal 2 kal setahun.
5. Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat kerjasama dengan
lembaga-lembaga pemerintahan, membentuk jaringan alumni dengan
mengadakan temu alumni setiap tahun, serta secara aktif melakukan
promosi dan pengenalan Prodi S1 Etnomusikologi FIB USU kepada
masyarakat umum melalui laman (website) maupun brosur.

Untuk menjaga ketercapaian sasaran dan target, maka diperlukan adanya


detail dari strategi pengembangan yang dilengkapi dengan indikator / target
dalam kurun waktu tertentu. Guna mempermudah, detail dari strategi
pengembangan dibagi menjadi 7 komponen sesuai dengan komponen BAN-
PT, yaitu: A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Pencapaian 1. Perbaikan
visi dan misi dengan mengakomodir umpan balik untuk memenuhi tuntutan
perkembangan jaman, melalui lokakarya atau workshop umpan balik dengan
alumni dan stake holder, serta evaluasi dan monitoring kesesuaian visi dan
misi melalui rapat / pertemuan internal.

B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan danPenjaminan Mutu


1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengelolaan dan tata pamong
dengan menjaga ketercapaian dan kesesuaian antara rencana strategis
dengan realisasi.
2. Menjaga dan meningkatkan mutu kegiatan tridharma perguruan tinggi
dengan cara monitoring dan evaluasi secara berkala dan kepatuhan
terhadap pelaksanaan tindak lanjut yang telah dirumuskan.
3. Peningkatan standar pengelolaan Prodi skala nasional berdasar Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), pelayanan prima dan
ISO dengan melakukan pengawasan, pengendalian serta evaluasi secara
terstruktur dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan standar pengelolaan Prodi berskala internasional berdasar
Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) dengan
persiapan yang berupa upaya pemahaman terhadap standar AUN-QA,
penyusunan proposal hibah B2 dan pengawasan, pengendalian serta
evaluasi berdasar standar AUN-QA.

C. Mahasiswa dan Lulusan


1. Meningkatkan animo calon mahasiswa dan pengurangan jumlah tidak daftar
ulang mahasiswa baru dengan cara sosialiasi secara intens dan terpadu

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 125


kepada calon mahasiswa dan masyarakat. Sosialisasi dilakukan kepada
masyarakat umum melalui laman (website) maupun brosur.
2. Mengupayakan database alumni yang lengkap dan rapi, sehingga dapat
dipergunakan untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi, dengan secara
aktif mengirim kuisoner biodata kepada alumni atau melalui persyaratan
pengisian biodata kepada alumni yang meminta legalisir ijazah.
3. Meningkatkan kualitas jaringan alumni teknik sipil untuk mendukung
peningkatan kualitas pengelolaan Prodi melalui komunikasi yang intens
dengan alumni dan perwakilannya untuk mendapatkan umpan balik dan
kerjasama, serta mengadakantemu alumni setiap tahun.
4. Meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa terhadap materi perku-
liahaan, sehingga meningkatkan IPK mahasiswa dan mempersingkat masa
studi mahasiswa serta menjaga rasio dosen dan mahasiswa dalam batas
yang disyaratkan BAN-PT.

D. Sumberdaya Manusia
1. Meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung pencapaian tridharma PT
berskala internasional dengan meningkatkan jumlah dosen berjenjang S3,
meningkatkan jumlah guru besar dan meningkat jumlah paten atay HaKI.
2. Meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung proses belajar mengajar
dengan cara meningkatkan jumlah dosen yang memiliki sertifikat pendidik
profesional dan mengoptimalkan rata-rata beban dosen per semester atau
rata-rata full teaching equivalent (FTE).
3. Meningkatkan kualitas SDM tenaga kependidikan dan tenaga laboran
dengan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang keahlian masing-
masing.

E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik


1. Merekontruksi kurikulum sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) untuk meningkatkan efektivitas pencapaian luaran yang
diharapkan dan mendukung akreditasi berskala internasional.
2. Melaksanakan seminar atau workshop kurikulum dengan mengundang pakar
kurikulum, pengguna lulusan, alumni, mahasiswa dan dosen yang
dilakukan minimal sekali dalam 4 tahun.

F. Pembiayaan, Saran dan Prasarana


1. Meningkatkan kemudahan pencarian informasi ilmiah yang terbaru dengan
meningkatkan jumlah langganan jurnal terakreditasi internasional serta
peningkatan bandwith internet, ataupun dengan penambahan pustaka cetak
yang terakreditasi dan terdaftar.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 126


2. Menjaga dan meningkatkan suasana akademik yang nyaman, dengan
penyediaan dan pemeliharaan fasilitas sarana prasarana penunjang, baik di
ruang kelas, diluar ruang kelas maupun di ruang dosen.
3. Revitalisasi dan penambahan peralatan laboratorium sehingga dapat
digunakan secara optimal untuk kegiatan penelitian, pelayanan dan praktik
musik dan tari. Serta menjaga alat laboratorium update dan mengikuti
perkembangan jaman sehingga dapat meningkatkan efektivitas ketiga
kegiatan tersebut.

G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama


1. Meningkatkan kerjasama dengan alumni dan pengguna lulusan untuk
mengembangkan dan memperbaiki kurikulum.
2. Meningkatkan kualitas keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah terakreditasi dan
terdaftar minimal 10 kegiatan per tahun pada tingkat nasional dan minimal
2 kegiatan internasional per tahun.
3. Berupaya memberi pencirian kepada Prodi dengan peningkatan tridharma
perguruan tinggi yang bertema kepribadian dalam budaya etnik
4. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan perolehan jumlah hibah kompetisi, baik
nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan kredibilitas dosen dalam tingkat internasional, melalui
publikasi karya ilmiah internasional, keikutsertaan anggota profesi
internasional atau melalui kerjasama akademik di tingkat internasional.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 127


LAMPIRAN

Daftar Peralatan Laboratorium Etnomusikologi FIB USU

No/ No Urut di RAB/ Nama Alat/ Merk/ Tipe/ Vol atau Unit/ Satuan

1. A1.01/ Audio Interface and Control Surface/ M-Audio/ Project Mix I/O/
1/ unit
2. A1.02/ Sofware Program/ M-Audio/ M-Powered B/ 1/ unit
4. A1.04/ Keyboard Sinthesizer/ Roland/ Fantom G-7/ 1/ piece
5. A1.05/ Digital Piano/ Roland/ RD-700 GX/ 1/ pieces
6. A1.06/ Preamp and A/D Converter/ M-Audio/ Octane 8-Ch/ 1/ piece
7. A1.07/ Midi Cable 2,5 M/ Roland/ MSC-25 2,5 M/ 2/ piece
8. A1.08/ MIDI Interface USB/ Edirol/ UM-SEX/ 3/ pieces
9. A1.09/ Monitor Spekaer Studiophone/ M-Audio/ BX5a/ 1/ pr
10. A1.10/ Headphone Ampli/ Samson/ SAMP 4-CH/ 1/ piece
11. A1.11/ Headphone/ M-Audio/ STUDIOPHILEQ40/ 4/ pieces
12. A1.12/ Equipment Rack/ Samson/ SRKB/ 1/ piece
13. A1.13/ Mic Tube Condenser MLT PLD/ M-Audio/Sputnik/ 2/ pc
14. A1.14/ ind Screen/ Samson/ WS-03/ 4/ pc
15. A1.15/ Direct Box/ Ross/ D1-1/ 4/ pc
16. A1.16/ Microphone/ Samson/ Q-8/ 2/ pc
17. A1.17/ Direct Gtr Sec Solution/ Line 6/ POD X3 PRO/ 1/ pc
18. A1.18/ Pro Direct Bass Rec Soklution/ Line 6/ Bs POD XT Pro/ 1/ pc
19. A1.19/Mic Boom Stand Telescopic Boom/ Samson/ BT4/ 4/ pc
20. A1.20/ Compact V-Drum/ Roland/ TD20K/ 1/ pc
21. A1.21/ Drum Pedal/ Pearl/ P-2002C/ 1/ unit
22. A1.22/ D Throne/ Pearl/ D1000/ 1/ set
23. A1.23/ Hi-Hat Stand/ Pearl/ H-900/ 1/ unit
24. A1.24/ Sampling Pad/ Roland/ SPD5/ 1/ unit
25. A1.25/ Total Percussion Pad/ Roland/ SPD20/ 1/ unit
26. A1.26/ Hand Percussion Pad/ Roland/ HPD15/ 1/ pc
27. A1.27/ All Purpose Clamp Set/ Roland/ APC33/ 3/ pc
28. A1.28/ Cymbal Boom Stand/ Pealr/ B70W/ 3/ pc
29. A1.29/ Microphone Stereo Cardioid/ Edirol/ CS-15/ 30/ pc
30. A1.30/ Alat Perekam Wab MP3/ Edirol/ R-09HR/ 30/ pc
31. A1.31/ Cover Stand Set/ Edirol/ OPR09HR-C/ 30/ pc
32. A1.32/ Keyboard Stand Dua Susun/ Hercules/ RS4108/ 1/ pc
33. A1.33/ Keyboard Amplifier/ Roland/ KC350/ 1/ pc

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 128


34. A3.15/ Gu Zheng/ Custom/ Custom/ 4/ pc
35. A3.16/ Coda Percussion/ Custom/ Custom/ 1/ pc
36. B1.05/ Alat Musik Nusantara Sulawesi/ Lokal/ Custom/ 1/ set
37. B1.06/ Alat Musik Nudsantara Kalimantan/ Lokal/ Custom/ 1/ set
38. B1.07/ Alat Musik Ambon/ Lokal/ Custom/ 1/ set
39. B1.08/ Alat Musik Nusatenggara/ Lokal/ Custom/ 1/ set
40. B2.12/ Gamelan Degung Salendro/ Lokal/ Custom/ 1/ set
41. B2.13/ Gm Ageng Jawa Double Balungan Super Pelog Slendro/ Lokal.
Custom. 1/ set
42. B2.16/ Piano Upright/ Samick/ Samick UprightIS1216/ 5/ pc
43. B2.17/ Grand Piano/ Boston/ GP163/ 1/ pc
44. B2.19/ Concert Marimba 41/3 oktave/ Adams/ 2MBC2KKF43, 41/3
Octave/ 2/ unit
45. B2.20/ Xilophone Soloist 3 1/2 Oct/ Adams/ 2XFS1KKF35SOLOIST 3
1/2 Oct/ 2/ unit
46. B2.21/ Vibraphone 3 Oct, F3-F6/ Adams/ VCNF30, 3OCT, F3-F6/ 2/
unit
47. B2.22/ Klarinet/ Jupiter/ XCL-631NT WOOD/ 6/ pc
48. B2.23/ Bb Saxsophone Tenor/ Jupiter/ JAS-567N NICKEL/ 4/ pc
49. B2.24/ Bb Alto Saxsophone/ Jupiter/ JAS-567N NICKEL/ 4/ pc
50. B2.25/ Bb Trumpet Quantum/ Jupiter/ JTR-5000N/ 6/ pc
51. B2.26/ Bb Slide Trombone/ Jupiter/ JSL-432N NICKEL/ 4/ pc
52. B2.27/ Flute/ Jupiter/ JFL511N NICKEL/ 6/ pc
53. B2.28/ Picolo Flute/ Jupiter/ JPC-3055/ 4/ pc
54. B2.29/ Biola 4/4/ Eastman/ VL305 4/4 ROSIN/ 12/ unit
55. B2.30/ Cello 4/4/ Eastman/ VC305 4/4 ROSIN/ 6/ unit
56. B2.31/ Ukulele/ Custom/ Custom/ 10/ pc
57. B2.32/ Gitar Akustik/ Taylor/ 214-EGrand Auditorium/ 6/ pc
58. B2.33/ Gitar Klasik/ Washburn/ C-104 SCE/ 10/ pc
59. B2.34/ Acoustic Chorus Guitar Ampli/ Roland/ AC-60/ 16/ pc
60. VI.35/ Headphone/ M Audio/ Studiophille Q-40/ 16/ pc
61. VI-36/ Digital Piano/ Roland/ RD-300GX/ 2/ pc
62. B2.37/ Keyboard Synthesizer/ Roland/ Fanthom G7/ 3/ pc
63. B2.38/ Keyboard Amplifier/ Roland/ KC-550/ 6/ pc
64. B2.39/ Keyboard Stand Dua Susun/ Hercules/ KS4108/ 3/ pc
65. B2.40/ Electric Guitar/ Washburn/ Nuno/ 3/ pc
66. B2.41/ Electric Guitar/ Fender/ VGStratMN, 3TSW/C, C0117502700/ 3/
pc
67. B2.42/ Electric Bass/ Fender/ M Miller Jazz Bass VSHGW/C,
C0187802844/ 3/ pc

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 129


68. B2.43/ Guitar Strap/ Fender/ Oven Running Blk/Silver 0990671000/ 9/
pc
69. B2.44/ Guitar Stand/ Hercules/ GS412B/ 9/ pc
70. B2.45/ Guitas Effect Processor/ Boss/ GT10/ 6/ pc
71. B2.46/ Guitar Effect Processor Bass/ Boss/ BT-106 Bass/ 3/ pc
72. B2.47/ Guitar Amplifier Jazz Chorus/ Roland/ JC-12DB120W/ 6/ pc
73. B2.48/ Guitar Amplifier Head Cabinet/ Marshall/ JCM-2000DSL-200
Cabinet1960A/ 3/ set
74. B2.49/ Head Bass Guitar Ampli/ Hartke/ UH1000, HEAD 2X500W/ 3/
set
75. B2.50/ Cabinet for Bass Guitar Ampli/
Hartke/B10XL800W,8x10InchHCX810/ 3/ set
76. B2.51/ Drum Set/ DW/ BKV6/1/ set
77. B2.52/ Drum Set/ PDP/ PDFS2206/ 2/ set
78. B2.53/ Cymbal/ Zildjian/ Avetis A0912(14HHJ620)/ 3/ set
79. B2.54/ Cymbal Boom Stand/ Pearl/ 870W/ 6/ pc
80. B2.55/ Cymbal Splash/ Zildjian/ N0211/ 3/ pc
81. B2.56/ Cymbal 18 Inch China Trash/ Zildjian/ Fx Oriental A0616 16 Ich
China Trash/ 3/ pc
82. B2.57/ Drum Pedal/ Pearl/ P2002C. P Shifter Elimntr Twin/ 3/ pc
83. B2.58/ Sound System/ FBT/ AMICO 1000 600W, 2x1500W Pros Actv/
5/ unit
84. B2.59/ Wireless Mic/ Alto/ AU800R/AU800H/ 9/ unit
85. B2.60/ Dynamic Microphone/ Samson/ Q-8/ 9/ unit
86. B2.61/ Mic Boom Stand Telescopic Boom/ Samson/ BT4 Telescopic
Boom/ 18/ pc
87. B2.62/ Tuner Chromatioc/ Boss/ TU-12Ex Chromatic/ 10/ pc
88. B2.63/ Tuner and Micro Monitor/ Boss/ TU-888K/ 10/pc
89. B2.64/ Mic Drum Kit/ Samson/ Mic Drum Kit/ 2/ set
90. B2.65/ Alat Musik Marawis/ lokal/ Custom/ 2/ set
91. B2.66/ Workstation Keyboard/ Roland/ Fantom G8/ 1/ pc
92. C1.11/ Realtime Video Presenter/ Edirol/ PR-50/ 1/ pc
93. C1.12/ Video Mixer Multiformat/ Edirol/ PR50/ 1/ pc
94. C3.04/ Monitor Speaker Studiophile/ M Audio/ 8X5a, 70W BI-AMP/
20/ pr
94. C3.07/ Headphone/ M Audio/ Studiophile Q-40/ 20/ unit
95. C3-08/ Headphone Ampli/ Samson/ SAMSON S + AMP 4
CHSASAMP/ 5/ pc
96. C5.01/ Kabel Listrik, Kabel Audio, Konektor, Jack, Stop Kontak, Steker
Arde/ Canare/Neutrik/ Custom/ 1/ lot

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 130


1. B2.03/ Alat Musik Karo/ Lokal. Custom/ 2/ set
2. B2.04/ Alat Musik Simalungun (G 7 dan G2)/ Lokal/ Custom/ 2/ set
3. B2.05/ Alat Msuik Mandailing/ Lokal/ Custom/ 1 set
4. B2.06/ Alat Musik Batak Toba/ Lokal/ Custom/ 2/ set
5. B2.07/ Alat Musik Pakpak-Dairi/ Lokal/ Custom/ 2/ set
6. B2.08/ Alat Musik Pesisir Tapanuli Tengah/ Lokal/.Custom/ 2/ set
7. B2.09/ Alat Musik Melayu/ Lokal. Custom/ 2/ set
8. B2.10/ Alat Musik dan Tari Tradisional Nias/ Lokal/ Custom/ 1/ set
9. B2.11/ Alat Musik Minangkabau/ Lokal/ Custom/ 1/ set
10. B2.14/ Angklung untuk Orkestra Besar/ Lokal/ Custom/ 2/ set
11. B2.15/ Gamelan Bali Gong Kebyar/ Lokal/ Custom/ 1/ set
12. B2.18/ Alat Musik Angkola/ Lokal/ Custom/ 1/ set

1. A1.03/ Komputer Desktop/ Apple/ Mac Pro 8 Core/ 1/ unit


2. C1.01/ Camera Foto/ Canon/ SLR EOS 550D/ 10/ pc
3. C1.02/ Camera Video Pro Digital Video RAM/ Canon/ Camcorder Pro
HDV XL-H1A/ 2/ pc
4. C1.03/ Camera Video Semi Pro/ Canon/ Camcorder Semi Pro XL 2 Kit/
5/ pc
5. C1.04/ Tripod Camera/ Libec/ Tripod TH 6500/ 10/ pc
6. C1.06/ Camera Video/ Canon/ Legria FS36/ 10/ pc
7. C1.07/ Projector/ Canon/ SX80 Mark II/ 1/ pc
8. C1.08/ Pcket Projector/ Optima pocket/ Projector PK 101/ 3/ pc
9. C1.09/ Projector/ Optima/ Projector ES 526/ 3/ pc
10. C1.10/ Plotter/Cetak Foto/ Canon/ IPF 8000S/ 2/ unit
11. C2.02/ Printer/ Canon/ MP568/ 2/ pc
12. C2.03/ Scanner/ Canon/ Lide 200/ 2/ pc
13. C2.05/ Stabilizer/ Matsuyama/ AVR3GS/ 2/ pc
14. C3.05/ Pemutar kaset-cd-dvd/ Pioneer/E7DVD/ 6/ pc
15. C3.06/ Digitalisator/ Linksys/ SR2024/ 1/ unit
16. C3.10/ Mini DVD Cassete Rewinder/ Rewinder Mini DV/ Reinder Mini
DV/ 5/ pc
17. C4.01/ Audio Cassete Storage/ Lokal/ Custom/ 1/ pc
18. C4.02/ Multiple (Drawer) Compact Storage/ Multiple Compact
Storage/ 2/ pc
19. C4.03/ Lehman Multiple Video Cassete Storage/ Local/ Custom/ 2/ pc
20. C4.04/ Dehummidiffer Humidityb Regulatir 3 m 1/ YL-2100LCD/ YL-
2100LCD/ 2/ pc
21. C4.06/ Speaker Komputer/ Altec lansing/ ACS FX 3021/ 1/ pc

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 131


22. C4.11/ Printer/ Canon/ MP568/ 3/ pc

1. A2.22/ Srabilizer 10 kva/ Matsunaga/ 10 kva 3 fase/ 1/ pc


2. A2.23/ Panel Listrik/ LG/ 220 v 16 a/ 1/ unit
3. C4.05/ Vacum Cleaner/ Sanyo/ BSC-WD80/ 1/ pc

1. C2.01/ Komputer desktop dan LCD Monitor/ Dell/ Optiplex 780 MT/
35/ pc
2. C2.04/ Notebook/ Dell/ Vostro V3300/ 25/ pc
3. A2.21/ DVD Player/ LG/ RH837/ 1/ unit
4. B1.01/ Lemari kaca dan lampu/ Berkat Jasa/ Custom/ 3/ pc
5. B1.02/ Meja Kepala bagian/ Berkat Jasa/ Custom/ 1/ pc
6. B1.03/ Kursi Manejer/ Asean/ DC9200HD/ 1/ pc
7. B1.04/ Kursi Hadap/ Asean/ VC6280/ 2/ pc
8. B2.01/ DVD Player/ LG/ RH387/ 3/ pc
9. B2.02/ TV LCD 42 inch/ LG 42PJ350/ 2/ pc
10. C1.05/ AC 2 PK/ LG/ Artcool18LCR/ 25/ unit
11. C2.06/ AC 1PK/ LG/ 1PK091CE/ 2/ unit
12. C2.07/ TV Plasma 50 inch/ LG/ Plasma 50'SDP1350/ 2/ pc
13. C2.08/ DVD Player/ LG/ RH387/ 4/ pc
14. C3.01/ Kursi Belajar/ Asean/ PC88NK/ 20/ pc
15. C3.02/ Meja Belajar/ Berkat Jasa/ Meja Belajar/ 20/ pc
16. C3.03/ Meja Rapat/ Berkat Jasa/ Meja Rapat/ 3/ unit
17. C3.09/ TV LCD 42 Ich/ LG/ 42PJ350/ 6/ pc
18. C3.11/ Meja Lab/ Berkat Jasa/ Double reading Deks/ 12/ unit
19. C3.12/ Kursi Lab/ Asean/ FC88NK/ 12/ pc
20. C3.13/ Meja Staf/ Berkat Jasa/ Meja 1/2 Biro/ 1/ pc
21. C3.14/ Kursi Staf/ Asean/ 2500ARHD/ 2/ pc
22. C4.07/ TV LCD 42 inch/ LG/ 42PJ350/ 1/ pc
23. C4.08/ DVD Player/ LG/ RH387/ 1/ pc
24. C9.09/ Meja Kerja/ Berkat Jasa/ Meja Kerja/ 2 pc
25. C4.10/ Kursi/ Asean/ 2500ARHD/ 2/ pc

DAFTAR PUSTAKA

ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology), 2001.


Accreditation Policy and Procedure Manual: Effective for Evaluation
During the 2002 – 2003 Accreditation Cycle. Baltimore, MD:
Accreditation Board for Engineering and Technology, Inc.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 132


Accreditation Commission for Senior Colleges and Universities, 2001.
Handbook of Accreditation. Alameda, CA: Western Association of
Schools and Colleges.

Ahmad Arifin et al., 2016. Proceeding Enhancing Academic Collaboration


Through ASEA-UNINET Scientific Meeting. Denpasar: Udayana
University Press.

Ashcraft, K. and L.F. Peek, 1995. The Lecture’s Guide to Quality and
Standards in Colleges and Universities. London: The Falmer Press.

Baldridge National Quality Program, 2008. Education Criteria for


Performance Excellence. Gaithhersburg, MD: Baldridge National
Quality Program.

BAN-PT, 2010. Pedoman Evaluasi-diri untuk Akreditasi Program Studi dan


Institusi Perguruan Tinggi. Jakarta: BAN-PT.

BAN-PT, 2000. Guidelines for External Accreditation of Higher Education.


Jakarta: BAN-PT.

BAN-PT, 2000. Guidelines for Internal Quality Assessment of Higher


Education. Jakarta: BAN-PT.

Baum, W. C. and S.M. Tolbert (eds.), 1988. Investasi dalam Pembangunan.


p: 177 – 180. (terjemahan Bassilius Bengo Teku). Jakarta: UI-Press.

CHEA (Council for Higher Education Accreditation), 2001. Quality Review.


CHEA Almanac of External Quality Review. Washington, D.C.:
CHEA.

Council for Higher Education Accreditation (CHEA), 1998. Recognition of


Accrediting Organizations Policy and Procedures. CHEA Document
approved by the CHEA Board of Directors, September, 28.
http://www.chea.org/About/Recognition.cfm#11b (diakses tanggal 24
Mei 2002).

Ditjen Dikti, 1975. Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi.


Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Ditjen Dikti, 1976. Gambaran Keadaan Pendidikan Tinggi. Jakarta: Ditjen


Dikti Depdiknas.

Ditjen Dikti, 1976. Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka


Panjang. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 133


Dochy, F.J.C. et al., 1996. Management Information and Performance
Indicators in Higher Education. Assen Mastricht, Nederland: Van
Gorcum.

HEFCE (Higher Education Funding Council for England), 2001. Quality


assurance in higher education. Proposal for consultation. HEFCE-
QAA-Universities UK-SCoP.

Hudson, W.J. Intellectual Capital. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Irmawati Soeprapto et al., 2015. Rencana Strategis USU 2015-2019.
Medan: Universitas Sumatera Utara Press.

Kember, D. 2000. Action learning and Action Research, Improving the


Quality of Teaching and Learning. London: Kogan Page Limited.

McKinnon, K.R., S.H. Walker, and D. Davis, 2000. Benchmarking: A


Manual for Australian Universities. Canberra: Department of
Education, Training and Youth Affairs, Higher Education Division.

Muhammad Takari, 2011. “Dari Fakultas Sastra ke Fakultas Ilmu Budaya


Universitas Sumatera Utara: Kesinambungan, Perubahan, dan
Polarisasi Zaman.” Makalah pada Dies Natalis ke-46 FIB USU.

Muhammad Takari, Heristina Dewi, Fadlin, Arifni, 2012. Kurikulum


Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi Program Studi
Etnomusikologi. Medan: Bartong Jaya.

Muhammad Takari, Heristina, Fadlin, 2011. Buku panduan Akademik


Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya USU. Medan:
Departemen Etnomusikologi.

Muhammad Takari dan Heristina Dewi, 2013. Proposal Pengembangan


Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya USU. Medan:
Program Studi Etnomusikologi.

Muhammad Takari, Heristina Dewi. Fadlin, Arifni, 2015. Kurikulum


Pendidikan Tinggi Mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia dan Standar Nasional Perguruan Tinggi Program Studi
Etnomusikologi FIB USU. Medan: Bartong Jaya.

National Council for Accreditation of Teacher Education, 1997. Standards,


Procedures, and Policies for the Accreditation of Professional
Education Units. Washington, DC: NCATE.

Northwest Association of Schools and Colleges Commission on Colleges.


1998. Accreditation Standards.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 134


QAAHE External review process – Proposal.
http://www.qaa.ac.uk/crntwork/newmethod/pod.htm

QAAHE (The Quality Assurance Agency for Higher Education). 1998.


Quality Assurance in UK Higher Education: A brief guide. Gloucester:
QAA, http:/www.qaa.ac.uk.

QAAHE (The Quality Assurance Agency for Higher Education). 2002. QAA
external review process for higher education in England. Operational
Description. QAA 019 03/02.

Setia Dermawan Purba, 1997. Buku Panduan Jurusan Etnomusikologi,


Fakultas Sastra USU. Medan: Jurusan Etnomusikologi.

Tadjudin, 2000. Asesmen Institusi untuk Penentuan Kelayakan Perolehan


Status Lembaga yang Mengakreditasi Diri bagi Perguruan Tinggi:
Dari Akreditasi Program Studi ke Akreditasi Lembaga Perguruan
Tinggi. Jakarta: BAN-PT.

Tengku Silvana Sinar et al., 2015. Rencana Jangka Panjang USU 2015-
2039. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.

Tim BAN-PT, 2003. Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. Naskah


Akademik. Jakarta: BAN-PT.

WASC (Western Association of Schools and Colleges), 2001. Handbook of


Accreditation. Alameda, CA.

Zulkifli Nasution et al., 2014. Panduan Audit Mutu Internal Sistem


Manajemen Mutu (AMI-SMM). Medan: Universitas Sumatera Utara
Press.

Evaluasi Diri Prodi Etnomusikologi FIB USU, 2016 hal. 135

Anda mungkin juga menyukai