Anda di halaman 1dari 3

KATA KATA HIKMAH SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

1. Selama hidup di dunia ini, yang terbaik adalah menyelamatkan hati dari buruk
sangka.”
~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
2. “Orang itu dikatakan dekat dengan ALLAH selama dia meluangkan waktunya untuk
berdzikir setiap hari.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
3. “Bantulah orang fakir dengan sebahagian harta kalian. Jangan pernah menolak
pengemis, padahal kalian mampu memberikan sesuatu untuknya baik sedikit
mahupun banyak. Raihlah kasih sayang ALLAH dengan pemberian kalian.
Bersyukurlah kepada ALLAH yang telah membuat kalian mampu memberi. Jika
pengemis adalah hadiah dari ALLAH sementara kalian mampu memberinya,
mengapa kalian menolak hadiah itu?! Bohong kalau kalian mendengar nasihat dan
menangis di hadapanku, tapi saat orang datang meminta uluran tangan, kalian malah
membiarkannya. Itu menunjukkan bahawa tangisan kalian belum kerana ALLAH.”
~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
4. “Apabila kebenaran keimananmu telah terbukti dan kamu dapat menyesuaikan diri
dengan kehendak dan perbuatan ALLAH dan dengan idzin ALLAH juga, maka
hendaklah kamu tetap bersabar dan redha serta patuh kepada-Nya. Janganlah kamu
melakukan apa saja yang dilarang oleh ALLAH Apabila perintah-Nya telah datang,
maka dengarkanlah, perhatikanlah, bersegeralah melakukannya, senantiasalah kamu
bergerak dan jangan bersikap pasif terhadap takdir dan perbuatan-Nya, tetapi
pergunakanlah seluruh daya upayamu untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya
itu.”
~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
5. “Hendaklah kamu berserah diri dan bertawakal sepenuhnya kepada ALLAH di dalam
segala hal, agar Dia memanifestasikan kerja-Nya melaluimu. Jika kebaikan yang
didapati, maka bersyukurlah. Dan jika bencana yang menimpamu, bersabarlah dan
kembalilah kepada Dia. Kemudian rasakan keuntungan yang didapati dari apa yang
kamu anggap sebagai bencana itu, lalu tenggelamlah di dalam Dia melalui perkara itu
sejauh kemampuan yang kamu miliki dengan cara keadaan rohani yang telah
diberikan kepadamu. Dengan cara inilah kamu dinaikan dari satu peringkat ke
peringkat lainnya yang lebih tinggi dalam perjalan menuju ALLAH, supaya kamu
dapat mencapai Dia.
6. Kemudian kamu akan disampaikan kepada satu kedudukan yang telah dicapai oleh
orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelummu. Dengan
demikian kamu akan dekat dengan ALLAH agar kamu dapat melihat kedudukan
orang-orang sebelummu dalam menuju Raja Yang Maha Agung itu. Di sisi Tuhan
ALLAH lah kamu mendapatkan kesentosaan, keselamatan dan keuntungan.
7. Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan sekali-kali kamu mencuba
menhindarkannya dengan doa dan shalatmu, dan jangan pula kamu merasa tidak
senang dengan kedatangan bencana itu, kerana panas api bencana itu tidak sehebat
dan sepanas api neraka.
8. Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkanmu,
melainkan sebenarnya adalah akan mengujimu, mengesahkan kesempurnaan imanmu,
menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu.
ALLAH berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu.”
(QS 47:31).” - Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
9. “Janganlah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan dan jangan pula mencuba
menghindarkan diri dari malapetaka. Keuntungan itu akan datang kepadamu jika
memang sudah ditentukan oleh ALLAH untukmu, baik sengaja mencarinya maupun
tidak. Malapetaka itu pun akan datang menimpamu, jika memang telah ditetapkan
oleh ALLAH untukmu, baik kamu membencinya, maupun mencuba
menghindarkannya dengan doa dan solat atau menghadapinya dengan penuh
kesabaran, kerana hendak mencari keredhaan ALLAH.”
~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
10. “Taubatlah engkau dari riak dan nifaq. Janganlah malu mengakui hal itu atas dirimu.
Yang kuat di antara manusia mulia adalah mereka yang semula munafik. Oleh yang
demikian, berkatalah sebahagian ulama, “Tidak ada yang mengetahui hakikat ikhlas
kecuali murai (orang riak)”. Yang paling beruntung ialah mereka yang ikhlas mulai
dari awal hingga akhirnya.”
~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
11. “Fikirlah bahawa di dunia ini, suatu yang kamu cintai tidak akan kekal selamanya.
Tidak abadi, pasti fana. Jika hal ini telah benar-benar kamu sedari, tentu kamu tidak
akan melupakan-Nya walau sekejap pun. Namun, kebanyakan tidak ada manusia yang
mengingatkan hal itu. Barang siapa telah merasakan, bererti telah mengetahuinya.
Manusia yang demikian adalah termasuk salah satu dari mereka yang tidak tahan
tinggal bersama makhluk..
~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

Anda mungkin juga menyukai